BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1

Sekilas AntaVaya

Gambar 4.1 Tahun Sejarah AntaVaya

AntaVaya terbentuk atas penggabungan dua perusahaan tour and travel Antatour dan Vayatour pada tahun 1994, namun Vayatour dan Antatour tetap menggunakan mereknya dalam menjalankan bisnisnya. Pada tahun 2007, AntaVaya menjadi bagian dari CT Corp, salah satu kelompok bisnis yang sedang berkembang di Indonesia di bawah kepemimpinan Chairul Tanjung, dengan ini menambah kekuatan untuk mengembangkan keuangan dan bisnis AntaVaya. Pada tahun 2012, AntaVaya menggunakan strategi brand refocus untuk mengembangkan bisnisnya, dimana Antatour dan Vayatour memfokuskan diri terhadap kekuatannya masing-masing. Antatour berfokus pada penjualan retail, Vayatour berfokus pada penjualan corporat, dan VMS (anak perusahaan 49

50

Vayatour) berfokus pada MICE Service. Sebagai kelanjutan dari brand refocus, pada 2013 AntaVaya mulai memperkenalkan identitas AntaVaya sebagai merek untuk kedepannya. AntaVaya mempunyai beberapa divisi dengan fokus dimasing-masing sektor yaitu: 1. AntaVaya Leisure , memfokuskan diri terhadap perjalanan keluar negeri 2. AntaVaya Events , menfokuskan diri terhadap events perusahaan 3. AntaVaya Convex , memfokuskan diri terhadap konferensi dan pameran 4. AntaVaya Destination , memfokuskan diri terhadap perjalanan dalam negeri 5. AntaVaya Partners , menfokuskan diri terhadap distribusi penerbangan, hotel dan konten tour ke jaringan sub - agen . 6. AntaVaya Corporate Travel, memfokuskan diri terhadap perjalan tour corporate 7. AntaVaya Haji & Umroh, memfokuskan diri terhadap perjalanan haji & umroh.

51

4.1.2

Perubahan Logo dan Filosofi

Gambar 4.2 Perubahan AntaVaya

Di bentuk dengan jenis logo modern,ditandai dengan warna yang kuat, merah dan biru, simbol AntaVaya adalah desain yang dinamis terinspirasi oleh semangat Antatour&Vayatour. Bertujuan untuk menyenangkan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang superior kepada pelanggan kami, warna gradien di dalam "A"simbol mewakili AntaVaya nilai-nilai inti: Perawatan Asli ,Kreativitas &Inovasi, Keandalan, dan Bisnis Relevansi. Lingkaran putih disimbolkan sebagai area jangkauan global melalui jumlah unit bisnis yang spesifik berfokus pada menjadi yang terbaik pada apa yang mereka lakukan, tapi selalu mengambil keuntungan sinergi yang kuat di antara mereka. Jenis huruf modern huruf AntaVaya mewakili keyakinan sebagai perusahaan yang selalu memfokuskan kembali bisnis, mempertajam keahlian, memperkenalkan teknologi baru untuk merangkul dunia online baru, dan ekspansi untuk berdekatan dengan meningkatkan masa depan.

52

4.1.3

Visi dan Misi Visi : Menjadi agen perjalanan terbaik dan terbesar di Indonesia. Misi : Menyediakan layanan berkualitas dan bernilai tambah dengan

memberi pengalaman bepergian yang memuaskan dan mengesankan bagi para pelanggan. 4.1.4

Brand Architecture

4.1.4.1 Merek Utama

Gambar 4.3 LogoAntaVaya

AntaVaya dengan tagline "langkah pintar untuk bepergian" adalah logo utama dan merek utama untuk perusahaan ini. Logo ini digunakan oleh perusahaan sebagai promosi umum dan beberapa

tujuan bisnis

yang

memerlukannya. Logo ini memiliki ukuran paten dan tidak diperbolehkan untuk mengubah dalam situasi apapun.

53

4.1.4.2 Sub Merek

Gambar 4.4 Sub Logo AntaVaya

Logo ini digunakan oleh perusahaan sebagai tanda tentang fungsi yang berbeda dari setiap logo di setiap unit. Memiliki jenis logo yang sama untuk semua, tetapi ada perbedaan dalam deskripsi yang menggunakan untuk menjelaskan badan hukum di setiap unit bisnis

54

4.1.5

AntaVaya Way Bertujuan untuk menyenangkan pelanggan dengan memberikan layanan

yang unggul sehingga mengemulasi setiap karyawan untuk menerapkan AntaVaya Way , yaitu :

Gambar 4.5 AntaVaya Way

55

4.1.6

Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan sebagai

bentuk penghargaan terhadap kontribusi masyarakat selama ini, AntaVaya secara aktif berpartisipasi dalam program-program pembangunan sosial dan masyarakat. Filosofi dari program-program Tanggung Jawab Sosial Perseroan tidak terbatas pada memberikan kembali kepada masyarakat, namun membangun hubungan timbal balik dengan lingkungan sekitar dan masyarakat melalui suatu kerjasama untuk mencapai keuntungan bagi semua pemangku kepentingan di generasi mendatang. Program-program

pembangunan

sosial

dan

masyarakat

yang

diselenggarakan oleh AntaVaya terdiri dari: • Program magang : Melanjutkan kegiatan yang telah dilangsungkan di tahun-tahun sebelumnya, AntaVaya kembali menyediakan sarana praktik lapangan bagi para siswa dan siswi sekolah-sekolah pariwisata melalui program magang. Program tersebut dilangsungkan di berbagai kantor cabang AntaVaya dan anak perusahaan. • Beasiswa : Pada tahun 2010 AntaVaya melanjutkan program beasiswa bagi para karyawan dan pihak luar yang memenuhi syarat. Program tersebut menegaskan

komitmen

Perseroan

terhadap

proses

pembelajaran

berkesinambungan yang seharusnya tidak terhalang oleh keterbatasan biaya.

yang

56

4.1.7

Struktur Organisasi

Gambar 4.6 Strukur Organisasi AntaVaya

57

4.1.8

Bidang Usaha

Ticket Penerbangan

Hotel

Dokumen Perjalanan

Perjalanan Wisata

58

Pameran

Acara Perusahaan

Pertemuan Perusahaan

Tabel 4.1 Bidang Usaha AntaVaya

4.1.9

Alamat Kantor Pusat AntaVaya memiliki cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia,

namun peneliti melakukan penelitian di kantor pusat AntaVaya, yang beralamat di Jl Hayam Wuruk No.88 Jakarta 11160, Indonesia. Telepon: (+62) 21 6230 8282, fax: (+62) 21 6230 8286.

