BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Batu Sampurna Makmur merupakan perusahaan dengan kegiatan usaha pokok penggalian batu hias dan batu bangunan yang terletak di Blok Gunung Sinampeul, Kampung Rali, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten
Bogor.
Kegiatan
yang
dilakukan
oleh PT.
BSM adalah
pertambangan batu andesit, yaitu salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya alam yang bersifat non-renewable. Dalam kegiatan usahanya, PT. BSM telah memiliki perizinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dengan surat Nomor 541.3/053/Kpts/ESDM/2011 TANGGAL 21 Jnuari 2011 tentang
Penyesuaian
Surat
Izin
Usaha
Pertambangan
Daerah
(SIPD)
Eksploitasi menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi produksi dengan luas wilayah 9,9 Ha. BSM adalah quarry besar yang mempunyai cadangan besar serta kapasitas mesin yang besar pula dengan kualitas batu dan agregat yang terbaik. Saat ini perusahaan-perusahaan di bidang readymix concrete juga disuplai oleh BSM untuk kebutuhan
agregatnya.
Juga
hampir
seluruh
proyek besar di Jabotabek menggunakan agregat dari kedua quarry tersebut. Perkiraan volume jumlah kandungan cadangan batuan andesit di areal 9,9 Ha adalah sebesar 5.101.532 ton. Kapasitas produksi penambangan batu andesit PT. BSM adalah sebesar 1.152.000 ton/tahun atau ± 250.000 m3 /tahun.
Angka produksi ini di proyeksikan untuk memenuhi kebutuhan seluruh batching plant di wilayah Jabodetabek. Pesatnya
pembangunan
fisik
dalam dekade terakhir menyebabkan
peningkatan kebutuhan bahan-bahan konstruksi seperti batu andesit olahan yang
merupakan
permintaan
pasar
produk akan
yang
dihasilkan
produk-produk
PT.
BSM.
Meningkatnya
olahan batu andesit ini telah
menyebabkan perubahan harga yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan tumbuhnya minat investasi di pertambangan batu andesit
sehingga
pengembangan
saat
kapasitas
ini
PT.
tambang
BSM menjadi
berencana 450.000
untuk
melakukan
m3 /tahun
beserta
penyesuaian fasilitas pendukung lainnya. Fasilitas yang sudah didirikan pada area operasional PT. BSM adalah mesin crusher (crushing plant), kantor, pos satpam, kantin, mushola, dan mess karyawan beserta sarana penunjang lainnya. Lokasi penempatan sarana penunjang beberapa diantaranya berada di luar lahan yang tercantum dalam IUP dan sudah dibebaskan melalui jual-beli. Kegiatan yang ada di sekitar lokasi pertambangan batu andesit ini umumnya
terdiri dari jenis
kegiatan
pertambangan
andesit,
pertanian,
perkebunan campuran, dan pemukiman penduduk. Lokasi kegiatan dapat ditempuh dari DKI Jakarta dan Kota Bogor dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua dan memanfaatkan sarana jalan Provinsi dan Kabupaten maupun jalan desa.
1.1.1 Visi dan Misi Visi: Menjadi perusahaan pertambangan berstandar internasional yang memiliki keunggulan kompetitif di pasar global dan terdepan dalam industri pertambangan indonesia. Misi: 1.
Menghasilkan
produk-produk
mengutamakan
keselamatan
berkualitas dan
tinggi,
kesehatan
kerja
dengan serta
memperhatikan kelestarian lingkungan 2.
Memaksimalkan
shareholders
dan
stakeholders
value
(nilai
pemegang saham) 3.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
4.
Berpartisipasi di dalam upaya mensejahterakan masyarakat di sekitar daerah operasi pertambangan.
4.1.2
Struktur Organisasi
Direktur Utama
Kepala Teknik
Wakil Kepala Teknik
HRD & PR
Gudang
4.1.3
Penjualan & Administrasi
Produksi
Blasting
Staff Lapangan
Tambang
Bengkel
Aktivitas Perusahaan
Pengupasan Tanah Penutup Pengupasan tanah penutup adalah pekerjaan awal untuk mengupas badan batu sampai siap di bor. Hasil kupasan tanah penutup ini dikumpulkan dan ditimbun di tempat penimbunan untuk kemudian digunakan lagi pada saat reklamasi. Pemboran & Peledakan Proses selanjutnya adalah Pemboran & Peledakan. Pemboran dilakukan dengan menggunakan alat bor pneumatic & compressor minimal 650 cfm,
Security
sedangkan untuk peledakan digunakan electric & non-electric detonator (nonel).
