74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Uji Statistik Deskripsi Berdasarkan hasil penelitian deskriptif statistik, deskripsi data dari masing-masing variabel penelitian yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan rata-rata standar deviasi dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
CSR
33
.1667
.2949
.226107
.0385706
ROA
33
.0049
.0341
.019041
.0079263
DER
33
9.0240
973.9280
UMUR
33
14
119
50.00
28.561
UKURAN
33
18.0130
237.8500
179.612152
53.8785975
Valid N (listwise)
33
Sumber: Data Sekunder yang diolah
74
553.712364 297.7223989
75
Keterangan: CSR
: Corporate Social Responsibility
ROA
: Return On Asset (Profitabilitas)
DER
: Dept Equity Ratio (Leverage)
UMUR
: Umur Perusahaan
UKURAN : Ukuran Perusahaan Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 tersebut, hasil interpretasi lebih lanjut atas statistik deskriptif masing-masimg variabel adalah : a. Variabel Profitabilitas (ROA) memiliki nilai terendah yaitu 0,0049 yang diperoleh dari Bank Victoria Internasional Tbk. (BVIC) pada tahun 2014 dan nilai tertinggi yaitu 0,0341 yang diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) pada tahun 2013. Sedangkan rata-rata dari profitabilitas industri perbankan yang masuk Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-2014 adalah 0,226107 dengan standar deviasi sebesar 0,0385706. b. Variabel Leverage (DER) memiliki nilai terendah yaitu 9,0240 yang diperoleh dari Bank Jabar Banten Tbk. (BJBR) pada tahun 2014 dan nilai tertinggi yaitu 973.9280 yang diperoleh dari Bank MEGA Tbk. (MEGA) pada tahun 2013. Sedangkan rata-rata dari Leverage industri perbankan yang Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-2014 adalah 553.712364 dengan standar deviasi sebesar 297.7223989.
76
c. Variabel Umur Perusahaan memiliki nilai terendah yaitu 14 yang diperoleh dari Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI) pada tahun 2012 dan nilai tertinggi yaitu 119 diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) pada tahun 2014. Sedangkan rata-rata dari Umur perusahaan industri perbankan yang masuk Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-2014 adalah 50,00 dengan standar deviasi sebesar 28.561. d. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai terendah yaitu 18,0130 yang diperoleh dari Bank MEGA Tbk. (MEGA) pada tahun 2014 dan nilai tertinggi yaitu 237,8500 diperoleh dari Bank Victoria Internasional Tbk. (BVIC) pada tahun 2014. Sedangkan rata-rata dari ukuran perusahan industri perbankan yang masuk Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-2014 adalah 179.612152 dengan standar deviasi 53.8785975. e. Variabel CSR memiliki nilai terendah yaitu 0,1667 yang diperoleh dari Bank Mandiri Persero Tbk.(BMRI) tahun 2012, Bank NISP OCBC Tbk. (NISP) tahun 2012, Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) tahun 2012, 2013, 2014. Dan nilai tertinggi yaitu 0,2949 yang diperoleh dari Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada tahun 2013 dan 2014. Sedangkan rata-rata dari CSR industri perbankan yang masuk Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-2014 adalah 0,226107 dengan standar deviasi sebesar 0,0385706.
77
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.1 Cara untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1. Analisis Grafik Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot
Sumber: Data Sekunder yang diolah 1
Mundrajat Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.,
hlm. 94.
78
Berdasarkan grafik normal probability plot tersebut uji regresi variabel dependen CSR terlihat bahwa titik-titik menyebar berhimpitan di sekitar garis diagonal, serta penyebaranya mengikuti arah diagonal. Dari grafik tersebut maka dinyatakan bahwa model regresi pada penelitian ini memenuhi syarat data terdistribusi normal. 2. Uji Statistik Uji statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Smirnov
uji
(K-S).
