36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Gambaran umum SMK Negeri 1 Sawit Boyolali SMK Negeri 1 Sawit Boyolali berdiri sejak tahun 2007. Awal berdirinya SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dimulai ketika pemerintah membeli tanah dan bangunan dari SMA Bhineka Karya 4 Boyolali untuk dijadikan Unit Sekolah Baru (USB) dengan luas tanah sekitar 15000 m 2. Selanjutnya, sebagian guru dan staf karyawan dari SMA Bhineka Karya 4 Boyolali kemudian menjadi guru dan staf di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali. Di awal berdirinya, SMK Negeri 1 Sawit Boyolali membuka dua kompetensi keahlian
yaitu jurusan Otomotif, dan Teknik Komputer
Jaringan (TKJ) yang masing- masing membuka empat kelas. Pada tahun ajaran 2010/2011 SMK Negeri 1 Sawit Boyolali membuka satu kompetensi keahlian yaitu Farmasi, kemudian disusul berdirinya jurusan Teknik Ototronik pada tahun ajaran 2012/2013. Kemudian pada tahun ajaran 2015/2016 SMK Negeri 1 Sawit Boyolali membuka satu kompetensi keahlian lagi, yaitu jurusan Kimia Industri (KI). Terjadi beberapa pergantian kepada sekolah di SMK Negeri 1 Sawit. Rincian pergantian kepala SMK Negeri 1 Sawit adalah sebagai berikut: a. Tahun 2010
: Drs.Marimin,M.M
b. Tahun 2010/ 2011
: Drs. Jaka Jarwanta
c. Tahun 2011/ 2012
: Drs. Jasmanto,M.M
d. Tahun 2012/ 2013
: Bambang Setiawan,S.TP,M.T.
e. Tahun 2014/2016
: Drs. Sarjuni
f. Tahun 2016/2017
: Dra.Nunik Sulastri Rahayu,M.Pd.
Pada tahun 2013 SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menerapkan sertifikasi SMM ISO 9001:2008. Kemudian pada bulan Juni 2015, sertifikasi ISO dari IAPMO R&T USA, harus diperbaharui yaitu dengan pelaksanaan AUDIT RESERTIFIKASI. Kemudian setelah pelaksanaan AUDIT
RESERTIFIKASI,
SMK
36
Negeri
1
Sawit
Boyolali
37
direkomendasikan untuk mendapatkan kembali sertifikasi SMM ISO 9001:2008, lisensi dari IAPMO R&T USA. 2. Moto, Visi, dan Misi SMK Negeri 1 Sawit Setiap sekolah tentu memiliki moto, visi, dan misi yang selalu dijunjung tinggi oleh warga sekolah yang bersangkutan. Visi dan misi SMK Negeri 1 Sawit, Boyolali adalah sebagai berikut. a. Moto SMK Negeri 1 Sawit Moto merupakan sebuah kalimat atau kata yang dijadikan sebagai prinsip dan semboyan dalam kehidupan. Seperti halnya manusia, sekolah juga memiliki moto yang dijadikan prinsip dalam setiap kegiatan sekolah. Moto dari SMK Negeri 1 Sawit Boyolali yaitu “SMK Negeri 1 Sawit bisa, berkarakter, berprestasi dan luar biasa...” b. Visi SMK Negeri 1 Sawit Setiap lembaga termasuk sekolah harus memiliki visi atau wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah. Visi adalah pandangan sekolah jauh kedepan kemana sekolah akan dibawa dan sebagai gambaran masa depan yang digunakan oleh sekolah agar sekolah dapat menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan kedepan. Adapun Visi SMK Negeri 1 Sawit adalah “Menjadikan SDM yang profesional, beriman, dan bertakwa terhadap Tuhan YME”. c. Misi SMK Negeri 1 Sawit Misi adalah tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan visi. Apabila visi harus mengakomodasikan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah, maka misi dapat juga diartikan sebagai tindakan untuk memenuhi kepentingan masing-masing kelompok yang terkait dengan sekolah. Misi organisasi pada dasarnya dapat diartikan sebagai keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan strategi untuk mewujudkan visi organisasi. Misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi.
38
Adapun Misi SMK Negeri 1 Sawit adalah sebagai berikut: 1) Membentuk karakter peserta didik yang santun dan berakhlak mulia. 2) Membekali keterampilan peserta didik menuju insan yang mandiri. 3) Membentuk jiwa wirausaha yang mandiri. 4) Menciptakan iklim kerja yang nyaman. 5) Menjalin kerjasama yang harmonis dengan dunia usaha dan dunia industri. 3. Tujuan Sekolah Setiap sekolah pasti memiliki tujuan yang selalu diupayakan untuk dicapai. Demikian pula SMK Negeri 1 Sawit, sekolah tersebut memiliki tujuan yang dijadikan acuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan segala kegiatan sekolah. Tujuan sekolah di SMK Negeri 1 Sawit adalah sebagai berikut: Menjadikan peserta didik agar menjadi warga negara yang TOTAL : a. Taqwa kepada Tuhan YME b. On Time, disiplin tepat waktu c. Tekun dalam menjalankan tugas d. Aktif menyelaraskan diri dengan perkembangan teknologi e. Loyal dalam menjaga nama baik institusi 4. Manajemen ISO 9001: 2008 SMK Negeri 1 Sawit, Boyolali memiliki suatu lembaga sertifikasi yang bernama ISO. ISO adalah rencana standar dari suatu lembaga (SMK Negeri 1 Sawit, Boyolali) yang memuat segala bentuk target atau tujuan bersama atau suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu lembaga terkait dengan mutu yang ditetapkan dalam lembaga tersebut. Di dalam ISO terdapat berbagai rencana atau program, baik secara sistem yang berkaitan dengan peserta didik, guru dan seluruh kegiatan yang ada di SMK Negeri 1 Sawit, Boyolali. ISO merupakan lembaga yang mempunyai hak paten yang tidak semua pihak dapat mengetahuinya.
39
5. Identitas Sekolah Identitias SMK Negeri 1 Sawit adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah
: SMK Negeri 1 Sawit
b. Alamat
: Jl. Solo-Yogya Km.15 Bendosari, Sawit, Boyolali.
c. RT / RW
: 02 / 01
d. Desa
: Bendosari
e. Kecamatan
: Sawit
f. Kabupaten
: Boyolali
g. Provinsi
: Jawa Tengah
h. Kode Pos
: 57374
i. Telepon
: 0271-7686920
j. Website
: www.smknsawitboyolali.wordpress.com
k. Akreditasi
: Tabel 4.1. Nilai Akreditasi Jurusan
No
Kompetensi Keahlian
Tahun
Peringkat
1.
TKR
2015
A
2.
TKJ
2015
A
3.
Farmasi
2014
B
4.
Ototronik
2015
B
5.
Kimia Industri
-
-
Gambar 4.1. Wajah depan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
40
B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Perencanaan Organisasi Topologi Jaringan dan Desain Laboratorium. Perencanaan organisasi laboratorium dalam hal ini disebut dengan istilah
pengorganisasian merupakan sesuatu proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan, mengatur serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Pada struktur organisasi laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, setiap personilnya mempunyai peranan yang berbeda dan terlibat langsung dalam pengelolaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan. Penuturan bapak Abdul Mursid,S.Pd dalam wawancara dengan peneliti sebagai wakasek bidang kurikulum beliau mengatakan bahwa : “Personil atau stake holder yang terlibat dalam pengelolaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan adalah mulai dari Kepala Sekolah, Wakasek sarana prasarana dan ketenagaan, Wakasek kurikulum, Ketua Kompetensi Keahlian, Kepala Laboratorium, toolman atau petugas laboratorium, guru dan peserta didik, sementara penjadwalan harus dilakukan karena jumlah rombongan belajar sangat banyak dan terdiri dari 3 kelas pararel total kelas adalah 9 kelas yang memakai laboratorium mulai kelas X,XI dan XII, sehingga pembuatan jadwal harus sesuai dengan tingkat kompetensinya.”
Kepala sekolah merupakan top manajemen sebagai pengendali, atasan, pengatur dan penanggung jawab semua kigiatan yang ada di sekolah baik dari administrasi dan teknis pembelajaran di sekolah, kegiatan
apapun
disekolah adalah menjadi tanggung jawab seorang
kepala sekolah termasuk didalamnya adalah sebagai penanggung jawab yang
berhak
memberi
mengorganisasikan
perintah,
mengatur,
mengelola
dan
semua stafnya untuk mengatur semua kegiatan
laboratorium yang ada di sekolah termasuk didalamnya laboratorium Teknik Komputer Jaringan. SMK Negeri 1 Sawit Boyolali didalam mengelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan berada dibawah koordinasi wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana yang berperan membantu kepala sekolah dalam bidang sarana dan prasarana. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana mempunyai peran penting dalam mengelola
41
laboratorium Teknik Komputer Jaringan
yaitu mengusulkan kepada
kepala sekolah untuk pengadaan peralatan praktik, bahan habis pakai yang digunakan oleh peserta didik dalam praktikum yang diajukan oleh kepala laboratorium melalui ketua kompetensi keahlian, peralatan itu disusun atas usulan guru pengampu dan kebutuhan praktik yang di lakukan pada tiap awal tahun pelajaran. Berikut struktur organisasi pengelolaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Laboratorium TKJ Wakil kepala sekolah bidang kurikulum mempunyai tanggung jawab mengenai kegiatan pembelajaran. Tugas wakil kepala sekolah bidang kurikulum adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran, termasuk yang dilakukan di laboratorium Teknik Komputer Jaringan
serta mengatur penjadwalan penggunaan
laboratorium dan pembelajaran secara umum. Penggunaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali diatur menggunakan jadwal sesuai dengan kompetensi keahlian produktif yang diajarkan dan kelas yang ada pembelajarannya. Berdasarkan observasi dan pengamatan
yang telah
dilakukan
peneliti, dapat diperoleh keterangan bahwa pengelompokan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dilakukan sesuai
42
dengan pengelompokan standar kompetensi Teknik Komputer Jaringan yang terdiri dari tiga laboratorium yaitu Laboratorium Hardware dan Perakitan, Laboratorium LAN (Local Area Network) dan Laboratorium WAN (Wide Area Network). Pengelolaan organisasi laboratorium pada Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali ini khususnya berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran praktik dan teori dimana pembagian laboratorium
untuk praktik peserta didik
dibagi menjadi tiga bagian yaitu lab Perakitan, LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network) yang masing masing terletak pada ruangan yang terpisah berdasarkan lokasi yang ada. Ketua
kompetensi
keahlian
Teknik
Komputer
Jaringan
mempunyai tanggung jawab dalam menentukan kegiatan pembelajaran mata pelajaran produktif beliau bapak Joko Prihatin,S.Kom juga menjelaskan sebagai berikut : “ Praktikum dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kompetensinya untuk kompetensi dasar kejuruan di lakukan di laboratorium Hardware dan perakitan yaitu peserta didik kelas X, sementara untuk peserta didik kelas XI berdasarkan kompetensi yang ada kegiatan praktik dilakukan di Laboratorium LAN (Local Area Network) dan untuk peserta didik yang kelas XII di Laboratorium WAN (Wide Area Network)sehingga praktikum yang dilakukan akan dapat di kendalikan dengan mudah sesuai dengan tingkat kompetensi yang ada.”
Kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan di Sekolah ini termasuk kompetensi unggulan dibanding kompetensi yang lainnya yang telah memiliki laboratorium dasar kompetensi keahlian yaitu lab hardware dan perakitan komputer untuk kelas X, dan untuk kelas XI ada kompetensi LAN dan kelas XII ada kompetensi WAN yaitu sesuai dengan pemetaan kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan yang telah dilakukan oleh ketua kompetensi keahlian TKJ. Kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan sudah memiliki tiga ruangan
laboratorium yang letakknya
terpisah antara satu dengan yang lain sehingga pengelompokan peserta didik dalam mengatur praktik sesuai dengan kompetensi dan pemetaannya akan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan pengelompokan kompetensi keahlian yang ada di TKJ tersebut, yang mana untuk
43
laboratorium LAN(Local Network)ruangan
sudah
Area Network) dan WAN (Wide Area dilengkapi
dengan
AC
sehingga
dalam
pelaksanaan kegiatan praktik peserta didik merasa lebih nyaman. Menurut bapak Widagdo,S. Kom. MT yang menjabat wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana dan tenaga menyampaikan bahwa pemetaan yang dilakukan sesuai kompetensi kejuruan Teknik Komputer Jaringan dan sarana pendukungnya sudah disiapkan, beliau mengatakan : “Bahwa untuk sarana praktik peserta didik Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali memiliki ruangan untuk praktik yang sudah memadai dengan pengelompokan sesuai kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan, yaitu ruang praktik hardware dan perakitan yang berisi hardware komputer dan kelistrikan, ruang LAN(Local Area Network) untuk membuat jaringan komputer dan ruang WAN (Wide Area Network) untuk praktik jaringan dan server peserta didik kelas XII, sehingga tidak terjadi tumbuk kelas atau ruang praktik karena untuk jurusan TKJ masing masing kelas ada tiga kelas pararel total kelas ada sembilan kelas, dengan jumlah peserta didik rata rata 32 peserta didik perkelas.”
Pengelolaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah berdasarkan kompetensi keahlian yang mana Kompetensi Keahlain Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah sebagai berikut ; merakit personal komputer, melakukan sistem operasi dasar, menerapkan keamanan dan keselamatan kerja (K3), menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar, menerapkan
fungsi
peripheral
dan
Instalasi
Pc,
mendiagnosis
permasalahan pengoperasian Pc dan Periferal, melakukan perbaikan dan/atau setting ulang sistem Pc, melakukan perbaikan periferal, melakukan perawatan Pc, melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (Gui) dan command line interface (Cli), melakukan instalasis Software, melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network), mendiagnosis permasalahan pengoperasian Pc yang tersambung jaringan, melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan, melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis graphical useriInterface (Gui) dan text, melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network), mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas(Wide Area Network),
44
membuat desain sistem keamanan jaringan, melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network), mengadministrasi server dalam jaringan, merancang bangun dan menganalisa WAN, merancang Web data base untuk content server. SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menunjuk ketua laboratorium Teknik
Komputer
Jaringan
yang
mempunyai
tanggung jawab
mengkoordinasikan guru-guru dalam penggunaan laboratorium TKJ serta mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium TKJ untuk pengadaan bahan dan alat praktik, yang mana ketua laboratorium TKJ adalah juga sebagai guru kompetensi keahlian atau produktif sehingga selain tanggung jawab mengajar dia juga mengelola berjalannya laboratorium. Sedangkan untuk laboran atau toolman yang berperan dalam mengatur administrasi laboratorium, mempersiapkan dan menyiapkan kembali alat dan bahan praktik yang di pergunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu toolman laboratorium juga bertanggung jawab terhadap
kebersihan
alat
dan
ruangan
laboratorium
beserta
kelengkapannya. Peran toolman sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali yaitu menangani peminjaman alat praktik dilakukan oleh peserta didik dengan cara menulis di buku peminjaman alat kemudian toolman mengambilkan alat yang dibutuhkan, dan setelah selesai maka alat dikembalikan lagi pada tempatnya atau almari alat dan loker setelah itu menulis
pada buku pengembalian alat sehingga administrasinya akan
tercatat dengan baik. Dari keterangan yang telah diperoleh diatas dapat diperoleh informasi bahwa pengelolaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan melibatkan para stake holder yang ada di sekolah
mulai dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarpra dan tenaga, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, ketua kompetensi keahlian, kepala bengkel, toolman guru dan peserta didik dengan peran dan fungsinya masingmasing.
45
Laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali di dalamnya terdapat komputer yang terhubung ke dalam jaringan yaitu terdiri dari laboratorium LAN (Local Area Network) yang digunakan oleh peserta didik kelas XI untuk melakukan praktikum yang berhubungan dengan jaringa lokal dan juga WAN(Wide Area Network), yang digunakan oleh peserta didik kelas XII untuk melakukan praktikum jaringan berbasis luas, dimana topologi jaringan yang digunakan adalah jaringan dengan topologi Star yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan topologi yang lain, sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala laboratorium Teknik Komputer Jaringan yaitu Ibu Anik Nor Hidayah,S.Kom : “Untuk jaringan komputer yang ada pada laboratorium Teknik Komputer Jaringan penyusunannya menggunakan jaringan lokal dengan topologi Star yang perencanaannya dimulai dengan membuat desain topologi, penyiapan alat alat untuk menyusun jaringan dan melakukan cabling atau pengkabelan, pengalamatan dan melakukan uji konektifitas jaringannnya sedangkan desain laboratoriumnya menggunakan desain alternatif berbentuk “U” mengelilingi ruangan dengan meja dan kursi ditengah sebagai tempat diskusi.”
Alasan pemilihan topologi Star digunakan dalam penataan laboratorium Teknik Komputer Jaringan ini dengan alasan bahwa topologi Star memiliki beberapa keunggulan yaitu ; topologi Star dapat diandalkan karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi, jaringan topologi Star tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk dengan
kontrol dan
pengendalian terpusat, sedangkan desain model altrnatif yang dipakai dirancang sedemikian rupa memungkinkan guru untuk “moving” atau bergerak memantau seluruh aktivitas peserta didik dimana dengan desain ini guru juga dapat bergerak leluasa di seluruh ruang laboratorium komputer dan ruang laboratorium terkesan lebih luas. Pada perencanaan topologi Star yang dipakai untuk membangun laboratorium ini dibutuhkan peralatan dan komponen pendukung yang antara lain seperti yang diungkapkan
oleh
Ibu
Zullah
Sistya
Wardani
sebagai
toolman
laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali : “Perencanaan jaringan menggunakan topologi Star dalam laboratorium TKJ membutuhkan peralatan antara lain adalah unit PC (personal komputer), unit printer, unit HUB atau konsentrator, unit konektor RJ 45, kabel UTP Cat 5E dan peralatan yang dibutuhkan adalah tang crimping, gunting, tang potong, LAN Cabel tester dan rol kabel listrik. Perencanaan jaringan ini dimulai dari
46
pemasangan komputer pada meja yang sudah ditententukan dengan desain memutar, lajur dan baris dengan kabel yang tertata rapi pemasangan sumber listrik pada panel listrik yang ada yang tersedia pada stop kontak atau colokan listrik yang tersedia kemudian memasang HUB sebagai kontrol pusat jaringan di tempat yang telah ditentukan, selanjutnya adalah membuat kabel straight type dengan konektor RJ 45 dan menggunakan kabel jenis Cat 5E dan di uji apakah kabel sudah benar atau belum menggunakan LAN Tester, baru setelah itu dilakukan wirring atau pemasangan kabel sesuai dengan jarak komputer dengan HUB sebagai pusat jaringan, kemudian dilakukan pengalamatan IP, pengujian jaringan dan Test jaringan, dan pengujian sharing sumber daya komputer.” Berikut ini adalah gambar topolgi Star yang digunakan dalam merencanakan topologi jaringan pada laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali .
Gambar 4.3. Perencanaan jaringan topologi Star
Untuk membangun sebuah topologi Star dalam jaringan komputer di laboratorium Komputer jaringan diperlukan peralatan penyusun yaitu seperti pada tabel berikut:
47
Tabel 4.2. Peralatan penyusun topologi jaringan Star No
Nama Alat
1.
Komputer
Gambar
Fungsi Sebagai stasiun kerja/workstation
2.
Hub
Sebagai terminal jaringan
3.
Kabel UTP
Sebagai
penghubung
media transmisi
4.
5.
Konektor
Sebagai kepala konektor
Rj45
antar kabel
Printer
Bagian dari jaringan yang digunakan untu mencetak data
6.
Lan Tester
Untuk
menguji
kabel
jaringan
7.
