perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi 1. Keadaan Alam Desa sambirejo merupakan salah satu Desa yang terdapat di Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur. Luas Wilayah Desa ini adalah 839,665 Ha/m2. Dimana Luas lahan pemukiman151,185Ha/m2, Luas lahan Persawahan491,175Ha/m2, Luas
lahan
perkebunan
135,000Ha/m2,
Luas
lahan
Pekarangan65,000Ha/m2, dan Luas lahan lain-lain 1,175 Ha/m2. Batas wilayah Desa Sambirejo sebelah utara : Desa Sriwedari Kecamatan Karanganyar, batas sebelah selatan : Desa Banyubiru Kecamatan
Widodaren, batas sebelah barat : Desa Mantingan
Kecamatan
Mantingan, dan batas sebelah timur Desa Pengkol
Kecamatan Mantingan Secara geografis Desa Sambirejo terletak pada titik koordinat 7o36337’ Lintang Selatan dan 111o14452 Bujur Timur. Rata-rata jumlah hari hujan Desa Sambirejo tahun 2013 adalah 110,88 hari. Pada bulan Juli, Agustus dan September tahun 2013 tidak terjadi hujan. Curah hujan tertinggi pada bulan januari sebesar 23,19 mm. Setelah bulan januari curah hujan di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan berkurang hingga bulan juli.(Kecamatan Mantingan dalam commit to user Angka,2014) 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rata-rata ketinggian wilayah di Desa Sambirejo berada di atas permukaan laut yakni sebesar 80m, adapun wilayah terendah di Desa Sambrejo berada di Dukuh janganan yang hanya 67m dari permukaan laut dan wilayah tertinggi berada di Dusun kuncen yang mencapai 100m dari permukaan laut.Secara administrasi Desa Sambirejo ke dalam 5 Dusun dan 6 Dukuh. 2. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Desa Sambirejo akhir tahun 2013 adalah 7.571 jiwa, terdiri dari 3.882 penduduk laki-laki dan 3.889 penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin/sex ratio sebesar 100 artinya setiap 100 penduduk wanita terdapat sekitar 100 penduduk laki-laki. Kepadatan Penduduk menunjukan rasio antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Tingkat kepadatan penduduk Desa Sambirejo tahun 2013 adalah 1.052 jiwa/km2. Mata pencaharian penduduk Desa Sambirejo adalah Petani 790 orang , Buruh Tani 2.355 orang, peternak 126 orang, pedanan keliling 65 orang, pengrajin industri rumah tangga 6 orang, dukun kampung terlatih
5
orang,
sopir/becak
dan
tukang
ojek
61
orang,
PNS/TNI/POLRI 260 orang, dan peranangkat 11 orang 3. Keadaan Sosial Data dari UPT KUA Kecamatan Mantingan pada tahuan 2013 menunjukkan penduduk Desa Sambirejo mayoritas beragama Islam dengan jumlah 7.388 jiwa, kristen 25 jiwa dan katolik 146 jiwa. commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jumlah tempat ibadah pada tahun 2013 terdiri dari masjid 9 bangunan, mushola 14 bangunan dab 2 gereja, Data dari UPT Dinas pendidikan Kecamatan Mantingan 2013 di Desa Sambirejo menunjukan bahwa jumlah TK&PAUD sebanyak 10 lembaga, jumlah SD&MI ada 5 lembaga, dan jumlah SMP&MTs sebanyak 1 Lembaga. 4. Keadaan Pertanian Luas lahan pertanian Sambirejo yaitu sekitar 83,43% dari luas seluruh wilayah Sambirejo. Hal ini menggambarkan sektor pertanian masih merupakan sektor andalan bagi penduduk Desa Sambirejo. Dengan penghasilan pada tahun 2013 padi 3.640 Ton, jagung 357 Ton, kedeali 135 Ton, kacang-kacangan 27 ton, dan ubi-ubian dan sejenisnya sebesar 122 Ton. Data Desa Sambirejo pada tahuan 2013 menunjukan populasi ternak Kambing/Domba yaitu sebanyak 2.750 ekor, dan
populasi
ternak sapi yaitu sebanyak 292 ekor. Untuk populasi unggas jenis ayam buras merupakan populasi tertinggi yaitu sebanyak 6.778 ekor sedangkan ayam ras pedanging sebanyak 5.000 ekor dan ayam ras petelur 500 ekor, populasi itik(bebek) 258 ekor. 5. Keadaan Perekonomian Tersedianya sarana perekonomian di suatu wilyah sangat diperluhkan untuk menunjang kegiatan perekonomian penduduk di commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
wilayah tersebut. Adapun sarana perekonomian yang terdapat di Desa Sambirejo yaitu 1 pasar permanen, 1 pasar non permanen, 3 toko besar/swalayan, 65 toko/kios. Di Desa Sambirejo masyarakat yang berekerja di sektor jasa dan perdagangan lebih banyak daripada yang berkerja di sektor industri, tetapi mayoritas berkerja sektor petanian. Desa Sambirejo ditunjang dengan lembaga keuangan berupa 1 Bank Umum, 1 BPR, 1 KUD, dan 5 koperasi Non-KUD. B. Profil Penyuluh Pertanian di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Mantingan Penyuluh Pertanian berada di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) terletak di Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, Jalan Raya Mantigan-Ngawi KM 01. Berikut rincian profil penyuluh pertanian di Balai penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan : 1.
Sumber Daya Manusia a. Data Penyuluh Pertanian Petugas Penyuluh Pertanian di balai penyuluhan pertanian mantingan terdiri dari penyuluh pertanian, koordinator penyuluh pertanian, tenaga bantu penyuluh pertanian dan penyuluh swadaya. Berikut tabel daftar penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan :
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.1 Daftar Nama Penyuluh Pertaniandan Koordinator Penyuluh Pertanaian, THL-TBPP No
Nama PPL
Jabatan
1.
Sukmato SP
Koordinator BPP
2.
Budi Suharto SP
Penyuluh Pertanian
3.
Markaban SP
Penyuluh Pertanian
4.
Joko Sutomo
Penyuluh Pertanian
5.
Rusmanto, SP
THL-TBPP
Sumber : BPP Mantingan Data Penyuluh Swadaya Keberadaan penyuluh swadaya sesuai dengan Keputusan Bupati Ngawi tentang penetapan penyuluh pertanian swadaya kabupaten Ngawi Tahun 2011-2016 di lingkup BPP Mantingan terdapat 2 penyuluh swadaya. Penyuluh swadaya yaitu penyuluh yang diangkat dari petani teladan
bertugas
untuk
membantu
penyuluhan
dalam
mendampingi,membimbing dan mengarahkan petani lainya dalam proses penyuluhan pertanian. Berikut daftar dari penyuluh swadaya berdasar wilayah kerjanya dan bidang keahliannya :
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.2 Daftar Nama Penyuluh Pertanian Swadaya No NAMA WILAYAH KERJA BIDANG KEAHLIAN 1 Sunarno Tambakboyo, Tanaman Pangan kedungarjo,pakah 2 Radiono Mantingan,Jatimulyo, Tanaman Pangan dan Sambirejo,Pengkol Hortikultura Sumber : BPP Mantingan b. Data Kelembagaan Petani Kelembagaan Petani adalah kumpulan atau komunitas petani yang berfungsi untuk sarana interaksi sosial dalam komunitas pertanian, kelembagaan petani bisa berupa gapoktan, kelompok tani, asosiasi dan posluhdes. Kelembagaan petani di kecamatan mantingan dibawah naungan Balai Penyuluhan Pertanian terdapat 67 kelembagaan. Beikut data Kelembagaan tani di wilayah lingkup BPP Mantingan antara lain:
Gapoktan kecamatan : -
Gapoktan desa
:7
Kelompok tani
: 52
Asosiasi
:1
Posluhdes
:7
JUMLAH
:67
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sementara itu beriku data kelembagaan petani yang ada di Desa sambirejo terdiri dari 1 Gapoktan Desa, 2 HIPPA, dan 11 Kelompok Tani, berikut rinciannya : Tabel IV.3 Data Kelembagaan Pertanian Desa Sambirejo
KELEMBAGAAN PERTANIAN Gapoktan jadi Makmur
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN
JML PENGURUS / ANGOTA 3/30
KEGIATAN Simpam Pinjan, Pembentukan LKM
Arisan
a. HIPPA Tani Mulyo.