statistik Untuk
non-parametrik
menentukan
data
Kolmogorovdengan
uji
Kolmogorov-Smirnov, nilai signifikan harus di atas 0,05 berarti data terdistribusi normal. Hasil uji statistik KolmogorovSmirnov (K-S) dapat dilihat tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (KS) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber: Data Sekunder yang diolah
33 .0000000 .01441994 .114 .114 -.062 .657 .781
79
Berdasarkan hasil tabel 4.2 tesebut, nilai KolmgorovSmirnov sebesar 0,657 dengan nilai signifikan 0,781. Data signifikan tersebut menunjukan lebih besar dari 0,05 yang menyatakan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain regresi dengan variabel dependen CSR memenuhi syarat uji normalitas. b. Uji Multikoliniaritas Pengujian multikoliniritas dalam penelitian ini menggunakan nilai Collinearity Statistic Tolerance (T) dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10.2Untuk mengetahui uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang terdapat memilki masing-masing variabel seperti pada tabel 4.3:
2
Imam Ghozali,”Aplikasi Analisis Multivariate 19”,(Semarang : Badan Penerbit Undip, 2011), hlm 106
dengan
Program
IBM
SPSS
80
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) ROA
.785
1.274
DER
.796
1.256
UMUR
.912
1.096
.901
1.110
UKURAN a. Dependent Variable:CSR Sumber: Data Sekunder yang diolah
Suatu regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,10 yaitu 0,785; 0,796; 0,912; 0,901 serta nilai VIF < 10 yaitu 1,274; 1,256; 1,096; 1,110. Dengan demikian untuk uji multikolineritas tidak terjadi masalah antara variabel independen dalam model regresi. c. Uji Autokolerasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).
81
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokolerasi Model Summaryb Adjusted R R Square Square
Model
R
1
.611a
.373
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
.284
.0326397
2.236
a. Predictors: (Constant), UKURAN, UMUR, DER, ROA b. Dependent Variable: CSR
Sumber: Data Sekunder yang diolah Berdasarkan Tabel 4.4, hasil uji Durbin-Watson sebesar 2,236. Sedangkan dalam D-W dengan jumlah observasi (n) = 33 dan jumlah variabel independen (k) = 4 dengan tingkat signifikansi 0,05 didapat dL= 1,1927 dan dU = 1,17298. Sehingga nilai 4-dL= 4 - 1,1927= 2,8073 dan 4 – dU = 4 - 1,17298=2,82702 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokolerasi karena nilai DW sebesar 2,236 berada diantara 1,17298 dan 2,82702.
Tidak ada autokorelasi DW Autokorelasi +
dL 1,1927
dU 1,17298
2,236
dL 4-dU 2,82702
4-dL Autokorelasi 2,8073
82
d. Uji Heteroskedasitisitas Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang mensyaratkan homoskasdestisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedatisitas dengan melihat grafik Scatter Plots. Jika grafik Skatter plots membentuk pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur, maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak membentuk pola yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas. Dapat dilihat pada gambar 4.2 Grafik Scatter Plots di bawah ini: Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Sekunder yang diolah
83
Berdasarkan gambar 4.2 Scatter Plot tersebut diketahui bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol atau tidak membentuk pola yang jelas. Oleh karena itu hasil ini menunjukkan bahwa data yang telah terjadi homoskasdestisitas atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas. e. Uji Linieritas Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel dependen (Y) dan variabel Independex (X) mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau dan tingkat signifikansi kurang dari 0,05 maka antar variabel memiliki hubungan yang linier. Dapat dilihat pada tabrl 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas
ANOVAc,d Model
Sum of Squares
Mean Square
df
1 Regression
1.629
4
Residual
.105
29
b
Total 1.735 33 a. Predictors: UKURAN, DER, UMUR, ROA b. Dependent Variable: CSR c. Linear Regression through the Origin Sumber: Data Sekunder yang diolah
F
.407 111.995 .004
Sig. .000a
84
Dari tabel ANOVA di atas didapat F Hitung 111,995 dan F tabel 2,71 menunjukan F hitung > dari F tabel dan tingkat signifikansi 000 < 0,05 maka antar variabel mempunyai hubungan yang linier. 3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Llinier Berganda Analisis regresi linier berganda merupakan alat analisis untuk mengetahui serta menganalisis seberapa besar pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan lebih dari satu yaitu Profitabilitas (ROA), leverage (DER), umur perusahaan dan ukuran perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah Corporate Social Responsibility. Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error .230
.027
ROA
2.583
.822
DER
-7.3705
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
8.426
.000
.531
3.143
.004
.000
-.569
-3.393
.002
4.8395
.000
.036
.229
.821
UKURAN -8.2035 a. Dependent Variable: CSR Sumber: Data Sekunder yang diolah B
.000
-.115
-.727
.473
UMUR
85
berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat disusun persamaan regresi linier sebagai berikut: CSR= 0,230+2,583 ROA - 7,3705 DER +4,8395 UMUR - 8,2035 UKURAN. Persamaan tersebut mempunyai makna: 1) Konstanta
sebesar
0,230
dan
bertanda
positif
hal
ini
berartiprofitabilitas (ROA), leverage (DER), umur perusahaan, ukuran perusahaan bernilai konstan, maka rata-rata Corporate Social Responsibility adalah sebesar 0,230. 2) Koefisien regresi pada profitabilitas (ROA) sebesar 2,583 menggambarkan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan yang positif terhadap Corporate Social Responsibility. Artinya, setiap kenaikan satu persenprofitabilitas perusahaan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka Corporate Social Responsibility akan mengalami peningkatan sebesar 2,583. 3) Koefisien regresi pada leverage (DER) sebesar -7,3705 bertanda negatif
menggambarkan
bahwa
profitabilitas
mempunyai
hubungan negatif terhadap Corporate Social Responsibility. Artinya, setiap kenaikan satu persenleverage (DER) dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, makaCorporate Social Responsibility akan mengalami penurunan 7,370.