Tang
Untuk
Krimping
mengkrimping kabel UTP
Prinsip kerja jaringan dengan topologi
memotong
dan
Star adalah setiap
komputer dalam jaringan berkomunikasi dengan hub pusat yang
48
mengirimkan kembali pesan ke semua komputer dalam broadcast star network atau hanya ke komputer yang dituju dalam switched star network. Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi atau connection point dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Dengan menggunakan topologi star ini maka penyusunan jaringan akan sangat fleksibel dalam menentukan desain dan penempatan pada ruangannnya, ketua kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali bapak Joko Prihatin S.Kom mengatakan : “ Topologi jaringan komputer yang digunakan pada laboratorium komputer jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah menggunakan topologi jaringan jenis Star, Topologi Star merupakan topologi jaringan yang berbentuk konvergensi dari node atau titik tengah ke setiap node atau titik pengguna. Masing - masing workstation atau stasiun kerja yang dalam hal ini adalah pengguna dihubungkan langsung ke Server atau Hub atau Switch, yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semua komputer yang terhubung dengan Hub atau Swich tersebut selain itu bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membuat topologi jaringan Star relatif murah untuk pengadaannya juga dalam desain penataan akan lebih fleksibel desai komputer mengelilingi ruangan bentuk “U” atau lajur “U” seperti yang sudah ada di laboratorium kita.“
Melalui wawancara yang telah dilakukan di lokasi penelitian bahwa perencanaan topologi jaringan untuk
Laboratorium Teknik
Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah menggunakan Topologi jenis Star, juga diketahui bagaimana langkah -langkah merancangnya, dimana topologi Star dipilih dengan alasan bahwa topologi Star dapat diandalkan karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi,
49
jaringan topologi Star tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk dan jaringan dengan topologi Star memiliki keunggulan yaitu kontrol atau pengendalian dan pengendalian terpusat dan relatif murah untuk pengadaannya. Pihak yang terlibat dalam perencanaan Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah Kepala Sekolah sebagai manager sekolah, Wakil Sarpra yang menangani sarana prasarana sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan yang mengelola berjalannya program keahlian, Kepala Laboratorium yang bertanggung jawab terhadap jalannya laboratorium dan Toolman sebagai pelaksana teknis harian, guru dan peserta didik sebagai pemakai laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. 2. Pengelolaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium. A. Pengelolaan Kegiatan Operasional 1.Komponen pengelolaan kegiatan operasional laboratorium Ada banyak komponen atau bagian di dalam pengelolaan kegiatan operasional laboratorium Teknik Komputer Jaringan yaitu meliputi sarana prasarana laboratorium, dana operasional, sumber daya manusia, penjadwalan, peserta didik seperti uraian
sebagai
berikut : a.Sarana Prasarana Sarana laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali pengadaannya dianggarkan dari dana komite sekolah atau dana BOS yang sudah di atus dalam rencana kerja anggaran sekolah atau RKAS. Pengelolaannya kompetensi
dilakukan oleh
ketua
keahlian, yang dalam penginventarisasian dilakukan
oleh Kalab dan dibantu oleh Toolman TKJ, seperti yang dikatakan oleh Bp Joko Prihatin,S.Kom dalam wawancaranya sebagai berikut : “Alurnya yaitu dari pengusulan ketua kompetensi keahlian ke wakil sarana prasarana kemudian di setujui kepala sekolah kemudian ketua kompetensi keahlian melakukan pembelian, pihak sekolah kemudian menyerahkan kepada Kalab TKJ untuk menginventarisir peralatan
50
tersebut, setelah itu baru diberikan kepada toolman untuk di simpan dan bisa digunakan praktik peserta didik.”
Dalam pengadaan sarana kebutuhan bahan habis pakai dan peralatan praktikum laboratorium TKJ juga perlu diorganisasikan dengan baik, yaitu dengan cara ketua kompetensi keahlian mengumpulkan pengelola dan guru TKJ untuk mengusulkan peralatan bahan habis pakai untuk praktikum peserta didik seperti yang disampaikan Oleh Tri Marsudi Raharjo.ST salah satu guru program produktif TKJ sebagai berikut ini: “Perencanaan pengadaan biasanya setiap tahun ajaran baru diadakan rapat rutin. Di dalam rapat tersebut nantinya pengelola laboratorium menyatakan pendapat tentang pengadaan alat praktik, misalnya alat praktik apa yang dibutuhkan saat ini, dan kerusakan alat praktik yang harus diperbaharui juga usulan dari guru TKJ mengenai peralatan habis pakai dan peralatan praktikum yang lain .”
b. Dana Operasional Dana merupakan salah satu komponen yang harus dikelola dengan baik di laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali. Dari pihak sekolah sudah menganggarkan dana operasional untuk laboratorium TKJ dari uang komite sekolah atau dana BOS yang sudah di plot dalam rencana kerja anggaran sekolah
RKAS tiap tahun anggaran, dana untuk operasional
laboratorium TKJ juga bisa didapat dari luar atau dari dinas atau pemerintah tiap satu tahun sekali. Seperti yang disampaikan Oleh Widagdo,S.Kom,M.T. Wakasek Sarpra bahwa : “Mengenai penyediaan dana, diambil dari uang komite sekolah atau dana bos yang sudah di plot dalam RKAS yang yang sudah dianggarkan oleh sekolah tiap tahun anggaran. Dana dari luar seperti dari dinas dan pemerintah saat ini susah didapatkan, itu saja jika keluar setiap satu tahun sekali dan hanya sedikit. Penggunaan dana dari komite sekolah sementara dikhususkan kepada sarana laboratorium komputer, sedang dana dari dinas dan pemerintah digunakan untuk prasarana laboratorium.”
Oleh karena itu dana tersebut harus dikelola dengan baik oleh pengelola laboratorium TKJ, khususnya kepada kepala laboratorium yang mengurusi keadministrasian laboratorium TKJ. dana ini digunakan untuk perawatan dan perbaikan alat praktik di
51
laboratorium TKJ. Jika laboratorium kepala laboratorium bisa mengajukan
memerlukan dana, maka kepada kepala sekolah
melalui ketua kompetensi keahlian dan di setujui oleh wakil kepala bidang urusan sarana prasarana. Seperti kutipan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Anik Nor Hidayah, S.Kom sebagai berikut : “Sekolah mengalokasikan dana dari uang komite sekolah dan RKAS untuk perawatan dan perbaikan alat praktik di laboratoriumTKJ. Jadi jika laboratorium membutuhkan dana, kepala laboratorium mengajukan kepada pihak sekolah untuk kemudian di setujui. Tapi itu juga tergantung apakah dana yang dianggarkan untuk laboratorium komputer masih ada atau sudah habis.”
c. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia (SDM) di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
diorganisasi secara berjenjang oleh
beberapa pihak. Kepala sekolah sebagai pimpinan atau top menejement melakukan pengelolaan sumber daya manusia pengelola laboratorium komputer seperti guru, koordinator laboratorium dan tenaga laboran dilakukan oleh kepala sekolah, yang biasanya dilakukan oleh kepala sekolah dengan rutin mengumpulkan para pengelola laboratorium komputer dalam rapat untuk memberikan pengarahan dan bimbingan agar para pengelola dapat lebih baik lagi. Kepala sekolah juga menempatkan seorang toolman di setiap laboratorium. Seperti wawancara dengan Ibu Kepala sekolah sebagai berukut : “Di dalam pengelolaan kegiatan operasional laboratorium khususnya TKJ, sekolah menempatkan seorang tenaga toolman sebagai pengelola operasional laboratorium yang ada, untuk menyiapkan keperluan pembelajaran di laboratorium toolman diangkat dari alumni yang bersedia mengabdi di sekolah dengan standar gaji PTT pegawai tidak tetap”.
Sedangkan pengorganisasian sumber daya manusia peserta didik yang memakai sarana laboratorium TKJ dijalankan oleh kepala lab TKJ ,toolman dan guru mata diklat yang akan melakukan
praktikum.
Pada
saat
pembelajaran
praktik
berlangsung, guru akan lebih dominan dalam pengelolaan peserta
52
didik sebagai bagian dari pengelolaan pembelajaran. Sedangkan kalab dan toolman lebih banyak kepada pengorganisasian administrasi laboratorium
untuk menunjang sumber daya
manusianya. d. Penjadwalan Dalam pengelolaan kegiatan operasional Jadwal pengunaan laboratorium perlu di buat dengan baik, karena dengan pengaturan jadwal yang baik dapat membuat pembelajaran praktik dapat berjalan dengan lancar. Di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, pengelolaan
jadwal pun dilakukan dengan terstruktur. Itu
dikarenakan penggunaan laboratorium TKJ dipakai oleh 3 kelas pararel sehingga total kelas adalah 9 kelas pararel dengan 3 laboratorium yaitu perakitan dan Hardware untuk kelas X, LAN untuk kelas XI dan WAN untuk kelas XII. Jadi pengelola laboratorium harus membuat jadwal dengan baik dan terstruktur agar tidak terjadi bentrok antara kelas satu dengan lainya. Menurut Abdul Mursid,S.Pd selaku Wakasek kurikulum mengatakan sebagai berikut : “Untuk penggunaan jam praktik, setiap hari laboratorium TKJ digunakan oleh peserta didik kelas X, XI, dan XII. Karena setiap ada pelajaran TKJ selalu dilakukan di laboratorium. Selama ini pengaturan jadwal berjalan dengan baik tidak ada hambatan suatu apapun karena untuk jam produktif TKJ telah dibuat terlebih dahulu baru dibuat jadwall yang normatif adaptip.” Yang menjadikan masalah adalah karena jumlah komputer masih kurang sehingga peserta didik harus bergantian saat melakukan praktikum dengan demikian operasional laboratorium harus diperhatikan penjadwalannya.”
Penjadwalan yang baik dilakukan untuk penggunaan laoratorium sebagai ICT center sebagia pusat latihan guru dalam meningkatkan kemampuan IT, salain itu juga laboratorium TKJ sebagai service center dimana penjadwalan petugas peserta didik tiap hari dan guru pendamping yang mengawasi nkegiatan service center, maka elemen penjadwalan atau komponen jadwal ini
53
sangatlah
penting
dalam
rangka
mengatur
penggunaan
laboratorium agar penggunaannya dapat menjadi lebih maksimal. e. Peserta Didik Peserta didik atau peserta didik juga perlu untuk dikelola, di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali peserta didik dikelola oleh guru Produktif TKJ. Yaitu dengan dibuatnya tata tertib dan peraturan yang dibuat oleh pengelola laboratorium. Seperti dikutip dalam wawancara dengan Joko Prihatin,S.Kom sebagai ketua kompetensi keahlian TKJ sebagai berikut : “Kami para dari jurusan sudah membuat tata tertib untuk peserta didik selama berada di dalam laboratorium TKJ dan juga peraturan dalam penggunaan komputer tata tertib sudah kami tempel dan kamiu sosialisasikan ke peserta didik ujarnya, Pihak pengelola laboratorium komputer sudah membuat peraturan tata tertib yang sudah ditempel diruang laboratorium komputer untuk bisa dibaca oleh peserta didik, selain itu juga guru TKJ sebelum memulai dan sesudah praktik tetap harus mengingatkan kepada peserta didiknya untuk mamatuhi peraturan yang sudah dibuat agar praktik dapat berjalan dengan lancar.”
