BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Butik Orange Butik Orange merupakan salah satu butik yang terkemuka di Indonesia, khususnya Jakarta. Butik Orange hanya menawarkan produk pakaian wanita. Saat ini butik Orange memiliki beberapa cabang di kota-kota besar di Indonesia dan hingga saat ini, sudah terdapat 7 cabang di Jakarta yaitu Mal Puri Indah, Mal Taman Anggrek, Senayan City, Mal Pondok Indah, Blok M, Pluit Village, dan Mal Sumarecon Serpong. Butik Orange selalu membuka cabang di dalam sebuah mal sehingga memudahkan pelanggan untuk menemukan butik Orange. Setiap kantor cabang, memiliki 7 karyawan yang semuanya berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan butik Orange hanya menjual pakaian wanita, maka manajemen mengasumsikan 99% pelanggan butik Orange berjenis kelamin wanita. Hal ini juga bertujuan untuk membuat pelanggan merasa nyaman saat berinteraksi dengan tenaga kerja butik Orange. Seperti saat menanyakan ukuran, mencoba pakaian, dan sebagainya.
37
38
Berikut susunan organisasi dalam 1 cabang.
Gambar 4.1. Gambar Susunan Organisasi di Setiap Cabang
Untuk terus menjaga kualitas pelayanan tenaga butik Orange, para supervisor dari setiap cabang berkumpul di kantor pusat satu kali dalam seminggu di kawasan Pluit, Jakarta Barat untuk menelaah kinerja masingmasing cabang. Butik Orange tidak melakukan CRM (Customer Realtionship Managemenet) secara individual kepada setiap pelanggannya seperti mengirimkan kartu ucapan saat pelanggan ulang tahun, saat merayakan hari besar agama dan sebagainya, dikarenakan butik ini tidak menyediakan jasa member bagi pelanggannya, sehingga butik Orange tidak memiliki data mengenai pelanggan yang pernah berkunjung atau melakukan transaksi. Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, para tenaga kerja harus fokus dan benar-benar dalam melayani pelanggan agar pelanggan merasa puas dan nyaman berinteraksi dengan tenaga kerja butik Orange.
39
4.2. Hasil Survei Penelitian ini menggunakan metode kuesioner tertutup yang telah diisi oleh 212 pelanggan butik Orange di Mal Puri Indah. Berikut tabel mengenai rangkuman hasil survei. Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Survei
Kuesioner
Jumlah
Didistribusikan
212
Kembali
212
Tidak Valid Valid
0 212
Berdasarkan data pada tabel 4.1, kuesioner yang didistribusikan sebanyak 212 lembar kepada 212 pelanggan butik Orange dan yang kembali berjumlah 212 lembar. Setelah kuesioner diperiksa, semua data kuesioner dinyatakan valid.
4.3. Analisis Deskriptif Pada subbab ini akan dijelaskan gambaran secara ringkas mengenai karakteristik responden yaitu usia dan pendapatan per bulan. Data dikumpulkan serta diolah menjadi tabel dan disajikan sebagai ringkasan data, yang diartikan sebagai upaya mendeskripsikan data melalui beragam ukuran statistik.
40
Pada penelitian ini, karakteristik demografi yang digunakan untuk kuesioner hanya usia dan penghasilan per bulan. Untuk faktor jenis kelamin tidak digunakan karena diasumsikan semua responden berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan target utama butik Orange adalah kaum wanita, dan 99% pelanggan butik Orange adalah wanita.
4.3.1. Usia Tabel 4.2. Demografi Responden berdasarkan Usia Usia
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Dibawab 15 tahun
16
7.5
7.5
7.5
Antara 16-20 tahun
102
48.1
48.1
55.7
Antara 21-30 tahun
84
39.6
39.6
95.3
Diatas 30 tahun
10
4.7
4.7
100.0
212
100.0
100.0
Total
Dari hasil pengolahan kuesioner, dapat disimpulkan bahwa responden berusia dibawah 15 tahun sebanyak 16 orang dengan persentase 7,5%, 102 responden berusia antara 16- 20 tahun dengan persentase 48,1%, 84 responden berusia 21- 30 tahun dengan persentase 39,6%, dan 10 responden berusia diatas 30 tahun dengan persentase 4,7%.
