BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian Korea Selatan adalah salah suatu negara yang berada dikawasan Asia
Timur dengan nama resmi Republik Korea. Negara yang berbatasan dengan Korea Utara pada bagian utara dan berbatasan dengan Jepang pada bagian barat ini beribukotakan di Seoul. Sebagai negara kepulauan selayaknya Indonesia, Korea Selatan memiliki sekitar 3000 (tiga ribu) pulau yang tersebar diseluruh penjuru Korea Selatan yang dalam Bahasa Korea disebut dengan 대한민국 (dibaca: Daehan Min-Guk) atau dalam Bahasa Inggris disebut Republic of Korea. Hubungan bilateral yang dijalin antara Indonesia – Korea Selatan tidak hanya sebatas bidang ekonomi, dan politik. Kerjasama juga dilakukan kedua negara ini dalam bidang budaya. Popularitas Korea meningkat dan minat akan kebudayaan serta bahasa Korea juga turut meningkat sehingga Pada Agustus 2006 untuk pertama kalinya dibentuk program studi Korea untuk strata 1 dengan pembelajaran selama 4 tahun. Tahun 2009 Korean Week digelar dengan sukses. Selain mendapatkan respon positif dari orang Indonesia juga memberikan kontribusi dalam penyebaran budaya Korea. Dengan tujuan menyediakan informasi tentang Negara dan budaya Korea serta pertukaran budaya masing-
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
masing Negara dan sebagainya, pada tahun 2011 dibangunlah Korean Cultural Center67 Korean Cultural Center merupakan organisasi pemerintahan Korea Selatan yang bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia. Organisasi ini berada dibawah naungan Korean Culture and Information Service (KOCIS) of the Ministry of Culture, Sports and Tourism of the Republic of Korea . Korean Cultural Center menawarkan berbagai metode pendidikan dan program aneka budaya pengajaran, pembekalan, dan kelas-kelas kesenian khas dari Negeri ginseng tersebut. Memperkenalkan kebudayaan Korea Selatan di Indonesia menjadi poin utama didirikannya Pusat Kebudayaan ini. Budaya Korea yang sangat beragam, ditambah lagi peminat tentang Korea di Indonesia khususnya pada Ibukota Jakarta cukup besar membuat Korean Cultural Center dapat dengan mudah mengambil hati para fans dari Korean Drama dan K-Pop. Tidak hanya sampai disitu dengan keberadaan Korean Cultural Center di Indonesia dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga Indonesia yang berdomisili di DKI Jakarta. Karena hampir seluruh staf yang bekerja disana merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Sejauh ini, Korean Cultural Center terkenal dikalangan anak muda penggemar Korea yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya sebagai satu-satunya media informasi resmi terkait budaya-budaya Korea Selatan. Melalui Korean
67
http://id.korean-culture.org/ diakses pada 1 Juli 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Cultural Center, anak muda penggemar Korea dapat mengetahui dan merasakan pengalaman secara langsung akan budaya Korea Selatan itu sendiri. Tidak hanya sampai disitu, Korean Cultural Center juga memiliki program kelas Bahasa Korea dimana apabila memiliki ketertarikan untuk belajar Bahasa Korea dapat bergabung dengan Korean Cultural Center. Pengajar yang berasal langsung dari Korea Selatan membuat banyak para murid yang mengikuti kelas Bahasa sangat senang karena dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan orang Korea. Kegiatan-kegiatan lain juga rutin dilaksanakan oleh Korean Cultural Center seperti peringatan-peringatan yang berlangsung di Korea contohnya Hari Orang Tua. Pada saat yang sama setiap tahunnya Korean Cultural Center menggelar acara Kebudayaan Korea untuk memperingati Hari Orang Tua tersebut. Tidak jarang pula Korean Cultural Center bekerja sama dengan pihak luar untuk mengadakan kegiatan-kegiatan edukatif dan tentunya memiliki hubungan dengan kebudayaan Korea. Korean Cultural Center berkantor di Equity Tower 17th Fl, SCBD Lot 9, Jl. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190. Memiliki kantor dikawasan pusat perkantoran pada Jakarta Selatan membuatnya mudah untuk masyarakat mengunjunginya. Selain mendatangi langsung Pusat Kebudayaan Korea tersebut dapat pula mendapatkan informasi melalu telepon (62-21) 2903-5650, dan melalui email yaitu
[email protected].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
4.1.1
Tujuan Pendirian Korean Cultural Center Pusat Kebudayaan Korea atau yang lebih akrab dengan istilah
Korean Cultural Center (KCC) didirikan dengan tujuan sebagai berikut: a. Memperkenalkan dan menyebarkan kebudayaan Korea di Indonesia b. Meningkatkan persahabatan antara kedua negara melalui pertukaran kebudayaan dan sumber daya manusia c. Meningkatkan pemahaman antar dua negara68 4.1.2
Logo Korean Cultural Center Berikut merupakan logo resmi dari Korean Cultural Center:
Gambar 4.1.1 Logo Korean Cultural Center69
68
http://id.koreanculture.org/navigator.do?siteCode=null&langCode=null&menuCode=201105180009 diakses pada 24 Nopember 2015 69 https://www.facebook.com/KCCIndonesia/photos/a.199223833445778.48353.1992237067791 24/785175051517317/?type=3&theater diakses pada 24 Nopember 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
4.1.3 Fasilitas Korean Cultural Center Sebagai suatu Pusat Kebudayaan terdapat beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Korean Cultural Center, yaitu sebagai berikut: a. Multifunction Hall Ruangan yang memiliki luas 200 meter persegi ini diberi nama Han-in Sil disediakan sebagai tempat pelaksanaan acara-acara maupun pameran seni kebudayaan Korea – Indonesia yang diselenggarakan langsung oleh KCC. Tetapi tidak hanya KCC saja yang dapat menyelenggarakan acara, dari pihak luarpun dapat menggunakan ruangan ini selama acara yang akan diselenggarakan berkaitan dengan budaya Korea – Indonesia. b. IT Show Room Terdapat 3 (tiga) televisi berukuran besar, dan televisi 3Dimensi untuk menyaksikan tayangan dari beberapa saluran televisi Korea yang menampilkan para superstar Hallyu Korea. Terdapat pula beberapa perangkat computer yang dapat digunakan untuk bermain game online dari Korea.
