BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas dan menjadi mitra (supervisor) adalah guru. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK).dan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus satu kali pertemuan. Penelitian ini diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal dalam penelitian. 1.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini diadakan dalam 2 siklus sebelum melaksanakan siklus I maka diadakan observasi awal yang dilaksanakan pada hari kamis 14 November dari jam (07.15-08.25). Adapun pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan dua kali pertemuan,sedangkan pada siklus II dilakukan dua kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, dari jam 07.15-08.25, sedangkan silkus pertemuan 1 dilaksanakan pada hari kamis,15 November 2012, dari jam 07.15-08.25. 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Observasi awal dalam pembelajaran dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh peneliti.
Berdasarkan pengamatan pada observasi awal yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar observasi awal sebagaimana tercantum guru belum memenuhi target yang diharapkan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, diperoleh data yang diuraikan sebagai berikut, dari 20 orang siswa dapat dilihat dari aspek pelafalan yang mampu 5 orang atau 25%, dan aspek intonasi 5 atau 25%, selanjutnya pada aspek ketepatan dalam menggunakan tanda baca terdapat 5 orang atau 25%. Terlihat bahwa aspek rata-rata pada onservasi awal ini menunjukan ketiga aspek dalam pembelajaran tidak menggalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan pada observasi awal , maka peneliti ingin meningkatkan keterampilan membaca teks melalui pendekatan kontekstual.
4.1.3 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus 1 a. Tahap Persiapan Setelah
ditetapkan
untuk
menerapkan
pendekatan
kontekstual
melalui
pembelajaran membaca pada siswa kelas V SDN 10 tenilo kota barat kota gorontalo. setelah peneliti berkonsultasi dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Perencanaan ini dilakukan dalam 2 siklus. dalam pembelajaran pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan serta analisis data dan refleksi. Pada tahap ini, peneliti membuat persiapan / perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses pembelajan sebagai berikut :
a. Menetapkan waktu pelaksanaan b. Semua aspek yang menjadi indikator dari keterampilan membaca c. Proses pembelajaran yang menerapakan pendekatan kontekstual d. Alat pengumpulan data yang disiapkan e. Lembar observasi tentang kegiatan aktifitas pembelajaran f. Lembar observasi tentang keterampilan membaca dengan berbagai aspeknya g. Bukti fisik pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil siklus I pada pertemuan pertama yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah berupa membaca teks percakapan.diperoleh data yang diuraikan pada table dibawah ini: Tabel : II Hasil Pengamatan Keterampilan Membaca Pada Siklus 1 No
Aspek yang diamati
Kriteria % Tidak Mampu 30 14 orang
% 75
1.
Pelafalan
Mampu 6 orang
2.
Intonasi
9 orang
45
10 orang
50
3.
Ketapatan menggunakan tanda baca
9 orang
45
9 orang
50
Rumus : ∑x X 100% Keterangan : X
= Nilai Persentase
∑ x = Jumlah siswa yang mampu/tidak mampu
Dari tabel II tersebut dapat terlihat bahwa aspek pelafalan dari 20 siswa hanya terdapat 6 orang siswa atau 30% yang mampu,14 orang siswa atau 75% yang tidak mampu. Selanjutnya pada aspek intonasi dari 20 siswa terdapat 9 orang siswa atau 45% yang mampu, 10 orang siswa atau 50%. Tidak mampu. Berikutnya pada
aspek ketepatan dalam mengunakan tanda baca dari 20 siswa terdapat 9 orang siswa atau 45% yang mampu, 9 orang siswa atau 50% tidak mampu. Pengamatan pada siklus I yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar sebagaimana tercantum pada tabel II tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum memenuhi target yang diharapkan.
a. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran.Kegiatan observasi ini dilakukan kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu melakukan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.
b. Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I Format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, baik dari prapembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Proses Pembelajaran Siklus 1 NO I 1 2 II A. 3 4 5 6 B. 7 8 9 10 11 12 C. 13 14 15 D. 16 17 18 E. 19 20 F. 21 22 III. 23 24
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatan Sumber Belajar Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi (tujuan) Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan Jumlah Prosentase (%) Keterangan: P1 : P2 :
Pengamat 1 Pengamat 2
Kualifikasi P1
P2
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
20 83%
21 87%
Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru mitra sebagai partisipan. Dari 24 aspek yang diamati diperoleh untuk guru mitra terdapat 15 aspek atau 62% yang dilakukan sementara 9 aspek atau 38% tidak muncul saat pembelajaran. Untuk peneliti dari 24 aspek yang dinilai terdapat 17 aspek atau 71% yang muncul dan 7 aspek atau 34% yang tidak dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kesemuanya adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran ini masih perlu dilanjutkan pada siklus 2. Aspek-aspek yang kurang pada guru mitra antara lain : (1) melakukan kegiatan apersepsi, (2) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, (3) Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (4) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (5) Menggunakan media secara efektif dan efisien, (6) Menghasilkan pesan yang menarik, (7) Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, (8) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, (9) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan. Aspek yang kurang dari peneliti sesuai penilaian guru mitra (P2) antara lain: (1) Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (2) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, (3) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (4) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, (5) Menghasilkan pesan yang menarik, (6) Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, (7) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
c. Hasil Analisis Belajar pada Siklus I Disamping melakukan observasi, peneliti juga melakukan evaluasi untuk mengetahui efek pelaksanaan tindakan, dengan melihat proses pada saat pembelajaran berlangsung dalam hal ini proses membaca teks melalui pendek dengan menerapkan pendekatan kontektual.
d. Tahap Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil analisis dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam membaca teks belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Dari kolaborasi yang dilakukan, untuk guru mitra terdapat 8 aspek dari 24 aspek kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang belum dilaksanakan dengan prosentase 38% dan untuk peneliti terdapat 7 aspek yang belum dilaksanakan dengan prosentase 34% sedangkan untuk aspek kegiatan siswa ada 3 aspek berada dalam kriteria cukup dan 2 aspek dengan kriteria kurang. Hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran membaca teks baik dalam kegiatan peneliti maupun kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran antara lain: 1.
Siswa belum mampu dalam pengucapan lafal dan intonasi
2.
Siswa belum memahami tanda-tanda baca dalam teks Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dirasa perlu untuk melaksanakan
pembelajaran siklus II.
1.1.4
Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I,
dalam hal ini kekurangan pada siklus I diantisipasi pada siklus II. Pada siklus II diupayakan untuk memecahkan kendala yang ditemui baik oleh peneliti maupun guru mitra selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran siklus II peneliti merencanakan kembali pembelajaran agar tercapai hasil yang optimal. Untuk itu perlu perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek-aspek kegiatan guru dan kegiatan siswa yang belum terlaksana secara optimal pada siklus I. Mengacu pada hasil observasi pada pembelajaran siklus I, maka aspek-aspek yang direncanakan untuk diperbaiki adalah: 1. Guru memberi media gambar pada siswa dan siswa memperhatikan dan menyimak model dari media gambar tentang membaca percakapan dengan lafal dan intonasi yang tepat. (menggunakan metode pembelajaran permodelan) 2. Setiap kelompok mengungkapkan apa yang telah mereka simak kemudian 3. Guru memangil 2 orang teman sebangu untuk membacakan teks percakapan tersebut Setiap kelompok membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat di tempat duduk masing-masing. (menggunakan metode pembelajaran penilaian). Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama halnya dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, dengan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada skenario pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil siklus II yang dilakukan dalam proses pembelajaran diperoleh data yang diuraikan pada table dibawah ini TABEL: IV Hasil Pengamatan Pada Siklus II
No
Aspek yang diamati
1.