41
Persentase Responden berdasarkan Usia 4,70% 7,50% Dibawah 15 tahun
39,60%
16‐20 tahun
48,10%
21‐30 tahun Diatas 30 tahun
Gambar 4.2. Persentase Responden berdasarkan Usia
4.3.2. Penghasilan per Bulan Tabel 4.3. Demografi Responden berdasarkan Penghasilan per Bulan Penghasilan per Bulan
Frequency Valid Dibawah Rp.1.000.000,-
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
34
16.0
16.0
16.0
Rp.1.000.000 - 3.000.000
103
48.6
48.6
64.6
Rp.3.000.000 - 5.000.000
65
30.7
30.7
95.3
Diatas Rp.5.000.000,-
10
4.7
4.7
100.0
212
100.0
100.0
Total
42
Dari hasil pengolahan kuesioner, data disimpulkan bahwa sebanyak 34 responden berpenghasilan dibawah Rp.1.000.000,- per bulan dengan persentase 16%, 103 responden berpenghasilan antara Rp.1.000.000 – Rp.3.000.000 dengan persentase 48,6%, 65 responden berpenghasilan antara Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000 dengan persentase 30,7%, dan 10 responden berpenghasilan diatas Rp.5.000.000,- dengan persentase 4,7%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3.
Presentase Responden berdasarkan Penghasilan per Bulan 4,70%
16%
30,70%
Dibawah Rp.1.000.000,‐ Rp.1.000.000 ‐ 3.000.000 48,60%
Rp.3.000.000 ‐ 5.000.000 Diatas Rp.5.000.000
Gambar 4.3. Persentase Responden berdasarkan Penghasilan per Bulan
43
4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas digunakan software SPSS 17 untuk mendapatkan nilai r (Corrected Item Total Correlation) dan nilai alpha (Cronbach Alpha). Peneliti melakukan uji validitas dengan menggunakan software SPSS 17, dengan submenu Reability Analysis. Nilai validitas dilambangkan dengan r (corrected item-total correlation). Setelah peneliti melakukan uji validitas, tahap selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi suatu alat ukur. Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Umar, 2000). Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat statistik. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Alpha-Cronbach. Kuesioner dinyatakan reliabel jika memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,6.
44
-
r alpha > 0,6 Æ variabel tersebut dinyatakan reliabel
-
r alpha < = 0,6 Æ variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel
a.
Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Kualitas Pelayanan Uji validitas untuk variabel kualitas pelayanan meliputi 5 dimensi yaitu : Reliability, Assurance, Tangible, Empathy dan Responsiveness. •
Dimensi Reliability Tabel 4.4. Tabel Uji Validitas dimensi Reliability Ratarata
Corrected Item Total
Keterangan
Correlation
Reliability1
4.68
.697
Valid
Reliability2
5.14
.876
Valid
Reliability3
4.80
.696
Valid
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa instrumen dalam dimensi Reliability dinyatakan valid karena memiiki nilai r yang positif. Apabila nilai r semakin mendekati angka 1, maka semakin valid hasil ukurnya. Pada dimensi ini, nilai r lebih besar dari 0,6, maka hasil ukur dari dimensi ini dapat dikatakan valid.
45
Tabel 4.5. Tabel Uji Reliabilitas dimensi Reliability Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
Reliability1 Reliability2 .844
Reliability3
.866
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa instrumen dalam dimensi Reliability memiliki alpha lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen dalam dimensi Reliability dapat dikatakan reliabel.
•
Dimensi Assurance Tabel 4.6. Tabel Uji Validitas dimensi Assurance Ratarata
Corrected Item Total
Keterangan
Correlation
Assurance1
5.56
.537
Valid
Assurance2
5.56
.846
Valid
Assurance3
4.71
.705
Valid
Assurance4
5.49
.003
Valid
46
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa instrumen keempat dalam dimensi Assurance memiliki nilai r yang positif, namun nilai r sangat kecil, sehingga instrumen tersebut tidak digunakan dalam proses analisis. Hanya digunakan 3 instrumen dalam dimensi Assurance. Tabel 4.7. Tabel Uji Reliabilitas dimensi Assurance Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
Assurance1 Assurance2 Assurance3 Assurance4
.705
.666
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa instrumen dalam dimensi Assurance memiliki alpha lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen dalam dimensi Assurance dapat dikatakan reliabel.
