86
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG) yang merupakan sebuah stasiun swasta nasional di Indonesia. Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dan berdiri dengan ijin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Sejalan dengan perkembangan di dunia pertelevisian di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan di bidang tersebut, maka pada tanggal 4 Agustus 2006, KKG menjalin hubungan kerjasama (strategic partnership) dengan CT Corp. Pada proses selanjutnya, untuk lebih mendekatkan diri dengan pemirsa, maka pada tanggal 15 Desember 2006 TV7 melakukan relaunch dengan berganti logo dan nama menjadi TRANS7 (Diakses http://www.trans7.co.id/?v=artikel&id=3 diakses pada tanggal 7 Januari 2017 pukul 10.40 WIB). Logo TV7 Sendiri diartikan sebagai simbol dari "JO" yang merupakan singkatan dari Jakob Oetama, pemilik TV7. TV7 semakin dikenal masyarakat pada triwulan pertama 2003. TV7 merelai siaran Al Jazeera secara langsung setiap harinya selama invasi Amerika Serikat ke Irak berlangsung melalui tayangan berita bertajuk "Invasi ke Irak". Langkah TV7 ini diikuti oleh ANTV yang merelai siaran stasiun televisi yang berbasis di Dubai, Al Arabiya, ihwal invasi Amerika Serikat ke Irak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Masyarakat Indonesia secara umum menyambut baik langkah TV7 ini, terutama bagi pihak yang kurang setuju dengan "kebenaran" media Barat. Meski beredar kabar Megawati mendesak TV7 agar menghentikan relai siaran Al Jazeera, humas TV7 saat itu, Uni Lubis, membantah kabar itu. Bahkan, Uni menegaskan bahwa relai tetap diteruskan dan gangguan-gangguan dalam relai tersebut terus diatasi. Pada 15 Desember 2006 (bertepatan dengan ulang tahun TRANS Corp yang ke-5), TV7 mengubah logo dan namanya menjadi TRANS7 setelah 55% sahamnya dibeli oleh Trans Media pada 4 Agustus 2006, yaitu dengan mengubah kata TV7 menjadi TRANS7. Meski perubahan ini terjadi, namanya tetap menggunakan angka 7. Sejak itu letak logonya pun diubah pula, dari posisi yang biasanya di sudut kiri atas menjadi sudut kanan atas agar letak logonya sama dengan TRANS TV yang letak logonya selalu di sudut kanan atas. Pada 15 Desember 2013 (bertepatan dengan ulang tahun ke 12 TRANS Corp), TRANS7 kembali mengubah logonya dengan mengubah logo "TRANS" pada TRANS7. Kini logo "TRANS" pada TRANS7 sama dengan yang digunakan TRANS TV serta Trans Corp saat ini. Dalam pembuatan logo TRANS7 sudah mengalami pergantian logo sebesar 3 kali Yaitu Logo TV7, Logo pertama TRANS7 (15 Desember 200615 Desember 2013) dan Logo TRANS7 Sejak 15 Desember 2013. Berdasarkan kutipan dari buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak Singkong, pada 4 Agustus 2006, Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 55% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Jakob Oetama sebagai Presiden Direktur Kompas Gramedia juga menyetujui kerjasama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
dengan TRANS TV karena adanya kesamaan kultur yang dipegang oleh kedua belah pihak, yakni adanya kesamaan antara visi dan misinya. Proses kerjasama pun berlangsung dengan cepat yang diikuti oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada hari yang sama. Selain itu, melalui kerjasama dengan TRANS TV. Manajemen pun secara langsung diganti. Agung Adiprasetyo yang kini ditunjuk sebagai CEO Kompas Gramedia pun ditunjuk sebagai Komisaris TRANS7 hingga kini. Seiring dengan berjalannya waktu, redaksi dan kantor pun secara berangsurangsur pindah dari Wisma Dharmala Sakti di Kawasan Soedirman, Jakarta Pusat serta di Cawang, Jakarta Timur ke Gedung TRANS TV. Dengan dilaksanakannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006, TV7 resmi berganti nama menjadi TRANS7 sekaligus menjadikan hari jadi TRANS7. Semua Operasional dan Teknisi juga digabung dengan TRANS TV sebagai upaya mengurangi biaya operasional yang mencapai Rp 15 Milyar per bulan. TRANS7 Bersama dengan TRANS TV, Detikcom, TransVision dan CNN Indonesia, TRANS7 berada dalam group media TRANS Media dan diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program inhouse productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif. Dengan Visi dan Misi sebagai berikut;
VISI Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
MISI TRANS7 menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. TRANS7 berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa serta nilai-nilai demokrasi dan Pancasila. TRANS Media sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru. Trans media yang berkantor pusat di Jalan Kapten Tendean Kav 12-14 A, Mampang Prapatan, Jakarta, Indonesia. Dengan slogan Cerdas, Tajam, Menghibur, dan Membumi (20062008), Cerdas, Menghibur (2008-sekarang) Tanggal 15 Desember 2013, TRANS7 meluncurkan logo baru bersamaan dengan ulang tahun TRANS Media yang ke-12. Logo dengan simbol "Diamond A" ditengah kata TRANS7 merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat. Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme masyarakat Indonesia. Sedangkan rangkaian warna hijau menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang hijau dan subur, serta memiliki ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang handal dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
memiliki harapan tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu, menggambarkan keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa. Semua rangkaian warna yang mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi dan membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya di dalam berlian berbentuk A ini. Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru TRANS7 ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang. Di dalam mengolah data dalam bentuk pemberitaan tim redaksi menyerjunkan 1 orang Reporter dan Cameraman press untuk membantu saat liputan. Gambar 4.1 Struktur Komisaris dan Direksi TRANS7 antara lain : Sumber: Data TRANS7 Chairul Tanjung (Komisaris Utama TRANS7)
August Parengkuan (Direksi Utama Tahun 20012003)
Lanny Rahardja (Direksi Utama Tahun 20032006)
Wishnutama (Direksi Utama Tahun 20062008)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Atiek Nur Wahyuni (Direksi Utama Tahun 2008Sekarang)
91
Gambar 4.2 Struktur Direksi TRANS7 Sekarang Ini Sumber : Data TRANS7 Atiek Nur Wahyuni Direktur Utama
Ch. Suswati Handayani (Direktur Keuangan dan Sumber Daya)
Achmad Ferizqo Irwan (Direktur Programming dan Operational Broadcast)
Andi Chairil (Direktur Produksi)
4.1.1. Gambaran Umum Redaksi Pagi TRANS7 Redaksi Pagi adalah salah satu acara televisi dari stasiun televisi TRANS7. Acara berita ini ditayangkan setiap pukul 06.30 - 07.00 WIB, 11.30 - 12.15 WIB dan 16.15 - 17.00 WIB setiap Senin hingga Minggu. Redaksi berisikan materi berita dari dalam dan luar negeri yang aktual dan terkini. Khusus untuk berita international, materi yang ditampilkan adalah informasi yang memiliki kedekatan dengan masyarakat Indonesia. Redaksi Pagi merupakan program acara berita yang akan mengawali hari Anda dengan berbagai liputan peristiwa dari dalam dan luar negeri. Redaksi Pagi menghadirkan beragam informasi teraktual dari berbagai bidang, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya hingga berita olahraga. Berita yang disampaikan Redaksi Pagi TRANS7 dikemas secara aktual dan faktual. Warnai pagi hari Anda dengan berbagai informasi dari Redaksi Pagi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
Sementara, kejadian-kejadian yang berlangsung di kawasan Timur Tengah, Asia, dan Asia Tenggara serta beberapa kawasan yang berdekatan dengan Indonesia akan menjadi pilihan utama berita-berita dari luar negeri. Program yang diramu selama enam puluh menit ini akan disajikan ke hadapan pemirsa dengan lima kemasan berita yang berbeda. Materi berita yang ditampilkan diantaranya berupa perkembangan berita politik, ekonomi, sosial terkini serta berbagai peristiwa menarik lainnya. Adapun Penyiar Berita dan Presenter dalam program Redaksi TRANS7 antara lain : (1) Hadijah Aljufri, (2) Lolo Siregar, (3) Angky Prita, (4) Taufik Imansyah, (5) Mira Khairunnisa, (6) Alfian Rahardjo, (7) Anggita Suryo, (8) Zweta Manggarani, (9) Riyanni Djangkaru, (10) Medina Kamil, (11) Lelly Hermawan, (12) Rikha Indriaswari, (13) Cindy Agustina, (14) Dian Ayu Lestari (Diakses https://id.wikipedia.org/wiki/Redaksi_(acara_televisi), di akses pada tanggal 7 Januari 2017 pukul 11.35 Wib)
4.1.2. LOGO TRANS7 DAN TV7 Gambar 4.3 Logo TV7 Sebelum Berganti Nama Menjadi TRANS7 Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Trans7, diakses pada tanggal 7 Januari 2017 pada pukul 10.45 Wib.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
Gambar 4.4 Logo Pertama TRANS7 (15 Desember 2006 – 15 Desember 2013) Sumberhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Trans7_logo.png&fi letimestamp=20160815093141&
Gambar 4.5 Logo TRANS7 Sejak 15 Desember 2013 Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Trans7, diakses pada tanggal 7 Januari 2017 pada pukul 10.45 Wib.
4.1.3. Logo Redaksi Pagi TRANS7 Gambar 4.6 Program Redaksi Pagi TRANS7 Sumber http://tvguide.co.id/program_acara_rutin/redaksi-pagi-trans-7 Diakses pada tanggal 7 Januari 2017 pukul 11.05 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
4.2.
HASIL PENELITIAN Dalam konsep framing Gamson dan Modigliani, untuk mengetahui cara pandang yang digunakan wartawan ketika memilih isu dan menulis berita, jumlah (aspek kuantitatif) berita bukan menjadi kajian ini. framing sebagai alat penyelidikan kualitatif memberi perhatian kepada terciptanya bagunan berita dari media masing-masing sehingga yang dilihat bukanlah jumlah berita akan tetapi bagaimana suatu peristiwa menjadi realitas teks. Karena itu, dalam penelitian ini tidak semua pemberitaan Perpanjangan Izin Penyiaran 10 Tahun Stasiun Televisi yang akan di kaji melainkan peneliti akan mengkaji dalam penelitian ini tentang pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7. Walaupun pemberitaan perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun
televisi kurang seksi untuk di beritakan oleh masing-masing stasiun televisi. Buktinya dalam pengamatan langsung peneliti di youtube, US TV serta pernyataan langsung dari Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (Bapak Ubaidillah). Walaupun pemberitaan perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi kurang seksi untuk diberitakan pada masyarakat, akan tetapi seperti INEWS, BeritasatuTV, Antara TV, TRANS7, CNN Indonesia menayangkan pemberitaan itu. Berikut berita yang akan peneliti analisis antara lain : Tabel 4.1 Berita Harian TRANS7 yang akan di analisis No Hari/ Tanggal 1. 17 Mei 2016
Judul Berita TRANS7 Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Durasi 2 Menit 23 Detik
95
4.2.1. Framing Berita Izin Siaran Swasta Akan Segera Habis Jelang Akhir Tahun Ini Dalam Redaksi Pagi TRANS7 Dalam proses menceritakan proses perpanjangan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7, peneliti akan mendeskripsikan bagaimana berita tersebut ditampilkan dalam frame peristiwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi sehingga mengakibatkan adanya pemahaman dan pemaknaan atas peristiwa yang terjadi pada proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Pusat. Untuk menganalisis, peneliti menggunakan perangkat framing (Metaphor, Catchphrases, Exemplaar, Depiction, and Visual Image) dan Perangkat Penalaran (Roots, Apples to Principle and Consequences). Judul
: Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7
Program Acara
: Redaksi TRANS7
Tanggal
: 17 Mei 2016
Durasi
: 2 Menit 23 Detik
4.2.1.1.
Frame Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilakukan oleh semua masing-
masing stasiun televisi swasta nasional.
4.2.1.2.
Elemen Inti Berita Dalam pemberitaan ini, TRANS7 memberikan informasi pada
masyarakat bahwa TRANS7 sudah 16 tahun mengudara untuk dapat mengisi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
kebutuhan infomasi dan hiburan masyarakat di tanah air. TRANS7 juga akan berkomitmen pada masyarakat akan menghadirkan tayangan prima setiap harinya. Dengan adanya proses evaluasi dengar pendapat yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia untuk mempertanggung jawaban lembaga pemerintahan untu memberikan payung hukum dalam melakukan pemantauan penyiaran yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta nasional. Dimana evaluasi dengar pendapat merupakan mekanisme kami untuk mangevaluasi program-program siaran yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran. Kemudian hasil dari proses evaluasi dengar pendapat ini, kemudian ditentukan ke forum rapat bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga swasta televisi berjaringan. Izin 10 televisi swasta ini akan habis jelang akhir tahun 2016 termaksud TRANS7. Tidak hanya itu, TRANS7 juga berjanji senantiasa mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan izin hak siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar. Dan berkat tayangan yang terbaik di seluruh lapisan masyarakat seluruh di tanah air menuju Indonesia yang lebih baik
4.2.1.3.
