BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1
Sejarah Singkat Maxima Pictures Maxima pictures adalah sebuah rumah produksi film yang didirikan oleh
Yoen K di tahun 2004. Sebelum Yoen K membangun impiannya ini sebagai produser di industri hiburan. Ia memulai karirnya dalam menulis, bekerja sebagai di jurnalis dan menjadi penulis sebelum membangun dirinya sendiri di dunia bisnis sebagai kepala pemasaran di bank dan Direktur komersial untuk perusahaan Ailine. Bersama dengan Odi Mulya dan Suadi, Maxima pictures merilis film pertamanya yaitu “Cinta Pertama” di tahun 2006. Sejak itu, Maxima pictures telah menghasilkan lebih dari 40 film.Banyak fil-film kami telah menerima pengakuan dan pujian seperti “The Butterfly”, dirilis tahun 2007, yang memenangkan soundtrack terbaik di Festival Film Internasional Bali.Film-film kami juga telah diakui secara internasional dengan satu judul kami yaitu “Air Terjun Pengantin”, perdana di Festival Film Internasional London. Setiap tahun, maxima pictures telah menghasilkan film-film yang telah berhasil masuk ke Top 10 tahun. Pada tahun 2010, lima dari sepuluh film diproduksi oleh Maxima pictures. Efisiensi merupakan kunci keberhasilan, departemen produksi, maxima pictures memiliki peralatan shooting termasuk kemampuan post production baik offline maupun online. Proyek-proyeknya juga
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
didukung oleh di dalam departemen pemasaran, kualitas seni merupakan kuncinya untuk membuat trailer-trailer film yang akan dibuat, dengan metode periklanan yang inovatif.1 4.1.2
Logo Maxima Pictures
Gambar 4.1.2 Logo Maxima Pictures
Logo Maxima pictures sangat simple. Karena hanya sebuah tulisan maxima pictures dengan warna hitam dan putih. Warna sejak lama diketahui bisa memberikanp pengaruh terhadap psikologis, emosi serta cara bertindak manusia. Warna menjadi bentuk komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan pasan secara instant dan lebih bermakna. Dalam logo maxima pictures terdapat warna hitam dan putih. Warna putih mengisi tulisan maxima pictures. Warna putih dikaitkan dengan kesucian pada pembuatan logo perusahaan. Warna putih juga memberikan aura kebebasan dan keterbukaan. Dalam hal ini, maxima ingin kebebasan dalam membuat suatau karya seni dalam dunia perfilman dan keterbukaannya terhadap masyarakat luas. Wana hitam yang menjadi background logo maxima pictures. Ada yang beranggapan warna hitam adalah warna gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Karena itu elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus. Mungkin inilah alasan, background maxima pictures berwarna hitam. 1
www.maximapictures.com
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
4.1.3 Gambaran Umum Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 1
Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 1 : a. Director : Guntur soeharjanto b. Executive Producer : Yoen K c. Producer : Ody Mulya Hidayat d. Line Producer : Sudiadi Chang e. Writer : Hanum Salsabiela Rais Rangga Almahendra Alim Sudio f. Editor :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Ryan Purwoko g. Director Of Photography : Enggar Budiono h. Music : Joseph S Djafar i. Cast : Acha Septiasa Abimana Aryasatya Raline Shah Alex Abbad Nino Fernandez Marissa Nasution Geccha Tavvara Dewi Sandra Dian Pelangi Fatin Shidqia Lubis Hanum Salsabiela Rais j. Distributor : Maxima Pictures k. Release Date : 29 November 2013 (Premiere) 5 Desember 2013 (Rilis) l. Running Time :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
105 minutes m. Language : Indonesia n. Budget : Rp. 15 Miliar
4.1.4 Sinopsis Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 1 Film ini menceritakan pengalaman nyata sepasang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa. Bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada rahasia besar Islam di Eropa. Penonton dimanjakan dengan keindahan kota Vienna (Austria) dan Paris (Prancis). Selain menawarkan keindahan di tempat tersebut, film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 didukung juga oleh pemain film yang sudah fenomenal. Dimulai dari perkenalan Hanum (Acha Septriasa) dengan Fatma (Raline Shah). Akhirnya mereka memulai perjalanan untuk mengungkap peninggalanpeninggalan Islam yang ada di Austria dan Prancis. Tidak hanya mengungkap peninggalan Islam, film ini juga menyuguhkan beberapa konflik tentang keagamaan antara Rangga (Abimana Aryasatya), Khan (Alex Abbad) dengan Stefan (Nino Fernandez).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1
Deskripsi Penemuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda bagaimana