No, 22/HIPPA/2011
3/20
b. HIPPA Mojo Salam
No,15/HIPPA/2012
3/20
a. Kelampok Tani Sambi Mulyo
188/0687/404.206/2007
3/ 62
Simpan pinjam, Arisan
b. Kelompok Tani Rejo Tani
188/0687/404.206/2007
3/55
Simpan pinjam, Arisan
c. Kelompok Tani Kartikamulya
188/0687/404.206/2007
3/35
Simpan pinjam, Arisan
d. Kelompok Tani Sari Tani
188/0687/404.206/2007
3/40
Simpan pinjam, Arisan
e. Kelompok Tani Pondok 188/0687/404.206/2007 Gontor f. Kelmpok Tani Sri gading 188/0687/404.206/2007
3/90
Simpan pinjam, Arisan
3/50
Simpan pinjam, Arisan
g. Kelompok Tani karya Tani
188/0687/404.206/2007
3/65
Simpan pinjam, Arisan
h. Kelmpok Tani Dewi Sri
188/0687/404.206/2007
3.46
Simpan pinjam, Arisan
i. Kelompok Tani teluk Tani
188/0687/404.206/2007
3/42
Simpan pinjam, Arisan
j. Kelompok Tani Amurat
188/0687/404.206/2007
3/47
Simpan pinjam, Arisan
k. Kelompok Tani Tani Makmur
188/0687/404.206/2007
3/35
Simpan pinjam, Arisan
Sumber : BPP Mantingan
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Sarana dan Prasarana Pendukung a. Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan Penyuluhan di BPP Sarana pendukung kegiatan penyuluhan di BPP Kecamatan Mantingan yang merupakan alat bantu penyuluhan yang digunakan
untuk
mefasilitasi
pertemuan
antara
penyuluh
pertanian dengan petani mauapun penyuluh pertanain dengan penyuluh pertanian lainnya, antara lain: LCD Proyektor(1), laptop(2), sound system(1) dan white board(1). Sedangkan media cetak yang merupakan media penyuluhan antara lain: pamflet, leaflet, brosur dan buku. Prasarana
pendukung
kegiatan
penyuluhan
di
BPP
Kecamatan Mantingan antara lain: gedung. Alat peraga yang merupakan
pendukung
kegiatan
penyuluhan
diantaranya:
peranangkat uji tanah sawah (paddy soil test kit) dan PH meter. b. Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan Pertanian di Tingkat Petani Dalam
pengelolaan
usaha
tani
tentunya
petani
menggunakan alat dan mesin pertanian. Alat dan mesin pertanian yang ada di lingkup BPP mantingan berdasarkan jumlah dan kondisinya dapat dilihat pada Tabel IV.4.
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.4 Data Alat dan Mesin Pertanian No. Jenis Prasarana Jumlah 1. Hand Sprayer 120 2. Pompa Air 187 3. Cangkul 8.357 4. Sabit 8.752 5. Sabit Bergerigi 328 6. Gunting Pangkas 7. Traktor 67 8. Mesin penanam padi 2 Sumber : BPP Mantingan c. Lembaga Permodalan Lembaga
permodalan
yang
berada
di
Kecamatan
Mantingan mendukung sektor pertanian melalui kredit yang diberikan kepada petani sebagai modal usaha tani. Data lembaga permodalan yang ada di BPP Mantingan dapat dilihat pada Tabel IV.5 Tabel IV.5 Data Lembaga Permodalan No. Jenis Lembaga Jumlah 1. BRI 2 2. Bank Jatim 1 3. BPR 1 Sumber : BPP Mantingan
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Pembahasan 1. Peranan Penyuluh Pertanian dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan. Dalam Pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Desa Sambirejo, penyuluh pertanian memiliki peranan yang sesuai dengan apa yang menjadi kewajiban mereka dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka. Tugas pokok dan fungsi penyuluh pertanian tertuang Peratuan Menteri Pertanian Nomor 45/Permentan/OT.140/8/2011 tentang Tata Hubungan Kerja Antar Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, dan Penyuluhan Pertanian dalam mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Antara lain yaitu terdiri dari :penyuluh pertanian sebagai Guru, penyuluh pertanian sebagai inisiator, penyuluh pertanian sebagai fasilitator, penyuluh pertanian sebagai penghubung, penyuluh pertanian sebagai penganalisa dan penyuluh pertanian sebagai organisator dan/atau dinamisator. Untuk lebih jelasnya mengenai peranan penyuluh pertanian dalam program P2BN, berikut rinciannya : a. Penyuluh pertanian sebagai guru yang mendampingi petani dalam menyusunan rencana defintif kelompok (RDK) dan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) Rencana Definitif Kelompok tani (RDK) yaitu rencana commit to user tani untuk 1 (satu) tahun, yang kerja usaha tani dari kelompok
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disusun melalui musyawarah dan berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usaha tani (pola tanam, sasaran areal tanam, teknologi, saprodi, jadwal kegiatan pembagian tugas dalam poktan. Hal ini sesuai dengan peryataan Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan Bapak Budi : “Ohh RDK itu berisi tentang rencana kerja dari kelompok tani untuk satu tahun mas, yang berisi tentang kegiatan dan kesepakatan dalam pengelolaan usaha tani yaitu seperti pola tanam, kemudian sasaran areal tanam, teknologi yang dipakai, saprodi, jadwal kegiatan dan tugas dalam poktan. Nah penyusunan ini melalui Musyawarah anggota”. (wawancara 13 januari 2015) Sedangkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) yaitu rencana kebutuhan kelompok tani untuk 1 (satu) musim tanam yang disusun berdasarkan musyswarah meliputi kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin serta modal kerja untuk mendukung pelaksanaan RDK. Sebagaimana dikemukakan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “jika RDKK itu berisi rencana kebutuhan kelompok tani yang dibuat setiap periode mau musim tanam yang disusun dalam musyawarah kemlompok tani meliputi kebutuhan benih, kebutuhan pupuk, obat-obatan pestisida, alat dan mesin, kemudian juga modal kerja untuk mendukung pelaksanaan RDK”. (wawancara 13 Januari 2015) Menurut buku panduan pendampingan RDK dan RDKK, Peranan penyuluh mendampingi petani dalam penyusunan RDK user dan RDKK dibagi commit menjadito5 kegiatan sebagai berikut :
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Mendampingi
pertemuan
kelompok
tani
untuk
menginvertarisasi luar areal yang akan ditanami pada musim tanam mendatang. Penyuluh pertanian aktif dalam mendampingi pertemuan kelompok tani untuk menginventarisasi luas areal
yang
akan
ditanami.
Penyuluh
pertanian
menjelaskan tentang bagaimana cara mengitung luas areal tanam
yang benar dan membantu dalam
penghitungan data-data luas areal tanam. Pendampingan ini dilakukan setiap 1 tahun sekali setiap bulan juni-juli. Hal ini sesuai disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo”, Bapak Sugiyono : “Dalam musyawarah pertemuan tiap tahun guna menetukan luas areal tanam, penyuluh dari BPP selalu mendampingi kami mas. Mereka sering memberikan pengarahan jika petani belum tahu saat menentukan perhitungan luas areal tanam. Kemudian juga menjelaskan tentang apa itu areal tanam, ini dilakukan bulan juni juli, sampai sekarang masih aktif” (wawancara 11 Januari 2015) Hal sama dinyatakan ketua kelompok tani “Tani Rejo” Bapak Sunarto : “Ohh dalam pertemuan kelompok guna penentuan luas areal tanam itu yang dilakukan setiap 1 tahun sekali biasanya pada bulan juni-juli itu. Ya penyuluh aktif mendampingi kami mas. Jadi disini penyuluh yang membimbing kami bagaimana cara menentukan luas areal tanamnya itu” (wawancara 12 Januari 2015) commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Mendampingi kelompok tani untuk menghitung serta menetapkan sarana produksi yang akan digunakan (pupuk, benih, pestisida, dll) Dalam
menghitung
serta
menetapkan
sarana
produksi, penyuluh pertanian secara langsung aktif mendampingi kelompok tani. Pendampingan dilakukan saat musyawarah dalam kelompok tani yang berupa pengarahan tentang berapa besar sarana produksi seperti pupuk, benih dan pestisida yang akan digunakan dalam usaha tani. Hal ini dilakukan agar sarana pruduksi yang direncanakan dalam RDK dan RDKK tepat sesuai dengan yang dibutuhkan petani. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo”, Bapak Sugiyono : “Ya penyuluh sih kemarin-kemarin juga hadir mas. Mereka memberikan pengarahan dalam menghitung seberapa besar komposisi pupuk dan apa benih yang cocok untuk ditanam permusimnya dan yang akan dimasukkan di RDK ataupun RDKK itu, biar pas mas ini pupuknya, gak kurang gitu“. (wawancara 11 Januari 2015) Hal ini didukung oleh pernyataan ketua kelompok tani “Rejo Tani”, Bapak Sunarto : “ya mas. Peyuluh aktif dalam mengahdiri pertemuan kelompok tani yang dilakukan setiap mau musim tanam pada bulan oktober,februari dan juni. (wawancara 12 Januari 2015) ya. commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Membimbing petani dalam merumuskan RDK dan RDKK dan menuagkannya ke dalam format yang ditentukan. Penyuluh
pertanian
aktif
dalam
memberikan