Analisis
Perangkat
Framing
Gamsom
Modigliani
dalam
Pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7 Berita yang bertajuk Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dimuat dalam program Redaksi Pagi TRANS7. Tentu saja TRANS7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
dalam pemberitaannya mendukung adanya proses evaluasi dengar pendapat yang di laksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. Berita yang sudah ditayangkan ke masyarakat, merupakan berita yang bukan sembarangan dan sudah melalui seleksi di dalam ruang redaksi. Dan pemberitaan ini dianggap penting bagi TRANS7 untuk dapat diberikan informasi ke masyarakat. Dalam Perangkat framing Gamson and Modigliani menyatakan bahwa sebuah wacana berita dianalisis melalui perangkat framing (framing devices) dan perangkat penalaran (reasoning device). Untuk memudahkan peneliti menganalisis maka peneliti membagi dalam 4 topik yang akan dikaji, Pertama momentum hak izin siar stasiun televisi swasta akan segera habis. Kedua, Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi. Ketiga, Proses Evaluasi Dengar Pendapat mekasisme yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiran Indonesia. Keempat, Reputasi organasasi TRANS Media.
4.2.1.3.1. Momentum Hak Izin Siar Stasiun Televisi Swasta Akan Segera Habis. Metaphors : Teks yang mengandung metaphora terdapat dalam baris 1-5 wacana berita di bawah ini : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) 2016 ini izin siar stasiun televisi swasta, termaksud TRANS 7 yang berada di bawah TRANS Media akan habis. Untuk dapat mengisi kebutuhan infomasi dan hiburan masyarakat ditanah air. Kementerian Komunikasi dan Informatika, KPI dan elemen masyarakat lainnya akan melakukan evaluasi. Ya, selama 16 tahun mengudara TRANS Media senantiasa menjaga komitmen untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
menghadirkan tayangan yang prima untuk Indonesia yang lebih baik. (baris 1-5) Metaphora yang digunakan ialah metaphora kiasan yang disebut dengan personifikasi dimana gambaran tersebut mengandaikan TRANS7 seperti burung yang terus terbang keudara. Seakan TRANS7 selalu hadir untuk masyarakat Indonesia. Memang metaphors yang digunakan dalam teks wacana ini berhubungan dengan emosi untuk mencapai hati masyarakat. Merujuk pada Thibodeau dan Lena, metaphora memiliki pengaruh yang kuat terhadap bagaimana orang-orang berusaha menyelesaikan masalah yang kompleks dan bagaimana mereka bersama membuat keputusan. Catchphrases : Frasa yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu wacana. Dalam pemberitaan ini frasa yang berhasil dikumpulkan masih menunjukkan adanya harapan dan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika, KPI dan elemen masyarakat lainnya akan melakukan evaluasi terhadap perizinan penyelenggara penyiaran stasiun televisi selama 10 tahun. Dalam wacana berita ini tidak terdapat jargon, tetapi peneliti melihat adanya wacana yang kontras dan menonjol dalam pemberitaan ini antara lain : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) 2016 ini izin siar stasiun televisi swasta, termaksud TRANS 7 yang berada dibawah trans media akan habis. untuk dapat mengisi kebutuhan infomasi dan hiburan masyarakat di tanah air. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kpi dan elemen masyarakat lainnya akan melakukan evaluasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
Frasa yang kontras dan menonjol dalam wacana berita ini menjadi cara TRANS7 untuk berkesempatan untuk strategi pencitraan melalui pemberitaan ini. Karena dalam wacana berita tersebut adanya tanggung jawab lembaga pemerintahan seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat untuk melakukan evaluasi terhadap stasiun televisi yang sudah diberikan hak frekuensi siar di Indonesia. Dengan diberikannya hak izin siar di Indonesia, televisi berkesempatan untuk memberikan tayangan-tayangan yang dapat memberikan hiburan, mendidik, dan mampu menggambarkan realitas yang terjadi di Indonesia tanpa adanya pembentukan realitas semu belaka. Namun adanya proses hak izin siar tersebut memberikan evaluasi dan standarisasi media televisi dalam menyajikan komponen tayangan stasiun televisi kedepannya. Exemplaar : elemen ini untuk memperjelas atau memperkuat frame. Teks terdapat pada paragraph pertama Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) 2016 ini izin siar stasiun televisi swasta, termaksud TRANS7 yang berada dibawah TRANS media akan habis. untuk dapat mengisi kebutuhan infomasi dan hiburan masyarakat di tanah air Momentum hak izin siar stasiun televisi swasta di Indonesia termaksud TRANS7 akan segera habis. selama 16 tahun mengudara, TRANS media senantiasa menjaga komitmen untuk menghadiri dan menampilkan tayangan prima untuk Indonesia yang lebih baik. Terlihat adanya penguatan jati diri TRANS7 untuk berkiprah di Indonesia. Petikan teks diatas mengisyaratkan bahwa 10 stasiun televises swasta nasional akan segera habis hak izin siarnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
TRANS7 termaksud ke dalam stasiu televisi yang melakukan hak izin siarnya. Masalah kompleks dunia penyiaran diharapkan dapat diselesaikan di dalam evaluasi dengar pendapat yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. Dan adanya keputusan yang berpengaruh pada perkembangan bisnis media di Indonesia serta memberikan payung perlindungan hukum ke masyarakat. Depiction : Elemen ini menunjukkan bahwa Selama 16 tahun mengudara TRANS Media senantiasa menjaga komitmen untuk menghadiri dan menampilkan tayangan prima untuk Indonesia yang lebih baik. Lihatlah pada teks berikut Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) TRANS Media senantiasa menjaga komitmen untuk menghadirkan tayangan yang prima untuk Indonesia yang lebih baik. Menjaga komitmen yang dilakukan TRANS7 akan berdampak baik bagi organisasi media TRANS7, Karena akan mengakibatkan adanya kepercayaan publik sebagai stasiun terbaik di Indonesia dalam memberikan konten program yang diharapkan oleh masyarakat. Walaupun terlepas dalam adanya persaingan bisnis media, persaingan pemberitaan media antar satu media dengan media yang lain. TRANS7 dalam topik pembahasan pertama menginginkan proses hak izin siar yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat akan memberikan dampak posistif pada masyarakat. Tidak heran, TRANS7 berulang kali menyebut jadi dirinya untuk berkomitmen untuk memberikan tayangan yang prima ke masyarakat untuk sepuluh tahun ke depan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
Visual Image : Visual Image yang terdapat pada topik pertama ini beruta foto dibawah ini. Gambar 4.7 Gambar Presenter Redaksi Pagi TRANS7
Sumber : Berita Perpanjangan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini Foto tersebut menampilkan presenter Redaksi Pagi TRANS7 untuk membacakan lead berita wacana berita tersebut. Dalam wacana media ini, menguatkan atau menonjolkan pemikiran akan terjadinya momentum hak izin siar stasiun televisi swasta. Misalnya pada saat presenter membacakan kalimat pembuka dalam berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7. Dalam berita tersebut, TRANS7 menampilkan satu bingkai media yaitu dengan memuat proses Evaluasi Dengar Pendapat TRANS7 yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Hal ini menunjukkan bahwa TRANS7 dalam naungan TRANS Media sudah melakukan proses perpanjangan hak izin siar yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang akan menghadirkan konten-konten isi penyiaran 10 tahun kedepan dengan memberikan informasi yang menghibur ke masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
Selain itu, Visual Image dapat mengekspresikan beberapa kesan persetujuan terhadap suatu penilaian. Dalam tayangan ini terdapat satu persetujuan yang muncul dalam gambar. Adanya gambaran proses pembukaan Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang merupakan proses izin dan kelengkapan administrasi hak siar stasiun televisi swasta. Gambar ini menunjukan bahwa peran penyelenggara penyiaran seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat sudah melakukan tugasnya sebagai badan pengawas penyiaran di Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara, hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke evaluasi dengar pendapat yang melibatkan 10 penyiar swasta sebagai proses dari perpanjangan izin penyiaran 10 tahu stasiun televisi. Citra yang muncul dalam pemberitaan ini, TRANS7 memberikan informasi ke masyarakat tentang prosedural perpanjangan hak izin siar stasiun televisi yang tidak semua dari masing-masing televisi swasta yang melakukan hak izin siarnya menayangkan pemberitaan perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
Tabel 4.2 Perangkat Pembingkai (Framing Devices) Topik Pertama FRAMING DEVICES Methapors Metaphora yang digunakan ialah metaphora kiasan yang disebut dengan personifikasi dimana gambaran tersebut mengandaikan TRANS7 seperti burung yang terus terbang keudara. Seakan TRANS7 selalu hadir untuk masyarakat Indonesia. Memang metaphors yang digunakan dalam teks wacana ini berhubungan dengan emosi untuk mencapai hati masyarakat.
Catchphrases Dalam pemberitaan ini frasa yang berhasil dikumpulkan masih menunjukkan adanya harapan dan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika, KPI dan elemen masyarakat lainnya akan melakukan evaluasi terhadap perizinan penyelenggara penyiaran stasiun televisi selama 10 tahun.