Tata tertib harus dipatuhi sehingga pembelajaran di laboratorium TKJ dapat berjalan dengan lancar, termasuk penggunaan komputer dan penyambungan internet juga harus dipatuhi, sementara peminjaman alat praktik dilakukan dengan seijin guru pengajar produktif saat itu dengan menulis di buku peminjaman alat dan diambilkan oleh toolman. 2. Pembagian Tugas Pembagian tugas di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dibawah pimpinan kepala sekolah, laboratorium TKJ mempunyai koordinator laboratorium TKJ yang bertugas dalam pengadministrasian juga membuat tata tertib dan peraturan di laboratorium TKJ. Guru TKJ selain bertugas dalam memberikan pelajaran praktik di laboratorium, guru juga membantu dalam memberikan pengarahan kepada peserta didik yang mengalami masalah dalam pelaksanaan praktik, guru siap memberikan bimbingan dan konsultasi kepada peserta didik. Seperti dikutip
54
dalam wawancara dengan Bp. Tri Marsudi Raharjo.ST guru produktif kelas XI mengatakan sebagai berikut: “Peran guru disini yaitu memberikan pengarahan kepada peserta didik yang mengalami masalah dalam pelaksanaan praktik, jadi jika ada masalah dengan peserta didik dalam materi atau praktik guru siap memberikan bimbingan dan konsultasi kepada peserta didik.”
Selain itu kepala laboratorium juga mempunyai tugas dalam perawatan sarana di laboratorium TKj dengan dibantu Toolman. Terkait dengan tugas kebersihan dibantu oleh petugas kebersihan sekolah yang datang secara berkala.
B. Pemeliharaan Laboratorium Pemeliharaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali mutlak diperlukan, karena jika laboratorium terawat dengan baik maka perangkat komputer yang digunakan untuk praktikum peserta didik
dapat berjalan dengan baik pula dan
pembelajaran
di laboratorium dapat berjalan dengan lancar. Untuk
pemeliharaan
laboratorium,
SMK
Negeri
1
Sawit
Boyolali
menganggarkan dana yang diambil dari RKAS dan komite sekolah. Dana dari luar sekolah jarang sekali masuk, itupun kalau ada hanya sedikit jumlahnya. Seperti dikemukakan dalam kutipan wawancara dengan bapak Joko Prihatin,S.Kom sebagai ketua kompetensi keahlian TKJ sebagai berikut: “Untuk perawatan laboratorium komputer dananya dianggarkan dari komite sekolah dan RKAS. Untuk dana dari luar jarang ada yang masuk, itupun kalau ada waktunya tidak tentu kapan dan jumlahnya tidak terlalu banyak tergantung pengajuan di tiap awal tahun ajaran sehingga jika plot pengajuan tinggi maka dana yang dialokasikan juga tinggi.”
Orang yang bertugas memelihara dan merawat komputer di laboratorium TKJ adalah toolman dan bagian maintenance, selain itu dari pihak kepala laboratorium, guru
juga bisa membantu dalam
perawatan komputer. Seperti dikemukakan dalam kutipan wawancara dengan guru yaitu bapak Sidiq Hari sebagai berikut:
55
“Perawatan laboratorium komputer dilakukan oleh bagian maintenance dan toolman, jadi tidak perlu memanggil teknisi dari luar kecuali jika terpaksa atau menangani masalah yang berat.Guru saat mengajar bisa mengatasi masalh yang sederhana tanpa manggil bagian maintenance sehingga pembelajaran praktikum bisa berjalan dengan lancar.”
Pemeliharaan laboratorium itu sendiri mencakup berbagai hal mulai dari pembelian alat praktik atau komponen untuk menggantikkan yang sudah rusak, pengadaan seperangkat peralatan tangan (tool set) untuk perawatan perangkat komputer dan jaringan, perawatan kebersihan ruangan laboratorium komputer yang dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah, pemeliharaan laboratorium komputer dilaksanakan dengan cara apabila ada kerusakan maka akan dilakukan service/perbaikan oleh bagian maintenance dan toolaman , dan jika ada perangkat yang rusak maka akan dilakukan penggantian dengan yang baru, dan untuk kebersihan ruangan laboratorium TKJ petugas piket kebersihan kelas di akhir pelajaran akan melakukan pembersihan setiap kali ruangan habis dipakai. Pemeliharaan rutin seperti menghilangkan Virus dan defrag pada hardisk dilakukan 1 bulan sekali oleh toolman atau guru yang sedang mengajar, dengan demikian perangkat komputer akan aman dan tidak mengalami kendala ketika digunakan dalam praktikum sehari – hari, selain itu peserta didik dilarang menancapkan flasdisk tanpa seijin pengajar sehingga penyebaran virus dapat diminimalisir. Sekolah tidak dapat menggantungkan pada guru pengajar produktif TKJ dan para peserta didik dalam pemeliharaan dan perawatan komputer, keterlibatan peserta didik dalam memelihara komputer di laboratorium hanya terbatas pada menjaga kebersihan dan kerapian laboratorium agar setiap saat dapat digunakan oleh peserta didik gelombang selanjutnya atau kelas berikutnya.
3. Pengembangan Laboratorium. Peneliti melakukan pengamatan dan wawancara kepada pihak yang terkait dengan bagaimana arah pengembangan laboratorium Teknik
56
Komputer Jaringan mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian, kepala laboratorium, toolman, guru mata pelajaran produktif, dan peserta didik yang di wawancari terkait dengan pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali. Pengembangan Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah mengacu pada peningkatan fasilitas peralatan yang ada, selain itu adalah usaha untuk memaksimalkan fungsi laboratorium untuk kegiatan selain pembelajaran peserta didik agar fungsi laboratorium menjadi lebih maksimal. Ketua kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali bapak Joko Prihatin,S. Kom mengatakan : “Dalam kurun waktu kedepan pengembangan laboratorium adalah menitik beratkan pada penambahan fasilitas alat dan komputer sesuai dengan rasio yang ideal, juga penambahan jaringan internet yang menggunakan fasilitas Wifi, sehingga dalam praktikum LAN ataupun WAN peserta didik bisa menyambungkan internet dengan cepat tanpa melalalui server yang ada dipusat yang membutuhkan kabel yang jauh.”
Dari penjelasan ketua kompetensi keahlian bahwa pengembangan laboratorium ditekankan pada penambahan peralatan karena rasio alat dengan peserta didik belum bisa memenuhi 1:1 sehingga kebutuhan komputer dan peralatan pendukungnya masih harus terus ditambah agar praktikum dapat berjalan dengan baik, selain itu pengembangan jaringan internet sudah dilakukan walaupun baru pada laboratorium LAN dan WAN dan itupun hanya bisa dipakai jika sedang praktikum saja dengan memindah switch internet dan menarik kabel dari server internet menuju laboratorium yang akan digunakan untuk praktikum.Untuk rencana pengembangan kedepan dengan menambah alat ataupun komputer menunggu rapat RAKS sebagai sumber anggaran dan melalui rapat komite sekolah sebagai sumber dana untuk penambahan jumlah alat atau komputer, sedangkan untuk penambahan fasilitas Wifi sudah dilakukan dengan menambahkan akses point sebagai Hot Spot area di lingkungan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
57
Di lain kesempatan ibu Anik Nor Hidayah S.Kom sebagai pengelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menuturkan : “Masih diperlukan sekali terkait pengembangan laboratorium terutama fasilitas komputer yang digunakan untuk peserta didik di kelas X untuk pelajaran kompetensi installasi sistem operasi komputer sudah terlalu jadul, dan untuk perakitan komputer yang dulunya menggunakan pc dekstop kini harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman yaitu dengan menggunakan laptop atau note book, dan untuk peralatan jaringan seharusnya sudah menggunakan Wifi atau jaringan wireless tanpa kebel, sehingga lebih mudah dalam perencanaan dan pengembangan jaringannya.”
Sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman bahwa perangkat yang menggunakan kabel sudah mulai ditinggalkan dan saatnya beralih ke perangkat yang menggunakan wireless atau Wifi sehingga lebih mudah dalam perencanaan dan pengembangan jaringannya, selain itu perakitan PC sudah sangat jarang namun sudah beralih ke laptop atau note book sehingga perlunya penembahan alat notebook atau laptop sebagai peralatan praktikum perakitan bagi peserta didik khususnya kelas x sehingga kompetensinya akan bertambah. Untuk laptop yang digunakan untuk installasi sistem operasi di kelas X sudah memiliki 10mini laptop, yang bisa digunakan untuk praktikum installasi yang mana mini laptop ini diperoleh dari bantuan pemerintah, sementara yang belum ada adalah laptop yang digunakan untuk latihan perakitan sehingga di dalam memberikan bekal kompetensi kepada peserta didik akan lebih maksimal dan mengikuti perkembangan jaman dan teknologi. Demikian halnya untuk pengembangan software kebanyakan software yang digunakan adalah Windows 7, namun di pasaran bahwa windows yang lebih baru sudah banyak beredar sehingga perlu adanya pengembangan,
jika memungkinkan menggunakan softwre free yang
tidak berbayar seperti Linux sehingga akan lebih hemat pembiayaannya. Di tempat
terpisah wawancara dengan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum bapak Abdul Mursid,S.Pd beliau menyampaikan
58
terkait pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai berikut : “ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali alkhamdulillah sudah memiliki lab Teknik Kompter dan Jaringan yang baik dibanding dengan sekolah yang lain, namun fungsinya kurang maksimal menurut saya kedepan pengembangan lab di TKJ bisa ditingkatkan sebagai pusat latihan guru tentang IT misalnya, atau untuk lab multi media komputer dan internet, atau lab bahasa dan di rencanakan dengan kurikulum untuk E-learning pembelajaran sebagi pusat belajar guru.”
Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali merupakan laboratorium yang terbaik di bandingkan
dengan sekolah yang lainnya di boyolali karena laboratorium selain sebagai tempat praktikum peserta didik sudah di gunakan untuk ICT center dan pembelajaran melalui internet sebagai bentuk pengembangan pembelajaran di abad 21 dikenal dengan istilah E-learning, selain itu juga digunakan untuk pelatihan IT bagi guru yang kemampuan IT masih dibawah standard, seperti yang pernah dilakukan yaitu pelatihan office untuk guru, pelatihan membuat email, membuat media pembelajaran berbasis IT power point interaktif dan beberapa kali pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis multimedia internet dengan nara sumber guru-guru kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali. Wakil
kepala
sekolah
bidang
kurikulum
mengharapkan
kedepannya pengembangan dari laboratorium Teknik Komputer Jaringan bisa digunakan untuk laboratorium bahasa yang memanfaatkan komputer di laboratorium Teknik Komputerdan Jaringan dengan menambahkan program lab bahasa dan head set saja sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa inggris dimana SMK Negeri 1 Sawit Boyolali belum memiliki fasilitas tersebut, dengan demikian tinggal mengatur jadwal penggunaan untuk praktikum baik kompetensi keahlian ataupun pelajaran bahasa inggris. Sementara pejabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali saat itu yaitu ibu Dra. Nunik Lestari Rahayu, M.Pd dalam wawancara yang dilakukan peneliti menyampaikan bahwa :
59
“Obsesi saya untuk mengembangkan sekolah ini adalah salah satunya pada kompetensi Teknik Kompter dan Jaringan dengan penambahan alat komputer praktik peserta didik dan pengembangan labnya terutama sebagai ICT Center sebagia pembelajaran berbasis ICT termasuk E-Learning jadi peserta didik belajar cukup menmggunakan HP android atau laptop saja sehingga mengurang pembelian buku untuk peserta didik, lab untuk ekstra kurikuler dan unit produksi, seperti service komputer installasi program dan lain sebagainya, selain itu juga bisa digunakan untuk pusat belajar IT bagi guru yang kemampuan IT nya masih rendah.”
Sebagai pejabat kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah yang dalam hal ini adalah laboratorium Teknik Komputer Jaringan merencanakan laboratorium Teknik Komputer Jaringan digunakan sebagai ICT center, di sekolah ini sudah memanfaatkan pembelajaran berbasis IT jadi peserta didik bisa mengakses pembelajaran dengan HP android semua materi di upload di ICT center yang dikelola oleh laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai server, selain itu laboratorium selepas pembelajaran digunakan untuk peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler Teknisi komputer salah satu materinya adalah trouble shooting dan perakitan PC dengan harapan dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam mendalami ilmu yang sudah diperolehnya. Untuk pengelolaan mebutuhkan dana, laboratorium Teknik Komputer Jaringan juga difungsikan sebagai service center komputer dan laptop sebagai bentuk pengembangan laboratorium laboratorium Teknik Komputer Jaringan dikembangkan sebagai unit produksi yang melayani jasa service komputer, laptop, install ulang dan aplikasi sehingga laboratorium sebagi unit produksi yang bisa menghasilkan profit untuk pengembangan sekolah terkhusus untuk pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan itu sendiri. Pada kesempatan yang lain seorang peserta didik yang peneliti tanya dan wawancarai yaitu peserta didik kelas XII TKJ 2 yang bernama Okky Lukman Hakim menyatakan bahwa :
60
“Laboratorium TKJ pada prinsipnya sudah bagus hanya perlu ditingkatkan jumlah komputernya, juga layar komputernya yang tabung diganti LCD yang lebih besar dan tidak menimbulkan radiasi, sementara koneksi internetnya agar ditingkatkan yang lebih stabil sehingga kalau pembelajaran akan bisa berjalan dengan baik dan lancar jadi tidak putus putus, buat browsing dan jaringan lebih enak, tapi peningkatan yang utama adalah koneksinya mohon dipercepat, dengan jaringan wifinya yang baik sarananya”
Kondisi dan keadaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali sudah bagus peserta didik merasa senang dengan praktik yang dilakukan di laboratorium, namun jumlah komputer perlu ditingkatkan karena belum bisa memenuhi rasio peserta didik 1:1 dan layar monitor atau LCD ukurannya kurang besar dan perlu diganti bukan yang menggunakan tabung CRT sehingga menimbulkan radiasi, koneksi internet sudah lancar namun kuota perlu di tambah agar koneksinya lebih cepat, koneksi internet di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menggunakan telkom sehingga band widh bisa dimaksimalkan agar internet bisa lancar dan cepat tanpa gangguan, dan pemancaran akses point sudah menggunakan Wifi sehingga akses bisa lebih maksimal tidak menarik kabel lagi dari server induk ketika akan melakukan praktikum. Ketua komite sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali bapak Drs.A.Dakir M.Pd pada saat mengunjungi sekolah peneliti menanyakan tentang bagaimana pendapat komite untuk pengembangan laboratorium Teknik Komputer dan Jaringan, beliau yang berprofesi sebagai dosen itu manyampaikan pernyataannya sebagai berikut : “Pada masa ini laboratorium juga harus memenuhi tuntutan perkembangan IT yang sudah canggih harapan saya adalah laboratorium jurusan TKJ ini dapat dikembangkan lagi dengan kerjasama dengan pihak luar seperti Telkom atau lembaga yang lain sehingga akan lebih bagus lagi mutu pendidikannya selain itu juga bisa untuk tempat uji kompetensi jurusan TKJ, kebetulan saya adalah pensiunan dosen UNS sehingga sedikit tahu akan pendidikan di indonesia ini, maka menurut saya pengembangan kedepan ya harus mengedepankan IT sebagai ciri khusus dari TKJ itu sendiri sehingga SMK Negeri 1 Sawit akan memiliki ciri khusus yang khas yang diunggulkan yaitu di bidang IT .”
Kerjasama dengan pihak luar kemitraan, perlu dilakukan seperti yang sudah dilakukan laboratorium SMK Negeri 1 Sawit Boyolali yaitu kerja sama dengan BLC Telkom Klaten yang mengembangkan
61
laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai Smart School
ICT
Center, yaitu sebagai pusat IT yang dikelola oleh Laboratorium Teknik Komputer Jaringan, pusat E-Learning yang dikelola laboratorium, dan dalam pengembangan kedepan laboratorium diharapkan bisa sebagai tempat uji kompetensi bagi lulusannya. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa pengembangan laboratorium di kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan dilakukan guna memenuhi standar kompetensi selain itu juga untuk pengembangan sebagai ICT Center , pengembangan E-Learning yang ada di sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, dengan memanfaatkan laboratorium yang sudah ada, selain itu penggunaan laboratorium sebagi tempat peningkatan kompetensi guru dan service center atau pengembangan unit usaha sebagai bentuk pengembangan latihan
kewirausahaan
bagi
peserta
didik
dan
pengembangan
laboratorium dan sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
C. Pembahasan 1. Perencanaan Organisasi Topologi dan Desain Laboratorium. Perencanaan Organisasi atau lebih dikenal dengan istilah pengorganisasian bertujuan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Adapun personil yang terlibat langsung dalam organisasi laboratorium adalah kepala Sekolah, dengan tugas: memberikan tugas kepada personil-personil dibawahnya, memberikan bimbingan, motivasi, melakukan supervisi dan pemantauan dan evaluasi kepada petugaspetugas laboratorium. Memotivasi guru-guru dalam hal kegiatan, menyediakan dana untuk kegiatan laboratorium. Hal ini sesuai dengan pendapat Handoko (2003: 168-169) mengatakan bahwa prosedur proses pengorganisasian dapat dilakukan dengan tiga langkah yaitu: a. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
62
b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat dan jangan terlalu ringan. c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanismedilakukan untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Proses
pengorganisasian
berfungsi
untuk
merinci
seluruh
pekerjaan, membagi beban pekerjaan, dan mengembangkan mekanisme kerja untuk mempermudah koordinasi antar anggota organisasi. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, dengan tugas: membantu tugas Kepala Sekolah dalam bidang sarana dan prasarana laboratorium. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dengan tugas: membantu tugas Kepala Sekolah dalam bidang kegiatan pembelajaran di laboratorium.Penanggung jawab teknisi laboratorium, dengan tugas: bertanggung jawab atas administrasi laboratorium, bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan laboratorium, mengusulkan kepada Kepala Sekolah tentang pengadaan alat dan bahan laboratorium, bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan dan perbaikan alat-alat laboratorium. Kepala laboratorium, dengan tugas: Mengkoordinasikan guru-guru dalam hal penggunaan laboratorium, mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk pengadaan alat dan bahan praktik. Laboran, dengan tugas: mengerjakan administrasi laboratorium, mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jika disejajarkan dengan penelitian
V.Msila
(2007) yang berpendapat bahwa manajemen sekolah menuju sekolah yang efektif merupakan pekerjaan manajer sekolah. Empat hal penting yang umum muncul dari adalah;
visi misi
pengelolaan, aspek yang perlu dibicarakan
sekolah, tantangan dan dampaknya terhadap
manajemen, guru yang demokratis dan manajemen sekolah, untuk menuju
pengembangan
yang
profesional,
demikian
halnya
pengorganisasian atau pengelolaan laboratorium Teknik Komputer
63
Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali merupakan tugas kepala sekolah untuk mewujudkannya sehingga peran dan fungsi dari masing masing lini mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian, kepala laboratorium, toolman dan guru bisa berjalan dengan baik sesuai pengorganisasian yang ada. Pengelolaan selanjutnya adalah pengorganisasian kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dalam membagi kelompok laboratoriumnya berdasarkan pengelompokan kompetensi terdiri dari tiga laboratorium yaitu; Pertama adalah laboratorium Hardware dan Perakitan dimana pengelompokan
kompetensi adalah meliputi ; Merakit Personal