59

4.2

Hasil Penelitian Penelitian mengenai Fungsi Public Relations dalam Corporate Branding

dan Product Branding AntaVaya di Jakarta, dilakukan di AntaVaya, yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk No.88 Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber dan juga studi pustaka. Wawancara tersebut dilakukan dengan 1 key informan dan 3 informan, yakni : 1. Bapak Bagus Priatna selaku Corporate Director, yang menjadi key informan 2. Bapak Yosef Hasto selaku Head of Bussines, yang menjadi informan 3. Bapak Pieter Ramson selaku Convex Director, yang menjadi informan 4. Ibu Christina Djuari selaku Marketing Supervisor, yang menjadi informan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada narasumber dimulai dari pertanyaan yang bersifat umum lalu bertahap ke pertanyaanpertanyaan yang menjadi acuan bagi peneliti. Berikut hasil penelitian yang diperoleh peneliti mengenai fungsi Public Relations dalam corporate branding dan product branding AntaVaya, peneliti membagi penjelasannya dalam tiga bagian yakni mengenai proses rebranding , mengenai perkenalan brand melalui corporate brand dan product brand hingga mengenai fungsi public relations yang terkait dalam proses corporate brand dan product brand AntaVaya. Berikut adalah penjelasannya :

60

4.2.1 Rebranding AntaVaya Berdasarkan pengamatan umum peneliti

Antatour dan Vayatour yang

merupakan dua perusahaan tour and travel besar di Indonesia melakukan rebranding menjadi AntaVaya disebabkan oleh pembelian saham oleh CT Corp yang dimiliki oleh Chairul Tanjung, dan itu merupakan hanya salah satu alasan dari berbagai alasan adanya rebranding AntaVaya. Maka pada subbab ini peneliti akan menjelaskan pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan rebranding AntaVaya seperti mengapa adanya rebranding AntaVaya, bagaimana proses rebranding AntaVaya dan pertanyaan terkait lainnya. Berikut hasil wawancara dan penjelasan dari narasumber terkait : Hal pertama yang menjadi pertanyaan peneliti yaitu pada posisi berapa Antatour sebelum adanya rebranding AntaVaya, dan bagaimana keadaan keuangan dan prestasi nya, apakah mengalami penurunan sehingga adanya rebranding AntaVaya? Pertanyaan ini dijawab oleh Bapak Bagus Priatna selaku Corporate Director : Antatour sebelum rebranding, berada di posisi mana? dalam prestasi dan keuangan? “Antatour yah, kita masih dalam kategori bagus dari sisi bisnis. Saya bicara dari sisi bisnis yah, karena saya kan dari corporate yah. Antatour bagus banyak klien besar. Secara keuangan pun kita gak ada masalah yah, kita disupport habis dari group yah dari CT Corp, dan kita juga sering yah dapat penghargaan dari beberapa airlines. Kamu bisa lihat di depan, piala dan penghargaan yang

61

kita dapat.49”

Berdasarkan jawaban dari Bpk Bagus, maka pertanyaan berikutnya yaitu mengapa adanya rebranding jika dalam segi bisnis, dan prestasi sudah bagus? Berikut penjelasan dari Bpk Bagus : Kalau tidak ada masalah disisi bisnis dan keuangan, kenapa adanya rebranding? “Jadi bisnis perusahaan kita itukan dibawah naungan CT Corp, jadi begini CT Corp dibawahnya TransCorp, TransCorp dibawahnya Antatour, Antatour dibawahnya Vayatour. Jadi Antatour dimiliki oleh TransCorp. Nah Antatour dan Vayatour ini kan pemain lama di industri tour & travel kan. Antatour dari tahun 1972, dulu namanya China Travel Trans, kalau mau tahu mulai dari glodok, pemiliknya Nci nci, fokusnya keluar negeri China. Kalau Vayatour dari tahun 1965, awalnya mulanya Vayatour ini di khusus untuk semacam group orang tour untuk supporter thomas cup, uber cup, badminthon. Vayatour pun sudah lama dikenal, apalagi vayatour kan brandnya premium, brand premium itu brand mahal, kita juga besar jadi secara bisnis kita ada di semua lini bisnis. Nah di tahun 90an, Vayatour dibeli oleh Antatour tapi brandnya masih jalan sendiri sendiri. Waktu brand kita belum gabung masih Antatour dan Vayatour, ada positif dan negatifnya sih. Sisi positifnya, kita masing-masing bisa saling berfight, bagi yang tidak tahu kita bisa masuk dua-duanya Antatour maupun Vayatour jadi kita punya peluang untuk menang lebih besar. Tapi sekarang, sudah banyak yang tahu sih kalau Antatour dan Vayatour satu kepemilikan. Tapi akhirnya diputuskan bahwa kita harus melakukan reposisi bisnis, kemudian rebranding, rebranding kita lakukan. Dengan Vayatour akan lebih fokus ke Corporate dan Antatour akan lebih fokus ke Retail Tour.”50

49 50

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director

62

Hal serupa pun diperkuat oleh Bpk Yosef Hasto selaku Head of Bussiness : “Karena diperlukan kematangan”51 Dan dari Ibu Christina Djuari selaku Marketing Supervisor pun mengemukakan : “Karena logonya kan sendiri-sendiri, logo Antatour sendiri Vayatour sendiri dan itu cukup membingungkan orang-orang dan saat ini kan kita dibawah satu company yah CT Corp, contoh misalnya pas orang telepon kadang suka di oper-oper gitu ke Antatour aja atau ke Vayatour aja, orang yang gak tahu mikirnya bukannya perusahaannya sendiri-sendiri yah? Jarang yang tahu kalau Antatour dan Vayatour itu sudah satu group. Nah pas CEO nya Nicholas, dia mau menjadi kan satu, kayaknya visi dan misi dari Nicholas itu inginya tuh satu brand aja, biar orang tuh lebih aware kalau antatour dan vayatour sudah gabung jadi antavaya dan sudah satu group dengan CT Corp”52 Ditambahkan pula oleh Ibu Christina Djuari bahwa rebranding di perlukan, berikut jawaban wawancaranya : “Kalau menurut saya sih perlu rebranding, dan kalau dari sisi designnya juga untuk logo Antatour sendiri itu sudah kuno yah, jadi perlu lah rebranding”53 Berdasarkan penjelasan dari wawancara diatas diuraikan bahwa Antatour dan Vayatour merupakan pemain lama dalam industri tour and travel hampir sekitar 40 tahunan Antatour dan Vayatour berdiri. Antatour berdiri sejak tahun 1965 dan Vayatour sejak tahun 1972. Antatour dan Vayatour memiliki prestasi dan keuangan yang bagus serta sering mendapatkan penghargaan dari beberapa airlines dan beberapa asosiasi. Pada tahun 90’an seluruh saham Vayatour dibeli oleh Antatour, namun sejak dibelinya saham Vayatour oleh Antatour, dua perusahaan tersebut masih menggunakan merek nya masing-masing. Pada saat itu 51