Exemplaar Petikan teks diatas mengisyaratkan bahwa 10 stasiun televises swasta nasional akan segera habis hak izin siarnya. TRANS7 termaksud ke dalam stasiu televisi yang melakukan hak izin siarnya. Masalah yang kompleks di dalam dunia penyiaran diharapkan dapat diselesaikan di dalam evaluasi dengar pendapat yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. Dan adanya keputusan yang berpengaruh pada perkembangan bisnis media di Indonesia serta memberikan payung perlindungan hukum ke masyarakat. Depiction Elemen ini menunjukkan bahwa Selama 16 tahun mengudara TRANS MEDIA senantiasa menjaga komitmen untuk menghadiri dan menampilkan tayangan prima untuk Indonesia yang lebih baik Menjaga komitmen yang dilakukan TRANS7 akan berdampak baik bagi organisasi media TRANS7, Karena akan mengakibatkan adanya kepercayaan public sebagai stasiun terbaik di Indonesia dalam memberikan konten program yang diharapkan oleh masyarakat. Walaupun terlepas dalam adanya persaingan bisnis media, persaingan pemberitaan media antar satu media dengan media yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
Visual Image Gambar ini menunjukan peran penyelenggara penyiaran seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat sudah melakukan tugasnya sebagai badan pengawas penyiaran di Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara, hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke evaluasi dengar pendapat yang melibatkan 10 penyiar swasta sebagai proses dari perpanjangan izin Citra yang muncul dalam pemberitaan ini, TRANS7 memberikan informasi ke masyarakat tentang prosedural perpanjangan hak izin siar stasiun televisi yang tidak semua dari masingmasing televisi swasta yang melakukan hak izin siarnya menayangkan pemberitaan perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi. Perangkat Penalaran (Reasoning Devices) dalam hal ini gagasan atau tema yang ditonjolkan dalam teks pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi TRANS7, dibangun dengan pembenar-pembenar tertentu. Reasoning Devices yang dipakai dalam Redaksi TRANS7. Dengan mengamati
perangkat
penalaran,
menarik
untuk
melihat
bagaimana
pembenaran yang diberikan atas topik mengenai momentum hak izin siar stasiun televisi swasta di Indonesia termaksud TRANS7 akan segera habis. Roots : Pokok permasalahan dalam wacana berita ini ditampilkan oleh TRANS7. Dalam pembenaran bahwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
stasiun televisi dapat menimbulkan citra positif terhadap TRANS7 yang berada dibawah Trans Media. Dan ditampilkan dalam teks : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) 2016 ini izin siar stasiun televisi swasta, termaksud TRANS7 yang berada dibawah Trans Media akan habis. Dalam Perangkat Penalaran yang pertama ini, ditampilkan sebuah analisis kausal sebagai pembenaran isu dengan menghubungkan suatu objek atau lebih yang dianggap sebagai timbulnya atau terjadinya hal lain. Dalam kontek ini pada teks berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi TRANS7. Pernyataan Pembuka News Presenter Redaksi TRANS7 menunjukan adanya kausalitas yang terkait pada proses perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi. Proses Perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi merupakan awal industri pertelevisian di Indonesia dan banyak menerima masukan tentang perkembangan industri ini, termasuk menyinggung mengenai perizinan tadi yang memang bulan ini ada 10 yang sudah harus mendapatkan izin baru atau mengurus izin baru. Dikarenakan televisi nasional adalah lembaga yang sangat strategis, dalam berbagai faktor, pembangunan ekonomi, kesatuan, pemerataan dan sebagainya. Sebagai lembaga yang masih sangat efektif selama ini, jadi memang musti dijaga. Jusuf Kalla menyampaikan komentar ke Redaksi Berita Satu, melihat bahwa ini sebuah industri, sebuah institusi, sebuah lembaga yang sangat strategis, dan perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi bisa diselesaikan secara baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
Appeals to Principles terlihat adanya sebuah klaim moral pada pemberitaan tersebut, bahwa sebagai argumentasi pembenar pernyataan yang muncul di media. Dalam teks pemberitaan ini, klaim moral yang muncul ialah mengenai keberadaan proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilakukan oleh TRANS7 dibawah naungan TRANS Media. Argumentasi ini muncul ketika Kedua News Presenter membacakan teks pembuka berita ke masyarakat yaitu; Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) menjaga komitmen untuk menghadirkan tayangan yang prima untuk Indonesia yang lebih baik. Dari pemaparan News Presenter Redaksi Pagi TRANS7 dapat disimpulkan bahwa pada tahun ini, momentum izin siar stasiun televisi swasta di Indonesia akan segera habis termaksud TRANS7. Dimana TRANS7 dibawah TRANS Media seperti TRANS TV, CNN Indonesia, Detik.com yang selalu memberikan informasi yang prima ke masyrakat dengan memberikan kemasan berita-berita teraktual dan terpercaya. TRANS7 sudah 16 tahun mengudara, TRANS Media senantiasa menjaga komitmen untuk hadir dan menampilkan tayangan-tayangan yang prima untuk Indonesia yang lebih baik. Adanya giringan opini media ke masyarakat, agar senantiasa masyarakat selalu menyaksikan Trans Media khususnya TRANS7 yang selalu memberikan tayangan-tayangan yang prima untuk masyarakat. Tidak hanya itu, dengan adanya Evaluasi Dengar Pendapat, TRANS7 mendapatkan pujian-pujian hangat dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
Pusat dan beberapa pengamat media dan akademisi terhadap tayangan TRANS7 kemasyarakat. Terutama pada tayangan anak-anak yang mendidik. Dari beberapa perangkat diatas, setelah peneliti analisis terdapat efek atau konsekuensi yang didapat dari bingkai (Consequence). Consequence : Setelah peneliti menemukan hubungan kausal hubungan proses Evaluasi Dengar Pendapat dengan Reputasi TRANS7 kemasyarakat yang akan menimbulkan kepercayaan masyarakat kepada Trans Media khususnya TRANS7 yang hadir dengan tayangan-tayangan yang mendidik dan prima kemasyarakat. Walaupun berdasarkan hasil pengamatan Komisi Penyiaran Indonesia menilai lembaga penyiaran belum optimal melakukan perbaikan kualitas siaran, khususnya pada program infotainment dan sinetron. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih rendahnya nilai indeks yang didapat dua program tersebut dan dalam survey. Indeks Kualitas Program Siaran Televisi periode kedua tahun 2016. Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis memberikan catatan pada program sinetron yang nilai indeksnya lebih rendah dari periode sebelumnya (diakses http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/33587-hasilsurvey-kpi-kualitas-sinetron-makin-terpuruk diakses pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 22.32). Pada survey periode pertama, program sinetron mendapat nilai indeks 2,94 sedangkan pada periode kedua ini, nilai indeks yang diperoleh sebesar 2,7. Catatan dari panel ahli tentang program sinetron ini menunjukkan nilai yang rendah pada aspek membentuk watak dan jati diri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
bangsa, relevansi cerita, serta muatan tidak edukatif yang mendominasi wajah program sinetron di televisi. Dalam program infotainment, Yuliandre mengatakan, meskipun terdapat peningkatan nilai indeks dari periode lalu, nilainya tetap saja rendah yakni sebesar 2,64. Catatan terbesar dari program infotainment adalah rendahnya penghormatan terhadap kehidupan pribadi dalam program ini. Bahkan kecenderungannya membesar-besarkan ranah kehidupan pribadi. Panel ahli dalam survey ini mengakui, ada aspek informatif dalam program infotainment. Namun berita yang cenderung sensasional lebih mendominasi. Secara singkat pada Penalaran pada topik pertama dalam teks pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi TRANS7 mengenai momentum hak izin siar stasiun televisi swasta di Indonesia termaksud TRANS7 akan segera habis dapat dilihat dalam table berikut; TABEL 4.3 Perangkat Penalaran (Reasoning Devices) Gagasan Pertama REASONING DEVICES Appeals to Principles
Roots
Pada tahun ini, momentum izin siar stasiun televisi swasta di Indonesia akan segera habis termaksud TRANS7. Dimana TRANS7 dibawah Trans Media seperti TRANS TV, CNN Indonesia, Detik.com yang selalu memberikan informasi yang prima ke masyrakat dengan memberikan kemasan berita-berita teraktual dan terpercaya.
Dalam Perangkat Penalaran yang pertama ini, ditampilkan sebuah analisis kausal sebagai pembenaran isu dengan menghubungkan suatu objek atau lebih yang dianggap sebagai timbulnya atau terjadinya hal lain. Dalam kontek ini pada teks berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi TRANS7. Pernyataan Pembuka News Presenter
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
Redaksi TRANS7 menunjukan adanya kausalitas yang terkait pada proses perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi. Proses Perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi merupakan awal industri pertelevisian di Indonesia dan banyak menerima masukan tentang perkembangan industri ini, termasuk menyinggung mengenai perizinan tadi yang memang bulan ini ada 10 yang sudah harus mendapatkan izin baru atau mengurus izin baru. Consequence Kepercayaan masyarakat kepada Trans Media khususnya TRANS7 yang hadir dengan tayangan-tayangan yang mendidik dan prima kemasyarakat. Walaupun berdasarkan hasil pengamatan Komisi Penyiaran Indonesia menilai lembaga penyiaran belum optimal melakukan perbaikan kualitas siaran, khususnya pada program infotainment dan sinetron. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih rendahnya nilai indeks yang didapat dua program tersebut dan dalam survey.
4.2.1.3.2. Prosedur (Teknis) Dalam Proses Perpanjangan Izin Siar 10 Tahun Stasiun Televisi Metaphors : Perumpamaan atau pengandaian dalam wacana berita media. Dalam topik kedua ini tidak terdapat mengandaian atau perumpaan dalam teks wacana pemberitaan tersebut yang disampaikan oleh masyarakat. Catchphrases : Frasa yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu wacana. Dalam pemberitaan ini frasa yang berhasil dikumpulkan masih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
menunjukkan adanya prosedur (teknis) yang sudah dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi. Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Kementerian Komunikasi Dan Informatika telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara. Frase yang kontras dan menonjol dalam frame berita ini menjadi cara TRANS7 untuk berkesempatan untuk strategi pencitraan melalui pemberitaan ini. Karena dalam frame berita tersebut adanya tanggung jawab lembaga pemerintahan seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat untuk melakukan evaluasi terhadap stasiun televisi yang sudah diberikan hak frekuensi siar di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten program acara stasiun televisi. Dari masing-masing Evaluasi Dengar Pendapat yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat sebagai Lembaga Penyiaran di Indonesia. Banyaknya kritikan dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat maupun dari elemen masyarakat tentang proses Evaluasi Dengar Pendapat tersebut. Mengutip wawancara Remotivi dengan Ketua Komisi Penyairan Indonesia Pusat (KPI), Proses perpanjangan izin siar yang berjalan hampir satu tahun ini sendiri penuh masalah. Mulai dari uji publik Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang memicu kontroversi, evaluasi dengar pendapat yang minim evaluasi, sampai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
kritik sejumlah anggota Komisi I DPR RI yang menyebut Rekomendasi Kelayakan tersebut tidak didukung data yang kuat dan konsisten dan parameter
penilaian
yang
belum
obyektif
(diakses
http://www.remotivi.or.id/wawancara/328/Yuliandre-Darwis:-RekomendasiPerpanjangan-Izin-Siar-Televisi-seperti-Skripsi-yang-Tidak-Pernah-Sempurnadiakses pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 22.32). Exemplaar : elemen ini untuk memperjelas atau memperkuat frame. Terdapat pada paragraph kedua : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Kementerian Komunikasi Dan Informatika telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara. Hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke Evaluasi Dengar Pendapat yang juga melibatkan 10 lembaga penyiar swasta Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadikan alat konfirmasi dalam pemberitaan ini. Dari statement Menteri Komunikasi dan Informatika yang disampaikan diatas, nampak adanya sikap setuju atas terselenggaranya proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang dimulai dengan proses Evaluasi Dengar Pendapat. Adanya kritikan-kritikan dari kelompok masyarakat sipil yang tergabung dalam Sahabat untuk Informasi dan Komunikasi yang Adil (SIKA) menyerukan kepada Kemenkominfo agar tidak memperpanjang izin stasiun televisi begitu saja. Dengan apa yang sudah dilakukan di dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Depiction : Penggambaran atau pelukisan suatu isu bersifat konotatif. Elemen ini menunjukan adanya informasi mengenai prosedur yang sudah dilakukan oleh lembaga pemerintahan seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam proses hak izin siar 10 tahun stasiun televisi di Indonesia. Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Kementerian Komunikasi Dan Informatika telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara. Hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke Evaluasi Dengar Pendapat yang juga melibatkan 10 lembaga penyiar swasta. Bagi Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI mekanisme perizinan ini menjamin warga negara mendapatkan informasi yang baik dan benar sesuai dengan undang-undang penyiaran dan pedoman perilaku penyiaran KPI Dari penggalan teks di atas terlihat, agar masyarakat terarah pada citra dari teks pemberitaan tersebut. Dimana Citra Menteri KomInfo sebagai lembaga pemerintahan negara yang bertanggung jawab untuk kelangsungan penyiaran di Indonesia. Dalam deciption pada wacana berita ini menunjukan adanya harapan masyarakat pada percaya atas apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam memperbaiki isi program siaran televisi swasta nasional dengan proses adanya evaluasi dengar pendapat untuk memastikan apakah isi program siaran, management penyiaran media, bisnis media, pengelolahan media sudah berjalan sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran atau tidak mematuhinya. Visual Image : Visual Image yang terdapat pada topik kedua ini beruta foto dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
Gambar 4.8 Proses Evaluasi Dengar Pendapat dan Menteri Komunikasi dan Informatika
Sumber : Berita Perpanjangan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini Foto tersebut menampilkan proses evaluasi dengar pendapat dan Menteri Komunikasi dan Informatika.. Untuk mengiringi narasi pada gagasan ini, turut menonjolkan atau menekankan apa yang penting dalam proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam hal ini merupakan proses dari perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi. Dimana dalam pemberitaan tersebut terdapat kegiatan-kegiatan Evaluasi Dengar Pendapat. Walaupun dalam proses tersebut minim sekali evaluasi yang dilakukan. Untuk masalah-masalah yang terjadi pada pelanggaran-pelanggaran konten yang di siarkan oleh 10 stasiun televisi swasta yang melakukan proses izin penyelenggara penyiaran, Komisi Penyiaran Indonesia mengusulkan adanya petunjuk pelaksanaan yang jelas. Juklak diperlukan supaya ada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
nomenklatur terukur dan sistem yang baik. Kalau tidak, nanti akan terjadi kegaduhan lagi seperti tahun ini dan ketidakpastian hukum terkait perpanjangan izin. Nanti semua pihak saling melempar proses tanggung jawab, khususnya kepada KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Pusat dan Kemenkominfo. Untuk menekankan hal tersebut, maka gambar yang muncul ialah gambar-gambar yang terkait dengan Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi. Beberapa kegiatan yang muncul ialah kegiatan Evaluasi Dengar Pendapat kemudian disusul dengan komentar KomInfo sebagai lembaga pemerintahan penyiaran di Indonesia. Uraian diatas mengenai visual atau gambar-gambar yang bersifat natural sangat mewakili realitas kehidupan yang ada di dalam prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi. Gambaran ini menyimpulkan sebuah gagasan mengenai telah terlaksananya proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia pusat tahun 2014-2016. Secara singkat uraian perangkat dari pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun ini dalam Program Redaksi TRANS7, dapat dilihat pada table berikut ini;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
Tabel 4.4 Perangkat Pembingkai (Framing Devices) Gagasan Kedua FRAMING DEVICES Methapors Tidak Ada
Exemplaar Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadikan alat konfirmasi dalam pemberitaan ini. Dari statement Menteri Komunikasi dan Informatika yang disampaikan diatas, nampak adanya sikap setuju atas terselenggaranya proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang dimulai dengan proses Evaluasi Dengar Pendapat.
