BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian Film Habibie dan Ainun yang diproduksi MD Pictures ini merupakan
sebuah film yang disutradarai oleh Faozan Rizal, dibintangi oleh Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun, diproduksi dari buku yang berjudul sama yaitu Habibie dan Ainun, yang telah ditulis oleh Bapak Bacharudin Jusuf Habibie, pada tahun 2010, yang juga menjadi buku best seller di tahun 2011 hingga 2013, buku ini ditulis oleh Bapak Habibie sebagai terapi yang digunakannya untuk mengatasi kesedihan setelah berpulangnya sang istri yang telah setia menemaninya selama 48 tahun, Ibu Hasri Ainun Habibie yang meninggal pada tanggal 22 mei 2010 di Munchen Jerman, karena penyakit kanker ovarium. Buku dan Film Habibie dan Ainun, tidak hanya bercerita tentang Habibie, dan tidak juga hanya bercerita tentang Ainun, tapi bercerita tentang Habibie dan Ainun, tentang kisah perjalanan kehidupan dan jalinan asmara cinta seorang mantan presiden RI yaitu Bapak Bacharudin Jusuf Habibie dengan istrinya Ibu Hasri Ainun, mulai dari pertemanan di masa SMA hingga ibu Ainun Meninggal.
78
79
4.1.1 Sinopsis film Habibie & Ainun146 Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun. Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya. Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman. Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar. Apakah cinta mereka akan bisa terus abadi?
146
Data perusahaan MD Pictures
80
4.1.2 Profil MD Pictures MD Pictures sendiri adalah bagian dari MD Entertainment yang merupakan sebuah rumah produksi di Indonesia. MD Entertainment didirikan oleh Dhamoo Punjabi yang merupakan adik dari Raam Punjabi bersama putranya Manoj Punjabi. Dhamoo mendirikannya setelah hengkang dari Multivision Plus pada tahun 2003.
MD Pictures memprakarsai perkembangan industri film tidak
hanya dengan mengetengahkan berbagai ide cerita berkualitas, namun juga dengan menetapkan standar bagaimana sebuah film seharusnya dibuat. MD Pictures telah membawa perubahan positif dalam industri perfilman di Indonesia dengan mengangkat berbagai novel dan kisah yang nampak mustahil untuk digubah menjadi karya film, serta memprakarsai berdirinya studio produksi film. Portofolio MD Pictures mencakup berbagai kategori film, salah satu di antaranya adalah Ayat-Ayat Cinta yang berkategori drama, peremang bulu kuduk Hantu Jembatan Ancol, komedi romantis Cinlok, dan Kala, sebuah film non komersil berskala festival. Sebagian besar film ini memerlukan biaya produksi yang relatif rendah serta ‘hanya’ didukung oleh artis pendatang baru. Namun, karena kekuatan cerita, film-film tadi berhasil menjaring jumlah penonton yang sangat tinggi dan meraih box Office (film terlaris). Karena hal tersebut dan kedekatan Bapak Manoj dengan Bapak habibie yang diawali oleh Ibu Ainun menyukai sinetron Cinta Fitri, kemudian beliau mengundang semua crew dan pemain Cinta Fitri ke rumah mereka. Maka MD Picture menjadi rumah produksi yang disetujui oleh bapak Habibie dalam penggarapan film Habibie & Ainun, yang cerita di dalamnya berdasarkan buku
81
dengan judul yang sama. Perjanjian kerjasama pun lalu ditandatangani dalam sebuah komperensi pers yang digelar di kediaman Bapak BJ Habibie, di Jl. Patra Kuningan – Jakarta, pada hari Jum’at, 26 Agustus 2011 lalu, oleh Bapak BJ Habibie sendiri dan Bapak Manoj Punjabi selaku produser dan pimpinan direktur MD Pictures. Pada tahun 2008 MD Pictures berhasil membuat film mereka yang berjudul Ayat – Ayat Cinta menjadi film yang laris dan fenomenal. Hal ini pun kembali terulang pada film Habibie & Ainun yang tayang pada 20 Desember 2012, dengan mendapatkan penghargaan sebagai film terlaris 2013, yang berhasil dikukuhkan oleh 21 Cineplex sebagai film dengan jumlah penonton tertinggi di Indonesia saat ini. Berdasarkan jumlah yang tercatat di 21 Cineplex sejak Desember 2012 sampai dengan Juli 2013, film Habibie & Ainun berhasil meraup jumlah sekitar 4,6 juta penonton. Jumlah ini belum termasuk penonton yang menyaksikannya di luar grup bioskop 21 Cineplex, ataupun layar tancap. 4.1.3 Profil Key Informan Penelitian A. Bapak Karan Mahtani ( Directur MD Pictures & Co-Producer pada film Habibie & Ainun) Bapak Karan Mahtani adalah directur dari MD Pictures yang pada film Habibie & Ainun menjabat sebagai Co – Producer, yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan film. beliau dengan berbaik hati mengizinkan peneliti melakukan penelitian di MD Pictures, menyempatkan waktu dalam menjawab
82
semua pertanyaan yang peneliti ajukan dengan sabar dan terbuka, serta menyediakan semua data yang diperlukan oleh peneliti. Awalnya peneliti akan mewawancarai Bapak Manoj Punjabi selaku pimpinan direktur dari MD Pictures dan produser film Habibie & Ainun, namun karena kesibukan beliau yang sangat padat saat itu beliau sedang mempromosikan film Habibie & Ainun diluar negeri, dan untuk mempersiapkan film terbaru MD, maka dengan berbaik hati bapak Karan Mahtani menawarkan diri untuk diwawancarai oleh peneliti sebagai pengganti wawancara dengan pak Manoj, dimana Pak Karan juga merupakan orang yang terjun langsung pada produksi & promosi film Habibie & Ainun sehingga mengetahui seluk beluk film tersebut. Dengan mengatur waktu yang cukup sulit, maka Bapak Karan baru bisa diwawancarai pada tanggal 27 Juni 2014, pukul 13.00 – 14.00, di kantor MD Pictures, gedung MD Palace, lantai 8 di ruangan bapak Karan Mahtani. B. Ibu Nadya Augustia (Promotion & Marketing Manager pada film Habibie & Ainun) Ibu Nadya Augustia yang menjabat sebagai Promotion & Marketing Manager pada film Habibie & Ainun, bertugas dan bertangung jawab dalam mempromosikan film Habibie & Ainun, merencanakan promosi pada media periklanan above the line & Below the line, dan mencari sponsor untuk film tersebut. Beliau sangat membantu peneliti dengan menjawab pertanyaan peneliti dengan terbuka, dan sangat informatif. Pertemuan dengan Ibu Nadya lebih cepat ketimbang Pak karan, pertemuan dengan beliau yang direncanakan setelah tanggal 25 januari 2014 setelah sidang
83
seminar proposal skripsi peneliti, awal februari 2014 peneliti mulai mengajukan surat penelitian pada Pak Karan Mahtani, kemudian pada tanggal 25 februari 2014, pukul 15.00 – 16.00 WIB, di kantor MD Pictures, gedung MD Palace lantai 8, diruang meeting kecil, wawancara pun dilakukan. C. Bapak Hendrayadi (Line Producer MD Pictures pada film Habibie & Ainun) Bapak Hendrayadi
adalah Line Producer dari MD Pictures untuk film
Habibie & Ainun, yang bertanggung jawab terhadap materi film dari mulai pra produksi hingga proses setelah penayangannya dan juga untuk promosi. keseluruhan film. beliau dengan berbaik hati mengizinkan peneliti melakukan penelitian di MD Pictures, menyempatkan waktu dalam menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan dengan sabar dan terbuka. Dalam pengumpulan data pada departemen promotion & marketing, peneliti dibantu oleh Ibu Eko Siswati dan Bapak Novan. Pengumpulan data agak tersendat karena, pergantian karyawan yg disebabkan oleh resign, dan beberapa karyawan tersebut merupakan orang yang ikut berkecimpung dalam film Habibie dan Ainun. Namun begitu, akhirnya peneliti bisa mendapatkan data – data yang peneliti perlukan. D. Bapak Slamet Rahardjo, seniman, pekerja seni, aktor, sutradara senior Indonesia. Peneliti mewawancarai beliau pada hari senin, tanggal 14 juli 2014, di sanggar teater popoler, dimana beliau merupakan pimpinan sanggar tersebut. Pada kesempatan ini beliau tidak membahas tentang promosi dari sudut pandang
84
seorang ahli promosi, tapi beliau membahas mengenai konten dan pendapat beliau sebagai penonton, pekerja seni atas kesuksesan yang telah diraih oleh film Habibie dan Ainun. E. Bapak Andi Apriatna, PR/ Publicist film Peneliti mewawancarai beliau pada hari kamis 7 Agustus 2014, di daerah kalibata city, beliau bekerja sebagai PR / Publicist pada Dian Communication, dimana beliau telah ikut dalam mempromosikan film Laskar Pelangi, Semesta Mendukung, Perahu Kertas, Milli & Nathan, BATAS, dan beberapa lainnya. PR/ Publicist mempunyai tugas untuk merencanakan promosi sebuah film, dari segi publikasi pada media, menyebarkan berita – berita untuk promosi film. Seorang publicist mulai bekerja sejak scenario masih berupa draft, mereka dapat ikut memberikan saran kepada production house untuk pemilihan pemain, berita – berita yang harus diangkat, menyarankan kepada production house berbagai macam cara promosi untuk ditayangkan pada media. Dalam kesempatan ini peneliti mewawancarai beliau mengenai kesuksesan film Habibie dan Ainun dari sudut pandang seorang ahli promosi film yang telah menonton film tersebut. Tabel. 4.1 Data Wawancara dengan Key Informan No.
1.
Nama Key
Hari / Tanggal
Informan
wawancara
Ibu
Selasa
Nadya
Augustia
/
Februari 2014
25
Waktu wawancara
Tempat
Fokus wawancara
15.00–16.00 WIB
Kantor MD
- Strategi
promosi
&
Bauran
promosi
yang
Pictures, lantai
8,
direncanakan
&
ruang
dilakukan oleh tim MD
meeting
pictures
kecil
85
2.
Bapak Karan
Jum’at / 27 Juni
Mahtani
2014
13.00 -14.00 WIB
Kantor MD
- Alasan
Pictures,
untuk memproduksi film
lantai
8,
ketertarikan
Habibie & Ainun
ruang kerja Pak Karan
- Strategi bauran
Promosi promosi
dan yang
direncanakan
dan
dilakukan
3
Bapak
Selasa
/
Hendrayadi
Agustus 2014
5
16.00 - 17.00 WIB
Kantor MD
- Segementasi,
Pictures,
dan
lantai
8,
ruang
targeting,
positioning
film
Habibie dan Ainun pada media promosinya.
meeting
4
Bapak
Senin / 14 Juli
Slamet
2014
15.00 - 16.00 WIB
Rahardjo
Sanggar
- Kesuksesan film Habibie
teater
dan Ainun.
populer, ruang kerja
5
Bapak Andi
Kamis
/
Apriatna
Agustus 2014
7
21.30 – 23.00
Café
di
- Kesuksesan film Habibie
Kalibata
dan
Ainun
City
pandang
dari
sudut
seorang
PR/
Publicist film
Sumber . Arsip peneliti 2014 Dalam Penelitian ini peneliti membahas hasil penelitian tersebut dengan memaparkan, dimulai dari yang difokuskan pada : 1.
Perencanaan strategi promosi melalui Analisis SWOT, Segmentasi, Targeting, dan Positioning.
2.
Pelaksanaan kegiatan promosi pada bauran promosi yang digunakan MD PICTURES dalam mempromosikan film Habibie dan Ainun.
86
3.
Pengawasan dan evaluasi efektivitas dari strategi promosi yang digunakan MD PICTURES dalam mempromosikan film Habibie dan Ainun.
