BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Setiap hasil penelitian dan pembahasan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi non-pertanian, berikut informasi dasar dan karakteristiknya. Selain itu juga akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha.
Rencana Strategis Badan Pusat Statistik (Renstra BPS) Tahun 2015–2019 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPS untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan kontribusi BPS dalam pencapaian sasaran, agenda, dan misi pembangunan serta program lanjutan dalam quick wins presiden. Semua unit kerja, satuan kerja, pimpinan, dan staf BPS harus melaksanakannya secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja (better performance). Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian Visi BPS sebagai Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua, maka akan dilakukan evaluasi setiap tahun. Apabila diperlukan dan dengan memperhatikan kebutuhan dan perubahan lingkungan strategis, dapat dilakukan perubahan/revisi muatan dalam Renstra termasuk indikator-indikator kinerjanya. Revisi dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan tanpa mengubah Visi, Misi, dan Tujuan Renstra BPS Tahun 2015-2019. 51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bagi semua pihak yang telah berpartisipasi mewujudkan renstra BPS tahun 2016-2019 disampaikan penghargaan dan terima kasih atas segala masukan dan sumbangan pemikiran hingga tersusunya renstra BPS tahun 2015-2019. Semoga dokumen perencanaan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Undang-undang No. 16 tahun 1997 dan peraturan pemerintah No. 51 tahun 1999. Menyatakan bahwa badan pusat statistik (BPS) adalah institusi pemerintah yang memiliki kewenangan melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei, untuk menghasilkan data dan statistik yang dibutuhkan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya.
Sebagai rujukan dalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap hasilhasil pembangunan, penyediaan data statistik yang berkualitas menjadi sangat menentukan karena akan berdampak kepada efektifitas pengambilan keputusan yang dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang baik untuk menentukan arah kebijakan dan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan dan mewujudkan visi misi BPS. Untuk menyongsong pembangunan nasional jangka menengah tahun 20152019, BPS mneyusun rencana stategis yang mencerminkan upaya peningkatan dan kemampuan BPS menyediakan data statistik yang berkualitas, serta upaya untuk menjalankan perannya sebagai pembina dan kordinator kegiatan statistik dalam kerangka pembangunan Sistem Statistik Nasional (SSN) secara lebih efektif. Sebagai cermin dari upaya ini, BPS telah menetapkan visi “Pelopor data Statistik terpercaya untuk semua”. v
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk dapat mewujudkan visi ini, BPS telah merumuskan 3 pertanyaan misi, yakni :
1. Menyediakan data ststistik berkualitas melalui kegiatan yang terintegrasi, berstandar nasional dan internasional.
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan dengan melalui pembinaan dan kordinasi di bidang statistik.
3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Melalui pernyataan visi dan misi tersebut, BPS memiliki aspirasi untuk mencapai sejumlah tujuan strategis di tahun 2019, yaitu :
1. Peningkatan kualitas data ststistik melalui kerangka penjaminan kualitas.
2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik.
3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui kordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik, dan
4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel. Tujuan strategis ini mencerminkan fokus perubahan yang akan dilakukan oleh BPS dalam periode Renstra BPS 2015-2019, yakni bahwa BPS berupaya terus-menerus untuk meningkatkan: 1. Kualitas dari produk yang dihasilkan (data ststistik) 2. Kualitas dari pelayanan untuk mendimensikan data statistik kepada penggunanya,
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Efektifitas di dalam melakukan pembinaan dan kordinasi kegiatan statistik, dan 4. Kualitas dari proses tata kelola (governance) di dalam organisasinya.
Keseluruhan tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam 9 sasaran strategis, yang masing-masing memiliki target indikator untuk mengukur keberhasilan dari sasaran strategis yang telah diterapkan.
Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis diwadahi dalam sejumlah program, yakni : 1. Program penyediaan dan pelayanan informasi statistik (PPIS).