bimbingan kepada petani seacara langsung tentang cara merumuskan RDK dan RDKK yang selanjutnya dituangkan ke format yang sudah ditentukan, Penyuluh pertanian memberikan arahan tentang cara mengisi formulir RDK dan RDKK, selain itu juga menyediakan blangko RDK dan RDKK yang diberikan kepada petani untuk di isi. Ini sesuai dengan peryataan Ketua Kelompok Tani “Sambu Mulyo”, Bapak Sugiyono : “jika dalam merumuskan RDK dan RDKK itu penyuluh aktif mas. Mereka mebantu kami membimbing secara langsung bagaimana cara memasukkan data RDK maupun RDKK itu untuk dituangkan ke dalam format yang benar. Mereka juga menyediakan blangko untuk diberikan kepada petani untuk disii itu tadi. Kami terbantu mas, alhamdulilah dengan bimbigan ini RDK dan RDKK tetap ada ”. (wawancara 11 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh Ketua Kelompok Tani “Rejo Tani”, Bapak Sunarto : “ohh dalam bimbingannya untuk penyusunan RDK dan RDKK mereka memberi tahu tentang bagaimana cara mengisinya. Awal kemarin-kemarin memang mereka selalu membantu memberikan cara memasukkan dan menghitung RDKK. Nah kelamalamaan kita kan dah bisa sendiri, jadi tanpa bantuan mereka sekarang dah bisa, tapi jika ada masalah commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kami selalu meminta bantuan ke penyuluh juga kog”. (wawancara 12 Januari 2015) 4. Meneliti kelengkapan RDK maupun RDKK dan penandatangan RDK maupun RDKK. Sesudah membimbing petani menyusun RDK maupun
RDKK,
tugas
penyuluh
yaitu
meneliti
kelengkapannya dan meniliti penandatanganan oleh Ketua Kelompok Tani dengan diketahui oleh Penyuluh Pertanian yang membinannya. Penyuluh
pertanian
aktif
selalu
berkerjasama
dengan petani dalam meneliti kelengkapan RDK maupun RDKK, jikapun ada kesalahan penyuluh pertanian selalu menghubungi petani untuk membantu membenarkannya, kemudian jika sudah benar dan lengkap meminta penandatangan dari ketua Kelompok tani dan diketahui oleh penyuluh pertanian. Hal ini dinyatakan oleh Bapak Sugiyono, Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo”, bahwa: “ohh dalam meneliti kelengakapan RDK dan RDKK ya mas. Ya selama ini ini jika ada RDK atau RDKK salah penyuluh selalu menghubungi kami untuk dibenarkan. Kemudian ya memang benar RDK dan RDKK itu ketua yang menandatangani dan diketahui langsung oleh Penyuluh” ya ini sudah berlangsung baik”. (wawancara 11 Januari 2015)
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal sama dinyatakan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “ ya tugas kami dalam meneliti selalu kami lakukan mas, jikapun ada yang salah kami benahi bersama dengan kelompok tani yang bersangkutan. Selama ini dalam penyusuan RDK dan RDKK berjalan baik”. (wawancara 13 Januari 2015) 5. Mendampingi Gapoktan dalam Mengkompilasi RDK dan RDKK dari Kelompok tani Penyuluh pertanian aktif dalam mendampingi gapoktan dalam mengkompilasi RDK dan RDKK dari kelompok tani. Selain itu juga membantu dalam memberikan isian, rekap data RDK dan RDKK dan juga
mendampingi
ketua
kelompok
tani
dalam
penandatanganan RDK dan RDKK Gapoktan. Hal ini dinyatakan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “ohh peranan kami dalam mendampingi Gapoktan dalam Kompilasi RDK dan RDKK ya kami pertama membantu jika ada kesulitan, membantu dalam pengisian format, kemudian membantu dalam merekap data. Ya itu karena memang manjadi tugas kami, selalu kami laksanakan semampu kami”. (wawancara 13 Januari 2015) Hal ini didukung oleh penryataan Ketua Gapoktan “Sambi Mulyo”, Bapak Sugiyono: “ya kebetulan ketua Gapoktan disini juga saya mas, to user ya commit dalam mengkompilasi RDK maupun RDKK,
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memang ribet mas karena kan ini rekapan dari beberapa kelompok tani di 1 desa untuk di kumpulkan menjadi 1 data. Nah, ini memang tugas dari pengurus Gapoktan kan mas tetapi penyuluh juga aktif kug dalam pendampingan itu, penyuluh selalu hadir tiap kompilasi data RDK dan RDKK itu. Dan sering memberikan kami bantuan dalam isian penyusuan Kompilasi data RDK dan RDKK dalam Gapoktan kami”. (wawancara 11 Januari 2015) Jadi dari 5 kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan penyuluh pertanian sebagai guru dalam mendampingi petani dalam penyusunan RDK (rencana definitif kelompok) dan RDKK
(rencana
definitif
kebutuhan
kelompok)
yaitu
mendampingi, membimbing serta meneliti dalam penyusunan RDK dan RDKK sudah berjalan dengan semestinya. Hal tersebut terlihat dari peranan penyuluh pertanian yang sudah berjalan baik mulai dari awal pendampingan pertemuan kelompok tani guna menginvestarisasi luar areal yang kan ditanami sampai dengan tahap terakhir yaitu mendampingi Gapoktan dalam Mengkompilasi RDK dan RDKK dari kelompok tani dan penandatanganan oleh Ketua Gapoktan yang diketahui oleh Kepala Desa dan disetuhui olek KCD/Mantri tani. b. Penyuluh pertanian sebagai inisiator yang memberikan bimbingan penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pola tanam dan pola usaha tani Teknologi spesifik lokasi ialah rakitan teknologi dalam to user dan orgasnisme pengganggu pengelolaan lahan,commit air, tanaman,
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanaman (OPT) secara terpadu dan berkelanjutan sesuai spesifik lokasi tertentu dalam upaya peningkatan produktivitas padi. Teknologi spesifik lokasi ini dibuat dengan Mengelola tanaman secara terpadu. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) bersifat dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan teknologi maupuan menyesuaikan dengan pilihan petani. Oleh karena itu, model pengembangan PTT selalu bercirikan spesifik lokasi. Peranan Penyuluh Pertanian yaitu memberikan bimbingan penyuluhan
melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Teknologi
Pertanian (SLPTT). Hal ini sesuai pernytaan
Bapak Budi,
Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, bahwa : “ Untuk bimbingan dalam penerapan teknologi spesifik lokasi ini ya mas, peranan peyuluh yang pertama yaitu memberikan penyuluhan lewat SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Teknologi Pertanian) mas. Lewat penyuluhan itu kami memberikan arahan tentang bagaimana memilih varietas anjuran dan kebutuhan benihnya, bagaimana pesemaian dan penyiapan bibitnya, kemudian penyiapan lahan, cara tanam, pemupukan, pengendalian gulma, pengairan atau irigasinya dan yang terakhir tentang teknik pengendalian hama dan penyakit. Nah kami memberikan arahan itu sesuai dengan spesifik lokasi di daerah sini yaitu denagn memperimbangkan lingkungan, iklim serta kondisi petani.” (wawancara 13 Januari 2015) Menurut peryataan diatas maka dapat diketahui bahwa beberapa
peranan penyuluh pertanian dalam membimbing
penerapan Teknologi spesifik lokasi yaitu melalui SLPTT yang didalamnya dibagi menjadi beberapa kegiatan sebagai berikut : commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Pemilihan varietas Anjuran dan Kebutuhan Benih Penyuluh memberikan arahan dan bimbingan kepada petani mengenai cara memilih jenis bibit yang sesuai dengan musim tanam yang tepat. Penyuluh pertanian memberikan bimbingan dalam menghitung kebutuhan benih yang dibutuhkan petani. Setelah itu penyuluh juga selalu memantau perkembangan bibit tersebut. Berikut peryataan Bapak Sugiyono, Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo” : “yah, memang mas. Dalam pemilihan benih kami selalu sharing dan dibimbing oleh penyuluh pertanian. Mereka menjelaskan bahwa pemilihan benih unggul setiap musim tanam, tigo, rendeng,gadu itu beda mas. Seperti yen tigo atau kemarau pakai Inpari 6 atau membramo, yenrendeng hujan itu pakai inpari 6 atau ciherang. Meraka selalu membimbing kami dan selalu menanyakan perkembangannya.” (wawancara 11 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh Ketua Kelompok Tani “Rejo Tani, Bapak Sunarto : “emm, dalam pemilihan bibit wineh itu ya kami memang di anjurkan selalu bergannti mas. Setiap musim baik tigo, gadu, maupun rendeng, saat igo inpari 6 saat rendeng ciboga. Dan juga memberikan bimbingan menghitung jumlah bibit yang pas untuk setiap hektarnya juga, mereka memberikan penjelasan bahwa ini dapat menyebabkan peningkatan produksi padi dan hasilnya memang naik.” (wawancara 12 Januari 2015)
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Persemaian dan Penyiapan Bibit Persemaian adalah tahapan yang sangat penting guna menjamin diperolehnya bibit tanaman yang kuat dan sehat. Disini penyuluh pertanian memberikan bimbingan bagiamana cara persemian yang sesuai dengan spesifik lokasi tersebut sesuai dari buku teknologi terbaru mengenai seberapa area persemian, penyuluhan
mengenai
wilayah
endemis
hama,
komposisi pupuk, bibit muda. Berikut peryataan dari Penyuluh
Pertanian
Balai
Penyuluhan
Pertanian
Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “ya mas kalau dalam persemian ini sangat menentukan untuk menghasilkan bibit yang kuat, kami memberikan pengarah ke petani itu berdasarkan teknologi terbaru yang kami dapat dari buku teknologi pertanian yang terbaru seperti seberapa area peresemian, untuk wilayah endemis hama dicampur dengan insekisida, bagaimana komposisi pupuk, bibit muda umun 18-21 hari jadi tidak perlu sampai 30 hari”. (wawancara 13 Januari 2015) Peranan penyuluh pertanian dalam proses persemian dan penyiapan bibit berjalan melalui sosialisasi penyuluhan setiap musyawarah kelompok tani sebelum musim tanam, berikut pernyataan Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo”, Bapak Sugiyono : “ohh peranan penyuluh dalam proses pesemaian wineh bibit itu ya mereka menjelaskan bahwa commit tocara user menanam bibit yang kuat dan bagaiamana