47
•
Dimensi Tangible Tabel 4.8. Tabel Uji Validitas dimensi Tangible Corrected Item Mean
Keterangan
Total Correlation
Tangible1
5.16
.746
Valid
Tangible2
4.81
.746
Valid
Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa instrumen dalam dimensi Tangible dinyatakan valid karena memiliki nilai r yang positif. Apabila nilai r semakin mendekati angka 1, maka semakin valid hasil ukurnya. Pada dimensi ini, nilai r lebih besar dari 0,6, maka hasil ukur dari dimensi ini dapat dikatakan valid. Tabel 4.9. Tabel Uji Reliabilitas dimensi Tangible Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
Tangible1 Tangible2
.783
.854
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa instrumen dalam dimensi Tangible memiliki alpha lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen dalam dimensi Tangible dapat dikatakan reliabel.
48
•
Dimensi Empathy Menurut Sukadji (2000), validitas dibagi menjadi 3 bagian yaitu validitas isi, validitas konstruk/teoretik, validitas konkruen dan validitas prediktif. Untuk
melakukan
pengujian
validitas
secara
konkuren, diperlukan sedikitnya 2 instrumen untuk mewakili 1 dimensi. Namun pada dimensi Empathy, hanya terdapat 1 instrumen. Sehingga pada dimensi Empathy akan dilakukan uji validitas secara konstruk atau teoritik yaitu penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum berdasarkan teori yang ada. Berdasarken teori Parasuraman et al, variabel kualitas pelayanan
terdiri
dari
5
dimensi,
yaitu Reliability,
Assurance, Tangible, Empathy dan Responsiveness. Pada kuesioner yang digunakan, dimensi Empathy hanya diwakili oleh 1 pertanyaan karena pertanyaan tersebut mewakili kualitas pelayanan untuk ritel fesyen dalam dimensi empathy. Maka dari itu, berdasarkan uji validitas secara konstruk/teoretik, instrumen ini dikatakan valid.
49
Untuk pengujian reliabilitas digunakan software SPSS 17. Tabel 4.10. Tabel Uji Reliabilitas dimensi Empathy Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
Reliability1 Reliability2 Reliability3 Assurance1 Assurance2 Assurance3 Assurance4 Tangible1 Tangible2 Empathy1 Responsiveness1 Responsiveness2
.790
.806
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen dalam variabel kualitas pelayanan dinyatakan reliabel.
50
•
Dimensi Responsiveness Tabel 4.11. Tabel Uji Validitas dimensi Responsiveness Corrected Item Mean
Total
Keterangan
Correlation Responsiveness1
5.62
.733
Valid
Responsiveness2
5.57
.733
Valid
Pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa instrumen dalam dimensi Responsiveness dinyatakan valid karena memiliki nilai r yang positif. Apabila nilai r semakin mendekati angka 1, maka semakin valid hasil ukurnya. Pada dimensi ini, nilai r lebih besar dari 0,7, maka hasil ukur dari dimensi ini dapat dikatakan valid. Tabel 4.12. Tabel Uji Reliabilitas dimensi Responsiveness Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
Responsiveness1 Responsiveness2
.804
.846
Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa instrumen dalam dimensi Responsiveness memiliki alpha lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen dalam dimensi Responsiveness dapat dikatakan reliabel.
51
b. Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Kepuasan Pelanggan Tabel 4.13. Tabel Uji Validitas Kepuasan Pelanggan Corrected Item Mean
Total
Keterangan
Correlation Kepuasan Pelanggan1
5.12
.607
Valid
Kepuasan Pelanggan2
4.81
.729
Valid
Kepuasan Pelanggan3
4.53
.637
Valid
Pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa instrumen dalam variabel Kepuasan Pelanggan dinyatakan valid karena memiliki nilai r yang positif. Apabila nilai r semakin mendekati angka 1, maka semakin valid hasil ukurnya. Pada dimensi ini, nilai r lebih besar dari 0,6, maka hasil ukur dari dimensi ini dapat dikatakan valid. Tabel 4.14. Tabel Uji Reliabilitas Kepuasan Pelanggan Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
Kepuasan Pelanggan1 Kepuasan Pelanggan2 Kepuasan Pelanggan3
.808
.808
Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa instrumen dalam variabel Kepuasan Pelanggan memiliki alpha lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.