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainya BPS (DMPTTL),
3. Program peningkatan sasaran dan prasarana Aparatur BPS (PSPA), dan
4. Program pengwasan dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPS (PPAA)
Pada akhirnya, seluruh penjabaran tujuan serta sasaran strategis dalam Renstra BPS 2015-2019
tersebut akan menjadi pedoman bagi BPS untuk mewujudkan
visinya sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.1 Visi Dan Misi Visi Pelopor Data Statistik terpercaya untuk semua Misi 1. Menyediakan data ststistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional. 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan kordinasi di bidang statistik. 3. Membangun insan ststistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan 4.1.2 Nilai-Nilai Inti Core values (nilai-nilai) BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Nilai-Nilai inti BPS terdiri dari : 1. PROFESIONAL a. Kompeten : mempunyai keahlian dalam tugas yang diemban b. Efektif : memberikan hasil maksimal c. Efisien : mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal d. Inovatif : selalu melakukan pembaruan dan atau penyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus menerus. e. Sistematik : meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses pekerjaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. INTEGRITAS a. Dedikasi : memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi b. Disiplin : melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah diterpkan c. Konsisten : satunya kata dengan perbuatan d. Terbuka : menghargai ide, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak e. Akuntabel : bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur 3. AMANAH a. Terpercaya : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual. b. Jujur : melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas c. Tulus : melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan) serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa. d. Adil : menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya 4.1.3 Bagaimana Metode Pendataan Sensus Ekonomi 2016? 1. Metode Listing usaha/perusahaan : Pencacahan dilakukan diseluruh wilayah NKRI, mencangkup seluruh usaha ekonomi. 2. Metode Pendataan Karakteristik Usaha Mikro : Pencacahan dilakukan secara sampel berdasarkan frame hasil listing SE2016
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Metode Pendataan Karakteristik Usaha Menengah Besar : Dilakukan secara sensus untuk seluruh usaha/perusahaan dengan skala usaha menengah dan besar. A. Cakupan SE2016 Seluruh usaha/perusahaan non pertanian : a. Di lokasi tetap/permanen (mall, kantor, pasar, dll) b. Di lokasi tidak tetap (kaki lima, pasar kaget, dll) c. Usaha keliling d. Di rumah tangga (warung)
Pelaku usaha : a. Pemerintah (sekolah, rumah sakit) b. Lembaga nonprofit (tempat ibadah, organisasi sosial) c. Korporasi (perusahaan, restoran, supermarket, hotel) d. Di rumah tangga (online, sektor nonformal)
B. Usaha Pada Sektor Apa yang Akan Didata Dalam Sensus Ekonomi 2016?
a. Pertambangan dan penggalian b. Industri pengolahan c. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin d. Pengadaan Air, pengolahan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah. e. Konstruksi f. Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil motor g. Transportasi dan pergudangan h. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum i.
Informasi dan komunikasi
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
j.
Jasa keuangan dan asuransi
k. Real estate l.
Jasa profesional, ilmiah dan teknis
m. Jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainya n. Jasa pendidikan o. Jasa kesehatan dn kegiatan sosial p. Kebudayaan, hiburan dan rekreasi q. Kegiatan jsa lainnya r. Jasa perorangan yang melayani rumah tangga s. Kegiatan badan dan organisasi internasional
C. Apa yang Diperolah Dari Pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016?
a. Pemetaan potensi (level) ekonomi menurut wilayah, jenis dan pelaku usaha b. Benchmarking PBD/PDRB, ketenagakerjaan, dan lain-lain c. Tersedianya Sampling Frame untuk berbagi kegiatan survei bidang ekonomi (survei harga, survei produksi, survei distribusi, survei jasa, survei khusus/adhoc, dbs) d. Terbangunya basis data dan benchmark Updating Integrated Business Register (IBR) e. Karakteristik usaha menurut skala usaha f. Karakteristik usaha (unik): Franchise, e-commerce/online business, multilevel marketing, dll. g. Pemetaan daya saing bisnis menurut wilayah h. Tinjauan prospek bisnis dan perencanaan investasi di indonesia
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. Makna Logo SE2016
1. Bentuk Dasar Segi Enam, Melambangkan Sensus Ekonomi dilakukan setiap 10 tahun pada tahun dengan digit akhir 6
2. Tulisan Sensus Ekonomi disingkat SE, menunjukan nama kegiatan
3. Tulisan 2016, menunjukan tahun pelaksanaan kegiatan utama
4. Warna Orange, bermakna kegiatan ekonomi yang semarak. Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahun dalam bidang ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat indonesia.
5. Warna Kuning, Untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat.
6. Warna Hitam, melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik bidang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
7. Warna merah, menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan terpercaya melalui pelaksanaan SE2016
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
E. Struktur Organisasi BPS
Deskripsi Berdasarkan Peraturan presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja Badan Pusat Statistik. Susunan Organisasi BPS terdiri dari : 1. Kepala : 2. Sekretariat Utama: 3. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik: 4. Deputi Bidang Statistik Sosial 60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Deputi Bidang Statistik Produksi 6. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan jasa 7. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik 8. Inspektorat Utama 9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan 10. Instansi Vertikal
BPS dipimpin oleh seorang kepala yang mempunyai tugas memimpin BPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku: menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas BPS, menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BPS yang menjadi tanggung jawabnya, serta membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi dan organisasi lain. Kepala dibantu oleh seorang sekretaris utama, 5 (lima) deputi dan Inspektorat Utama.