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehat. Memang sering disampaikan dalam sosialisasi-sosialasai mas itu, kami juga disosiali sasi bagaimana menanam bibit untuk umur muda 18-21 hari, dan sosialisasi itu berlangsung sebelum musim tanam dalam musyswarah pertemuan kelompok tani”. (wawancara 11 Januari 2015) 3. Penyiapan Lahan Peranan penyuluh dalam bimbingan penyiapan lahan yaitu ditujukan dengan memberikan anjuran kepada petani tentang pemupukan kompos atau kandang melalui sosialisasi pada petani, kemudian juga membantu penyaluran pupuk kompos dari pemerintah. Berikut
pernyatan
Penyuluh
Pertanian
Balai
Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantigan : “Dalam penyiapan lahan kami memberikan anjuran kepada petani tentang pemupukan kompos atau kandang yang dilakukan sebelum pembajakan tanah. Kemudian tentang waktu pengelolaan tanah yang siap tanam itu 2 minggu. Kami juga membantu dalam bantuan penyaluran pupuk kompos dari pemerintah”. (wawancara 13 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh Bapak Sugiyono, Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo” bahwa : “ohh penyuluh juga sering tu mas, memberikan sosialisai tentang pengolohan tanah kamudian sebelum di traktor diberikan pupuk kompos yang kami olah sendiri maupun biasanya ada bantuan dari pemerintah tentang pupuk kompos ini”. (wawancara 11 Januari 2015)
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Cara Tanam Dalam cara tanam ini peranan penyuluh pertanian memberikan bimbingan penjelasan berupa penerapan cara tanam menurut teknologi terbaru dan menjelasakan aturan-aturannya. Cara tanam yang dimaksud seperti jejer legowo, Tabela, SRI. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Sugiyono, Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo” : “ohhh, jika dalam cara tanam, kami sering dibimbing mengenai cara tanam menurut Jejer Legowo itu yang lima padi di spasi satu padi, kemudian ada lagi SRI dan Tabela. Nah keuntungan dari jejer legowo jika pemupukan atau penyeprotan ditabur gampang karena ada spasinya, dan ini juga dapat mengurangi resiko hama penyakit karena sinar matahari langsung masuk ke batang bawah padi”. (wawancara 11 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh Ketua Kelompok Tani “Rejo Tani”, Bapak Narto : “ya dalam cara tanam penyuluh itu memberikan kami teknologi terbaru jajar legowo mas, itu tanam yang dikasih spasi. Dan mereka membimbing kami dengan langsung praktek di sawah. Ya hasil produksinya meningkat juga”. (wawancara 12 Januari 2015)
5. Pemupukan Peranan bimbingan penyuluh pertanian dalam pemupukan ini adalah membantu petani dalam acuan pencampuran pupuk yang sesuai spesifik lokasi tanam. commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ini bertujuan untuk menambah hara bagi tanaman, agar dihasilkan tingkat efisiensi pemupukan yang tinggi. Penyuluh
menyampaikannya
dalam
musyawarah
anggota kelompok tani dengan memberikan salinan petunjuk cara pemupukan yang didapat dari pedoman teknologi pertanian terbaru. Selain itu penyuluh juga membantu dalam proses pendistribusian pupuk subsidi kepada petani. Berikut ini peryataan bapak Budi, Penyuluh
Pertanian
Balai
Penyuluhan
Pertanian
Kecamatan Mantingan. “peranan kami dalam pemupukan ya kami membantu bagaimana cara percampuran pupuk yang sesuai dengan spesifik lokasi itu mas, kami membantu petani itu biasanya kami lakukan saat musyawarah anggota kelompok tani itu. Kami juga memberikan copyan cara pemupukan yang sesuai di daerah binaan kami, itu bersumber dari buku teknologi pertanian terbaru dan kami juga membantu dalam proses distribusi pupuk ke petani”. (wawancara 13 Januari 2015)
Hal sama dinyatakan oleh Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo” , Bapak Sugiyono, Bahwa : “Dalam pemupukan ya peranan mereka itu memberikan penyuluhan tentang bagaimana cara meramu pupuk yang sesuai di daerah kami. Seberapa besar ureanya, ZAnya, phonskanya. Kami juga diberikan copyan file ini, kemudian mereka juga membantu pendistibusian pupuk dari pemerintah. Walau seirng molor hehehhee (sambil Melihatkan copyan file) untuk acuannya”. commit to11user (wawancara Januari 2015)
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Pengendalian Gulma Pengendalian gulma atau rumput dan sejenisnya sebenarnya ialah tugas utama dari petugas OPT, tetapi penyuluh pertanian juga membantu andil dalam penyuluhannya langsung kepada petani mengenai cara pengendalian gulma. Penyuluh pertanian memberikan petunjuk kepada petani mengenai penyiangan yang benar agar dapat memperlambat proses pertumbuhan gulma. Berikut peryataan Bapak Budi, Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan : “ohh dalam pengendalian gulma atau rumput itu sebenarnya tugas Petugas OPT. Ya tetapi kami juga sering melakukan penyuluhan tentang bagimana waktu yang tepat dalam penyiangan gulma tersebut. Penyinagan pertama saat tanaman umur +15 hari dan penyinagan yang kedua saat berumur + 25 hari”. (wawancara 13 Januari 2015) Penyuluh pertanian sering memberikan sosialaisasi tentang
pengendalian
ulma
melalui
musyswarah
kelompok tani. Sesuai dari pernyataan bapak Narto, Ketua Kelompok Tani “Rejo Tani”, berikut : “Dalam pengendalian gulma ya ada mas penyuluhan yaitu sering dilakukan saat penyuluhan di acara musyawarah kelompok tani kita. Ya tentang bagaimana cara membasmi hama rumput dan sejenisnya itu.” (wawancara 12 Januari 2015) commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Pengairan Penyuluh pertanian memberikan inovasi kepada petani
menggunakan
pengairan
berselang,
yaitu
pengaturan kondisi lahan kering dan tergenang secra bergantian guna menghemat air. Berikut pernyataan Ketua
Kelompok
Tani
“Sambi
Mulyo”,
Bapak
Sugiyono : “ ya ada mas mereka itu menyarankan kami menggunakan pengairan beselang, dimana itu adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian”. (wawancara 11 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi, bahwa : “ohh dalam proses pengariran ta peranan kami memberikan saran-saran pengairan di wilayah kering maupun wilayah yang banyak air, kami menyarakan kepada petani untuk menggunkan sistem pengairan berselang, ini baru mas jadi sistem ini menghemat air dalam luas areal tanam yang luas”. (wawancara 13 Januari 2015) 8. Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Dalam pengendalian hama dan penyakit sebenarnya merupakan tugas OPT tetapi disini juga terdapat andil penyuluh pertananian yaitu memberikan penyuluhan dan bimbingan tentang pengedalian hama dan penyakit, bagiamana mengatasinya, commit to user
apa
solusinya.
Berikut
69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pernyataan Penyuluh Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi: “ya dalam hal ini sebenarnya kan merupakan tugas dari Petugas POPT ya mas, tetapi kami juga sering membantu petani melakukan bimbingan dan penyuluhan tetang bagaiamana mengatasi hama penyakit seperti tikus, beluk, wereng, keong dan sebagainya.petani juga sering bertanya kepada kami bagaimana solusinya”. (wawancara 13 Januari 2015) Penyuluh juga terbuka menampung pertanyaan langsung dari petani mengenai hama dan penyakit. Seuai
dari
pernyataan
Bapak
Sugiyono,
Ketua
Kelompok Tani “Sambi Mulyo” Bahwa: “dalam hal ini ya kami dan petani sering bertanya mas ke penyuluh dan petugas Pengendalian Hama itu. Meraka juga memberikan kami bimbingan pada saat pertemuan di kelompok tani. Ya itu peranananya mas dalam hal pengendalian hama dan penyakit”. (wawancara 11 Januari 2014)
9. Panen dan Penanganan Hasil Dalam panen dan Penanganan hasil panen peranan penyuluh pertanian adalah memberikan bimbingan ke petani tentang bagiamana cara memanen padi dan cara menangani hasil panennya seperti cara memanen saat 95% padi telah menguning. Bimbingan itu dilaksanakan saat pertemuan dengan kelompok tani sebelum panen raya. Berikut pendapat Bapak Budi, Penyuluh Pertanian commit to user : Kecamatan Mantingan
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
“peranan kami disini itu gini mas, kami memberikan penyuluhan bimbingan bagiaman caranya memanen padi di saat yang tepat, seperti halnya panen dilakukan saat 95% padi tekah menguning, panen dengan sabit bergerigi dan seterusnya ada tahanpanya lagi, nah itu mas. (wawancara 13 Januari 2015)
Hal sama dinyatakan Bapak Sugiyono, Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo”, bahwa : “ya mas, mereka juga memberikan bimbingan bagaimana cara memanen dan menangani hasil panen dengan cara yang baik. Melalu pertemuanpertemuan kelompok tani saat pra panen penyuluh sering meberikan bimbingan itu”. (wawancara 11 Januri 2015)
Jika melihat data-data hasil wawancara mendalam di atas maka dapat diketahui bahwa SLPTT sudah berjalan dengan baik, terlihat dari peranan penyuluh mulai dari membimbing dalam memilih varietas benih sampai ke penganan hasil panen yang sudah berjalan dengan baik dan sesuai peranannya. Penyuluh
pertanian
aktif
sebagai
inisiator
dalam
membimbing penerapan teknologi spesifik lokasi yang sesuai dengan pola tanam dan pola usaha tani pada petani dan kelompok tani. Agar produksi padi semakin meningkat, penyuluh secara rutin membimbing kelompok tani atas teknologi baru yang di dapat berasal dari buku-buku teknologi pertanian terbaru dan pelatihanpelatihan Dinas Pertanian maupun dari pemerintah pusat serta commit to user badan-badan penelitian lainnya.