Catchphrases Frasa yang kontras dan menonjol dalam frame berita ini menjadi cara TRANS7 untuk berkesempatan untuk strategi pencitraan melalui pemberitaan ini. Karena dalam frame berita tersebut adanya tanggung jawab lembaga pemerintahan seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat untuk melakukan evaluasi terhadap stasiun televisi yang sudah diberikan hak frekuensi siar di Indonesia.
Depiction Elemen ini menunjukan adanya informasi mengenai prosedur yang sudah dilakukan oleh lembaga pemerintahan seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam proses hak izin siar 10 tahun stasiun televisi di Indonesia.
Visual Image Dalam hal ini merupakan proses dari perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi. Dimana dalam pemberitaan tersebut terdapat kegiatan-kegiatan Evaluasi Dengar Pendapat. Walaupun dalam proses tersebut minim sekali evaluasi yang dilakukan. Untuk masalah-masalah yang terjadi pada pelanggaran-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
pelanggaran konten yang di siarkan oleh 10 stasiun televisi swasta yang melakukan proses izin penyelenggara penyiaran, Komisi Penyiaran Indonesia mengusulkan adanya petunjuk pelaksanaan yang jelas. Juklak diperlukan supaya ada nomenklatur terukur dan sistem yang baik. Kalau tidak, nanti akan terjadi kegaduhan lagi seperti tahun ini dan ketidakpastian hukum terkait perpanjangan izin. Nanti semua pihak saling melempar proses tanggung jawab, khususnya kepada KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Pusat dan Kemenkominfo. Perangkat penalaran (Reasoning Devices). Gagasan atau tema yang ditonjolkan dalam teks media pemberitaan tersebut dibangun dengan pembenar-pembenar tertentu. Perangkat penalaran (Reasoning Devices) yang dipakai dalam teks pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7. Dalam mengamati perangkat penalaran, menarik untuk melihat bagaimana pembenaran yang diberikan atas topik mengenai Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pembernaran terhadap prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Terlihat pada perangkat penalaran Roots, yang menunjukan sebuah analisis kausal sebagai pembenaran isu dengan menghubungkan suatu objek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
atau lebih yang dianggap sebagai sebab timbulnya atau terjadinya hal lain. Hubungan sebab-akibat tersebut Nampak dalam pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, berikut ini : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Bagi Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI mekanisme perizinan ini menjamin warga negara mendapatkan informasi yang baik dan benar sesuai dengan undang-undang penyiaran dan pedoman perilaku penyiaran KPI. Pernyataan tersebut membenarkan penyimpulan fakta berdasarkan hubungan sebab-akibat yang digambarkan dalam pemberitaan tersebut. bahwa prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi telah dikonfirmasi dan dijelaskan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika proses yang sudah dilaksanakan oleh Komisis Penyiaran Indonesia sebagai mekanisme proses hak izin siar. Appeals to Principles di dalam teks ini terdapat pembenaran terhadap sikap Menteri Komunikasi dan Informatika di dalam teks ini terdapat pembenaran moral dan tanggung jawab pemerintah ke masyarakat dengan proses perpanjangan stasiun televisi. Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke evaluasi dengar pendapat yang juga melibatkan 10 lembaga penyiar swasta. Yang telah dijabarkan dalam teks diatas, adanya sikap konfirmasi Menteri Komunikasi dan Informatika terhadap proses perpanjangan hak izin siar penyelenggara penyiaran melalui evaluasi izin dan kelengkapan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan kontenkonten acara hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke Evaluasi Dengar Pendapat yang melibatkan 10 penyiar swasta. Bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mekanisme perizinan ini menjamin warga negara mendapatkan informasi yang baik dan benar sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia. Konsekuensi (Consequences) yang muncul dari bingkai adalah pemikiran bahwa pemerintah khususnya telah melakukan proses evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara televisi dan hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke Evaluasi Dengar Pendapat yang melibatkan 10 stasiun televisi swasta. Bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mekanisme perizinan ini menjamin warga negara mendapatkan informasi yang baik dan benar sesuai dengan undang-undang penyiaran dan pedoman perilaku penyiaran KPI (Komisi Penyiaran Indonesia Pusat).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
TABEL 4.5 Tabel Perangkat Penalaran (Reasoning Devices) Gagasan Kedua REASONING DEVICES Appeals to Principles
Roots
Adanya sikap konfirmasi Menteri Komunikasi dan Informatika terhadap proses perpanjangan hak izin siar penyelenggara penyiaran melalui evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke Evaluasi Dengar Pendapat yang melibatkan 10 penyiar swasta.
Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi telah dikonfirmasi dan dijelaskan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika proses yang sudah dilaksanakan oleh Komisis Penyiaran Indonesia sebagai mekanisme proses hak izin siar.
Consequence Pemerintah khususnya telah melakukan proses evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten acara televisi dan hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke Evaluasi Deng ar Pendapat yang melibatkan 10 stasiun televisi swasta. Bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mekanisme perizinan ini menjamin warga negara mendapatkan informasi yang baik dan benar sesuai dengan undang-undang penyiaran dan pedoman perilaku penyiaran KPI (Komisi Penyiaran Indonesia Pusat). .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
120
4.2.1.3.3. Proses
Evaluasi
Dengar
Pendapat
Mekasisme
Yang
Diselenggarakan Oleh Lembaga Penyiran Indonesia Metaphors : Perumpamaan atau pengandaian dalam wacana berita media. Dalam topik kedua ini tidak terdapat mengandaian atau perumpaan dalam teks wacana pemberitaan tersebut yang disampaikan oleh masyarakat. Catchphrases : Frasa yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu bingkai pemberitaan media ini. Dalam pemberitaan ini frasa yang berhasil ditemukan bahwa setelah adanya Rapat Evaluasi Dengar Pendapat yang di selenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, hasil dari proses tersebut akan dibawa ke FRB (Forum Rapat Bersama) yang akan dihadiri oleh DPR RI Komisi 1, KPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta 10 stasiun televisi yang mengikuti perpanjangan hak izin siar. Penguatan tersebut Terlihat di dalam teks di bawah ini: Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Hasil dengar pendapat kemudian ditentukan ke forum rapat bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga swasta televisi berjaringan. Dari Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan oleh 10 stasiun televisi belum menyeluruh secara sempurna. Stasiun televisi yang menyiarkan proses ini tidak mengupas secara keseluruhan proses hak izin siar stasiun televisi. Mengakibatkan adanya sikap ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan stasiun televisi dari hasil proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap negara yang tidak memberikan payung hukum ke masyarakat mengundang kritikan dari kalangan masyarakan mengenai hak siar 10 stasiun televisi ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
121
Penjelas-penjelas mengenai adanya kritikan dari elemen masyarakat tertuang di dalam Change yang dibuat oleh masyarakat yang akan di ajukan ke Presiden Republik Indonesia, antara lain: (1) Metro TV, karena penggunaan frekuensi milik publik untuk kepentingan individu. Televisi ini banyak digunakan untuk kepentingan partai politik tertentu dan pencitraan diri sang pemilik. Pada masa Pemilu 2014 Metro TV terbukti tidak independen dan tidak objektif. (2) TV One, karena penggunaan frekuensi milik publik untuk kepentingan individu. Televisi ini banyak digunakan untuk kepentingan partai politik tertentu dan pencitraan diri sang pemilik. Pada Pemilu 2014, TV One terbukti tidak independen, tidak objektif, dan menyiarkan materi kontroversial mengenai hasil hitung cepat (qucik count) Pemilu Presiden sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. (3) RCTI, karena penggunaan frekuensi milik publik untuk kepentingan individu. Televisi ini banyak digunakan untuk kepentingan partai politik tertentu dan pencitraan diri sang pemilik. Pada Pemilu Presiden 2014, RCTI terbukti tidak independen dan tidak objektif. Tidak diperpanjangnya IPP bagi RCTI juga merupakan jalan untuk mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran. (4) TRANS TV, karena banyaknya aduan masyarakat terhadap program hiburan yang tidak mendidik sehingga tidak sejalan dengan arah penyiaran Indonesia. (5) SCTV, karena banyaknya aduan masyarakat terhadap program hiburan yang tidak mendidik sehingga tidak sejalan dengan arah penyiaran Indonesia. (6) ANTV, karena kuantitas tayangan asing yang melebihi ambang batas sebagaimana aturan tayangan asing dalam Pedoman Perilaku Penyiaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
122
dan Standar Program Siaran (P3SPS). (7) Global TV, karena kuantitas tayangan asing yang melebihi ambang batas sebagaimana aturan tayangan asing dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Hal ini dinilai adanya celah atau lubang masalah yang belum berhasil dikupas dan disiarkan ke masyarakat yang berhasil ditutupi oleh Lembaga Penyiaran Indonesia, yaitu Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga menjanjikan penataan kembali frekuensi publik dalam program nawacita-nya, “Kami akan menata kembali kepemilikan frekuensi penyiaran yang merupakan bagian dari hajat hidup orang banyak sehingga tidak terjadi monopoli atau penguasaan oleh sekelompok orang (kartel) industri penyiaran.” Tetapi tidak dihiraukan oleh bapak Preseden Jokowi
(diakses
https://www.change.org/p/menkominfo-dan-kpi-jangan-
perpanjang-izin-siaran-stasiun-tv diakses pada tanggal 24 Des 2016 pukul 11.05 wib). Exemplaar : elemen ini untuk memperjelas atau memperkuat frame. Teks terdapat pada paragraph pertama Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Mekanisme kami untuk mangevaluasi program-program siaran yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran. apakah dia komplay atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau tidak. Sudah berjalan sepuluh tahun kan seperti apa, dan dengar pendapat ini nanti ada tanya jawab, kira-kira kedepannya seperti apa nanti dituangkan dalam bentuk draff, nanti setelahnya akan ada forum rapat bersama (FRB).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
123
Exemplaar, Dimana narasumber menggunakan kasus pelanggaran mengenai konten isi penyiaran stasiun televisi sebagai rujukan atau pembelajaran untuk memperjelas bingkai kemampuan pemerintah khususnya Komisi Penyiaran Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Komisi 1 DPR RI dalam mengelolah Perpanjangan Hak Izin Siar 10 Tahun Stasiun Televisi. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia periode 2014-2016 Bapak Judhariksawan dan Menteri Komunikasi dan Informatika Bapak Rudiantara menjelaskan sekilas tentang mekanisme dalam proses Perpanjangan Izin Penyiaran 10 Tahun Stasiun Televisi. Mekanisme yang diterapkan oleh Komisi Penyiara Indonesia Pusat untuk mengevaluasi program-program siaran stasiun televisi. Dari proses tersebut hasil dari proses Evaluasi Dengar Pendapat akan di bawa ke Forum Rapat Bersama yang dituangkan dalam bentuk Draff. Penjelasan-penjelasan mengenai proses evaluasi dengar pendapat yang dilaksanakan oleh masing-masing stasiun televisi swasta merupakan mekasisme
yang
diselenggarakan
oleh
lembaga
penyiran
Indonesia
menunjukaan bahwa pemerintah menutupi hasil dalam proses admistrasi yang sudah dilakukan oleh 10 lembaga penyiaran swasta yang akan habis masa izin siar di tahun 2016 ini. Depiction : Elemen ini menunjukkan bahwa adanya Pernyataan dari kedua narasumber tersebut hanya menyampaikan gambaran yang sudah dilakukan oleh KPI dan Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam proses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
124
perpanjangan izin penyiaran 1 tahun stasiun televisi. Terlihat dalam teks wacana berikut ini: Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Evaluasi Dengar Pendapat ini adalah mekanisme kami untuk mangevaluasi program-program siaran yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran. apakah dia komplay atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau tidak. Hasil dengar pendapat kemudian ditentukan ke forum rapat bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga swasta televisi berjaringan. Izin 10 televisi swasta ini akan habis jelang akhir tahun 2016 termaksud TRANS 7 Narasumber yang dihadirkan tidak mengungkapkan isi dari proses tersebut. Agenda apa saja yang akan di bawa dalam forum rapat bersama, dan apa saja hasil yang sudah dilakukan dalam proses administrasi evaluasi dengar pendapat. Itu tidak menjadi isi pemberitaan ini. Seharusnya negara menjadi payung hukum terhadap dunia penyiaran di Indonesia dalam berbagai aspek, seperti konten isi penyiaran, system bisnis penyiaran, sistem management penyiaran dan hak-hak yang harus diberikan terhadap karyawan sebagai pekerja media dalam dunia penyiaran. Penilaian ini disetujui oleh berbagai pihak antara lain: KPI, Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Organisasi Media TRANS7, antara lain: Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Hasil dengar pendapat kemudian ditentukan ke Forum Rapat Bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga swasta televisi berjaringan. Izin 10 televisi swasta ini akan habis jelang akhir tahun 2016 termaksud TRANS 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
125
Penjelasan mengenai proses yang dilaksanakan oleh Lembaga Penyiaran Indonesia seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika
menunjukan
seharusnya
mendengarkan aspirasi dan kritikan dari masyarakat terhadap 10 stasiun televisi yang sedang melaksanakan hak izin siarnya. Walaupun dari pernyataan narasumber sudah disampaikan bagaimana proses evaluasi dengar pendapat yang merupakan salah satu proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi di Indonesia. Visual Image : Visual Image yang terdapat pada topik pertama ini beruta foto dibawah ini. Gambar 4.9 Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang sudah dilaksanakan oleh Lembaga Penyiaran Indonesia
Sumber : Berita Perpanjangan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini Foto tersebut menampilkan gambar berita tersebut, menonjolkan atau menceritakan mengenai proses Evaluasi Dengar Pendapat yang sudah dilaksanakan oleh Lembaga Penyiaran Indonesia kemudian dari hasil tersebut forum dengar pendapat kemudian ditentukan ke forum rapat bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
126
swasta televisi berjaringan. Izin 10 televisi swasta ini akan habis jelang akhir tahun 2016 termaksud TRANS 7. Gambar 4.10 Proses berlangsungnya Evaluasi Dengar Pendapat
Sumber : Berita Perpanjangan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini Tidak hanya sosok Ketua Komisi Penyiaran Indonesia saja melainkan dalam topik ketiga ini, pembingkaian media yang menjadi topik utama untuk menceritakan ide-ide tertentu untuk menjadi sebuah fenomena perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi yang kemudian berita itu dikemas semenarik mungkin untuk mendapatkan antusias dari masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
127
TABEL 4.6 Perangkat Pembingkai (Framing Devices) Gagasan Ketiga FRAMING DEVICES Methapors Tidak ada
Catchphrases Setelah adanya Rapat Evaluasi Dengar Pendapat yang di selenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, hasil dari proses tersebut akan dibawa ke FRB (Forum Rapat Bersama) yang akan dihadiri oleh DPR RI Komisi 1, KPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta 10 stasiun televisi yang mengikuti perpanjangan hak izin siar. Visual Image
Exemplaar Narasumber menggunakan kasus pelanggaran mengenai konten isi penyiaran stasiun televisi sebagai rujukan atau pembelajaran untuk memperjelas bingkai kemampuan pemerintah khususnya Komisi Penyiaran Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Komisi 1 DPR RI dalam mengelolah Perpanjangan Hak Izin Siar 10 Tahun Stasiun Televisi. Depiction Adanya Pernyataan dari kedua narasumber tersebut hanya menyampaikan gambaran yang sudah dilakukan oleh KPI dan Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam proses perpanjangan izin penyiaran 1 tahun stasiun televisi.
Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang sudah dilaksanakan oleh Lembaga Penyiaran Indonesia kemudian dari hasil tersebut forum dengar pendapat kemudian ditentukan ke forum rapat bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga swasta televisi berjaringan. Izin 10 televisi swasta ini akan habis jelang akhir tahun 2016 termaksud TRANS 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
128
Perangkat Penalaran (Reasoning Devices). Gagasan atau tema yang ditonjolkan dalam teks tersebut dibangun dengan pembenar-pembenar tertentu. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perangkat penalaran (reasoning devices) yang dipakai dalam program berita Redaksi Pagi TRANS7. Dengan mengamati
perangkat
penalaran,
menarik
untuk
melihat
bagaimana
pembenaran yang diberikan atas topik mengenai sosialisasi ini. Terlihat pada penalaran Roots yang menunjukan sebuah analisis kausal sebagai pembenaran isu dengan menghubungkan suatu objek atau lebih yang dianggap sebagai sebab timbulnya atau terjadinya hal lain. Hubungan sebabakibat tersebut Nampak dalam pernyataan. Yang Nampak pada berikut ini : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Hasil dengar pendapat kemudian ditentukan ke forum rapat bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga swasta televisi berjaringan. Dijelaskan pada Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan oleh masing-masing stasiun televisi swasta merupakan mekasisme yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiran Indonesia. Hal ini disebabkan adanya informasi yang tidak diinformasikan secara terbuka ke masyarakat dan tidak melibatkan berbagai kalangan masyarakat seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, Akademisi maupun tokoh masyarakat. Proses evaluasi dengar pendapat hanya mengundang dari pengamat politik dan akademisi sebagai penguji dalam proses tersebut. Perangkat penalaran lain muncul adalah Appeals to Principle di dalam teks ini terdapat pembenaran terhadap sikap Komisi Penyiaran Indonesia Pusat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
129
di dalam wacana media ini. Terdapat pembenaran moral dan tanggung jawab pemerintah ke masyarakat dengan proses perpanjangan stasiun televisi. sosialisasi yang dikaitkan dengan klaim-klaim moral sebagai pembenar argumentasi. Hal ini Nampak pada kalimat berikut : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Hasil dengar pendapat kemudian ditentukan ke Forum Rapat Bersama yang akan menentukan rekomendasi kelayakan izin penyiaran dari 10 lembaga swasta televisi berjaringan. Izin 10 televisi swasta ini akan habis jelang akhir tahun 2016 termaksud TRANS 7. Pernyataan di atas adalah sebuah sosialisasi hasil proses Evaluasi Dengar Pendapat akan di tentukan ke Forum Rapat Bersama. Dimana dalam pemaparan tersebut menunjukan penekanan bahwa setelah proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia akan kembali dirumuskan di dalam Forum Rapat Bersama. Dalam Forum Rapat Bersama, Komisi Penyiaran Indonesia memberikan pandangan ke Komisi 1 DPR RI mengenai hasil rapat tersebut. Diharapkan dalam proses tersebut menghasilkan kesepakatan-kesepakatan untuk kemajuan dan kredibilitas dunia penyiaran di Indonesia. Konsekuensi (Consequences) yang muncul dari bingkai Melalui perangkat-perangkat penalaran yang ada, maka khalayak diarahkan untuk berfikir bahwa stasiun televisi seperti TRANS7 sudah melakukan proses perpanjangan hak izin siar sebagai proses kelayakan administrasi dunia penyiaran di Indonesia. Tidak hanya itu, masyarakat di didik untuk mempercayai kinerja pemerintahan dalam melakukan proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
130
Secara singkat, perangkat penalaran pada topik ketiga dalam pemberitaan Redaksi Pagi TRANS7 mengenai Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan oleh masing-masing stasiun televisi swasta merupakan mekasisme yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiran Indonesia, dapat dilihat pada table dibawah ini : TABEL 4.7 Tabel Perangkat Penalaran (Reasoning Devices) Gagasan Ketiga RESONING DEVICES Appeals to Principles Sikap Komisi Penyiaran Indonesia Pusat di dalam wacana media ini. Terdapat pembenaran moral dan tanggung jawab pemerintah ke masyarakat dengan proses perpanjangan stasiun televisi.
Roots Dijelaskan pada Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan oleh masing-masing stasiun televisi swasta merupakan mekasisme yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiran Indonesia. Hal ini disebabkan adanya informasi yang tidak diinformasikan secara terbuka ke masyarakat dan tidak melibatkan berbagai kalangan masyarakat seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, Akademisi maupun tokoh masyarakat. Proses evaluasi dengar pendapat hanya mengundang dari pengamat politik dan akademisi sebagai penguji dalam proses tersebut.
Consequence Perangkat-perangkat penalaran yang ada, maka khalayak diarahkan untuk berfikir bahwa stasiun televisi seperti TRANS7 sudah melakukan proses perpanjangan hak izin siar sebagai proses kelayakan administrasi dunia penyiaran di Indonesia. Tidak hanya itu, masyarakat di didik untuk mempercayai kinerja pemerintahan dalam melakukan proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
131
4.2.1.3.4. Reputasi Organisasi TRANS Media Adapun Gagasan Keempat, peneliti akan bahas dalam analisa teks dalam kajian representasi tentang Reputasi organisasi TRANS Media. Perangkat Pembingkai (Framing Devices), Ide atau pemikiran yang dikembangkan dalam bingkai pemberitaan tersebut menjadi kajian dalam penelitian ini, didukung dengan pemakaian simbol tertentu untuk menekankan arti yang hendak dikembangkan simbol itu dipakai untuk memberikan kesan atau efek penonjolan makna yang disajikan. Simbol itu dapat diamati dari pemakaian kata, kalimat, grafis atau pemakaian foto dan aksentuasi gambar tertentu. Semua elemen yang dipakai dan dipahami dalam analisis framming, dipakai
sebagai
strategi
wacana
untuk
menekankan
makna
atau
mengedepankan pandangan tertentu agar lebih diterima oleh khalayak. Semua elemen framing Gamson dan Modigliani dipakai untuk memberikan citra tertentu atas peristiwa tersebut. Dalam topik mengenai Reputasi organasasi TRANS Media setidaknya dipakai untuk beberapa tujuan. Pertama, memberikan citra positif kemasyarakat tentang TRANS Media yang sudah melakukan proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi. Kedua, menginformasikan harapan 10 tahun kedean transmedia harus lebih baik lagi serta senantiasa mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan izin hak siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar. Methapors yang memuat perbandingan dua gagasan di dalam pernyataan berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
132
Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) TRANS media yang telah hadir dilayar kaca pada tahun 2001 senantiasa mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan izin hak siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar. Methapora yang digunakan menggunakan majas perbandingan. Dimana gambaran tersebut menggambarkan perbandingan atas sebuah peristiwa. Dalam wacana bingkai media yang dibangun dalam topik keempat ini, menggambarkan usia TRANS media yang sudah hadir dari tahun 2001 dan sampai sekarang masih berkiprah di dunia penyiaran Indonesia menunjukkan sikap konsisten TRANS Media dalam memberikan kontenkonten pemberitaan yang prima dan actual. Tidak hanya itu, reputasi yang sebagai penggambaran bingkai media tersebut menyampaikan langkah 10 tahun yang akan datang untuk dapat kiprah di dunia penyiaran Indonesia. Memang metaphors yang digunakan dalam methapora ini berhubungan dengan emosi untuk mencapai hati masyarakat. Merujuk pada Thibodeau dan Lena, metaphora memiliki pengaruh yang kuat terhadap bagaimana orangorang berusaha menyelesaikan masalah yang kompleks dan bagaimana mereka bersama membuat keputusan. Yang menarik disini adanya perbandingan munculnya kata TRANS Media pertama kali berkiprah tahun 2001 dengan membandingkan sepuluh tahun yang akan datang kiprah TRANS Media di Indonesia. Dimana TRANS Media akan memberikan komitmen dalam memberikan konten konten yang terbaik ke khalayak untuk menaikan reputasi organisasi medianya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
133
Catchphrases : Frasa yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu wacana. Dalam pemberitaan ini frasa yang berhasil dikumpulkan masih menunjukkan adanya harapan dan tanggung jawab TRANS Media untuk memberikan tayangan yang prima serta mendidik ke masyarakat. Terdapat pada teks dibawag ini : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) TRANS media yang telah hadir dilayar kaca pada tahun 2001 senantiasa mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan izin hak siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar. Frasa yang kontras dan menonjol dalam wacana berita ini adanya Dua fakta tersebut ialah ‘telah hadir dilayar kaca pada tahun 2001’ dan ‘akan mengikuti pemerintah dan apparat undang-undang’ menunjukan bahwa TRANS Media akan memberikan kometmen dalam memberikan konten konten yang terbaik ke khalayak. Exemplaar : elemen ini untuk memperjelas atau memperkuat frame. Dimana Bingkai ini semakin kuat dengan, adanya pemaparan dari Komisaris TRANS Media yaitu Ishadi Sk mengenai Reputasi organasasi TRANS Media khususnya TRANS7 sudah hadir tahun 2001 dalam pemberitaannya. Berikut adalah pemaparan Komisaris TRANS media yaitu Ishadi Sk dalam pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7 : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Kalau buat TRANS media kita sebaiknya harus lebih baik. Jadi harus dikejar itu tapi semuanya terbaik untuk bangsa dan negara ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
134
Dari frame yang dihadirkan dari awal dalam pemberitaan ini, TRANS7 ingin memberikan informasi kemasyarakat mengenai proses hak izin siar yang sudah dilaksanakan oleh 10 stasiun televisi termaksud TRANS7. Dimana dalam pemberitaannya, TRANS7 ingin menampilkan sosok 10 tahun kedepan untuk lebih baik dalam hal frekuensi penyiatran di Indonesia untuk bangsa dan negara Indonesia. Depiction : Elemen ini menunjukkan bahwa Proses yang dilakukan oleh lembaga penyiaran Indonesia sudah dilakukan selama 10 tahun dimana dalam hal ini, semua stasiun televisi swasta yang sudah mempunyai hak izin frekuensi penyiaran di Indonesia wajib melakukan evaluasi sebagai indeks kualitas dalam penayangan stasiun televisi di Indonesia. Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) Sudah berjalan sepuluh tahun kan seperti apa, dan dengar pendapat ini nanti ada tanya jawab, kira-kira kedepannya seperti apa nanti dituangkan dalam bentuk draff, nanti setelahnya akan ada forum rapat bersama (FRB). Untuk Menjaga komitmen memberikan pelayanan frekuensi yang bermanfaat untuk masyarakat. Dari hasil rapat evaluasi pendapat yang dilakuakan oleh 10 stasiun swasta yang mengikuti kegiatan tersebut, ,maka semua proses tersebut akan dituangkan ke dalam draff dan akan dibawa ke dalam forum rapat bersama (FRB). Dimana dalam FRB tersebut 10 stasiun swasta di undang kembali untuk mempertanggung jawabkan hak frekuensi siar yang sudah ditayangkan kepada masyarakat. Di dalam Forum Rapat Bersama tidak hanya dihadiri oleh Komisi Penyiaran Indonesia saja melainkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
135
dihadirkan lembaga pemerintahan lainnya seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Komisi 1 DPR RI. Visual Image : yang terdapat pada topik pertama ini beruta foto dibawah ini. Gambar 4.11 Komisaris TRANS Media
Sumber : Berita Perpanjangan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini Foto tersebut menampilkan yang dipakai untuk mengiringi narasi pada gagasan keempat ini, turut menonjolkan atau menekankan apa yang penting. Dalam hal ini, penilaian tentang reputasi TRANS Media yang dihadirkan dalam layar kaca berguna untuk meningkatkan citra positif yang diharapkan oleh TRANS Media termaksud TRANS7 yang merupakan naungan di bawah TRANS Media. Adanya konten isi penyiaran stasiun televisi TRANS7 sebelum melakukan proses perpanjangan hak izin siar dengan sesudah melakukan proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi yang di laksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Berdasarkan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran, bahwa program penyiaran merupakan program yang berisi pesan dalam bentuk suara, gambar, suara dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
136