Sekretariat
Utama
mempunyai tugas
mengkordinasikan perencanaan,
pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya lingkungan BPS. Sekretariat Utama terdiri dari beberapa biro. Setiap biro terdiri dari beberapa bagian dan setiap bagian terdiri dari bebrapa sub bagian. Sekretariat Utama terdiri dari biro Bina Program, Biro Keuangan, Biro Kepegawaian, Biro Hubungan Masyarakat dan hukum, dan Biro Umum.
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang metodologi dan informasi statistik. Deputi Bidang Metodologi dan informasi ststistik terdiri dari Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei. Direktorat Diseminasi Statistik, dan Direktorat Sistem Informasi Statistik.
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Deputi Bidang Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ststistik sosial. Deputi Bidang Statistik Sosial terdiri dari Direktorat Statistik Kependudukan & Ketenagakerjaan, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, dan Direktorat Statistik Ketahanan Sosial.
Deputi Bidang Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ststistik produksi. Deputi Bidang Statistik Produksi terdiri dari Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan, Direktorat Peternakan, Perikanan & Kehutanan dan Direktorat Statistik Industri.
Diputi Bidang Statistik Distribusi dan jasa mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ststistik distribusi dan jasa. Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa terdiri dari Direktorat Statistik Harga, Direktorat Statistik Distribusi, dan Direktorat Statistik keuangan, TI & Pariwisata.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan melaksanakan kebijakan di bidang neraca dan analisis statistik. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik terdiri dari Direktorat Neraca Produksi. Direktorat Neraca Pengeluaran, dan Direktorat Analisis & Pengembangan Statistik.
Inspektorat Utama yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BPS, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta teknis dan fungsional.
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Instansi Vertikal BPS terdiri dari BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/kota. BPS Provinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPS. BPS Kabupaten/Kota adalah instansi Vertikal BPS yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Provinsi.
Disamping itu terdapat Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang pembentukanya berlandaskan pada keputusan Presiden Nomor 163 tahun 1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik sebagai perguruan tinggi kedinasan di lingkungan Badan Pusat Statistik yang berkedudukan di Jakarta. Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Didasarkan pada Keputusan Kepala BPS Nomor 101 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dipimpin oleh seorang Ketua.
F. Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 Tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja Badan Pusat Statistik. 1. Tugas Melaksanakan tugas pemerinthan dibidang ststistik sesuai peraturan perundang-undangan
2. Fungsi a. Pengkajian, Penyusunan dan perumusan Kebijakan dibidang ststistik b. Pengkordinasian Kegiatan statistik nasional dan regional c. Penetapan dan penyelenggara ststistik dasar, d. Penetapan sistem ststistik nasional
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Pembinaan dan fasilitas terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan ststistik: dan f. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum,
ketatausahaan,
organisasi
dan
tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.
3. Kewenangan a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro: c. Penetapan Sistem informasi di bidangnya d. Penetapan dan penyelenggaraan ststistik nasional e. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: f. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan ststistik g. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei ststistik sektoral
G. Pengolaham Data
Tahap pengolahan data sangat menentukan seberapa jauh tingkat keakuratan dan ketepatan data statistik yang dihasilkan. BPS merupakan instansi perintis dalam penggunaan komputer karena telah memulai menggunakanya sejak sekitar 1960. Sebelum menggunakan komputer, BPS menggunakan kalkulator dan alat hitung sempoa dalam mengolah data.
Teknologi komputer yang diterapkan di BPS selalu disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan juga mengacu kepada kebutuhan. Personal komputer yang secara umum lebih murah dan efisien telah dicoba digunakan untuk 64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggantikan mainframe. Sejak 1980-an personal komputer telah digunakan di seluruh kantor BPS provinsi, diikuti dengan penggunaan komputer di seluruh BPS Kabupaten dan kota sejak 1992.
Dengan menggunakan personal komputer, kantor ststistik di daerah dapat segera memproses pengolahan data, yang merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data, yang merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data, kemudian memasukan data mentah ke dalam komputer dan selanjutnya data tersebut dikirim ke BPS pusat untuk diolah menjadi nasional.
Pengolaham data menggunakan personal komputer telah lama menjadi contoh pengolahan yang diterapkan oleh direktorat teknis di BPS pusat, terutama jika direktorat tersebut harus mempublikasikan hasi yang diperoleh dari survei yang diselenggarakan.
