BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Sekolah Dasar Negeri Wonokerto terlektak di Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. Sekolah ini terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru olah raga, 1 guru agama Islam, 2 petugas perpustakaan dan 1 karyawan sekolah. Total murid yang bersekolah di SD Negeri Wonokerto adalah 210 siswa. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dinlaksanakan di SD Wonokerto di kelas IV dengan jumlah 25 anak yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 Siklus, dan setiap Siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di setiap pertemuannya. 4.2.1 Pra Siklus Pra Siklus merupakan kondisi ataupun keadaan siswa sebelum tindakan kelas dilaksanakan. Dalam penelitian ini peneliti mengamati beberapa aspek dalam observasi yang dilakukan dalam kelas yaitu a). Hasil Belajar Siswa dan b). Sikap Siswa. Berdasarkan hasil pengamatan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas IV SD Negeri Wonokerto pada Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 akan diuraikan sebagai berikut: a) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada pra-siklus dalam mata pelajatan IPA di kelas IV SD Negeri Wonokerto menunjukan hasil bahwa siswa yang mencapai ketuntasan ≥65 berjumlah 8 anak atau 32 % dan siswa yang masih belum mencapai KKM ≤65 berjumlah 17 siswa atau 68 %.
40
41
Maka dengan demikian diperoleh data hasil belajar siswa dalam pra siklus sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siswa Kelas 4 Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester II SD Negeri Wonokerto No
Ketuntasan (KKM : 65)
Frekuensi
Persentase
1
Tuntas
8
32%
2
Belum Tuntas
17
68%
Jumlah
25
100%
Persentase 100% 50% 0%
Tuntas
Belum Tuntas
Grafik 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siswa Kelas 4 Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester II SD Negeri Wonokerto b) Sikap Siswa Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dalam proses pra-siklus pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Wonokerto dari 13 aspek yang menjadi penilaian menunjukan hasil bahwa sikap siswa dalam mengikuti
42
kegiatan pembelajaran di kelas mendapatkan hasil total nilai sebanyak 30 dan setelah dihitung mendapatkan hasil 57,69% dan masuk ke dalam kategori cukup (C).
Tabel 4.2 Kategori Sikap Siswa Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
Grafik 4.2 Gambaran Sikap Siswa Pra Siklus
Pra Siklus 57,69%
0,6 0,5 0,4 0,3 0,2
Pra Siklus
0,1 0 Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
0-54%
55-64%
65-84%
85-100%
43
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Grafik 4.1, kita bisa memperoleh hasil bahwa masih terdapat beberapa siswa yang masih belum mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Untuk bagian sikap siswa yang ditunjukan oleh Tabel 4.2 dan Grafik 4.2 masih bisa ditingkatkan kembali hasilnya.Sehingga, peneliti akan melakukan sebuah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dalam materi pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Wonokerto. Penelitian ini akan berjalan dalam dua siklus. 4.2.2 Siklus I Pembelajaran Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 7 Maret 2014, Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Maret 2014 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Maret 2014.
4.2.2.1 Perencanaan Siklus I Sebelum melaksanakan tindakan penelitian di kelas, hasil observasi pada prasiklus merupakan acuan untuk melaksanakan penelitian di Siklus I. Dalam tahap perencanaan ini peneliti akan: a) Menentukan topik yang akan di ajarkan di kelas yaitu SK 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan seharihari, dan KD 8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaanya. Bekerjasama dengan guru kelas untuk merancang rencana pelaksanaan kelas dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. b) Mempersiapkan sumber, bahan dan alat belajar yang berhubungan dengan materi ajar. c) Membuat Lembar Kerja Siswa. d) Membuat soal evaluasi akhir Siklus I.
