BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Rumah Sakit Izza merupakan rumah sakit swasta yang berada dibawah naungan PT. Sapta Kurnia Abadi berdasarkan dengan akta pendirian Notaris Sabria Umar, SH., MKn pada tanggal 20 Juni 2012 yang disetujui oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia tertanggal 04-07-2012 nomor: AHU36358.AH.01.02 Tahun 2012. Berlokasi di Jl. Raya Ciselang, Cikampek Utara, Karawang Jawa Barat, memiliki kapasitas 124 tempat tidur dan dilengkapi dengan fasilitas Pelayanan seperti Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, Poli Rawat Jalan, ICU, PICU & NICU, Haemodialisa, MCU, Fisioterapi, CT Scan 64 Slice, Rontgen dan Laboratorium.
2. Visi, Misi dan Motto Visi “Unggulan dan terpercaya di wilayah Purwakarta, Subang, Karawang” Misi 1) Menyediakan pelayanan kesehatan yang didukung
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
oleh fasilitas dan peralatan modern. 2) Memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan melalui Tim yang solid. 3) Menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang profesional. 4) Menjadikan lingkungan Rumah Sakit yang hijau, nyaman, dan bersahabat. 5) Meningkatkan kesejahtraan karyawan dan dokter. Motto Rumah Sakit Izza “Cepat dalam Tindakan, Santun dalam Pelayanan”
3. Sarana dan Fasilitas Medis Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Izza adalah segala kegiatan pelayanan di bidang kesehatan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan kesehatan lain. Fasilitas yang ada antara lain : 1) Fasilitas Pelayanan a. Rawat Inap b. Ruang Operasi c. Poliklinik Spesialis d. Poliklinik Gigi e. Fisioterapi f. Haemodialisa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
g. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 Jam h. Intensive Care Unit (ICU) i.
PICU & NICU
j.
VK
k. Perinatologi l.
USG 3 dan 4 Dimensi
m. Rontgen & CT Scan 64 Slice n. Laboratorium o. Instalasi Farmasi
2) Fasilitas Penunjang a. Mesjid b. ATM Gallery ( Bank BTN, BRI, BNI) c. Kantin d. Parkir 24 Jam
4.
Ruang rawat inap dan fasilitasnya Dalam memberikan pelayanan jasa jasa rawat inap kepada
seluruh lapisan masyarakat, Rumah Sakit Izza menyediakan empat kelas jasa yaitu: VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Di mana masing-masing kelas memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Adapun fasilitas yang ditawarkan pada masing-masing kelas antara lain :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
1) Kelas VIP Fasilitas yang tersedia yaitu tempat tidur pasien, AC, TV, lemari, kulkas, jam dinding, meja pasien, kursi penunggu, jemuran, kamar mandi dan kloset duduk. 2) Kelas I Fasilitas yang tersedia yaitu tempat tidur pasien, AC, TV, lemari, kulkas, meja pasien, dan kursi penunggu, kamar mandi, dan kloset. 3) Kelas II Fasilitas yang tersedia yaitu tempat tidur pasien, AC, TV, lemari,meja pasien, dan kursi penunggu. 4) Kelas III Fasilitas yang tersedia yaitu tempat tidur pasien, lemari, kipas angin, meja pasien, dan kursi penunggu.