Pengolahan data Sensus Penduduk tahun 2006 telah menggunakan mesin scanner, tujuanya untuk mempercepat kegiatan pengolahan data. Efek positif dari penggunaan komputer olehe direktorat teknis yaitu selain lebih cepat, juga dapat memotivasi pegawai yang terlibat turu bertanggung jawab untuk menghasilkan sebanyak mungkin data statistik dan indikator secara tepat waktu dan akurat dibanding sebelumnya. Selain itu, penggunaan komputer sangat mendukung BPS dalam menghasilkan berbagai data ststistik dan indikator-indikator yang rumit seperti kemiskinan, input-output (I-O) tabel. Social Accounting Matrix (SAM), dan berbagai macam index komposit dalam waktu yang relatif singkat.
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada tahun 1993, BPS mulai mengembangkan sebuah sistem informasi ststistik secara geografis khususnya untuk pengolahan data wilayah sampai unit administrasi yang terkecil yang telah dibuat secara manual sejak 1970. Data wilayah ini dibuat khususnya untuk menyajikan karakteristik daerah yang menonjol yang diperlukan oleh para perumus kebijakan dalam perencanaan pembangunan.
Dalam mengolah data, BPS juga telah mengembangkan berbagai program aplikasi untuk data entry, editing, validasi, tabulasi dan analisis dengan menggunakan berbagai macam bahsa dan paket komputer. BPS bertanggung jawab untuk mengembangkan berbagai perangkat lunak komputer serta mentransfer pengetahuan dan keahliannya kepada staf BPS daerah.
Pembangunan Infrastruktur teknologi informasi di BPS didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai yaitu mengikuti perkembangan permintaan dan kebutuhan dalam pengolahan data ststistik, melakukan pembaharuan/inovasi dalam hal metode kerja yang lebih baik serta memberikan kemudahan kepada publik dalam mendapatkan informasi ststistik.
4.2
Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, data kuesioner yang telah diisi
sebanyak 75 responden, responden yang di teliti adalah wilayah petukangan Jakarta selatan, JL.Mesjid Darull falah RT 012/003, Dengan jumlah total bangunan fisik: 255, bangunan sensus: 255, banyaknya segmen: 3, rumah tangga: 130, dan banyaknya tempat usaha: 125. Data kuesioner yang di berikan kepada masyarakat berkaitan dengan judul “Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) Terhadap Pemahaman Masyarakat Tentang SE2016”. Hasil penelitian terbagi menjadi subbab hasil analisa kuesioner, hasil analisa uji validitas, hasil analisa uji reliabilitas, hasil analisa uji korelasi dan hasil uji regresi.
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.1 Deskripsi mengenai identitas responden 1. Jenis Kelamin Tabel 4.1 No.
Keterangan
Frekuensi
Presentase (%)
1.
Laki – laki
45
60
2.
Perempuan
30
40
75
100
Total
Sumber : Hasil pengolahan data dengan MS. Excel 2010 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa dari 75 Responden , mayoritas adalah laki – laki dengan presentase sebesar 60%. 2. Usia Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No.
Keterangan
Frekuensi
Presentase (%)
1.
<20 tahun
10
13,3
2.
20 – 30 tahun
35
46,7
3.
31 – 40 tahun
20
26,7
4.
>40 tahun
10
13,3
75
100
Total
Sumber : Hasil pengolahan data dengan MS. Excel 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa dari 75 Responden, mayoritas Responden adalah yang berusia 20 s/d 30 tahun dengan presentase sebesar 46,7%.
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Penghasilan rata – rata perbulan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Peghasilan Rata – rata Per Bulan No.
Keterangan
Frekuensi
Presentase (%)
1.
<1 juta
5
6,7
2.
1 – 3 juta
35
46,7
3.
3 – 5 juta
25
33,3
4.
>5 juta
10
13,3
75
100
Total
Sumber : Hasil pengolahan data dengan MS. Excel 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa dari 75 responden, mayoritas Responden adalah yang berpenghasilan rata – rata per bulan 1 s/d 3 juta dengan presentase sebesar 46,7%.