52
c.
Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Loyalitas Pelanggan Tabel 4.15. Tabel Uji Validitas Loyalitas Pelanggan Corrected Item Mean
Total
Keterangan
Correlation Loyalitas Pelanggan1
4.76
.598
Valid
Loyalitas Pelanggan2
4.33
.528
Valid
Loyalitas Pelanggan3
3.83
.554
Valid
Loyalitas Pelanggan4
4.73
.571
Valid
Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa instrumen dalam variabel Loyalitas Pelanggan dinyatakan valid karena memiliki nilai r yang positif. Apabila nilai r semakin mendekati angka 1, maka semakin valid hasil ukurnya. Pada dimensi ini, nilai r lebih besar dari 0,5, maka hasil ukur dari dimensi ini dapat dikatakan valid.
53
Tabel 4.16. Tabel Uji Reliabilitas Loyalitas Pelanggan Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
Loyalitas Pelanggan1 Loyalitas Pelanggan2 Loyalitas Pelanggan3 Loyalitas Pelanggan4
.759
.766
Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa instrumen dalam variabel Loyalitas Pelanggan memiliki alpha lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.
54
4.5. Uji Hipotesis
P Value = 0,00; α=0,05 P Value < α, Tolak H0 Sehingga,terdapat hubungan signifikan Adjusted R2 = 0,209 Y = 2,12 + 0,475x
P Value = 0,00; α=0,05 P Value < α, Tolak H0 Sehingga,terdapat hubungan signifikan Adjusted R2 = 0,451 Y = 0,689 + 0,805x
P Value = 0,00; α=0,05 P Value < α, Tolak H0 Sehingga,terdapat hubungan signifikan Adjusted R2 = 0,113 Y = 2,252 + 0,421x
Gambar 4.4. Gambar Model Hipotesis
55
Model 1 : Hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan
H10: Kualitas pelayanan tidak memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan pelanggan. H11: Kualitas pelayanan memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan pelanggan.
F Test : H10 : b = 0 H11 : b ≠ 0
Pengambilan Keputusan : -
Jika probabilitas (Significant P Value) > 0,05 Î maka H0 diterima
-
Jika probabilitas (Significant P Value) < 0,05 Î maka H0 ditolak
56
Tabel 4.17. Tabel ANOVA Hipotesis 1 ANOVAb Sum of Model 1
Squares
df
Mean Square
Regression
19.617
1
19.617
Residual
23.622
210
.112
Total
43.239
211
F 174.401
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), MeanSQ b. Dependent Variable: MeanCS
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 174,401 dengan probabilitas 0,00. Karena Probabilitas (Significant P Value) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak maka dapat disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan (b≠0).
Simple Regression Linear Tabel 4.18. Tabel Model Summary Hipotesis 1 Model Summary
Model
R .674a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .454
.451
.33539
a. Predictors: (Constant), MeanSQ
Pada tabel diatas diketahui : -
nilai R = 0,674 menunjukkan korelasi antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelangan.
57
-
Nilai Adjusted R square = 0,451, hal ini berarti 45,1% dari Y (kepuasan pelanggan) dapat dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan. Sedangkan sisanya (100%-45,1% = 54,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
-
Angka Standard Error of Estimate (SEE) sebesar 0,33539. Semakin kecil nilai SEE maka model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel tidak bebas.
t Test : H10 : b = 0 H11 : b ≠ 0 Tabel 4.19. Tabel Coefficients Hipotesis 1 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
(Constant)
.689
.314
2.197
.029
MeanSQ
.805
.061
.674 13.206
.000
a. Dependent Variable: MeanCS
•
Pada tabel diatas, diketahui nilai P Value sebesar 0,00, dikarenakan p value < 0,05 sehingga H10 ditolak, maka terdapat hubungan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
•
Nilai b bernilai positif, sehingga terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan.