Gambar 4.1.2 IT Show Room
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
c. Ruang Kelas Bahasa Pusat Kebudayaan Korea ini memiliki 4 (empat) ruang kelas yang digunakan untuk program Kelas Bahasa Korea.
Gambar 4.1.3 Ruang Kelas d. Perpustakaan Perpustakaan ini menyediakan banyak buku terkait Korea dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa Korea. Buku-buku berbagai bidang mulai dari linguistik, ekonomi, hukum, dan budaya tersedia disini. Selain itu terdapat pula koleksi CD K-Pop, dan DVD Film maupun Drama Korea. e. Ruang Istirahat Pada ruangan ini disediakan beberapa komputer dengan akses internet beberapa meja dan kursi untuk mengobrol santai sambil menikmati segelas teh maupun kopi yang disediakan oleh KCC. 4.1.4
Media Komunikasi Korean Cultural Center Sebagai suatu Pusat Kebudayaan, KCC tentunya menyediakan
beberapa media komunikasi agar masyarakat luas khususnya yang berdomisili didaerah DKI Jakarta dapat dengan mudah mengetahui informasi terkait budaya Korea maupun acara-acara terkait yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
diselenggarakan oleh KCC. Berikut beberapa media komunikasi yang disediakan oleh KCC: a. Website Resmi KCC Website
resmi
dari
culture.org/welcome.do
KCC
adalah
merupakan
akses
http://id.koreanutama
yang
digunakan untuk memberitahukan terkait informasi-informasi resmi akan acara yang diselenggarakan, program kelas bahasa, maupun informasi lain terkait Korea Selatan seperti informasi beasiswa ke Korea.
Gambar 4.1.4 Tampilan website KCC b. Media Sosial Fanpage Facebook Penggunaan media sosial pada saat ini sangat mempermudah dalam komunikasi. Sama halnya yang dilakukan oleh KCC, memanfaatkan media sosial Fanpage Facebook sebagai senjata aktif untuk mengkomunikasikan terkait budaya Korea, acara-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
acara
mendatang,
dokumentasi
acara-acara,
maupun
pengumuman akan kebijakan terbaru dari KCC.
Gambar 4.1.5 Tampilan Fanpage Facebook KCC c. Media Sosial Twitter Sebagian masyarakat yang lebih memilih twitter sebagai media sosial utama untuk memperoleh informasi rupanya juga dimanfaatkan
pula
oleh
KCC.
Melalui
akun
twitter
@KCC_Indonesia, informasi yang sama dengan media komunikasi lain juga disampaikan.
Gambar 4.1.6 Tampilan Twitter KCC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
d. Youtube Channel Pada layanan penyedia video terbesar diseluruh dunia ini melalui akun KCCIndonesia, masyarakat dapat mengkases berbagai video dokumentasi dari acara yang telah digelar, dokumentasi program-program spesial tertentu seperti tari tradisional Korea maupun Indonesia. e. Email Untuk media terakhir ini hanya terbatas bagi seluruh murid yang mengikuti salah satu program andalan dari KCC yaitu Kelas Bahasa Korea. Keuntungannya, bagi para murid biasanya memiliki hak lebih berbeda dibanding masyarakat umum apabila terdapat suatu acara, maupun program khusus lainnya seperti pelatihan tari tradisional Korea – Indonesia, promosi potongan harga khusus pada konser yang akan digelar oleh superstar Hallyu dari Korea.