Pelafalan
Mampu 17 orang
Kriteria % Tidak Mampu 85 3 orang
2.
Intonasi
17 orang
85
3 orang
15
3.
Ketapatan menggunakan tanda baca
17 orang
85
3 orang
15
Keterangan : Lafal M
: Jika Pengucapannya Mampu
TM
: Jika Pengucapannya Tidak Mampu
Intonasi M
: Jika Suara Mampu
TM
: Jika Sura Tidak Mampu
Ketepatan Mengunakan tanda baca M
: Jika dalam membaca teks mengunakan tanda baca
TM
: Jika dalam membaca tidak mengunakan tanda baca
Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa aspek pelafalan terdapat
dari 20 siswa
17 orang siswa atau 85% yang mampu,aspek intonasi 3 orang siswa atau
15% tidak kurang mampu dan aspek ketepatan mengunakan tanda baca 17 orang siswa atau 85% yang mampu dan 3 orang atau tidak mampu 15% orans siswa yang tidak mampu.
% 15
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II hasil yang diperoleh dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan maka penelitian dianggap tuntas.
a. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu melakukan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.
b. Kegiatan guru pada proses pembelajaran siklus II Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru mitra sebagai partisipan. Format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, dari tahap pra pembelajaran sampai pada penutup pembelajaran. Dari hasil pengamatan kegiatan yang melakukan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat dari tabel sebagai berikut.
Tabel V. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Proses Pembelajaran Siklus II NO
ASPEK YANG DIAMATI
I 1 2 II A. 3 4 5 6 B. 7
PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatan Sumber Belajar Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi (tujuan) Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan Jumlah Prosentase (%)
8 9 10 11 12 C. 13 14 15 D. 16 17 18 E. 19 20 F. 21 22 III. 23 24
Keterangan: P1 : Pengamat 1 P2 : Pengamat 2
Kualifikasi P1
P2
√ √
√ √
√ √ √ √
√ √
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √ √
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√
√
20 83%
21 87%
Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru mitra sebagai partisipan. Dari 24 aspek yang diamati diperoleh untuk guru mitra terdapat 20 aspek atau 83% yang dilakukan sementara 4 aspek atau 17% tidak muncul saat pembelajaran. Untuk peneliti dari 24 aspek yang dinilai terdapat 21 aspek atau 87% yang muncul dan 2 aspek atau 13% yang tidak dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kesemuanya adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. c. Tahap Analisis dan Refleksi Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa tidak perlu diadakan tindakan lanjutan pada siklus berikutnya dan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dianggap selesai dan berhasil. 1.2 Pembahasan Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 85% dari 20 siswa sudah menunjukkan kemampuan membaca teks percakapan lafal dan intonasi dengan baik, atau meningkat, terlihat pada diagram dibawah ini.
Keterangan : Siklus 1 : Siklus II :
Data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I yang diperoleh guru mitra sebanyak 15 aspek atau 62%, sedangkan peneliti mencapai 17 aspek atau 71%. Selanjutnya data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II yang diperoleh guru mitra 20 aspek atau 83%, sedangkan peneliti mencapai 21 aspek atau 87% sehingga pelaksanaan kegiatan belajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Mencermati temuan pelaksanaan tindakan yang diperoleh melalui siklus I dan siklus II, maka terlihat jelas adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kemampuan membaca teks percakapan pada siswa kelas V SDN 10 Tenilo kota Barat. Hal ini terlihat pada semua aspek, baik dalam aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada kompetensi membaca teks. Jika dikaji lebih lanjut bahwa peningkatan kemampuan belajar siswa erat kaitannya dengan strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam konteks ini pengguanaan teknik pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kondisi tersebut dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Dari hasil yang dicapai pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa, Berdasarrkan penelitian tindakan kelas ini adalah “jika guru mengunakan Pendekatan kontekstual maka pemahaman siswa membaca teks akan meningkat. dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti dan dapat diterima.