BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian a) Sejarah singkat CV. Malu’o Gorontalo CV. Malu’o Farm terletak dibagian Timur Propinsi Gorontalo tepatnya di Desa Huluduotamo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dengan luas tanah 1500 m. CV. Malu’o berdiri pada tanggal 5 Oktober 2002. Perusahaan ini dipimpin langsung oleh Bapak Lung Gian Lung yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang peternakan khususnya ayam petelur. Pada tanggal 10 November 2002, perusahaan CV. Malu’o Farm mulai menjalankan proses produksinya dan mendistribusikan hasil produksi di Wilayah Propinsi Gorontalo. Menurut catatan dokumen yang ada proses produksi pada CV. Malu’o Farm dalam seminggu mencapai hasil ± 26.000 butir telur campuran.
b) Keadaan Karyawan Sesuai dengan hasil penelitian yang ada pada CV. Malu’o Farm di Desa Huluduotamo
Kecamatan
Suwawa
Kabupaten
Bone
Bolango
telah
mempergunakan beberapa karyawan khususnya yang bekerja pada perusahaan berjumlah 21 orang yang terdiri dari unsur pimpinan, pengawas umum, bendahara, kepala gudang dan marketing. Hal ini Nampak pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1 Keadaan Karyawan Pada CV. Malu’o Gorontalo di Desa Huluduotamo Kecamatan Suwawa NO
JABATAN
JUMLAH/ORANG
1
Pimpinan
1
2
Bendahara
1
3
Pengawas Umum
1
4
Kepala Gudang
1
5
Bagian Gudang
2
6
Bagian Sortir
1
7
Bagian Produksi
10
8
Bagian Pembibitan
2
9
Marketing
2 Jumlah
21
Sumber data : CV. Malu’o di Desa Huluduotamo Kecamaatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Dari tabel tersebut, dapat dilihat dengan jelas bahwa jumlah karyawan CV.Maluó Gorontalo berjumlah 21 orang yang terdiri dari pimpinan 1 orang, bendahara 1 orang, pengawas umum 1 orang, kepala gudang 1 orang, bagian gudang 2 orang, bagian sortir 1 orang, bagian produksi 10 orang, bagian pembibitan 2 orang, serta bagian marketing 2 orang.
c) Keadaan Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan karyawan di CV. Malu’o di Desa Huluduotamo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, didominasi oleh tingkat Pendidikan Sekolah Menengaah Atas ( SMA ). Untuk lebih lanjut dapat lihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 Keadaan Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan Pada CV. Malu’o Desa Huluduotamo Kec Suwawa NO
JABATAN
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
1
Pimpinan
S1
1
2
Bendahara
SMEA
1
3
Pengawas Umum
SMU
1
4
Kepala Gudang
SMEA
1
5
Bagian Gudang
SMU
2
6
Bagian Sortir
SMP
1
7
Bagian Produksi
SMU
10
8
Bagian Pembibitan
SMU
2
9
Marketing
DIPLOMA
2
Jumlah 21 Sumber data : CV. Malu’o di Desa Huluduotamo Kecamaatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, 2012 Tabel diatas menunjukan tingkat pendidikan karyawan CV.Maluó gorontalo, dengan berdasarkan data, pendidikan S1 hanya berjumlah 1 orang, Diploma berjumlah 2 orang, SMEA berjumlah 2 orang, SMU berjumlah 15 orang dan SMP berjumlah 1 orang.
d) Keadaan Karyawan Menurut Jenis Kelamin Sesuai dengan hasil penelitian yang ada pada CV. Malu’o di Desa Huluduotamo
Kecamatan
Suwawa
Kabupaten
Bone
Bolango.
Telah
mempergunakan karyawan yang didominasi oleh kaum pria hal ini dapat dilihat pada tabel 3 sebaagai berikut
Tabel 3 Keadaan Karyawan Menurut Jenis Kelamin Pada CV. Maluo Desa Huluduotamo Kec Suwawa JENIS KELAMIN
NO.
JUMLAH
1.
Pria
17
2.
Wanita
4
Jumlah 21 Sumber data : CV. Malu’o di Desa Huluduotamo Kecamaatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Dapat kita lihat bahwa karyawan pada CV.Maluó menurut jenis kelamin dengan jumlah karyawan pria berjumlah 17 orang dan wanita sebanyak 4 orang.
4.2 Analisis Data Pada analisis data peneliti akan menggunakan tiga perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran serta perspektif bisnis internal.