4.2
Hasil Penelitian Dalam mencapai tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui program-
program Korean Cultural Center dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia maka peneliti melakukan beberapa teknik dalam pengumpulan data seperti yang telah disebutkan dan dijelaskan pada Bab sebelumnya yaitu melalui wawancara mendalam, observasi non partisipatif, studi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
dokumen, dan studi pustakaan. Penelitian berlangsung pada kantor Korean Cultural Center yang beralamatkan di Equity Tower 17th Fl, SCBD Lot 9, Jl. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan. Observasi non partisipatif adalah teknik yang lebih dulu dilakukan oleh peneliti dengan mencoba mengikuti beberapa program yang disediakan oleh KCC, seperti acara-acara budaya, dan program Kelas Bahasa Korea. Pada wawancara mendalam peneliti melakukan wawancara langsung dengan Public Relations dari KCC yaitu Ibu Kimberly Febrianti serta narasumber lain yang masih memiliki ikatan dengan KCC. Studi dokumen yang dilakukan oleh peneliti dengan menampilkan beberapa hasil dokumentasi dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh KCC terkait mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Dan yang terakhir studi pustakaan peneliti menggunakan berbagai sumber referensi terkait penelitian ini serta tidak luput pula menggunakan beberapa buku mengenai kebudayaan Korea Selatan yang diperoleh melalui salah satu fasilitas yang disediakan Pusat Kebudayaan Korea ini yaitu perpustakaan. Wawancara mendalam, peneliti menggunakan beberapa narasumber didalamnya. Terdapat narasumber yang berperan sebagai key informan dan informan. Key informan tidak lain adalah staf Public Relations yaitu Ibu Kimberly Febrianti. Peneliti menggunakan beberapa informan yang diantaranya ada yang sebagai pengajar dalam program Kelas Bahasa Korea yaitu Ibu Jang Yu Rim, dan murid-murid dari program Kelas Bahasa Korea Sejong 3 yaitu Ibu Maria Kartika Purisari, Ibu Nadhilla Suha, Ibu Eugenia Anggoman, serta Ibu Indri Hapsari.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
4.2.1 Program-Program Korean Cultural Center Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pusat Kebudayaan, tentunya KCC memiliki beberapa program-program yang dicanangkan sebagai cara dalam
mengkomunikasikan
kepada
masyarakat
Indonesia
akan
kebudayaan Korea Selatan. Sesuai dengan pendapat dari Ibu Kimberly Febrianti selaku staf PR pada KCC mengenai suatu pusat kebudayaan, “Pusat kebudayaan adalah seperti kata itu sendiri dimana „pusat‟ dari semua kebudayaan jadi dimana kami menjadi penerusnya. Contohnya, Pemerintah Korea Selatan ingin membawa kebudayaannya ke Indonesia jadi kita yang melaksanakannya. Sedangkan kami yang berada di Indonesia jadi kita tahu pasar di Indonesia seperti apa, yang diinginkan orang Indonesia apa, jadi dengan itu kita bisa memberitahu ke Korea sendiri bahwa yang diinginkan sekarang itu seperti A, B, maupun C misalnya. Kemudian juga seperti pertunjukkan ataupun yang bersifat tradisional maupun yang modern jadi kita bisa beritahu mereka. Intinya menjadi penengah juga dan pengantar juga. Berikut beberapa program dari KCC beserta dengan penjelasannya: a. Acara Kebudayaan Acara Kebudayaan merupakan salah satu dari agenda rutin yang dilaksanakan oleh KCC sebagai salah satu upaya dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Tidak hanya kebudayaan yang modern tetapi juga kebudayaan yang tradisional dibawa serta pada setiap acara. Pelaksanaannya, biasanya dilaksanakan sesuai dengan jadwal peringatan harihari penting di Korea.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Seperti peringatan Hari Orang Tua atau dalam Bahasa Koreanya disebut sebagai Eobeoi Nal. KCC mengadakan acara tersebut dengan mengundang masyarakat
umum untuk
bersama-sama memperingati Hari Orang Tua. Pelaksanaan pada tahun ini tepatnya pada tanggal 8 Mei 2015 yang bertempat di Multifunction Hall KCC berlangsung selama kurang lebih 2 (dua) jam, dimana terdapat penjelasan mengenai asal mula Hari Orang Tua tersebut, belajar pembuatan Carnation Flower (pada Korea Selatan bunga dibuat oleh anakanak mereka dari kertas lalu memberikannya kepada Orang Tua sebagai tanda hormat atas jasa-jasanya selama ini), dan ditutup dengan Han-Bok Experience yaitu dengan mencoba langsung baju tradisional Korea Selatan tersebut yang sebelumnya telah diberikan petunjuk untuk menggunakannya.
Gambar 4.2.1 Han-Bok Experience dan Carnation Flower pada acara peringatan Hari Orang Tua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Berikut adalah hasil dokumentasi lain dari acara peringatan Hari Orang Tua
Gambar 4.2.2 Suasana acara peringatan Hari Orang Tua70 Contoh diatas merupakan salah satu acara budaya tradisional yang dilaksanakan secara rutin hampir pada setiap tahunnya di KCC. Selain budaya tradisional seperti pada contoh sebelumnya terdapat pula acara yang dapat dikatakan sebagai budaya modern masyarakat Korea yaitu Movie Day. Sebenarnya, dari KCC sendiri merupakan kali pertama dalam 70
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.968804929820994.1073742078.19922370677912 4&type=3 diakses pada 26 Nopember 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
melaksanakan acara ini, dan antusias dari masyarakat Indonesia terutama sangat positif dengan dilaksanakannya acara ini. Berikut sedikit penjelasan mengenai Movie Day yang diperoleh dari Fanpage Facebook KCC. Setiap 14 Nopember di Korea dirayakan Movie Day. Biasanya, pada hari ini, orang-orang di Korea menonton film di bioskop, saling memberikan DVD, atau mengunjungi "DVD Bang" (ruangan yang disewakan untuk menonton film). Hari ini, 14 Nopember 2015, di KCC telah diadakan nonton bareng film "No Breathing" dan "The Pirates" dalam rangka merayakan Movie Day.71