71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teknologi yang yang diberikan mengenai inovasi-inovasi terbaru
bidang
pertanian
yang
sedang
digalakkan
untuk
peningkatan produksi padi dan usaha tani, inovasi selalu di berikan kepada petani melalui pertemuan dengan memberikan bimbingan mengenai memilih benih varietas yang sesuai, cara menanam benih dan merawatnya yang baik, cara tanam yang baik guna pertumbuhan padi, cara pemupukan yang sesuai wilayah spesifik lokasi masing-masing sampai dengan cara panen dan penanganan hasil panen yang baik.
c. Penyuluh pertanian sebagai fasilitator yang memberikan fasilitas petani dalam mengakses sarana produksi, permodalan dan informasi pasar Penyuluh pertanian aktif dalam memfasilitasi petani dalam mengakses sarana produksi dan permodalan tetapi kurang aktif dalam memfasilitasi petani dalam memberikan informasi pasar. Untuk lebih jelasnya berikut pemaparan tentang peranan penyuluh dalam akses sarana produksi, permodalan, dan informasi pasar : 1. Sarana Produksi Dalam
memfasiitasi
sarana
produksi
peranan
penyuluh pertanian yaitu berupa membantu petani dalam pemilihan benih dengan membantu penyaluran bantuan benih dari pemerintah, kemudian penyuluh pertanian commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membantu dalam kesediaan kebutuhan pupuk dengan mengkoordinir kios-kios pupuk dan distributor pupuk, selain
pupuk
juga
membantu
dalam
tersediaanya
pestisida, kemudian membantu dalam memnyalurkan bantuan dari pemerintah berupa alat-alat pertanian seperti sabit, cangkul, traktor dan sebagainya. Berikut peryataan Koordinator
Penyuluh
Pertanian
Balai
Penyuluh
Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto : “untuk sarana produksi ini, peranan penyuluh pertanian yang pertama adalah memfasilitasi dalam pemilihihan benih, kami juga membantu penyaluran bantuan benih dari pemerintah kepada petani. Kemudian yang kedua kami membantu dalam proses tersedianya pupuk yang sesuai dengan RDKK dengan cara mengkoordinir distributor pupuk dan kois-kios pupuk di seluruh kecamatan, kemudian pestisida juga, dan kemudian kami juga membantu menyalurkan bantuan berupa cangkul, sabit dan trakor yang diberikan dari pemerintah ke petani secara terpadu”. (wawancara 13 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh Bapak Sugiyono, Ketua Kelompok Tani “Sambi Mulyo”, bahwa : “ooh tentang benih, pupuk, pestisida ya mas, ada... kami dibantu dalam penyalurannya, kami kan mendapat bantuan dari pemerintah biasanya sih benih,pupuk subsidi itu, nah penyuluh yang mendata dan bantuan kami untuk bantuan itu.ada juga bantuan traktor mas jadi kami mendapat traktor itu tahun 2011 dan bertahap sih saya sengar pada kelompok yang lain”. (Wawancara 11 Januari 2015)
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Permodalan Permodalan adalah modal yang digunakan petani dalam proses produksi padi mulai masa penyiapan bibit sampai dalam penanganan pasca panen, jadi permodalan merupakan hal yang sangat penting bagi petani karena merupakan modal utama petani dalam melakukan usaha pertanian mereka. Peranan Penyuluh pertanian dalam memfasilitasi akses permodalan ialah membantu menyalurkan dan membantu petani dalam mencarikan modal usaha pertanian yang di dapat dari pemerintah maupun pihak ketiga. Penyuluh pertanian mensoaialisaikan programprogram modal usaha dari pemerintah seperti PUAP, KKPE dan membantu petani dalam penyaluran dana hibah
dan
menyediakan
alat-alat contoh
pertanian proposal
dan untuk
membimbing petani
guna
mendapat bantuan modal.. Pernyataan ini disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “Untuk permodalan, penyuluh mensosialisasikan pada petani yaitu program-program dari pemerintah seperti PUAP, Kredit lunak KKPE, dana hibah traktor dan alat2 pertanian lainnya dan sebaginya. Ya kami membimbing dan menyediakan contoh proposal untuk petani lewat kelompoknya untuk memperoleh bantuan modal usaha pertanian guna commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meringankan beban petani”. (wawancara 13 Januari 2015) Hal sama dinyatakan ketua kelompok tani “Sambi Mulyo, Bapak Sugiyono : “permodalan........ ohh iya ada mas bantuan dari pemerintah melalu program-programnya ada PUAP, KKPE, yaitu ditujukan untuk usaha tani petani. Ya penyuluh pertanian yang memberikan bimbingan mengenai cara mendapat modal usaha itu, mereka menyediakan contoh blangko proposal untuk diberikan kepada kami”. (wawancara 11 Januari 2015) Bantuan modal tersebut seperti PUAP yaitu program kementrian pertanian bagi petani di perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan dengan memberikan fasilitas bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani. KKPE yaitu Kredit Ketahanan Pangan dan Energi yang berati kredit investasi atau
modal
kerja
yang
diberikan
dalam
rangka
mendukung pelaksanan program ketahanan pangan dan program pengembangan tanaman bahan baku bahan bakar nabati. 3. Informasi Pasar Informasi pasar terdiri dari harga komoditas pertanian, jumlah produksi, jumlah permintaan dan sebagainya, dikarenakan harga komoditas yang naik turun commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan belum adanya media sarana penyebaran informasi di BPP Mantingan, Peranan penyuluh dalam memfasilitasi informasi pasar masih terhambat. Oleh karena itu penyuluh pertanian hanya menyampaikan secara manual dan langsung kepada petani, hal ini dinilai tidak efektif. Berikut pernyataan Koordinator Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto : “untuk bidang informasi pasar ada sedikit kesulitan, karena disetiap musim ada perubahan terus mas. Maksudnya gini mas, suatu misal saat panen raya harga produk otomatis kan turun, panen raya semua produk termasuk padi pasti turun. La ini di BPP lain sudah ada CYBER EXTENTION itu. La cyber ini fungsinya menginformasikan informasi pasar kepada petani, nah kebetulan disini belum ada. Oleh karena penyuluh hanya bisa menyampaikan informasi pasar lewat pertemuan kelompok tani dan itu kurang efketif dan efisien karena itu terlalu ribet, beda kalau kita punya CYBER yang bs langsung diakses oleh petani.”(wawancara 04 Desember 2014) Hal tersebut didukung oleh peryataan, ketua kelompok tani “Sambi Mulyo”, Bapak Sugiyono : “gimana ya mas, untuk saat ini sih memang kadangkadang penyuluh manyampaikan informasi pasar tantang harga-harga komoditas, tetapi itu secara manual dan dalam rentan waktu yang panjang. Padahal kan petani membutuhkan update hargaharga komoditas itu sesegera mungkin agar menjadi acuan petani dalam mengolah usahanya”. (wawancara 11 Januari 2015)
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Penyuluh pertanian sebagai penghubung yang memberi Umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan
petani
untuk
disalurkan
kepada
peneliti
pendamping Umpan balik adalah informasi tentang hasil dari sebuah proses yang digunakan untuk mengubah proses itu sendiri. Umpan balik merupakan salah satu bentuk respon dari pengguna tentang suatu inovasi yang telah didiseminasikan. Umpan balik dapat berupa informasi adopsi dan kebutuhan teknologi, serta informasi masalah- masalah lapangan lainnya. Informasi tersebut selanjutnya diidentifikasi dan digunakan sebagai masukan dalam perencanaan dan penyempurnaan kegiatan lebih lanjut. Jadi yang dimaksud umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi berarti informasi tentang hasil teknologi spesifik lokasi yang diterapankan yang diguanakan untuk menyempurnakan teknologi spesifik lokasi tersebut. (Deptan, 2009) Dalam hal ini peranan penyuluh pertanian seharusnya ialah memberikan umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani untuk disalurkan kepada peneliti pendamping. Tetapi terkendala dengan belum adanya peneliti pendamping yang bertugas untuk mengevaluasi penerapan teknologi spesifik yang dimaksud. Oleh karena itu peranan penyuluh pertanian dalam hal ini tersendat. Berikut peryataan Kepala Koordinator Penyuluh commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto : “ya ada mas sebenarnya peranan penyuluh dalam memberikan umpan balik dari teknologi spesifik itu, sebenarnya penyuluh aktif dalam mengevaluasi masalah penerapan teknologi spesifik lokasi itu , misalnya ya mas emm petani ingin agar dicipakan alat tanam jejer legowo yang murah dan mudah diaplikasikan, jadi tidak manual karena memakan biaya banyak, kemudian petani juga membutuhkan teknologi proses pembuatan pupuk organik yang sederhana dengan baiaya murah. Tetapi disnini kendalanya penelitinya itu mas. Di BPP sini belum ada peneliti pendamping, seharusnya sih ada. Makanya disini kami sedikit tersendat”. (Wawancara 14 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh Penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “ya peranan kami sebenarnya itu ada mas, kami sudah mencoba menampung umpan balik dari petani mengenai penerapan teknologi spesifik tadi. Misalnya saja tanam jejer legowo, tenaga tanamnya belum menguasai.kemudian pupuk kompos yang masih cenderung mahal biaya produksinya, tetapi disisni belum adanya peneliti pendamping itu mas kendalanya. Dalam BPP (balai Penyuluhan Pertanian) tingkat kecamatan seharusnya minimal ada 1 peneliti pendamping, tapi disini belum ada.” (wawancara 13 Januari 2015) e. Penyuluh pertanian sebagai penganalisa yang melaksanakan rembug desa di posludes dalam rangka menyelesaiakan permasalahan yang dihadapai petani pada lokasi sentra produksi padi. POSLUHDES atau kepanjangan dari Pos Penyuluhan Desa merupakan kelembagaan penyuluhan yang berada di desa. Posluhdes bersifat nonstruktural dan dikelola secara partisipatif commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