Nonel
ini
digunakanuntukmengurangigetarandanuntuk
safety
padasaat blasting di waktu hujan. Pemuatan & Pengangkutn Untuk selanjutnya batu hasil peledakan dimuat oleh alat gali ke dalam dump truck untuk selanjutnya diangkut dari dump ke hopper Pengolahan Batu Tahap selanjutnya adalah pengolahan batuan. Di dalam konfigurasi crushing plant secara keseluruhan, dibagi ke dalam dua bagian utama. Bagian pertama atau no1 adalah primary jaw dimana batuan diperkecil ukurannya supaya bisa masuk ke secondary. Sebelum masuk secondary, batu tertahan dulu di gudang batu (surge pile). Bagian kedua atau adalah proses pengecilan & pemisahan ukuran di mana batu dari gudang batu masuk ke secondary kemudian hasil dari secondary masuk ke tertiary baru kemudian ukuran batu yang diinginkan dipisahkan melalui proses pemisahan dengan ayakan.
1.1.4
Produk Perusahaan
Produk Jenis produk yang dihasilkan dari BSM & GSM utamanya adalah abu batu (0-7 mm), split (+7-28 mm), base coarse (0-30; 0-50; 0-70 mm
Kualitas Batu andesit BSM & GSM baik sebelum jadi agregat (bongkahan bahan agregat) maupun yang sudah jadi agregat, telah dilakukan test uji kualitas di beberapa
institusi
Pengembangan
&
universitas
Industri
Bahan
seperti
Dan
Balai
Barang
Besar
Teknik
Penelitian dan
&
Universitas
Indonesia.Hasil test menunjukkan bahwa batuan dari BSM & GSM layak untuk dipakai sebagai agregat untuk beton mutu tinggi, beton pra-tegang, aspal, bantalan & pondasi rel jalan kereta.
4.2 Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang berupa strategi PR PT. Batu Sampurna Makmur dalam mengatur strategi Corporate
Social Responsibility
dalam meningkatkan
citra perusahaan.
Kegiatan CSR yang akan diteliti yaitu pemberian bantuan alat-alat tulis dan tas sekolah kepada siswa-siswa SDN Cipinang 04 pada tahun 2012. Dalam penelitian ini, peneliti mencari data dengan melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yaitu: 1. Bapak Wawan Dermawan, selaku PR PT. Batu Sampurna Makmur 2. Bapak Yandi, selaku Kepala Sekolah SDN Cipinang 04 3. Nunu, selaku Siswa kelas 6 SDN Cipinang 04
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan PR PT. BSM pada tanggal 28 Juni 2013 maka dapat dijelaskan sebagai berikut: PT.
Batu
Sampurna
mengambangkan
masyarakat
melibatkan mendapatkan
masyarakat penghasilan
Makmur yang
sekitar dari
mempunyai
berada
lokasi
komitmen
untuk
di lokasi tambang
dengan
tambang
usaha-usaha
yang
untuk
bekerja
dibuka
agar
dan dapat
dikembangkan bersama. Jumlah karyawan lokal (yang bertempat tinggal di sekitar lokasi tambang) sampai saat ini mencapai 80% dari total karyawan yang ada, sehingga diharapkan adanya pengertian yang mendalam antara kedua belah pihak untuk kelangsungan usaha dan pendapatan masing-masing pihak. Pernyataan tersebut di dukung oleh informasi dari Bapak Wawan Dermawan sebagai PR PT. BSM sebagai berikut: “ Bisa kita bandingkan jumlah pekerja dari wilayah sini lebih besar dibandingkan dengan jumlah pekerja dari luar. Itu cukup memberi dampak positif dari lapangan pekerjaan untuk wilayah sini. Dengan kata lain keberadaan perusahaan kita setidaknya bisa menampung tenaga kerja khususnya tenaga kerja dari lingkungan sekitar”1
Selain itu, perusahaan juga peduli terhadap pembinaan community relations dengan mengadakan kegiatan-kegiatan CSR seperti pembangunan masjid,
jalan desa,
sekolah, maupun fasilitas umum
lainnya dengan
memberikan bantuan berupa dana maupun material. Serta ikut berpartisipasi dalam perayaan agama di sekitar lokasi tambang. 1
Hasil wawancara dengan Bapak Wawan Dermawan selaku PR PT. BSM pada tanggal 28 Juni 2013 di kantor PT. BSM