Hasil Wawancara dengan Bpk Yosef Hasto selaku Meeting & Incetives Div. Head Hasil Wawancara dengan Ibu Christina Djuari selaku Senior Marketing 53 Hasil Wawancara dengan Ibu Christina Djuari selaku Senior Marketing 52

63

masih banyak perusahaan yang tidak mengetahui kalau Antatour dan Vayatour sudah bergabung sehingga ketika adanya bidding kedua perusahaan tersebut bisa mengikuti bersama-sama, dan kesempatan menang akan lebih besar. Dan seiring berkembangnya Antatour dan Vayatour, makin banyak perusahaan yang mengetahui penggabungan Antatour dan Vayatour sehingga diputuskan melakukan reposisi bisnis melalui rebranding. Rebranding Antatour dan Vayatour menjadi AntaVaya pun didasarkan oleh pembelian saham

Antatour oleh CT

Corp, serta sebagai tindak lanjut perlu adanya perubahan logo yang lebih fresh sehingga membuat AntaVaya lebih menarik bagi konsumen, karena logo Antatour maupun Vayatour yang lama dirasa sudah kuno. Sehingga dengan adanya Rebranding AntaVaya, perusahaan akan lebih fokus dan lebih matang sesuai dengan lini bisnisnya. Maka penggabungan Antatour dan Vayatour menjadi

AntaVaya

merupakan hal yang tepat untuk memperkuat bisnis perusahaan, lebih fokus dan melalui rebranding perusahaan akan tampak lebih baru. Namun proses Rebranding membutuhkan waktu yang sangat lama, diperlukan waktu bertahuntahun, persiapan yang matang agar Rebranding bisa berjalan dengan baik, dan sesuai dengan harapan manajemen. 4.2.2

Corporate Branding dan Product Branding Citra Merek adalah keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti

dicerminkan dalam asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen. Dengan adanya citra merek positif maka konsumen akan loyal terhadap perusahaan,

64

apapun produknya yang penting mereknya sama maka konsumen akan percaya. Untuk membangun citra merek dimata konsumen bukanlah hal yang mudah. Merek harus diperkenalkan dan diperlukan strategi-strategi dari perusahaan untuk memperkuat merek tersebut dan prosesnya bisa dalam jangka waktu yang panjang. Melalui corporate branding dan product branding AntaVaya memperkenalkan mereknya ke konsumen maupun klien. Namun sebelum memberikan pertanyaan mengenai corporate branding dan product branding, pertanyaan lanjutan peneliti yaitu,Bagaimana proses rebranding di AntaVaya. Hal ini didasarkan wawancara dengan narasumber terkait : Menurut Bpk Bagus Priatna : Kapan mulai fokus untuk rebranding? Rebranding sudah lama 2 tahun sejak 2012, pelan-pelan kita lakukan sampai nanti di titik akhir cuma ada nama AntaVaya saja, untuk sekarang masih ada Vayatour Antatour kan, kita juga rancu nih ada Legal, ada Brand, Brand Antatour dan Brand Vayatour tapi nanti kedepannya akan ada AntaVaya Corporate untuk handle Corporate, Antavaya Leisure untuk handle Retail, AntaVaya Convex untuk handle Pameran, AntaVaya Destination, AntaVaya Haji dan Umroh terus juga ada AntaVaya Parthner, semua termasuk dalam AntaVaya Group Prosesnya hampir 90%, Insya Allah di kuartal 3 kita akan selesaikan semua jadi AntaVaya54 Harapannya dengan adanya rebranding? Dengan adanya rebranding kita berharap masing-masing dari kita akan fokus dari lini bisnis masing-masing, Antavaya Corporate akan fokus ke Corporate, AntaVaya Leisure akan fokus ke Retail dan Konsumer, Antavaya Convex akan fokus ke Pameran, dan AntaVaya lainnya. Nah itu kah harapan dari kita, Nah kemudian harapan dari umum kita berharap mereka tidak bingung, mereka Cuma tahu satu brand saja AntaVaya.55

54 55

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director

65

Menurut Bpk Yosef Hasto : Sebenarnya rencana rebranding itu sejak dibeli 4 tahun yang lalu, rencana rebranding sekitar tahun 2008-2009, karena dari dua kepemilikian menjadi satu kepemilikan Saat ini masih proses, dan saat ini ini prosesnya masih yang kasat mata, contohnya branding cabang, branding kartu nama, pendaftaran untuk agen-agen luar negeri, kemudian website www.antavaya.com .56 Dan diperkuat oleh Ibu Christina Djuari Mulainya kira-kira Agustus 2012, Sekitar 80% Harapannya perusahan bisa lebih maju, lebih bisa dikenal57 Apakah klien Antatour dan Vayatour bisa menerima dengan adanya rebranding menjadi AntaVaya? Berikut penjelasan dari Bpk Yosef Hasto : Beberapa kali karena ada semacam historical dan kronologi, beberapa klien memang masih mempertanyakan bedanya, tapi setelah diberikan gambaran bahwa ini strategi bisnis untuk lebih fokus, klien terima. Sejauh ini rata-rata corporate sudah tahu bahwa kepemilikannya sudah satu under CT Corp, mereka tidak mempermasalahkan Antatour maupun Vayatour, AntaVaya just Fine! Tapi memang saat ini jika ada klien yang sudah terikat kontrak atas nama Antatour atau Vayatour, kita harus tetap menjalankan menggunakan nama itu, hingga kontraknya habis, baru kita ganti jadi AntaVaya. Untuk brandnya sendiri tidak ada masalah58 Dan diperkuat oleh jawaban dari Bpk Bagus : Iya banyakan sih tetap menerima yah, karena kan kita hanya perubahan nama brand aja, orangnya kan sama semua, pas perubahan itu kita kirim email pemberitahuan ke corporate. Tapi ada klien klien besar yang sudah terikat kontak dengan Antatour atau Vayatour, tidak bisa dirubah harus menunggu sampai kontraknya habis59

56

Hasil Wawancara dengan Bpk Yosef Hasto selaku Meeting & Incetives Div. Head Hasil Wawancara dengan Ibu Christina Djuari selaku Senior Marketing 58 Hasil Wawancara dengan Bpk Yosef Hasto selaku Meeting & Incetives Div. Head 59 Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director 57