4.2
Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan menjabarkan tentang hasil penelitian yang telah
peneliti dapatkan setelah melakukan analisa berdasarkan sumber – sumber utama dan juga dari sumber lainnya sebagai pelengkap. Hal yang diteliti yaitu mengenai “Strategi Promosi Film Habibie & Ainun (Studi Kasus pada tim MD Pictures)”. Untuk mendapatkan data-data primer yang diperlukan peneliti, peneliti melakukan wawancara mendalam pada
Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion
manager, Bapak Karan Mahtani selaku Co- Producer pada film Habibie & Ainun dan juga Directur MD Pictures, Bapak Hendrayadi sebagai Line Producer di film Habibie & Ainun, Bapak Slamet Rahardjo selaku seniman, aktor, sutradara senior Indonesia, Bapak Andi Apriatna selaku PR / publicist film di Indonesia, observasi, dan pengumpulan data. Wawancara yang dilakukan ialah wawancara mendalam untuk mengetahui strategi promosi yang sudah dijalankan oleh MD Pictures dalam mempromosikan film Habibie & Ainun dalam mendapatkan penontonnya, sehingga menjadi film terlaris. Kemudian peneliti akan menganalisa dan membahas data yang telah diperoleh, baik data hasil wawancara mendalam, pengumpulan data dari tim MD Pictures, media internet, kemudian catatan lapangan pada observasi yang dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan metode tersebut, peneliti berusaha memaparkan data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan penelitian.
87
Adapun strategi promosi tersebut dijalankan oleh tim MD Pictures yang dikepalai oleh Ibu Nadya Augustia selaku Promotion & Marketing Manager pada film Habibie & Ainun. Dibantu dengan Promotion & Marketing Assistant Ibu Eko Siswati, dan 2 staff lainnya, Pak Hendrayadi selaku Line Producer yang bertanggung jawab atas materi film mulai dari pra produksi, promosi hingga setelah penayangannya materi film Habibie dan Ainun,
dan Bapak Karan
Mahtani selaku Co-Producer yang bertanggung jawab penuh atas keseluruhan film Habibie & Ainun. Berdasarkan wawancara mendalam penulis dengan Ibu Nadya Augustia selaku Promotion & Marketing Manager pada film Habibie & Ainun pada tanggal 25 Februari 2014, pukul 15.00 – 16.00 WIB, bertempat di kantor MD Pictures, penulis mendapatkan informasi bahwa, film Habibie & Ainun bukan film pertama MD Picture, sehingga untuk mempromosikan film tersebut tidak ada kendala sama sekali, promosi dilakukan 2 minggu sebelum launching film, dan 2 minggu setelah launching film Habibie & Ainun. Menurut beliau cara ini efektif dan efisien karena jika promosi dilakukan terlalu lama sebelum film ini tayang, maka akan percuma, ketika penonton melihat iklannya dan terlalu lama dengan tanggal tayang filmnya, penonton akan lupa. Informasi lain yang penulis dapatkan adalah melalui wawancara mendalam penulis dengan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer MD Pictures untuk film Habibie & Ainun pada tanggal 5 Agustus 2014 pukul 16.00 - 17.00 WIB, bertempat di kantor MD Pictures, bahwa tidak ada kendala dalam promosi dan produksi film Habibie & Ainun karena film ini mempunyai banyak kekuatan, dan
88
menjadi film yang dicari oleh masyarakat baik di Indonesia maupun di luar negeri. Materi promosi telah dikerjakan justru sebelum film ini selesai di produksi kurang lebih 6 bulan sebelum tayang, namun untuk promosi yang gencar dilakukan kurang lebih sebulan setelah dan sebelum tayang serentak. Ketika film ini tayang banyak permintaan dari masyarakat dan media yang ingin mewawancarai dan ingin lebih dekat dengan pak Habibie dan pemeran Habibie yaitu Reza Rahardian, sehingga dari segi promosi ini sangat menguntungkan MD Pictures karena tidak perlu menambahkan biaya promosi lagi. Media paling efektif adalah menggunakan trailer, yang dipasang di youtube, media sosial,
televisi, layar
bioskop ketika pertunjukan mulai, dan di plasma TV lobby bioskop. Kemudian
informasi lainnya yang penulis dapatkan adalah melalui
wawancara mendalam penulis dengan Bapak Karan Mahtani selaku Co-producer film Habibie & Ainun dan juga Directur MD Pictures pada tanggal 27 Juni 2014 pukul 13.00 -14.00 WIB, bertempat di kantor MD Pictures, bahwa tidak ada kendala dalam promosi dan produksi film Habibie & Ainun karena MD sudah biasa dengan bikin promosi film, sinetron dll. Sehingga tidak ada kesulitan maupun kendala untuk mempromosikan film ini. Untuk promosi dilakukan selama kurang lebih 2-3 bulan dengan perencanaan materi hingga promosi selesai tayang di media. Dengan media paling efektif adalah televisi. Peneliti pun mewawancarai 2 orang narasumber yang bukan dari MD Pictures ataupun yang terlibat langsung pada film Habibie dan Ainun, namun kedua orang tersebut adalah Bapak Slamet Rahardjo, selaku pekerja seni, seniman, aktor, sutradara senior Indonesia dan Bapak Andi Apriatna, seorang
89
pekerja PR / Publicist yang telah berkecimpung sejak 2010 – hingga kini, pekerjaannya sebagai PR / publicist film adalah merencanakan promosi film melalui media – media. Kedua narasumber saya ini, menceritakan kehebatan yang mereka lihat dan rasakan pada kesuksesan film Habibie dan Ainun, sebagai orang yang diluar tim produksi ataupun promosi MD Pictures. Informasi yang penulis dapatkan adalah bahwa film ini mempunyai kekuatan pada konten, pada filmnya tersebut, pada acting Reza Rahardian, dan sosok Bapak Habibie dan Ibu Ainun atas kesetian yang mereka miliki, dari cinta, dan negara, dan cerita yang mampu dicerna oleh siapa saja. 4.2.1 Perencanaan strategi promosi melalui Analisis SWOT, Segmentasi, Targeting, dan Positioning Dalam proses mengidentifikasi perencanaan strategi promosi melalui Analisis SWOT, Segmentasi, Targeting, dan Positioning yang sudah dilakukan MD PICTURES dalam mempromosikan Film Habibie dan Ainun, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan fokus masalah tersebut kepada ketiga key informan, dari tim MD pictures, terdapat beberapa pertanyaan dan jawaban yang berbeda antara masing – masing key informan, ini dikarenakan tugas dan tanggung jawab yang berbeda di lapangan. Namun, meski begitu tetap dapat ditemukan poin – poin yang harus peneliti temukan. Sebelumnya dalam melakukan perencanaan promosi film Habibe & Ainun, ada perlunya diketahui tujuan dalam mempromosikan film Habibie & Ainun tersebut. Adapun tujuan promosi menurut Bapak Karan Mahtani selaku coproducer film Habibie & Ainun, beliau mengatakan:
90
“Tujuan promosi untuk orang –orang aware, bahwa film habibie dan ainun kisahnya kisah cintanya, kisah sosok seorang suami dan isteri, untuk orang tau film ini bukan hanya ke politik tapi film ini lebih ke love story, dan untuk menarik orang tahu film ini apa.” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Sedangkan Ibu Nadya Augustia selaku Sales & Promotion Manager film habibie & Ainun mengatakan : “Tujuan promosi film ini untuk mendapatkan penonton yang banyak, target audiens kita tercapai” (wawancara mendalam pada tanggal 25 Februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : ‘‘Yang pertama untuk mengejar penonton untuk nonton dibioskop, mengundang pecinta film bioskop, film indonesi, maupun yang bukan penikmat film, walaupun bukan penikmat film, tapi kita coba tawarkan film ini dengan kemasan istimewa, sebuah film mahakarya, sebagai sebuah film yang layak ditonton, kita undang untuk ayo ke bioskop, tonton film ini, film yang layak ditonton, film yang beredukasi, film yang penuh rasa, kesetiaan. Kita coba undang melalui promosi ini’’. (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) 4.2.1.1 Analisis SWOT Setelah tujuan promosi diketahui maka hal yang penting dalam membuat strategi promosi, adalah diperlukannya analisis situasi dengan memusatkan perhatian pada faktor –faktor yang mempengaruhi / relevan dalam mempersiapkan suatu strategi promosi, yang meliputi analisis internal yaitu analisis SWOT, dan analisi eksternal pada kegiatan penentuan Segmentasi, Targeting dan Positiong. Analisis SWOT adalah bagaimana memetakan (strength) kekuatan – (weakness) kelemahan – (opportunities) peluang - dan (threats) ancaman, pada perusahaan.
91
1.
Analisis kekuatan (strength) Adapun hal yang menjadi kekuatan (strength) dalam Film Habibie & Ainun
melalui wawancara dengan pak Karan Mahtani selaku co – Producer film Habibie & Ainun, beliau mengatakan : “Waktu Pak habibie ada rencana untuk membuat novel ini, pak habibie bilang ke pak manoj, pak manoj bilang “boleh kalau sudah jadi novelnya kabarin”. pas novelnya dikasih, pak manoj baca diawalnya dimana ada kata – kata bahwa dibuku itu dari gula jawa berubah menjadi gula pasir, itu sudah kelihatan bahwa cinta seorang suami kepada istrinya, love storynya, itu yang bikin kita tertarik untuk memfilmkan buku ini, karena dia punya love story yang begitu real. Dari buku itu kita gak terlalu ambil ke politiknya, karena kita mau kasih lihat bahwa seorang mantan presiden punya story yang orang belum pernah lihat, kalau dia di politik atau apa orang kan sudah tahu sosok pak habibie sebagai presiden, tapi dia punya sosok sebagai seorang suami yang begitu mencintai istrinya kan belum pernah ada yang lihat, itu yang kita ingin tonjolkan dari film ini”. (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014 ) Seperti juga yang dikemukakan oleh Ibu Nadya selaku manager promosi film Habibie &Ainun, beliau mengatakan ; “Kekuatan film ini love story, kita tonton trailernya memang lebih kuat love storynya sehingga kita membuat campaignnya. Yang kita lihat disini filmnya lebih kasih suami ke istri, dimana pengorbanan ibu Ainun saat dalam keadaan sakit masih memikirkan pak habibie, jadi ya hal ini yang lebih kuat di dalam love storynya, sehingga kita masukkan love story menjadi bagian promosi kita. Masyarakat Indonesia itu masih melihat love story itu menjadi no 1 dimana film supaya tidak boring kita packagingnya itu lebih baik ke love story, kalo dilihat Habibie & Ainun juga lebih menceritakan kisah cinta Habibie & Ainun” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Yang membuat MD Pictures tertarik dalam membuat film ini, pertama adalah sosok figure dari pak habibie, yang mana pak habibie merupakan sosok yang sangat dikagumi oleh hampir seluruh rakyat Indonesia,
92
termasuk saya, kami dari MD pictures, dan dari novel itu juga tertulis biografi tentang cerita antara Pak Habibie dan Ibu Ainun, romantika kesetiaan cinta seorang Pak Habibie terhadap Ibu Ainun hal itu yang membuat kami tertarik untuk memfilmkan novel ini. Untuk kekuatannya adalah sudah pasti kekuatan dari film ini adalah tentang kekuatan kesetiaan cinta, arti dari sebuah kesetiaan cinta, dari awal hingga akhir hayat ibu ainun. Novel yang sudah laris, kemudian sosok dari pak Habibie sendiri, dan kesuksesan Akting dari Reza Rahardian ini juga mempengaruhi kesuksesan promosi film ini” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) Yang kemudian hal ini dilengkapi dengan data wawancara Bapak Manoj Punjabi selaku pimpinan produser MD Pictures dengan berita satu. “Film ini bukan hanya sekedar kisah drama percintaan pelakunya (BJ Habibie & Ainun) namun lebih dari itu unsur sejarahnya pun melekat disini sehingga bisa jadi inspirasi bagi masyarakat”147. 2.