Program CSR PT. BSM pada dasarnya merupakan bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat sekitar perusahaan yang paling banyak mengalami gangguan dan dampak dari operasionalisasi perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak Wawan Dermawan yang menyatakan bahwa: “CSR merupakan suatu bentuk kepedulian dari perusahaan khususnya kepada masyarakat/lingkungan di sekitar, menyangkut masalah bantuan yang sifatnya berkala yang diberikan kepada masyarakat sekitar perusahaan”2
Hubungan yang terjalin antara perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang tambang, dengan masyarakat sangatlah berperan aktif dalam berjalannya operasionalisasi perusahaan. Hal ini sangat diharapkan PT. BSM
agar
masyarakat
pun
menjadi semakin
antusias
dalam usaha
memajukan perusahaan. Untuk itu PT. BSM pun tidak segan untuk mengadakan berbagai kegiatan CSR yang melibatkan/membantu masyarakat sekitar perusahaan. Hal ini didukung dengan pernyataan Bapak Wawan, sebagai berikut: “Kalau untuk strategi kita lebih dominan kepada pendekatan pada kultur masyarakat dan sistem pola kehidupan di sini. Kita melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat di sini dan lebih memperhatikan apa sih yang menjadi kebutuhan lingkungan, misalnya jika ada kegiatan pembangunan, atau ada sarana yang sekiranya perlu untuk kita bangun entah penyediaan sarana air bersih atau apa, kita akan melakukan suatu penawaran atau memberikan suatu bentuk 2
Hasil wawancara dengan Bapak Wawan Dermawan selaku PR PT. BSM pada tanggal 28 Juni 2013 di kantor PT. BSM
kebutuhan masyarakat itu sendiri dengan sistem pembiayaannya k ita bantu, disamping memberikan koordinasi kepada pihak-pihak terkait seperti aparat desa, kecamatan. Tujuannya agar keluhan masyarakat bisa terakomodir. Itu merupakan salah satu strategi yang kita lak ukan dan merupakan kegiatan pencitraan perusahaan.”3
Tidak hanya itu saja, kegiatan CSR yang dikelola PT. BSM mempunyai tujuan, seperti yang diutarakan oleh Bapak Wawan berikut ini: “Tujuannya kami ingin dengan adanya perusahaan ini, kita memberikan suatu konstribusi kepada lingkungan masyarakat sekitar bahwa keberadaan kita ada manfaatnya. Bukan hanya sekedar kita mengejar hasil kegiatan produksi tetapi kita juga melakukan suatu kegiatan kepedulian terhadap lingkungan.”4
Jadi dapat disimpulkan program-program CSR yang dikelola PT. BSM lebih mengkhususkan kepada pengembangan pada masyarakat local karena masyrakat
tersebut
yang
benar-benar
membutuhkan
bantuan
demi
kepentingan bersama antara masyarakat sekitar dan perusahaan dalam usaha memajukan perusahaan dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Alasan PT. BSM memilih masyarakat sekitar adalah karena masyarakat sekitar memiliki peranan penting dan pengaruh yang besar bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu PT. BSM dan masyarakat sekitar perusahaan memiliki hubungan yang erat. Pada penelitian ini, Peneliti meneliti kegiatan CSR PT. BSM, khususnya kegiatan CSR kepada SDN Cipinang 04 yang
3
Hasil wawancara dengan Bapak Wawan Dermawan selaku PR PT. BSM pada tanggal 28 Juni 2013 di kantor PT. BSM 4 Ibid.
termasuk dalam masyarakat sekitar perusahaan. Dengan melakukan kegiatan CSR ini, diharapkan adanya kedekatan hubungan dan perhatian yang diberikan oleh PT. BSM untuk SDN Cipinang 04, akan meningkatkan citra yang baik pula di mata komunitas dan khalayak lainnya. Berbagai kegiatan CSR dilakukan oleh perusahaan untuk SDN Cipinang 04 seperti pemberian alat tulis, tas sekolah, serta perbaikan bangunan sekolah yang dilakukan setiap
tahun.
Dengan adanya kegiatan tersebut, akan
memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan namun bagi masyarakat sekitar juga karena adanya hubungan baik yang saling menguntungkan. Sudah
menjadi
komitmen
manajemen
PT.