66

Dalam memperkenalan mereknya perusahaan dapat melakukan beberapa hal, seperti yang dilakukan oleh Bpk Yosef Hasto dalam wawancaranya mengatakan harus memberi penjelasan kepada klien serta meyakinkan klien : Kalau ke corporate lebih ke visit menjelaskan, ada kunjungan rutin dari team corporate sales kita, kemudian kalau untuk yang tour ataupun counter counter itu, kita sudah menempatkan atribut-atribut AntaVaya jadi konsumen bisa langsung melihat perubahan AntaVaya Menggunakan media komunikasi yang ada, komunikasikan kita antara lain menggunakan proposal, template proposal,kartu nama, kalender,amplop surat, signage, banner dan pengenalan saat kita visit ke corporate, Ini kita semua sudah pakai AntaVaya, dan 2 tahun ini kebetulan sudah intens, dan sudah familiar60 Bagi Antatour maupun Vayatour yang sudah memiliki klien masingmasing, Rebranding AntaVaya bukanlah sebuah kendala untuk kehilangan kepercayaan klien. Dengan mengirimkan surat pemberitahuan ke corporate masing-masing mengenai Rebranding AntaVaya melalui email dan visit ke corporate untuk menjelaskan kepada corporate bahwa Rebranding ini hanya perubahan mereknya saja untuk pegawainya tidak ada yang berubah, sehingga pelayanan pun tidak berubah dan memperkenalkan atribut AntaVaya dengan logo baru, sehingga corporate bisa terima menerima Rebranding AntaVaya. Selain memperkenalkan merek melalui atribut-atribut pendukung, seperti kalender, kartu nama, amplop surat, signage, banner. Pengenalan melalui media pun ada dan dilakukan oleh Marketing Communication, seperti yang dikatakan oleh Ibu Christina Djuari : Media apa yang digunakan untuk memperkenalkan perusahaan?

60

Hasil Wawancara dengan Bpk Yosef Hasto selaku Meeting & Incetives Div. Head

67

Saat ini sih kita ada web ada facebook dan twitter, bisa di cek www.antavaya.com Itu web marketing yang buat dan kelola, di web itu dijelaskan lini bisnis di AntaVaya dan ada juga penjelasan mengapa adanya re-branding. Kalau di facebook lebih kesemuanya sih, misalnya ada produk apa? ada pameran dimana? ada event apa? ada promo apa?, kita sharing di facebook. Selain itu kita juga sharing tempat tujuan wisata yang bagus, tempat makan yang enak, artikel-artikel tips gitu. Kita juga punya facebook ads yah, jadi kita bayar setiap bulan biar bisa iklan di facebook, biar makin banyak yang lihat website baru AntaVaya, biar banyak yang nge-like. Kalau banyak yang nge-Like kan berarti makin banyak yang kenal AntaVaya Twitter juga sama sih, sharing artikel dan promo-promo dari AntaVaya Untuk berjalannya, sudah dimulai dari sekitar bulan Juni 201461 Sedangkan Bpk Yosef Hasto menambahkan : Nanti kerjasama dengan detik.com , berarti kan nantinya tampilan perdana kalau kamu searching melalui detik.com udah langsung sebagai pilihan pertama AntaVaya, untuk program pengenalanyan sudah banyak tapi memang tidak bisa serta merta di turunkan dibawah sebelum benarbenar final, matang segala sesuatunya. Kita sering mengikuti pameran, baik tunggal maupun yang dilakuakan oleh asosisasi ataupun airlines, kita tidak lagi menggunakan Antatour atau Vayatour, tapi sudah dalam boot yang besar menggunakan AntaVaya.62 Dengan memperkenalkan merek melalui media apapun dapat juga membangun citra merek, Dan hal ini pun dibenarkan oleh Bpk Bagus, melalui pertanyaan peneliti mengenai perlukah adanya peningkatanan untuk citra merek AntaVaya?. Berikut hasil wawancara : Perlu sekali, karena apa? ini adalah brand yang baru, orang taunya Antatour, orang taunya Vayatour, jadi brand AntaVaya ini harus diperkenalkan terus diperkuat 61 62

Hasil Wawancara dengan Ibu Christina Djuari selaku Senior Marketing Hasil Wawancara dengan Bpk Yosef Hasto selaku Meeting & Incetives Div. Head

68

Sebetulnya nih secara tidak langsung, kamu tahu kalender, flyer? Itu kan logonya udah AntaVaya, sebenarnya itu pengenalan kan? Jadi secara tidak langsung kita mengenalkan brand itu. Cuma secara khusus seperti bikin editorial, news, iklan kita belum. Tapi secara otomatis kita mengenalkan AntaVaya secara pelan-pelan, seragam nantinya akan ada logo AntaVaya, nah itukan salah satu cara kita mengenalkan brand AntaVaya, membangun brand !! Membangun brand sejalan dengan rebranding, kalau kamu merubah sesuatu kamu harus mengenalkan dong, internal kamu rubah, eksternal harus tahu juga.63 Sehubungan dengan peningkatan citra merek melalui perkenalan logo baru AntaVaya, peneliti membaca company profile Antatour bahwa adanya program corporate social responsbility, oleh karena itu peneliti menanyakan hal tersebut kepada Bpk Bagus Priatna, program apa yang sudah dilakukan oleh AntaVaya sebagai bentuk CSR, dan siapa yang mengelola program CSR ? Berikut penjelasan dari narasumber : Kita ada magang, donor darah, santunan anak yatim, pembagian daging kurban Untuk magang kita ada divisi namanya training, dia yang mengarahkan anak-anak yang magang disini atau ada training Kalau santunan anak yatim dan pembagian anak yatim, disini kita ada yang namanya MTA yah. Itu seperti organisasi internal untuk para muslim, kita ada pengajian rutin, pokoknya mempersatukan muslim di antavaya, organisasi untuk agama lain juga ada Dapat disimpulkan berdasarkan wawancara dengan narasumber mengenai corporate branding dan product branding, yaitu AntaVaya sudah melakukan beberapa hal meskipun prosesnya belum selesai, berikut peneliti jabarkan proses apa saja yang sudah dilakukan antavaya melalui corporate branding dan product branding : 63

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director

69

Corporate Branding

Product Branding

Proses pembuatan kalender, kop

Menambah

surat, kartu nama, seragam

yakni divisi AntaVaya Haji &

Mengenalkan AntaVaya melalui

Umroh, AntaVaya Convex

web www.antavaya.com

Membuat

Mempertahankan CSR berupa

produk jasa yang di tawarkan

magang, santunan anak yatim,

Mengenalkan

donor darah

melalui facebook dan twitter

Mengganti maupun

Logo Vayatour

sub-divisi

flyer

baru

mengenai

produk

jasa

Antatour dengan

AntaVaya di semua stationery Sosialisasi rebranding Pendaftaran nama AntaVata ke Agent luar negeri

Berdasarkan proses yang akan dilakukan oleh AntaVaya maka peneliti berpendapat bahwa harus adanya Public Relations yang terlibat dalam proses tersebut, dan adanya upaya yang dilakukan agar dapat membangun citra merek AntaVaya serta corporate branding dan product branding dapat lebih efektif. Dan harapan perusahaan untuk lebih maju dan lebih di kenal sebagai AntaVaya bisa terwujud.