Gambar 4.2.3 Suasana acara Movie Day72 Selain acara rutin yang sering diadakan, Movie Day merupakan salah satu acara yang dilaksanakan secara tiba-tiba. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Kimberly Febrianti selaku staf pada KCC, “Dan selain itu kita memang banyak program-program yang dadakan misalkan seperti tanggal 14 Nopember 2015 kalo di 71
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1065667146801438.1073742186.199223706779 124&type=3 diakses pada 26 Nopember 2015 72 https://www.facebook.com/KCCIndonesia/photos/a.1065667146801438.1073742186.1992237 06779124/1065667556801397/?type=3&theater diakses pada 26 Nopember 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
Korea sendiri itu adalah movie day, dan dari KCC mengadakan nonton bareng selama hari itu. Jadi memang banyak acara-acara kita yang tidak tertera diagenda KCC”. b. Festival Festival juga salah satu agenda rutin dalam jadwal tahunan yang telah dibuat oleh KCC. Biasanya didalam festival terdapat beberapa acara kebudayaan didalamnya, dan juga acara pertunjukkan
yang
dapat
menghibur
masyarakat,
serta
pelaksanaannya berlangsung selama beberapa hari. Contohnya adalah Korea Festival dimana merupakan salah satu jenis agenda rutin yang juga dilaksanakan oleh KCC setiap tahunnya. Pada tahun ini, Korea Festival masih dilaksanakan di tempat yang sama seperti tahun lalu yaitu bekerja sama dengan salah satu Mal dikawasan Jakarta Selatan mulai dari tanggal 14 Oktober 2015. Didalam Korea Festival kali ini, terdapat beberapa acara mulai dari Enjoy Korea yang didalamnya terdapat 8 (delapan) pertunjukkan menarik yang berasal dari Korea, Taste Korea dimana masyarakat dapat mencicipi langsung makanan khas Korea, Feel Korea yaitu dapat bertemu dengan beberapa tokoh animasi favorit dari Korea, K-Travel Booth, Korean Movie Festival, dan masih banyak lagi acara tambahan lainnya. c. Kelas Bahasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Melalui program kelas bahasa ini, masyarakat Indonesia khususnya bertempat tinggal dikawasan Jakarta dapat belajar Bahasa Korea melalui pengajar professional yang berasal langsung dari negeri ginseng tersebut. Berikut pendapat Ibu Kimberly Febrianti mengenai keberadaan program Kelas Bahasa tersebut. “Untuk program bahasa sebenarnya bukan dari KCC sendiri, tetapi berasal dari Sejong Institute di korea, Institut itu memang khusus untuk pelajaran Bahasa Korea dimana terdapat diberbagai Negara, dan kita salah satunya di Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri hanya ada di KCC. Karenakan kita adalah Pusat Kebudayaan dimana untuk belajar budaya kita juga harus tahu bahasanya dan untuk tahu bahasanya kita juga harus tahu kebudayaannya. Jadi darisitu bisa kita satukan dimana nanti mereka yang belajar bahasa disini mereka juga memperoleh pengetahuan tentang kebudayaannya melalui guru-guru native ataupun melalui acara-acara KCC”. Sebagai salah satu pengajar dalam program Kelas Basaha, Ibu Jang Yu Rim juga mengungkapkan pendapatnya mengenai hal tersebut, “KCC offers language programs from the basic until the advanced level to give people opportunities to develop their Korean language skills. The program aims to provide not only Korean language knowledge, but also Korean cultures related to Korean language”. Diartikan kedalam Bahasa Indonesia yaitu KCC menawarkan Program Bahasa mulai dari tingkat pemula hingga tingkat lanjut (akhir) bagi para masyarakat untuk mengembangkan kemampuan Bahasa Korea. Program ini menyediakan tidak hanya pengetahuan mengenai Bahasa Korea tetapi juga menyediakan budaya Korea Selatan yang masih berkaitan dengan Bahasa Korea. Selain belajar Bahasa Korea, secara tidak langsung sering kali dalam menjelaskan suatu pemahaman struktur kalimat para
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
pengajar juga mengaitkannya dengan kebudayaan orang Korea yang dalam hal ini kebanyakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang Korea. Orang Korea memiliki disiplin sopan santun yang ketat yaitu ketika bertemu dengan orang yang lebih tua, orang yang baru dikenal, maupun atasan pada pekerjaan seseorang pasti menyampaikan salam dengan cara membungkukkan badannya. Kemudian, dalam hal berbicara terdapat stuktur kalimat yang sangat formal, formal, dan non formal. Semua hal tersebut juga dipelajari melalui Kelas Bahasa yang disampaikan oleh para pengajar. Huruf alphabet Bahasa Korea disebut dengan Hangeul. Orang Korea mengembangkan alphabet yang unik dan dipertimbangkan sebagai salah satu alphabet yang paling efisien di seluruh dunia. Hangeul memperoleh berbagai pujian dari berbagai pakar bahasa dari Negara lain karena desain ilmiah dan keunggulannya.73 Pembuktian hal tersebut yaitu berupa pernyataan salah satu murid Kelas Bahasa Sejong 3 yaitu Ibu Maria Kartika Purisari yang menjelaskan mengenai keterlibatan para pengajar Kelas Bahasa dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan pada saat berada dikelas yaitu sebagai berikut: “Waktu Sejong 1 di dalam buku ada informasi mengenai Greetings. Saat itu guru kita memberi tahu perbedaan saat 73
Hollym Corp., Publishers. Guide to Korean Culture. Seoul: 2012 Hal 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
salam kepada atasan kita atau orang yang lebih tua dengan sama teman kita. Saat hari besar pun bow atau salamnyapun berbeda”. Melalui Kelas Bahasa ini, memang murid-muridnya dapat berinteraksi langsung dengan pengajar yang berasal dari Korea sehingga membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Dalam program Kelas Bahasa ini terdapat hingga 8 level disediakan agar
dapat
berbahasa
Korea
secara
native.