oleh pelaku utama/usaha yang ada di desa. Salah satu fungsi Posluhdes yaitu menyelesaikan permasalahan petani dengan rembug desa. Adanya Posluhdes dapat sebagai wadah Penyuluh Pertanian serta pelaku utama dan pelaku usaha dipedesaan sebagai tempat berdisikusi, merencanakan, melaksanakan, dan memantau kegiatan penyuluhan di Desa/Kelurahan masing-masing. Rembug desa atau rembug tani bertujuan untuk membahas permasalahan pada kelompok tani atau gapoktan beserta pemecahannya dan untuk menyusun kegiatan untuk pengembangan kelompok tani atau gapoktan. Peranan penyuluh dalam pelaksanaan rembug desa pada awal program memang bagus karena responsivitas petani yang tinggi, tetapi seiring berjalannya waktu responsivitas petani turun dalam hal rembug desa dikarenankan tidak adanya sokongan dana dari pemerintah untuk melaksanakan rembug desa, bahkan biaya pelaksanaan dibebankan kepada petani. Padahal tingkat ekonomi petani di Desa Sambirejo masih tergolong dibawah garis rata-rata. Berikut peryataan Bapak Budi, Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Petanian Kecamatan Mantingan, Mengenai Peranan penyuluh dalam pelaksanaan rembug tani di POSLUHDES: “Sebenarnya dalam pelaksanaan ini dulu awal-awal memang berjalan dengan baik mas. Tetapi setelah lama berjalan. Nah partisipasi petani jadi merosot dalam rembug commit totidak user ada biaya untuk memfasilitasi desa, dikarenakan
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
rembug desa dalam polhudes tersebut mas. Ini kan dananya swayaya dari petani dalam kelompok tani tersebut. Padahal tahu sendiri petani kita masih banyak yang di bawah garis kemiskinan. Ini makanya pelaksanaan ini kurang berjalan mulus karena dananya yang tidak ada”. (wawancara 13 Januari 2015) Hal sama dinyatakan oleh ketua kelompok tani “Sambi Mulyo”, Bapak Sugiyono : “dulu awal-awal ada mas tahun 2011, tetapi kelamaan bubar, dikarenakan biaya dalam pelaksanaan rembug desa ini itu dibebankan kepada petani, ya tentu kami keberatan mas, karena petani disini itu masih banyak yang kekurangan biaya. Ya semoga kedepannya dapay biaya langsung dari pemerintah dalam pelaksanaan ini. Jadi ya dalam pemecahan masalah kami skalian bertanya dalam forum penyusuanan RDKK per 4 bulan aja itu mas”. (Wawancara 11 Januari 2015)
f. Penyuluh pertanian sebagai organisator dan dinamisator yang memberikan
fasilitas
para
petani
untuk
menumbuhkembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani Kelembagaan petani (kelompok tani) mempunyai fungsi: sebagai wadah proses pembelajaran, wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan prasarana produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit jasa penunjang.Kelembagaan dapat berbentuk kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, atau korporasi. Kelembagaan difasilitasi dan diberdayakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah agar tumbuh dan commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan para anggotanya. Peranan memfasilitasi
penyuluh para
pertanian
petani
untuk
dalam
hal
ini
adalah
menumbuhkembangkan
kelembagaan petani. Peranan penyuluh pertanian dalam hal ini yaitu aktif mengadiri pertemuan/musyawarah yang diselengarakan oleh kelompok tani, menyampaikan berbagai informasi dan teknologi usahatani, mengajarkan berbagai ketrampilan usaha tani serta melakukan bimbingan penerapannya, menumbuhkembangkan kemampuan
manajerial,
kepemimpinan,
dan
kewirausaaan
kelembagaan petani daan melaksanakan forum penyuluhan tingkat desa maupun kecamatan (musyawarah/rembug kontak tani, temu wicara). Sesuai dengan peryataan Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi: “ohh, peranan penyuluh dalam memfasilitasi petani dalam menumbuhkembangkan kelembagaan petani itu yang pertama penyuluh mengadakan forum penyuluhan atau musyawarah atau rembug kontak tani, temu wicara guna membahasa penumbuhan dan pengembangan kelembagaan tani itu baik di desa maupun di kecamatan. Ini kemarin kami baru saja melaksanakan di balai sini. Kemudian penyuluh akttif menghadiri pertemuan yang diselengarakan oleh kelompok tani guna menyampaikan berbagai informasi dan teknologi usaha tani,kemudia penyuluh mengarjarkan berbagai ketrampilan usahatani serta melakukan bimbingan penerapnya, dan penyuluh mensosialisasi untuk menumbuhkembangkan kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan kewirausaann petani, ya seperti itu mas peranan dari penyuluh”. (wawancara 13 Janurari 2015) commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penyuluh pertanian mengadakan temu tani di BPP kecamatan
Mantingan
untuk
penyuluhan
menumbuhkan
kelembagaan petani, penyuluh pertanian juga sering datang langsung dalam musyawarah untuk memberikan pendampingan kepada organisasi kelompok tani, hal ini dinyatakan oleh bapak Sugiyono, ketua kelompok tani “Sambi Mulyo”, Bahwa : “iya mas, kami kemarin itu bulan desember ada pertemuan di BPP dengan tema mengembangkan kelembagaan petani di BPP, dulu di tingkat desa juga ada dan itu dirumah saya, teerus penyuluh juga sering datang dalam musyswarah kelompok tani maupun gapoktan dan membantu dalam pengranisasian anggota maupun aturan yang berlaku dalam kelompok tani maupun gapoktan, ada lagi penyuluh mengajarkan ketrampilan dalam usaha tani mas, seperti dari pemilihan bibit, pupuk dan pestisida, pengolahan tanah. Nah itu mungkin yang mas maksud dari fasilitas yang diberikan penyuluh untuk menumbuhkembangkan kelembagaan petani. iya kan. (wawancara 15 Januari 2015) Sementara itu Kelembagaan Ekonomi Petani adalah kelembagaan petani baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang memiliki kegiatan usaha tani dari hulu sampai hilir di sektor pertanian yang ditumbuhkembangkan oleh, dari dan untuk petani guna meningkatkan skala ekonomi yang menguntungkan dan efisiensi usaha. Setiap kelembagaan petani baik poktan maupun gapoktan memiliki peluang untuk membentuk kelembagaan ekonomi petani, namun demikian kelembagaan ekonomi petani harus terbentuk berdasarkan kebutuhan petani untuk mengembangkan usaha commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memerlukan dukungan aspek legal formal agar memiliki posisi tawar yang sama dengan kelembagaan ekonomi lainnya. Dalam hal ini peranan penyuluh pertanian adalah memfasilitasi para petani yang ingin menumbuhkembangkan kelembagaan petani menjadi kelembagaan ekonomi petani, jadi jika ada poktan maupun gapoktan ingin menjadi Kelembagaan ekonomi petani penyuluh pertanian wajib memfasilitasi. Fasilitas yang diberikan penyuluh pertanian yaitu mulai tahapan awal dalam pengembangan kelembagaan ekonomi petani yang terdiri dari persiapan,
pembentukan,
dan
pelaksanaan
pengembangan
kelembagaan ekonomi petani, selain itu penyuluh pertanian juga memonitor dan mengevaluasinya. Kemudian dalam persiapan pertama penyuluh mengidentifikasi kelompok tani yang berpotensi menjadi kelembagaan ekonomi petani dan melakukan sosialisasi, penyuluh juga mengadakan rembug tani poktan untuk menyepakati pembentukan kelembagaan ekonomi petani, kemudian penyuluh pendampingi kelompok tani dengan pihak-pihak yang berkaitan seperti Dinas Koperasi, UKM dan Dinas Perdagangan. Setelah kelambagaan
eknomi
petani
terbentuk
penyuluh
pertanian