70

4.2.3 Fungsi Public Relations Pentingnya fungsi Public Relations dalam membangun citra merek melalui corporate branding dan product branding AntaVaya tidak sejalan dengan AntaVaya yang tidak memiliki divisi Public Relations. Sehingga membuat peneliti bertanya ke narasumber, divisi mana saja yang terlibat dalam proses rebranding yang sejalan dalam corporate branding dan product branding. Berikut jawaban dari narasumber : Menurut Bpk Bagus Priatna : Pertama direksi pasti kan mereka yang buat kebijakan Marketing mereka yang siapin segala macamnya, designnya, promosinya SAM Corporate, karena mereka kan yang langsung berhubungan ke klien yang menjelaskan Counter, mereka juga ketemu konsumen langsung kan64 Serta Bapak Yosef Hasto pun mengungkan hal yang sama : Setiap divisi mempunyai tanggung jawab sendiri, contohnya marketing urusan website, urusan dengan sinergi detik.com, kemudian sinergi dengan sistercompany, dia yang melibatkan bank mega,carrefour, coffebean untuk pelogoan AntaVaya diside mereka. Banyak divisi lain juga yang terlibat SAM, Counter, semua punya tugasnya masing-masing65 Mendukung jawaban dari Bpk Bagus dan Bpk Yosef, Ibu Christina pun menjelaskan tugas marketing terkait proses rebranding ini : Aku mulai dari meredesign logo, karena dari marketing designnya. Perusahaan kan gak mau panggil vendor, jadi kita yang bikin kan. Waktu tahap pertama kita bikin banyak sekali alternatif, pokoknya CEO maunya menyatukan logo Antatour dan Vayatour, jadi kesatuan AntaVaya. Setelah 64 65

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director Hasil Wawancara dengan Bpk Yosef Hasto selaku Meeting & Incetives Div. Head

71

CEO approve logo AntaVaya yang baru selanjutnya mikirin promotionsnya, jadi atribut-atributnya lah seperti flyer, kartu nama, kop surat, amplop surat, signage outdoor, website. Untuk tahun lalu itu lebih fokus di website dan kop surat. Kalau untuk signage dan company profile itu kemungkinan tahun depan. Kenapa harus tunggu tahun depan untuk membuat company profile? Company profile di tahun depan karena kan proses internal maupun eksternal harus selesai dulu, harus final gitu, kan kita ada perubahan visi misi, restrukturisasi organisasi, budaya kerja.Pokoknya semuanya harus final dulu baru company profile kita buat . Proses internal dan eksternal seperti apa? Yah proses internalnya tuh seperti tadi saya bilang adanya perubahan visi misi, restruktrurisasi organisasi,adanya budaya kerja, pergantian seragam,sosialisasi internal, dan masih banyak lagi. Nah kalau eksternalnya yah pembuatan atribut-atribut tadi yang akan dikasih ke klien. Proses internal dan eksternal, marketing semua mengerjakan? Gak semua marketing yang mengerjakan, kan ada manajemen yang membuat visi misi, restrukturisasi organisasi, budaya kerja pastinya top manajemen dong yang merancang.Marketing lebih mendesign. Jadi seragam pun berubah ? dan marketing juga yang mengerjakan? Iya seragam pasti berubah, kalau untuk design seragam, itu menggunakan jasa vendor. Marketing hanya bertugas untuk mengawasi hasilnya, apakah warna merah dan biru itu udah sesuai dengan warna logo kita, mastiin warna di seragam itu bener apa kayak gitu

Yang handle pembuatan seragam ada bagiannya sendiri, namanya Procurement mereka yang menghandle vendor vendor yang akan bekerja sama dengan AntaVaya untuk pembuatan atribut-atribut seperti seragam, signange, kartu nama dsb.66

66

Hasil Wawancara dengan Ibu Christina Djuari selaku Senior Marketing

72

Setiap perubahan yang terjadi di perusahaan seluruh pegawai terlibat dalam perubahan tersebut, begitu juga dengan Rebranding AntaVaya, namun divisi yang terlibat langsung dalam proses Rebranding ini yaitu Direksi yang membuat kebijakan, Marketing yang mendesign hingga promosi logo baru, SAM Corporate yang menjelaskan langung ke corporate, Counter yang bertemu langsung dengan konsumen. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Christina yakni teamnya mendesign logo baru AntaVaya, hingga membuat atribut-atribut pendukung untuk memperlancar perkenalan AntaVaya seperti kop surat, kartu nama, website, amplop surat. Ibu Christina juga menjelaskan dikarenakan proses Rebranding yang masih berjalan untuk tahun ini masih mendesign untuk atribut pendukung, dan dalam agendanya di tahun depan signange outdoor AntaVaya dan company profile AntaVaya sudah selesai, company profile AntaVaya akan segera dibuat jika seluruh proses rebranding sudah selesai baik proses internal maupun eksternal. Proses internal yang dimaksud yaitu perubahan visi misi, restrukturisasi organisasi, budaya kerja, sosialisasi internal, pergantian seragam dan untuk proses ekternal yaitu atributatribut seperti kop surat, kartu nama, kalender, flyer dan website. Tidak semua yang berkaitan dengan logo AntaVaya di kerjakan oleh marketing, seperti yang dijelaskan oleh Ibu Christina bahwa marketing juga bertugas merngawasi warna pada logo, dan untuk produksi atribut-atributnya sendiri ada yang mengerjakan yakni divisi Procurement.