gambar atau yang berbentuk grafis atau karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak yang disiarkan oleh lembaga penyiaran. Tidak hanya itu, dibuatnya Pedoman Perilaku Penyiaran berdasarkan asas kemanfaatan, asas keadilan, asas kepastian hukum, asas kebebasan dan tanggung jawab, asas keberagaman, asas kemandirian , asas kemitraan, asas keamanan dan etika profesi jurnalistik sebagai payung hukum ke khalayak. Tidak hanya itu, visual gambar dari pemberitaan tersebut menampilkan sosok Komisaris TRANS Media sebagai tanggung jawab sosial TRANS Media dalam menyiarkan konten program penyiaran ke masyarakat. Secara singkat uraian mengenai perangkat pembingkai pada topik keempat pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam program Redaksi Pagi TRANS7, dapat dilihat dalam table dibawah ini, antara lain: TABEL 4.8 Tabel Perangkat Pembingkai (Framing Devices) Gagasan Keempat FRAMING DEVICES Methapors
Exemplaar
Methapora yang digunakan menggunakan majas perbandingan. Dimana gambaran tersebut menggambarkan perbandingan atas sebuah peristiwa. Dalam wacana bingkai media yang dibangun dalam topik keempat ini, menggambarkan usia TRANS media yang sudah hadir dari tahun 2001 dan sampai sekarang masih berkiprah di dunia penyiaran Indonesia menunjukkan sikap konsisten TRANS Media dalam memberikan kontenkonten pemberitaan yang prima dan actual. Tidak hanya itu, reputasi yang
Dari frame yang dihadirkan dari awal dalam pemberitaan ini, TRANS7 ingin memberikan informasi kemasyarakat mengenai proses hak izin siar yang sudah dilaksanakan oleh 10 stasiun televisi termaksud TRANS7. Dimana dalam pemberitaannya, TRANS7 ingin menampilkan sosok 10 tahun kedepan untuk lebih baik dalam hal frekuensi penyiatran di Indonesia untuk bangsa dan negara Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
137
sebagai penggambaran bingkai media tersebut menyampaikan langkah 10 tahun yang akan datang untuk dapat kiprah di dunia penyiaran Indonesia. Catchphrases Frasa yang kontras dan menonjol dalam wacana berita ini adanya Dua fakta tersebut ialah ‘telah hadir dilayar kaca pada tahun 2001’ dan ‘akan mengikuti pemerintah dan apparat undang-undang’ menunjukan bahwa TRANS Media akan memberikan kometmen dalam memberikan konten konten yang terbaik ke khalayak.
Depiction Proses yang dilakukan oleh lembaga penyiaran Indonesia sudah dilakukan selama 10 tahun dimana dalam hal ini, semua stasiun televisi swasta yang sudah mempunyai hak izin frekuensi penyiaran di Indonesia wajib melakukan evaluasi sebagai indeks kualitas dalam penayangan stasiun televisi di Indonesia.
Visual Image Dalam hal ini, penilaian tentang reputasi TRANS Media yang dihadirkan dalam layar kaca berguna untuk meningkatkan citra positif yang diharapkan oleh Trans Media termaksud TRANS7 yang merupakan naungan di bawah Trans Media. Adanya konten isi penyiaran stasiun televisi TRANS7 sebelum melakukan proses perpanjangan hak izin siar dengan sesudah melakukan proses perpanjangan hak izin siar 10 tahun stasiun televisi yang di laksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Berdasarkan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran, bahwa program penyiaran merupakan program yang berisi pesan dalam bentuk suara, gambar, suara dan gambar atau yang berbentuk grafis atau karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak yang disiarkan oleh lembaga penyiaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
138
Perangkat Penalaran (Reasoning Devices). Gagasan atau tema yang ditonjolkan dalam teks tersebut dibangun dengan pembenar-pembenar tertentu. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penalaran Reasoning Devices yang dipakai dalam program berita Redaksi Pagi TRANS7. Dengan mengamati perangkat penalaran, menarik untuk melihat bagaimana pembenaran yang diberikan atas topik mengenai Reputasi organasasi TRANS Media khususnya TRANS7 sudah hadir tahun 2001, dapat dilihat melalui perangkat Roots yang Nampak dalam pernyataan berikut ini : Sumber : Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini (Analisis Peneliti) TRANS Media yang telah hadir dilayar kaca pada tahun 2001 senantiasa mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan izin hak siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar. Pernyataan di atas menunjukan bahwa dengan adanya kelahiran TRANS Media pada tahun 2001 menghadirkan fenomena baru di dalam dunia pertelevisian yang semua peraturan diatur di dalam perundang-undangan Republik Indonesia, seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, UndangUndang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, UndangUndang Nomor 36 Tahun 1999 Telekomunikasi, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang No 40 Tahun 1999 Tentang Pers, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran, Undang-Undang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
139
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elekronik, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik, Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2005 Tentang Pedoman Kegiatan Peliputan Lembaga Penyiaran Asing, Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2005 Tentang
Penyelenggaraan
Penyiaran
Lembaga
Penyiaran
Komunitas,
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran Berlangganan (Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (SPS), Komisi Penyiaran Indonesia Lembaga Negara Independen, 2012) . Roots : Analisis kausal atau hubungan sebab akibat ini, menjadi pembenar dalam pembentukan opini publik melalui pemberitaan tetang Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
140
TRANS7 dengan menghadirkan Komisaris Trans Media dalam memberikan pemaparan dalam pemberitaan tersebut. Dengan demikian, Trans Media harus siap menghadirkan Konten Konten yang terbaik untuk kedepannya untuk khalayak sesuai dengan visinya. Selain itu melalui perangkat Appeals to Principles, terlihat klaim moral mengenai harapan-harapan masyarakat terhadap Stasiun Televisi di Indonesia dalam memberikan Keterbukaan Informasi Publik tanpa adanya keterpihakan politik manapun. Media televisi seharusnya Independen dan berpihak kepada masyarakat, tetapi dalam kenyataannya televisi mempunyai ideologi dalam mengkontruksi sebuah pemberitaan. Kontruksi realitas pemberitaan media kerap kali membuat opini masyarakat secara masif. Dimana publik sebagai pembuat opini maker dalam suatu realitas pemberitaan. Tak dipungkiri media juga tidak terlepas dari intervensi oleh berbagai kepentingan, tak bebas dari distorsi. Media memiliki karakteristik dengan jangkauan luas, bisa menjadi alat yang efektif dalam menyebarluaskan opini pada masyarakat. Dengan demikian, melalui perangkat-perangkat penalaran tersebut terbentuk Konsekuensi (Consequence) dari bingkai media yang dihadirkan dalam topik keempat ini bahwa Reputasi organasasi TRANS media khususnya TRANS7 sudah hadir tahun 2001 tidak cukup membantu kepercayaan masyarakat meningkat terhadap stasiun televisi. Secara singkat, uraian mengenai perangkat penalaran pada topik keempat dalam pemberitaan tetang Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi TRANS7, dapat dilihat dalam table di bawah ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
141
TABEL 4.9 Tabel Perangkat Penalaran (Reasoning Devices) Gagasan Keempat REASONING DEVICES Appeals to Principles Harapan-harapan masyarakat terhadap Stasiun Televisi di Indonesia dalam memberikan Keterbukaan Informasi Publik tanpa adanya keterpihakan politik manapun. Media televisi seharusnya Independen dan berpihak kepada masyarakat, tetapi dalam kenyataannya televisi mempunyai ideologi dalam mengkontruksi sebuah pemberitaan. Kontruksi realitas pemberitaan media kerap kali membuat opini masyarakat secara masif. Dimana publik sebagai pembuat opini maker dalam suatu realitas pemberitaan. Tak dipungkiri media juga tidak terlepas dari intervensi oleh berbagai kepentingan, tak bebas dari distorsi. Media memiliki karakteristik dengan jangkauan luas, bisa menjadi alat yang efektif dalam menyebarluaskan opini pada masyarakat. Consequence
Roots Pembentukan opini publik melalui pemberitaan tetang Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi TRANS7 dengan menghadirkan Komisaris TRANS Media dalam memberikan pemaparan dalam pemberitaan tersebut. Dengan demikian, Trans Media harus siap menghadirkan Konten Konten yang terbaik untuk kedepannya untuk khalayak sesuai dengan visinya.
Reputasi organasasi TRANS media khususnya TRANS7 sudah hadir tahun 2001 tidak cukup membantu kepercayaan masyarakat meningkat terhadap stasiun televisi. Secara singkat, uraian mengenai perangkat penalaran pada topik keempat dalam pemberitaan tetang Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Redaksi Pagi TRANS7, dapat dilihat dalam table di bawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
142
4.2.2. Realitas Pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Program Redaksi TRANS7 Dalam strategi media dalam kontruksi pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini.TRANS 7 dalam program Redaksi Pagi TRANS7 membingkai peristiwa dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang menjadi fokus utama dalam pembahasan penelitian ini dan fokus utama dalam pemberitaan yang dilakukan oleh TRANS7 pada moment tersebut. Peristiwa yang kompleks mengenai proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi disederhanakan dalam format berita yang sudah diolah oleh pimpinan management Redaksi TRANS7 maupun tims News Program Redaksi TRANS7. Peristiwa tersebut dijelaskan dalam pemaparan yang dihadirkan dalam berita tersebut antara lain Judhariksawan (Ketua Komisi Penyiaran Indonesia periode 2014-2016), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika), Ishadi SK (Komisaris TRANS Media). Tidak hanya itu, pemilihan kata maupun urutan peristiwa yang sudah dikemas semenarik dan yang telah di konsepkan dalam rapat pimpinan redaksi News beserja jajarannya menghasilkan berita yang mampu di konsumsi oleh masyarakat yang mengakibatkan masyarakat mengeluarkan opini publik apakah sepakat dengan peristiwa tersebut atau tidak. TRANS7 dalam pemberitaannya memberikan simbol-simbol pada peristiwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi dengan menghadirkan narasumber yang terlibat dalam proses perpanjangan hak izin siar yang dilakukan oleh TRANS7. Simbol-simbol yang dihadirkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
143
menentukan bagaimana peristiwa perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi dipahami oleh masyarakat. Diberita tersebut tidak terlihat antara pro dan kontra dalam pemberitaannya. Bahkan TRANS7 mengemas pemberitaan ini dengan alur berita pro terhadap pemerintah atas peristiwa tersebut untuk memberikan perubahan edukasi, informatif, menarik, dan sesuai dengan target penonton sehingga diterima oleh masyarakat. Terlihat sekali dalam pemberitaan ini, TRANS7 menyeleksi ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh masing-masing narasumber yang terlibat dalam pemberitaan sehingga masyarakat menerima citra baik atas peristiwa perpanjangan izin siar dan actor yang terlibat dalam pelaksanakan proses tersebut. Terlihat sekali TRANS7 menentukan moment periswita perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi menjadikan moment terpenting. Dengan durasi berita sangat singkat dalam pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini berjumlah 02 menit 23 detik mampu menempatkan berita itu sangat strategis dalam pemberitaan Redaksi Pagi TRANS7 dengan Ranting tertinggi. Pemilihan posisi berita juga menentukan dalam penyiaran berita tersebut dikemas dan disiarkan ke masyarakat. Merujuk pada Eriyanto, Media sebagai alat untuk menyampaikan berita, penilaian maupun gambaran yang variatif memiliki kemampuan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik. Dan terbuktikan dalam pemberitaan tersebut yang mampu membentuk opini public walaupun hanya subjektifitas semata. Pengkemasan berita tersebut memberikan reputasi management TRANS7 ke masyarakat melalui tayangan berita tersebut. Yang awalnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
144
masyarakat tidak percaya dengan konten-konten pemberitaan yang disiarkan oleh televisi free to air beralih ke pay televisi dengan alasan konten dan program siar yang variative, informatif, mendidik, sesuai dengan norma penyiaran dan sudah mampu mengkategorikan target usia dalam tayangannya. Terlepas itu semua, televisi khususnya TRANS7 menjadi sumber-sumber informasi bagi masyarakat dan menjadi saluran komunikasi para politisi atas kepentingan pengkemasan
pemberitaan
tersebut.