Tempat
pembelajarannya ada dua yaitu kelas yang berada di Lotte Shopping Avenue pada Art & Culture Education Center maupun belajar langsung di KCC. Murid-murid yang tergabung didalamnya memilih KCC sebagai tempat untuk belajar Bahasa Korea karena sebagian besar dari mereka adalah penggemar dari K-Pop, Korean Drama, dan tergabung dari beberapa komunitas penggemar grup K-Pop yang sering mengadakan gathering di KCC. Lalu selain karena diajar langsung oleh native speaker, juga resmi dan masih dibawah naungan langsung dari Pemerintah Korea. Seperti ungkapan salah satu murid Kelas Bahasa Sejong 3 yaitu Ibu Indri Hapsari mengenai alasan mengapa memilih program Kelas Bahasa Korea di KCC, “Saya suka menonton drama korea makanya saya ingin belajar bahasa korea. Dari hasil browsing di internet, saya tahu ada KCC di Jakarta dan saya join kelas bahasa di situ. Kenapa KCC dan bukan yg lain? Pertama karena kerjasama KCC dengan negara Korea (dengan kementerian di Korea) berasanya KCC itu resmi dari pihak Korea sana, kedua karena biayanya yg terjangkau, terakhir karena lokasinya yg lumayan dekat dr tempat tinggal saya. Setelah saya belajar di sini saya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
merasa buku panduan belajarnya sistematik dan cukup mudah dimengerti”. d. Kelas Kesenian Kelas kesenian adalah program lain dari KCC untuk mengkomunikasikan budaya seni khas Korea Selatan di Indonesia. Kelas seni ini biasanya berlangsung selama kurang lebih dua bulan untuk satu cabang kesenian yang akan dipelajari oleh masyarakat. Mulai dari kesenian alat musik tradisional khas Korea, hingga tarian tradisional dibuka kelasnya secara bergantian. Untuk alat musik tradisional, pada tahun 2015 ini KCC mengadakan program khusus yaitu Korean Traditional Music Class. Tujuannya untuk memperkenalkan 3 (tiga) alat music tradisional Korea yaitu Danso (flute), Haegeum dan Gayageum. Seperti yang diketahui bahwa Gayageum adalah salah satu instrumen musik tradisional Korea yang paling terkenal yang dilengkapi oleh senar-senar dan cara memainkan insturmen ini yaitu dengan dipetik dan memiliki bentuk yang memanjang. Haegeum adalah alat musik tradisional korea yang berbentuk menyerupai biola dimana terdapat dawai yang memainkannya dengan digesekkan. Dan yang terakhir Danso adalah alat musik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
tradisional tiup yang terbuat dari bambu menyerupai seruling tetapi hanya terdapat 5 (lima) lubang untuk meletakkan jari.74
Gambar 4.2.4 Poster Korean Traditional Music Class e. Pemanfaatan Buku Perpustakaan Diperpustakaan KCC terdapat banyak sekali buku-buku terkait kebudayaan Korea baik mulai dari budaya tradisional maupun modern yang berbentuk dalam Bahasa Korea, Bahasa Inggris, dan juga Bahasa Indonesia. Sebagian dari buku tersebut adalah terbitan dari lembaga-lembaga baik yang masih dibawah naungan Pemerintah Korea maupun non Pemerintah yang merupakan lembaga pemerhati budaya, hukum, dan ekonomi Korea. Pada bagian ini, peneliti akan fokus dalam beberapa referensi buku yang ada diperpustakaan KCC yang membahas bidang budaya dari Korea Selatan. Dalam buku Korean Cultural Heritage, menjelaskan sejarah awal dari ginseng Korea yang terkenal di seluruh dunia. 74
Hollym Corp., Publishers. Guide to Korean Culture. Seoul: 2012 Hal 100-110
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Ginseng is a medicinal plant with wondrous powers. Although it grows at other countries as well, it is widely cultivated in Korea where the climate and soil produces the world‟s finest.75 Kemudian pada buku garapan gabungan dari
The
International Association of Korean Studies in Indonesia (INAKOS), Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada dan Institute of International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada yang berjudul Budaya Hallyu Korea menjelaskan mengenai budaya modern yaitu Hallyu pertama kali diperkenalkan. Istilah Hallyu yang berarti gelombang Korea pertama kali diperkenalkan oleh media massa di China, untuk menyebut fenomena ledakan popularitas produk-produk drama Korea di negeri tirai bambu tersebut. Gelombang korea pertama kali menerpa Indonesia pada tahun 2002, dengan populernya drama seri Korea, seperti Endless Love.76 Pada buku terakhir yaitu Mengintip Budaya Korea: Pandangan Generasi Muda Indonesia yang garapan lanjutan antara INAKOS dengan Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada membahas mengenai salah satu makanan khas Korea yaitu Kimchi.