Komputer, melakukan sistem operasi dasar, menerapkan keamanan dan keselamatan kerja (K3), Menerapkan Teknik Elektronika Analog Dan Digital Dasar, Menerapkan Fungsi Peripheral Dan Instalasi Pc, Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian Pc Dan Periferal, Melakukan Perbaikan Dan/Atau Setting Ulang Sistem Pc, Melakukan Perbaikan Periferal, Melakukan Perawatan Pc, Melakukan Instalasi Sistem Operasi Berbasis Graphical User Interface (Gui) Dan Command Line Interface (Cli), Melakukan Instalasi Software. Kedua adalah laboratorium LAN (Local Area Network) dimana pengelompokan
kompetensi adalah meliputi ; Melakukan Instalasi
Perangkat Jaringan Lokal (Local Area Network), Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian Pc Yang Tersambung Jaringan, Melakukan Perbaikan Dan/Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan, Melakukan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis Graphical User Interface (Gui) Dan Tex. Ketiga adalalah laboratorium WAN (Wide Area Network) dimana pengelompokan
kompetensi adalah meliputi ; Melakukan Instalasi
Perangkat Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network), Mendiagnosis Permasalahan Perangkat Yang Tersambung Jaringan Berbasis Luas(Wide Area Network), Membuat Desain Sistem Keamanan Jaringan, Melakukan Perbaikan Dan/Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan Berbasis Luas
64
(Wide Area Network), Mengadministrasi Server Dalam Jaringan, MerancangBangun Dan MenganalisaWide Area Network, Merancang Web Data Base Untuk Content Server. Kondisi ruang praktik atau laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali tersebut sudah sesuai dengan aturan pemerintah yaitu pada (Permendiknas No 40 Tahun 2008) Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Pengelompokan laboratorium seperti diatas adalah menunjukkan pengelolaan yang baik agar pembelajaran pada kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan menjadi lebih baik dan bermutu sesuai dengan standar kompetensinya yang merupakan salah satu bentuk dari pengelolaan atau Menejemen laboratorium seperti penelitian yang dilakukan oleh Xiongwei Shen (2012) “ The Research of Engineering Laboratory Management” bahwa laboratorium harus memperhatikan pengelolaan atau menejemen seperti mengembangkan perangkat sistem, memperkuat menejemen laboratorium dan sistem ilmiahnya, membuat standar kerja laboratorium, pengelompokan kerusakan pemeliharaan dan perbaikannya. Artinya
bahwa
dalam
pengelolaan
atau
pengorganisasian
laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali pada kenyataanya dibagi menjadi tiga yaitu laboratorium Hardware & perakitan, laboratorium LAN (Local area Network ) dan laboratorium
WAN
(Wide
Area
Network),
membutuhkan
pengorganisasian atau pengelolaan yang baik yang melibatkan stake holder mulai dari kepala sekolah sampai toolman, guru dan peserta didik, dengan demikian pengelolaan pembelajaran dan laboratorium akan bisa lebih maksimal dilakukan dengan kepala sekolah sebagai top manajemen. Topologi jaringan yang digunakan pada laboratorium Teknik Komputer Jaringan yang ada di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah dengan menggunakan jaringan LAN dengan
topologi STAR
karena
topologi jenis ini memiliki keunggulan dan tingkat fleksibilitas yaitu ; topologi Star dapat diandalkan karena memiliki tingkat keamanan yang
65
tinggi, jaringan topologi Star tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk dan jaringan dengan topologi Star ini memiliki keunggulan yaitu kontrol dan pengendalian terpusat. Model topologi ini memang sangat fleksibel digunakan hal ini juga diungkapkan oleh Agus Aan Jiwa Permana (2014) dalam penelitianya bahwa pada jaringan komputer, terdapat perangkat perangkat device yang digunakan untuk membantu komunikasi. Konfigurasi Jalur adalah jumlah alat yang ada di dalam hubungan link. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis koneksi jaringan seperti model topologi Multipoint adalah konfigurasi dimana terdapat lebih dari dua perangkat jaringan yang membagi jalur transmisi. Dengan kata lain terdapat lebih dari dua perangkat berbagi saluran transmisi yang sama pada waktu yang sama, perbedaannya adalah pada penelitian ini jaringan komputer yang digunakan belum terlalu kompleks karena jumlah komputer yang terhubung ke dalam jaringan kurang lebih hanya 20 sampai 30 unit PC yang ada dalam masing - masing ruangan. Selaras dengan itu
penggunaan topologi jaringan ini menurut
Yunus Irawan Abdillah Baraja (2012) dalam penelitianya dikatakan bahwa jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam satu lokal area digunakan dalam rumah, perkantoran,
perindustrian,
universitas atau akademik, rumah sakit, dan daerah yang sejenis. Pada jaringan LAN kecepatan transmisi data dapat mencapai 1sampai 100 megabit perdetik. Berbagai tipe LAN telah dibangun dan diinstalasi, namun beberapa tipe menjadi lebih dominan dari yang lain. Keuntungan menggunakan LAN adalah ; akses data antar komputer berlangsung cepat dan mudah, dapat menghubungkan banyak komputer, dapat terkoneksi ke internet, back Up data berlangsung lebih cepat dan mudah. Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menggunakan jaringan LAN dengan topologi STAR atau bintang ini karena topologi ini memiliki keunggulan yaitu; termasuk topologi yang paling fleksibel, pemasangan/atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian yang lain dalam jaringan itu, kontrol
66
terpusat, kemudahan dalam deteksi dan isolasi kesalahan kerusakan dan, kemudahan dalam pengelolaan jaringan. Desain laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah dengan menggunakan model alternatif dimana komputer terpasang mengelilingi ruangan dikenal dengan desain model “U” diharapkan dengan model itu akan bisa membuat leluasa pengajar dan peserta didik dalam melakukan aktifitas pembelajaran, selain itu untuk proses pemasangan kabel jaringan dan listriak akan lebih rapi dan tidak kelihatan ruwet, baik kabel UTP, listrik, bisa di masukkan dalam rak atau tempat kabel yang terbungkus dibelakang komputer atau meja dengan rapi. Sejalan dengan itu penelitian yang dilakukan oleh Gokhan Gercek and Naveed Saleem (2006) mengatakan bahwa desain menggunakan panel kabel akan bisa
menyediakan
fleksibilitas yang signifikan,
efisiensi dan efektivitas dalam mengkonfigurasi desainlaboratorium yang ada, selain itu juga dari sisi keamanan pengguna komputer akan tidak terganggu dengan keberadaan kabel yang melintas di bawah meja komputer atau depan peserta didik yang bisa membahayakan ketika melakukan praktikum. Desain alternatif model melingkar angkare
atau
“U” dimana
dengan model ini ruang pembelajaran akan lebih longgar dan guru akan lebih leluasa dalam bergerak.
Gambar 4.4. Desain Alternatif Model “U”
67
Menurut penelitian Dirk H.R. et.al (2007) dikatakan bahwa desain laboratorium yang berbentuk “U” atau angkare yaitu dengan posisi komputer di sekeliling ruangan dengan meja kerja ditengah.
Desain
laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah termasuk desain alternatif dengan tujuan pengawasan guru bisa bergerak bebas dan fleksibel, tidak monoton guru didepan kelasnya saja, selain itu pengkabelan atau wiring akan mudah dikerjakan dan kelihatan rapi, tidak seperti desain klasik yang semua menghadap ke depan sehingga fleksibelitas guru dalam bergerak akan berkurang atau kesulitan dalam menghampiri anak saat praktikum, hal ini senada juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Heri Sujatmiko (2013) bahwa Desain alternatif ini dirancang sedemikian rupa memungkinkan guru untuk “moving” atau bergerak memantau seluruh aktivitas peserta didik. Kelebihan desain ini adalah ; guru dapat bergerak leluasa di seluruh ruang laboratorium komputer, ruang laboratorium terkesan lebih luas, tetapi pada penelitian ini untuk desain menggunakan model alternatif dengan menambahkan deretan meja di tengah ruangan yang digunakan untuk diskusi peserta didik sebagai tempat untuk mengerjakan jobsheet dan melakukan diskusi, itu yang membedakan dengan penelitian sebelumnya.
2. Pengelolaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium. Pengelolaan kegiatan operasional dan pemeliharaan laboratorium mencakup aspek pengadaan perangkat kelengkapan laboratorium, biaya yang dibutuhkan, dan jadwal penggunaan laboratorium. Kebutuhan dana yang direncanakan untuk pengadaan perangkat kelengkapan komputer tampak pada RKAS. Hal ini sejalan dengan rambu-rambu yang diatur Depdikbud (1999: 32) yang menyebutkan bahwa pengadaan alat harus didasarkan pada (a) spesifikasi jelas (b) apakah dana tersedia (c) prosedur pembelian dan (d) pelaksanaan. Prosedur dalam merencanakan pengadaan perlengkapan komputer dilakukan melalui rapat-rapat yang membahas RKAS.
68
Usulan tentang rencana pengadaan perlengkapan laboratorium komputer biasanya datang dari guru prodktif TKJ melalui ketua kompetensi keahlian, kepala laboratorium, wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana sehingga memperlihatkan proses perencanaan secara bottom up atau dari bawah ke atas. Hal ini berangkat dari pandangan bahwa to define future requirement, someone must make a decision the basic approach commonly followed bottom up Walker. (dalam Heri Sujatmiko : 2013). Suryosubroto.(dalam Heri Sujatmiko : 2013).
menyebutkan
bahwa proses penyusunan perencanaan di sekolah harus diawali dengan Identifikasi masalah serta perumusan masalah. Dalam hal pengadaan perlengkapan laboratorium , guru TKJ dan koordinator ataupun kepala laboratorium dipandang lebih tahu daripada kepala sekolah. Perencanaan juga melibatkan banyak pihak termasuk komite sekolah pada saat dibawa dalam rapat RKAS. Keterlibatan banyak pihak tersebut memperlihatkan proses pengambilan keputusan bersifat partisipatif. Proses partispatif sangat tepat karena keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan semangat guru menjalankan tugas di sekolah. Hal ini dikemukakan oleh Hoy dan Miskel (dalam Dwi Puji Hastuti 2013): participation in decision making is positively related to the individual teacher’s satisfaction with the profession of teaching. Pada awal tahun ajaran, kepala laboratoium menyampaikan pendapat tentang keadaan alat praktik dan perangkat apa yang dibutuhkan atau perlu disediakan atau diperbaharui. Hal ini menunjukkan perencanaan dilakukan secara bersama-sama dalam rapat dan didasarkan pada masukan atau usulan dari orang yang berkompeten di laboratorium Teknik Komputer Jaringan. Jika kita memnaggil teknisi dari luar dapat saja memanfaatkan ketidaktahuan sekolah untuk mendapatkan keuntungan tambahan dengan cara memberikan usulan pengadaan komponen yang kurang sesuai kepada kepala laboratorium atau guru.