73

Seperti dikatakan Ibu Christina adanya perubahan visi misi, restrukturisasi organisasi, budaya kerja yang di kerjakan oleh manajemen. Menimbulkan pertanyaan bagi peneliti yakni bagaimana sosialisasi kepada karyawannya? Dan apakah budaya kerja, restruksturisasi organisasi, dan visi misi AntaVaya? Pertanyaan ini dijawab oleh beberapa narasumber yaitu : Menurut Bpk Bagus : Sosialisasi internal itu bisa dari Board of Director ke bawah, contohnya kita sosialisasikan ketika outing, untuk lebih mengenal antar karyawan, antar divisi, kita adakan gathering mengenai perubahan. Penting sekali sosialisasi karena rebranding ini harus dipahami oleh internal Dalam rebranding ini, kita ada panduannya dalam panduannya di kasih tahu bagaimana cara menyapa, harus seperti ini,tidak boleh seperti itu, boleh mengatakan ini, tidak boleh mengatakan itu. Nah panduan itukan diberikan ke manajer, dan manajer yang sosialisasi ke bawahannya Untuk perubahan lain pun seperti budaya kerja, kami ada sosialisasi. saya pastiin mereka ikut training, ada sosialisasi dari HRD lalu saya juga ikut bicara disana. Itu training internal sehingga kita memahami budaya kerja kita67 Dan di lanjutkan kembali oleh Bpk Bagus mengenai budaya kerja AntaVaya : Kita ada yang namanya AntaVaya Way yaitu Work Smart with Smile in Secure Way, jadi sebenarnya kita ingin membangun kultur, jadi istilahnya itu AntaVaya Way itu ingin kita perlakukan di seluruh unit bisnis, ada point-pointnya yang harus diterapkan oleh seluruh karyawan, baik itu bagian SAM, Operation, Incentive, Back Office. Nih saya jabarkan yah.. Work Smart kalau di bagian SAM berarti dia harus punya banyak klien, banyak prospeknya With Smile berarti ketemu klien harus dengan smile, kenapa dengan smile? Karena kita menjualnya juga dan orang jadi terima kita dengan baik

67

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director

74

In a Secure Way contohnya nih kita harus pastiin nih klien yang kita prospek itu benar benar bukan klien yang bermasalah, dia pembayarannya bagus, bonafit, besar, kemudian harus ada PKS-nya, karena kan harus secure kan Jadi itu semua budaya yang akan kita bangun untuk seluruh divisi.68 Adanya perubahan Visi Misi dan Restrukturisasi pun di jawab oleh Bpk Bagus : Visi dan Misi kedepan akan menjadi satu, saat ini kita masih mengenal Antatour dan Vayatour terus masing masing nanti kita akan jadikan satu, karena kan kita sudah bicara kalau kita AntaVaya Group. Tentunya Visinya akan jadi satu dan misinya akan sesuai dengan lini bisnis, yang corporate bagaimana, yang retail bagaimana, yang convex bagaimana. Dan itu memang lagi kita redesign lagi, tentunya kita akan pertajam lagi Visinya. Visi kan gak akan terganti dalam 1 , 2 Tahun, karena Visi akan dibuat lebih dinamis dan dipertajam lagi. Restrukturisasi pasti ada dong, namanya rebranding Antatour dan Vayatoyur gabung, ini juga supaya lebih fokus, kan dulu masih ada accounting anta , ada accounting vaya, ada sam anta, ada sam vaya. Nah kan sekarang adanya sam aja, yah jadi ada restrukturisasi dong 69 Sejalan dengan adanya Rebranding serta membangun citra merek AntaVaya, tidak hanya perubahan ekternal yang dilakukan namun juga perubahan internal, perubahan itu dilakukan dengan restrukturisasi organisasi, dimana dikatakan oleh Bpk Bagus ini dilakukan karena Antatour dan Vayatour bergabung serta menginginkan lebih fokus terhadap tanggung jawab pekerjaanya. Demikian dengan adanya budaya kerja yang di tanamkan dalam benak karyawan AntaVaya, yaitu Work Smart With Smile in a Secure Way, dimana budaya kerja tersebut akan diterapkan oleh karyawan AntaVaya dalam hal bekerja dengan intenal dan eksternal, dengan menerapakn hal tersebut AntaVaya bisa menambah citra konsumen terhadap AntaVaya. Meskipun masih dalam proses Rebranding dan

68 69

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director

75

Visi Misi yang baru belum diterapkan, sosialisasi perubahan ini pun sudah dilakukan melalui kegiatan outing karyawan dimana akan ada session untuk menjelaskan mengenai Rebranding dan perubahan yang ada. AntaVaya pun mengadakan training khusus bagi karyawan agar lebih memahami budaya kerja AntaVaya yang baru agar bisa langsung diterapkan dengan baik. Berdasarkan wawancara mengenai proses rebranding serta membangun citra merek AntaVaya, beberapa tugas seharusnya bisa dikerjakan oleh divisi khusus yaitu Public Relations, namun tidak adanya Public Relations di AntaVaya, hingga peneliti mengajukan pertanyaan mengapa tidak adanya divisi Public Relations dan perlukah divisi Public Relations di AntaVaya ? Hal ini dijawab oleh Bpk Bagus Priatna : Public Relations itu istilahnya mengkomunikasikan, apa yang ada diperusahaan itu kepada luar. Kalau ditanya penting? Iya Penting!!! Tapi saat ini kan fungsi Public Relations dijalankan oleh masing masing divisi, tidak dilakukan khusus oleh satu departemen khusus. Kalau ditanya fungsi Public Relations itu penting? Penting sekali, karena kita ini kan perusahaan yang berhubungan dengan publik kan, penting sekali mengkomunikasikan apa yang ada di kita agar publik tahu.70 Dan oleh Bapak Pieter : Perlu lah, karena begini profesi Public Relations itu bukan semata-mata hanya sebagai Public Relations untuk mengenalkan perusahaan aja, tidak! Kan branding itu contoh pekerjaan Public Relations, Public Relations itu bukan hanya media-media, gak juga. Chalengenya beda71 Perlunya Public Relations dalam sebuah organisasi, tidak berarti harus adanya divisi tersebut karena menurut narasumber, jika fungsi tersebut masih bisa

70 71

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director Hasil Wawancara dengan Bpk Ramson Pieter selaku MICE Director

76

dijalankan oleh divisi lain maka akan dijalankan oleh divisi tersebut. Berdasakan jawaban tersebut peneliti mengajukan pertanyaan kepada narasumber yaitu divisidivisi mana saja menjalankan fungsi Public Relations? Pertanyaan ini dijelaskan oleh Bpk Bagus : Oh SAM menjalankan, di divisinya retail saya yakin menjalankan juga, marketing juga ada marketing communication. Seperti yang saya tadi bilang, Public Relations penting, tapi saat ini masih bisa dijalankan oleh divisi lain, seperti Rebranding itu kan Public Relations kerjaannya, jadi mengkomunikasikan ke corporate kan,tapi kerjaanya itu siapa yang menjalankan? Iya itu divisi SAM, memang itu bukan tugas utama SAM, tugas utama SAM tapi kan perubahan ke komunikasikan ke corporate, dan berarti fungsinya diambil oleh SAM72