75
Korean Overseas Information Service. Korean Cultural Heritage. Seoul: 2012 Hal 261 The International Association of Korean Studies in Indonesia (INAKOS), Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada dan Institute of International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada. Budaya Hallyu Korea. Yogyakarta: 2012 Hal 20 76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Kimchi adalah makanan tradisional Korea sejenis asinan sayur yang difermentasikan dan diberi bumbu pedas yang merupakan menu wajib yang harus ada ketika orang Korea makan.77 f. Kunjungan Pendidikan Program terakhir ini dapat dikatakan program terbaru dari KCC. Pelaksanaannya baru dimulai pada tahun 2015. Awalnya banyak pengajuan dari berbagai Sekolah maupun Universitas agar dapat melakukan kunjungan pendidikan ke kantor KCC dibilangan salah satu pusat perkantoran di Jalan Jend. Sudirman tersebut. Karena banyaknya permintaan tersebut, barulah KCC mencoba mengatur agendanya agar dapat meluangkan waktu bagi para adik-adik yang ingin mengetahui mengenai budaya Korea. Tetapi lama kelamaan, tidak hanya dari pihak Sekolah maupun Universitas yang datang ke KCC, dari perwakilan pihak KCC dimintai untuk mengunjungi sekolah mereka. Tidak hanya sebatas Sekolah maupun Universitas, Instansi Pemerintah juga melakukan kunjungan pendidikan ke KCC. Berikut penjelasan Ibu Kimberly Febrianti mengenai sistematika kunjungan pendidikan tersebut. “Mengenai KCC, secara luas yang mereka tahu tentang kelas bahasa, ataupun acara-acara kita yang ada kaitannya dengan budaya Korea. Selain itu ada program lain yang kita 77
The International Association of Korean Studies in Indonesia (INAKOS) dan Pusat Studi Korea Universitas Gadjah Mada. Mengintip Budaya Korea: Pandangan Generasi Muda Indonesia. Yogyakarta: 2012 Hal 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
tidak expose itu mungkin adanya kunjungan pendidikan dimana kita menerima beberapa sekolah-sekolah untuk datang ke KCC dimana sekolah tersebut ingin mengenal tentang kebudayaan Korea. Karena mereka ingin mengenal tentang kebudayaannya secara luas seperti apa ataupun secara spesifik dan juga mereka ingin tahu IPTEK-nya ataupun lainnya nanti kita akan buatkan sebuah program seperti ppt (istilah singkatan untuk Ms. Powerpoint) mengenai hal tersebut dari sini, lalu kita memberikan penjelasan selain itu kita juga mengenalkan beberapa kebudayaan dan juga permainan tradisional ke mereka. Selain mereka datang langsung ke KCC, terkadang dari KCC juga langsung mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah. Program ini baru dimulai tahun 2015, dan tahun ini baru melaksanakannya 2 (dua) kali”.
Gambar 4.2.5 Dokumentasi Kunjungan Pendidikan di Yayasan Pendidikan Kristen Yahya
Gambar 4.2.6 Dokumentasi Kunjungan Pendidikan KEMHAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
4.2.2 Pencapaian
Korean
Cultural
Center
dalam
Mengkomunikasikan Budaya Korea Selatan di Indonesia Terhitung sejak pembentukkan KCC pada tahun 2011, hingga saat ini KCC telah mengumpulkan beberapa pencapaian khususnya pada tahun 2015 ini. Pencapaian yang diperoleh tersebut karena keberhasilannya dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. a. Salah satu media komunikasi KCC yaitu Fanpage Facebook yang telah mencapai 100.000 (seratus ribu) likes. b. Penghargaan dari Pemerintah Korea kepada KCC di Indonesia sebagai Pusat Kebudayaan Korea terbaik 2015 karena keberhasilannya dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Penjelasan lengkap mengenai hal tersebut sebagai berikut: “Kalau untuk pencapaian berupa penghargaan dari Pemerintah Korea itu, setiap tahun kita menggelar penghargaan untuk seluruh KCC yang tersebar diberbagai Negara di dunia dan untuk tahun 2015 ini kalau tidak salah KCC Indonesia terpilih sebagai KCC terbaik, dimana kita sangat aktif dalam mengkomunikasikan budaya dan acara kita bisa dibilang jauh lebih luas dibandingkan dengan KCC-KCC lain.” -Ibu Kimberly Febrianti, staf PR KCC c. Menjadi tamu kehormatan pada acara Indonesia International Book Fair 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
4.3
Pembahasan Setelah melakukan penelitian terhadap KCC mengenai Program-Program
yang digunakan untuk mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia berikut beberapa poin penting yang akan dijabarkan oleh peneliti dalam pembahasan penelitian ini. Yang pertama adalah mengenai program unggulan Korean Cultural Center yang dimana memegang kunci penting dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Kemudian keberhasilan dari program-program Korean Cultural Center dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia. Dan faktor penghambat dari pelaksanaan program-program Korean Cultural Center. 4.3.1
Program Unggulan Korean Cultural Center Peranan KCC tentunya sangat penting bagi pengkomunikasian
budaya Korea Selatan di Indonesia. Karena apabila jika hanya mengharapkan pengkomunikasikan budaya Korea Selatan melalui drama Korea tentunya akan sulit diterima sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia. Dimana masyarakat Indonesia walaupun pada dasarnya menyukai dramadrama garapan negeri ginseng tersebut, penggemar drama tersebut tidak lantas langsung dapat mengenal budaya Korea Selatan. Oleh karena itu peran
KCC
disini
sangat
penting
untuk
lebih
memperluas
pengkomunikasian budaya Korea Selatan di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia yang menyukai drama Korea juga dapat memahami budaya Korea Selatan. Melalui KCC masyarakat Indonesia khususnya yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