Analisis kelemahan (weakness) Adapun pemetaan (weakness) kelemahan dalam film ini yang menurut
Bapak Karan Mahtani co – producer film habibie & Ainun beliau mengatakan : “Untuk film ini tidak ada kelemahan, karena kita sutingnya beneran suting di jerman, kita memang suting dengan lokasi ditempat yang sebenarnya, suting di IPTN, suting di jerman, dengan bantuan pak habibie, dengan koneksi dia, kesulitan tidak ada, kita memang dapat tempat – tempat yang harus kita suting, kita tidak membuat set sendiri.” (wawancara mendalam pada 27 Juni 2014) Menurut Ibu Nadya Augustia sales & promotion manager, beliau mengatakan : “Kelemahan pada film ini saya rasa tidak ada, karena kita sudah pertimbangan semuanya, dan ini bukan film pertama MD pictures, jadi kita sudah tau pakem – pakemnya.” (wawancara mendalam pada tanggal 25 Februari 2014)
147
http://www.beritasatu.com/film/170811-tembus-4-juta-lebih-penonton-film-habibie-ainungelar-syukuran.html
93
Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Saya rasa untuk film habibie dan ainun tidak ada kelemahan ya, yang dimana dengan adanya kekuatan cinta yang kita kemas dari sebuah novel yang sudah laris, kemudian kita kemas lagi supaya lebih menarik secara audio visual, menjadi kekuatan yang sangat besar untuk film ini.” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) 3.
Analisis peluang (Opportunities) Pemetaan (opportunities) peluang - peluang yang dilihat oleh MD Pictures
menurut bapak Karan Mahtani, co – producer film Habibie & Ainun : “Film ini adalah film love story, yang dari awal kita buat untuk semua umur, ibu – ibu, anak remaja, cewek, cowok, bapak – bapak, karena subjeknya universal, kemudian kita lihat filmnya di editing kita yakin bahwa film ini very commercial” (wawancara pada tanggal 27 juni 2014) Menurut Ibu Nadya Augustia sales & promotion manager, beliau mengatakan : “Film kita kekuatannya di love story, sangat universal, sehingga peluangnya film Habibie & Ainun ini dapat ditonton oleh semua orang.” (wawancara mendalam pada tanggal 25 Februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Peluangnya yang kita lihat untuk promosi film ini adalah dari sosok pak habibie itu sendiri, yang sangat berpotensi besar untuk menjadikan materi promosi film ini, masalah kesuksesan novel laris ini juga sangat berpengaruh besar untuk kesuksesan dalam menjual film ini, dimana novel laris dipasaran itu sangat berpengaruh, karena hampir semua pembaca novel tersebut ingin tahu bagaimana kemasan cerita dalam novel itu yang telah dikemas dengan media berbeda yaitu dengan media audio visual. Ditambah dengan penonton yang diluar baca novel tersebut”. (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014)
94
4.
Analisis ancaman (threats) Ancaman untuk film Habibie & Ainun yang pada saat itu, tahun 2012,
banyak terciptanya film nasional dan film barat yang memiliki banyak jumlah penonton, berikut tanggapan dari Pak karan Mahtani co- producer film Habibie & Ainun : “ Ancaman sih gak ada, kalo film bagus orang pasti nonton, film Indonesia kalo dilawan dengan film barat tidak bermasalah, tergantung filmnya lagi, kalau memang filmnya bagus orang pasti nonton, orang pasti cari” (wawancara mendalam pada tanggal 27 juni 2014) Menurut Ibu Nadya Augustia sales & promotion manager, beliau mengatakan : “ Ancaman menurut saya juga tidak ada, karena kita sudah yakin bahwa film ini pasti sukses” (wawancara mendalam pada tanggal 25 Februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Ini bukan sebuah ancaman ya, disaat film nasional maupun film barat tayang dibioskop yang juga memiliki banyak penonton, justru ini yang menjadikan motivasi untuk kita dari tim MD Pictures untuk membuat karya yang berkualitas film yang tidak merugikan masyarakat yang telah membeli tiket untuk menonton film ini.” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) 4.2.1.2 STP (Segmentation, Targeting, dan Positiong) Setelah menganalisis SWOT, sebagai analisis internal. Maka hal lain yang sangat diperlukan adalah STP (Segmentation, Targeting, dan Positiong) yang merupakan analisis eksternal yang harus diamati, dalam merencanakan strategi promosi.
95
Penjelasan tentang hal tersebut terdapat pada wawancara dengan Bapak Karan Mahtani , co – producer film Habibie & Ainun : “Segment film ini semua orang, waktu kita buat film ini memang kita buat untuk ibu – ibu, untuk anak remaja, karena love story itu segmentasinya universal, jadi untuk target marketnya juga sama untuk semua orang, dengan positioning sebagai film love story” (wawancara mendalam pada tanggal 27 juni 2014) Sedangkan menurut
Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion
manager, beliau mengatakan ; “Seperti saya bilang sebelumnya, kekuatan film ini ya di love story, seperti contohnya kita membagikan bunga waktu itu saat car free day di bunderan HI .Kita membagikan bunga tanda cinta itu dalam bentuk tidak harus ke kekasih tapi bisa ke orang tua, jadi orang yang lagi lari pagi di area bunderan HI, kita campaign bagikan bunga dan disitu ada kata – kata dari pak habibie untuk Ibu Ainun, kita kasih text yang didalam buku, kita bagikan ke orang”. Jadi karena love story itu dirasakan semua orang, jadi film ini memang segmentasinya ke semua orang, target audiens kita juga semua orang, positioningnya film cinta karena kekuatannya di love story.” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Segmentasinya adalah untuk semua umur, semua kalangan, target marketnya pun juga untuk semua kalangan, maka dari itu film habibie dan ainun ini kita kemas untuk bisa ditonton oleh keluarga, disaat satu keluarga yang terdiri dari anak – anak, remaja, sampai orang tua bisa menikmati film ini tanpa ada segmen yang dibatasi secara kategori umur, jadi target market kita juga dari semua kalangan, dari kelas bawah, kelas, dari semua latar belakang pendidikan. Anak – anak sampai manula dapat menyaksikan film ini tanpa terkendala. Dari demografi wilayah kita juga tidak batasi, film ini juga tidak terbatas hanya di Indonesia film ini kita putar di luar negeri, asia, di Malaysia singapura, maupun eropa, jerman turki” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014)
96
4.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Promosi Pada Bauran Promosi yang Digunakan MD PICTURES dalam Mempromosikan Film Habibie dan Ainun. Setelah peneliti mengidentifikasi perencanaan strategi promosi melalui Analisis SWOT, Segmentasi, Targeting, dan Positioning yang sudah dilakukan MD PICTURES dalam mempromosikan Film Habibie dan Ainun. Maka peneliti melanjutkan pada fokus selanjutnya yaitu pelaksanaan kegiatan promosi pada bauran promosi (periklanan (advertising), penjualan langsung, (direct marketing), pemasaran digital (internet marketing), promosi penjualan (sales promotion), publikasi / humas (public relation), penjualan perseorangan (personnal selling) yang digunakan MD PICTURES dalam mempromosikan film Habibie dan Ainun. Tim MD Pictures, mempunyai pengalaman dengan keberhasilan film Ayat – Ayat Cinta yang merupakan film terlaris pada tahun 2008, Kemudian kegiatan promosi film Habibie dan Ainun, diungkapkan oleh Bapak Karan Mahtani, co – producer film habibie & Ainun, beliau mengatakan : “Kita biasanya bikin film maksimal kita pakai 1 atau 2 tv station untuk putar trailernya, sedangkan untuk promosi film habibie dan ainun kita pasang di semua tv station, metro, rcti, antv, mnc, kita beli spot iklan ke semua tv station, promosi lebih ke tv, kemudian ada beberapa billboard juga, Untuk radio ada addlib, yang mengatakan bahwa habibie dan ainun akan main dibioskop tanggal sekian. Basicly kalo film nya bagus itu lebih ke word of mouth, orang kalau suka mereka akan bilang ke teman mereka sehingga semua orang akan nonton.” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Menurut Bapak karan Mahtani, adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh tim MD pictures, adalah sebagai berikut : “Awalnya kita tonton filmnya di editing, kemudian kita buat trailernya, terus kita masukin ke bioskop, tv, youtube, media internet, roadshow,
97
billboar, baliho, untuk radio ada addlib, yang berisi, bahwa habibie dan ainun akan main dibioskop tanggal sekian, untuk promosi film ini kita benar – benar all out promosi, Pak SBY juga nonton filmnya, sebelum gala premier, gala premier kita ada 2, Pak SBY nonton dulu, baru ada gala premier dengan seluruh crew, undangan dan media. Dengan waktu kurang lebih 2 sampai 3 bulan.” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Kemudian Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion manager film Habibie & Ainun mengatakan : “Biasa film itu kita lakukan 2 minggu sebelum tayang serentak kita lakukan promosi dan 2 minggu saat tayang pun kita lakukan promosi. “2 minggu sebelum launching sebelum tayang serentak, karena percuma Indonesia itu kalau kita terlalu lama orang lupa, jadi mending kita promosi dekat dengan tayang filmnya dan itu penting 2 minggu sebelum dan 2 minggu setelah tayang jadi saat tayang itu orang liat promonya mereka ke bioskop dan sudah ada filmnya, percuma kita promo dari 2 bulan atau 1 bulan sebelumnya kalau mereka sudah lihat promo tapi filmnya belum tayang, udahannya lupa.” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Untuk menjual film ini yang pertama adalah kita jual ke bioskop, selain ke bioskop kita ke tv, distributor dvd, kemudian penayangan internasional. untuk promosi film ini yang pertama kita siapkan adalah trailer ada juga behind the scene, itu yang kita siapkan trailer kita publikasikan melalui sarana bioskop, dalam teater, maupun plasma tv di lobi – lobi bioskop, di stasiun tv, dan beberapa tempat – tempat umum, seperti mall, stasiun kereta api, itu kita siapkan trailer untuk versi digital marketingnya, kemudian kita siapkan flyer, baliho, banner, billboard, kita juga siapkan untuk promosi radio, secara off air, on air, ada pemutaran audio di radio, ada juga promosi yang kita lakukan yang kita langsung promosikan di masyarakat, yang kita buat jauh sebelum film ini selesai diproduksi ada sekitar 6 bulan sebelum film ini selesai di produksi kita sudah jalan promosi memperkenalkan, tapi kita tidak memperkenalkan langsung nama film nya tapi sosok pak habibie dan aiunn, secara cinta, kita bagi – bagikan bunga
98
dengan tulisan cinta ainun. Untuk di tv hampir semua tv memutar trailer habibie dan ainun.” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) 4.2.2.1 Bauran Promosi Bauran promosi meliputi periklanan (advertising),
penjualan langsung,
(direct marketing), pemasaran digital (internet marketing), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/ humas (public relation), penjualan perseorangan (personnal selling). Penggunaan elemen – eleman bauran promosi pada promosi sangat dibutuhkan agar promosi menjadi efektif dan efisien. Tim MD Pictures untuk mensukseskan penjualan film Habibie & Ainun, dalam strategi promosinya menggunakan bauran promosi. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Nadya selaku sales & promotion manager film Habibie & Ainun: “Bauran promosi kita pakai, advertising, above the line & below the line, social media , digital marketing” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan Bapak Karan Mahtani co – producer film Habibie & Ainun mengatakan : “Advertising di tv, di radio, di majalah, billboard, baliho, roadshow, event, kemudian digital marketing kita buat websitenya, media social” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Yang dilengkapi oleh Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Periklanan pada tv, di hampir semua stasiun tv, memutar trailer Habibie dan Ainun, media cetak, selain poster juga jam tayang di bioskop, di surat kabar, tabloid,. Billboard, flyer, poster, banner, balon udara, media social internet, roadshow, undang pers pada gala premier, quis berhadiah yang dilakukan di media – media social, website.” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014)
99
Adapun bauran promosi yang dilakukan oleh MD Pictures adalah sebagai berikut : 1.