5. Faktor penentu tarif jasa rawat inap Rumah Sakit Izza Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Izza, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan tarif jasa rawat inap, Rumah Sakit Izza masih menggunakan metode tradisional. Dalam penentuan tarif jasa rawat inap, ada beberapa pertimbangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
dari pihak manajemen rumah sakit dalam menentukan tarif kamar rawat inap, yaitu : 1) Tarif pesaing. Penyesuaian tarif ini merupakan hal penting dalam penentuan tarif. 2) Segmen pasar. Pihak manajemen rumah sakit menerapkan tarif sesuai kelas-kelas perawatan berdasarkan segmen pasar yang ada dalam masyarakat. 3) Keadaan sosial masyarakat. Dalam
penentuan
tarif,
rumah
sakit
harus
memperhitungkan kemampuan ekonomi masyarakat umum. Fokus dari penelitian ini adalah pada pelayanan rawat inap yang merupakan pelayanan kepada pasien untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, dan pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur. Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan atau jasa rumah sakit yang paling utama kepada pasien karena sebagian besar pendapatan rumah sakit berasal dari jasa rawat inap. Pelayanan rawat inap mengonsumsi aktivitas pelayanan yang besar dibandingkan dengan jasa lain yang disediakan oleh rumah sakit. Oleh karena itu,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
penelitian ini memfokuskan pada jasa rawat inap yang disediakan oleh rumah sakit. Adapun tarif jasa rawat inap yang diterapkan rumah sakit izza, jumlah hari rawat inap pasien, jumlah pasien rawat inap dan jumlah ruang dan luas rumah sakit izza tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan Tabel 4.4 Tabel 4.1 Tarif Jasa Rawat Inap yang Diterapkan Rumah Sakit Izza Kelas VIP I II III
Tarif Diterapkan Rp. 650.000 Rp. 400.000 Rp. 200.000 Rp. 130.000
Sumber : marketing
Tabel 4.2 Jumlah Hari Rawat Inap Rumah Sakit Izza Kelas VIP Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 TOTAL
Jumlah Hari 397 3.090 6.150 10.352 19.989
Sumber : rekam medis
Tabel 4.3 Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Izza Kelas VIP Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total
Jumlah Pasien 293 2.590 5.458 8.598 16.939
Sumber : rekam medis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Tabel 4.4 Jumlah Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Izza Kelas VIP Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Jumlah kamar 2 7 5 5
Luas Lantai 32 m2 24 m2 24 m2 30 m2
Total 64 m2 168 m2 120 m2 150 m2
Sumber : logistik
B. ANALISIS DATA 1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan Aktivitas Aktivitas-aktivitas biaya di ruang rawat inap, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak rumah sakit meliputi : 1) Aktivitas perawatan pasien a) Biaya tenaga medis b) Biaya konsumsi 2) Aktivitas pelayanan pasien a) Biaya listrik dan air b) Biaya administrasi c) Biaya laundry 3) Aktivitas pemeliharaan inventaris a) Biaya penyusutan gedung b) Biaya kebersihan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Definisi atas aktivitas-aktivitas biaya tersebut
adalah sebagai
berikut : 1) Biaya tenaga medis Tenaga medis meliputi dokter dan perawat merupakan pihak yang terlibat langsung dalam perawatan pasien pada aktivitas rawat inap. Biaya ini terdiri dari biaya visit dokter spesialis (VDS), biaya visit dokter umum (VDU), biaya jasa perawat (JP), dan biaya konsultasi. Biaya
tenaga medis
Rumah Sakit Izza pada tahun 2015 sebesar Rp 3.595.062.000,- . Biaya tenaga medis masuk dalam klasifikasi unit level activity .
Tabel 4.5 Tarif Perawatan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Izza Kelas VIP I II III
VDS 80.000 75.000 70.000 65.000
VDU 40.000 35.000 30.000 25.000
Sumber : Marketing
http://digilib.mercubuana.ac.id/
JP 40.000 35.000 30.000 25.000
Konsul 64.000 60.000 56.000 52.000
Jumlah 224.000 205.000 186.000 167.000
39
2) Biaya konsumsi Makanan dan minuman yang sehat dan bergizi diperlukan pasien
untuk mempercepat
proses penyembuhan. Biaya konsumsi pada tiap kelas berbeda, hal ini dikarenakan perbedaan pada kadar gizi, jumlah, serta
varian makan dan
minuman. Biaya konsumsi Rumah Sakit Izza pada tahun 2015 sebesar Rp 1.906.960.000,- . Biaya konsumsi rmasuk dalam klasifikasi
unit level
activity cost.
Tabel 4.6 Tarif Konsumsi Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Izza Kelas VIP I II III
Tarif Konsumsi (Rp) 200.000 138.000 110.000 70.000
Sumber : instalasi gizi
3) Biaya listrik dan air Tenaga listrik dan air sangat diperlukan untuk penggunaan berbagai fasilitas peralatan elektronik kamar rawat inap seperti AC, TV, kulkas, penerangan serta keperluan mandi dan buang hajat pasien. Biaya listrik dan air Rumah Sakit Izza pada tahun 2015 sebesar
Rp. 480.276.700,- . Biaya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
listrik dan air masuk dalam klasifikasi unit level activity cost. 4) Biaya administrasi Biaya administrasi merupakan biaya yang digunakan sebagai proses penunjang penyediaan sarana dan fasilitas. Biaya administrasi setiap pasien rawat inap adalah sebesar Rp. 25.000. Total biaya administrasi Rumah Sakit Izza pada tahun 2015 sebesar
Rp. 423.475.000,- .