Ditambahkan oleh Bpk Pieter : Untuk saat ini, ditugaskan kepada beberapa orang, jadi ada beberapa multi tasking yang kita kerjakan. Jadi gini, kalau di bagian design dia kan menempatkan logo AntaVaya itu, dimana orang bisa baca, itu kan salah satu tugasnya juga. Apalagi tugasnya yang bagian website, dia harus menjelaskan juga di websitenya kan.73 Menurut AntaVaya fungsi public relations masih bisa di handle oleh divisi lain, sehingga untuk mengadakan divisi Public Relations, masih bersifat kemungkinan seperti yang dijelaskan oleh narasumber : Menurut Bpk Pieter : Apakah ada kemungkinan untuk adanya divisi Public Relations? Kemungkinan ada, tapi sepertinya saat ini belum yah 72 73

Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director Hasil Wawancara dengan Bpk Ramson Pieter selaku MICE Director

77

Kita sih mengakui memang harusnya ada Public Relations yang mendedicate, dia yang mengundang media, berhubungan dengan orang, agar dikenal bukan hanya eventnya yang dikenal orang, companynya juga dikenal orang74 Dan ditambahkan oleh Bpk Bagus : Kemungkinan selalu ada, tapi saat ini sih kita melihat fungsi itu masih bisa dijalankan oleh masing-masing unit bisnis75 Tidak adanya divisi Public Relations di AntaVaya namun tidak membuat fungsi Public Relations AntaVaya dibiarkan, fungsi-fungsi tersebut di kerjakan oleh divisi lain yang lebih terkait seperti, divisi SAM yang bertugas mengkomunikasikan ke corporate serta menjaga hubungan yang baik dengan corporate, seharusnya fungsi tersebut di kerjakan oleh Public Relations, begitu pula dengan mensosialisasikan kebijakan

rebranding

AntaVaya

kepada

karayawan di kerjakan oleh Top Manajemen. Meskipun belum adanya divisi Public Relations, menurut Bpk Bagus selama masih ada divisi lain yang bisa menjalankannya, belum akan ada penambahan divisi Public Relations. 4.3

Pembahasan AntaVaya terbentuk atas pengabungan dua perusahaan tour & travel

Antatour & Vayatour, pada awalnya saham Vayatour di beli oleh Antatour. Sehingga menjadikan Vayatour sebagai anak perusahaan Antatour namun Antatour maupun Vayatour masih mengembangkan sayapnya secara terpisah. Vayatour masih menggunakan mereknya begitu pula dengan Antatour. Hal ini dilakukan agar memperbesar peluang dalam mendapatkan klien maupun

74 75

Hasil Wawancara dengan Bpk Ramson Pieter selaku MICE Director Hasil Wawancara dengan Bpk Bagus Priatna selaku Corporate Services Director

78

konsumen. Selama hampir 40 tahun berdiri banyak klien dan konsumen yang loyal terhadap Antatour maupun Vayatour, citra merek terhadap Antatour dan Vayatour sudah tertanam dalam benak konsumennya masing-masing. Hal ini didasari oleh banyak penghargaan yang diperoleh bahkan Vayatour maupun Antatour termasuk dalam top ten tour & travel diIndonesia. Namun setelah Antatour menjadi bagian dari CT Corp dan makin banyaknya perusahaan yang mengetahui pengabungan Antatour dan Vayatour, melalui strategi brand refocus membuat Antatour maupun Vayatour mengenalkan merek baru yaitu AntaVaya, dimana konsumen tidak akan ada lagi Vayatour dan Antatour hanya ada AntaVaya. Menurut peneliti penggabungan Antatour dan Vayatour menjadi AntaVaya hal yang cukup sulit namun juga tepat, peneliti berpendapat seperti itu dikarenakan seperti diketahui Antatour dan Vayatour sudah memilki konsumennya sendiri, citra merek terhadap Vayatour dan Antatour pun sudah sangat tertanam dalam benak konsumennya. Untuk mendapatkan citra merek bagi perusahaan bukanlah hal yang mudah dan butuh waktu yang cukup lama agar konsumen mempercayai perusahaan tersebut, begitu pula dengan Antatour maapun Vayatour jika adanya pergantian merek menjadi AntaVaya citra merek yang sudah tertanam dalam benak konsumen akan berubah dan diperlukan waktu lagi untuk membangun citra merek AntaVaya. Oleh karena itu setelah melakukan pengamatan lapangan dan wawancara kepada narasumber, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai membangun citra merek AntaVaya melalui corporate branding dan product branding yang akan peneliti jabarkan dalam bab pembahasan ini.

79

Hingga saat ini Rebranding AntaVaya yang dimulai pada 2012 masih dalam proses,

sehubungan dengan perubahan dalam bentuk branding maka

langkah pertama yang dilakukan AntaVaya yaitu sosialisasi eksternal dimana AntaVaya membuat logo baru dan yang akan di tampilkan pada atribut atribut untuk di perkenalkan kepada konsumen dan klien dari AntaVaya, atribut atribut tersebut berupa kalender, kartu nama, amplop surat, banner, signage,website, fanpage facebook, twitter, mengubah logo pada seragam, mengubah logo id card hingga mengadakan pameran. Untuk sosialisasi internal berupa sosialisasi mengenai budaya kerja, restrukturisasi organisasi serta perubahan visi dan misi perusahaan. Sosialisasi internal maupun ekternal yang dilakukan oleh AntaVaya, secara tidak langsung merupakan salah satu cara untuk membangun citra merek. Hal ini pun dikemukakan oleh narasumber yang mengatakan sejalan dengan proses rebranding maka otomatis dapat membangun citra merek. Atribut-atribut yang menggunakan logo AntaVaya baru serta menerapkan budaya kerja akan membuat konsumen menjadi percaya kepada AntaVaya, dan akan menanamkan citra merek AntaVaya yang positive. AntaVaya juga memiliki program CSR seperti magang, donor darah dan santunan anak yatim. Sehingga peneliti dapat menklasifikasikan corporate branding dan product branding yang dilakukan AntaVaya, berikut klasifikasinya :

80

Corporate Branding

Product Branding

Proses pembuatan kalender, kop

Menambah

surat, kartu nama, seragam

yakni divisi AntaVaya Haji &

Mengenalkan AntaVaya melalui

Umroh, AntaVaya Convex

web www.antavaya.com

Membuat

Mempertahankan CSR berupa

produk jasa yang di tawarkan

magang, santunan anak yatim,

Mengenalkan

donor darah

melalui facebook dan twitter

Mengganti maupun

Logo

Antatour

Vayatour

dengan

AntaVaya di semua stationery

sub-divisi

flyer

Mengirimkan pemberitahuan

baru

mengenai

produk

jasa

surat rebranding

AntaVaya

Sosialisasi rebranding Pendaftaran nama AntaVata ke Agent luar negeri Restrukturisasi,