44
4.2.2.2 Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I a) Pertemuan Pertama (Jumat 7 Maret 2014) Fokus pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama ini adalah macam-macam energi alternatif dan cara penggunaannya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
1. Kegiatan Awal Sebelum memulai pelajaran guru memastikan seluruh siswa sudah berada di kelas dan duduk di bangku masing-masing. Kemudian guru memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Sebelum memasuki materi energi alternatif, Untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, guru bertanya. Guru bertanya “Apa yang bisa kita manfaatkan dari matahari?” Setelah itu guru menyampaikan indikator pencapaian dan kompetensi yang di harapkan tentang energi alternatif. 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti diawali dengan siswa menyebutkan sumbersumben energi yang ada di sekitar mereka. Kemudian siswa membaca materi energi alternatif dan contoh-contoh kegiatan/alat yang menggunakan sumber energi alternatif seperti pemanfaatan kincir air untuk membuat listrik dll. Setelah itu guru memberikan penjelasan singkat tentang materi tersebut. Kegiatan
selanjutnya,
guru
menjelaskan
tentang
tugas
kelompok yang harus siswa lakukan. Kemudian siswa duduk berkelompok dan melakukan diskusi dan menyebutkan contoh-contoh benda-benda yang menggunakan energi alternatif, misalnya mobil bertenaga surya. 3. Kegiatan Akhir Perwakilan setiap kelompok menuliskan hasil diskusi mereka di papan tulis dan siswa bersama guru membuat kesimpulan “Sumber
45
energi alternatif meliputi: matahari, angn, air dan panas” dan siswa menuliskanya di buku tulis mereka masing-masing agar tidak lupa.
b) Pertemuan Kedua (Sabtu tanggal 8 Maret 2014) Tindakan
ini
difokuskan
pada
contoh-contoh
benda
yang
menggunakan energi alternatif. Kegiatan ini meliputi:
1. Kegiatan Awal Sebelum memulai pelajaran guru memastikan seluruh siswa sudah berada di kelas dan duduk di bangku masing-masing. Kemudian guru memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Setelah itu, guru mengingatkan siswa tentang materi yang mereka pelajari sebelumnya. Kegiatan awal pada pertemuan kedua diakhiri dengan penyampaian tujuan dan indikator pembelajaran pada hari itu. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, siswa di bagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok berisi 5 orang. Setelah itu siswa diberi artikel/materi tentang sumber nergi alternatif dan contoh-contoh benda-benda yang menggunakan sumber energinalternatif. Di dalam artikel tersebut juga terdapat informasi-informasi baru yang belum mereka dapatkan sebelumnya, sehingga siswa diharapkan akan bertambah wawasanya tentang energi alternatif. Setelah itu yang dilakukan siswa adalah memotong gambargambar yang ada pada artikel tersebut dan menuliskan informasiinformasi yang ada pada artikel tersebut dan juga mereka dapat menuliskan pertanyaan jika mereka memiliki pertanyaan setelah itu mereka menempelkan pada kertas karton besar. Dalam kegiatan ini siswa juga belajar mengklasifikasikan contoh gambar-gambar sumber
46
energi alternatif ke dalam kelompoknya (matahari, air, angin dan panas). 3. Kegiatan Akhir Siswa dan guru menyimpulkan inti pelajaran di pertemuan pertama dan melakukan refleksi tentang pelajaran yang dilakukan. Kesulitan apa saja yang mereka temui, apa yang mereka sukai dari pelajaran hari itu, dan apa yang ingin mereka lakukan pada pembelajaran selanjutnya. Setelah itu siswa membereskan peralatanperalatan yang digunakan pada saat membuat poster. Sebelum siswa beristirahat,
guru
menginformasikan
bahwa
pada
pertemuan
selanjutnya akan diadakan evaluasi untuk materi contoh-contoh energi alternatif dan benda-benda yang menggunakan energi alternatif. Untuk itu siswa diminta untuk belajar dan mengulang kembali apa yang telah mereka pelajari di materi tersebut.