pemberitaan
tersebut
Strateginya dengan
sudah
terlihat
mempengaruhi
dalam persepsi
masyarakat mengenai perkembangan fenomena perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi dan berakhir pada keputusan dan rekomendasi komisi penyiaran Indonesia atas kelayakan penyiaran 10 tahun stasiun televisi. TRANS menghadirkan reputasi suatu objek dalam pemberitaan perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi pada masyarakat sebagai konsumen proses tersebut melalui pemberitaan. Dimulai dari rapat proyeksi membahas tema-tema dan design peliputan yang akan dimuat pada program berita Redaksi Pagi TRANS7. Dari proses tersebut TRANS7 mengangkat perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi sebagai realitas ilmiah yang terjadi di dalam masyarakat dan di bentuk ke dalam realitas media yang sudah dikemas oleh berita TRANS7. Dalam tim peliputan media dihadiri oleh tim jurnalis TRANS7 sebanyak 1 orang dan 1 orang juru kamera press dalam masing-masing jobdesknya serta jajaran pekerja media TRANS7 dalam lingkup divisi peliputan TRAN7. Dimana anggota rapat tim penyeleksi peliputan media berasal dari latar belakang dari kalangan pendidikan, ekonomi, sosial maupun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
145
politik sebagai jobdesk peliputan dilapangan. Dari latar belakang tersebut mereka disatukan ke dalam tim penyeleksi peliputan pemberitaan media mulai dari memproduksi, mendistribusi program berita harian, mingguan maupun bulanan yang dikemas oleh TRANS7 kemudian di distribusikan ke MCR untuk ditayangkan ke masyarakat. Dalam rapat tersebut, Produser Eksekutif bidang peliputan media sudah menyusun daftar proyeksi peliputan sebagai materi SOP divisi pemberitaan, tidak hanya itu Produser Eksekutif, sudah mengetahui kejadian lokal, daerah maupun Internasional dari jurnalis lokal, kontributor daerah maupun jurnalis jobdesk Internasional. Daftar proyeksi peliputan meliputi isuisu yang tengah hangat diperbincangkan oleh masyarakat dan menjadi agenda media TRANS7. Daftar peliputan terdapat framing dari penyusunan dan diskusi yang dilakukan untuk mempertajam wacana yang akan ditawarkan untuk berita yang akan disiarkan ke masyarakat. Tak jarang dalam rapat tersebut yang sepemahaman dan tidak ada permasalahan atas wacana dan framing yang akan dibangun dalam suatu berita.
4.2.3. Arah Kontruksi Framing Sebagai Responbility Publik Dalam Pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Program Redaksi TRANS7 Dalam pembahasan ini peneliti merujuk pada Proses Framing, dimana dalam teorinya, Framing pemberitaan dapat menentukan realitas yang terjadi dimasyarakat. Realitas media disini tergantung pada bagaimana creator melakukan frame atas suatu peristiwa terutama pada peristiwa perpanjangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
146
hak izin siar 10 tahun stasiun televisi. Dalam pemberitaannya, mengakui adanya manusia sebagai aktor kreatif dalam membangun peristiwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi yang menjadi moment pertama kali diselenggarakan oleh lembaga pemerintahan penyiaran sebagai tanggung jawab edukasi ke masyarakat. Namun peristiwa tersebut dikemas oleh berbagai organisasi media sebagai pelaku melaksanakan perpanjangan hak izin frekuensi penyiaran di Indonesia mengakibatkan adanya suatu peritiwa yang sama memiliki tetapi memiliki makna yang berbeda. Semua tindakan dalam peristiwa Perpanjangan Izin Siar 10 Tahun Stasiun Televisi yang dikemas dalam suatu kegiatan Evaluasi Dengar Pendapat. Dimana 10 stasiun televisi swasta memberikan laporan dan pertanggung jawaban atas management frekuensi penyiaran, pengelolahan kinerja karyawan hingga proses planning dalam pengelolahan berita mentah kemudian dikemas menjadi sebuah berita yang layak dikonsumsi oleh masyarakat. adanya norma-norma frekuensi penyiaran yang harus dijalani sebagai wadah untuk menyalurkan informasi ke masyarakat. Norma itu terdapat di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran dan terangkum di dalam P3 & SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran yang merupakan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 Serta kode etik penyiaran. Dalam muqodimahnya yang tertera di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2002 ialah Lembaga penyiaran merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
147
sosial, budaya, politik dan ekonomi memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial. Realitas yang terbentuk dalam peristiwa ini merupakan kontruksi sosial yang dikontruksi oleh setiap individu yang mempunyai pengaruh di dalam pemberitaan dalam Redaksi Pagi TRANS7 seperti Pimpinan Redaksi, Wartawan, Editor, MCR dan team Traffic dalam menjalankan fungsinya. Namun setiap kebenaran dalam suatu peristiwa bersifat nisbih yang dinilai oleh setiap individu berbeda. Dalam kotruksi realitas yang dibangun dalam pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta habis jelang akhir tahun ini dalam Redaksi Pagi TRANS7, sebuah cerita konseptual dari peristiwa perpanjangan izin siar yang dilakukan oleh 10 stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang berkaitan dengan fakta yang terjadi dilapangan. Dalam hal ini, TRANS7 menyiarkan pemberitaan mengenai perpanjangan izin 10 tahun stasiun televisi di dalam proses pembukaan evaluasi dengar pendapat yang dihadiri oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dan Daerah DKI Jakarta. Dalam evaluasi dengar pendapat, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DKI Jakarta, diundang dalam pembukaan acara ini. Karena lokasi domisili televisi swasta nasional yang berpusat di DKI Jakarta, sehingga Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DKI Jakarta mempunyai peran penting dan tanggung jawab sebagai memberikan perlindungan hukum atas konten-konten penyiaran yang disiarkan oleh stasiun swasta nasional. Serta Komisi Penyiaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
148
Indonesia mempunyai tanggung jawab sosial untuk memberikan edukasi kemasyarakat terhadap fungsi lembaga penyiaran di Indonesia yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar No 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Melihat arah konstruksi framing dalam pemberitaan yang dihadirkan oleh Redaksi TRANS7 menuai pro dan kontra atas framing yang ditonjolkan dan dihilangkan dalam peristiwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi yang dikemas melalui pemberitaan. Merujuk pada Max Weber yang menjelaskan mengenai realitas sosial sebagai perilaku sosial yang memiliki makna subyektif, karena memiliki tujuan dan motivasi. Terlihat dalam pemberitaan ini yang dikemas dalam topik pemberitaan pertama yang dihadirkan dalam pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun ini, dimana peneliti membagi topik pertama dengan tajuk Momentum hak izin siar stasiun televisi swasta di Indonesia termaksud TRANS7 akan segera habis. Arah kontruksi realitas sosial dalam pemberitaan tersebut terdapat dua kelas yang terlibat yaitu aktor yang dihadirkan dalam pemberitaan tersebut dan masyarakat yang menonton pemberitaan tersebut di televisi. Adanya makna yang dihadirkan dalam sebuah realitas pemberitaan yang menunjukkan adanya momentum hak izin siar stasiun televisi swasta di Indonesia termaksud TRANS7 akan segera habis. TRANS7 di bawah TRANS Media akan habis hak izin siar untuk dapat mengisi kebutuhan informasi dan hiburan masyarakat tanah air. dari gagasan ini, TRANS7 berupaya memberikan informasi ke masyarakat tentang proses perpanjangan hak izin siar yang dilakukan oleh 10 stasiun swasta nasional termaksud TRANS7. Dalam topik pertama yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
149
dihadirkan adanya realitas peristiswa yang dikemas bersifat keseharian yang sedang terjadi di masyarakat menjadi fenomena yang sebenarkan yang dihadirkan dalam pemberitaan tersebut. Arah kontruksi kedua terlihat dalam topik yang bertajuk Prosedur (teknis) dalam proses perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mengontruksi bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan konten-konten program acara stasiun televisi. Dari masingmasing Evaluasi Dengar Pendapat yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat sebagai Lembaga Penyiaran di Indonesia. Banyaknya kritikan dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat maupun dari elemen masyarakat tentang proses Evaluasi Dengar Pendapat tersebut. Mengutip wawancara Remotivi dengan Ketua Komisi Penyairan Indonesia Pusat (KPI), Proses perpanjangan izin siar yang berjalan hampir satu tahun ini sendiri penuh masalah. Realitas itu dihadirkan bersifat keseharian yang terjadi di dalam peristiwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi. Arah kontruksi ketiga terlihat dalam topik yang bertajuk Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang di laksanakan oleh masing-masing stasiun televisi swasta merupakan mekasisme yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiran Indonesia yang disampaikan oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia periode 2014-2016 (Judhariksawan). Dari frame berita tersebut menunjukan adanya Proses Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan oleh masing-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
150
masing stasiun televisi swasta merupakan mekasisme yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiran Indonesia. Dalam tahapan ini, merupakan upaya untuk masyarakat mengetahui dan paham dalam hal proses perpanjangan izin siar stasiun televisi. Dimana elemen masyarakat banyak yang menuntut isi konten penyiaran saat ini yang melanggar Kode Etik penyiaran dan P3 & SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Dan Standar Program Siaran yang merupakan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012. Arah kontruksi keempat terlihat dalam topik yang bertajuk Reputasi organasasi TRANS Media khususnya TRANS7 sudah hadir tahun 2001 yang disampaikan oleh Komisaris TRANS Media yaitu Ishadi Sk menyampaikan pesan bahwa TRANS7 memberikan pemahaman tentang kepedulian TRANS7 terhadap konten-konten penyiaran yang dihadirkan kemasyarakat. Adanya penonjolan dalam berita ini adanya penonjolan terhadap reputasi positif kemasyarakat. Dimana TRANS7 senantiasa menjaga komitmen untuk menghadirkan tayangan yang prima untuk Indonesia yang lebih baik. Tidak hanya itu, adanya penonjolan yang dihadirkan dalam pemberitaan ini ketika Pimpinan Komisaris TRANS7 dihadirkan dalam topik ini, adanya harapan 10 tahun kedean transmedia harus lebih baik lagi serta senantiasa mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan izin hak siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar. Semua keseharian yang dibangun dalam pemberitaan ini bersifat subyektif dan hasil kontruksi sosial yang dibangun TRANS7. Pimpinan Management TRANS7 yang hadir di dalam rapat evaluasi dengar pendapat mempunyai tujuan tertentu dan motivasi tertentu berdasarkan pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
151
subyektifitas masing-masing individu yang digambarkan dalam pemberitaan tersebut. Dalam kontruksi sosial dalam peristiwa ini tidak berlangsung dalam ruang hampa namun syarat atas kepentingan-kepentingan tertentu dan terlihat dalam peristiwa dalam perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi yang
syarat
kepentingan
atas pemilik
kepentingan-kepentingan modal
dan
tertentu,
kepentingan
terutama
politik
di
dalam
dalamnya
mengakibatkan masyarakat skeptic atas konten penyiaran yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi, terutama pada tayangan reality show, sinetron, pemberitaan yang mengandung unsur kekerasan dan penayangan yang tidak disensor dari suatu kejadian bahkan kejadian yang tidak seharusnya disensor malah disensor dalam pemberitaan tersebut. Dalam proses mengonstruksi peristiwa tersebut melalui interaksi sosial yang dialektis sehingga membentuk realitas yaitu symbolic reality, objective reality, dan subjective reality. Dimana Objective reality, hadir dalam realita perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi yang dihadirkan di dalam proses kegiatan evaluasi dengar pendapat sehingga dianggap sebagai kenyataan didukung dengan dihadirkan narasumber seperti Komisi Penyiaran Indonesia, Komisaris TRANS Media dan Menteri Komunikasi dan Informatika. Adanya ekspresi simbolik Symbolic reality, yang dihadirkan dalam dalam pemberitaan tersebut sehingga mampu dihayati di dalam teks berita tersebut menjadi makna yang terkandung dalam sebuah pemberitaan mengakibatkan adanya representasi pasar terutama pada pemasangan iklan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