BSM
untuk
menjaga
pencapaian produktivitas kerja dengan memelihara hubungan baik dengan seluruh stakeholder perusahaan khususnya masyarakat sekitar perusahaan yang masih memiliki budaya pra modern. Kegiatan pemeliharaan hubungan tersebut, baik kegiatan yang rutin maupun tidak, membutuhkan strategistrategi agar efektif dan tepat sasaran. Sebelum PR PT. BSM melakukan kegiatan CSR, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan penelitian serta mensosialisasikan program-program tersebut. Pada penelitian ini, peneliti mencoba mengetahui bagaimana strategi CSR PT. BSM dalam membangun citra perusahaan, sesuai dengan fokus penelitian yaitu melakukan reset tahap-tahap dalam proses PR yaitu Pengumpulan fakta, perumusan masalah, perencanaan dan pemrograman,
aksi dan komunikasi,
dan evaluasi, secara keseluruhan,
maupun tidak menggunakannya sama sekali, dapat dilihat dari hasil penelitian di bawah ini: 1. Pengumpulan Fakta Demi menyusun CSR yang tepat sasaran, perlu diadakannya pengumpulan
fakta
akan
masalah-masalah
yang
terjadi menyangkut
perusahaan. Dari hasil studi kasus dan wawancara, peneliti mendapati bahwa PT. BSM melakukan riset akan kebutuhan masyarakat maupun karyawan
perusahaan,
dampak-dampak
negatif
yang
di
hasilkan
perusahaan, dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan agar tidak menimbulkan gangguan bagi masyarakat dan karyawan perusahaan. Hal ini
sangat
penting
untuk
menekan
terjadinya
perlawanan
terhadap
perusahaan, maupun opini negatif yang timbul. Beberapa dampak yang terjadi terhadap lingkungan masyarakat dan karyawan, antara lain: a. Gangguan kenyamanan dan ketenangan Gangguan ini akan dirasakan masyarakat sekitar perusahaan, maupun masyarakat yang tinggal di wilayah yang di lewati angkutan perusahaan. Tidak hanya masyarakat sekitar, namun siswa-siswi SDN Cipinang 04 pun mengalami gangguan serupa yang dikarenakan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari perusahaan
b. Keselamatan dan kesehatan karyawan, masyarakat sekitar, guru serta siswa-siswi SDN Cipinang 04
Kegiatan
selama
penambangan
memiliki
resiko
tinggi
akan
terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan
c. Kerusakan jalan yang di lalui Dengan banyaknya aktivitas perusahaan, angkutan besar yang keluar masuk area perusahaan, akan terjadi kerusakan pada jalan yang dilalui angkutan perusahaan untuk kegiatan pemasaran, hal ini diakibatkan oleh: -
Intensitas penggunaan jalan yang tinggi
-
Kapasitas
pengangkutan yang tidak
sesuai dengan daya
dukung jalan Kerusakan-kerusakan tersebut mengakibatkan akses ke SDN Cipinang 04 yang semakin sulit dilalui.
d. Kepadatan lalu lintas Kepadatan lalu lintas akan bertambah dengan aanya kegiatan penambangan ini, karena pengangkuan hasil produksi oleh truk pembeli.
Hal
ini
dapat
membahayakan
dan
mengancam
keselamatan siswa-siswi SDN Cipinang 04 yang berusia 6-13b tahun.
e. Pengotoran Jalan
-
Saat musim hujan, jalan akan menjadi berlumpur dan licin serta banyaknya genangan-genangan air pada jalan yang rusak/berlubang
-
Saat musim kemarau, jalan menjadi sangat berdebu Tahapan pengumpulan fakta merupakan kegiatan mendapatkan
data dan fakta yang harus di peroleh selengkap mungkin. Data yang sudah di peroleh harus di pertimbangkan dan di uji kebenarannya, agar kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk kasus yang diteliti, yaitu kegiatan CSR kepada SDN Cipinang 04, proses pengumpulan data dilakukan PT. BSM melalui proposal yang di serahkan oleh SDN Cipinang 04 mengenai perbaikan yang harus dilakukan, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Yandi: “Biasanya PT. BSM menawarkan bantuan apa yang perlu diperbaiki. Kalau ada, kami akan membuat proposal untuk PT. BSMyang isinya adalah permohonan bantuan untuk perbaikan gedung apabila ada yang rusak dan perlu di perbaiki. Kami juga melampirkan data-data terkait seperti seberapa besar kerusakan, kalau untuk pembangunan yang baru kami akan lampirkan data manfaat dari pembangunan sarana tersebut, dan sebagainya.” 5 Pengumpulan data tersebut perlu dilakukan oleh PT. BSM agar kegiatan CSR yang dilakukan sesuai dengan apa yang sangat dibutuhkan 5
Hasil wawancara dengan Bapak Yandi selaku Kepala Sekolah SDN Cipinang 04 pada tanggal 28 Juni 2013 di SDN Cipinang 04
oleh SDN Cipinang 04 dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengumpulan data digunakan untuk menentukan kegiatan, target sasaran, waktu dan tempat sehingga nantinya akan dibuat perencanaan kegiatan CSR yang sesuai dengan tujuan perusahaan dan kebutuhan Sekolah.