Periklanan ( advertising) Untuk kegitan periklanan, tim MD Pictures bekerja sama dengan pihak
sponsor yaitu wardah, pohon pinang, dan bank mandiri. Kemudian dibuat perencanaan penayangan medianya bersama – sama dengan pihak sponsor. Penayangan iklan menggunakan media above the line & below the line seperti yang dikemukaan oleh Ibu Nadya: “untuk sebuah promosi ATL & BTL yang kita omongin pasang trailernya di Tv, billboard, baliho, BTL kita promo – promo off air di luar kota, seperti untuk memperkenalkan film Habibie & Ainun, tidak hanya di Jakarta tapi Jabodetabek, Bandung, Makassar, Palembang, kemudian kita datangkan artis – artis untuk kesetiap kotanya untuk jumpa fans.” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) a. Media lini atas (Above The Line) (1) Media cetak: Berdasarkan data yang penulis terima dari tim MD Pictures, media cetak yang digunakan pada surat kabar yaitu : Media Indonesia, Seputar Indonesia, dan Jakarta Pos. Pada majalah yaitu: Bazaar, Hello Magazine, Cosmopolitan, Tabloid Bintang Indonesia, Nova, Cek & Ricek, Bintang Film. Yang dikemukakan juga oleh Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion film Habibie & Ainun: “kalo majalah mereka monthly, di hellomagazine film tayang di bulan desember tayang 17 tayang di bulan desember. Itu untuk yang monthly, kalo weekly biasanya kita tayangkan 2 kali, kalo diminggu ke2 kita bikin di
100
minggu ke 2 dan ke 3 daripada kita tayangkan di minggu - minggu sebelumnya. Karena mulut ke mulut promosinya.” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film Habibie & Ainun mengatakan: “Kita lakukan di media cetak di dengan tidak hanya memasang poster tapi juga memberitahukan jadwal penayangannya di bioskop – bioskop. (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus2014) (2) Media Elektronik Bentuk iklan pada media elektronik yaitu Televisi dan Radio, Bapak Karan Mahtani selaku Co – producer film Habibie & Ainun mengatakan: “Untuk promosi kita juga tidak ada kesulitan dengan sponsor dan promosinya, ada beberapa cara, dengan wardah mempromosikan, kemudian kita juga masukan trailernya ke semua tv sation, karena media iklan yang paling gampang menyebar adalah tv itu yang kita optimalkan. Di radio juga ada, seperti adlibsnya film Habibie & Ainun akan tayang.” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film Habibie & Ainun mengatakan: “Kita membuat materi trailer kemudian kita pasang di dalam teater bioskop, di plasma TV yang ada di lobby – lobby bioskop. Di tempat – tempat umum, di stasiun kereta, di mall. Di radio juga kadang didatangkan pemainnya, dibuat Adlibs. (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus2014) b. Media Lini Bawah (Below The Line) Berbeda dengan above the line, below the line memiliki varian media yang lebih luas dan lebih kreatif.
101
(1)Media outdoor (Luar Ruang) Pemakaian media luar tersebut dijelaskan oleh Ibu Nadya, dan dilengkapi dengan data yang diperoleh pada tim MD Pictures, mengenai promosi yang dibuat. Adapun hal yang dikemukakan oleh Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion film Habibie & Ainun adalah : “Poster kita cetak dalam berbagai ukuran ada di 21 di coming soon, kita taro di jalan, kita tempel A3, dan itu kita taro di jalan , ada A5 yang kita cetak kemudian kita taro di goody bag saat kita melakukan gala premiere. Billboard 2 minggu sebelum launch dan 2 minggu setelah tayang, lama pemakaian billboard 1 bulan,” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Kemudian dari data yang diperoleh dari tim MD Pictures bahwa Flayer A5 sebanyak 100.000 (seratus ribu) eksemplar, Flayer A3 sebanyak 100.000 (seratus ribu) eksemplar, Poster sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) eksemplar, Rolling Banner sebanyak 80 (delapan puluh) buah, Standies Banner sebanyak 100 (seratus) buah, Spanduk 80 (delapan puluh) buah, rooling banner yang ditukan untuk 52 biskop XXI di seluruh Indonesia, untuk billboard diletakkan di beberapa kota yaitu Bandung, Jabodetabek, Medan, Semarang. Makassar, Palembang, yang bekerjasama dengan wardah, sirup pohon pinang, dan bank mandiri. Dan promosi visual di 4000 (empat ribu) ATM mesin, Promosi pada tanda bukti transaksi (stuk) ATM di 9000 (sembilan ribu) ATM mesin. (2)Event Event yang dimaksud dalam kategori media promosi adalah suatu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjalinnya interaksi
102
antara pelanggan dengan produk dalam suatu aktifitas tertentu. Event yang dilakukan
oleh tim MD Pictures seperti yang disebutkan oleh Ibu Nadya
Augustia selaku sales & promotion film Habibie & Ainun adalah : “Seperti saya bilang sebelumnya, kekuatan film ini ya di love story, seperti contohnya kita membagikan bunga, waktu itu saat car free day di bunderan HI, kita membagikan bunga tanda cinta itu dalam bentuk tidak harus ke kekasih tapi bisa ke orang tua, jadi orang yang lagi lari pagi di area bunderan HI, kita campaign bagikan bunga dan disitu ada kata – kata dari pak habibie untuk Ibu Ainun, kita kasih text yang didalam buku, kita bagikan ke orang”. Jadi karena love story itu dirasakan semua orang, jadi film ini memang segmentasinya ke semua orang, target audiens kita juga semua orang, positioningnya film cinta karena kekuatannya di love story.” “promo roadshow kita lakukan 6 kota,”, “promo – promo off air di luar kota, seperti untuk memperkenalkan film H&A tidak hanya di Jakarta tapi Jabodetabek, Bandung, Makassar, Palembang, kemudian kita datangkan artis – artis untuk kesetiap kotanya untuk jumpa fans.” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Ada juga promosi yang kita lakukan yang kita langsung promosikan di masyarakat, yang kita buat jauh sebelum film ini selesai diproduksi ada sekitar 6 bulan sebelum film ini selesai di produksi kita sudah jalan promosi untuk memperkenalkan, tapi kita tidak memperkenalkan langsung nama film nya tapi sosok pak Habibie dan Ainun, secara cinta, kita bagi – bagikan bunga dengan tulisan cinta Ainun. Ada roadshow ke daerah – daerah juga”. (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) Kemudian hal ini juga ditambahkan penulis melalui data yang didapat dari tim MD Pictures jadwal roadshow tersebut yaitu Palembang 15 Desember 2012, Makasar 16 Desember 2012, Bandung 22 Desember 2012, Cirebon 23 Desember 2012, Medan 6 Januari 2013,Surabaya 13 Januari 2013. Kemudian peneliti menambahkan data dari media internet. Sebagai berikut:
103
“A Tribute to Love and Life” merupakan momen peluncuran film Habibie dan Ainun, di area Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat. Peluncuran film tersebut cukup unik, yaitu berbagi bunga tanda cinta kasih kepada warga yang berada di area car free day. Selepas itu, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di FX, dihadiri oleh pemeran Habibie, Reza Rahardian dan Brand Ambassador Wardah Inneke Koesherawaty148” Hal ini seperti temuan oleh peneliti pada observasi, bahwa kegiatan promosi dilakukan oleh tim MD pictures dan pihak sponsor, tapi semua yang direncanakan tersebut melalui sepengetahuan dari MD Pictures, dan pembuatan materinya juga melalui MD Pictures. 2.
Pemasaran Langsung (direct marketing) Pada Bauran ini, tim MD Pictures tidak merencanakan untuk mengadakan
pemasaran langsung (direct marketing) pada pihak manapun. Yang sebelumnya peneliti telah menanyakan hal tersebut pada kesempatan wawancara dengan tim MD Pictures. Dengan pertanyaan “Apa bentuk pemasaran langsung untuk promosi film ini? “ seperti yang dikutip dalam wawancara dengan Bapak Karan Mahtani selaku co-producer MD Pictures, beliau mengatakan : “Tidak ada” (wawancara mendalam tanggal 27 Juni 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Kita tidak melakukan itu.” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014)
148
Habibie dan Ainun: perlambang cinta, pengorbanan, dan pengabdian, (2012.12 Desember). Dariperempuanonline. [online]. Diakses pada tanggal 19 Maret 2014. Dari http://dariperempuan.com/habibie-dan-ainun-perlambang-cinta-pengorbanan-dan-pengabdian/
104
3.
Pemasaran Interaktif (interactive/internet marketing) Hal ini dikemukakan oleh Bapak Karan Mahtani selaku co – producer film
Habibie & Ainun: “Kita buat website, dan akun pada media social, facebook, twitter.” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Kemudian seperti yang dikemukakan Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion manager : “bauran promosi semua kita pakai, social media , digital marketing” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Iya untuk digital marketing kita pasang trailer di website, facebook MD Pictures, website 21 cinema, website adelva, website kapan lagi dot com” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) Dalam observasinya, peneliti menemukan bahwa MD Pictures melakukan promosi pada website mereka dengan mengunggah video trailer film Habibie & Ainun di www.mdpictures.co dan www.mdentertainment.co, kemudian pihak wardah melakukan pendekatan dengan khalayak melalui akun facebook dan twitter mereka, hal ini peneliti temukan pada flyer yang diberikan oleh tim MD Pictures. 4.
Promosi Penjualan (Sales Promotion) Untuk promosi penjualan (sales promotion) berdasarkan wawancara dengan
Bapak Karan Mahtani selaku co- producer film Habibie & Ainun, beliau mengatakan: “Tidak ada, ketika kita nonton filmnya di editing kita yakin bahwa film very commercial dan ini untuk semua umur, ibu – ibu, anak – anak, remaja, untuk cowok, dan cewek, karena film ini punya subjek yang universal sehingga kita tidak membuat promosi penjualan dengan diskon atau buy 1 get 1.” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014)
105
Hal serupa juga dikemukakan oleh Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion manager film Habibie & Ainun: “Kita tidak ada promosi penjualan dengan diskon, atau buy one get one” (wawancara mendalam pada tanggal 25 Februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Kita ada promosi penjualan, dengan hadiah nonton bareng dengan artis pemeran Habibie dan Ainun, jalan – jalan ke jerman, ini direncanakan oleh bagian PR MD Pictures, yang dilakukan bersama dengan pihak sponsor juga, tapi kalau seperti but one get one ticket, diskon, tidak ada.” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) Peneliti menemukan bahwa pihak wardah melakukan promosi penjualan berupa tiket nonton gratis film habibie & Ainun. Yang kuis tersebut dilakukan pada media twitter & Facebook mereka. Namun memang tidak ada promosi seperti diskon, atau buy one get one. 5.
Publikasi / humas (public relation) Dalam mempromosikan film Habibie & Ainun tim MD Pictures pada
bauran publikasi / humas, terbagi menjadi 2, publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa, dan press agentry yaitu suatu kegiatan yang menampilkan pristiwa atau rencana yang bertujuan untuk menarik perhatian media massa secara terus menerus kepada seseorang, produk atau organisasi. Tim MD Pictures mengatakan bahwa mereka tidak membuat berita untuk publisitas, hal ini dikemukakan oleh Bapak Karan Mahtani selaku co – producer film Habibie & Ainun:
106
“Tidak ada, untuk film ini kita tidak ada membuat gosip – gosip sama sekali. Kita memang fokus untuk mempromosikan film ini saja.”(wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Yang
juga dikemukakan oleh Ibu Nadya Augustia selaku sales &
promotion manager film Habibie & Ainun : “Untuk publisitas kita tidak melakukan itu, dan tidak mencreate, Cuma secara kebetulan sebelum tayang film H&A pak Habibie sendiri ada masalah dengan orang Malaysia, dan public berfikir kalo itu kita yang mencreate story itu, sebenarnya tidak, memang personalnya dia sedang ada problem, tapi akhirnya menjadi empati masyarakat Indonesia” (wawancara mendalam pada tanggal 25 Februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan :
6.