c) Pertemuan Ketiga (Senin tanggal 10 Maret 2014) Tindakan ini difokuskan pada tes evaluasi Siklus I tentang energi alternatif. Jumlah soal yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda yang valid dan reliabel dari 20 soal yang telah dibuat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
1. Kegiatan Awal Sebelum tes dimulai guru memastikan semua siswa telah memasuki ruang kelas dan menempati tempat duduk masing-masing. Kemudian guru membagikan soal evaluasi dan menyampaikan peraturan selama tes evaluasi berlangsung. 2. Kegiatan Inti Karena kegiatan ini untuk mengevaluasi model pembelajaran berbasis proyek yang telah dipraktekaan dalam dua pertemuan
47
sebelumnya, maka siswa hanya fokus mengerjakan soal selama 40 menit. 3. Kegiatan Akhir Kegiatan diakhiri dengan kegiatan mengoreksi hasil tes siswa yang dilakukan oleh siswa dan guru. Mereka menukarkan pekerjaan mereka dengan teman sebangkunya dan mengoreksi bersama-sama. Kemudian siswa mengumpulkan lembar tes dan pergi beristirahat.
4.2.2.3 Pengamatan Hasil Tindakan Siklus I Pengamatan dilakukan oleh guru kelas pada waktu yang bersamaan saat peneliti melakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar dan memperbaiki sikap siswa siswa kelas IV SD yang difokuskan pada macam-macam energi alternatif dan cara penggunaannya. dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Berdasarkan hasil pengamatan dan tes yang dilakukan pada akhir Siklus I, diperoleh dan ditemukan data tentang: a) hasil belajar siswa; dan b) Sikap Siswa; dalam proses pembelajaran IPA yang difokuskan pada macam-macam energi alternatif dan cara penggunaannya di kelas IV pada SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek akan diuraikan berikut ini. a. Hasil Belajar Siswa Gambaran hasil belajar dalam pembelajaran macam-macam energi alternatif dan cara penggunaannya dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Siklus I memperoleh hasil 10 siswa belum mencapai ketuntasan atau sebesar 40% sedangkan 15 siswa sudah mampu mencapai ketuntasan atau sebesar 60%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut:
48
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto No
Ketuntasan
Jumlah
Persentase
Siswa 1.
Belum Tuntas
10
40%
2.
Tuntas
15
60%
Jumlah
25
100%
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto Pra Siklus No.
Ketuntasan
Jumlah
Siklus I Persentase
Siswa
Jumlah
Persentase
Siswa
1.
Belum Tuntas
17
68%
10
40%
2.
Tuntas
8
32%
15
60%
Jumlah
25
100%
25
100%
49
Grafik 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto
80%
68%
60%
60%
32%
40%
40% 20% 0% Pra Siklus % Belum Tuntas
Siklus I % Tuntas
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.4 dan 4.5 serta Grafik 4.4 di atas menunjukkan bahwa Hasil Belajar Siswa pada pembelajaran IPA dalam pembelajaran macam-macam energi alternatif dan cara penggunaannya di kelas IV SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek, pada siklus I menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individu (65) meningkat menjadi 15 siswa atau 60% atau mengalami peningkatan sebesar 28% jika dibandingkan dengan pra-siklus. Namun meskipun Hasil Belajar Siswa telah mengalami adanya peningkatan, Hasil Belajar pada pembelajaran ini masih belum optimal. Hal ini terlihat dengan adanya indikator-indikator Hasil Belajar Siswa yang masih belum memenuhi harapan, diantaranya: -
Dari 25 siswa, yang telah mencapai ketuntasan individu (KKM=65) baru mencapai 15 siswa atau 60%.
-
Sejumlah 10 siswa atau 40% masih perlu perbaikan.
50
-
Secara klasikal, ketuntasan baru mencapai 60%; masih di bawah ketuntasan klasikal yang ideal yaitu minimal 80%.
-
Masih adanya siswa yang belum mengetahui dan memahami macammacam energi alternatif dan cara penggunaannya.