peninggalan peradaban Islam dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1. Pada metodologi diterapkan bahwa penelitian menggunakan metode segitiga makna atau triangle of meaning Charles Sanders Peirce dan dalam proses analisis penelitian ini dengan menghubungkan adegan-adegan pada film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 untuk mengetahui tanda-tanda yang dapat menggambarkan peninggalan peradaban Islam dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1. 4.2.2
Analisis Data
Tabel 4.2.2.1 : Sejarah Bukit Kahlenberg Tanda (Sign) 00.28.29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Gambar 4.2.2.1 Fatma : Bukit ini menjadi saksi sejarah, kekalahan orang-orang Turki yang mencoba berekspansi ke Eropa Barat, si Kara Mustafa. Tanda yang memaknai adalah sinsign, karena peristiwa nyata yang ada pada tanda, yaitu peristiwa peperangan antara Turki dan Eropa Barat. Objek Gambar pertama menggunakan teknik extreme long shot yang memperlihatkan keindahan bukit kahlenberg dari jarak yang jauh. Gambar kedua menggunakan teknik long shot yang masih memperlihatakan keindahan bukit kahlenberg, namun masih terlihat gambar objek lain, yaitu pengambilan three shot. Dalam gambar ini terlihat ada 3 orang yang sedang memandangi bukit kahlenberg dan sedikit berbincang tentang sejarah bukit kahlenberg dalam peperangan Turki terhadap negara Austria. Tanda yang memaknai gambar tersebut adalah icon karena memiliki kemiripan antara tanda dan objek. Interpretant Adegan ini menceritakan saat Fatma dan Ayse mengajak Hanum untuk mengenal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
lebih, sejarah Islam di Eropa. Diawali dengan mendatangi bukit kahlenberg. Scene ini mengawali rangkaian penjelajahan peninggalan Islam di Eropa. Bukit kahlenberg merupakan saksi sejarah kekalahan orang-orang Turki yang mencoba berekspansi ke Eropa Barat yang dipimpin oleh Kara Mustafa. Dengan melihat bukit kahlenberg bisa mempelajari tentang sejarah Islam yang ada di Eropa khususnya di Austria. Bukit ini dulu dijadikan tempat peperangan Turki dan Austria yang akhirnya dimenangkan Austria dengan bantuan dari tentara Jerman. Tanda yang dimaknai dalam gambar ini termasuk dicent sign (dicisign), yaitu tanda sesuai dengan kenyataan. Tandanya sebuah bukit kahlenberg dan kenyataannya memang bukit ini menjadi saksi peperangan Antara bangsa Turki dan Austria.
Analisa : Scene ini menceritakan sejarah bukit Kahlenberg di kota Wina, Austria. Kahlenberg adalah pegunungan di Wina yang masih menjadi bagian kecil dari gugusan Alpen yang mengitari7 negara Eropa Ternyata sebuah bukit yang indah dan megah mempunyai sejarah Islam.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Tabel 4.2.2.2 : Sejarah kopi Capuccino Tanda (Sign) 00.32.24
Gambar 4.2.2.2 Hanum : Capuccino Italia. Ini baru beneran Fatma : Kamu tahu tidak, tentang lagenda Capuccino Hanum : Apa? Fatma : Kopi yang kamu minum itu bukan asli dari Itali, tapi dari sejarah perang antar Turki dan Austria Hanum : Aku gak tahu? Fatma : Jadi, setelah perang di bukit Kahlenberg ini, banyak biji-biji kopi yang tertinggal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
oleh pasukan Turki. Biji-biji kopi ini diambil oleh orang-orang Eropa dan diolah menjadi kopi yang kamu minum ini. Hanum : Oh..ya.. Fatma : Menarik bukan? Tanda yang memaknai gambar tersebut adalah qualisign yaitu terdapat kata-kata yang menceritakan asal dari kopi Capuccino. Objek Gambar ini menggunakan teknik medium close up yaitu memperlihatkan dua orang yang sedang berbincang dan lebih focus terhadap satu orang yang sedang minum secangkir kopi. Tanda yang dimaknai dari gambar tersebut adalah simbol karena kata-kata tentang kopi Capuccino mengisyaratkan bahwa sebenarnya berasal dari Turki bukan Italia. Interpretant Adegan ini menceritakan saat Hanum, Fatma dan Ayse sedang makan di sebuah cafe. Hanum meminum secangkir kopi Capuccino dan Hanum bilang: Capuccino Italia, ini beneran. Fatma menjawab: kalau kopi yang diminum Hanum bukan asli dari Itali tapi sejarah perang antar Turki dan Italia. Jadi, setelah perang banyak banyak biji-biji yang tertinggal oleh orang Turki dan diambil oleh orang-orang Eropa dan diolah menjadi kopi Capuccino. Banyak sekali peninggalan Islam bukan hanya sebuah bangunan, lukisan, atau benda-benda lain. Namun, biji
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Capuccino merupakan peninggalan Islam. Tanda yang memaknai gambar tersebut dicent sign atau dicisign. Karena adanya kebenaran tentang kopi Capuccino dengan kenyataannya yang merupakan berasal dari Turki.