86
4) Koefisien
regresi
pada
umur
perusahaan
sebesar
4,8395
menggambarkan bahwa umur perusahaan mempunyai hubungan yang positif terhadap Corporate Social Responsibility. Artinya, setiap kenaikan satu persenumur perusahaan, dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka corporate social responsibility akan mengalami peningkatan sebesar 4,8395. 5) Koefisien regresi pada ukuran perusahaan sebesar -8,2035 bertanda negatif menggambarkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan yang negatif terhadap Corporate Social Responsibility. Artinya, setiap kenaikan satu persenukuran perusahaan, dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, makaCorporate Social Responsibility akan mengalami penurunan sebesar 8,2035. b. Uji Signifikansi 1) Uji Statistik t (Parsial t) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah
profitabilitas
(ROA),
leverage
(DER),
umuur
perusahaan, ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap corporate social responsibility. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada tabel 4.7.
87
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t (parsial t) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Coefficients
Std. Error .230
.027
ROA
2.583
.822
DER
-7.3705
UMUR UKURAN
Beta
T
Sig.
8.426
.000
.531
3.143
.004
.000
-.569
-3.393
.002
4.8395
.000
.036
.229
.821
-8.2035
.000
-.115
-.727
.473
a. Dependent Variable: CSR Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui dari keempat variabel independen yang berpengaruh signifikan teradap variabel dependen (corporate social responsibility) adalah variabel profitabilitas (ROA) dengan nilai signifikans 0,004 dan variabel leverage (DER) dengan nilai signifikansi 0,002. Sedangkan variabel umur perusahaan
tidak berpengaruh
terhadap corporate social responsibility dengan nilai signifikan 0,821 dan variabel ukuran perusahaan dengan nilai signifikan 0,473 yang lebih besar dari tingkatan signifikansi sebesar 0,05. Pengujian hipotesis (Ha1)
88
H01 : profitabilitas tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility Ha1 : profitabilitas berpengaruh terhadap corporate social responsibility Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan secara parsial variabel profitabilitas
berpengaruh
terhadap
corporate
social
responsibility, yang ditunjukkan dengan besarnya t hitung sebesar 3,143 dengan nilai signikansi 0,004 yang mana signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dari hasil analisis dapat disimpulkan
bahwa
profitabilitas
berpengaruh
terhadap
corporate social responsibility. Hal tersebut menandakan Ha1 diterima. Pengujian Hipotesis (Ha2) H02 : Leverage tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility Ha2 : Leverage berpengaruh terhadap corporate social responsibility Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan secara parsial variabel leverage
tidak
berpengaruh
terhadapcorporate
social
responsibility, yang ditunjukkan dengan besarnya t hitung sebesar -3,393 dengan nilai signikansi 0,002 yang mana signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dari hasil analisis dapat
89
disimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap corporate social responsibility. Hal tersebut menandakan Ha1 diterima. Pengujian Hipotesis (Ha3) H03: Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility Ha3 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan secara parsial variabel umur perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility, yang ditunjukkan dengan besarnya t hitung sebesar 0,229 dengan nilai signikansi 0,821 yang mana signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap
corporate
social
responsibility.