melakukan fasilitas musyawarah untuk membahas penguatan kapasitas manajerial usaha, membantu pengembangan jejaring dan kemitraan dan melakukan pelayanan informasi dan pelatihan bagi kelembagaan ekonomi petani tersebut. commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut peryataan Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “ fasilitas yang diberikan penyuluh pertanian yaitu kami aktif mulai tahapan pengembangan kelembagaan ekonomi petani terdiri dari persiapan, pembentukan dan pelaksanaan pengembangan kelembagaan ekonomi petani serta monitoring dan evaluasi mas, dalam persiapan pertama penyuluh mengidentifikasi kelompok tani yang berpotensi menjadi kelembagaan ekonomi petani, kemudian melakukan sosialisasi, penyuluh juga mengadakan rembug tani poktan untuk menyepakatai pembentukan kelembagaan ekonomi petani, penyuluh pendampingi kelompok tani denan pihak-pihak yang berkaitan seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan dan sebagainya mas, dan setelah kelambagaan eknomi petani terbentuk kami melakukan fasilitas musyawarah untuk membahas penguatan kapasitas manajerial usaha, membantu pengembangan jejaring dan kemitraan dan melakukan pelayanan informasi dan pelatihan bagi kelembagaan ekonomi petani tersebut, sementara ini disini baru ada dua kelembagaan ekonomi petani mas yaitu sambi mulyo dan satunya tambak tani. (wawancara 13 Januari 2015) Penyuluh peyusunan
membantu
proposal,
petani
mengadakan
dengan
membimbing
pertemuan
membahas
kelembagaan ekonomi petani, mencarikan mitra usaha dan memberikan
informasi
dan
pelatihan
dalam
meneglola
kelembagaan tersebut. Berikut pernyatan ketua Kelompok Tani “Sambi
Mulyo”,
Bapak
Sugiyono
yang
sudah
menjadi
kelembagaan ekonomi petani : “banyak mas memfasilitasan itu, penyuluh kan yang memferifikasi kami, kemudian membantu dalam penyusunan poposal yang diajukan ke kabupaten, kemudian mengandakan pertemuan guna membahas fungsi kelembagaan petani maupun anggotannya, apalagi ya,... oh ya mendampingi commit to kami user mencari mitra usaha dan memberikan informasi dan pelatihan dalam hal mengelola 84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
organisasi ini mas. Kalau gak salah disini baru ada 2 mas yang manjadi kelembagaan ekonomi itu sini dan tambak boyo”. (wawancara 15 Januari 2015)
Matrik Hasil Penelitian Penyuluh Pertanian Mempunyai peranan dalam program P2BN yang
tertuang
pada
Peraturan
45/Pementan/OT.140/8/2011
Menteri
tentang Tata
Pertanian Hubungan
Nomor Kerja
:
Antar
Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, dan Penyuluhan Pertanian dalam Mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Berikut rincian matrik peranan penyuluh pertanian dalam program P2BN di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan,
commit to user
85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.5 Matrik Peranan Penyuluh Pertanian dalam Program P2BN Peranan 1) Sebagai Guru
Pelaksanaan Kesimpulan Penyuluh pertanian aktif dalam memberikan Pelaksanaan sesuai pendampingan penyusunan RDK dan RDKK mulai dari dengan peranannya mendampingi pertemuan kelompok tani dalam mengiventarisasi luas areal tanam yang akan ditanamim, mendampingi dalam menghitung serta menetapkan sarana produksi (pupuk,benih pestisida), membimbing petani dalam merumusakan RDK dan RDKK sesuai dengan format, aktif meneliti kelengkapan RDK dan RDKK, dan aktif mendampingi GAPOKTAN dalam mengkopilasi RDK dan RDKK.
2) Sebagai inisiator
Penyuluh pertanian aktif dalam membimbing penerapan Pelaksanaan sesuai teknologi spesifik kolasi seperti membimbing dalam dengan peranannya memilih benih varietas nggulan, menyiapkan bibit unggul, penyiapan lahan, cara tanam yang bagus, pemupukan yang sesuai, pengendalian gulma, pengairan yang efisien dan baik, pengendalian hama penyakit, panen dan penanganan hasil.
3) Sebagai fasilitator
Penyuluh pertanian aktif dalam memfasilitasi petani Dalam sarana produksi dalam mengakses sarana produksi, permodalan dan dan permodalan, informasi pasar walaupun ada hambatan dalam pelaksanaan sesuai pemfasilitasan informasi pasar dikarenakan belum dengan peranannya tetapi mempunyai sarana infomasi yang jelas untuk diberikan dalam informasi pasar kepada petani belum sesuai
4) Sebagai penghubung
Penyuluh pertanian kurang aktif dalam memberikan Pelaksanaan tidak sesuai umpan balik transfer teknologi karena mendapat kendala dengan peranannya belum adanya peneliti pendamping yang jelas karena adanya hambatan belum adanya peneliti pendamping
5) Sebagai pengenalisa
Peranan penyuluh pertanian kurang aktif dalam Pelaksanaan tidak sesuai melaksanakan rembug desa karena partisipasi yang dengan peranannya rendah dari petani dan kurang didukung biaya dikarenakan tidak ada pelaksanaan dukungan dana pelaksanaan
6) Sebagai dinamisator Penyuluh pertanian aktif dalam memfasilitasi petani Pelaksanaan sesuai dan organisator beserta kelompoknya untuk menumbuhkembangkan dengan peranannya kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani dengan memberikan fasilitas mulai dari tahapan persiapan, pembentukan dan pelaksanaan pengembangan kelembagaan ekonomi petani serta monitoring dan evaluasi. commit to user Sumber : analisis data primer
86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Peranan Penyuluh Pertanian dalam Program P2BN. a. Faktor Pendukung 1) Kebijakan pemerintah tentang modal usaha tani Faktor Pendukung dalam peranan penyuluh pertanian dalam program P2BN yang utama yaitu kebijaksanaan pemerintah berupa program maupun bantuan-bantuan modal kepada petani misalkan dana PUAP dan dana KKPE, Berdasarkan Pedoman Umum PUAP Tahun 2009 salah satu program kebijakan pembangunan pertanian dalam rangka pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan mewujudkan kesejahteraan
petani
dan
perdesaan
adalah
program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Kegiatan PUAP merupakan bentuk fasilitas bantuan modal kelompok tani atau Gapoktan yang selanjutnya akan diberikan kepada petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga sebagai bantuan modal dalam kegiatan usaha pertanian. Sedangkan KKPE adalah Kredit investasi dan/atau modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, dan diberikan melalui Kelompok Tani dan/atau Koperasi. Dengan adanaya bantuan modal dan kredit bunga lunak yang diberikan kepada petani commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan kelompoknya tentu saja akan meringankan beban petani dalam mengelolah usaha taninya. Hal ini dinyatakan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi: “Faktor pendukung dalam program ini yang pertama yaitu bantuan permodalan yang diberikan oleh pemerintah guna usaha taninya seperti PUAP,KKPE dan sebagainya”. (wawancara 03 Desember 2014) Hal senada disampaikan oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto : “Faktor pelancar dalam peranan penyuluh di program ini yang seperti bantuan modal usaha PUAP dan kredit bunga lunak KKPE, bantuan ini ditujukan untuk modal usaha tani mas, jadi petani mendapat keringanan modal usaha”. (wawancara 04 Desember 2014). 2) Banyaknya program kegiatan pelatihan Faktor
pelancar
atau
pendukung
selanjutnya
yaitu
pelatihan-pelatihan kepada kelompok tani untuk semakin meningkatkan kualitas SDM petani. Karena dengan adanya pelatihan melalui penyuluhan pertanian pengetahuan petani dan kelompoknya semakin bertambah dan berwawasan luas, sehingga mendukung pengembangan SDM petani guna pencapiaan produksi yang maksimal. Banyaknya program pelatihan yang diadakan pemerintah maupun dinas terkait membantu dan memudahkan peranan commitdalam to usermenginformasi dan membimbing penyuluh pertanian
88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penerapan teknologi pertanian yang terbaru. Hal ini di sampaikan oleh Penyuluh Pertanian, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Budi : “Kemudian dibantu oleh pelatihan-pelitahan mas, dengan adanya pelatihan mengenai penerapan tanam, pemupukan yang diadakan oleh dinas, kami sangat terbantu, dan mengurangi beban kami. Tentu hal ini mendukung program P2BN mas”. (wawancara 03 Desember 2014) Hal sama disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Markaban : “Pelatihan-pelatihan juga membanti dik, pelatihan biasanya diadakn di balai dan dinas pertanian itu banyak dan efektif jadi petani mampu dengan cepat mengetahui teknologi pertanian yang terbaru”. (wawancara 03 Desember 2014) 3) Responsivitas petani tinggi Kemudian faktor pelancar yang ketiga adalah responsivitas petani yang tinggi terhadap progama-progama yang diberikan oleh penyuluh pertanian dan petani yang terbuka untuk menerima masukan-masukan yang berupa teknologi baru dalam pertanian. Petani selalu tertarik terhadap teknologi baru yang diberikan oleh penyuluh guna meningkatkan produksi padinya. Tentunya faktor ini sangat mendukung dalam pencapian produksi padi di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan.