Pengenalan

Identitas Perusahaan yang baru Tabel 4.2

Klasifikasi Corporate Branding dan Product Branding

Dan berdasarkan wawancara dan pengamatan lapangan, mengenai corporate branding dan product branding AntaVaya yang sejalan dengan upaya dalam membangun citra merek, terdapat fungsi-fungsi Public Relations yang seharusnya dikerjakan oleh Public Relations, namun dikarenakan tidak adanya divisi Public Relations fungsi-fungsi tersebut di kerjakan oleh divisi lain. Fungsi

81

fungsi Public Relations yang berkaitan dengan membangun citra merek AntaVaya yaitu : Fungsi Public Relations

Kegiatan di AntaVaya

Divisi mengerjakan

Public

Relations Bertugas

berfungsi membantu

untuk SAM, Counter

dalam mensosialisasikan

kepada

pemasaran publik melalui flyer, pameran

untuk menciptakan citra bahwa adanya penambahan produk

sub-divisi di AntaVaya yaitu Convex dan Haji & Umroh

Public

Relations bertugas untuk mendesign Team Marketing

berfungsi

ulang

mensosialisasikan

membuat

prestasi

yang

oleh perusahaan.

logo

dicapai kalender,

AntaVaya,

flyer,

membuat

membuat

kartu

nama, kop surat dll. Sebagai upaya dalam menciptakan citra

pada

atribut-atribut

AntaVaya, team marketing harus

bisa

menempatkan

posisi logo AntaVaya yang tepat sehingga dapat menarik perhatian konsumen melalui

yang

82

perpaduan

warna,

tulisan

serta menyisipkan prestasi yang diperoleh AntaVaya. Hal ini bisa ditampilkan pada flyer AntaVaya.

Public

Relations sarana yang digunakan untuk Team Marketing

berfungsi

dalam mensosialisasikan AntaVaya

menyiapkan sarana bagi yaitu website www.antavayapublik

untuk

perusahan langsung.

melihat group.com , facebook fan secara page

AntaVaya

http://facebook.com/antavaya ,

twitter

AntaVaya

http://twitter.com/antavaya serta

Pameran.

pengelolaan

Untuk website,

facebook dan twitter team marketing mempunyai satu staff

khusus

yang

untuk

mengelolanya, staff khusus tersebut

bertugas

untuk

memberikan artikel menarik tentang

liburan,

tips-tips

83

menarik, serta promo-promo yang

ada

Untuk

di

AntaVaya.

pameran

team

marketing berfungsi sebagai mendesign

atribut-atribut

pendukung. Public

Relations Program-program Corporate Team

berfungsi

dalam Social

Responsbility

mengembangkan

AntaVaya

program-program

donor darah, santunan anak

pengembangan

yatim,

masyarakat,

yaitu

di Organisasi

magang, Karyawan

pembagian

daging

sebagai kurban. Program ini di kelola

bentuk tanggung jawab oleh divisi dan organisasi perusahaan.

tertentu.

Untuk

program

magang AntaVaya mepunyai divisi khusus yaitu divisi training yang bertugas untuk mengarahkan

anak-anak

yang magang di AntaVaya. Untuk

program

program

seperti donor darah, santunan anak daging

yatim, kurban

pembagian AntaVaya

Training, Internal

84

memiliki organisasi tertentu yang

beranggotakan

karyawan AntaVaya, melalui organisasi ini pula dapat memperat hubungan sesama karyawan

serta

meningkatkan citra kepada klien dan konsumen ketika program-program organisasi ini berlangsung.

Public

Relations Dalam

berfungsi

dalam kebijakan

mengomunikasikan kebijakan

penelitian

direksi

manajemen karyawan membangun restrukturisasi

mengurangi restrukturisasi.

dimaksud

adalah sosialisasi rebranding dan AntaVaya. Sosialisasi berupa

kepada restrukturisasi

organisasi,

dan perubahan visi misi serta proses alasan

adanya

mulai AntaVaya.

dari kebijakan hingga pelatihan

yang

ini Board of Director

untuk dampak

rebranding

85

Public

Relations Dalam

berfungsi

mensosialisasikan Team Training

dalam kebijakan yang diakibatkan

menjelaskan perubahan dengan adanya rebranding kebijakan

direksi

manajemen karyawan

dan AntaVaya.Bertugas agar mempersiapkan

memahami untuk

dasar

training

kebijakan

pengambilan kepada karyawan. Training

keputusan yang diambil ini dan

berupa

membantu AntaVaya

terciptanya perusahaan menjelaskan yang

presentasi

sesuai

perusahaan.

pengenalan baru

serta

budaya

kerja

visi yang harus di terapkan baik di internal maupun ekternal perusahaan. melekatnya

Dengan budaya

kerja

dalam benak karyawan akan membuat karyawan semakin

hubungan dengan erat

klien sehingga

terciptanya citra yang positif. Public berfungsi membantu

Relations Program rutin tahunan yang Team Training dalam dilakukan AntaVaya adalah peningkatan outing

karyawan,

melalui

86

rasa memiliki karyawan outing

tersebut

karyawan

terhadap

perusahaan diharapkan

bisa

lebih

dan

membangun mengenal dengan karyawan

jaringan

komunikasi lainnya, pada saat outing

interaktif

antara tahun 2013 Board of Director

karyawan,

manajemen AntaVaya pun menjelaskan

dan direksi.

kebijakan kepada

rebranding karyawan

ini serta

mengenalkan budaya kerja AntaVaya. AntaVaya

Selain pun

itu

memiliki

organisasi untuk memperat hubungan antar karyawan. Public

Relations Kegiatan

berfungsi

kunjungan

mensosialisasikan

pengiriman

kebijakan

ini ke

berupa SAM, Counter klien, surat

perusahaan pemberitahuan rebranding

kepada publik Tabel 4.3

Fungsi PR & Kegiatannya

Setelah dijabarkan adanya fungsi Public Relations yang berkaitan dengan rebranding AntaVaya sebagai upaya dalam mambangun citra merek, citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat suatu merek yang kemudian menuntun konsumen tersebut untuk bersikap

87

terhadap merek, apakah akan mencoba lalu menyetiainya atau sekadar coba coba lalu pergi, atau sama sekali tidak ingin mencoba karena citra yang buruk atau tidak relevan dengan kebutuhan konsumen. Untuk membangun citra merek tersebut tidak hanya diperlukan sebuah tampilan luar merek namun juga secara internal perusahaan yaitu karyawan harus mampu memupuk rasa kesetiaan terhadap perusahaan dan menerapkan kepada konsumen budaya kerja perusahaan.