58
•
Persamaan Regresi Linear untuk korelasi kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan :
Y = a + bx Y = Kepuasan Pelanggan a = Konstantan b = Koefisien regresi dari variabel bebas x = Kualitas Pelayanan
Y = 0,689 + 0,805x Konstanta sebesar 0,689 menunjukkan besarnya kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, artinya apabila variabel bebas itu sama dengan konstan, maka diprediksikan nilai kepuasan pelanggan adalah 0,689.
59
Model 2 : Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan
H20: kepuasan pelanggan tidak memiliki hubungan signifikan dengan loyalitas pelanggan. H21: kepuasan pelanggan memiliki hubungan signifikan dengan loyalitas pelanggan.
F Test : H20 : b = 0 H21 : b ≠ 0
Pengambilan Keputusan : -
Jika probabilitas (Significant P Value) > 0,05 Î maka H0 diterima
-
Jika probabilitas (Significant P Value) < 0,05 Î maka H0 ditolak
60
Tabel 4.20. Tabel ANOVA Hipotesis 2 ANOVAb Sum of Model 1
Mean
Squares Regression
df
Square
9.768
1
9.768
Residual
36.136
210
.172
Total
45.904
211
F 56.766
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), MeanCS b. Dependent Variable: MeanCL
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 56,766 dengan probabilitas 0,00. Karena Probabilitas (Significant P Value) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak maka dapat disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan (b≠0).
Simple Regression Linear Tabel 4.21. Tabel Model Summary Hipotesis 2 Model Summary
Model
R .461a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .213
.209
.41482
a. Predictors: (Constant), MeanCS
Pada tabel diatas diketahui : -
nilai R = 0,461 menunjukkan korelasi antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelangan.
61
-
Nilai Adjusted R square = 0,209, hal ini berarti 20,9% dari Y (loyalitas pelanggan) dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan pelanggan. Sedangkan sisanya (100%-20,9% = 79,1%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
-
Angka Standard Error of Estimate (SEE) sebesar 0,41482. Semakin kecil nilai SEE maka model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel tidak bebas.
t Test : H10 : b = 0 H11 : b ≠ 0 Tabel 4.22. Tabel Coefficients Hipotesis 2 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) MeanCS
Std. Error
2.120
.305
.475
.063
Beta
t
.461
Sig.
6.942
.000
7.534
.000
a. Dependent Variable: MeanCL
•
Pada tabel diatas, diketahui nilai P Value sebesar 0,00, dikarenakan p value < 0,05 sehingga H10 ditolak, maka terdapat hubungan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
•
Nilai b bernilai positif, sehingga terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan.
62
•
Persamaan Regresi Linear untuk korelasi kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan :
Y = a + bx Y = Loyalitas Pelanggan a = Konstantan b = Koefisien regresi dari variabel bebas x = Kepuasan Pelanggan
Y = 2,120 + 0,475x Konstanta sebesar 2,120 menunjukkan besarnya kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan, artinya apabila variabel bebas itu sama dengan konstan, maka diprediksikan nilai loyalitas pelanggan adalah 2,120.
63
Model 3 : Hubungan kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan
H30: kualitas pelayanan tidak memiliki hubungan signifikan dengan loyalitas pelanggan. H31: kualitas pelayanan memiliki hubungan signifikan dengan loyalitas pelanggan.
F Test : H30 : b = 0 H31 : b ≠ 0
Pengambilan Keputusan : -
Jika probabilitas (Significant P Value) > 0,05 Î maka H0 diterima
-
Jika probabilitas (Significant P Value) < 0,05 Î maka H0 ditolak
64
Tabel 4.23. Tabel ANOVA Hipotesis 3 ANOVAb Sum of Model 1
Squares Regression
df
Mean Square
F
5.359
1
5.359
Residual
40.545
210
.193
Total
45.904
211
27.758
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), MeanSQ b. Dependent Variable: MeanCL
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 27,758 dengan probabilitas 0,00. Karena Probabilitas (Significant P Value) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak maka dapat disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan (b≠0).
Simple Regression Linear Tabel 4.24. Tabel Model Summary Hipotesis 3 Model Summary
Model
R .342a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .117
.113
.43940
a. Predictors: (Constant), MeanSQ
Pada tabel diatas diketahui : -
nilai R = 0,342 menunjukkan korelasi antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelangan.