Biaya administrasi masuk dalam klasifikasi batch related activity cost. 5) Biaya laundry Biaya
laundry
merupakan
biaya
yang
digunakan untuk menyediakan linen bersih kepada pasien rawat inap seperti sprei, sarung bantal dan guling, selimut, dan pakaian operasi. Biaya laundry Rumah Sakit Izza pada tahun 2015 sebesar Rp 25.748.905,-
.
Biaya
laundry
masuk
dalam
klasifikasi unit level activity cost. 6) Biaya depresiasi gedung Biaya depresiasi gedung merupakan biaya rutin yang dikeluarkan karena penyusutan nilai bangunan. Metode penyusutan yang digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
adalah metode garis lurus. Biaya depresiasi Rumah Sakit Izza
pada tahun 2015 sebesar
Rp.
162.391.092,-. Biaya depresiasi masuk dalam klasifikasi facility sustaining activity cost.
7) Biaya kebersihan Kebersihan kamar rawat inap di perlukan agar pasien merasa nyaman serta membantu dalam proses penyembuhan. Biaya kebersihan Rumah Sakit Izza
pada tahun
2015 sebesar Rp. 109.300.000,- . Biaya kebersihan rmasuk dalam klasifikasi batch related activity cost.
2. Mengklasifikasikan Aktivitas Biaya ke dalam Berbagai Aktivitas 1) Berdasarkan Unit level activity cost Unit level activity cost merupakan aktivitas yang dilakukan untuk setiap unit produk yang dihasilkan secara individual. Aktivitas ini dilakukan setiap hari dalam menjalani rawat inap. Biaya yang termasuk dalam unit level activity cost adalah biaya tenaga medis, biaya listrik dan air, biaya konsumsi, dan biaya laundry.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
2) Berdasarkan Batch related activity cost Batch related activity cost merupakan aktivitas
yang
berkaitan
dengan
sekelompok
produk. Aktivitas ini tergantung pada jumlah batch produk yang di produksi. Biaya yang termasuk dalam batch related activity cost adalah biaya administrasi dan biaya kebersihan. 3) Berdasarkan Product sustaining activity cost Product sustaining activity cost merupakan aktivitas yang dilakukan untuk melayani berbagai kegiatan produksi terhadap produk yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Aktivitas ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan. Aktivitas ini tidak ditemui dalam penentuan tarif jasa rawat inap pada Rumah Sakit Izza. 4) Berdasarkan Facility sustaining activity cost Facility sustaining activity cost sering disebut sebagai biaya umum karena tidak berkaitan dengan
jenis
produk
tertentu.
Aktivitas
ini
dilakukan untuk mempertahankan fasilitas yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
dimiliki oleh rumah sakit. Biaya yang termasuk dalam facility sustaining activity cost adalah biaya depresiasi gedung.
Tabel 4.7 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Tingkat Aktivitas Elemen Biaya
Jumlah (Rp) Unit level activity cost Biaya tenaga medis 4.823.885.389 Biaya listrik dan air 480.276.700 Biaya konsumsi 1.906.960.000 Biaya laundry 25.748.905 Batch related activity cost Biaya administrasi 423.475.000 Biaya kebersihan 109.300.000 Facility sustaining activity cost Biaya penyusutan gedung 162.391.092 Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Izza yang diolah Tahun 2015
3. Mengidentifikasi cost driver Tahap yang dilakukan setelah seluruh aktivitas-aktivitas biaya diidentifikasi dan diklasifikasi sesuai dengan kategorinya, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi cost driver dari setiap biaya. Pengidentifikasian ini bertujuan dalam penentuan kelompok aktivitas dan tarif pe unit cost driver.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Tabel 4.8 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Rawat Inap No.