4.2.1 Asumsi Modal Kerja Perusahaan Modal kerja adalah modal yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional dan membayar kewajiban jangka pendekatan sebelum perusahaan memperoleh pendapatan dari penjualan melalui pembiayaan sendiri. Berdasarkan defini tersebut modal kerja yang diperlukan oleh CV.Maluó Gorontalo meliputi biaya operasional dan pembayaran kewajiban jangka pendek setiap empat bulan (kuartal) pada setiap tahun produksi .Hal ini perlu dipertimbangkan kerana adanya asumsi lain tentang ketidak pastian iklim usaha ternak ayam. Aliran kas dihitung dalam basis kuartal maka disimpulkan bahwa CV.Maluó gorontalo tidak memerlukan modal kerja pinjaman untuk memulai usahanya. Namun demikian bahwa manajemen perusahaan bukan tidak memiliki resiko pembiayaan. Dijumpai keputusan manajemen perusaan untuk membiaya sendiri merupakan keputusan strategis yang telah disepakati
ditingkat dewan komisaris perusahaan. Dari asumsi modal kerja perusahaan CV.Maluó Gorontalo dapat dilihat pada data primer birikut ini :
4.2.2 Mengukur Kinerja Perspektif Keuangan Dalam pengukuran perspektif keuangan ini digunakan perhitungan terhadap perusahaan yang berkaitan dengan tujuan finansial dan strategi perusahaan. Tabel 4 Hasil Pengukuran Perspektif Keuangan DATA UKURAN
RATA-RATA Kwartal 1
Kwartal 2
Kwatal 3
ROI
(21,8%)
(12,9%)
(23,3%)
(6,43%)
ROS
(25,7 %)
(10,9%)
(18,9%)
(18,5%)
200 %
108,1%
25,4%
(111,2%)
261,2%
74,05%
441,8%
Quick Ratio Curren Ratio
990,2%
Sumber data : Data sekunder yang diolah
Dari data diatas terlihat bahwa CV. Malu’o di Desa Huluduotamo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango nilai ROI mengalami penurunan laba perusahaan dapat dilihat pada kwartal 1 yaitu 21,8 % di dapatkan dari laba bersih perusahaan dibagi dengan total aktifa sehingga mendapatkan nilai tersebut. Sedangkan pada kuartal 2 dan 3 nilai return of investmen didapat dari laba bersih dibagi dengan total aktifa. Sedangkan renturn on sales ( ROS) di dapat dari laba bersih perusahaan dibagi dengan penjualan bersih, dalam nilai ROS pada kuartal 2 nilai ROS mengalami penurunan hinggan 10,9% hingga hal ini disebabkan karena menurunnya pendapatan CV.Malu’o. pada current rasio menunjukkan bahwa terjadinya kenaikan hingga 74,05% nilai tersebut didapat aktifa lancar dibagi dengan hutang lancar. Sehingga CV.Malu’o semakin baik dalam membelanjakan pengeluaran.
4.3. Variabel Kepuasan Karyawan Terhadap Atribut Perusahaan Dalam pengujian validitas dan reliabilitas kepuasan karyawan terhadap atribut perusahaan terdiri dari 18 pertanyaan yang dibagikan kepada 21 karyawan. Dari variable tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan tersebut akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Untuk pengujian validitas digunakan skor pada setiap masing – masing pertanyaan. Sementara pengujian reliabilitas digunakan skor total dari masing – masing atribut pertanyaan dalam kuisioner tingkat kepuasan karyawan.
4.4. Hasil Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Balanced Scorecard Dari data diatas terlihat bahwa CV. Malu’o di Desa Huluduotamo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango nilai ROI mengalami penurunan, hingga hal ini diakibatkan karena menurunnya pendapatan CV.Malu’o. pada current rasio menunjukkan bahwa terjadinya kenaikan hingga 74,05%, sehingga CV.Malu’o semakin baik dalam membelanjakan pengeluaran. Dari hasil pengukuran Perspektif Pelanggan dapat kita lihat dari prosentase Pemerolehan Pelanggan terjadi kenaikan mulai dari kuartal 1 hingga kuartal 3. Pada kuartal 2 naik sebesar 70%, sedangkan pada kuartal 2 terjadi penurunan sebesar 4,2%. Kenaikan ini di sebabkan karena jumlah pelanggan baru CV. Malu’o mengalami kenaikan secara progresif pada kuartal 1 hingga kuartal 3. Sedangkan pada prosentase Retensi Pelanggan berbanding terbalik dengan Pemerolehan Pelanggan. Pada Prosentase Profitabilitas Pelanggan dijumpai angka negatif, hal ini terjadi karena CV. Malu’o mengalami kerugian. Akan tetapi kalau dilihat sebenarnya mengalami kenaikan prosentase yang berarti bahwa pelanggan semakin memberikan profit bagi perusahaan, dan ini merupakan hal yang positif bagi perusahaan. Pada pengukuran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
produktivitas karyawan mengalami kenaikan pada kuartal 3 dibandingkan padatkuartal 2. Dari hasil pengukuran kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5 Hasil Pengukuran Kinerja Perusahaan Kuartal PERSPEKTIF
RATARATA
SCORECARD
Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
ROI
21,80%
12,90%
23,30%
6,43%
Buruk
ROS
25,70%
10,90%
18,90%
18,50%
Baik
200%
108,10%
25,40%
111,20%
Baik
990,20%
261,20%
74,05%
441,80%
Baik
Perspektif Keuangan :
Quick Rasio Current Ratio
Sumber : Data sekunder yang diolah *) Data tahun berjalan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja CV.Malu’o Gorontalo secara keseluruhan mengalami peningkatan dari selang waktu antara kuartal 1 sampai kuartal 3. Hal ini tentu saja berdampak positif seiring dengan kenaikan prosentase Profit Margin dan Current Ratio serta diikuti dengan penurunan angka pada Operating Ratio, yang pada akhirnya mengakibatkan jumlah kerugian perusahaan menjadi semakin kecil. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, nilai ROI yang semakin menurun. Dengan demikian perusahaan dituntut lebih cermat dalam berinvestasi. Meskipun masih terdapat beberapa kelemahan namun secara keseluruhan kinerja CV.Malu’o Gorontalo dapat dikatakan baik. Tentu saja masih banyak sekali dibutuhkan pembenahan terkait dengan kelemahan – kelemahan yang ada. Pada akhirnya, penggunaan konsep Balanced Scorecard diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan manajemen perusahaan dalam menilai perusahaan, baik dari sektor keuangan maupun non keuangan.