65
-
Nilai Adjusted R square = 0,113, hal ini berarti 11,3% dari Y (loyalitas pelanggan) dapat dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan. Sedangkan sisanya (100%-11,3% = 88,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
-
Angka Standard Error of Estimate (SEE) sebesar 0,43940. Semakin kecil nilai SEE maka model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel tidak bebas.
t Test : H10 : b = 0 H11 : b ≠ 0 Tabel 4.25. Tabel Coefficients Hipotesis 3 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) MeanSQ
Std. Error
2.252
.411
.421
.080
Beta
t
.342
Sig.
5.480
.000
5.269
.000
a. Dependent Variable: MeanCL
•
Pada tabel diatas, diketahui nilai P Value sebesar 0,00, dikarenakan p value < 0,05 sehingga H10 ditolak, maka terdapat hubungan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
•
Nilai b bernilai positif, sehingga terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan.
66
•
Persamaan Regresi Linear untuk korelasi kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan :
Y = a + bx Y = Loyalitas Pelanggan a = Konstantan b = Koefisien regresi dari variabel bebas x = Kualitas Pelayanan
Y = 2,252 + 0,421x Konstanta sebesar 2,252 menunjukkan besarnya kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan, artinya apabila variabel bebas itu sama dengan konstan maka diprediksikan nilai loyalitas pelanggan adalah 2,252.
67
Tabel 4.26. Tabel Pengujian Hipotesis
Hipotesis
Hasil Uji
Kesimpulan
Hipotesis
Kualitas
Karena H0 ditolak, maka hasil
Pelayanan
uji hipotesis mendukung bahwa
dengan
H0 ditolak
terdapat hubungan signifikan
Kepuasan
antara
Pelanggan
dengan kepuasan pelanggan.
Kepuasan
Karena H0 ditolak, maka hasil
Pelanggan
uji hipotesis mendukung bahwa
dengan
H0 ditolak
kualitas
pelayanan
terdapat hubungan signifikan
Loyalitas
antara
Pelanggan
dengan kepuasan pelanggan.
Kualitas
Karena H0 ditolak, maka hasil
Pelayanan
uji hipotesis mendukung bahwa
dengan
H0 ditolak
kualitas
pelayanan
terdapat hubungan signifikan
Loyalitas
antara
kualitas
pelayanan
Pelanggan
dengan kepuasan pelanggan.
68
4.6. Pembahasan Berikut adalah pembahasan berdasarkan pengolahan data dari kuesioner dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Berdasarkan pengolahan data dari kuesioner, diketahui bahwa 87,7% responden berusia antara 16-30 tahun, dan 79,3% responden memiliki penghasilan antara 1 juta sampai 5 juta setiap bulan. Hal ini menandakan bahwa Butik Orange memiliki segmen jenis kelamin wanita berusia 16-30 tahun pada level menengah. Tabel 4.27. Tabel Hasil Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan Dimensi Reliability1 Reliability2 Reliability3 Assurance1 Assurance2 Assurance3 Assurance4 Tangible1 Tangible2 Empahty1 Responsiveness1 Responsiveness2
Total RataRata-Rata Rata 4,68 5,14 4,8 5,56 5,56 4,71 5,49 5,16 4,81 4,88 5,62 5,57
4,87
5,335 4,98 4,88 5,39
69
Dari
data
kuesioner,
juga
dapat
diketahui
bahwa
dimensi
Responsiveness dari kualitas pelayanan yang diberikan Butik Orange Cabang Mal Puri Indah memiliki nilai tertinggi, dan dimensi Reliability memiliki nilai terendah. Berikut akan dijelaskan pembahasan mengenai pengolahan data dari kuesioner di masing-masing dimensi pada variabel kualitas pelayanan guna untuk membantu pihak menejemen butik untuk dapat memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan. a. Dimensi Reliability (Kehandalan) Dalam dimensi ini pelayanan yang diberikan oleh tenaga kerja butik Orange sudah memuaskan. Sebagian besar pelanggan merasa puas dengan sikap para tenaga kerja yang tulus dalam membantu pelanggan, selalu siap sedia membantu pelanggan saat ingin mencoba pakaian, dan juga informasi yang diberikan tenaga kerja butik Orange dipercaya merupakan informasi yang akurat. b. Dimensi Assurance (Jaminan) Dalam dimensi ini, pelayanan yang diberikan tenaga kerja butik Orange dapat dikatakan sangat memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari respon pelanggan yang merasa tenaga kerja butik Orange selalu bersikap sopan dan senyum, pelanggan juga merasa tenaga kerja dapat dipercaya sehingga pelanggan merasa nyaman saat berinteraksi dengan para tenaga kerja. Namun pelanggan masih menganggap bahwa para tenaga kerja
