BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, guru lebih aktif dari pada siswa, sehingga siswa menjadi pasif dan cenderung bosan. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak pada kekurangaktifan siswa kelas 2 dalam menerima materi pembelajaran.Hal ini dapat dilihat pada perolehan nilai pada tabel dibawah berikut. Yang mendapatkan KKM ≥60 = Tuntas sedangkan <60 Tidak tuntas Tabel 3 Nilai Tes Prasiklus No
Nilai
Frekuensi
Persentase
1
≥60 tuntas
24
60%
2
<60 tidak
10
40%
40
100%
tuntas Jumlah
Tabel 3. menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai ≥60 keatas sebanyak 60% atau 24 siswa, yang mendapat nilai <60 kebawah tidak tuntas sebanyak 40% atau 16 siswa. Berdasarkan data hasil tes pra siklus menunjukkan masih ada siswa belum mencapai ketuntasan belajar.
40
41
Frekuensi 24 25 16
20 15
Frekuensi
10 5 0 <60 tidak tuntas
≥60 tuntas
Gambar 3. Diagram Nilai Prasiklus Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Tes Prasiklus No
1
2
Ketuntasan Belajar Tuntas
Belum Tuntas
Jumlah
Jumlah siswa Jumlah
Persentase
24
60%
16
40%
40
100%
Tabel 5.menunjukan bahwa siswa yang memiliki nilai KKM ≥60 sebanyak 24 siswa. Dengan demikian ada 16 siswa yang belum mencapai
42
ketuntasan belajar KKM <60.Gambar grafik persentase hasil belajar siswa prasiklus akan disajikan pada diagram dibawah ini :
Persentase ketuntasan hasil belajar 0,7 60% 0,6 0,5 40% 0,4 0,3 0,2 0,1 0
Gambar 4. Presentase ketuntasa hasil belajar siswa 4.2
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 dan 27 April 2013. Sebelum proses pembelajaran siklus I dilaksanakan, peneliti telah melakukan kerja kelompok dengan teman sejawatnya untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif. Peneliti
mempersiapkan rencana
pembelajaran siklus I untuk mata pelajaran IPA materi tentang Perubahan wujut
benda.Dalam
menerapkan
metode
melaksanakan pembelajaran
perbaikan
pembelajaran,
demonstrasi.Kemudian
peneliti peneliti
menyiapkan lembar observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer. Mengetahui sejauh mana siswa memahami materi
43
yang diajarkan, peneliti merancang alat evaluasi berupa soal tes yang akan menguji siswa berkaitan dengan materi tersebut.Perencanaan yang dilakukan tersebut telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.
4.2.2 Pelaksanaa Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik, pada kegiatan awal peneliti mengadakan apersepsi dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk masuk ke kegiatan pembelajaran , kemudian peneliti mensampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, sedangkan di kegiatan inti siswa mengamati peneliti yang sedang mendemonstrasikan perubahan wujud benda, setelah siswa mengamati peneliti mendemonstrasikan perubahan wujud benda siswa mendemonstrasikan hasil pengalamannya di depan kelas mengenai perubahan wujud benda, kemudian peneliti bersama siswa membahas hasil pengalaman siswa tersebut, siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang sudah guru siapkan, Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan, Tanya jawab, membahas soal evaluasi dan tindak lanjut. Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar berupa nilai tes formatif diperoleh data nilai siswa.Selanjutnya hasil tes tersebut dianalisa dalam bentuk tabel 5berikut.
44
Tabel 5 Nilai Tes Siklus I No
1
2
Nilai ≥60 tuntas
<60 tidak tuntas
Jumlah
Frekuensi
Persentase
32
80%
8
20%
100%
40
Analisa nilai tes pada tabel 5 dapat dibuat diagram batang seperti berikut
32
40 30 20
Series1
8
10 0 <60 tidak tuntas
≥60 tuntas
Gambar.5. Diagram BatangNilai Tes Siklus I Analisa ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah siswa kelas II sebanyank 40 siswa, yang sudah tuntas 80% atau 32 siswa, dan yang belum tuntas 20% atau 8 siswa.
45
Pengamatan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran menunjukkan hasil yang baik. Hasil pengamatan kinerja guru terlampir. Hasil oservasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencakan tindakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan tindakan pada siklus 2. 4.2.3 Evaluasi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes siklus 1 dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1. Perbandingan hasil ulangan pra sikus dan siklus 1 dapat disajikan dalam tabel 6 berikut.