4.2.2 Deskripsi Mengenai Variabel Independen X
Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan hasil kuesioner X mengenai Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) yang terbagi dalam 9 pertanyaan : Tabel 4.4 Seberapa sering anda pernah melihat iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi P4 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
7
9,5
9,5
9,5
netral
23
29,0
29,0
47,5
setuju
20
20,3
20,3
84,7
sangat setuju
25
41,2
41,2
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai frekuensi, diketahui bahwa responden yang sangat setuju lama atau melihat seluruh bagian Iklan BPS dalam sebulan adalah sebanyak 7 responden atau 9,5 %, setuju sebanyak 20 reponden atau 20,3 %, dan netral sebanyak 23 responden atau 29,0 %. Sementara responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 7 responden atau 9,5 %.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 41,2% responden bersikap sangat setuju dengan pernyataan seberapa sering anda melihat iklan BPS ditelevisi, yang berarti pula bahwa responden terbanyak sangat sering melihat iklan BPS. Tabel 4.5 Seberapa sering anda menonton iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi untuk menambah wawasan P5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak setuju
10
13,5
13,5
13,5
netral
20
30,5
30,5
44,1
setuju
30
40,7
40,7
84,7
sangat setuju
15
15,3
15,3
100,0
Total 75 100,0 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai frekuensi, diketahui bahwa responden yang sangat setuju sering melihat Iklan BPS dalam sebulan adalah sebanyak 15 responden atau 15,3 %, setuju sebanyak 30 reponden atau 40,7 %, dan netral sebanyak 20 responden atau 30,5 %. Sementara responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 15 responden atau 15,3 %. Dengan demikian berdasarkan data pada tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 40,7% responden bersikap setuju dengan pernyataan sering melihat iklan BPS dalam sebulan.
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.6 Seberapa sering anda menonton iklan BPS (Badan Pusat Statistik) Televisi untuk mengusir rasa bosan? P6 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
7
12,5
12,5
13,5
netral
13
18,5
18,5
44,1
setuju
30
48,7
48,7
84,7
sangat setuju
25
20,3
20,3
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai frekuensi, diketahui bahwa responden yang sangat setuju sering melihat Iklan BPS dalam sebulan adalah sebanyak 25 responden atau 20,3 %, setuju sebanyak 30 reponden atau 48,7 %, dan netral sebanyak 13 responden atau 18,5 %. Sementara responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 25 responden atau 20,3 %. Dengan demikian berdasarkan data pada tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 48,7% responden bersikap setuju dengan pernyataan sering melihat iklan BPS dalam sebulan. Tabel 4.7 Seberapa lama anda menonton televisi dalam sehari P7 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
5
3,3
3,3
3,3
netral
15
15,5
15,5
44,1
setuju
40
60,7
65,7
84,7
sangat setuju
15
15,5
15,5
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai Durasi, diketahui bahwa responden yang sangat setuju sering melihat Iklan BPS dalam sehari adalah sebanyak 5 responden atau 3,3 %, setuju sebanyak 40 reponden atau 60,7 %, dan netral sebanyak 15 responden atau 15,5 %. Sementara responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 15 responden atau 15,5 %.
Dengan demikian berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas disimpulkan bahwa bagian terbesar respon yaitu 60,7%. Responden bersikap setuju dengan pertanyaan seberapa lama anda menonton televisi Tabel 4.8 Seberapa lama waktu anda dalam melihat iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi P8 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
4
6,8
6,8
6,8
netral
19
20,2
20,2
39,0
setuju
30
50,8
50,8
89,8
sangat setuju
22
22,2
22,2
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai Durasi melihat iklan, diketahui bahwa responden yang sangat setuju lama atau melihat bagian Iklan BPS adalah sebanyak 22 responden atau 22,2 %, setuju sebanyak 30 reponden atau 50,8 %, dan netral sebanyak 19 responden atau 20,2 %. Sementara responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 4 responden atau 6,8 %. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 50,8% responden bersikap setuju dengan pernyataan seberapa intens masyarakat melihat iklan BPS, yang berarti pula bahwa responden terbanyak hanya melihat setuju.
71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.9 Seberapa lama anda menonton iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi untuk menghibur diri? P9 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
5
10,3
10,3
13,5
netral
25
33,5
33,5
44,1
setuju
25
33,5
33,5
84,7
sangat setuju
20
22,7
22,7
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai Durasi melihat iklan, diketahui bahwa responden yang sangat setuju lama atau melihat bagian Iklan BPS adalah sebanyak 20 responden atau 22,7 %, setuju sebanyak 25 reponden atau 33,5%, dan netral sebanyak 25 responden atau 33,3 %. Sementara responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 4 responden atau 10,3 %. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 33,5% responden bersikap setuju dan netral dengan pernyataan seberapa intens masyarakat melihat iklan BPS, yang berarti pula bahwa responden terbanyak hanya melihat setuju dan netral. Tabel 4.10 Seberapa anda cermat dan memahami isi pesan Iklan BPS SE2016 televisi ? P10 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
sangat tidak setuju
3
3,7
1,7
1,7
tidak setuju
7
8,5
8,5
10,2
netral
15
19,2
19,2
59,3
setuju
30
40,3
40,3
96,6
sangat setuju
20
30,3
30,3
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai Intesitas melihat iklan, diketahui bahwa responden yang sangat setuju atau melihat bagian Iklan BPS adalah sebanyak 20 responden atau 30,3 %, setuju sebanyak 30 reponden atau 40,3%, dan netral sebanyak 15 responden atau 19,2 %. Sementara responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 7 responden atau 8,5%. Sedangkan yang sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau 3,7%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 40,3% responden bersikap setuju dengan pernyataan seberapa intensitas masyarakat melihat iklan BPS, yang berarti pula bahwa responden terbanyak hanya melihat setuju. Tabel 4.11 Apakah anda memahami materi yang disampaikan dalam iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi tersebut ? P11 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
sangat tidak setuju
1
1,7
1,7
1,7
tidak setuju
5
8,5
8,5
10,2
netral
25
40,2
40,2
59,3
setuju
20
20,3
20,3
96,6
sangat setuju
24
30,3
30,3
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai Intesitas melihat iklan, diketahui bahwa responden yang sangat setuju atau melihat bagian Iklan BPS adalah sebanyak 24 responden atau 30,3 %, setuju sebanyak 20 reponden atau 20,3%, dan netral sebanyak 25 responden atau 40,2 %. Sementara responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 5 responden atau 8,5%. Sedangkan yang sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1,7%.