Akivitas
1
Unit level activity cost
Driver
a. Biaya tenaga medis
Cost Driver
19.989 hari
Kelas VIP
Jumlah hari rawat inap
397 hari
Kelas I
Jumlah hari rawat inap
3.090 hari
Kelas II
Jumlah hari rawat inap
6.150 hari
Kelas III
Jumlah hari rawat inap
10.352 hari
b. Biaya listrik dan air
19.989 hari Jumlah hari rawat inap
Kelas VIP
Jumlah hari rawat inap
Kelas I
Jumlah hari rawat inap
Kelas II
Jumlah hari rawat inap
Kelas III c. Biaya konsumsi
Jumlah hari rawat inap
Kelas I
Jumlah hari rawat inap
Kelas II
Jumlah hari rawat inap
Kelas III d. Biaya laundry Kelas VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Jumlah hari rawat inap Jumlah hari rawat inap Jumlah hari rawat inap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
480.276.700
3.090 hari 6.150 hari 10.352 hari
1.906.960.000
397 hari 3.090 hari 6.150 hari 10.352 hari 19.989 hari
Jumlah hari rawat inap
3.595.062.000
397 hari
19.989 hari Jumlah hari rawat inap
Kelas VIP
Jumlah (Rp)
397 hari 3.090 hari 6.150 hari 10.352 hari
25.748.905
45
2
Batch related activity cost
a. Biaya administrasi
16.396 orang 423.475.000 Jumlah pasien
Kelas VIP
Jumlah pasien
Kelas I
Jumlah pasien
Kelas II
Jumlah pasien
Kelas III b. Biaya kebersihan
3
293 orang 2.590 orang 5.458 orang 8.598 orang
502 m2
Kelas VIP
Luas Lantai
64 m2
Kelas I
Luas Lantai
168 m2
Kelas II
Luas Lantai
120 m2
Kelas III
Luas Lantai
150 m2
Facility sustaining activity cost Biaya penyusutan gedung
502 m2
Kelas VIP
Luas Lantai
64 m2
Kelas I
Luas Lantai
168 m2
Kelas II
Luas Lantai
120 m2
Kelas III
Luas Lantai
150 m2
109.300.000
162.391.092
Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Izza yang diolah Tahun 2015
4. Menentukan Tarif Per Unit Cost Driver
Langkah selanjutnya setelah mengidentifikasi cost driver yaitu menentukan tarif per unit cost driver. Perhiungannya dilakukan dengan cara membagi jumlah biaya dibagi dengan cost driver.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Tabel 4.9 Penentuan Tarif per Unit No. 1
Akivitas Unit level activity cost a. Biaya tenaga medis Kelas VIP
Jumlah (Rp)
3.595.062.000 88.928.000
19.989 hari 397 hari
Tarif/Unit
Sesuai Tarif 224.000
633.450.000
3.090 hari
205.000
Kelas II
1.143.900.000
6.150 hari
186.000
Kelas III
1.728.784.000
10.352 hari
167.000
Kelas I
b. Biaya listrik dan air
480.276.700
19.989 hari 397 hari 3.090 hari 6.150 hari 10.352 hari
1.906.960.000 79.400.000 426.420.000 676.500.000 724.640.000
19.989 hari 397 hari 3.090 hari 6.150 hari 10.352 hari
25.748.905
19.989 hari 397 hari 3.090 hari 6.150 hari 10.352 hari
Kelas VIP Kelas I Kelas II Kelas III c. Biaya konsumsi Kelas VIP Kelas I Kelas II Kelas III d. Biaya laundry Kelas VIP Kelas I Kelas II Kelas III 2
Cost Driver
Batch related activity cost a. Biaya administrasi Kelas VIP Kelas I Kelas II Kelas III b. Biaya kebersihan
423.475.000 7.325.000 64.750.000 136.450.000 214.950.000
16.939 orang 293 orang 2.590 orang 5.458 orang 8.598 orang
109.300.000
502 m2 64 m2 168 m2
Kelas VIP Kelas I
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24.027
Sesuai Tarif 200.000 138.000 110.000 70.000 1.288
Sesuai Tarif 25.000 25.000 25.000 25.000 217.729
47
120 m2 150 m2
Kelas II Kelas III
3
Facility sustaining activity cost Biaya penyusutan gedung Kelas VIP Kelas I Kelas II
162.391.092
502 m2 64 m2 168 m2 120 m2