“yang pertama kita ada gala premiere 10 hari sebelum tayang serentak dengan Pak SBY, pejabat, bisa dibilang ini promosi yang sangat berpengaruh bagi pihak MD karena ini juga permintaan langsung protokol dimana Ibu Ani sangat ingin menyaksikan film tersebut. Dan karena Ibu Ani memang menginginkan nonton film ini, sehingga acara tersebut mudah terlaksana. Dan pendapat dari pak SBY sangat berpengaruh bagi promosi film ini. Kemudian gala premiere dengan pers, media, artis - artis, crew. Kemudian dari PR kita undang media untuk meliput, menuliskan beritanya atau menyiarkan di media – media. Press conference. Kita tidak ada gosip – gosip, hanya berita saja di media. (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014) Penjualan perseorangan (Personal Selling) Pada penjualan perseorangan (personnal selling) tim MD Pictures
mengatakan tidak melakukan kegiatan seperti hal tersebut. Adapun peneliti menanyakannya “Apa bentuk penjualan perseorangan untuk promosi film ini?” Yang dijawab oleh Bapak Karan Mahtani selaku co- producer film Habibie & Ainun: “Tidak ada, kita tidak buat itu” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014)
107
Hal serupa juga dikemukakan oleh Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion manager film Habibie & Ainun: “Tidak ada, kita lebih promosi Above the line & below the line”. (wawancara mendalam pada tanggal 25 Februari 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Pertama pastinya kita jual ke bioskop, kemudian kita jual di TV dengan kontrak hak siar, kemudian kita buat dvd nya juga, terus ke instansi – instansi, pemda – pemda, kita tidak sebut ini menjual, tapi mengakomodir, para instansi yang meminta untuk menayangkan film ini, ditempat mereka, seperti kedutaan, lembaga pemerintah. (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014)
4.2.3 Pengawasan Dan Evaluasi Efektivitas Dari Strategi Promosi Yang Digunakan MD PICTURES Dalam Mempromosikan Film Habibie Dan Ainun Hasil pengawasan dan evaluasi efektivitas dari strategi promosi yang dilakukan oleh tim MD Pictures berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer beliau mengatakan : “Pengawasan yang MD Pictures lakukan untuk mengontrol promosi adalah dengan cara mengirimkan checker untuk pengambilan gambar sebagai bukti promosi telah dilakukan. kemudian kita juga mengambil informasi kepada 2cinema dengan mengirimkan checker untuk mengecek ke boiskop bioskop yang menayangkan Habibie dan Ainun, ketika pemutaran terakhir di bioskop pada hari itu”. Kemudian Ibu Nadya Augustia selaku sales & promotion manager mengatakan : “Kendala pasti ada seperti perijinan, kita mesti ijin juga, kita juga harus menyampaikan pesan yang benar di masyarakat, terus selain itu, sebenarnya kendala yang bisa kita handle, film ini bukan yang pertama kali, jadi dengan segala kendala yang ada insya allah bisa kita handle,
108
yang akhirnya smooth, promosi bisa berjalan dengan 2 minggu sebelum launching dan sesudah launching”. “Dengan kondisi jumlah penonton yang 4 juta lebih sangat memuaskan bagi kita” (wawancara mendalam pada tanggal 25 februari 2014) Sedangkan dari Bapak Karan Mahtani selaku co- producer film Habibie & Ainun mengatakan: “Kita gak ada evaluasi, kita kalau sudah lihat film di editing, kita sudah dari awal khan dibidang film, sehingga kita juga sudah ada feeling ini commercial, film ini bagus, oh ini kurang, jadi waktu kita nonton film ini, kita yakin bahwa ini akan disukai oleh audiens kita.” (wawancara mendalam pada tanggal 27 Juni 2014) Sedangkan Bapak Hendrayadi selaku Line Producer film habibie & Ainun mengatakan : “Pasti kita adakan evaluasi, sesukses apapun film ini kita ada evaluasi. Dimana agar kita bisa lebih baik lagi, agar bisa buat film yang lebih bagus lagi, agar kita bisa mendapatkan penonton yang lebih banyak lagi dari produk – produk kita sebelumnya. Banyak hal yang harus kita evaluasi dari masalah produksi dari promosi. Walau tanpa terkendala harus kita perbaiki, kita jangan berpuas diri dengan yang kita dapat sekarang, dari produksi film lain, baik di Indonesia maupun dari luar negeri itu kita jadikan motivasi agar kita bisa jadikan motivasi, menjadi semangat untuk lebih baik lagi. karena dari pihak diluar sana pasti berlomba – lomba untuk akan membuat film yang lebih baik lagi dari film habibie dan ainun, dan kita juga harus bisa membuat yang lebih baik lagi. Supaya MD Pictures ini bisa memberikan film yang layak ditonton, tapi dapat memberika pesan, kerinduan kepada penonton yang sudah menonton film ini, Contohnya seperti kesuksesan ayat – ayat cinta sebelumnya kita lakukan evaluasi sehingga kita bisa sukses melampaui kesuksesan produksi kita sendiri kembali di film Habibie dan Ainun ini. Bedanya mungkin ketika ayat ayat cinta media social kurang banyak, kalau sekarang lebih banyak jadi lebih mudah juga untuk mempromosikannya. Bentuk evaluasi yang dilakukan adalah dengan cara menempatkan titik/target promosi yang tepat sasaran. Penilaian yang MD Pictures lakukan untuk melihat apakah kegiatan/strategi promosi yang dilakukan telah efektif dan efisien adalah dengan cara melihat respon dari masyarakat terhadap materi promosi yang kita berikan” (wawancara mendalam pada tanggal 5 Agustus 2014)
109
4.3
Pembahasan Hasil penelitian diatas, merupakan proses penelitian lapangan yang telah
dilakukan peneliti dalam kurun waktu Februari – Agustus 2014. Metode Penelitian, yaitu penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam mempromosikan sebuah produk dalam hal ini adalah film Habibie & Ainun, dibutuhkan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terkontrol dengan baik, pengawasan dan evaluasi agar strategi promosi yang telah direncanakan menjadi efektif dan efisien. Adapun untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan pasar maka perusahaan melakukan analisis situasi yang meliputi analisis internal yaitu berupa memetakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau biasa disebut analisis SWOT, dan analisis eksternal untuk mendapatkan Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Kemudian setelah hal tersebut ditemukan dipilihlah strategi promosi dengan pemilihan bauran promosi yang sesuai. Strategi promosi yang MD Pictures gunakan adalah Strategic planning, dimana dalam strategi ini bertujuan untuk merencanakan jangka panjang yang biasanya dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Dimana Bapak Karan Mahtani mengatakan bahwa tujuan promosi adalah agar khalayak aware dengan film. Sedangkan menurut peneliti dari tujuan promosi yang diungkapkan oleh Ibu Nadya Augustia selaku sales promotion & marketing manager, bahwa tujuan promosi adalah agar film ini mendapatkan penonton yang banyak, target Audiens tercapai. Dan dari Bapak Hendrayadi adalah bagaimana kita dapat membawa
110
semua penikmat bioskop, sampai yang jarang kebioskop berbondong – bonding nonton film ini. Ini merupakan bagian dari tactic planning, yang biasanya harus dikerjakan oleh tiap – tiap departemen. Bagan. 4.1 Model Proses Pemasaran dan Promosi Analisis & strategi pemasaran Analisis Peluang
Proses target pasar Identifikasi pasar
Analisis Kompetitif
Segmentasi pasar
Target pemasaran
Seleksi pasar target
pengembangan program perencanaan pemasaran Keputusan produk
Keputusan harga
Keputusan saluran distribusi
Positioning melalui strategi pemasaran
Keputusan promosi • Iklan • Pemasaran langsung • Pemasaran interaktif • Promosi penjualan • Publikasi/ humas • Penjualan personal
Target pasar
Promosi ke konsumen
Konsumen Akhir • Inividu • industri Promosi ke perusahaan Penjualan
kembali
pembeli
an
4.3.1 Perencanaan Strategi Promosi Melalui Analisis SWOT, Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Dalam mengidentifikasi perencanaan strategi promosi melalui Analisis SWOT, Segmentasi, targeting, dan positioning yang sudah dilakukan MD PICTURES dalam mempromosikan Film Habibie dan Ainun. Maka peneliti akan menjabarkan hasil penelitian tersebut. Dan untuk merencanakan program, kita harus mengacu kepada tujuan yang ingin dicapai yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tujuan bisa satu, bisa lebih dari satu. Jumlah tujuan yang layak dan
111
menarik untuk dikejar memang nyaris tak terbatas, akan tetapi jumlah tujuan yang hendak dicapai sepenuhnya tergantung pada ukuran kapasitas dan sumber daya (khususnya pendanaan) yang dimiliki. Dalam tujuan promosi Tim MD Pictures berorientasi pada: 1.
Membangun kesadaran khalayak untuk mengetahui bahwa film Habibie & Ainun bercerita tentang kisah cinta, kisah tentang kesetiaan, kisah sosok Pak Habibie sebagai suami, dan film bukan hanya ke politik.
2.
Strategi promosi mereka untuk mendapatkan penonton yang banyak, target audiens mereka dapat tercapai.
3.
Mengundang semua penonton, baik penikmat bioskop maupun yang jarang menonton film, yang telah membaca novel Habibie & Ainun maupun yang belum membacanya mau menonton film Habibie dan Ainun, sebuah film yang berkualitas layak di tonton, film yang beredukasi, film yang penuh rasa, kesetiaan. Tujuan – tujuan tersebut inilah yang menurut peneliti adalah salah satu hal
yang menjadi dasar utama dalam merencanakan strategi promosi. Dan tujuan – tujuan ini merupakan tujuan MD Pictures untuk mempromosikan filmnya, yang dimana tujuan – tujuan mereka ini telah berhasil mereka raih. 4.3.1.1 Analisis SWOT Setelah tujuan promosi diketahui maka hal yang penting dalam membuat strategi promosi, adalah diperlukannya analisis situasi dengan memusatkan perhatian pada factor –faktor yang mempengaruhi / relevan dalam mempersiapkan suatu strategi promosi, yang meliputi analisis internal yaitu analisis SWOT, dan
112
analisi eksternal pada kegiatan penentuan Segmentasi, Targeting dan Positiong. Analisis SWOT adalah bagaimana memetakan (strength) kekuatan – (weakness) kelemahan – (opportunities) peluang - dan (threats) ancaman, pada perusahaan. Adapun dari hasil yang ditemukan peneliti hal yang menjadi analisis SWOT dalam Film Habibie &Ainun adalah: 1.
Dibuat berdasarkan buku dengan judul yang sama, yang sebelumnya telah menjadi buku terlaris pada tahun 2011.
2.
Selain itu buku ini dibuat oleh Bapak B.J Habibie seorang mantan presiden RI, sosok yang dikagumi oleh masyarakat Indonesia maupun Internasional. dan juga seorang suami yang begitu mencintai dan merasakan kehilangan yang sangat dalam atas kepergian istrinya. Film ini menceritakan sosok Ibu Ainun, seorang istri yang begitu mencintai suaminya, yang mengimani segala visi dan mimpi dari seorang Habibie, sehingga film ini mengajarkan tentang kesetiaan terhadap pasangan, dan Negara, serta kegigihan dari seorang Habibie dalam membuat sesuatu untuk negaranya.
3.
Film ini berusaha menonjolkan sosok Bapak Habibie yang tidak diketahui orang lain, yaitu sosok seorang suami yang mencintai istrinya. Kemudian karena cinta berbicara secara universal kepada seluruh khalayak, dan trend di masyarakat adalah film drama romantis, maka love story pada film ini menjadi kekuatan paling besar yang menjadi dasar dalam pembuatan strategi promosi.
4.
Akting dari seorang Reza Rahardian yang memerankan film ini dengan sempurna, walau dari segi fisik banyak yang menganggap tidak cocok.
113
5.
Ancaman – Ancaman yang terlihat sebagai ancaman tidak menjadi ancaman besar bagi MD Pictures, justru menjadikan motivasi bagi mereka.
Tabel. 4.2 Analisis SWOT film Habibie & Ainun. STRENGHT (Kekuatan)
WEAKNESS (Kelemahan)
OPPORTUNITIES (Peluang)
- Berasal dari novel laris
- Fisik dari Reza Rahardian yang sempat diragukan oleh khalayak
- Sosok dari bapak Habibie
- Banyak Film Indonesia yang juga sukses dipasaran, menjadikan motivai bagi MD Pictures
- Masih trennya film percintaan, sehingga mampu untuk menarik minat penonton.