berdomisili pada Ibukota dapat merasakan langsung yang seakan-akan membawa mereka langsung ke negeri kimchi tersebut. Sebagaimana pada hasil penelitian diatas telah dijelaskan beberapa program-program KCC dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia, terdapat pula program unggulan yang sangat memegang peranan penting dalam pengkomunikasian budaya Korea Selatan di Indonesia. Sesuai dengan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.106/HK.501/MKP/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian membahas mengenai jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan di Pusat Kebudayaan, dimana KCC melakukan keseluruhan dari jenis-jenis kegiatan tersebut baik dari segi pendidikan (kelas bahasa, dan kunjungan pendidikan), dan kesenian (kelas kesenian baik tarian maupun alat musik, acara kebudayaan). Pada KCC sendiri kegiatan-kegiatan diatas disebut sebagai program-program. Mulai dari penentuan sasaran khalayak yang akan dituju, pemilihan program yang akan dilakukan, perencanaan program,
pra-pelaksanaan
program,
pelaksanaan
program,
hingga
pelaporan hasil program semua yang dilakukan KCC adalah sangat baik. Pemilihan khalayak yang dilakukan seperti yang diketahui dengan berfokus pada masyarakat yang menyukai drama Korea, penggemar K-Pop, dan artis Hallyu Korea. Ditambah lagi dengan mengetahui fakta bahwa KCC merupakan organisasi resmi dibawah naungan Pemerintah Korea Selatan membuat masyarakat lebih aware akan keberadaan KCC.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Program-program yang akan dilakukan seluruhnya terencana dengan baik dan matang terbukti dengan terselenggaranya seluruh program rutin yang telah diagendakan contohnya pada acara-acara kebudayaan. Sebelum pelaksanaan suatu program, KCC terlebih dahulu menginformasikan kepada seluruh khalayak melalui media sosial yang dijadikan sebagai salah satu media komunikasi utama KCC. Pelaksanaan program-program yang sebagian besar banyak dilakukan di kantor KCC sendiri sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas-fasilitas lain yang telah disediakan. Pelaporan pasca program dengan memberikan penilaian-penilaian yang akan menentukan apakah program yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai keberhasilan atau justru harus melakukan perbaikan kepada titiktitik kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan. Namun diantara seluruh program-program yang ada, hanya terdapat 2 (dua) program unggulan dari KCC yang memiliki peranan dan tanggung jawab yang jauh lebih berat dari program-program lain yaitu Acara Kebudayaan dan Kelas Bahasa. Acara-acara kebudayaan yang menuntun para khalayak yang sedang mengikutsertakan dirinya dalam acara tersebut akan terlibat langsung didalamnya. Dapat menambah pengalaman berharga dengan membawa pulang pengetahuan tambahan mengenai budaya Korea Selatan dan tidak hanya sampai disitu seseorang yang sebelumnya telah pengikuti acara kebudayaan yang diadakan akan turut serta kembali pada acara kebudayaan lainnya. Beragam acara kebudayaan yang disajikan oleh KCC kepada masyarakat Indonesia baik dari acara kebudayaan tradisional
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
maupun acara kebudayaan modern seluruhnya dilaksanakan dengan teratur membuatnya memiliki respon yang sangat baik dari masyarakat Indonesia. Terutama hampir seluruh acara kebudayaan yang digelar tanpa memiliki pungutan biaya seakan menghipnotis khalayak sasaran untuk terus mengikuti acara kebudayaan di KCC. Mengenai hasil yang diperoleh terutama observasi melalui salah satu media komunikasi KCC yaitu sosial media Fanpage Facebook diperoleh tanggapan positif dari beberapa peserta yang berkomentar setelah acara Movie Day pada 14 Nopember 2015 lalu dimana tidak hanya untuk memperingati Movie Day juga para peserta berkesempatan untuk memperoleh hadiah-hadiah menarik dari KCC.
Gambar 4.3.1 Komentar pada Fanpage Facebook KCC Peserta Acara Movie Day78 Kelas bahasa dimana sekilas hanya memiliki peran sebagai wadah untuk mempelajari bahasa Korea ternyata dapat dijadikan sebagai nilai tambah berharga untuk mengkomunikasikan budaya Korea Selatan baik dari pengajar maupun buku pegangan per-level yang didalamnya juga 78
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1065667146801438.1073742186.199223706779 124&type=3 diakses pada 20 Januari 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
menjelaskan mengenai bagaimana budaya Korea Selatan. Pengajar yang sebagaimana
diketahui
merupakan
native
speaker
yang
dapat
memudahkan dalam praktek langsung mengenai Bahasa Koreanya sendiri. Berdasarkan hasil observasi non-partisipatif yang dilakukan peneliti selama mengikuti program Kelas Bahasa tersebut seluruh staf pengajar tanpa terkecuali memperkenalkan mengenai budaya Korea Selatan pada saat kelas tersebut berlangsung. Buku pegangan setiap level Kelas Bahasa juga memiliki pembahasan singkat mengenai beberapa budaya Korea Selatan. Berikut beberapa contoh gambar mengenai kebudayaan Korea yang dikomunikasikan melalui buku pegangan Kelas Bahasa.
Gambar 4.3.2 Cara Memberi Salam dalam Korea Selatan79
79
King Sejong Institute. Sejong Hangukeo 1. Seoul: The National Institute of The Korean Language, 2013 Hal 66-67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Gambar 4.3.3 Tempat Liburan di Korea Selatan yang Memiliki Nilai Sejarah80
Gambar 4.3.4 Tradisi Warga Korea Pada Saat Liburan (Setiap Musimnya)81
80
King Sejong Institute. Sejong Hangukeo 2. Seoul: The National Institute of The Korean Language, 2013 Hal 106-107 81 King Sejong Institute. Sejong Hangukeo 3. Seoul: The National Institute of The Korean Language, 2013 Hal 76-77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Dan juga hingga saat ini, Program Kelas Bahasa memiliki banyak peminat terbukti dengan proses pendaftaran Kelas Bahasa Sesi 14 akan datang membuka beberapa jenis pilihan waktu kelas pada level-level awal dan membuka kelas hingga level akhir yaitu level Sejong 8.