323.488
150 m2
Kelas III Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Izza yang diolah Tahun 2015
5. Menghitung Total Cost Rawat Inap Menggunakan Tarif Cost Driver
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan tarif rawat inap adalah : a. Menghitung biaya overhead yang dibebankan pada masing-masing kelas dengan cara : BOP = Tarif Cost Driver Per Unit x Driver yang Digunakan
b. Menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang telah dikelompokkan. c. Membagi setiap total biaya aktivitas dengan jumlah hari kelas rawat inap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Tabel 4.10 Tarif Jasa Rawat Inap kelas VIP Rumah Sakit Izza No 1 2 3 4 5 6 7
Aktivitas Biaya Tarif cost driver Biaya tenaga medis Rp. 224.000 Biaya listrik dan air Rp. 24.027 Biaya konsumsi Rp. 200.000 Biaya laundry Rp. 1.288 Biaya administrasi Rp. 25.000 Biaya kebersihan Rp. 217.729 Biaya penyusutan gedung Rp. 9.587 Total Biaya Lama Hari Pemakaian Tarif Rawat Inap per kamar
Driver 397 397 397 397 293 64 64
Total Rp. 88.928.000 Rp. 9.538.739 Rp. 79.400.000 Rp. 511.397 Rp. 7.325.000 Rp. 13.934.661 Rp. 613.556 Rp. 200.251.353 397 Rp.
504.411
Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Izza yang diolah Tahun 2015
Tabel 4.11 Tarif Jasa Rawat Inap kelas I Rumah Sakit Izza No 1 2 3 4 5 6 7
Aktivitas Biaya Biaya tenaga medis Biaya listrik dan air Biaya konsumsi Biaya laundry Biaya administrasi Biaya kebersihan
Tarif cost driver Rp. 205.000 Rp. 24.027 Rp. 138.000 Rp. 1.288 Rp. 25.000
Biaya penyusutan gedung
Rp.
Rp. 217.729 9.587
Total Biaya Lama Hari Pemakaian Tarif Rawat Inap per kamar Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Izza yang diolah Tahun 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Driver 3.090 3.090 3.090 3.090 2.590 168
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Total 633.450.000 74.243.584 426.420.000 3.980.395 64.750.000 36.578.486
168
Rp.
1.610.585
Rp.1.241.033.050 3.090 Rp.
401.629
49
Tabel 4.12 Tarif Jasa Rawat Inap kelas II Rumah Sakit Izza No 1 2 3 4 5 6 7
Aktivitas Biaya Biaya tenaga medis Biaya listrik dan air Biaya konsumsi Biaya laundry Biaya administrasi Biaya kebersihan Biaya penyusutan gedung
Tarif cost driver Rp. 186.000 Rp. 24.027 Rp. 110.000 Rp. 1.288 Rp. 25.000 Rp. 217.729 Rp.
9.587
Driver 6.150 6.150 6.150 6.150 5.730 120 120
Total Biaya Lama Hari Pemakaian
Total (Rp) Rp. 1.143.900.000 Rp. 147.766.357 Rp. 676.500.000 Rp. 7.922.145 Rp. 143.250.000 Rp. 26.127.490 Rp.
1.150.418
Rp. 2.146.616.410 6.150
Tarif Rawat Inap per kamar
Rp.
349.043
Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Izza yang diolah Tahun 2015
Tabel 4.13 Tarif Jasa Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Izza No 1 2 3 4 5 6 7
Aktivitas Biaya Biaya tenaga medis Biaya listrik dan air Biaya konsumsi Biaya laundry Biaya administrasi Biaya kebersihan
Tarif cost driver Rp. 167.000 Rp. 24.027 Rp. 70.000 Rp. 1.288 Rp. 25.000
Biaya penyusutan gedung
Rp.
Rp. 217.729 9.587
Total Biaya Lama Hari Pemakaian Tarif Rawat Inap per kamar Sumber : Data sekunder Rumah Sakit Izza yang diolah Tahun 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Driver 10.352 10.352 10.352 10.352 8.598 150 150
Total (Rp) Rp. 1.728.784.000 Rp. 248.728.020 Rp. 724.640.000 Rp. 13.334.967 Rp. 214.950.000 Rp. 32.659.363 Rp.