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 40,2% responden bersikap Netral dengan pernyataan seberapa intensitas masyarakat melihat iklan BPS, yang berarti pula bahwa responden terbanyak hanya melihat Netral. Tabel 4.12 Menurut anda, seberapa baguskah isi pesan iklan BPS di Televisi tersebut P12 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
sangat tidak setuju
1
1,7
1,7
1,7
tidak setuju
4
8,5
8,5
10,2
netral
16
19,2
19,2
59,3
setuju
24
30,3
30,3
96,6
sangat setuju
30
40,3
40,3
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai memperhatikan Isi Pesan Iklan, diketahui bahwa responden yang sangat setuju adalah sebanyak 30 responden atau 40,3%, setuju sebanyak 24 reponden atau 30,3%. responden yang menyatakan netral berjumlah 16 responden atau 19,2%. dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1,7% sementara yang paling sedikit responden yang menjawab sangat tidak setuju hanya 1 responden saja. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 40,9% responden bersikap Sangat setuju dengan pernyataan memperhatikan isi pesan iklan BPS, yang berarti bahwa responden terbanyak hanya melihat Sangat setuju pada iklan BPS.
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.3 Deskripsi Mengenai Variabel Independen Y,
Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan hasil kuesioner Y mengenai Pemahaman Masyarakat Tentang SE2016 yang terbagi dalam 6 pertanyaan :
Tabel 4.13 Apakah anda dapat menerjemahkan maksud dari iklan BPS (Badan Pusat Statistik di Televisi tersebut? P13 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
5
5,2
5,2
5,1
netral
15
15,8
15,8
47,5
setuju
23
35,2
35,2
93,2
sangat setuju
32
43,8
43,8
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai pertanyaan menerjemahkan maksud dari iklan BPS adalah sebanyak 32 reponden atau 43,8% sangat setuju, responden yang setuju sebanyak 23 responden atau 35,2%.semntara responden yang menjawab netral 15 responden atau 15,8% dan responden yang tidak setuju sebanyak 5 responden atau 5,2%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 32 responden atau 43,8% responden bersikap sangat setuju dengan pernyataan dapat menerjemahkan maksud dari iklan BPS, yang berarti pula bahwa responden terbanyak hanya bersikap sangat setuju.