2. Perumusan Masalah Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh tersebut, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang di sebabkan oleh perusahaan terhadap lingkungan, yang juga di rasakan oleh pihak SDN Cipinang 04. -
Banyaknya debu hasil kegiatan pengangkutan
-
Suara bising hasil kegiatan pengangkutan dan peledakan
-
Berkurangnya keamanan dan kenyamanan pengguna jalan
-
Kecelakaan di lapangan karena melibatkan penggunaan mesin peralatan berat
-
Gangguan pendengaran karena suara bising yang di sebabkan oleh aktivitas produksi
-
Gangguan pernafasan karena banyaknya debu yang dihasilkan dalam kegiatan pertambangan.
-
Resiko kecelakaan saat kegiatan peledakan Setelah melakukan tahap pengumpulan fakta, maka dari data-data
yang diperoleh akan dianalisis dan ditentukan masalah yang dihadapi. Masalah tersebut juga mengganggu bagi SDN Cipinang 04 yang lokasinya
tidak terlalu jauh dengan perusahaan, sehingga perlu diadakan tindakan selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak menimbulkan opini negatif. Masalah yang dihadapi antara lain adalah seberapa parah kerusakan gedung yang harus diperbaiki, apakah kerusakan tersebut masih layak atau harus segera di perbaiki, dan masalah mengkomunikasikan hal tersebut kepada direktur di kantor proses. Biasanya, setiap pengajuan bantuan dari SDN Cipinang 04 tidak akan langsung di setujui, namun disertai proses di kantor pusat. Keputusan akan dibuat melalui rapat direksi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak Wawan, sebagai berikut: “Jadi kebutuhan sekolah apa, mereka biasanya mengajukan proposal kepada kita, setelah itu kita proses. Kita ajukan pada pimpinan di pusat, apabila sudah mendapat persetujuan, kita akan melakukan bantuan kepada sekolah tersebut.”6
3. Perencanaan dan Pemrograman Dalam proses perencanaan dan pemrograman, yang perlu diketahui adalah bagaimana PR menentukan rencana, tema, konsep, biaya, waktu pelaksanaan bantuan, dan sebagainya. Banyaknya dampak dampak negatif yang
dihasilkan,
mengharuskan
perusahaan
menghilangkan
dampak-
dampak tersebut agar citra peusahaan tetap terjaga. Untuk itu, PT. BSM 6
Hasil wawancara dengan Bapak Wawan Dermawan selaku PR PT. BSM pada tanggal 28 Juni 2013 di kantor PT. BSM
juga melakukan riset terhadap indikator dari dampak tersebut. Indikator terhadap dampak negatif di peroleh dengan melakukan observasi secara berkala terhadap masyrakat/karyawan. Dengan indikator-indikator yang ada, perusahaan dapat menyusun program penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi. Beberapa indikator yang dipantau perusahaan, adalah: a.
Sikap masyarakat terhadap kegiatan yang dilaksanakan Untuk mengetahui sikap msyarakat terhadap kegiatan proyek dapat dipantau melalui indikator: -
Minat masyarakat untuk bekerja di perusahaan Dengan mengetahui seberapa besar minat masyarakat untuk bekerja di perusahaan, maka perusahaan akan membuka lapangan
kerja
dan
memberikan
kesempatan
bagi
masyarakat yang mau bekerja di perusahaan. -
Keluhan-keluhan yang muncul apabila perusahaan telah beroperasi Keluhan-keluhan yang ada akan ditampung, dan perusahaan akan
menyusun program yang sesuai untuk
menekan
keluhan-keluhan tersebut. -
Ada atau tidak adanya gangguan dari masyarakat terhadap kegiatan pertambangan Seringkali perusahaan menghadapi banyaknya tuntutan dari masyarakat sekitar. Untuk itu sangat dibutuhkan sikap perusahaan yang lebih kondusif dalam mengatasi tuntutan-
tuntutan tersebut agar respon masyarakat pun tetap baik sehingga tidak merusak citra perusahaan.
b.
Penyakit yang di derita masyarakat, karyawan perusahaan, guruguru dan siswa-siswi SDN Cipinang 04 Penyakit yang dominan diperkirakan akan diderita masyarakat yang diakibatkan oleh banyaknya debu dan suara bising, antara lain
penyakit
mata,
pendengaran
dan
pernafasan.
Dengan
mengetahui penyakit-penyakit yang rentan diderita masyarakat sekitar
perusahaan,
maka
perusahaan
akan
meminimalisir
kegiatan-kegiatan yang menimbulkan polusi serta suara bising sehingga menekan jumlah penderita penyakit.
c.