`Oleh karena itu, peneliti akan mencoba melakukan perencanaan dan pelaksanaan ulang untuk meningkatkan Sikap Siswa dalam pembelajaran tersebut pada siklus berikutnya. b. Gambaran Sikap Siswa -
Gambaran Sikap Siswa dalam Proses Pembelajaran macam-macam energi alternatif dan cara penggunaannya dengan
menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek pada Siklus I mendapatkan total nilai 35 dari 13 aspek yang menjadi penilaian. Setelah dihitung mendapatkan hasil menjadi 67,30% dan masuk ke dalam kualifikasi baik.
Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.5 Kategori Sikap Siswa Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
51
Grafik 4.4 Perbandingan Sikap Siswa pada Pra Siklus dan Siklus I Kelas IV SD Negeri Wonokerto 67,30%
0,68 0,66 0,64 0,62 0,6
57,69%
Pra Siklus
0,58
Siklus I
0,56 0,54
0,52 Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
0-54%
55-64%
65-84%
85-100%
Berdasarkan data yang disajikan Grafik 4.4 di atas, menunjukan bahwa Sikap Siswa pada pembelajaran IPA pada pokok bahasan macam-macam energi alternatif dan cara penggunaannya di kelas IV SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek menunjukkan peningkatan. Sikap siswa lebih baik dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal ini ditunjukan dengan pencapaian total nilai sebesar 35 dan mengalami peningkatan sebesar 9,61% menjadi 67,30% dibandingkan dengan pra-siklus. Namun meskipun telah mengalami adanya peningkatan. Sikap siswa pada pembelajaran masih belum optimal. Hal ini terlihat dengan adanya indikator-indikator sikap siswa yang masih kurang, diantaranya: -
Siswa masih kurang berani untuk mengemukakan pertanyaan ataupun pendapat mereka, baik di depan guru maupun di depan teman-temannya.
-
Masih ada siswa yang kurang aktif dalam diskusi kelompok.
52
-
Transisi perpindahan ketika para siswa berdiskusi ke presentasi di depan kelas masih kurang lancar, karena banyak siswa yang masih terbawa kondisi diskusi sehingga kurang memperhatikan ketika ada presentasi dari temannya. Oleh karena itu, peneliti melakukan perencanaan dan pelaksanaan ulang untuk
meningkatkan sikap siswa dalam pembelajaran IPA pada siklus berikutnya. Memperhatikan data-data hasil pembelajaran Siklus I yang belum optimal, baik sikap siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar yang belum optimal dan belum memenuhi standar yang telah ditetapkan, maka peneliti memandang perlu melakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada siklus berikutnya yaitu Siklus II. 4.2.3 Siklus II Pembelajaran Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2014, Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2014 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Maret 2014.
4.2.3.1 Perencanaan Siklus II Sebelum melaksanankan tindakan penelitian di kelas hasil observasi pada prasiklus merupakan acuan untuk melaksanakan penelitian di Siklus II. Dalam tahap perencanaan ini peneliti akan: a) Mengevaluasi kekurangan yang masih terdapat di Siklus I untuk diperbaiki di Siklus II. b) Melanjutkan topik pembelajaran di Siklus I yaitu SK 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari dengan KD 8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi
53
gerak akibat
pengaruh udara,
misalnya
roket
dari kertas/baling-
baling/pesawat kertas/parasut. c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek. d) Mempersiapkan sumber, bahan dan alat belajar yang berhubungan dengan materi ajar. e) Membuat Lembar Kerja Siswa. f) Membuat soal evaluasi akhir Siklus II.