Analisa : Scene ini menceritakan saat Hanum, Fatma dan Ayse sedang makan di restoran dan Hanum meminum secangkir Capuccino yang ternyata biji Capuccino bukan asli Italia. Namun dari sejarah perang antar Turki dan Austria. Biji-biji kopi Capuccino tertinggal dan diambil orang-orang Eropa dan diolah menjadi kopi Capuccino yang seperti sekarang ini. Sangat menarik sekali, sebuah peninggalan Islam yang tidak biasa, dari biji-biji kopi Capuccino itu memperlihatkan betapa penagaru Islam terhadap kemajuan Eropa. Kopi Capuccino sekarang sudah mendunia, namun sayangnya kopi Capuccino dikenal dari Italia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Tabel 4.2.2.3 : Gereja Dengan Arsitektur Islam Tanda (Sign) 00.40.14
Gambar 4.2.2.3 Ayse : Gerejanya bagus yah mah? Fatma : Gereja ini bukan sekadar gereja biasa cantik? Gereja ini terinspirasi oleh menaramenara masjid di Turki. Nenek moyang kamu jadi inspirator pembangunan gereja ini. Hanum : Makanya kamu harus bangga jadi muslim Ayse dan bangga menjadi orang Turki. Tanda yang dimaknai dalam gambar tersebut sinsign karena kata gereja bagus merupakan tampilan kenyataan dari gereja yang sebenarnya. Objek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Gambar yang menggunakan teknik long shot menggambarkan bangunan gereja yang mirip dengan masjid. Dalam gambar ini terlihat bangunan gereja yang beratap seperti kubah layaknya sebuah masjid dan gereja ini merupakan gereja bergaya baroque. Digambar ini terlihat juga dua orang yang sedang melihat kearah gereja ini dan mengagumi indahnya bangunan gereja ini. Tanda yang memaknai dalam gambar tesebut adalah simbol, karena berdasarkan konvensi masyarakat bangunan tersebut merupakan gereja sebuah tempat beribadah bagi umat kristiani. Interpretant Adegan ini menceritakan saat Ayse dan Fatma akan berjalan-jalan dan menunggu Hanum yang belum datang. Saat hendak pergi lonceng gerja berbunyi, Ayse berkata pada ibunya kalau gereja itu bagus. Gereja itu bergaya baroque, memang punya ciri atap kubah, sekilas seperti masjid. Biasanya dalam gereja baroque, lukisa-lukisan gambaran malaikat dan mosaic bersepuh emas lebih dominan. Ini memperlihatkan bahwa dulu Islam pernah berada di Austria. Bisa hidup damai tanpa adanya pertengkaran. Scene ini mau memberikan gambaran bahwa sebaiknya kita sebagai umat manusia hendaknya bisa hidup berdampingan tanpa membeda-bedakan ras atau pun kepercayaan yang dianut. Hal ini mencerminkan bagian dari konsep peninggalan Islam di Eropa karena arsitektur pembanguan gereja ini terinspirasi dari menara-menara masjid yang ada di Turki. Tanda dalam gambar ini termasuk dicent sign (dicisign) karena tanda sesuai kenyataan yaitu gereja ini dalam pembuatannya terinspirasi dari menara-menara masjid di Turki.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Analisa: Scene ini menceritakan Fatma dan Ayse yang hendak pergi untuk melihat peninggalan Islam yang lain di Austria. Saat itu Ayse bertanya kepada Fatma apakah tante Hanum akan ikut. Fatma menjawab kalau mungkin tante Hanum tidak bisa ikut dan sekilas Ayse berbalik saat mendengar bunyi lonceng dan bertanya kepada ibunya. Melihat gereja yang bergaya baroque sekilas seperti masjid. Mungkin orang yang baru melihatnya mengira itu adalah masjid jika tidak melihat salib yang ada didepannya. Gereja ini seperti masjid dengan demikian kita bisa tahu bahwa orang-orang terdahulu bisa hidup berdampingan tanpa adanya pertengkaran atau pun peperangan. Ini memberikan gambaran bahwa kita sebaiknya menjadi saudara dan hidup damai tanpa adanya diskriminasi terhadap ras, agama atau pun asal negara. Tabel 4.2.2.4 : Panglima Perang Turki “Kara Mustafa Pasha” Tanda (Sign) 00.44.03
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Gambar 4.2.2.4 Hanum : Fatma..kenapa kamu menangis? Siapa dia? (membaca penjelasan lukisan) Itu bukannya nama yang sering kamu sebutkan Ayse? Ayse : Iya.. Fatma : Dan namaku Fatma Pasha Hanum : Apa? Jadi, kamu masih keturunan Kara Mustafa? Fatma : Ayo..Hanum, kita biarkan Kara Mustafa menikmati malam-malamnya disini. Menyesali sendiri apa yang telah dilakukannya. Tanda yang memaknai dalam gambar ini adalah qualisign karena tanda yang berdasarkan sifat dan kualitas yang ada pada tanda. Digambarkan dalam lukisan Kara Mustafa terlihat dari sorot matanya yang sedih, dan lusuh. Objek Gambar ini menggunakan teknik close-up yang memperlihatkan mendetail lukisan Kara Mustafa Pasha. Tanda yang memaknai gambar tersebut adalah ikon, karena hubungan Antara objek dan tanda sangat mirip yaitu lukisan panglima perang Turki. Interpretant Adegan ini menceritakan bahwa Fatma, Hanum dan Ayse sedang berada di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Museum Wina untuk melihat peninggalan Islam. Disana, Fatma menangis melihat lukisan seorang panglima perang Turki yaitu Kara Mustafa Pasha yang ternyata Fatma masih keturunannya. Kara Mustafa melakukan kesalahan besar saat melawan pasukan Wina dan ternyata di serang balik. Kara Mustafa menghunuskan pedang semua orang dan menawarkan kebencian. Sehingga Fatma kini harus mengenyam kesulitan hidup di negara yang hampir saja ditaklukan. Ini juga membuat nama Islam menjadi buruk di mata masyarakat Austria. Diperihatkan juga gambaran lukisan itu yang sorot matanya yang sedih, lusuh seperti ada penyesalan dalam dirinya. Tnda yang memaknai dalam gambar ini adalah argument yaitu tanda yang langsung memberikan alasan tertentu. Dalam hal ini saat melihat lukisan Kara Mustafa akan langsnung memberikan alasan yaitu sosok orang tua yang sedih dan lusuh dan jika melihat deskripsi dari lukisan ini memperlihatkan betapa kejamnya Kara Mustafa.