69
Penggunaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali digunakan oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran, guru dalam kegiatan pelatihan IT dan sebagai service center dan pusat E-learning Smart School, Pembelajaran kompetensi kejuruan Teknik Komputer Jaringan membutuhkan sarana laboratorium yang baik, serta tersedianya tenaga laboran ataupun teknisi yang selalu siap agar peserta didik – peserta didik dapat belajar lebih tenang atau tidak khawatir komputer akan mengalami gangguan. Kinerja pembelajaran dalam hal ini bukan hanya dilihat dari para peserta didik, tetapi juga kemampuan (ability) laboratorium sebagai suatu sistem serta motivasi dari para guru dan peserta didiknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Gomez, et al. (2001: 166) bahwa: “ Performance = ability x motivation. This equation shows that a high ability level can yield poor job performance if it is combined with low motivatio.”
Penggunaan laboratoium komputer disesuaikan dengan fungsi laboratorium yaitu melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam cabang teknologi informasi dan komputer (PP No. 5 Tahun 1980 pasal 29). Penggunaan laboratorium untuk kegiatan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran sehingga komputer yang ada digunakan secara bergantian. Karena jumlahnya lebih sedikit dari jumlah peserta didik, maka setiap satu komputer digunakan dua peserta didik. Hal ini membutuhkan pengaturan jadwal penggunaan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Dalam hal ini, kepala sekolah sebagai manajer sekolah telah dapat mendelegasikan tugas kepada kepala laboratorium dan guru-guru. Kepala sekolah telah menjalankan fungsi directing dalam pengelolaan laboraotorium komputer. Directing adalah tugas manajer untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan orang-orang dalam organisasi. Ketika seorang manajer memberi motivasi kepada bawahannya, mengarahkan aktivitas – aktivitas orang lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif dan menyelesaikan konflik di antara bawahannya, maka dapat dikatakan bahwa manajer tersebut sedang melakukan fungsi pengarahan Terry ( 2000: 18).
70
Pemeliharaan laboratorium merupakan salah satu kegiatan dalam pengelolaan laboratorium. Pemeliharaan dimaksudkan untuk merawat dan menjaga agar seluruh bagian laboratorium dapat berjalan optimal ketika digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Artinya, pemeliharaan laboratorium ini sama dengan kegiatan pengendalian (controlling) agar penggunaan laboratorium komputer sesuai dengan rencana yang telah diputuskan. Menurut Hasibuan (dalam Dwi Puji Hastuti 2013), pengendalian (controlling) harus direncanakan sebaik-baiknya, supaya pelaksanaan pengendalian efektif. Pengendalian harus mengetahui sedini mungkin terjadi kesalahan dan melakukan tindakan perbaikan. Pemeliharaan laboratorium itu sendiri mencakup berbagai hal mulai dari pembelian alat praktik atau komponen untuk menggantikkan yang sudah rusak, pengadaan seperangkat peralatan tangan (tool set) untuk perawatan perangkat komputer dan jaringan, perawatan kebersihan ruangan laboratorium komputer yang dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah, pemeliharaan laboratorium komputer dilaksanakan dengan cara apabila ada kerusakan maka akan dilakukan service/perbaikan oleh bagian maintenance dan toolaman , dan jika ada perangkat yang rusak maka akan dilakukan penggantian dengan yang baru, dan untuk kebersihan ruangan laboratorium TKJ petugas piket kebersihan kelas di akhir pelajaran akan melakukan pembersihan setiap kali ruangan habis dipakai. Pemeliharaan rutin seperti menghilangkan Virus dan defrag pada hardisk dilakukan 1 bulan sekali oleh toolman atau guru yang sedang mengajar, dengan demikian perangkat komputer akan aman dan tidak mengalami kendala ketika digunakan dalam praktikum sehari – hari, selain itu peserta didik dilarang menancapkan flasdisk tanpa seijin pengajar sehingga penyebaran virus dapat diminimalisir. 3. Pengembangan Laboratorium. Pengembangan Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah upaya untuk melakukan
peningkatan
fasilitas peralatan yang sudah ada, selain itu adalah usaha untuk memaksimalkan fungsi laboratorium untuk kegiatan selain pembelajaran
71
peserta didik agar fungsi laboratorium menjadi lebih maksimal, seperti pelatihan-pelatihan, pusat ICT, E- learaning, dan untuk unit produksi yang sekaligus sebagai ajang peserta didik untuk melakukan praktikum dan melatih skill sesuai dengan pelajaran yang sudah diperolenya. Pengembangan jaringan komputernya yang semula menggunakan point to point bisa dimaksimalkan dengan sarana hub server atau dengan menambahkan Router dengan topologi STAR point to multi point sehingga semua komputer bisa mengakses internet tanpa harus menyambungkan ke server induk, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Herlina Sari (2013) menyatakan bahwa pengembangan laboratorium menggunakan piranti Router adalah beralasan karena kemampuan yang dimiliki router pada sebuah LAN, dintaranya : a. Router dapat menerjemahkan informasi LAN dan internet. b. Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet. c. Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang mengalir diantara dua buah protokol. d. Dapat mengatur aliran data di antara topologi jaringan bus dan topologi star. e.
Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel koaksial atau kabel twisted .
Gambar 4.5. Pengembangan Jaringan dengan Router
72
Pengembangan jaringan dengan topologi poit to multipoint dilakukan dengan menambahkan hub switch sebagi central atau pusat data dan sebagai terminal pusat sehingga semua komputer akan bisa terhubung dengan internet di dalam satu jaringan yang sama dan bisa dilakukan komunikasi dua arah antara server dipengang guru dan client yang dipegang peserta didik sehingga komunikasi melali jaringan dapat terwujud dengan baik yang membedakan dengan penelitian ini adalah jaringannya tidak menggunakan billing. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Aan Jiwa Permana (2014) dalam jurnalnya dia menyatakan bahwa Pembangunan dan pengembangan lab komputer bukanlah hal yang perlu diresahkan lagi dalam dunia pendidikan karena sebuah lab dapat dibangun dengan dana yang relatif terjangkau. Terlebih lagi bagi sekolah-sekolah yang mengalami kesulitan dana, tentu alternatif pengembangan lab menggunakan switch dapat diterapkan supaya para peserta didik dapat menikmati akses komputer untuk menunjang kompetensi mereka di era IT seperti saat ini. Penggunaan kabel UTP juga lumayan sangat membantu, karena harganya sangat terjangkau di pasaran. Hal ini diharapkan demi kemajuan pendidikan di Indonesia, dalam rangka mencerdaskan anak bangsa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan daya saing peserta didik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Lebih lanjut dia juga menyarankan untuk pengembangan laboratorium yaitu dapat menggunakan personal komputer (PC) yang sudah second (pernah digunakan) namun tetap berkualitas agar biaya dapat lebih diminimalisir. Pengembangan akses jaringan komputer bukan hanya sebatas dapat mengakses komputer, namun juga dapat dikembangkan untuk dapat mengakses layanan internet dengan bantuan perangkat lain, misalnya modem atau router. Pilihlah switch yang memiliki port yang lebih banyak lagi agar dapat mengkoneksikan lebih banyak komputer, misalnya 8 sampai 16 port.
73
Gambar 4.6. Pengembangan Lab dengan Topologi Star Pengembangan jaringan komputer pada laboratorium akan menggunakan jaringan tanpa kabel atau Wireless, sehingga koneksi akan lebih cepat praktis dan fleksibel mungkin jga akan bisa menghemat anggaran, selain itu fungsi intinya bisa di share melalui hotspot yang ada dan bisa dimanfaatkan oleh semua yang tercover disitu, dan dalam praktikum peserta didik jika ingi mengakses internet tidak perlu menarik kabel dari server utama tetapi cukup dengan menggunakan sinyal yang dipancarkan dari Wifi atau akses point yang ada . Seperti
yang
ditulis
oleh
Yunus
Irawan
(2012)
dalam
penelitiannya bahwa Jaringan komputer nirkabel, dalam bahasan selanjutnya menggunakan istilah Wireless Local Area Network (WLAN) adalah sistem komunikasi data yang fleksibel yang mampu menggantikan atau meluaskan jaringan yang sudah ada. Dengan menggunakan teknologi frekuensi radio, WLAN dapat bertukar data dengan perantaraan udara, menembus dinding pembatas, dan beberapa struktur beton tanpa bantuan kabel. WLAN mampu menyediakan kemampuan seperti jaringan kabel pada umumnya tanpa ada batasan seperti jaringan berkabel. Hal ini menjanjikan kebebasan dan keleluasaan dalam jaringan. seperti di laboratorium, ruang kelas, perpustakaan kantin, dsb . Fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai sarana dan tempat untuk mendukung berjalannya proses pembelajaran yang
di
dalamnya
terkait
dengan
pengembangan,
pemahaman,
74
ketrampilan, dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan kompetensi yang akan di capai, terkait itu pengembangan laboratorium Teknik Komputer SMK negeri 1 Sawit Boyolali untuk meningkatkan SDM guru khususnya pada kemampuan ber
IT, kemampuan menggunakan komputer dalam
melaksanakan KBM sehari-hari, juga laboratorum bisa digunakan sebagai pusat E-learning, atau ICT center sehingga pembelajaran atau mata pelajaran apapun bisa dilakukan di laboratorium ini dengan menggunakan fasilitas yang ada, hal ini sesuai dengan penelitian Medha Dalal (2014) menulis dalam jurnalnya bahwa pemanfaatan fasilitas laboratorium agar menjadi optimal dimungkinkan dengan pengembangan laboratorium komputer jaringan untuk ICT dalam pembelajaran seperti E Learning, multi media dan ICT Center. Realisasi dari penelitian Dalal yaitu adalah pengembangan laboratorium dengan pemanfaatan ICT dengan program “Smart Stemsa IT” yang dikelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK negeri 1 Sawit Boyolali sudah bisa di akses oleh semua peserta didik menggunakan HP android sehingga ada jaminan bahwa kualitas pendidikan akan bisa meningkat. Laboratorium Teknik Komputer Jaringan pada dasarnya sebagai unit produksi ini adalah salah satu bentuk trobosan untuk pembelajaran di SMK dengan memanfaatkan laboratorium sebagai unit produksi dan service center, mulai dari perakitan komputer, instalasi sistem operasi dan program aplikasi komputer yang bisa ditangani dan dikerjakan peserta didik dan sebagai bekal mengasah keilmuan dan tempat belajar kewirausahaan yang merupakan salah satu bentuk pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
D. Hasil Penelitian Yang Ditawarkan 1. Perencanaan Organisasi Topologi dan Desain Laboratorium. Hasil temuan penelitian tentang pengorganisasian laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali diketahui bahwa pengorganisasian laboratorium Teknik Komputer Jaringan melibatkan stoke holder yang ada seperti bagan berikut :
75
a. Kepala sekolah dengan tugas: memberikan tugas kepada personil-personil
dibawahnya,
memberikan
bimbingan,
motivasi, pemantauan dan evaluasi kepada petugas-petugas laboratorium. Memotivasi guru-guru dalam hal kegiatan, menyediakan dana untuk operasional laboratorium. b. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana mempunyai peran penting dalam mengelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan
yaitu mengusulkan kepada kepala sekolah untuk
pengadaan peralatan praktik, bahan habis pakai yang digunakan oleh peserta didik atau peserta didik dalam praktikum yang diajukan oleh ka laboratorium melalui ketua kompetensi keahlian, peralatan itu disusun atas usulan guru pengampu dan kebutuhan praktik yang di lakukan pada tiap awal tahun pelajaran. c. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum adalah membantu kepala
sekolah
dalam
kegiatan
belajar
mengajar
atau
pembelajaran, termasuk yang dilakukan di laboratorium Teknik Komputer Jaringan serta mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium dan pembelajaran secara umum. d. Ketua
kompetensi
keahlian
mengorganisasikan
materi
kompetensi keahlian Teknik Kompuyer dan jaringan, membagi tugas pengajar sesuai kompetensinya dan membuat jadwal pelajaran yang berhubungan dengan mapel produktif. e. Kepala
laboratorium
mempunyai
tanggung
jawab
mengkoordinasikan guru-guru dalam penggunaan laboratorium TKJ serta mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium TKJ untuk pengadaan bahan dan alat praktik, yang mana ketua laboratorium TKJ adalah juga sebagai guru kompetensi keahlian atau produktif sehingga selain tanggung jawab mengajar dia juga mengelola berjalannya laboratorium. f. Toolman mempunyai tuga dalam mengatur administrasi laboratorium, mempersiapkan dan menyiapkan kembali alat dan
76
bahan
praktik
pembelajaran.