4.2.3.2 Proses Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II a) Pertemuan Pertama (Rabu 12 Maret 2014) Fokus pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama ini adalah pengaruh udara terhadap gerak benda khususnya pada ranting/pohon. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
1. Kegiatan Awal Sebelum memulai pelajaran guru memastikan seluruh siswa sudah berada di kelas dan duduk di bangku masing-masing. Kemudian guru memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Sebelum memasuki materi pengaruh udara terhadap gerak benda, guru mengingatkan tentang materi yang mereka pelajari sebelumnya tentang energi alternatif. Untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, guru bertanya “Kenapa pohon dan ranting pohon dapat bergerak?” “Kenapa juga bendra di luar sekolah dapat berkibar?”. Kegiatan awal diakhiri dengan penyampaian tujuan dan indikator pembelajaran pada hari itu. 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti diawali dengan siswa di ajak keluar kelas untuk melakukan pengamatan tentang benda apa saja yang bergerak di sekitar sekolah dan menuliskannya di buku mereka. Setelah itu mereka masuk ke
54
dalam kelas dan guru menayakan kepada siswa “benda-benda apa saja yang bergerak pada saat kalian melakukan pengamatan tadi?”. Kemudian guru menampung jawaban sementara pertanyaan para siswa dan mendiskusikannya bersama. Guru menunjukkan baling-baling dari kertas yang sudah dibuat sebelumnya dan bertanya
“mengapa
baling-baling bisa
berputar
(bergerak)?” jawaban yang diharapkan adalah karena pengaruh angin. Guru bersama siswa mendiskusikan bersama bagaimana cara membuat baling-baling dari kertas dan alat apa saja yang dibutuhkan. 3. Kegiatan Akhir Siswa dan guru menyimpulkan inti pelajaran di pertemuan pertama dan melakukan refleksi tentang pelajaran yang dilakukan. Kesulitan apa saja yang mereka temui, apa yang mereka sukai dari pelajaran hari itu, dan guru mengingatkan alat-alat dan bahan yang harus mereka siapkan untuk pertemuan selanjutnya untuk membuat baling-baling dari kertas. b) Pertemuan Kedua (28 Maret 2014) Fokus pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan kedua ini adalah membuat karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak terhadap pengaruh angin. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
1. Kegiatan Awal Sebelum memulai pelajaran guru memastikan seluruh siswa sudah berada di kelas dan duduk di bangku masing-masing. Kemudian guru memimpin
doa
sebelum
memulai
pelajaran.
Setelah
itu,
guru
mengingatkan siswa tentang materi yang mereka pelajari sebelumnya tentang benda apa saja yang bergerak karena pengaruh angin. Kegiatan awal pada pertemuan kedua diakhiri dengan penyampaian tujuan dan indikator pembelajaran pada hari itu.
55
2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, siswa dibagi beberapa kelompok, setiap kelompok berisi 5 orang. Kemudian guru memberitahu langkah-langkah cara membuat baling-baling dari kertas. Kemudian siswa membuatnya dalam kelompok. 3. Kegiatan Akhir Siswa dan guru menyimpulkan inti pelajaran di pertemuan pertama dan melakukan refleksi tentang pelajaran yang dilakukan. Kesulitan apa saja yang mereka temui, apa yang mereka sukai dari pelajaran hari itu, dan apa yang ingin mereka lakukan pada pembelajaran selanjutnya. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil karya yang mereka buat di depan kelas. Setealh kegiatan presentasi kemudian siswa membereskan peralatanperalatan yang digunakan dalam membuat balig-baling dan pergi beristirahat.
c) Pertemuan Ketiga (Kamis 14 Maret 2014) Tindakan ini difokuskan pada tes evaluasi Siklus I tentang energi alternatif. Jumlah soal yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda yang valid dan reliabel dari 20 soal yang telah dibuat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi: 1. Kegiatan Awal Sebelum tes dimulai guru memastikan semua siswa telah memasuki ruang kelas dan menempati tempat duduk masing-masing. Kemudian guru membagikan soal evaluasi dan menyampaikan peraturan selama tes evaluasi berlangsung.