70
butik Orange belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam menjawab pertanyaan pelanggan. Hal ini dilihat dari hasil kuesioner yang menyatakan item tersebut memiliki nilai yang paling rendah. c. Dimensi Tangible (Fisik) Dalam dimensi ini sebagian besar pelanggan menganggap bahwa penampilan tenaga kerja butik Orange sudah sangat memuaskan. Para tenaga kerja butik Orange selalu berpakaian rapih, sopan dan bersih, dan untuk fasilitas yang tersedia seperti etalase, meja kasir, ruang ganti dan furniture juga terlihat menarik. d. Dimensi Empathy Dalam dimensi ini pelayanan yang diberikan oleh tenaga kerja butik Orange dapat dikatakan memuaskan, dikarenakan sebagian besar pelanggan merasa tenaga kerja butik Orange tidak memaksa pelanggan untuk membeli produk butik Orange dan tetap melayani pelanggan dengan baik. e. Dimensi Responsiveness (Ketanggapan) Dalam dimensi ini pelayanan yang diberikan kepada pelanggan butik Orange dapat dikatakan sangat memuaskan karena sebagian besar pelanggan merasa karyawan butik Orange dapat menangani keluhan atau permintaan pelanggan dengan cepat dan juga karyawan butik Orange
71
tidak pernah meminta pelanggan untuk membeli walaupun telah membantu pelanggan. Untuk variabel kepuasan pelanggan, didapatkan pelanggan merasa pengalaman mereka terhadap Butik Orange Cabang Mal Puri Indah selama 6 bulan terakhir memuaskan dan pelanggan merasa Butik Orange sudah cukup memenuhi harapan mereka. Namun pelanggan merasa butik orange masih jauh dari butik yang sempurna karena item ini memiliki nilai terendah. Tabel 4.28. Tabel Hasil Kuesioner Variabel Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan Instrumen
Rata-rata
Kepuasan Pelanggan1 Kepuasan Pelanggan2 Kepuasan Pelanggan3 Rata-rata Kepuasan Pelanggan
5,12 4,81 4,53 4,82
Untuk variabel loyalitas pelanggan, didapatkan pelanggan akan merekomendasikan Butik Orange Cabang Mal Puri Indah kepada orang lain dan akan melakukan pembelian ulang di butik tersebut. Hal ini dikarenakan kedua item tersebut memiliki nilai tertinggi. Namun pelanggan tidak merasa bahwa kunjungan mereka ke Butik Orange Cabang Mal Puri Indah bukanlah topik pembicaraan sehari-hari.
72
Tabel 4.29. Tabel Hasil Kuesioner Variabel Loyalitas Pelanggan
Loyalitas Pelanggan Instrumen
Rata-rata
Loyalitas Pelanggan1 Loyalitas Pelanggan2 Loyalitas Pelanggan3 Loyalitas Pelanggan4
4,76 4,33 3,83 4,73
Rata-rata Loyalitas Pelanggan
4,41
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang positif antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan, antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan dan antara kualitas pelanggan dengan loyalitas pelanggan. Dengan adanya penelitian ini, pemilik butik Orange maupun pemilik butik lainnya dapat lebih memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan untuk memenangkan persaingan dengan butik-butik lain karena telah terbukti pada Butik Orange yang bergerak di industri ritel fesyen di Indonesia, kualitas pelayanan terbukti mempengaruhi kepuasan pelanggan atau loyalitas pelanggan, dan kepuasan pelanggan akan mempengaruhi loyalitas pelanggan.