1.438.023
Rp. 2.964.534.373 10.352 Rp.
286.373
50
6.
Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit Izza dengan Tarif Jasa Rawat Inap Metode Activity Based Costing
Tabel 4.14 Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit Izza dengan Tarif Jasa Rawat Inap Metode Activity Based Costing Kelas VIP I II III
Tarif yang Diterapkan Rp. 650.000 Rp. 400.000 Rp. 200.000 Rp. 130.000
Tarif ABC
Selisih
Hasil
Rp.504.411 Rp.401.629 Rp.349.043 Rp.286.373
Rp.145.589 Rp. (1.629) Rp.(149.043) Rp.(156.373)
Lebih murah Lebih mahal Lebih mahal Lebih mahal
C. Pembahasan Dalam menentukan tarif jasa rawat inap rumah sakit izza menggunakan metode unit cost dan pertimbangan faktor lain seperti melakukan perbandingan dengan beberapa tarif rawat inap rumah sakit lainnya di Cikampek-Karawang serta mempertimbangkan daya beli masyarakat sekitar. Tarif per kelas yang diterapkan oleh pihak manajemen, yaitu untuk kelas VIP sebesar Rp. 650.000, kelas I sebesar Rp. 400.000, kelas II sebesar Rp. 200.000, kelas III sebesar Rp. 130.000. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing diperoleh hasil yaitu untuk kelas VIP sebesar Rp. 504.411, kelas I sebesar Rp. 401.629, kelas II sebesar
Rp. 349.043,
kelas III sebesar
Rp. 286.373. Sehingga
perbandingan tarif jasa rawat inap yang diterapkan manajemen ruamah sakit dan metode Activity Based Costing yaitu memberikan hasil yang lebih murah untuk kelas VIP, sedangkan untuk kelas I, kelas II dan kelas III memberikan hasil yang lebih mahal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode activity based costing system pada rumah sakit izza telah mengalokasikan biaya-biaya berdasarkan aktivitas yang ada di unit rawat inap. Masingmasing aktivitas mempunyai cost driver yang menjadi pemicu dari setiap biaya. Aktivitas-aktivitas rawat inap rumah sakit izza meliputi aktivitas perawatan pasien, aktivitas pelayanan pasien, dan aktivitas pemeliharaan inventaris yang mengonsumsi sumber daya seperti
tenaga medis,
konsumsi pasien, jasa listrik dan air, jasa administrasi, jasa laundry, jasa kebersihan dan depresiasi gedung. Terdapat perbedaan pada masing-masing kelas rawat inap rumah sakit izza dalam mengkonsumsi sumber daya pada aktivitas-aktivitasnya seperti fasilitas yang tersedia, perbedaan pada konsumsi, perawatan dokter, penyusutan gedung, listrik dan kebersihan. Hal tersebut yang menjadi dasar perbedaan pembebanan biaya pada masing-masing kelas. Perbedaan konsumsi aktivitas terlihat pada ruang kelas VIP yang dalam satu kamar terdiri dari 1 tempat tidur pasien, kamar mandi dalam, kulkas, AC, dan TV sehingga menjadikan suasana terasa nyaman dan sejuk, kebersihannya juga lebih diperhatikan. Hal ini berbanding terbalik dengan konsumsi aktivitas pada ruang kelas 3 yaitu dalam satu kamar terdiri dari 6 tempat tidur pasien, kamar mandi luar, dan hanya menggunakan kipas angin, sehingga menjadikan suasana ruangan terasa panas dan terlalu ramai karena banyaknya jumlah pengunjung yang keluar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
masuk pada jam besuk. Hal ini menjadikan ruang kelas 3 lebih cepat kotor. Aktivitas perawatan pasien pada kelas 3 juga kurang intensif dibandingkan pada kelas VIP, dokter kunjung pada pasien akan lebih singkat dan kurang intensif karena banyaknya pasien yang terdapat pada kelas 3 akan tetapi pasien akan tetap mendapatkan perawatan yang wajar pada umumnya. Perbedaan penyediaan fasilitas tersebut disesuaikan dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh para pasien untuk menginap dan memperoleh perawatan, sehingga pihak rumah sakit berusaha tidak mengecewakan para konsumen yang telah memilih kelas rawat inap dengan tarif yang telah ditetapkan pihak manajemen rumah sakit izza seperti pada kelas VIP dengan tarif termahal diantara kelas lainnya. Kelas VIP dan kelas 1 ini menjadi pilihan bagi para pasien yang lebih mengutamakan