Analisa: Scene ini menceritakan Fatma menangis saat melihat lukisan panglima perang Kara Mustafa. Pada awal abad 15, Turki telah berhasil menaklukan hampir seluruh wilayah Eropa Timur. Di tahun 1683, pasukan Turki dibawah kepemimpinan Kara Mustafa berhasil mengepung pasukan Austria. Namun kemudian, Austria mendapat bantuan militer dari Polandia dan Jerman sehingga mereka berhasil mengalahkan pasukan Kara Mustafa. Sikap Kara Mustafa tidak mencerminkan muslim, dan berdampak pada Fatma ataupun muslim yang lain
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
yaitu sulitnya mencari kerja di Austria jika tidak bisa berbahasa Jerman apalagi memakai kain penutup tempurung kepala. Tabel 4.2.2.5 : Kerudung “Bunda Maria” Berlafadz Islam Tanda (Sign) 01.11.22
Gambar 4.2.2.5 Marion: Look at this, menurut kamu apa yang aneh sama lukisan ini? Hanum : Apa yang aneh? Gak ada yang aneh Marion : Hanum, saya yakin kalau kamu perhatikan disisi kerudungnya pasti kamu pasti bisa melihat sesuatu. Look, try again Hanum : Oh..iya, seperti ada tulisan Arab. Tapi, saya gak bisa baca sih. Soalnya gak ada huruf vokalnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Marion : Itu memang tulisan Arab disebutnya Pseudo-Kufic. Kamu mau tau apa arti tulisan itu? Hanum : Apa? Kamu bisa lihat ini “Laa illa ha illallah” Tanda yang memaknai dalam gambar tersebut adalah sinsign yaitu peristiwa yang ada pada tanda. Dalam gambar ini terdapat tulisan Arab kuno yang berbunyi “Laa illa ha illallah” dalam kerudung Bunda Maria. Objek Gambar ini menggunakan teknik close-up yaitu hanya memperlihatkan lukisan Bunda Maria yang sedang menggendong bayi. Tanda yang memaknai gambar tersebut adalah ikon, karena tanda yang sesuai pada kenyataan yaitu lukisan Bunda Maria yang menggunakan kerudung dan di pinggirannya terdapat tulisan Arab kuno. Interpretant Adegan ini menceritakan ketika Hanum diajak Marion ke Museum Louvre. Marion mengajak Hanum ke suatu lukisan Bunda Maria dan memfokuskan di kerudungnya. Dikerudung Bunda Maria terdapat tulisan Arab yang disebut Pseudo-Kufic. Jika di baca akan berbunyi “Laa illa ha illallah”. Ini memperlihatkan bahwa Islam pernah dan berkembang di Eropa. Bukan hanya satu lukisan Bunda Maria yang seperti ini, tetapi di Museum Louvre empat atau lima lukisan Bunda Maria yang mempunyai tulisan Arab seperti itu. Bahkan juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
banyak dilukisan lain di museum-museum Eropa. Ini meperlihatkan bagaimana Islam pernah berkembang dan mempengaruhi kebudayaan Eropa. Perkembangan budaya Eropa saat ini tidak terlepas oleh adanya Islam di waktu dulu. Tanda yang memaknai dalam gambar ini yaitu dicent sign atau dicisign adalah tanda yang sesuai kenyataan. Dalam hal ini kerudung Bunda Maria terdapat tulisan Arab yang jika diartikan berbunyi “Laa illa ha illallah”.
Analisa: Scene ini memperlihatkan bagaiman Islam dulu mempengruhi kebudayaan Eropa. Terlihat dari tulisan Arab kuno yang ada di pinggiran kerudung Bunda Maria. Bukan hanya satu lukisan tapi ada beberapa lukisan yang tersebar di beberapa museum di Eropa. Walaupun ada beberapa yang mengatakan itu hanya kebetulan dan yang membuatnya tidak tahu artinya. Tapi, sebagai umat muslim haruslah berbangga hati karena nenek moyang umat muslim menjadi inspirator dalam kebudayaan bangsa Eropa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Tabel 4.2.2.6 : Bongkahan Batu-Batu dan Piring dengan Tulisan Arab Kuno Tanda (Sign) 01.11.52
Gambar 4.2.2.6 Marion : Jadi, seniman dahulu melukis huruf-huruf Arab tanpa tahu persis apa tulisan itu. Mereka tidak mengerti bahkan tidak tahu apa artinya. Hanum : Iya..soalnya mereka pikir itu cuma ornamen biasa aja. Tanda yang memaknai gambar ini adalah sinsign yaitu tanda dasar tampilan dalam kenyataan. Dalam hal ini tulisan Arab kuno yang terdapat dimasing-masing benda. Objek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Gambar pertama menggunakan teknik long shot yang memperilhatkan suasana di sebuah tempat dan terlihat beberapa objek manusia yang sedang melihat-lihat sekeliling tempat itu. Dalam gambar dua dan tiga menggunakan teknik close-up yang hanya memperlihatkan hanya fokus ke satu benda yaitu bongkahan batu dan piring dari terakota. Tanda yang memaknai gambar ini adalah ikon yaitu batu-batu dan piring tersebut suatu kenyataan dan dapat dikaitkan dengan sesuatu yang lain. Dalam hal ini hurufhuruf Arab yang terdapat dibatu-batu dan piring tersebut. Interpretant Adegan ini masih perjalanan Hanum dan Marion di Museum Louver. Kali ini mereka masuk ke kawasan bongkahan batu-batu dan koleksi piring. Ini bukanlah bongkahan batu-batu dan koleksi prirng biasa karena terdapat tulisan Arab kuno Kufic. Setiap tulisan mempunyai artinya masing-masing. Ini berarti pengaruh budaya Islam terhadap kebangkitan di Eropa sangat besar sekali. Seharusnya, Eropa berhutang budi terhadap Islam. Ini merupakan konsep perjalanan mengungkap peninggalan Islam di Eropa dan khususnya di scene ini ada di museum di Paris yang terdapat peninggalan Islam di batu-batuan dan piring yang mempunyai ukiran tulisan Arab kuno. Tanda yang memaknai dalam gambar tersebut adalah rheme yaitu memungkinkan orang menafsirkan berdsarkan pilihan. Bagi ahli Kufic tulisan Arab kuno yang terdapat dimasing-masing benda memounyai arti dan makna tersendiri. Namun, bagi beberapa orang yang tidak mengerti melihat tulisan itu seperti coretancoretan yang tidak mempunyai makna.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Analisa: Scene ini masih memperlihatkan peninggalan Islam. Kali ini berbentuk bongkahan batu-batu dan piring dari terakota. Setiap benda terdapat tulisan Arab kuno dan mempunyai arti maising-masing. Pengaruh Islam memang sangat besar untuk kebangkitan Eropa dan sudah seharusnya Eropa berhutang budi terhadap Islam. Tabel 4.2.2.7 : Misteri Gerbang Kemenangan “Arc de Triomphe” Tanda (Sign) 01.15.49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Gambar 4.2.2.7 Tanda yang memaknai gambar tersebut adalah sinsign karena tanda yang terdapat dalam gambar ini suatu kenyataan, yaitu adanya jalan, air mancur, bangunan museum dan gerbang kemenangan. Objek Gambar pertama menggunakan teknik medium close-up yang memperlihatkan dua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
orang yang sedang berbincang-bincang. Pada gambar dua sampai tujuh menggunakan teknik close-up yaitu hanya fokus terhadap satu objek. Gambar terakhir menggunkan teknik long shot yang memperlihatkan dua orang yang sedang berbincang-bincang di sebuah taman, namun latar belakangnya memperlihatkan gerbang kemenangan atau Arc de Triomphe. Tanda yang memaknai dalam gambar tersebut adalah ikon karena yang tergambar merupakan kenyataan dan dapat dikaitkan dalam sesuatu yang lain. Dalam hal ini gerbang kemenangan dikaitkan dengan keislaman Napoleon yang dalam pembuatan gerbang kemenangan semauanya menghadap ke ka’bah. Interpretant Adegan ini menceritakan saat Hanum dan Marion sudah sampai di atas gerbang kemenangan. Gerbang kemenangan Arc de Triomphe atau di sebut juga Axe Historique yang dibuat atas perintah Napoleon Bonaparte dan semuanya mengahadap lurus ke Ka’bah. Sejarah ada yang mengatakan kalau Napoleon sudah masuk Islam, tetapi ada yang bilang itu hanya strategi perang dari Napoleon untuk merengkuh hati rakyat Mesir yang sudah ditaklukannya. Dari situlah dia menelurkan apa yang disebut Napoleon Code. Kalau dicermati, pasal-pasalnya senapas dengan syariah Islam. Kita bisa melihat kemegahan Arc de Triomphe salah satu symbol kemenangan bangsa Prancis ternyata mempunyai cerita sendiri dan pembangunannya masih ada pengaruh Islam. Ini memperlihatkan bagaimana Islam memberikan sesuatu yang positif untuk semua orang. Gambar ini memperlihatkan bagaimana pengaruh Islam sangat dominan dalam pembuatan bangunan-bangunan bersejarah di Paris.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Tanda yang memakani gambar tersebut merupakan rheme yaitu tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Bagi beberapa orang pembuatan gerbang kemenangan ini dibawah perintah Napoleon semuanya menghadap ke ka’bah dan ada yang menyebutkan bahwa Napoleon sudah masuk Islam. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa itu hanya strategi perang Napoleon untuk menaklukan hati rakyat Mesir.
Analisa: Scene ini mengungkap misteri pembuatan gerbang kemenangan atau Arc de Triomphe yang jika dihubungkan semua bangunan akan menghadap ke Ka’bah. Semua ini adalah ide dari Napoleon Bonaparte saan kembali dari Mesir. Ada yang bilang juga bahwa Napoleon sudah masuk Islam dan ada juga yang bilang itu hanya strategi perang untuk menaklukan hati rakyat Mesir. Namun, kebenaran yang ada yaitu bagaimana semua bangunan ini seperti menunduk ke Ka’bah yang merupakan tempat suci bagi umat Islam. 4.3
Pembahasan Penelitian ini memfokuskan pada peradaban Islam di Eropa yang terdapat
pada film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 ini. Adapun peradaban Islam di Eropa yang dimaksud dapat dilihat dari visualisasi pelakonan, adegan-adegan dan tempat-tempat yang merupakan peradaban Islam di Eropa. Penelitian ini mengguanakan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. Seperti yang telah di bahas di Bab III, penulis melakukan penelitian berdasarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
segitiga makna yang meliputi sign, object, dan interpretant. Tanda yang dibentuk melalui adegan-adegan yang telah di capture sebagai sign, yang berhubungan dengan object yang dirujuknya menimbulkan interpretant yang digunakan penulis untuk mengungkapkan peninggalan Islam di Eropa khususnya di Austria dan Prancis. Fim ini sendiri seperti media massa yang lain tidak beroperasi dalam kekosongan. Film dapat dilihat sebagai satu media untuk menstrukturkan proses pengeluaran makna dalam masyarakat. Klasifikasi film terdiri dari lima yaitu: drama, komedi, horor, musical, dan laga. Film 99 Cahaya di Langit Eropa Part termasuk dalam klasifikasi drama. Film drama adalah jenis film dimana penekanan utama pada pengembangan mendalam karakter realistis yang berurusan dengan tema emosional. Di pusat drama biasanya satu karakter atau lebih yang bertentangan pada saat yang genting dalam hidup mereka. Mereka sering berputar di sekitar keluarga, film yang menggali kehidupan sehari-hari untuk mengajukan pertanyaan besar dan menyentuh emosi terdalam dari orangorang normal. Sebagai salah satu bentuk media mssa, film memilki kekuatan dalam mempengaruhi khalayak. Kekuatan inilah yang seringkali digunakan para pembuat film untuk menyampaikan satu pesan tertentu bahkanmembentuk opini masyarakat sesuai dengan apa yang diinginkan para pembuat film. Selain itu juga film dapat mengangkat realitas kehidupan seseorang menjadi suatu cerita dan rangkaian gambar yang dapat dinikmati khalayak. Film ini berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1, yang mengusung peradaban Islam di Eropa yang dikemas secara drama tetapi film ini bercerita
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
lebih besar dari sekadar kisah cinta romansa atau perjalanan pribadi yang bersifat bio-epic. Tak bisa dipungkiri, Islam menyebar hingga ke daratan Eropa karena dua hal. Pertama adalah kekuatan pencerahan spiritual (hati), dan yang kedua adalah kekuatan pencerahan pikiran (akal). Kekuatan pencerahan hati di dalam film diwakili oleh karakter Fatma Pasha, seorang imigran Turki yang sangat mencintai Islam karena ajarannya yang menyebarkan kasih sayang, toleransi, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Sementara itu kekuatan pikiran (akal) dan logika rasionalitas digambarkan oleh tokoh Marion, yang merupakan ilmuwan, sejarawati, sekaligus pemeluk Islam karena buah dari silogismenya. Marion Latimer jatuh cinta kepada Islam karena “masuk akal”. Dalam film ini para pemain dapat memerankan tokoh mereka dengan sangat baik. Terutama peran Hanum dan Rangga yang diperankan oleh Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya. Meraka sangat menjiwai sebagai muslim Indonesia yang hidup di Eropa dan terimpit dua pusaran mengkubu di ekstrem kanan dan kiri, sekularisme (jauh dari agama) di satu ujung dan radikalisme di ujung lain. Serta bebrabagai permasalahan yang dihadapi Rangga di kampusnya. Begitu pula, Ayse yang diamainkan oleh Geccha Tavvara, yang saat menjiwai sebagai anak kecil dari Turki yang sering di-bully di sekolahnya dikarenakan kerudungnya. Geccha juga memperlihatkan kelihaiannya berbicara bahasa Jerman pada adegan diawal film ini. Selai itu juga semua pemain yang lain tidak kalah mengagumkan dengan peran masing-masing serta para pendukung yang terlibat dalam film ini juga mampu memperankan karakter mereka dengan baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Dari film ini, memperlihatkan bahwa Eropa bukan hanya sekadar menara Eiffel atau Colosseum. Tetapi, ada peninggalan-peninggalan peradaban Islam di Eropa. Islam. Budaya Islam mempunyai pengaruh besar terhadap kebangkitan Eropa dan seharusnya Eropa berhutang budi terhadap Islam. Film ini mengungkap peningglan Islam yang sangat menakjubkan seperti Kerudung Bunda Maria dan Jubah Raja Roger yang ternyata mempunyai tulisan Arab kuno dan jika dibaca akan berbunyi “Laa illa ha illallah”. Begitu juga koleksi batu-batu dan pring yang mempunyai tulisan Arab kuno dan setiap tulisannya mengandung artinya sendiri. Pada table 4.2.2.1 awal mula perjalanan Hanum mengungkap peninggalan Islam di Eropa khususnya di Wina. Fatma dan Ayse membawa Hanum ke Bukit Kahlenberg. Bukit yang menyimpan sejarah kekalahan orang-orang Turki saat berekspansi ke Eropa dengan pimpinan Kara Mustafa. Bukit yang sangat indah ternyata menyimpan cerita tentang sejarah Islam. Bukan hanya sebuah bukit yang menyimpan cerita. Namun, secangkir kopipun menyimpan cerita di balik kenikmatannya. Pada table 4.2.2.2 diperlihatkan bahwa biji kopi Capuccino yang terkenal itu ternyata aslinya dari Turki. Biji kopi yang tertinggal di bukit kahlenberg saat perang antar Turki dan Austria. Biji itu diambil oleh orang Eropa dan diolah menjadi kopi Cpuccino yang sekarang dinikmati orang diseluruh dunia. Sayangnya, kopi yang lezat ini terkenal bukan dari Turki tapi dari Italia. Seharusnya orang Turki bisa mengembangkan potensi ini agar mampu bersaing dikancah internasional. Cara Fatma menjadi agen muslim yang baik juga perlu di contoh. Ketika Fatma, Hanum dan Ayse makan di sebuah restoran dekat bukit Kahlenberg.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
Disana, Hanum mendengar ada dua bule yang mengejek orang Turki, jika memakan roti Croissant sama juga memakan Turki. Ini bentuk penghinaan dan membuat Hanum yang waktu itu langsung marah dan ingin memarahi mereka. Tapi, Fatma punya cara lain untuk membalasnya dengan membayar makanan bule itu dan memberikan secarik kertas untuk dititipkan ke bule tersebut. Dalam kertas itu Fatma memperkenalkan diri sebagai orang muslim dari Turki dan memberika alamat emailnya. Setelah beberapa waktu, akhirnya Ftama dapat email dari bule tersebut dan meminta maaf dan bule itu sekarang mereka lebih suka kebab dari pada roti Croissant. Inilah bentuk agen muslim sesunggunya, tidak harus menggunakan kekerasan namun dengan kelembutan. Dalam tabel 4.2.2.3 kita bisa melihat bangunan gereja yang mirip dengan masjid. Pembanguan masjid ini juga diinspirasi oleh orang-orang Turki. Ini memperlihatkan bahwa dulu Islam dan Kristen bisa hidup damai bahkan pembangunan gereja yang merupakan tempat ibadah tapi bangsa Turki mau membantunya. Sudah seharusnya, kita umat manusia bisa hidup bersama tanpa perbedaan dan pertengkaran yang hanya akan merugikan diri sendiri. Setiap agama menyuruh kita supaya saling menghormati dan toleransi terhadap agama lain. Kita bisa belajar dari Rasulullah, beliau bisa hidup rukun dengan pamannya yang merupakan bangsa kafir Quraisy. Pamannya juga membantu Rasullah dalam menyebarkan agama Islam. Ini menjadi pelajaran untuk kita umatnya sekarang agar bisa damai dengan mereka walaupun adanya perbedaan yang ada. Dalam table 4.2.2.4 kita bisa melihat peninggalan Islam berikutnya yang ada di museum Wina yaitu lukisan panglima perang Turki “Kara Mustafa Pasha”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Dalam adegan ini Fatma mengajak Hanum untuk melihat peninggalan Islam di museum Wina. Saat Fatma dan Ayse melihat lukisan Kara Mustafa, Fatma meneteskan air mata. Fatma ternyata masih keturunan Kara Mustafa. Fatma menangis bukan karena melihat lukisan Kara Mustafa lusuh dan bukan karena Kara Mustafa gagal dalam peperangan melainkan karena Kara Mustafa menebarkan kebencian ke semuan tentara Austria dan menghunuskan pedang ke semua orang. Dari sini bisa diambil arti bahwa Islam bukanlah umat yang kejam dan bukan cara seperti itu yang diajarkan Islam. Kebencian hanya akan menghancurkan diri sendiri dan merugikan orang banyak. Namun, hal baik yang bisa dipetik adalah bahwa dulu Islam pernah ada di Eropa. Kisah ini berlanjut ke Paris, saat Rangga mendapat kesempatan untuk melakukan konvensi Thesisnya di Paris. Hanum berkenalan dengan Marion, sahabat Fatma di Paris, dan mereka pergi bersama untuk melihat peninggalan