56
2. Kegiatan Inti Karena kegiatan ini untuk mengevaluasi model pembelajaran berbasis proyek yang telah dipraktekaan dalam dua pertemuan sebelumnya, maka siswa hanya fokus mengerjakan soal selama 40 menit. 3. Kegiatan Akhir Kegiatan diakhiri dengan kegiatan mengoreksi hasil tes siswa yang dilakukan oleh siswa dan guru. Mereka menukarkan pekerjaan mereka dengan teman sebangkunya dan mengoreksi bersama-sama. Kemudian siswa mengumpulkan lembar tes dan pergi beristirahat.
4.2.3.3 Pengamatan Hasil Tindakan Siklus II Pengamatan dilakukan oleh pengamat pada waktu yang bersamaan saat peneliti melakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar dan memperbaiki sikap siswa kelas IV SD pada materi membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/balingbaling/pesawat kertas/parasut dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Berdasarkan hasil pengamatan dan tes yang dilakukan pada akhir Siklus I, diperoleh dan ditemukan data tentang: a) gambaran hasil belajar dan b) gambaran Sikap siswa dalam proses pembelajaran IPA
pada materi membuat suatu
karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut di kelas IV pada SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek akan diuraikan berikut ini. a. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan
oleh
peneliti
dalam
Pembelajaran IPA kelas IV dalam konsep materi membuat suatu karya/model
57
untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Siklus II mendapatkan hasil sebanyak 22 siswa telah melebihi batas tuntas (65) atau sebesar 88% sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan (65) sebesar 3 anak atau 12%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto No
Ketuntasan
Jumlah
Persentase
1.
Belum Tuntas
3
12%
2.
Tuntas
22
88%
25
100%
Jumlah
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto
58
Grafik 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Kelas IV SD Negeri Wonokerto
25
22
20 15
Belum Tuntas
15
Tuntas
10
% Belum Tuntas
10
%Tuntas 3
5 40% 60%
88% 12%
0 Siklus I
Siklus II
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.5 dan 4.6 serta Grafik 4.7 di atas menunjukkan bahwa Hasil Belajar Siswa pada pembelajaran IPA pada konsep membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut di kelas IV SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan model pembelajaran berbasis Proyek, pada siklus II menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individu (65) meningkat menjadi 22 siswa atau 88% atau mengalami peningkatan sebesar 43% jika dibandingkan dengan Siklus I. b. Sikap Siswa Berdasarkan penelitian kelas pada proses pembelajaran membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut dengan
59
menggunakan model pembelajaran berbasis broyek pada Siklus II mendapatkan skor 43 dari 13 aspek yang dinilai. Setelah dihitung mendapatkan skor akhir sebesar 82,69% dan masuk ke dalam kualifikasi sangat baik. Untuk lebih jelasnya bisa melihat tabel berikut: Tabel 4.8 Kategori Sikap Siswa Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
Grafik 4.6 Perbandingan Sikap Siswa pada Siklus I dan Siklus II Kelas IV SD Negeri Wonokerto
85,69%
0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
67,30%
Siklus I Siklus II
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
0-54%
55-64%
65-84%
85-100%
60
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.8 dan Grafik 4.6 di atas, menunjukkkan bahwa proses pembelajaran IPA pada konsep Pembelajaran Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut di kelas IV SD Negeri Wonokerto menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek di Siklus II menunjukan peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan pencapaian total nilai sebesar 67,30% dan masuk ke dalam kualifikasi Baik pada Siklus I dan meningkat pada Siklus II dengan total nilai 82,69% dalam kualifikasi Sangat Baik. Secara keseluruhan pembelajaran di Siklus II berjalan dengan baik dan lancar, karena sudah mampu untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada Siklus II yaitu:
-
Guru sudah mampu untuk memicu dan memelihara keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
-
Guru sudah mampu untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami.