- Tidak ada Ancaman, Kalau film bagus orang pasti nonton
- Menceritakan sosok Pak Habibie yang dikagumi banyak orang
THREATS
(Ancaman)
- Menceritakan tentang kesetiaan cinta, kesetiaan pada negara - Konten yang berkualitas, film yang mendidik
Sumber. Arsip Peneliti, 2014 Mengenai Analisis SWOT dari film Habibie & Ainun ini, adapun menurut Bapak Slamet Rahardjo selaku seniman senior, actor, sutradara Indonesia, beliau mengatakan : “Film itu memiliki kemampuan meyakinkan orang, bahwa cinta itu mengalahkan segalanya, dan film itu berhasil, karena melalui seorang suami yang memiliki kecintaan luar biasa, tidak ada sedikitpun dalam cerita itu keinginan laki - laki itu nyeleweng, dan juga perempuan itu untuk nyeleweng.sehingga dengan demikian tiba - tiba orang mengidentifikasikan dirinya, “aduh , andaikata aku punya suami seperti Habibie, andaikata aku punya istri seorang Ainun, enak ya. Dari sudut pembuat film film itu laku karena, 1. komunikatif 2. Emosional, dengan masyarakat, dan yang ke-3 tokoh personifikasinya yang namanya Habibie itu meyakinkan mainnya dan menjadi the best actor”(wawancara mendalam pada tanggal 14 Juli 2014)
114
Dan menurut Bapak Andi Apriatna selaku PR/ Publicist film beliau mengatakan : “Yang pasti dari pemainnya udh bagus, dan film itu kan menceritakan tentang sosok pak Habibie dari hasil riset itu film yang disukai penonton itu film yang bisa bikin nagis, kemudian bisa bikin ketawa, dan bisa bikin takut,kalo diantara itu ga masuk ya tidak tertanam di benak penonton. Dan untuk habibie ini lebih ke dramanyayang dilihatin bukan prestasinya, sudah gitu tentang bagaimana dia berjuang untuk negeri tapi tidak dihargai, nah itukan drama banget dan itu juga tentang kesedihan ditinggalkan ibu Ainunnya, bukan menceritakan dia di politiknya, dimainkan dengan siapa, si Reza Rahardian kan udah ketahuan semua film dia kan gak ada yang gagal, semua berhasil, secara promonya saya lihat malah tidak besar – besaran, justru kontennya yang kuat banget, makanya jadi fenomenal. (wawancara mendalam pada tanggal 7 Agustus 2014) Sehingga film ini didukung dari konten, segi teknis produksi film itu sendiri berkualitas dengan memenuhi standar kelayakan film, cerita ini di develop selama setahun dan mampu menjadi cerita yang menarik, yang mampu menjawab pertanyaan masyarakat akan adanya cinta sejati, totalitas pemain dan crew, novel yang laris juga menjadi kekuatan dari film ini, film yang komunikatif, film yang menjadi milik bersama karena film ini adalah kisah dari Mantan presiden RI ke-3 dengan istrinya, sehingga justru banyak permintaan dari masyarakat untuk menonton film ini. menurut peneliti, dari kelebihan dan kekuatan inilah yang menjadi point penting bagi merencanakan strategi promosi, pada film Habibie & Ainun, yaitu kualitas produk. 4.3.1.2 STP (Segmentation, Targeting, dan Positiong) Setelah menganalisis SWOT, sebagai analisis eksternal. Maka hal lain yang sangat diperlukan adalah STP (Segmentation, Targeting, dan Positiong) yang merupakan analisis eksternal yang harus diamati, dalam merencanakan strategi promosi.
115
Segmentasi yang merupakan upaya
membagi – bagi pasar menjadi
beberapa segmen dengan variabel – variabel geografi, demografis psikografis, dan perilaku. Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih salah satu atau lebih segmen yang akan dilayani. Positioning merupakan penempatan sebuah merek di bagian pasar dimana merek tersebut akan mendapatkan sambutan positif dibanding produk – produk saingannya. Hasil penelitian yang didapat ketiga narasumber internal yaitu tim MD Pictures, Ibu Nadya Augustia, Pak Hendrayadi, dan Pak Karan Mahtani, menyatakan hal yang sama, bahwa film Habibie & Ainun yang merupakan film love story, yang universal, mengajarkan kesetiaan pada pasangan, pada Negara, maka tim MD Pictures membuat segmentation untuk film ini adalah semua kalangan, ibu – ibu, anak remaja, bapak – bapak, cowok, cewek, dengan target market / target audiens semua kalangan, positiong film ini adalah film drama, love story, kesetiaan, edukasi. Yang kemudian diberikan tanggapan oleh Bapak Slamet Rahardjo, selaku seniman senior Indonesia, beliau mengatakan : “saya kira sudah tepat, pengertian universal itu kan bisa terjadi dimana saja, bisa di indonesia, di luar negeri, bahagia juga universal, selama kamu memelihara cintamu kamu akan bahagia, dalam pengertian ekonomi, jika kamu hanya menjual yang kamu tahu orang tidak akan tau, maka lebih baiknya adalah kamu menjual apa yang orang lain juga kenal. Jadi sudah benar dan tepat.” (wawancara mendalam tanggal 14 juli 2014)
Yang juga diberikan tanggapan oleh Bapak Andi Apriatna, selaku publicist film, beliau mengatakan :
116
“Kalo menurut saya, remaja juga masuk, dewasa juga masuk karena disitu filmnya mengedukasi, tentang kesetiaan terhadap istri, terhadap negeri untuk remaja bisa menjadi contoh, iya menurut saya film ini memang bisa masuk semua segmen, kalo misalnya laskar pelangi itu jelas segmentnya anak – anak. Misalnya untk film Habibie ini untuk seumuran remaja bisa menjadi edukasi ingin menjadi seperti habibie, bikin pesawat terbang, nah untuk seumuran kita, bisa ngajak pasangan biar pasangannya tuh bisa setia kaya Habibie, film ini tuh bisa untuk dari SMP, karena film ini aman banget, ga ada yang aneh – aneh ya, ga ada sex nya. Targetnya juga menurut saya semua segment masuk, itu dari remaja sampai dewasa. Positioningnya film ini, perjuangan Habibie saat bersekolah di Jerman, bagaiman dia ingin membuat pesawat terbang, kemudian bagaimana dia tidak diapresiasi oleh Negara, itu tuh drama banget, kemudian ya film ini mampu mengedukasi, tentang kesetiaan terhadap pasangan, Negara.” (wawancara mendalam pada tanggal 7 agustus 2014) Peneliti mendapatkan data dari lembaga sensor film bahwa film ini telah lulus sensor untuk remaja, dan dari hasil wawancara dengan para narasumber maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa film ini mempunyai sebuah beban, dimana film ini diadaptasi dari novel laris yang menceritakan tentang sosok bersejarah yaitu mantan presiden RI ke -3 Bapak Habibie, dan istrinya Ibu Ainun. Sehingga film ini harus dikemas untuk dinikmati oleh semua kalangan baik umur, pendidikan, social, dan demografi. Walaupun penulisan novel tersebut adalah sebagai terapi pak Habibie dalam mengatasi kerinduan beliau kepada Ibu Ainun. Tapi karena beliau adalah seorang presiden maka banyak unsur politik dalam novelnya, kemudian MD Pictures memahami bahwa orang Indonesia masih banyak yang menyukai film drama percintaan, tapi inti dari film ini adalah kesetiaan cinta, cinta kepada pasangan maupun kepada Negara.
117
Sehingga dengan melihat data penyebaran billboard film, roadshow, dan penayangan materi trailer, poster dan pemutaran filmnya di bioskop, peneliti pun melihat bahwa MD Pictures memilih segmentasi untuk semua kalangan demografi, social, dengan target penonton adalah semua umur, karena film ini aman untuk ditonton oleh anak – anak sekalipun, karena tidak ada adegan yang aneh – aneh dan berlebihan. Namun target marketnya tidak dapat dibuat semua umur karena tidak mungkin anak – anak umur 6 - 10 tahun membeli tiket untuk diri mereka sendiri ke bioskop, bisa dibilang target market mereka adalah remaja dan dewasa, dan dengan pendidikan, serta strata social apapun, serta di semua daerah di Indonesia, maupun di luar Indonesia. Karena film ini merupakan cerita dari sosok bapak Habibie yang terkenal dan dikagumi oleh banyak orang di Indonesia dan di luar Negeri, juga mempunyai fungsi sebagai edukasi kepada penontonnya. Kemudian dengan melihat tujuan dari promosi, bentuk materi promosi di media maka peneliti pun mengatakan bahwa MD Pictures mempositioning film ini sebagai film drama. Perjalanan kehiduapan antara bapak Habibie dan Ibu Ainun. 4.3.2. Pelaksanaan kegiatan promosi pada bauran promosi yang digunakan MD PICTURES dalam mempromosikan film Habibie dan Ainun. Setelah peneliti mengidentifikasi perencanaan strategi promosi melalui Analisis SWOT, Segmentasi, Targeting, dan Positioning yang sudah dilakukan MD PICTURES dalam mempromosikan Film Habibie dan Ainun. Maka peneliti melanjutkan pada fokus selanjutnya yaitu pelaksanaan kegiatan promosi pada bauran promosi periklanan (advertising), penjualan langsung, (direct marketing),
118
pemasaran digital (internet marketing), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/ humas (public relation), penjualan perseorangan (personnal selling) yang digunakan MD PICTURES dalam mempromosikan film Habibie dan Ainun. Salah satu hal yang menjadi kesuksesan dan ketidaksuksesan sebuah usaha adalah promosi, begitupun dengan film. Promosi yang besar dan menghabiskan biaya yang besar belum tentu efektif
sehingga tidak semua produser film
melakukan promosi dengan biaya yang besar. Strategi promosi yang digunakan oleh tim MD Pictures, adalah strategic planning yang bertujuan untuk mencapai tujuan dari perusahaan jangka panjang. Adapun tactic planning, bersifat lebih spesifik yang memerinci tugas yang harus dicapai oleh masing – masing departemen. Hal yang dilakukan oleh tim MD pictures adalah dengan memikirkan perencanaan pada tiap – tiap elemen bauran promosi, dan melaksanakan dengan sebaik – baiknya, namun dalam wawancara yang peneliti dapatkan tim MD Pictures merasa tidak perlu melakukan evaluasi pada setiap kegiatannya promosi. Ini dikarenakan keyakinan dari awal akan kesuksesan film Habibie & Ainun ini, serta keterbiasaan tim MD Pictures dalam mempromosikan film - film mereka, yang salah satunya film Ayat – Ayat Cinta yang juga sukses sebagai film terlaris pada tahun 2009. Kemudian strategi yang direncanakan untuk film ini adalah all out promosi, yang biasanya pasang trailer pada 1-2 stasiun televisi, untuk film ini tim MD Pictures membeli banyak spot di seluruh stasiun tv. Untuk promosi bekerja sama dengan sponsor wardah, pohon pinang, dan mandiri, dengan materi dan media
119
plan dibuat dan direncanakan oleh MD Pictures. Perencanaan untuk promosi ini berjalan kurang lebih 2- 3 bulan, dengan jadwal promosi 2 minggu sebelum launching, dan 2 minggu setelah tayang. Dengan media televisi yang lebih potensial untuk mencapai efektivitas, maka pemasangan iklan di tv lebih banyak, kemudian di dukung dengan iklan adlib pada radio, iklan media cetak pada majalah dan surat kabar, media luar ruang baliho, billboard, spanduk, event – event, roadshow, gala premier 2 kali, 1 dengan pak SBY, dan 1 lagi dengan awak media menggunakan 8 studio. Hal ini sangat efektif karena berhasil menghasilkan 4 juta lebih penonton dalam kurun waktu 6 bulan penayangan. Dalam pernyataan tersebut dapat dilihat perbedaan
jawaban antara
pimpinan yang melakukan strategi planning, yaitu bahwa film ini untuk mempersiapkan promosinya adalah kurang lebih 3 bulan, sedangkan Ibu Nadya Augustia merupakan pelaksanaan dari tactic planning, beliau mengutamakan waktu 2 minggu di awal sebelum launching film untuk menjadwalkan promosi di berbagai lini, dan 2 minggu setelah launching film. Hal ini efektif dan efisien karena strategi promosi tersebut saling melengkapi. Yang kemudian diberikan tanggapan oleh Bapak Slamet Rahardjo, selaku seniman senior Indonesia, beliau mengatakan : “memang rencana promosi harus direncanakan, ketika produksi juga harus direncanakan, seperti ketika produksi juga sudah dipilh segment mana yang mau dipilih, harus ada riset, harus jelas segmentasinya, harus memahami masalah, ruangnya, waktunya, peristiwanya,. Misalnya ingin buat film dengan tema harapan, kemudian dimana banyaknya harapan orang miskin mau menjadi orang kaya, kemudian harapan untuk sekolah, kemudian dibuatlah film laskar pelangi, yang menyasar kepada semua segmen, segmen atas setuju bahwa sekolah itu penting, segmen bawah juga setuju sekolah itu penting. Kok bisa ya semua segmen, ya bisa, karena harus
120
riset, agar bisa diterima oleh semuanya. Harus tau promosi itu buat siapa. Agar bisa di apresiasi.” (wawancara mendalam pada tanggal 14 Juli 2014) 4.3.2.1 Bauran Promosi Bauran promosi meliputi periklanan, penjualan perseorangan (personal selling) promosi penjualan (sales promotion), direct marketing, publisitas (publicty), penggunaan elemen – eleman bauran promosi pada promosi sangat dibutuhkan agar promosi menjadi efektif dan efisien. Tim MD Pictures untuk mensukseskan penjualan film Habibie &Ainun, dalam strategi promosinya menggunakan bauran promosi. 1.