75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.14 Apakah iklan BPS tersebut menimbulkan Pengetahuan untuk menerjemahkan iklan tersebut? P14 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak setuju
12
13,5
13,5
13,5
netral
13
15,3
15,3
44,1
setuju
23
30,5
30,5
84,7
sangat setuju
27
40.7
40,7
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai pertanyaan apakah iklan BPS menimbulkan pengetahuan untuk menerjemahkan iklan adalah sebanyak 27 reponden atau 40,7% sangat setuju, responden yang setuju sebanyak 23 responden atau 30,5%. semntara responden yang menjawab netral 13 responden atau 15,3% dan responden yang tidak setuju sebanyak `12 responden atau 13,5%.Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 27 responden atau 40,7% responden bersikap sangat setuju dengan pernyataan Apakah iklan , yang berarti pula bahwa responden terbanyak hanya bersikap sangat setuju. Tabel 4.15 Apakah iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi dapat menimbulkan Pengertian anda untuk Menginterpretasi kepada masyarakat terhadap pesan dari iklan tersebut? P15 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
5
10,5
10,5
10,5
netral
10
18,3
18,3
36,8
setuju
40
40,7
40,7
82,7
sangat setuju
20
30,5
30,5
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai pertanyaan apakah iklan BPS menimbulkan pengertian untuk menginterpretasi kepada masyarakat terhadap pesan dari iklan adalah sebanyak 20 reponden atau 30,5% sangat setuju, responden yang setuju sebanyak 40 responden atau 40,7%. sementara responden yang menjawab netral 10 responden atau 18,3% dan responden yang tidak setuju sebanyak 5 responden atau 10,5%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 40 responden atau 40,7% responden bersikap setuju dengan pernyataan apakah iklan BPS menimbulkan pengertian untuk menginterpretasi kepada masyarakat terhadap pesan dari iklan, yang berarti pula bahwa responden terbanyak hanya bersikap setuju. Tabel 4.16 Apakah pengaruh dari iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi tersebut menimbulkan pemahaman Menginterpretasi ? P16 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
3
8,5
8,5
16,5
netral
20
25,7
25,7
61,0
setuju
35
45,3
45,3
92,7
sangat setuju
17
20,5
20,5
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai pertanyaan apakah pengaruh dari iklan BPS menimbulkan pemahaman untuk menginterpretasi adalah sebanyak 17 reponden atau 20,5% sangat setuju, responden yang setuju sebanyak 35 responden atau 45,3%. sementara responden yang menjawab netral 20 responden atau 25,7% dan responden yang tidak setuju sebanyak 3 responden atau 8,5%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 35 responden atau 45,3% responden bersikap setuju.
77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.17 Setelah menonton iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi dapat menimbulkan pemahaman mengektrapolasi untuk mengikuti anjuran yang ada dalam iklan tersebut? P17 Cumulative Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
5
8,5
8,5
8,5
netral
13
20,7
20,7
40,7
setuju
17
25,3
25,3
84,5
sangat setuju
40
45,5
45,5
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai pertanyaan Setelah menonton iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi dapat menimbulkan pemahaman mengektrapolasi untuk
mengikuti anjuran yang ada dalam iklan tersebut adalah
sebanyak 40 reponden atau 45,5% sangat setuju, responden yang setuju sebanyak 17 responden atau 25,3%. sementara responden yang menjawab netral 13 responden atau 20,7% dan responden yang tidak setuju sebanyak 5 responden atau 8,5%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 40 responden atau 45,5% responden bersikap sangat setuju. Tabel 4.18 Apakah iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi dapat menimbulkan pemahaman mengektrapolasi anda untuk memberitahukan kepada masyarakat terhadap pesan dalam iklan tersebut? P18 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak setuju
5
8,5
8,5
8,5
netral
5
8,5
8,5
16,7
setuju
35
42,5
42,5
85,5
sangat setuju
30
40,5
40,5
100,0
Total 75 100,0 Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
100,0
78
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai pertanyaan Apakah iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi dapat menimbulkan pemahaman mengektrapolasi anda untuk memberitahukan kepada masyarakat terhadap pesan dalam iklan tersebut? tersebut adalah sebanyak 30 reponden atau 40,5% sangat setuju, responden yang setuju sebanyak 35 responden atau 42,5%. sementara responden yang menjawab netral 5 responden atau 8,5% dan responden yang tidak setuju sebanyak 5 responden atau 8,5%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa bagian terbesar responden yaitu 35 responden atau 42,5% responden bersikap setuju.
4.3 Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui korelasi butir-butir dalam kuesioner,
korelasi
antara
butir-butir
pertanyaan
tersebut
diukur
dengan
menggunakan perkiraan Chrobach’s Alfa dengan bantuan program SPSS 24. Suatu instrument dikatakan reliable apabila koefisien kendala reliabilitas sebesar ≥ 0.6.
Tabel 4.19 Reliabilitas Variabel Independen Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 75
100,0
0
,0
75
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items ,654
N of Items ,226
9
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
79
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada tabel 4.21 terlihat perhitungan keseluruhan reliabilitas variable X dengan acuan perkiraan Cronbach’s Alfa menggunakan Program SPSS didapatkan indexs sebesar 0,654 dengan hasil indeks tersebut maka dikatakan bahwa butir-butir pertanyaan variable X adalah reliable Indeks Tinggi karena angka 0.654 lebih dari 0.600 dengan taraf indeks berada di antara 0.600 – 0.799 (taraf tinggi).
Hasil uji reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20 Reliabilitas Variabel dependen Pemahaman Masyarakat Tentang SE2016 Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
Reliability Statistics Cronbach's
%
Alpha Based on
75
100,0
0
,0
75
100,0
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items ,745
N of Items ,226
6
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Pada tabel 4.22 terlihat perhitungan keseluruhan reliabilitas variable Y dengan acuan perkiraan Cronbach’s Alfa menggunakan Program SPSS didapatkan indexs sebesar 0,745 dengan hasil indeks tersebut maka dikatakan bahwa butir-butir pertanyaan variable Y adalah reliable Indeks Tinggi karena angka 0.745 lebih dari 0.600 dengan taraf indeks berada di antara 0.600 – 0.799 (taraf tinggi).