152
yang semakin intens yang ditempatkan ke dalam program yang ditayangkan oleh TRANS7. Adanya pemasukan dana yang masuk melalui iklan mengakibatkan organisasi media tersebut semakin berkembang, pimpinan management dan pekerja media yang meliput dan berkontribusi dalam pemberitaan maupun pekerja media yang terdapat di dalam organisasi tersebut semakin sejahtera mendapatkan bonus dan pendapatan. Adanya kepentingan politik yang hadir di dalam pemberitaan ini, baik dalam kepentingan pemilu, pilkada maupun pilpres tahun 2019 untuk mendapatkan dukungan ke masyarakat dengan membeli salah satu program reality show TRANS7. Target pasar media yang menjadi fokus utama TRANS7 untuk selalu hadir di dalam masyarakat. Dari realitas pemberitaan itu dibangun membentuk opini massa diberbagai masyarakat, baik pro maupun kontra dan berfifat subyektifitas masing-masing individu. Terkadang opini masyarakat yang meluas cenderung sinis terhadap dunia penyiaran di Indonesia. pemerintah masih gagal dalam menayangi berbagai konten yang baik ke masyarakat. Dalam kenyataannya dalam proses pembentukan kontruksi pemberitaan, organisasi media memiliki tahapan-tahapan untuk membentuk suatu realitas sosial dan mengakibatkan adanya opini masyarakat. Awalnya saat menyiapkan materi yang akan dibahas dalam program news di TRANS7, merupakan tugas pimpinan redaksi media massa untuk menentukan desk reporter yang akan diterjunkan dalam pencarian berita. Isuisu penting yang terjadi di Indonesia menjadi fokus utama TRANS7 dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
153
memberitakan informasi ke masyarakat. Dan momentum perpanjangan izin siar yang dilakukan oleh 10 stasiun televisi swasta lainnya. TRANS7 mengambil bagian untuk dapat memberikan informasi ke masyarakat mengenai peristiwa tersebut. Tahap kedua ialah tahap sebaran kontruksi yang dilakukan oleh TRANS7. Dalam hal ini TRANS7 harus memiliki strategi media massa sehingga pemberitaannya mampu diterima oleh masyarakat. Konsep pemberitaan masing-masing media televisi berbeda walaupun tema yang diambil dalam pemberitaan tersebut sama. Dimana penyebaran pemberitaan ini dilakukan melalui visual dan image di dalam televisi. Adanya model dua arah yang mengakibatkan masyarakat mampu memberikan opininya terhadap pemberitaan tersebut. Sehingga agenda setting yang dilakukan oleh TRANS7 berhasil diterima di dalam masyarakat. Targetnya semua informasi dari perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi yang diikuti oleh TRANS7 sampai ke masyarakat dan hasilnya pun dikemas sesuai dengan kepentingan dan orientasi TRANS7 untuk selalu hadir ditengah-tengah masyarakat. Dalam
pembentukan
kontruksi
realitas,
TRANS7
dalam
pemberitaannya sudah sampai ke masyarakat dan terjadi kontruksi melalui pemberitaan tersebut melalui pembenaran-pembenaran tertentu dari berbagai sumber data seperti web KPI, berita di media lain seperti Detik.com, Tempo, dan stasiun televisi swasta lainnya untuk membenarkan pemberitaan tentang peristiwa yang sudah disiarkan oleh TRANS7 ke masyarakat. Dari berita tersebut terlihat adanya kontruksi citra yang dibangun oleh TRANS7 untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
154
memperbaiki reputasi organisasi TRANS Media semakin membaik hari demi baik. Pembentukan reputasi itu melalui pemberitaan yang good news mampu menyajikan harapan dan tantangan TRANS Media khususnya TRANS7 untuk 10 tahun yang akan datang. Dari pemberitaan itu, TRANS7 hanya sampai ketahap pembentukan kontruksi realitas dalam pemberitaan tersebut. Framing yang dibangun dalam suatu realitas pemberitaan dapat menentukan arah kontruksi pemberitaan yang terdapat dalam berita izin siaran televisi swasta habis jelang akhir tahun ini.
4.2.4
Strategi Framing Pada Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam Program Redaksi Pagi TRANS7 Berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun ini dalam
program Redaksi TRANS7 menjadi objek penelitian ini. Dewasa ini, banyak sekali media televisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengangkat moment ini untuk dikaji, didiskusikan dan diinformasikan kemasyarakat. Framing dalam berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini, dapat menentukan strategi pembentukan reputasi positif ke masyarakat. Proses mengontruksi frame berita tersebut tidak terlepas dari pembingkaian media lain. Fisman (dalam Scheufele,1999, h.235) menyebut fenomena ini sebagai “News Wave”. Peristiwa perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi kemudian dikemas oleh TRANS7 menjadi realitas media TRANS7. Realitas itu dikemas melalui tim penyeleksi peliputan media yang akan melakukan frame atas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
155
peristiwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi. Dalam frame berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini, memberikan pemahaman dan pemaknaan yang bersifat mendukung pemerintah dan harapan dan tantangan TRANS7 dalam 10 tahun yang akan datang sehingga mengakibatkan peristiwa dalam berita tersebut memiliki makna yang berbeda dengan pemberitaan media lainnya yang menyiarkan berita perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi. Kontruksi realitas dalam berita ini sangat dipengaruhi oleh siapa yang memiliki kepentingan atas berita tersebut. Tidak hanya itu, TRANS7 mempunyai kepentingan dalam penyebaran reputasi media melalui program berita salah satunya pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini. Strategi framing yang dilakukan dalam pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini, terlihat pro atas kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah penyiaran seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Komisi Penyiaran Indonesia periode 2014-2016 terhadap proses Evaluasi Dengar Pendapat hingga dikeluarkannya rekomendasi kelayakan penyiaran. TRANS7 dalam program penyiarannya akan mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan hak izin siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar yang sudah disiapkan oleh Jajaran Management TRANS7, serta tayangan yang terbaik di seluruh lapisan masyarakat seluruh di tanah air menuju Indonesia yang lebih baik. Dalam strategi framing berita Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
156
terutama dipengaruhi oleh pemilik TRANS Media Group serta kepentingan kelompok politik tertentu mengakibatkan adanya frame yang disampaikan bukan realitas yang sesungguhnya melainkan adanya realitas yang dihilangkan dalam berita tersebut. Semua itu menurut Sheufele menyebut framing sebagai teori efek media. Dalam peliputan berita ini yang dilakukan oleh satu orang reporter dan satu orang juru kamera press mampu dipengaruhi oleh ideologi, sikap dan norma ideologi yang dibahas dalam rapat peliputan. Hasil rapat peliputan, Reporter dan Juru kamera TRANS7 diterjunkan dalam peristiwa perpanjangan izin siar stasiun televisi. Staff Karyawan dan jajaran Redaksi, Pimpinan divisi Peliputan hadir dalam moment Evaluasi Dengar Pendapat yang dilaksanakan di Komisi Penyiaran Indonesia DKI Jakarta yang beralamat di jalan Gedung Prasada Sasana Karya Lt.2 Jl. Suryo Pranoto No. 8 Jakarta Pusat. Seleksi pembingkaian berita tersebut hasil dari berita yang disampaikan
kemasyarakat.
Adanya
kecenderungan
kelompok
media
TRANS7 yang mendukung pemerintah serta mengkritik pemerintah yang tidak sesuai dan tidak sejalan dengan kebijakan organisasi media sehingga wacana yang disampaikan semakin variatif dan tidak monoton. Dari berita tersebut merefleksikan reputasi media ke masyarakat melalui reporter yang menyampaikan berita tersebut ke masyarakat. Masyarakatpun melihat dari framing yang sudah dikemas oleh TRANS7 kemudian masyarakat mencerna hasil dari pembingkaian berita yang dilakukan oleh TRANS7. Sehingga masyarakat mampu memberikan opini masyarakat dan bersikap terhadap peristiwa perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi. Setiap opini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
157
masyarakat berbeda satu dengan yang lain. Dikarenakan adanya subjektifitas antar masing-masing individu yang mencernanya. Peneliti sendiri mengakibatkan efek atas pemberitaan yang dilakukan oleh TRANS7 atas pemberitaannya. Efeknya itu berupa sikap terhadap peristiwa perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi, sehingga peneliti memutuskan
untuk
melakukan
penelitian
dan
mengambil
peristiwa
perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi menjadi objek penelitian dalam kajiannya. Wartawan yang diterjunkan dalam peliputan peristiwa perpanjangan izin siar 10 tahun stasiun televisi dalam kegiatan evaluasi dengar pendapat tidak terlepas dari pembingkaian atas wacana yang akan ditonjolkan dalam berita Redaksi Pagi TRANS7 Serta Reporter TRANS7 melihat berita yang sudah ditayangkan oleh media lain melalui U See TV maupun dari Youtube yang disebut dengan fenomena “News Wave”. Karena itu, berita yang ditonjolkan oleh TRANS7 hampir sama dengan media lain. Bangunan framing atas Peristiwa Evaluasi Dengar Pendapat yang merupakan proses Perpanjangan Izin Penyiaran 10 Tahun Stasiun Televisi yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Pusat Periode 2014-2016. Bangunan-bangunan yang di angkat dari isu tersebut antara lain menceritakan awal munculnnya TRANS Media Group sudah mengudara selama 16 tahun, kemudian disusul dengan dihadirkannya Menteri Komunikasi dan Informatika yang menceritakan telah melakukan evaluasi izin dan kelengkapan administrasi sekaligus teknis yang berhubungan dengan frekuensi dan kontenkonten acara. hasil evaluasi ini kemudian akan dibawa ke evaluasi dengar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
158
pendapat yang juga melibatkan 10 lembaga penyiar swasta. Bagi komisi penyiaran Indonesia atau KPI mekanisme perizinan ini menjamin warga negara mendapatkan informasi yang baik dan benar sesuai dengan undangundang penyiaran dan pedoman perilaku penyiaran KPI. Disusul
dengan
adanya
penonjolan
yang
dihadirkan
oleh
Judhariksawan, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia periode 2014- 2016 yang menceritakan Evaluasi Dengar Pendapat. Proses Evaluasi Dengar Pendapat adalah mekanisme Komisi Penyiaran Indonesia untuk mangevaluasi programprogram siaran yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran. apakah 10 stasiun televisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau tidak. Kemudian disusul oleh Ishadi SK (Komisaris TRANS Media) menceritakan tantangan dan harapan TRANS Media khususnya TRANS7 di 10 tahun yang akan datang. TRANS Media telah hadir dilayar kaca dari tahun 2001 senantiasa mengikuti pemerintah dan aparat undang-undang bukan untuk sekedar untuk persyaratan izin hak siar melainkan untuk sebuah visi yang lebih besar. Berkat tayangan yang terbaik yang ditampilkan oleh TRANS7 keseluruh lapisan masyarakat tanah air Indonesia menuju yang lebih baik. Semua itu aspek yang ditonjolkan dalam pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini dalam durasi 02 menit 23 detik. Dengan cara bercerita dengan menghadirkan gugusan ide-ide yang disampaikan kemasyarakat melalui framing TRANS7 dalam pemberitaan Izin Siaran Televisi Swasta Habis Jelang Akhir Tahun Ini yang menghadirkan pemaknaan atas peristiwa Evaluasi Dengar Pendapat suatu wacana media yang dikemas dalam berita tersebut. Cara bercerita itu melalui kemasan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
159
sistematis pemahaman yang digunakan oleh Individu untuk mengkontruksi makna pesan yang disampaikan kemasyarakat. Perjalanan pembentukan framing atas berita tersebut tidak sesederhana yang kita bayangkan. Banyak faktor yang ingut mempengaruhi atas kontruksi realitas media yang dihadirkan dalam membuat peristiwa dengan makna baru atas peristiwa perpanjangan izin penyiaran 10 tahun stasiun televisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/