Periklanan ( advertising) Periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui
berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba, serta individu. Periklanan diartikan sebagai bentuk prestasi non personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Untuk kegitan periklanan, tim MD Pictures bekerja sama dengan pihak sponsor yaitu wardah, pohon pinang, dan bank mandiri. Kemudian dibuat perencanaan penayangan medianya oleh tim MD Pictures bersama pihak sponsor.
121
Promosi melalui periklanan media lini atas dan media lini bawah ini sangat efektif untuk membangun kesadaran khalayak akan film Habibie & Ainun, serta menarik minat khalayak untuk menonton film Habibie & Ainun. a.
Above The Line (Media lini atas) Sebagian dari media lini atas adalah media massa cetak, termasuk
didalamnya koran, majalah, tabloid dan media cetak lainnya yang diterbitkan secara berkala dan kontinyu serta dibaca oleh massa luas. Disamping itu, radio juga merupakan media lini atas, juga yang paling besar dan potensial yaitu televisi. Seperti yang data yang penulis dapatkan dari tim MD Pictures adapun medianya adalah sebagai berikut: (1)
Media cetak: Berdasarkan data yang penulis terima dari tim MD Pictures, media cetak
yang digunakan pada surat kabar yaitu : Media Indonesia, dan Seputar Indonesia, Jakarta Pos. Pada majalah yaitu: Cinemags, Moviegoers, Bazaar, Hello Magazine, Cosmopolitan, Tabloid Bintang Indonesia, Nova, Cek & Ricek, Bintang Film, Kompas, Jakarta Post, Republika, Media Indonesia, dan Seputar
Indonesia.
Dengan penayangan sesuai dengan masa tayang pada media cetak yang dipilih, dengan waktu proomosi disesuaikan 2 minggu sebelum launching dan 2 minggu setelah launching. Dan dengan konten berupa poster, waktu penayangan di bioskop dan kuis berhadiah jalan – jalan ke jerman, dan nonton bareng dengan pemeran film Habibie dan Ainun.
122
(2)
Media Elektronik Perencanaan pada media ini sangat efektif terutama pada media televisi,
oleh karena hal tersebut maka dioptimalkan. Kemudian juga ada iklan adlib pada radio. Pemasangan trailer pada teater di studio bioskop sebelum tayang film, trailer pada plasma tv di lobby biokop, mall – mall, stasiun kereta api. Dalam media tv, MD Pictures biasa memasang pada 1 -2 stasiun tv, namun pada film Habibie & Ainun tim MD Pictures memasang di sebuah stasiun tv. Dimana materi beriklan disiapkan oleh MD Pictures, namun media plan pada penayangan di media diurus oleh Wardah dengan sepengatahuan oleh tim MD Pictures. Pada media tv stasiun tv yang mengiklankan trailer film ini adalah RCTI, MNC –TV, TV ONE, Trans Tv, Trans7, TV local di daerah roadshow, konten yang di pakai adalah trailer, Behind the scene, infotainment, talkshow. Pada media TV dilakukan sebelum penayangan film Habibie dan Ainun, namun setelah film ini tayang srentak, banyak permintaan masyarakat untuk mengulas film ini, sehingga banyak media meminta kepada MD Pictures untuk melakukan talkshow di program – program mereka Pada radio di pasang di berbagai radio di Indonesia, di Jabodetabek dan radio local di daerah roadshow, dengan konten trailer, kuis berhadiah T-shirt dan Free pass, adlibs dan talkshow, dengan 10 kali penayangan di 5 hari sebelum tayang serentak dan 5 hari setelah tayang. b.
Below The Line (Media Lini Bawah) Berbeda dengan above the line, below the line memiliki varian media yang
lebih luas dan lebih kreatif. Hal ini dikarenakan media – media yang tergolong
123
bellow the line atau media lini bawah ini menuntut perhatian lebih banyak dari publik. Jika dalam kategori media lini atas iklan disuguhkan langsung didepan mata melalui TV atau Koran, maka di media lini bawah mata publiklah yang dipancing untuk melihatnya. Dalam below the line, target audiens terbatas, media atau kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh, atau berinteraksi bahkan langsung membeli. (1)
Media Luar Ruang Media luar ruang merupakan media yang memelopori kegiatan promosi
sebelum media berbasis teknologi muncul. Setiap unit iklan luar ruang yang dipampang di tempat terbuka memerlukan biaya yang relatif tidak mahal. Iklan luar ruang mampu menjangkau persentase yang besar dari populasi audience karena sifat mobilitas masyarakat yang cukup tinggi. Dari data yang diperoleh dari tim MD Pictures bahwa tim MD mencetak Flayer A5 sebanyak 100.000 (seratus ribu) eksemplar , Flayer A3 sebanyak 100.000 (seratus ribu) eksemplar , Poster sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) eksemplar , Rolling Banner sebanyak 80 (delapan puluh) buah Standies Banner sebanyak 100 (seratus) buah, Spanduk 80 (delapan puluh) buah, poster dan flayer tersebut, ada yang dipasang dijalan, ditaruh di goodybag. Kemudian billboard tersebut diletakkan di beberapa kota yaitu Bandung, Jabodetabek, Medan, Semarang. Makassar, Palembang, yang bekerjasama dengan wardah, sirup pohon pinang, dan bank mandiri. Dan promosi visual di 4000 (empat ribu) ATM mesin, Promosi pada tanda bukti transaksi (stuk) ATM di 9000 (sembilan ribu) ATM mesin. Serta menggunakan balon udara di Jakarta, dan
124
Surabaya. Hal - hal tersebut dilakukan 2 minggu sebelum tayang serentak di bioskop, dan disesuaikan dengan waktu pemasangan pada billboard yang berdurasi 1 bulan, sehingga menjadi 2 minggu sebelum tayang serentak dan 2 minggu sesudah tayang serentak. (2)
Event Event yang dimaksud dalam kategori media promosi adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjalinnya interaksi antara pelanggan dengan produk dalam suatu aktifitas tertentu. Event yang dilakukan
oleh tim MD Pictures: Event bersama wardah, dengan
membagikan bunga pada acara car free day di bunderan HI, kemudian roadshow di beberapa kota, Palembang 15 Desember 2012, Makasar 16 Desember 2012, Bandung 22 Desember 2012,Cirebon 23 Desember 2012, Medan 6 Januari 2013, Surabaya 13 Januari 2013. Kemudian acara non ton bareng dengan Pak SBY, kemudian gala premiere kedua bersama seluruh crew, pemain film Habibie & Ainun, dan media pers. 2.
Direct Marketing Pemasaran langsung atau Direct marketing adalah upaya perusahaan atau
organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi penjualam. Secara tradisional, pemasarn langsung belum dianggap sebagai salah satu elemen dari bauran promosi (promotional mix). Namun karena pemasaran langsung telah menjadi bagian integral dari program IMC yang telah dilaksanakan banyak perusahaan yang sering melibatkan strategi, anggaran serta tujuan yang terpisah
125
maka perlulah kiranya kita memasukkan pemasaran langsung sebagai salah satu komponen bauran promosi. Dalam film Habibie dan Ainun, peneliti mendapatkan temuan bahwa tim MD tidak melakukan direct marketing, karena mereka yakin bahwa film ini akan sukses di pasaran. 3.
Pemasaran Interaktif Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang
memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga (real time). Tim MD Pictures pun memanfaatkan media sosial melalui twitter dan facebook sebagai media interaktif untuk mempromosikan film Habibie & Ainun dan melakukan pendekatan kepada khalayak, kemudian membuat website dan memasukan trailer pada youtube. Hal ini dibagi- bagi pula oleh tim MD Pictures, mereka mengunggah trailer Habibie & Ainun pada website mereka, dan pada akun facebook, twitter MD Pictures, hal ini juga dilakukan oleh Wardah. Kemudian dipasang trailernya, informasi kuis, dan berita dari film Habibie dan Ainun di website 21Cinema, website Adelva, dan website kapan lagi.com, 4.
Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan adalah salah satu kegiatan promosi untuk melakukan
rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong, promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari produk atau jasa. Jadi, promosi penjualan merupakan kegiatan promosi yang dapat mendorong pembelian oleh konsumen.
126
Pada bauran promosi ini, tim MD Pictures juga tidak melakukan kegiatan berupa diskon, atau buy one get one, ini dikarenakan mereka yakin bahwa film ini sangat menjual, sehingga tidak perlu untuk melakukan promosi penjualan seperti itu. Namun tim MD Pictures memberikan kuis, dengan hadiah nonton bareng dengan pemeran film Habibie dan Ainun, jalan – Jalan ke Jerman. Dan juga pihak wardah melakukan promosi langsung ini, dengan kegiatan tiket nonton gratis, yang dilakukan pada media social. Hal ini tidak hanya agar masyarakat aware dengan film Habibie & Ainun, tapi juga menciptkan kedekatan masyarakat dengan Wardah. 5.
Publisitas (Publicty) Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu
produk secara non personal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut
dalam media tercetak
atau tidak, maupun hasil
wawancara yang disiarkan dalam media tersebut. Dalam mempromosikan film Habibie & Ainun tim MD Pictures tidak melakukan publisitas dengan membuat berita seperti gosip – gosip, tim MD Pictures memang hanya mempromosikan film ini dengan benar, tidak dengan kegiatan seperti itu, namun memang kebetulan sekali saat itu Bapak Habibie sedang ada masalah dengan Malaysia. Kemudian bentuk pelaksanaan pada bauran humas lainnya adalah tim MD Pictures melaksanakan 2 gala premiere, pertama untuk Bapak SBY, yang merupakan permintaan dari Ibu Ani. Gala premiere ini ditonton bersama para duta besar, dan pejabat. Yang dimana hasil dari acara ini memberikan dampak promosi
127
yang sangat baik. kemudian 1 lagi gala premiere untuk seluruh crew, pemain, undangan, pers, media yang pada pers diminta untuk meliput, dan memberikan komentar pada film Habibie & Ainun, serta menyiarkannya pada media mereka. Tim MD Pictures melakukan press confrence ini dengan media 4 – 2 minggu sebelum tayang serentak, dan 1 hari sebelum serta tayang serentak. 6.