yang
di
Selain
itu
pergunakan pengelola
dalam
kegiatan
laboratorium
juga
bertanggung jawab terhadap kebersihan alat dan ruangan laboratorium beserta kelengkapannya. g. Guru dan peserta didik adalah komponen utama yang memanfaatkan laboratorium Teknik Komputer Jaringan untuk pembelajaran praktikum sesuai dengan kompetensi produktif yang diajarkan. Selain
itu
pengorganisasian Negeri
1
penelitian
ini
ditemukan
bahwa
laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK
Sawit
dikelompokkan
dalam
Boyolali
pada
kenyataanya
dibagi
atau
menjadi tiga yaitu laboratorium Hardware &
perakitan, laboratorium
LAN (Local
area Network
) dan
laboratorium WAN (Wide Area Network). Hasil temuan penelitian tentang perencanaan topologi dan desain laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit
perancangan topologi dimulai dengan mempersiapkan
peralatan penyusun jaringan dan topologi baik secara hardware maupun softwarenya kemudian pembuatan jaringan LAN yaitu membuat jaringan dengan kabel dan HUB sebagai konsentrator jaringan atau sebagai terminal data sedangkan topologi yang digunakan adalah menggunakan LAN atau jaringan lokal yang memiliki keuntungan yaitu; akses data antar komputer berlangsung cepat dan mudah, dapat menghubungkan banyak komputer, dapat terkoneksi ke internet, back Up data berlangsung lebih cepat dan mudah. Topologi
yang digunakan di
Laboratorium Teknik
Komputer Jaringan adalah topologi Star yang memiliki keunggulan dan tingkat fleksibilitas yang tinggi yaitu ; topologi Star dapat diandalkan karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi, jaringan topologi Star tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk, jaringan
77
dengan topologi Star ini memiliki keunggulan yaitu kontrol dan pengendalian terpusat. Sedangkan temuan peneliti tentang desain laboratorium bahwa laboratorium Teknik Komputer Jaringan menggunakan desain alternatif dirancang sedemikian rupa memungkinkan guru untuk “moving” atau bergerak, memantau seluruh aktivitas peserta didik. Kelebihan desain ini adalah; guru dapat bergerak leluasa di seluruh ruang laboratorium komputer, dan ruang laboratorium terkesan lebih luas, dengan menambahkan deretan meja di tengah ruangan yang digunakan untuk diskusi peserta didik
2. Pengelolaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium. Hasil temuan penelitian tentang kegiatan operasional dan pemeliharaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, adalah dalam kegiatan operasinal Laboratorium Teknik Kompter Jaringan ada komponen yang mendukung kegiatan operasional organisasi yaitu : 1. Komponen pengelolaan kegiatan operasional laboratorium a.Sarana Prasarana Sarana laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali pengadaannya dianggarkan dari dana komite sekolah atau dana BOS yang sudah di atus dalam rencana kerja anggaran sekolah atau RKAS. b. Dana Operasional Pihak sekolah sudah menganggarkan dana operasional untuk laboratorium TKJ dari uang komite sekolah atau dana BOS yang sudah di plot dalam rencana kerja anggaran sekolah RKAS tiap tahun anggaran, dana untuk operasional laboratorium TKJ juga bisa didapat dari luar atau dari dinas atau pemerintah tiap satu tahun sekali.
78
c. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia (SDM) di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dikelola secara berjenjang oleh beberapa pihak. Kepala sekolah sebagai pimpinan atau top menejement melakukan pengorganisasian sumber daya manusia pengelola laboratorium komputer seperti guru, koordinator laboratorium dan tenaga laboran dilakukan oleh kepala sekolah d. Penjadwalan Dalam pengelolaan kegiatan operasional jadwal pengunaan laboratorium perlu di buat dengan baik, karena dengan pengaturan jadwal yang baik dapat membuat pembelajaran praktik dapat berjalan dengan lancar, penjadwalan yang baik dilakukan untuk penggunaan laboratorium sebagai ICT center sebagia pusat latihan guru dalam meningkatkan kemampuan IT, salain itu juga laboratorium TKJ sebagai service center dimana penjadwalan petugas peserta didik tiap hari dan guru pendamping yang mengawasi kegiatan service center , maka elemen penjadwalan atau komponen jadwal ini sangatlah penting dalam rangka mengatur penggunaan laboratorium agar penggunaannya dapat menjadi lebih maksimal. e. Peserta Didik Peserta didik atau peserta didik juga perlu untuk dikelola, di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali peserta didik diorganisasikan dengan baik oleh guru Produktif yaitu dengan dibuatnya tata tertib dan peraturan yang dibuat oleh pengelola laboratorium. 2. Pembagian Tugas Pembagian tugas di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dibawah pimpinan kepala sekolah, laboratorium TKJ mempunyai koordinator laboratorium TKJ yang bertugas dalam pengadministrasian laboratorium TKJ juga membuat tata tertib dan peraturan di laboratorium TKJ.
79
B. Pemeliharaan Laboratorium Untuk pemeliharaan laboratorium, SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menganggarkan dana yang diambil dari RKAS dan komite sekolah, orang yang bertugas memelihara dan merawat komputer di laboratorium TKJ adalah toolman dan bagian maintenance, selain itu kepala laboratorium, guru
dari pihak
juga bisa membantu dalam perawatan
komputer, pemeliharaan laboratorium itu sendiri mencakup berbagai hal mulai dari pembelian alat praktik atau komponen untuk menggantikkan yang sudah rusak, pengadaan seperangkat peralatan tangan (tool set) untuk perawatan perangkat komputer dan jaringan, perawatan kebersihan ruangan laboratorium komputer yang dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah. Pemeliharaan rutin seperti menghilangkan Virus dan defrag pada hardisk dilakukan 1 bulan sekali oleh toolman atau guru yang sedang mengajar, dengan demikian perangkat komputer akan aman dan tidak mengalami kendala ketika digunakan dalam praktikum sehari - hari, selain itu peserta didik dilarang menancapkan flasdisk tanpa seijin pengajar sehingga penyebaran virus dapat diminimalisir.
3. Pengembangan Laboratorium. Hasil temuan penelitian tentang pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, adalah : a. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan dengan menambah fasilitas peralatan komputer sehingga rasio alat bisa mencapai rasio 1:1 selain itu juga menggunakan jaringan point to point bisa dimaksimalkan dengan sarana hub server atau dengan menambahkan Router dengan topologi STAR point to multi point sehingga semua komputer bisa mengakses internet tanpa harus menyambungkan ke server induk. b. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan menggunakan jaringan tanpa kabel atau Wireless.
akan
80
c. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan adalah untuk meningkatkan SDM guru khususnya pada kemampuan ber IT, kemampuan menggunakan komputer dalam melaksanakan KBM sehari-hari, juga laboratorum bisa digunakan sebagai pusat Elearning, atau ICT center sehingga pembelajaran atau mata pelajaran apapun bisa dilakukan di laboratorium ini dengan menggunakan fasilitas yang ada, sedangkan pengembangan ICT dengan program “Smart Stemsa IT” yang dikelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan sudah bisa di akses oleh semua peserta didik menggunakan HP android sehingga ada jaminan bahwa kualitas pendidikan akan bisa meningkat. d. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan adalah difungsikannya laboratorium sebagai service center komputer dan laptop sebagai bentuk pengembangan sebagai
unit produksi yang
melayani jasa service komputer, laptop, install ulang dan aplikasi sehingga laboratorium sebagi unit produksi yang bisa menghasilkan profit untuk pengembangan sekolah terkhusus untuk pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan itu sendiri.