Penurunan kemampuan jalan, termasuk akses ke SDN Cipinang 04. Pemantauan kemampuan jalan dapat dilakukan melalui: -
Memantau kondisi jalan dan jembatan yang dilalui
-
Kecepatan kerusakan jalan
-
Memantau tingkat kepadatan lalu lintas pada rute angkutan perusahaan
-
Tingkat kecelakaan lalu lintas
Untuk SDN Cipinang 04, Bentuk bantuan itu sendiri dijelaskan oleh Bapak
Wawan
Dermawan
tergantung
kepada
kebutuhan,
namun
cenderung bantuan berupa pembangunan sarana atau perbaikan gedung. Namun seringkali bantuan disesuaikan dengan kebutuhan SDN Cipinang 04. Berikut ini adalah penjelasan dari Bapak Wawan: ”Yang biasanya kita lakukan yaitu memberikan sarana penunjang pendidikan, baik pembangunan di sekitar sekolah, atau yang baru saja kami lakukan adalah pembangunan MCK ataupun sarana-sarana tempat olahraga. Biasanya kecenderungan kita membangun bentuk material yang memungkinkan yang kebetulan bahan bakunya ada di kita” Perencanaan dan pemrograman tidak hanya mengenai tema, konsep, dan jenis bantuan saja, tetapi juga meliputi biaya yang akan diunakan. Sampai saat ini, seluruh kegiatan CSR yang diadakan PT. BSM biayanya murni ditanggung oleh perusahaan tanpa adanya kerjasama dengan pihak lain. Hal ini didukung oleh pernyataan Bapak Wawan sebagai berikut: “Sementara ini untuk kegiatan CSR biasanya dari perusahaan sendiri, tidak ada yang namanya join atau kerjasama dengan pihak lain, jadi itu murni dari pihak perusahaan”7
7
Hasil wawancara dengan Bapak Wawan Dermawan selaku PR PT. BSM pada tanggal 28 Juni 2013 di kantor PT. BSM
4. Aksi dan Komunikasi Setelah
menyusun
rencanadan
programuntukmengatasi dampak
negatif yang dihasilkan perusahaan, maka PT. BSM dapat menyusun strategi-strategi agar dampak negatif tersebut dapat di atasi dan tidak menimbulkan
opini
negatif
yang
akan
mempengaruhi
reputasi
perusahaan. Strategi yang dilakukan PT. BSM untuk tetap menjaga reputasi perusahaan salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan upaya pencegahan dampak negatif, antara lain: a.
Gangguan banyaknya debu dan suara bising yang dihasilkan terhadap para karyawan lapangan dikurangi dengan pemakaian ear plug dan dust mask
b.
Penanggulangan gangguan suara bising dan debu yang dihasilkan terhadap masyarakat dan SDN Cipinang 04 dilakukan dengan cara: -
Penyiraman jalan secara continue terutama pada musim kemarau
-
Perawatan jalan yang melintasi pemukiman penduduk dan akses
menuju SDN
Cipinang 04,
dengan melakukan
koordinasi dengan perusahaan pertambangan lain yang lokasinya tidak jauh dengan PT. BSM. c.
Keselamatan dan kesehatan karyawan -
Setiap karyawan di lingkungan tambang diwajibkan untuk memakai alat pelindung
d.
-
Pemasangan rambu-rambu peringatan
-
Pemeriksaan kesehatan karyawan lapangan secara berkala
-
Pemberian waktu istirahat yang cukup
Mencegah dampak negatif sosial budaya dengan memelihara hubungan
baik
dengan
masyarakat
yang
tingal di sekitar
perusahaan. -
Mengutamakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar
-
Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, pemuka agama dan aparat pemerintah desa setempat
-
Turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh desa dan masyarakat setempat
-
Senantiasa menanggapi keluhan-keluhan yang timbul dari masyarakat sehubungan dengan kegiatan pembangunan.
e.