Hal
tersebut
menandakan Ha1 ditolak. Pengujian Hipotesis (Ha4) H04 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan secara parsial variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility, yang ditunjukkan dengan besarnya t hitung sebesar
90
-0,727 dengan nilai signikansi 0,473yang mana signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
corporate
social
responsibility.
Hal
tersebut
menandakan Ha1 ditolak. 2) Uji Statistik F (Simultan) Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Hasil uji statistik F (simultan) dapat dilihat pada Tabel sebagai brikut: Tabel 4.8 Hasil Uji F (Simultan) ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
.018
4
.004
Residual
.030
28
.001
Total
.048
32
F 4.172
a. Predictors: (Constant), UKURAN, UMUR, DER, ROA b. Dependent Variable: CSR Bersadarkan tabel 4.8 hasil uji F sebesar 4,172 dengan nilai signifikansi 0,009 dibawah 5%, maka dapat disimpulkan Ha5 diterima hal ini menunjukkan secara simultan variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, leverage, umur perusahaan,
ukuran
perusahaan
berpengaruh
terhadap
Sig. .009a
91
corporate social responsibilityartinya besar kecilnya semua variabel independen tersebut secara simultan mempengaruhi coporate social respnsibility mendatang. 3) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa
dijelaskan
oleh
perubahan
atau
variasi
variabel
independen.3 Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin
baik
kemampuan
variabel
independen
dalam
menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square pada analisis regresi berganda. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
a
1 .611 .373 .284 .0326397 a. SPredictors: (Constant), UKURAN, UMUR, DER, ROA u b. Dependent Variable: CSR m sumber: Data Sekunder yang diolah
3
Imam Ghozali,”Aplikasi Analisis Multivariate 19”,(Semarang : Badan Penerbit Undip, 2011), hlm 97
dengan
Program
IBM
SPSS
92
Dilihat dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui nilai Adjusted R2 sebesar 0,284 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan variabel independen sebesar 28,4%. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pembahasaan Hasil Penelitian Secara Parsial Pada bagian ini penelitian akan memaparkan pembahasan mengenai hasil analisis yang telah dilakukan secara persial. Secara umum dapat disimpulkan bahwa variabel independen profitabilitas dan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap corporate social responsibility. Sedangkan variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap corporate social responsibility. Hal ini sebagaimana terlihat dalam analisis berikut ini. a. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Berdasarkan Tabel 4.7 hasil analisis profitabilitas dengan menggunakan regresi linier berganda dapat dijelaskan bahwa variabel independen profitabilitas memiliki thitung sebesar 3,143 sedangkan ttabel adalah 2,04841 dengan nilai signifikan 0,004. Hasil uji statistik tersebut bahwa thitung> ttabel (3,143 > 2,04841). Nilai signifikansi ini juga menunjukkan angaka yang lebih kecil dari 0,05 (0,004<0,05). Maka variabel profitabilitas secara parsial
93
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
corporate
social
responsibility. Hasi penelitian ini sesuai dengan teori agensi yang menyatakan bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dengan laba yang tinggi akan menjadi sorotan, maka peruahaan akan mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial. Tingkat profitabilitas yang semakin tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang semakin tinggi, sehingga perusahaan mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya dalam laporan keuangan yang lebih luas Hasil ini mendukung penelitian dari Linda Santoso dan Erlin Candra (2012), Dewi Yulfaida (2012), dan Rizkia Anggita Sari (2012) yang menyatakan bahwa prfitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan corporatre social responsibility. Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rafika Anggraini Putri dan Yulius (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengunngkapan corporate social responsibility.