Tabel 6 Perbandingan Hasil Nilai Prasiklus dan Siklus I No
Nilai
Pra siklus
Siklus I
1
≥60
24
32
2
<60
16
8
Jumlah
40
40
Peningkatan hasil tes formatif siswa antara sebelum dan sesudah siklus I dapat dilihat pada grafik seperti berikut
46
40
32 24
30 20
16 <60 tidak tuntas
8 10
≥60 tuntas
0 Pra siklus
Siklus I
Gambar 6 Grafik Perbandingan Hasil Nilai Tes PraSiklus Dan Siklus 1
Data perolehan nilai tes pada gambar 6 ada peningkatan hasil belajar siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Sebelum siklus 1 siswa yang mendapat nilai ≥60 ke atas sebanyak 24. Setelah siklus 1 naik menjadi 32 siswa. Yang mendapat nilai <60 sebelum siklus 1 sebanyak 16 0rang dan setelah siklus 1 menjadi 8 orang. Hubungan
dengan
ketuntasan
perbandingannya pada tabel 7 berikut.
belajar
dapat
ditunjukkan
47
Tabel 7 Data Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1 Jumlah Siswa No
Ketuntasan Kondisi awal Jumlah
Siklus 1
Persentase
Jumlah
Persentase
1
Tuntas
24
60%
32
80%
2
Belum tuntas
16
40%
8
20%
40
100%
40
100%
Jumlah
Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel 7 dapat diperjelas pada diagram berikut. 35 30 25 20 15 10 5 0
32 24 16 8
<60 belum Tuntas ≥60 Tuntas
Jumlah Kondisi awal
Jumlah Siklus 1
Gambar 7 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal Dan Siklus 1
48
Data-data tersebut terlihat bahwa upaya meningkatkan hasil belajar IPA dengan menerapkan metode demonstrasi pada siswa kelas 2 semester II SDN Salatiga 08 tahun ajaran 2012/2013 sangat meningkat.Oleh karena itu nilai rata-rata kelas pun meningkat. Walaupun sudah terjadi peningkatan, namun hasil tersebut belum maksimal karena target keberhasilan ketuntasan siswa harus mencapai 85%. Hal ini dilihat dari hasil tes siklus 1 hanya mencapai ketuntasan 80%. Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus 1 ditemukan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan siklus yang dapat dilihat sebagai berikut. 1.
Peneliti
belum
menjelaskan
bagaimana
prosedur
pembelajaran
demonstrasi yang baik
4.3
2.
Peneliti masih tidak mengondisikan siswa yang membuat kegaduhan
3.
Peneliti masih tidak memperhatikan kelompok yang mengalami masalah
4.
Peneliti masih belum memberikan motivasi yang kepada siswa
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Mei 2013. Sebelum proses pembelajaran siklus II dilaksanakan, peneliti telah melakukan diskusi dengan teman sejawat dan observer untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus II untuk mata pelajaran IPA kelas 2 semester II materi tentang kegunaan benda. Perencanaan awal hampir sama dengan siklus I. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti menerapkan model pembelajaran demonstrasi, adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Perencanaan yang dilakukan tersebut telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut
49
terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik, pada kegiatan awal peneliti mengadakan apersepsi dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk masuk ke kegiatan pembelajaran , kemudian peneliti mensampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, sedangkan di kegiatan inti siswa mengamati peneliti yang sedang mendemonstrasikan kegunaan benda yang ada dilingkungan sekitar, setelah siswa mengamati peneliti mendemonstrasikan kegunaan benda siswa mendemonstrasikan kegunaan benda yang ada di sekitar kelas , kemudian peneliti bersama siswa membahas hasil pembelajaran , siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang sudah guru siapkan, Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan, Tanya jawab, membahas soal evaluasi dan tindak lanjut. Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar berupa nilai tes formatif siklus II diperoleh data nilai siswa.Selanjutnya hasil tes tersebut dianalisis dalam bentuk tabel 4.9 berikut.