pada kenyamanan dalam menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan yang kelas 3 menjadi pilihan bagi keluarga yang kurang mampu. Rumah sakit memberikan aktivitas jasa pelayanan kesehatan untuk pasien pada semua ruang kelas umumnya adalah sama. Pihak manajemen rumah sakit menempatkan dokter umum maupun dokter spesialis tanpa membedakan kelas tetapi disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan pasien sehingga pasien dapat memilih dokter yang diinginkan untuk mendiagnosis penyakitnya. Terdapat perbedaan dalam penanganan dokter terhadap pasien, misalnya pada pasien kelas 3 dokter kunjung umumnya akan lebih singkat daripada dokter kunjung pada kelas VIP. Dokter melakukan tugasnya sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, mulai dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
kesiapan dalam menangani keluhan pasien, pengecekan kondisi pasien tepat waktu sesuai dengan jadwal kunjung dan selalu menjaga kesopanan serta keramahan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Aktivitas perawatan yang diberikan oleh perawat kepada semua pasien juga sama. Perawat berpengalaman lebih ditempatkan pada kelaskelas utama seperti ruang kelas VIP dan kelas I, hal ini karena para perawat
dapat lebih responsif dalam menangani pasien, dapat lebih
cekatan, lebih mengetahui keluhan atau sesuatu yang dibutuhkan oleh pasien, dan lebih sabar serta ramah terhadap pasien hal ini dilakukan demi kenyamanan dan kepuasan pasien karena pasien sudah membayar mahal sehingga pihak manajemen rumah sakit tidak menempatkan perawat dengan pengalaman minim ataupun perawat magang pada kelas-kelas utama. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan kepada pasien kelas kelas II dan III lebih lamban dalam menangani sesuatu, kurang memperhatikan terhadap keluhan pasien, kurang mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasien, serta kurang ramah dalam melayani pasien. Aktivitas konsumsi pasien tiap kelas sama-sama menggunakan asupan gizi yang dianjurkan oleh Departemen Kesehatan yaitu 2100 kkal per hari yang terdiri atas: makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, sayur, buah, dan minum. Namun, jenisnya dibedakan sesuai dengan tarif makan per kelasnya. Makanan yang diberikan pada kelas VIP dan kelas I mengandung serat dan gizi lebih tinggi, variannya lebih banyak, serta pemberian suplemennya juga lebih baik dibanding dengan kelas II dan III.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Selain itu, peralatan yang digunakan dalam menyajikan hidangan pada kelas utama yaitu kelas VIP dan kelas I lebih bagus dengan penataan yang lebih menarik seperti menggunakan piring, gelas, dan sendok yang serasi (1 set). Sedangkan alat penyajian pada kelas II, III kurang begitu diperhatikan penampilannya yaitu menggunakan plato dimana dalam sebuah plato sudah dapat digunakan untuk menyajikan menu dalam sekali saji sehingga lebih praktis dalam mengerjakannya baik dari penataan menu maupun proses pencuciannya. Aktivitas penggunaan listrik dan air pada masing-masing kelas juga berbeda, karena terdapat perbedaan yang sangat jelas pada fasilitas elektronik yang tersedia di masing-masing kelas, sebagai contoh pada kelas VIP dan kelas I terdapat fasilitas elektronik yang menggunakan daya listrik seperti AC, TV dan kulkas. Pada kelas II terdapat fasilitas elektronik yang menggunakan daya listrik seperti AC dan TV. Serta kelas III fasilitas elektronik yang tersedia hanya kipas angin. Penggunaan air relative sedikit pada kelas VIP dan kelas I dibandingkan dengan kelas II dan kelas III dikarenakan jumlah pasien di kelas II dan kelas III lebih banyak. Hal tersebut yang menjadi dasar perbedaan pembebanan biaya pada masing-masing kelas, karena harus dihitung terlebih dahulu jumlah aktivitas penggunaan tenaga listrik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/