94
b. Pengaruh leverage terhadap pengungkapan corporate social responsiility Berdasarkan Tabel 4.7 hasil analisis leverage dengan menggunakan regresi linier berganda dapat dijelaskan bahwa variabel independen leverage memiliki thitung sebesar
-3,393
sedangkan ttabel adalah 2,04841 dengan nilai signifikan 0,002. Hasil uji statistik tersebut bahwa thitung > ttabel (3,393> 2,04841). Nilai signifikansi ini juga menunjukkan angaka yang lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05). Maka variabel leverage secara parsial signifikan berpengaruh
terhadap
pengungkapan
corporate
social
responsibility. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari Meek, Robert, dan Gary bahwa perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi memiliki pengungkapan yang luas dan terbuka sehingga pemberi pinjaman bisa lebih percaya terhadap perusahaan. Hal ini karena rasio leverage digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur tak tertagihnya suatu utang. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Hasil penelitian ini mendukung dari penelitian Angga Budi Premana (2011), Joko priyanto dan Sarsiti, yang menyatakan bahawa leverage berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Tetapi berbeda dengan penelitian yang
95
dilakukan oleh Erma Setiawati, Zultikar, dan Riza Artha.(2013) yang menyatakan bahawa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. c. Pengaruh
umur
perusahaan
terhadap
pengungkapan
corporatre social responsibility Berdasarkan Tabel 4.7 hasil analisis umur perusahaan dengan menggunakan regresi linier berganda dapat dijelaskan bahwa variabel independen umur perusahaan memiliki thitung sebesar
0,229 sedangkan ttabel adalah 2,04841 dengan nilai
signifikan 0,821. Hasil uji statistik tersebut bahwa thitung< ttabel (0,229 < 2,04841). Nilai signifikansi ini juga menunjukkan angaka yanglebih besar dari 0,05 (0,821>0,05). Maka variabel umur perusahaan
secara
parsial
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan corporate social responsibility. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori dari raditya bahawa perusahaan dengan umur yang lebih muda diprediksi akan melakukan penyebaran informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan umur yang lebih tua dengan tujuan untuk mengurangi ketidakpastian
risiko
operasi
serta
untuk
meningkatkan
kepercayaan diri investor terhadap posisi mereka.Disisi lain perusahaan dengan umur yang lebih tua kemungkainan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan tahunan dibandingkan dengan perusahaan dengan umur yang lebih muda.
96
Umur
perusahaan
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan CSR, hal ini dapat diartikan bahwa lama tidaknya suatu perusahaan berdiri tidakmempengaruhi pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini mendukung dari penelitian Kamilah dan Raja putri Delima, Heni Triastuti kurnianingsih yang menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Tetapi berbeda dengan penelitian Santi
lestari
berpengaruh
yang
menyatakan
terhadap
bahwa
pengungkapan
umur
perusahaan
corporate
social
responsibility. d. Pengaruh
ukuran
perusahaan
terhadap
pengungkapan
corporate social responsibility Berdasarkan Tabel 4.7 hasil analisis ukuran perusahaan dengan menggunakan regresi linier berganda dapat dijelaskan bahwa variabel independen ukuran perusahaan memiliki thitung sebesar-0,727 sedangkan ttabel adalah 2,04841 dengan nilai signifikan 0,473. Hasil uji statistik tersebut bahwa thitung < ttabel (0,727 < 2,04841). Nilai signifikansi ini juga menunjukkan angaka yang lebih besar dari 0,05 (0,473>0,05). Maka variabel ukuran perusahaan
secara
parsial
tidak
berpengaruh
pengungkapan corporate social responsibility.
terhadap
97
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori Cowen yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak modal yang ditanamkan sehinga sumber daya dan dana yang besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan informasi pelaporan perusahaan. Ukuran perusahaan yang diproksi dengan Ln total asset menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. karena dalam perusahaan perbankan pengngkapan CSR tidak didasarkan pada ukuran perusahaan, karena total aset perusahaan bukan merupakan satu-satunya sumber dalam pengunhgkapan CSR, sebab dalam menilai baik buruk perusahaan tidak hanya dilihat dari total asset, namun bisa dilihat dari laporan laba rugi perusahaan. Perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) berusaha mematuhi regulasi dari pemerintah tentang kewajiban untuk melakukan dan mengungkapakan kegiatan tanggung jawab sosial yaitu undang-undang terbaru No. 47 tahun 2012. Oleh karena itu, perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) akan mengungkapakan CSR tanpa melihat total aset yang dimiliki dengan tujuan untuk memenuhi pertauran. Hasil penelitian ini mendukung dari penelitian Chintya fadila
laksmitaningrum
dan
Agus
purwanto
(2013)
yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
98
pengungkapan corporate social responsibility. Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Kamil dan Antonius Herusetya, Dewi Yulfaida dan Zhulaikha (2012) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Secara Simultan Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji Fhitung sebesar 4,172 dengan Ftabel 2,71 dengan signifikan 0,009 dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan nilai F hitung > Ftabel (4,172 > 2,71) yang berarti bahwa secara simultan bahwa variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, leverage, umur perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility.