BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis surat pribadi pada siswa kelas IV SDN 24 Limboto Kecamatan Limboto dilaksanakan dalam 2 siklus. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 14 Nopember 2012 sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari selasa 4 Desember 2012 dengan alokasi waktu masing-masing siklus 2 jam pelajaran (2x35 menit) sebagaimana terlampir. 4.1.2 Pelaksanaan pembelajaran observasi awal Sebelum pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini, maka peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 24 Limboto Kecamatan Limboto yakni pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari siswa perempuan berjumlah 11 orang dan siswa laki-laki berjumlah 9 orang dan seluruhnya memiliki karakter dan kemampuan yang bervariasi. Sebelum dilaksanakan penelitian ini pembelajaran menulis surat pribadi masih diajarkan dengan cara menggunakan buku sumber mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV. Dengan cara tersebut hasil belajar yang diperoleh mencapai rata-rata 30%. Melihat hasil capaian hasil belajar tersebut penulis merasa untuk
28
harus melakukan suatu tindakan yang dapat mengatasi hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang meningkatkan kemampuan menulis surat pribadi dengan menggunakan model pembelajaran TPS yang dilakukan dalam 2 siklus dengan aspek-aspek yang diteliti yakni kemampuan menulis kepala surat, kemampuan menulis isi surat, kemampuan menulis penutup surat, kemampuan menulis ejaan yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tahap observasi awal pembelajaran diikuti oleh 20 orang siswa dengan rincian perolehan untuk aspek kemampuan menulis kepala surat siswa yang mampu berjumlah 9 orang (45%), yang kurang mampu berjumlah 11 orang (55%). Untuk aspek kemampuan menulis isi surat, siswa yang mampu berjumlah 11 orang (55%) yang tidak mampu berjumlah 9 orang (45%). Sedangkan untuk kemampuan menulis penutup surat siswa yang mampu berjumlah 4 orang (20%), yang kurang mampu berjumla 14 orang (70%) dan yang tidak mampu berjumlah 2 orang (10%). Dan untuk kemampuan menulis ejaan, siswa yang kurang mampu berjumlah 11 orang (55%) dan yang tidak mampu 9 orang (45%). Data tersebut dapat dilihat sebagaimana dalam tabel berikut ini:
Tabel 1. Nilai kemampuan siswa menulis surat pribadi pada observasi awal Aspek yang dinilai Kemampuan menulis kepala surat Kemampuan menulis isi surat Kemampuan menulis penutup surat Kemampuan menulis ejaan
Kriteria aspek Mampu Kurang mampu Tidak mampu Mampu Kurang mampu Tidak mampu Mampu Kurang mampu
Jumlah 9 11 11 9 4 14
Prosentase 45 55 55 45 20 70
Tidak mampu Mampu Kurang mampu
2 11
10 55
Tidak mampu
9
45
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Plaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi (a) tahap persiapan, (b) tahap pelaksanaan tindakan, (c) tahap pemantauan dan evaluasi, (d) tahap analisis dan refleksi. 1.
Tahap Persiapan Pada tahap ini, peneliti membuat persiapan dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan. 2.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari rabu 14 Desember
2012 yang diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 20 orang. Pada pelaksanaan siklus I jika dibandingkan dengan pada observasi awal sudah ada
perubahan peningkatan. Hal ini terlihat dari data
pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Kemampuan siswa menulis surat pribadi pada siklus I Aspek Yang Dinilai
No
Nama Siswa
Kemampuan menulis kepala surat M
K M 2
T M 1
Kemampuan menulis isi surat M 3
K M 2 √
1.
Aldi Putra Neli
3 √
2.
Abd. Sidiki
√
3.
Abas Pilomonu
4.
Yunus Usman
√
5.
Harun Yusuf
√
6.
Aripin Aswin
√
√
7.
Rahman Kamali
√
√
8.
Ocan Aliwu
√
√
9.
Fandri safrudin
√
√
10.
Lina Abdullah
√
11.
Rabia Kamali
√
12.
Zenab K Putih
13.
Nuraida s yanju
14.
Hadijah Y Daud
15.
Nurainal Umaiya
16.
Pian Kadir
17.
Cindrawati arifin
18.
√
T M 1
Kemampuan menulis penutup surat K T M M M 3 2 1 √
3
K M 2 √
T M 1
N I L A I
10
83
√ √
Ket
Y a
Tid ak
√
√
9
75
√
√
√
8
66
√
8
66
√
√
9
75
√
8
66
√
√
√
8
66
√
√
√
8
66
√
√
√
10
83
√
√
√
√
10
83
√
√
√
√
10
83
√
√
√
√
8
66
√
√
√
M
J L H
√ √
√
Kemampuan menulis ejaan
√
√ √
√
√
√
√
√
9
75
√
√
√
√
8
66
√
√
√
√
√
8
66
√
√
√
√
9
75
√
√
√
√
8
66
√
Salma Kamali
√
√
√
√
8
66
√
19.
Hadijah singa
√
√
√
√
8
66
√
20.
Hapsa yunus
√
√
√
√
8
66
√
√
√
√
Jumlah
9
11
-
-
19
1
5
15
-
-
19
1
8
12
Persentase (%)
45
55
-
-
95
5
25
75
-
-
95
5
40
60
Keterangan : M : Mampu KM : Kurang Mampu TM : Tidak Mampu
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka kemampuan belajar siswa mengalami peningkatan dengan uraian hasil sebagai berikut; pada aspek kemampuan menulis kepala surat siswa yang mampu berjumlah 9 orang (45%) dan siswa yang kurang mampu berjumlah 11 orang (55%). Kemampuan menulis isi surat siswa yang kurang mampu berjumlah 19 orang (95%) dan siswa yang tidak mampi 1 orang (5%). Untuk kemampuan menulis penutup surat siswa yang mampu berjumlah 5 orang (25%) sedangkan siswa yang kurang mampu berjumlah 15 orang (75%). Dan untuk kemampuan menulis ejaan siswa yang kurang mampu 19 orang (95%) dan siswa yang tidak mampu berjumlah 1 orang (5%). Melihat klarifikasi data hasil dari empat kemampuan diatas ternyata masih banyak yang siswa kurang mampu dan siswa yang tidak mampu dalam menulis kepala surat, isi surat, penutup surat dan ejaan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa dalam menulis surat pribadi dan kurangnya kemampuan dalam menggunakan kosa kata untuk menuangkan ide dalam menulis surat pribadi. Dan kurangnya kemampuan menulis ejaan yang benar. Dengan demikian guru melakukan upaya untuk menjelaskan cara menulis surat pribadi dan menggunakan ejaan yang benar. Melihat problem yang dihadapi siswa masih terlalu banyak maka peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II.
3.
Hasil Pemantauan dan Evaluasi Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
menerapkan pembelajaran melalui model pembelajaran TPS diperoleh hasil pemantauan guru terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran. Kegiatan pemantauan ini dilakukan oleh kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Pemantauan terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format Penilaian Rencana Pembelajaran ( Format Terlampir ). Dari hasil pemantauan guru terhadap kegiatan penelitian siklus I diperoleh hasil sebagai berikut. Dari 24 aspek yang diamati, 15 aspek atau 62.5 % pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti masuk kategori baik, sementara 9 aspek atau 37,5 % masuk kategori kurang. Hal ini juga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Sehingga kekurangan ini akan dijadikan acuan oleh peneliti untuk perbaikan selanjunya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Kegiatan Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Siklus I NO
INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI
KUALIFIKASI P1
P2
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Mempersiapkan siswa untuk belajar
2
Melakukan kegiatan apersepsi
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan Materi Pelajaran
3
Menunjukan penguasaan materi pembelajaran
4
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
5
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa
6
Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
B
Pendekatan / strategi pembelajaran
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi ( tujuan ) yang akan dicapai dan karakteristik siswa
8
Melaksanakan pembelajaran runtut
9
Menguasai kelas
10
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
11
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
12
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
C
Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran
13
Menggunakan media secara efektif dan efisien
14
Menghasilkan pesan yang menarik
15
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D
Pembelajaran yang memicu siswa
16
Menumbuhkan pertisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
17
Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa
18
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E
Peniaian proses dan hasil belajar
19
Memantau kemajuan belajar selama proses
20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi ( tujuan )
F
Penggunaan Bahasa
21
Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar
22
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III
PENUTUP
23
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
24
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan
Jumlah
14
15
Prosentase
58,33 %
62,5 %
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa dari 24 aspek yang diamati oleh guru mitra terhadap peneliti (P2) dalam melakukan pembelajaran melalui model TPS, ada 15 aspek atau 62,5% pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti masuk kategori baik, sedangkan 9 aspek atau 37,5 % belum muncul dalam proses pembelajaran yakni : aspek Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan
karakteristik siswa, aspek
Melaksanakan pembelajaran runtut, aspek
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, aspek Menghasilkan pesan
yang menarik, aspek menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, aspek Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, aspek memantau kemajuan belajar selama proses, aspek menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. Sementara hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru mitra yakni dari 24 aspek yang diamati hanya 14 aspek yang dijalankan dengan prosentase 58,33 %. Dan yang tidak sempat dijalankan ada 10 aspek atau 41,66 % yang belum muncul dalam proses pembelajaran yakni : aspek Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, aspek Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan
karakteristik siswa, aspek
Melaksanakan pembelajaran runtut, aspek Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, aspek Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, aspek Menggunakan media secara efektif dan efisien, aspek Menumbuhkan pertisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, aspek Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, aspek Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar¸ aspek Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
4.
Tahap Analisis dan Refleksi Berdasarkan refleksi yang dilaksanakan peneliti dan guru mitra,
menunjukan belum tercapainya ketuntasan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh delapan aspek kegiatan belajar mengajar yang persentasinya masih termasuk kriteria cukup. Sehingga masih perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan yang perlu dilakukan pada kegiatan belajar mengajar yakni: (1) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, (2) Menyampaikan materi dengan jelas sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (3) Melaksanakan pembelajaran dengan runtut. (4) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. (5) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. (6) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. (7) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. Namun perubahan suasana dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kemampuan menulis surat pribadi melalui model pembelajaran TPS telah memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Begitu juga dengan hasil belajar siswa, walaupun telah mengalami peningkatan dari sebelum tindakan, namun belum mencapai hasil yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh sebagian siswa belum menguasai aspek kemampuan menerapkan unsur-unsur surat, ejaan dan tanda baca, serta kemampuam menulis surat pribadi. Maka hal ini memerlukan tindakan pada siklus II. 4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Siklus II ini merupakan tindak lanjut dari siklus I dengan menggunakan model pembelajaran TPS seperti yang dilakukan pada siklus I. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis surat
pribadi agar lebih mendalami dan terbiasa dengan pembelajaran kemampuan menulis surat pribadi. Untuk pelaksanaan tindakan kelas siklus II pada selasa tanggal 04 Desember 2012 dari jam 08.40 – 09.45
1. Tahap Persiapan Pada tahap ini, peneliti membuat persiapan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan siklus II. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari selasa 04 Desember 2012 dari jam 08.40 – 09.45 yang diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 20 orang. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Kemampuan siswa menulis surat pribadi pada siklus II Aspek Yang Dinilai
No
Nama Siswa
Kemampuan menulis kepala surat M
K M
T M
2
1
Kemampuan menulis isi surat M
3 √
K M
T M
2
1
Kemampuan menulis penutup surat M
K M
T M
M
Ya
2
1
3
11
91
√
√
11
91
√
√
8
66
√
10
83
√
12
100
√
√
8
66
√
11
91
√
8
66
K M
T M
2 √
1
J L H
Ket
1.
Aldi Putra Neli
3 √
2.
Abd. Sidiki
√
3.
Abas Pilomonu
4.
Yunus Usman
√
5.
Harun Yusuf
√
6.
Aripin Aswin
7.
Rahman Kamali
8.
Ocan Aliwu
9.
Fandri safrudin
√
√
√
√
11
91
√
10.
Lina Abdullah
√
√
√
√
11
91
√
11.
Rabia Kamali
√
√
√
11
91
√
12.
Zenab K Putih
√
√
√
12
100
√
13.
Nuraida s yanju
√
√
10
83
√
14.
Hadijah Y Daud
√
√
√
10
83
√
15.
Nurainal Umaiya
√
√
√
√
11
91
√
16.
Pian Kadir
√
√
√
12
100
√
17.
Cindrawati arifin
8
66
18.
Salma Kamali
√
10
83
√
19.
Hadijah singa
√
√
10
83
√
20.
Hapsa yunus
√
8
66
√ √
3 √
N I L A I
Kemampuan menulis ejaan
√ √
√
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√ √ √
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√
Tidak
√
√ √ √
√
√
Jumlah
16
4
-
12
8
-
12
8
-
6
14
-
15
5
Persentase (%)
80
20
-
60
40
-
60
40
-
30
70
-
75
25
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II, maka kemampuan belajar siswa mengalami peningkatan dengan uraian hasil seagai berikut: pada aspek kemampuan menilis kepala surat siswa yang mampu berjumlah 16 orang (80%) dan siswa yang kurang mampu berjumlah 4 orang (20%). Aspek
kemampuan menulis isi surat siswa yang mampu berjumlah 12 orang (60%), siswa yang kurang mampu berjumlah 8 orang (40%). Aspek kemampuan menulis penutup surat siswa yang mampu berjumlah 12 orang (60%) siswa yang kurang mampu berjumlah 8 orang (40%) . Untuk aspek menulis ejaan siswa yang mampu berjumlah 6 orang (30%) siswa yang kurang mampu berjumlah 14 orang (70%) . Dari hasil tersebut maka penelitian ini telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni siswa yang mendapat nilai di atas indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata di atas 70 telah berjumlah 15 orang (75%) dan yang belum mencapai nilai diatas rata-rata 70 berjumlah 5 orang (25%). 3. Tahap Analisis dan Refleksi Setelah melakukan tindakan pada siklus II, dalam hal ini guru memberikan pelaksanaan tindakan dengan tujuan agar kemampuan menulis surat pribadi melalui model pembelajaran TPS di kelas IV SDN 24 Limboto dapat meningkat. Setelah dilaksanakannya pelaksanaan tindakan kelas siklus II, peneliti dan guru mitra mengadakan kegiatan refleksi untuk membahas hal-hal yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus II. Berdasarkan hasil refleksi, walaupun dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih ada aspek yang kurang, yaitu aspek mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan dan aspek melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, namun pada pelaksanaan siklus II sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 70 %. Sehingganya pelaksanaannya tindakan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya dan dinyatakan ”berhasil”.
Masukan adanya perbedaan hasil pencapaian pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dimana hasil yang dicapai pada siklus II lebih meningkat dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan hasil yang dicapai pada siklus II telah mencapai indikator kinerja maka peneliti tidak melakukan tindakan selanjutnya. 4.
Hasil Pemantauan dan Evaluasi Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
menerapkan pembelajaran melalui media carts diperoleh hasil pemantauan guru terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran. Kegiatan pemantauan ini dilakukan oleh kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Pemantauan terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format yang sama seperti pada siklus I. Dari hasil pemantauan guru terhadap kegiatan penelitian siklus II diperoleh hasil sebagai berikut. Dari 24 aspek yang diamati, 22 aspek atau 91,66 % pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti mengalami peningkatan 29,1%, sementara 2 aspek lainnya yaitu 8,33 % masih perlu perbaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Kegiatan Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Siklus II NO
INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI
KUALIFIKASI P1 P2
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Mempersiapkan siswa untuk belajar
2
Melakukan kegiatan apersepsi
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan Materi Pelajaran
3
Menunjukan penguasaan materi pembelajaran
4
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
5
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa
6
Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
B
Pendekatan / strategi pembelajaran
Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
13
Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisien
14
Menghasilkan pesan yang menarik
15
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
7 8 9 10 11 12 C
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi ( tujuan ) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran runtut
D
Pembelajaran yang memicu siswa
16
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
17
Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa
18
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E
Peniaian proses dan hasil belajar
19
Memantau kemajuan belajar selama proses
20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi ( tujuan )
F
Penggunaan Bahasa
21
Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar
22
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III
PENUTUP
23 24
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan
Jumlah
18
22
Prosentase
75
91,66
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa dari 24 aspek yang diamati oleh guru terhadap peneliti ( P2 ) dalam melaksanakan pembelajaran kemampuan menulis surat pribadi ada 22 aspek yang muncul dalam proses pembelajaran atau 91,66%, sedangkan 2 aspek atau 8,33% belum muncul dalam proses pembelajaran yakni: Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan
hierarki belajar dan karakteristik siswa, Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. Dengan demikian hasil pengamatan terhadap peneliti ini sudah bisa memperoleh hasil yang diharapkan. 4.4 Hasil Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas khususnya kemampuan menulis surat pribadi melalui model pembelajaran TPS di kelas IV SDN 24 Limboto Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Menunjukan hasil yang memuaskan. Setelah dilakukan analisis dan refleksi terhadap data hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan hasil kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut : a.
Pada aspek kemampuan menulis kepala surat yang mampu terdapat 9 orang (45%) dan siswa yang kurang mampu 11 orang (55%). kemudian Pada aspek kemampuan menulis isi surat yang kurang mampu berjumlah 19 orang (95%) dan yang tidak mampu 1 orang (5%). Pada kemampuan menulis penutup surat yang mampu berjumlah 5 orang (25%) dan yang kurang mampu 15 orang (75%). Sedangkan pada kemampuan menulis ejaan yang kurang mampu berjumlah 19 orang (95%) dan yang tidak mampu 1 orang (5%)
b.
Selanjutnya perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I yang diperoleh guru mitra sebanyak 14 aspek atau 58,3 %. Sedangkan peneliti mencapai 15 aspek atau 62,5 %. Maka hal ini belum mencapai kriteria yang diharapkan, maka peneliti melaksanakan tindakannya pada siklus II.
Pada siklus ke II hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukan adanya perubahan, baik dari perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra dan hasil pengamatan yang diperoleh peneliti dalam proses pembelajaran, serta kemampuan menulis surat pribadi siswa diuji melalui tes unjuk kerja, hal ini terlihat pada data sebagai berikut : a.
pada aspek kemampuan menulis kepala surat siswa yang mampu berjumlah 16 orang (80%) dan siswa yang kurang mampu berjumlah 4 orang (20%). Kemampuan menulis isi surat siswa yang mampu berjumlah 12 orang (60%) dan siswa yang kurang mampu 8 orang (40%), 2 . Pada kemampuan menulis penutup surat siswa yang mampu berjumlah 12 orang (60%), dan yang kurang mampu 8 orang (40%) . Untuk kemampuan menulis ejaan yang mampu 6 orang (30%), yang kurang mampu 14 orang (70%).
b.
Selanjutnya data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II yang diperoleh guru mitra sebanyak 18 aspek atau 75% sedangkan peneliti mencapai 20 aspek atau 91,66 sehinga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Mencermati temuan pelaksanaan tindakan yang diperoleh melalui siklus I
dan siklus II maka terlihat jelas adanya penigkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya meningkatkan kemampuan menulis surat pribadi pada siswa kelas IV SDN 24 Limboto Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo melalui model pembelajaran TPS. Hal ini terlihat pada semua aspek, baik dalam aktivitas guru, aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kondisi tersebut pada gilirannya dapat menigkat hasil belajar siswa.
Dari hasil yang dicapai pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa : “jika digunakan model pembelajaran TPS, maka kemampuan menulis surat pribadi siswa akan dapat ditingkatkan, dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti dan dapat diterima”.