Melakukan kepedulian sosial -
Mengajak
peran
serta
masyarakat
yang
lahannya
dibebaskan untuk menginvestasikan dana yang diterima dalam berbagai usaha -
Membentuk kelompok-kelompok kerja bagi pekerja lepas untuk ikut bekerja di proyek, terutama pada musim kemarau saat mereka tidak dapat mengolah kebun/sawah
-
Penyerapan tenaga kerja, kesempatan kerja, peningkatan pendapatan, peluang berusaha, dan lain-lain
-
Membuka
kesempatan
masyarakat
yang
ingin
meningkatkan keahlian di bidang produksi, mekanik dan administrasi bagi pemuda lulusan SMU -
Melakukan kegiatan-kegiatan CSR, salah satunya kegiatan CSR untuk SDN Cipinang 04
Setelah
melakukan
penumpulan
data
serta perencanaan dan
pemrograman, tahap selanjutnya adalah tahap aksi dan komunikasi. Dalam kegiatan CSR PT. BSM kepada SDN Cipinang 04, biasanya dipilih satu orang yang menjadi penanggung jawab dari kegiatan CSR yang dilakukan, yang bertanggung jawab dalam hal ini di PT. BSM biasanya adalah Bapak Wawan Dermawan selaku PR PT. BSM. Kemudian PR perusahaan akan mengkoordinir kegiatan CSR tersebut agar terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Bantuan akan dilaksanakan pada saat libur sekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa SDN Cipinang 04. Berikut penjelasan dari Bapak Yandi:
“Biasanya kalau liburan semester seperti 2 minggu kemarin, diadakan perbaikan gedung. Nanti beberapa minggu setelah masuk liburan kenaikan kelas, biasanya PT. BSM mengirimkan bantuan alat-alat tulis dan tas sekolah, baru kita bagikan kepada setiap murid.”8
8
Hasil wawancara dengan Bapak Yandi selaku Kepala Sekolah SDN Cipinang 04 pada tanggal 28 Juni 2013 di SDN Cipinang 04
5. Evaluasi Tahap terakhir Peran PR dalam implementasi PR adalah evaluasi, yaitu di mana PR PT. BSM me reviewkembali apakah tahap-tahap sebelumnya sudah tepat sasaran dan hasilnya sesuai dengan yang di harapkan,
serta
pengaruhnya
terhadap
citra
perusahaan.
Setelah
melakukan evaluasi pada tahap-tahap tersebut, PT. BSM mendapatkan hasil sebagai berikut: a.
Minat masyarakat untuk bekerja di PT. BSM semakin meningkat dengan banyaknya jumlah pekerja lokal
b.
Berkurangnya jumlah korban kecelakaan
c.
Semakin baik respon masyarakat sekitar terhadap keberadaan perusahaan
d.
Pemeliharaan hubungan baik dengan pihak SDN Cipinang 04, sehingga citra perusahaan pun semakin baik Jadi
PT.
keberhasilan
BSM produksi
bukan
hanya
perusahaan,
perusahaan namun
juga
yang
menuntut
mementingkan
kesejahteraan para karywan dan masyarakat sekitar. Hal ini didukung dengan pernyataan Bapak Wawan sebagai berikut: “Dengan adanya campur tangan pemerintah setidaknya kita juga bisa mendapat satu arahan untuk pelaksanaan penambangan di perusahaan kita ini betul-betul dalam kondisi aman. Kita juga tidak mau semata-mata hanya bekerja mencari keuntungan tanpa mempedulikan keselamatan dari diri karyawan dan juga lingkungan di sekitar kita. Jadi karena adanya arahan/bimbingan
tekhnik dari pemerintah sangat membantu dan berperan pada keberhasilan produksi di tambang kita.” 9
Dengan penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa PT. BSM melakukan kelima tahapan-tahapan program dan kegiatan CSR mulai dari
pengumpulan
fakta,
perumusan
masalah,
perencanaan
dan
pemrograman, komunikasi dan aksi, hingga evaluasi. Sesuai dengan misi PT. BSM yaitu berpartisipasi di dalam upaya mensejahterakan masyarakat di sekitar daerah operasi pertambangan, demikian juga harapan diadakannya program CSR untuk SDN Cipinang 04. Dengan program CSR ini diharapkan bantuan dan kegiatan yang telah dilakukan akan memberikan manfaat bagi SDN Cipinang 04 serta tepat guna. Hal ini didukung dengan pernyataan bapak Yandi, sebagai berikut: “Ya pasti senang. Apalagi murid-murid SDN Cipinang 04 ini sangat antusias sekali saat mendapat tas dan alat tulis, dan dengan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan PT. BSM juga semakin menunjang aktivitas belajar mengajar. Siswasiswa di sini pun semakin termotivasi untuk belajar”10
Selain mendukung kesejahteraan Siswa SDN Cipinang 04, program CSR tersebut juga telah membantu siswa secara tidak langsung dalam 9
Hasil wawancara dengan Bapak Wawan Dermawan selaku PR PT. BSM pada tanggal 28 Juni 2013 di kantor PT. BSM 10 Hasil wawancara dengan Bapak Yandi selaku Kepala Sekolah SDN Cipinang 04 pada tanggal 28 Juni 2013 di SDN Cipinang 04
kegiatan belajar mengajar. Bahkan, sampai saat ini siswa SDN Cipinang 04 berharap kegiatan CSR tersebut akan terus berjalan, berikut tanggapan dari Nunu selaku siswa SDN Cipinang 04 kelas 6 SD: “Senang, karena dapet tas baru jadi kan tidak usah beli lagi”11
4.3. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, PR PT. BSM dalam menjalankan CSR secara umum pada dasarnya cenderung memilih kegiatan CSR yang membangun masyarakat sekitar perusahaan menjadi masyarakat yang lebih meningkat kesejahteraannya, khususnya SDN Cipinang 04 agar memiliki kelengkapan membangun
sarana suatu
dan
prasarananya.