Penjualan Perseorangan (Personal Selling) Penjualan Perseorangan adalah interaksi antar individu, saling bertemu
muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
Penjualan perseorangan ini merupakan alat promosi yang berbeda dari
periklanan karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya. Dalam bauran promosi ini tim MD Pictures tidak merencanakan kegiatan apapun. 4.3.3 Pengawasan Dan Evaluasi Efektivitas Dari Strategi Promosi Yang Digunakan MD PICTURES Dalam Mempromosikan Film Habibie dan Ainun Dalam pengawasannya mereka memiliki tim khusus yang mengecek pemasangan promosi pada berbagai media, dan menghitung berapa jumlah penonton yang telah menonton film Habibie dan Ainun di bioskop – bioskop yang melakukan penayangan film ini. Hal ini dilakukan ketika pertunjukan terakhir akan selesai di bioskop pada hari tersebut, dan selama waktu 6 bulan penayangan mereka.
128
Mereka melakukan evaluasi – evaluasi dari segi produksi dan promosi, dimana mereka juga melakukan hal tersebut pada film Ayat – Ayat Cinta, sehingga mereka mampu menyaingi kesuksesan film mereka sendiri, dengan perbedaan saat 2008 media social belum seperti saat ini. Kendala – kendala seperti perijinan terkadang dihadapi oleh tim MD Pictures dalam mempromosikan film Habibie & Ainun, namun hal tersebut adalah kendala yang sangat dapat di handle oleh tim MD. Kemudian pada awal membuat film ini tim MD Pictures mempunyai keyakinan penuh akan kesuksesan film ini, sehingga dengan pencapaian penonton sebanyak 4,6 juta, yang dibuktikan dengan berbagai penghargaan, diantaranya film Habibie & Ainun dinobatkan sebagai film terlaris 2013 dan keuntungan yang besar bagi MD Pictures, merupakan hal yang sangat memuaskan bagi tim MD Pictures, dan tetap terdapat evaluasi – evaluasi untuk film Habibie dan Ainun, dalam segi produksi dan promosinya. Bentuknya adalah bagaimana kedepannya mereka akan lebih menaruh promosi mereka dengan titik target ptomosi yang tepat sasaran. MD Pictures dari awal memang berkecimpung di dunia film, sehingga untuk memproduksi maupun mempromosikan film Habibie & Ainun, tim MD Pictures tidak menemukan kesulitan justru mendapat kemudahan karena kekuatan dari film ini. Yaitu selain film ini diangkat dari Novel laris, Faktor kekuatan dalam film ini sangat kuat pada konten film, dimana segi cerita mengangkat sosok seorang mantan presiden RI ke-3, yang banyak dikagumi oleh rakyat Indonesia maupun Internasional. Dengan cerita yang mengedukasi dari berbagai kalangan umur.
129
Kemudian kemampuan acting Reza Rahardian, dan fans base yang besar berhasil memberikan dampak positif pada film ini pula. Proses membuat tujuan promosi, kemudian dalam perencanaan promosi dilakukan analisis SWOT, yang juga menentukan segmentation, targeting, dan positioning yang tepat untuk merencanakan strategi promosi, yang berguna untuk menentukan kegiatan promosi pada bauran – bauran promosi yang akan dipakai film Habibie & Ainun. Tim MD Pictures juga menerapkan promosi kerjasama melalui product placement pada film, dan materi – materi promosi dengan berbagai pihak sponsor, yaitu wardah, sirup pohon pinang, dan bank mandiri. Dengan menggunakan bauran promosi pada periklanan baik pada above the line & below the line untuk mendapatkan khalayaknya, serta mengoptimalkan bauran periklanan pada media televisi, dengan membeli banyak spot di semua stasiun TV, dan menggunakan materi trailer mereka yang dipasang dalam media audio visual, seperti teater bioskop, plasma tv di lobby bioskop, mall, stasiun kereta api, website. Kemudian waktu persiapan, merencanakan, dan pelaksanaan strategi promosi pada media yang gencar selama 2 minggu sebelum launching / gala premiere dan 2 minggu setelah launching, dengan promosi lainnya yang secara pelan – pelan mereka lakukan sejak film mereka belum selesai produksi. total waktu selama kurang lebih 6 bulan menjadi sangat efektif dan efisien.
Program promosi dapat diukur tingkat efektivitasnya dengan cara mengaitkan dengan tujuan penyusunan program promosi tersebut. Menurut
130
Rossiter dan Percy program promosi yang efektif adalah promosi yang dikaitkan dengan tujuan promosi yang ingin dicapai. Sehingga strategi promosi merupakan hal yang berkaitan dengan masalah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi strategi promosi yang telah direncanakan perusahaan dalam mengkomunikasikan produknya dengan khalayak sasaran serta perencanaan pemasaran yang berdasarkan keinginan perusahaan dalam menentukan pasar sasaran yang didasarkan pada hasil riset pasar. Dalam hal ini tujuan – tujuan MD Pictures untuk membangun kesadaran public akan film Habibie & Ainun, sudah tersampaikan, begitupula dengan tujuan agar film ini laku dan target audiens tercapai. Terlaksana dengan baik, dibuktikan oleh pengahargaan oleh 21cinema, bahwa film MD Pictures yang berjudul Habibie & Ainun merupakan film terlaris sepanjang masa, dengan perolehan penonton sebanyak 4,6 juta. Dalam proses penelitian yang berlangsung sedari februari hingga juni, terdapat catatan – catatan yang peneliti temukan, yang berasal dari jawaban – jawaban pertanyaan kepada 5 narasumber yang peneliti tanyakan, kemudian catatan dari observasi dilapangan dan juga obrolan dengan asisten Ibu Nadya Augustia yaitu Ibu Eko Siswati, dan Bapak Novan selaku Asisten dari Bapak Karan Mahtani. Hal yang menjadi catatan adalah : 1.
Promosi yang dilakukan oleh MD Pictures tidak dilakukan sendiri, tapi dibantu oleh pihak sponsor yaitu wardah, bank Mandiri, dan Sirup Pohon
131
Pinang. Seperti materi promosi berupa trailer dibuat oleh tim MD Pictures, kemudian dari hasil wawancara dengan asisten promosi dan asisten Bapak Karan, yaitu Ibu Eko dan Pak Novan, bahwa media plan untuk pemasangan spot di televisi dan radio direncanakan bersama – sama dengan wardah.misal jika ada tvc wardah selama 30 detik dapat dibuat 15 detik tvc wardah, dan 15 detik trailer Habibie dan Ainun. Hal ini juga peneliti temukan pada flyer film Habibie & Ainun, dimana terdapat bentuk kegiatan promosi penjualan dan digital marketing untuk film Habibie & Ainun, Begitupun dengan billboard di kota medan direncakan bersama sirup pohong pinang, dan dengan bank Mandiri melalui visual pada layar ATM mereka. 2.
Dalam merencanakan strategi promosi benar adanya pembagian 2 strategi, yaitu strategic planning yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk rencana jangka panjang, dalam hal ini diwakili oleh bapak Karan Mahtani, dengan tujuan promosi adalah menarik awarness khalayak untuk mengetahui bahwa film habibie & Ainun bukan hanya film politik, tapi sebuah film cinta, yang bercerita tentang cinta sejati, cinta abadi, kesetiaan Dari hasil temuan dengan mewawancarai berbagai pihak ditemukan pula
bahwa kegiatan promosi dari perencanaan hingga film tayang dilakukan kurang lebih 1 tahun, dengan promosi yang gencar pada penempatan media di 2 minggu sebelum tayang dan 2 minggu setelah tayang serentak. Dalam kegitan promosi ini dikarenakan adanya perbedaan tiap departemen, dimana semua materi promosi dilakukan oleh tim produksi, sedangkan untuk
132
perencanaan penempatan pada media – media dan bentuk promosi dilakukan oleh tim promotion & marketing, kemudian public relation juga menyiapkan planning media promosi 3.
Kemudian tactic planning dilakukan oleh tim MD Pictures pada departemen promotion & Marketing, yang dikepalai oleh Ibu Nadya Augustia, dengan tujuan membuat film Habibie & Ainun ditonton oleh banyak orang, dan target audiens tercapai. Perencanaan media dan pemilihan bauran promosi dilakukan pada
departemen promotion & marketing yang bekerjasama dengan pihak sponsor. Kemudian departemen Public relation juag merencanakan promosi. Promosi sudah mulai dibuat ketika proses syuting dengan foto – foto, behind the scene, yang akan dipasang di media, melakukan promosi secara pelan – pelan dengan tidak mengungkapkan langsung judul film mereka sejak kurang lebih 6 bulan setelah proses produksi film, dan gencar pada 1 bulan sebelum film habibie dan Ainun tayang serentak, dengan jadwal promosi 2 minggu sebelum launching film Habibie & Ainun, dan 2 minggu setelah launching. Disesuaikan dengan media yang digunakan. Dalam menjual film tempat pertama adalah bioskop, dengan target market penonton adalah remaja dan dewasa, kemudian setelah penayangan pada bioskop telah selesai, tim MD dapat menjual kepada Instansi, atau disebut dengan mengakomodir, karena instansi tersebut hanya diijinkan memakai materi film, dengan semua alat pemutaran disiapkan oleh instansi tersebut, kemudian tim MD menjual ke televisi, dengan system kontrak pemutaran film untuk setahun dengan
133
beberapa kali penayangan, dan terakhir kapada distributor DVD. Semua materi film adalah tetap milik MD, dan disimpan oleh MD. tidak berpindah tangan. Catatan lain ditemukan peneliti pada hasil wawancara dengan sumber lain yaitu Bapak Slamet Rahardjo, yang merupakan seniman senior Indonesia, actor, dan sutradara, beliau mengatakan tidak dapat menilai promosi yang dilakukan sebagai seorang penjual film, tapi sebagai pemain dan pembuat film beliau bisa menilainya bahwa kesuksesan film Habibie & Ainun didukung oleh produksi mereka yang dari tingkat teknis memenuhi standar kelayakan, 1. mulai dari tema yang universal sebuah cinta, 2. Crew dan pemain yang berkualitas, dimana sutradara yaitu Faozan Rizal mampu membawa penonton merasakan pesan cinta yang terdapat dalam film tersebut, kemudian kemampuan acting dari Reza Rahardian yang berperan sebagai Habibie, yang melakukan acting secara totalitas. Kemudian pertanyaan khalayak tentang “masih adakah cinta sejati dan abadi di dunia ini” dan itu terjawab oleh film Habibie & Ainun, 4. Emosional, yaitu hal ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, masalah yang ada dalam kehidupan manusia secara universal. Dan menurut peneliti bahwa film ini memang universal, tidak segmented, sehingga mereka mampu mendapatkan penonton yang banyak sehingga menjadi film terlaris. Dan dari bapak Andi Apratna mengatakan film itu rata – rata dibuat segmented, untuk anak – anak, remaja, atau dewasa, tapi film ini berbeda film ini bisa ditonton oleh siapa saja, tidak ada batasan umur, hal ini karena kehebatan dari konten mereka yang menceritakan sosok yang dikagumi banyak orang yaitu bapak Habibie dan Ibu Ainun.
134
Seperti yang dikatakan pak Karan, mereka sudah mempunyai feeling bahwa film ini kan sukses, dan jika film bagus, maka orang akan cari, kemudian akan bercerita tentang film tersebut kepada teman – teman, keluarga mereka untuk menonton. Sehingga terdapat bauran promosi yang bekerja secara otomatis, yang menyebabkan kesuksesan dalam penjualan film Habibe & Ainun, yaitu Word of Mouth dan rasa antusias masyarakat yang ingin menonton film ini. Contohnya seperti tim MD Pictures sudah merencanakan berita mereka masuk dan tayang di televisi tidak terlalu banyak, namun mereka mendapat banyak permintaan untuk tampil pada program acara Televisi yang hal ini berasal dari permintaan masyarakat, hingga ke daerah – daerah yang belum ada bioskop pun berusaha menyiapkan alat pemutaran film seperti bioskop untuk bisa menonton film ini, yang juga dibantu oleh tim MD Pictures.