4.3
Pembahasan a. Hasil Belajar Berdasarkan data gambaran peningkatan hasil belajar IPA pada konsep memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari di Kelas IV pada SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada pra siklus, Siklus I dan Siklus II akan disajikan pada Tabel 4.9 berikut:
61
Tabel 4.9 Gambaran Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV (Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II) SD Negeri Wonokerto Pra Siklus No
Siklus I
Siklus II
Ketuntasan Belajar
Jumlah
Persen-
Jumlah
Persen-
Jumlah Persen-
Siswa
tase
Siswa
tase
Siswa
tase
1.
Tuntas
8
32%
15
60%
22
88%
2.
Belum Tuntas
17
68%
10
40%
3
12%
Jumlah
25
100%
25
100%
25
100%
Grafik 4.7 Gambaran Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV (Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II) SD Negeri Wonokerto
25
20
22 17 15
15 10 10
8 3
5 68% 32%
40% 60%
88% 12%
0 Pra Siklus Belum Tuntas
Siklus I Tuntas
% Belum Tuntas
Siklus II %Tuntas
62
Berdasarkan data dari Tabel 4.9 dan Grafik 4.7 di atas, menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada konsep memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari di kelas IV pada SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Proyek menunjukan peningkatan dari siklus ke siklus. Hal ini terlihat dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM (65) sebanyak 15 siswa atau 60% atau mengalami peningkatan sebesar 28% dari pra-siklus. Hasil pembelajaran semakin meningkat dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 22 siswa atau 88% meningkat sebesar 28% dari Siklus I. Hal tersebut membuktikan bahwa: ”proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa”. Ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya seperti yang diungkapkan oleh Penelitian lain yang dilakukan oleh Triwahyuningsih (2009) yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran berbasis proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Memecahkan Soal-soal Cerita pada Mata Pelajaram Matematika Kelas I di SDN Nguling 01 Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan”. Serta penelitian Penelitian lain yang dilakukan oleh Willy Syaiful Bachri (2010) yang berjudul “Upaya Meningkatkah Hasil Belajar dan Aktifitas Siswa Menggunakan Model Pembelajaran berbasis proyek Mata Pelajaran TIK”. b. Sikap Siswa Berdasarkan data gambaran peningkatan aktivitas dan sikap siswa pada pembelajaran IPA pada konsep pada konsep memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari di kelas IV pada SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Proyek pada Pra-Siklus, SIklus I dan Siklus II, gambaran peningkatan aktivitas dan sikap siswa dapat disajikan pada Tabel 4.10 berikut.
63
Tabel 4.10 Gambaran Peningkatan Sikap Siswa Kelas IV (Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II) SD Negeri Wonokerto Skor rata-rata
Indikator Keaktifan
No
Siswa
Pra-Siklus
Siklus I
Siklus II
1.
85-100% (Sangat Baik)
-
-
85,69%
2.
65-84% (Baik)
-
67,30%
-
3.
55-64% (Cukup)
57,69%
-
-
4.
0-54% (Kurang)
-
-
-
Grafik 4.8 Gambaran Peningkatan Sikap Siswa Kelas IV (Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II) SD Negeri Wonokerto 85,69%
0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
67,30%
57,69% Pra Siklus Siklus I Siklus II
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
0-54%
55-64%
65-84%
85-100%
64
Berdasarkan data dari Tabel 4.10 dan Grafik 4.8 di atas, menunjukan bahwa aktivitas dan sikap siswa pada pembelajaran IPA pada konsep memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari di kelas IV di SD Negeri Wonokerto dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek menunjukan peningkatan dari siklus ke siklus. Hal ini terlihat dengan peningkatan total nilai dari 57,69% pada pra-siklus menjadi 67,30% di Siklus I atau terjadi peningkatan sebesar 9,61%. Aktivitas dan sikap siswa dalam pembelajaran semakin meningkat pada Siklus II dengan peningkatan total nilai menjadi 85,69% atau dengan kata lain meningkat sebesar 15,39%. Hal tersebut membuktikan bahwa:”proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan sikap dan keaktifan siswa”.