hubungan
yan
Hal
harmonis
ini antara
dimaksudkan
untuk
perusahaan dengan
masyarakat sekitar perusahaan melalui program CSR yang di lakukan PT. BSM. PR PT. BSM melakukan langkah-langkah dalam mengelola program CSR perusahaan melalui lima tahap, yakni pengumpulan data yang bertujuan untuk
memperoleh
data-data yang akurat dan dijadikan dasar pada
penambilan keputusan. Dalam tahap ini, perusahaan dibantu oleh SDN Cipinang 04 yang mengajukan proposal disertai data-data yang mendukung
11
Hasil wawancara dengan Nunu selaku Siswa SDN Cipinang 04 pada tanggal 28 Juni 2013 di SDN Cipinang 04
proposal tersebut. Namun, tidak semua permohonan melalui proposal tersebut selalu di kabulkan dikabulkan, karena PT. BSM akan memverifikasi data-data yang dilampirkan. PT. BSM melakukan tahap kedua yaitu perumusan masalah, yaitu penentuan seberapa besarkah bantuan yang akan diberikan, seberapa besar kerusakan gedung yang harus diperbaiki, dan kemudian PR PT. BSM akan menyerahkan
proposal tersebut untuk di kroscek oleh direktur utama di
kantor pusat dan melalui proses rapat direksi. Setelah melakukan tahap kedua, PR PT. BSM mendapat keputusan dari direksi apakah bantuan tersebut akan diberikan atau tidak. Apabila diterima, maka PR PT. BSM akan mengkomunikasikan keada SDN Cipinang 04 dan membuat perencanaan bagaimana dan kapan pelaksanaan kegiatan/bantuan tersebut. Tahap berikutnya yang
dilakukan yaitu Aksi dan komunikasi. Bantuan
yang diberikan tidak hanya berupa bantuan alat tulis sekolah dan tas sekolah, namun juga perbaikan bangunan sekolah dan pembangunan sarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Untuk keiatan CSR berupa bantuan alat tulis sekolah dan tas diserahkan secara simbolik dari PT. BSM kepada SDN Cipinang 04 dengan perwakilan seorang siswa. Kemudian pihak sekolah yang akan mendistribusikan bantuan tersebut kepada seluruh siswanya. Terakhir adalah melakukan evaluasi dari program-program CSR yang telah dilakukan, seperti melakukan pengecekan secara berkala dan terus
menerus mengetahui perkembangan yang terjadi atas kegiatan CSR yang dilakukan. Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan telah sesuai dengan yang
sekolah
butuhkan
dalam
meningkatkan
kualitas
sekolah
dan
mensejahterakan para Guru dan Siswa. Hasil pengamatan dan observasi yang peneliti lakukan kepada para narasumber yang merupakan PR PT. BSM, Kepala Sekolah sebagai penerima bantuan, serta Siswa yang ikut menerima bantuan tersebut cukup baik, di mana mereka yang menerima dapat merasakan bantuan yang diberikan. Program CSR lain yang dilakukan PT. BSM kepada masyarakat pun cukup dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan. Namun, tidak dapat dipungkiri, PT. BSM masih menemui hambatan dalam pelaksanaan program CSR, seperti tanggapan negative dari berbagai pihak yan mempengaruhi citra perusahaan, akan tetapi secara umum program CSR yang dilakukan perusahaan berjalan baik dan tepat sasaran. Hal ini didukung dengan respon masyarakat yang semakin positif akan keberadaan perusahaan. Dengan demikian strategi CSR yang dilakukan PT. BSM dalam meningkatkan citra menjadi lebih jelas, serta membangun juga kehidupan masyarakat sekitar dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemajuan masyarakat dalam kehidupan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perusahaan, karena perusahaan juga mementinkan kehidupan
masyarakat
sekitar,
bukan
hanya
kepentingan
usaha
saja.
Kemajuan yang diperoleh masyarakat dari bantuan/program CSR yang diberikan, akan menumbuhkan image positif di mata masyarakat mengenai perusahaan.
Meskipun efek
yang diterima tidak
secara langsun oleh
perusahaan, namun dengan image positif yang timbul terhadap perusahaan akan berpengaruh kepada citra perusahaan, yaitu semakin baik.