Islam lainnya. Paris tidak hanya Eiffel, kota ini ternyata menyimpan banyak misteri peradaban Islam. Di museum Louvre ada beberapa peninggalan Islam. Tabel 6 memperlihatkan lukisan Bunda Maria dan di pinggiran kerudung Bunda Maria terdapat tulisan Arab kuno Pseudu-Kufic dan jika diartikan berbunyi “Laa illa ha illallah”. Ini memperlihatkan bahwa Islam mempengaruhi Eropa dari segi budaya. Berlanjut ke tabel 4.2.2.6 yang masih mengungkapkan peninggalan Islam, kali ini berbentuk bongkahan batu dan piring dari terakota. Sama halnya denga kerudung Bunda Maria, bongkahan batu dan piring ini mempunyai tulisan Arab kuno dan setiap benda mempunyai artinya sendiri. Jadi, seniman dahulu melukis huruf-huruf Arab tanpa tahu persis apa tulisan itu. Mereka tidak mengerti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
bahkan tidak tahu apa artinya. Karena mereka pikir itu hanya ornament biasa. Banyak sekali peninggalan Islam yang ada di Eropa, pengaruh budaya Islam terhadap kebangkitan di Eropa besar sekali. Eropa seharusnya berhutang budi terhadap Islam. Ternyata Paris bukan hanya sekadar menara Eiffel tetapi lebih dari itu kita bisa berlajar sejarah Islam disana. Bagaimana orang-orang dulu pernah dan berkembang di Eropa. Perjalanan untuk mengungkap peninggalan Islam di Prancis menuju ke gerbang kemenangan atau Arc de Triomphe bisa lihat di table 4.2.2.7. Disini, penonton diperlihatkan pemandanga yang indah dan juga misteri di balik pembuatan gerbang kemenangan ini. Kalau kita jalan lurus, jalan ini di sebut Champs-Elyses. Disitu ada tugu emas itu disebut sebagai Obelisk Monument. Dan disitu ada air mancur besar dan setelahnya ada monument Louvre. Semuanya ada di garis yang lurus, benar-benar garis yang lurus. Semua garis lurus ini adalah Axe Historique. Dan ini adalah ide Napoleon setelah berekspansi dari Mesir. Jika kita tarik garis lurus ke arah Timur kita akan bisa menemukan bangunan paling impresif di muka bumi ini. Diluar Prancis ke arah Tenggara melewati pegunungan Alpen Switzerland lalu kita akan melewati Itali kemudian Yunani melintas Laut Mediterania, lalu Mesir, lalu Saudi Arabia, Mekkah,..”Ka’bah” Jadi Napoleon sengaja membuat patung Quadriga itu menghadap lurus ke arah Ka’bah. Mungkin itulah maksud tersembunyi Napoleon membangun Axe Historique.Inilah rahasia tersembunyai Napoleon Bonaparte membangun Axe Historique sebutan lain dari Voie Triomphe “jalan kemenangan”. Napoleon memeritahkan langsung untuk membuat bangunan Arc de Triomphe du Carrousel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
dan Patung Quadriga diapit malaikat emas diatas monument itu. Patung besar manusia dan 4 ekor kuda dalam ukuran sebenarnya serempak membelakangi la Defense. Patung Quadriga dan malaikat semua menghadap langsung ke timur tenggara yaitu arah Mekkah. Sekembalinya Napoleon kembali dari ekspedisinya dari Mesir, menurut surat kabar menjadi begitu religius. Banyak kutipan dalam sejarah yang mengatakan dia begitu mengagumi Al-Qur’an dan Nabi Muhammad. Tetapi, sebagian orang tetap menganggap itu hanya strategi perang Napoleon untuk merengkuh hati rakyat Mesir yang sudah ditaklukannya. Terlepas apakah Napoleon Bonaparte sudah Islam atau belum tapi ada sistem hukum yang Napoleon buat sekembalinya di Paris yang dikatakan terinspirasi dari pertemuannya dengan seorang imam di Mesir. Dari situlah dia menelurkan apa yang disebut Napoleon Code. Kalau dicermati, pasal-pasalnya senapas dengan syariah Islam. Banyak sekali yang dapat dipelajari dari film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1. Disini kita bisa mempelajari bagaimana menjadi agen muslim yang baik dan bagaimana kehidupan muslim di negara Eropa yang mayoritas non muslim. Bisa dilihat bagaimana perjuangan Rangga dan Khan untuk beribadah di tengahtengah kesibukannya kuliah. Sebagai umat Islam kita patut mencontoh Fatma yang sangat mencerminkan agen muslim yang baik. Film ini mengungkapakan peninggalan Islam di Eropa yang tersembunyi. Kita bisa melihat bagaimana dulu Islam pernah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
ada dan berkembang di Eropa sehingga meninggalkan peninggalan-peninggalan Islam yang luar biasa. Perbedaan agama bukanlah penghalang untuk berbuat baik ke semua orang. Kita bisa belajar dari karakter yang dimainkan di film ini. Film ini masih berlanjut ke Cordoba yang akan diperlihatkan dalam 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/