50
Tabel 8 Nilai Tes Siklus II No 1
2
Nilai ≥60 tuntas
<60 tidak tuntas
Jumlah
Frekuensi
Persentase
40
100%
-
0%
40
100%
Analisis nilai tes siklus II pada tabel 8 dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 8 berikut
Frekuensi 40 40 30 Frekuensi
20 10
0
0 <60 tidak tuntas
≥60 tuntas
Gambar 8 Diagram Nilai Tes Siklus II Hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram terlihat jelas perbandingannya bahwa tabel 8 menunjukkan jumlah siswa yang mendapat nilai ≥60 ke atas sebanyak 40 siswa atau 100%, yang mendapat nilai <60
51
sebanyak 0 siswa atau 0%, Hasil tes pada siklus II tersebut apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar dapat di sajikan dalam bentuk tabel 9 berikut Tabel 9 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II No
1
2
Ketuntasan Belajar
Jumlah siswa Jumlah
Persentase
40
100%
-
0%
40
100%
Tuntas
Belum Tuntas
Jumlah
Tabel 9 menunjukan bahwa tidak ada siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM.Dengan demikian semua siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar minimal. Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah siswa kelas 2 sebanyank 40 siswa, yang sudah tuntas 100% atau 40 siswa, dan yang tidak tuntas 0% atau 0 siswa. Adapun hasil persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 akan disajikan pada gambar grafik berikut ini :
52
Persentase ketuntasan hasil belajar siklus 2 100% 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
Gambar 9. Presentase ketuntasan hasil belajar siklus 2 Evaluasi dan Refleksi Hasil evaluasi tes siklus I dan hasil tes siklus II dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus II.Perbandingan hasil tes siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam tabel 10 berikut. Tabel 10 Perbandingan Hasil Nilai Siklus I dan Siklus II No
Nilai
Siklus I
Siklus II
1
≥60
32
40
2
<60
8
0
Jumlah
40
40
53
Peningkatan hasil tes formatif siswa antara siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik seperti pada gambar 10 berikut.
40 32
40
<60 tidak tuntas
30 20
≥60 tuntas 8
10
0
0 Siklus I
Siklus II
Gambar 10 Grafik Perbandingan Hasil Nilai Siklus I Dan Siklus II Data perolehan nilai tes pada gambar 10 ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.Pada siklus I siswa yang mendapat nilai ≥60 ke atas sebanyak 32.Setelah siklus II naik menjadi 40 orang.Siswa yang mendapat nilai<60 pada siklus I sebanyak 8 0rang dan setelah siklus II menjadi 0 orang.Hubungan dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya pada tabel 11 berikut.
54
Tabel 11 Data Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II Jumlah Siswa No
Ketuntasan
Siklus I Jumlah
1
Tuntas
Siklus II
Persentase
Jumlah
Persentase
80%
40
100%
20%
0
0%
100%
40
100%
32 2
Belum tuntas 8 Jumlah
40
Data perbandingan ketuntasan belajar siklus I dan siklus II pada tabel 11.Data-data tersebut terlihat bahwa pembelajaran dengan menerapkan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPA di kelas 2. Oleh karena itu nilai rata-rata kelas pun meningkat.Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus II ditemukan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan siklus yang dapat dilihat sebagai berikut. 1. Guru masih tidak mengondisikan siswa yang membuat kegaduhan 2. Guru masih tidak memperhatikan kelompok yang mengalami masalah
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan motode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas 2 SD semester II tahun pelajaran 2012/2013.Hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil
55
belajar
siswa
pada
mata
pelajaran
IPA
materi
tentang
kegunaan
benda.Peningkatan nilai rata-rata yaitu pada kondisi awal 61, pada siklus I menjadi 75 dan pada siklus II menjadi 83. Sehubungan dengan hasil belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian hasil belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000). Dengan uraian tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas 2 SDN semester II Salatiga 08 tahun ajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode demonstrasi yang berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.14 telah terjadi peningkatan dari Prasiklus, siklus I dan siklus II, maka dapat dinyatakan bahwa menerapkan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA kelas 2 semester II tahun 2012/2013. Ketuntasan hasil belajar siswaa dapat dilihat pada table 12.
56
Tabel 12 Perbandingan Ketuntasan hasil belajar siswa prasiklus, siklus I, siklus II
No
1
2
Jumlah siswa
Ketuntasan Belajar >60 (Tuntas) <60 (Belum Tuntas)
Jumlah
Prasiklus
Persentase Siklus Persentase Siklus Persentase (%)
24
60%
16
40%
40
1
(%)
II
(%)
32
80%
40
100%
8
20%
0
0%
40
40
Tabel perbandingan hasil belajar prasiklus,siklus 1 dan siklus 2 terlihat jelas bahwa pada prasiklus jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa dengan persentase 60%, dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa dengan persentase 40%, pada siklus 1 jumlah siswa yang tuntas sebanyak 32 dengan persentase 80%,siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase 20%, pada siklus 2 semua siswa tuntas dengan persentase 100%. Gambar grafik perbandingan hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus1, siklus 2 akan disajikan dibawah ini :
57
Perbandingan hasil belajar prasiklus,siklus I dan siklus II 40 40 35
32
30 24
25 20
16
15 10
8
5 0
Gambar 11. Perbandingan hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II