80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Responden Jawaban Responden
Nilai Cronbach’s Alpha
Nilai
0,654 0,750
Kesimpulan
Standar
Reliabel 0,60
Pemahaman 0,745
Reliabel
Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Smart PLS 3.0 Berdasarkan Tabel 4.22 terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha masingmasing variabel adalah > 0,60 dengan demikian, hasil penelitian tersebut Reliabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Uji regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variable atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan. Regresi sederhana dalam penelitian ini untuk meramalkan atau memprediksi variable dependen (Y) – Iklan BPS (Badan Pusat Statistik), apabila variable independen (X) – Pemahaman masyarakat tentang SE2016.
Jika terdapat data dari dua variable riset yang sudah diketahui yang mana variable X dan yang mana variabel Y sedangkan nilai-nilai Y lainya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu dengan rumus : Keterangan :
81
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.22 Model Summary Model
R
R Square a
1
,595
Adjusted R Square
,353
Std. Error of the Estimate
,342
1,465
a. Predictors: (Constant), skor_totalX Coefficientsa
ANOVAa Model
Sum of Squares
1
df
Mean Square
Regression
1142,639
1
1082,639
Residual
3159,548
73
35,186
Total
4302,187
74
F
Sig.
15,208
,275b
a. Dependent Variable: total_Y b. Predictors: (Constant), total_X
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant) skor_totalX
Std. Error 1,788
2,859
,252
,045
Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
,595
Sig.
,625
,534
,582
,000
Tolerance
VIF
1,000
1,000
a. Dependent Variable: skor_totalY
Berdasarkan tabel coefficients yang diinterpretasikan adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta variabel (a) dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Dengan melihat tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Y = a + bX Y = a + bX
Keterangan : Y : Variabel dependen X : Variabel independen
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel bebas atau variabel Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik dapat berpengaruh sebesar dengan nilai koefisien sebesar 0,045. Dari persamaan tersebut dapat terlihat bahwa variabel bebas Terpaan Iklan terdapat berpengaruh dalam kategori sedang terhadap minat beli konsumen.
4.6 Hasil Uji Hipotesis Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari kedua variable yang diteliti, dalam hal ini adalah korelasi antara variabel indepanden (X) Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di televisi terhadap variable dependen (Y) pemahaman masyarakat tentang SE2016 dengan menggunakan pengujian statistik.
Perumusan hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dapat diuji kebenaran atau ketidak benaranya. Pengujian hipotesis secara kuantitatif dapat dilakukan melalui analisa data secara statistika. Dalam analisa data hasil perhitungan statistika yang signifikan mengharuskan hipotesis alternative diterima dan sebaliknya hipotesis nol ditolak. Dengan demikian hasil perhitungan statistika yang non signifikan mengharuskan hipotesis alternative ditolak dan sebaliknya hipotesis nol diterima.
83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.23 Nilai T hitung Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error 1,788
2,859
,252
,045
skor_totalX
Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
,595
Sig.
,625
,534
,582
,000
Tolerance
VIF
1,000
1,000
a. Dependent Variable: skor_totalY
Hipote sis H1
Structural Path Pengaruh → Iklan BPS
H2
Pemahaman Masyarakat → Tentang SE2016
Tabel 4.24 Hasil Pengujian Hipotesis TKeterang Kesimpulan values an 0,625 Data tidak Tidak ada Pengaruh Iklan BPS mendukun (Badan Pusat Statistik) terhadap g Pemahaman Masyarakat hipotesis. Tentang SE 2016 0,582 Data Ada Pengaruh Iklan BPS (Badan mendukun Pusat Statistik) terhadap g Pemahaman Masyarakat hipotesis. Tentang SE 2016
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Smart PLS 3.0
1. Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) Dari hasil penelitian untuk variable independen (X) terlihat pengaruh iklan BPS (Badan Pusat Statistik) Berdasarkan tabel 4.25, diketahui bahwa variabel X adalah Tidak ada Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) terhadap Pemahaman Masyarakat Tentang SE 2016. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-value 0,625 lebih kecil dari nilai t-tabel 0,252
84
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Terhadap Pemahaman Masyarakat Tentang SE2016
Berdasarkan tabel 4.25, diketahui bahwa variabel Y adalah Ada Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) terhadap Pemahaman Masyarakat Tentang SE 2016. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-value 0,582 lebih besar dari nilai t-tabel 0,252
85
http://digilib.mercubuana.ac.id/