Gambar 4.3.5 Jadwal Kelas Bahasa Sesi 1482 4.3.2
Keberhasilan Program-Program Korean Cultural Center dalam Mengkomunikasikan Budaya Korea Selatan di Indonesia Berhasilnya Program-Program KCC karena jika dilihat dari track
record pencapaian pada tahun ini saja disampaikan oleh Key Informan (Ibu Kimberly Febrianti – PR KCC) bahwa KCC Indonesia terpilih sebagai KCC terbaik tahun 2015 pada penganugerahan oleh Pemerintah Korea 82
https://mail.google.com/mail/u/0/#inbox/1523e727c68aa34f?projector=1 diakses pada 20 Januari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
Selatan yang melakukan penilaian kepada seluruh Pusat Kebudayaan Korea yang tersebar diberbagai Negara. Keberhasilan ini juga tentunya karena kerja keras yang dilakukan oleh KCC selama 4 (empat) tahun sejak berdirinya dengan konsistensi yang sangat baik dalam pelaksanaan strategi komunikasi
tersebut
melalui
program-program
KCC
baik
yang
diselenggarakan secara rutin maupun yang diselenggarakan diluar agenda sebelumnya. Ketepatan dalam pemilihan metode penyampaian untuk strategi komunikasi KCC yaitu cara pelaksanaannya menggunakan repetition, dan bentuk isinya secara informatif, persuasif, dan edukatif. Cara pelaksanaan yaitu pengulangan adalah cara yang efektif. Pada salah satu contoh dimana Hanbok Experience merupakan salah satu sub dari acara kebudayaan yang dilaksanakan beberapa kali dalam setiap tahunnya. Bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan mengikuti acara kebudayaan yang didalamnya terdapat Hanbok Experience dapat merasakannya pada acara kebudayaan lain yang tentunya tidak kalah kaya pengetahuannya dibanding dengan sebelumnya. Dan bagi yang sebelumnya telah menggunakan Hanbok, dapat menggunakannya lagi jika mengikuti acara kebudayaan lain yang diselenggarakan oleh KCC agar lebih menanamkan kepada khalayak tersebut akan budaya Korea Selatan. Bentuk isi dari program-program KCC yang informative dimana dapat mambah informasi mengenai budaya Korea. Persuasif dan edukatif karena dapat mengajak khalayak untuk langsung terjun kedalam kebudayaannya melalui praktik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
yang nyata. Contohnya pada acara kebudayaan peringatan Hari Orang Tua, dimana seluruh peserta diajarkan secara langsung cara untuk membuat Carnation Flower. 4.2.4 Faktor Penghambat Pelaksanaan Program-Program Korean Cultural Center dalam Mengkomunikasikan Budaya Korea Selatan di Indonesia Terdapat dua faktor penghambat utama dalam pelaksanaan Program-Program KCC dalam mengkomunikasikan budaya Korea Selatan di Indonesia, antara lain: a. Faktor agama Perbedaan keyakinan dalam hal memeluk agama antara Indonesia dan Korea Selatan terutama menjadi salah satu hal yang dapat menghambat pelaksanaan Program-Program KCC. Karena keyakinan yang berbeda tersebut sehingga dapat berujung pada perbedaan pandangan. Untuk memperjelas berikut penjelasan mengenai hal tersebut dari staf PR KCC yaitu Ibu Kimberly Febrianti, “Karena bedanya agama, pandangan yang dimiliki juga berbeda, dimana kalau Korea mayoritas penduduk aslinya tidak memiliki agama jadi pada saat mereka ingin mengkomunikasikan budaya mereka, mereka menjadi sangat terbuka sekali dimana Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim dan memiliki kesan sedikit tertutup dan tidak suka yang terlalu menonjol atau mewah. Nah itu KCC selalu mencari cara agar dapat memasuki budaya-budaya yang bisa diterima oleh kaum muslim itu sendiri. Dan memang itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
terkadang menjadi hambatan bagi kita karena tidak semua muslim bisa menerima”. b. Faktor jenis budaya Sebagian besar masyarakat sekarang menyukai pembaharuan, yang pada pembahasan ini peneliti menyebutnya sebagai budaya modern Korea. Pemilihan jenis budaya yang akan dikomunikasikan
terkadang
menjadi
hambatan
karena
pandangan kebanyakan orang yang berpikiran bahwa budaya modern jauh lebih baik dibandingkan budaya tradisional. Penjelasan mengenai budaya tradisional juga bagus untuk dikomunikasikan kepada masyarakat sebagai berikut: Oleh Ibu Kimberly Febrianti, PR KCC “Hambatan untuk menjalankan sendiri sejauh ini tidak memiliki hambatan yang serius, paling yaitu bedanya kita ketika membawa budaya modern dan tradisional. Karena kalau budaya modern pasti itu sudah gampang diterima tetapi kalau tradisional kan ada beberapa yang menganggap itu sangat menjenuhkan. Jadi intinya kita kan selaku penyelenggara ingin membawa yang tradisional karena modern itu selalu datang dari yang tradisional. Tetapi saat kita mengirimkan press release kepada rekan-rekan media pasti tanggapannya sangat berbeda antara kita membawa team performance yang tradisional dan yang modern. Itu akan sangat berbeda, apalagi saat melibatkan artis-artis. Paling hambatan kita itu dalam membawa yang tradisional dimana jalan keluarnya dengan meyakinkan mereka bahwa yang tradisional juga bagus dan tidak kalah bagus dengan yang modern.
http://digilib.mercubuana.ac.id/