commit to user
89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal ini di sampaikan oleh penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanaian Kecamatan Mantingan, Bapak Budiono : “Dan yang ketiga yaitu tingkat responsivitas petani dalam menerima programa-programa penyuluhan dan teknologiteknologi pertanian yang baru itu tinggi. Jadi setiap teknologi baru petani disini itu merasa tertarik dan langsung mempraktikkan. Nah itu”. (wawancara 03 Desember 2014) Hal sama dinyatakan oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto : “ Disini itu petaninya itu gini lo mas sangat tertarik pada teknologi-teknologi baru yang masuk. Jadi kami tidak susah-susah merayunya dalam menerapkan programa penyuluhan”. (wawancara 04 Desember 2014) 4) Sarana dan Prasarana Sarana dalam hal ini adalah mengenai alat-alat yang digunakan penyuluh pertanian dalam memfasilitasi petani dalam memberikan programa penyuluhan yang sesuai dengan program P2BN. Sarana yang dimaksud seperti kendaraan transportasi, alat komunikasi dan sebagainya. Sarana dan prasarana sangat berperanan penting terhadap jalannya peranan yang diberikan penyuluh. Sarana dan prasarana sudah terpenuhi dalam membantu peranan penyuluh menjalankan peranannya di program P2BN ini. Berikut peryataan yang diamapaikan oleh Penyuluh to user Pertanian Balaicommit Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan :
90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
“Kalau sarana prasarana sudah terpenuhi, ini seperti kendaraan, terus laptop, Lcd pyoyektor itu sudah ada. Sudah baik mas sarana dan prasarananya”. (wawancara 03 Desember 2014) Hal sama disampaikan oleh Korrdinator Penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto : “Sarana dan prasarana itu sudah baik mas, ada kendaraan operasioanl untuk meninjau lokasi kelompok tani, ada alat bantu komunikasi laptop ada, proyektor ada, sudah terpenuhi untuk sarana kami membimbing petani”. (wawancara 04 Desember 2014) b. Faktor Penghambat 1) Terbatasnya dana operasional Dana bisa menjadi penghambat dalam suatu pelaksanaan kegiatan. Dana digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan guna menunjang perkembangan dan kemajuan petani dan kelompok tani. Minimnya Dana operasional untuk P2BN yang digunakan oleh penyuluh pertanian saat membimbing, memfasilitasi dan memberikan programa teknologi pertanian menyebabkan penyuluh pertanian sering menggunakan uangnya sendiri untuk biaya dalam mensosialisasikan programa penyuluhan tentang P2BN ke setiap petani dan kelompoknya. Hal ini di nyatakan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Mantingan, Bapak Budiono : commit to user
91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
“Hambatannya yang pertama adalah modal atau dana mas. Dana operasional program P2BN ini cenderung minim dan kurang. Saat kami melakukan sosialisasi programaprograma pertanian ke kelompok tani, tidak ada dana operasionalnya. Jadi kadang-kadang kami merogoh kocek sendiri untuk biaya operasional seperti bensin, air minum saat musyawarah di kelompok tani mas”. (wawancara 03 Desember 2014) Hal sama dinyatakan oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto : “Masalah dana mas, jadi biaya untuk kami melakukan sosialisasi ke kelompok tani itu sangat kurang di bandingkan kegiatan kami yang sangat padat perminggunya. Dana dari pemerintah pusat minim sekali. Sehingga yah apa daya kadang-kadang dari kami maupun kelompok tani secara swadana merogoh uang sendiri untuk biaya operasional dalam programa penyuluhan pertanian itu”.(wawancara 04 Desember 2014)
2) Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia Petani Hambatan yang kedua yaitu tentang Sumber daya Manusia petani yang masih rendah. SDM merpakan suatu bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan programa penyuluhan pertanian yang baik. Adanya ketimpangan antara petani yang sudah memiliki pengetahuan luas tetapi juga banyak petani yang kurang memiliki pengetahuan tentang teknologi pertanian modern. Akibatnya banyak pola tanam padi yang masih di luar aturan yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Petani yang commit to user memiliki SDM rendah sulit menerima transfer teknologi
92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertanian modern seperti metode tanam padi SRI,Tabela dan sebagainya. Hal ini disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Mantingan, Bapak Bodiono : “Hambatan yang kedua yaitu SDM petaninya mas, jadi ada ketimpangan pada SDM petani, petani yang umurnya sudah tua sulit memahami metode teknologi spesifik lokasi yang kami ajarkan melalui platihan-pelatihan tadi. Untuk petani yang muda itu sih gampang dan cepat. Tetapi untuk yang tua masih pada banyak yang binggung terhadap penerapan teknologi spesifik lokasi, tetapi solusinya yaitu dalam kelompok tani petani yang SDM nya tinggi kami anjurkan wajib membantu SDM rendah, jadi para petani yang pintar bisa membantu petani yang masih buta teknologi modern”. (wawancara 03 Desemeber 2014). Koordinator
penyuluhan
pertanian
Balai
Pertanian
Kecamatan Mantingan, Bapak Kamto juga menyampaikan : “Adanya SDM petani yang rendah juga menjadi hambatan program P2BN ini mas,. Jadi belum semua petani itu secara cepat dan tanggap dalam menerima teknologi spesifik lokasi mengenai tanam jejer legowo, apalagi SRI dan tabela.”(wawancara 04 Desember 2014) 3) Terbatasnya Tenaga Penyuluh Pertanian Faktor ini sangat berpengaruh dalam kelangsungan pelaksanaan program P2BN yang membutuhkan aparat atau petugas yang memadai, jumlah penyuluh yang kurang dalam mendampingi petani tiap kelompok tani per-desa jelas mengahambat peranan penyuluh dalam melaksanakan program ini. Terbatasnya penyuluh pertanian menyebabkan penyuluh pertanian kesulitan dalam menyusun jadwal untuk pertemuan commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan kelompok tani, hal ini disampaikan oleh penyuluh pertananian
Balai
Penyuluhan
Pertanian
Kecamatan
Mantingan, Bapak Budi : “Tenaga penyuluh itu disini kurang mas, Cuma ada 3 penyuluh pertanian dan dibantu oleh 2 penyuluh swadaya bahkan koordinator penyuluh juga merangkap menjadi penyuluh mas, jadi kami penyuluh gelimpungan menyusun jadwal bertemu dengan kelompok tani dikarenakan jumlah penyuluh tidak sebanding dengan jumlah kelompok tani”. (wawancara 03 Desember 2014) Hal sama dinyatakan oleh penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mantingan, Pak Markaban : “Ada lagi jumlah penyuluh mas, sangat terbatas dan kurang, bayangkan dalam 6 desa ada 52 kelompok tani dan hanya ada 5 penyuluh yang mendampingi, dan itu bahkan sudah di bantu oleh koordinator penyuluh pertanian dan penyuluh kehutanan, dan ada lagi 2 penyuluh swadaya tetapi itu tidak jelas, jadi ya tenaga sangat kurang, semoga saja kedepannya ada tambahan guna mengurangi beban ini”. (wawancara 03 Desember 2014)
commit to user
94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Matrik Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Tabel IV.6 Matrik Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Peranan Penyuluh dalam Program P2BN No. Faktor Pendukung Analisis 1. Kebijakan Pemerintah Dalam Bantuan Modal Usaha Tani dari pemerintah Modal Usaha Tani seperti PUAP dan KKPE sangat mebantu beban modal petani . 2.
Banyaknya program-program pelatihan
Banyaknyaprogram-program pertanian yang diberikan kepada petani dan maupun penyuluh pertanian sangta membantu meringankan peranan peyuluh pertanian dalam tranfer teknologi pertanian.
3.
Responsivitas petani tinggi
Tingginya responsivitas petani dalam menerima programa-programa penyuluhan sangat meringankan beban penyuluh pertanian dalam melajankan peranannya.
Tercukupinya sarana dan Prasaranan dalam Program ini Membantu meringankan peranan Penyuluh dalam Program P2BN No. Faktor Penghambat Analisis 1. Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operasional ini menjadi penhambat penyuluh pertanian dalam penjalankan peranannya dikarenakan tidak adanya biaya ang cukup untu melakukan penyuluhan. 2. Rendahnya kualitas SDM petani Adanya ketimpangan antara petani SDM tingi dan petani SDM rendah menyebabkan tranfer teknologi dalam program P2BN terhambat. 3. Terbatasnya SDM tenaga penyuluh pertanian Terbatasnya tenaga penyuluh pertanian ini adalah faktor utama yang menghambat peranan penyuluhan dalam program P2BN. Hal ini menyebabkan terhambtanya proses membimbing, mendampingi dan memfasilitasi petani oleh penyuluh pertanian. Sumber : analisis data primer commit to user 4.
Sarana dan Prasarana
95