38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa kelas III yang berjumlah 19 siswa. Berdasarkan hasil nilai ulangan siswa selama satu kali memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang memuaskan. Berdasarkan Analisis Hasil Evaluasi ulangan sebelumnya, nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Ulangan Harian Pra Siklus
Nilai
Frekuensi
Prosentase
85
1
5,26%
80
1
5,26%
75
4
21,05%
60
7
36,84%
55
3
15,78%
50
1
5,26%
40
2
10,52%
Berdasarkan tabel 4.1 analisis hasil evaluasi belajar dari 19 siswa diketahui, masih ada 13 siswa (68,42%) yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM =65) sedangkan yang mendapat nilai diatas
39
Kriteria Ketuntasan Minimal berjumlah 6 siswa (31,58%). Berikut tertera
Jumlah Anak
grafik frekuensi kondisi awal.
Gambar 2 Distribusi Ulangan Harian Kondisi Awal
Dari grafik frekuensi diatas maka dapat diketahui berapa besar prestasi yang dicapai oleh siswa kelas III SD Negeri Plobangan, dengan 13 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan. Dan 6 siswa yang mendapat nilai diatas KKM Berdasarkan prestasi atau hasil belajar yang rendah dari siswa kelas III SD Negeri Plobangan tersebut , peneliti akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian tersebut peneliti akan menerapkan pembelajaran yang menekankan pada penggunaan peraga gambar melalui dua siklus. Yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar siswa kususnya pada mata pelajaran IPS.
40
4.1.2
Diskripsi Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan Pada pembelajaran siklus 1 ini dilaksankan untuk perbaikan dalam pembelajaran sebelumnya, dimana pada pembelajaran sebelumnya siswa masih kurang dalam menguasai pembelajaran kususnya untuk mata pelajaran IPS kelas III dengan tema Keperluan Sehari-hari dengan materi Jenis-jenis pekerjaan dan Semangat Kerja. Sebagian besar siswa kelas tiga mendapatkan nilai tidak memuaskan atau banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan. Dari hasil pretes yang jauh dari standar ketuntasan maka peneliti ingin melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran gambar jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja untuk pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini. b. Pelaksanaan Tindakan Dari pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disiapkan, yang bertujuan untuk meningkatkan minat serta prestasi atau hasil dalam pembelajaran, yang sebelumnya siswa kurang dalam penguasaan materi jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja. Dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Dari kegiatan awal ini guru memberikan apersepsi kepada siswa. Didalam kegiatan inti guru mengajak siswa untuk mempelajari
media
gambar
yang
telah
disiapkan
untuk
bisa
mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan dan mengelompokan jenis-jenis pekerjaan tersebut dengan cara melihat gambar-gambar yang diberikan oleh guru. 1) Pertemuan I Pada pertemuan pertama ini penyampaian materi pelajaran dilaksanakan dengan cara melibatkan siswa secara aktif untuk memahami materi jenis-jenis diantaranya : a) Dari media gambar siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.
41
b) Dari media gambar yang diberikan guru, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. c) Secara berkelompok beserta jawabannya. Sebagai referensi, siswa menggunakan buku paket
IPS BSE penulis Sunarso dan Anis
Kusuma dan buku penunjang lainnya yang relevan. d) Hasil pekerjaan siswa dibahas untuk pemantapan siswa dalam pelajaran IPS. 2) Pertemuan II Pada pertemuan kedua ini siswa juga dilibatkan secara aktif untuk memahami pada materi pembelajaran yang pernah dibahas dalam pertemuan kesatu. Dari kegiatan pertemuan kedua ini guru mengulas kembali materi pembelajaran IPS yang berkaitan dengan jenis-jenis pekerjaan untuk pendalaman materi guru mengadakan tanya jawab dengan tujuan siswa dapat mengingat kembali materi pada pertemuan pertama. Selanjutnya guru memberikan materi tentang semangat kerja. Pada akhir proses pembelajaran diadakan evaluasi secara menyeluruh, kemudian diakhiri kegiatan tes pada akhir pertemuan kedua, untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pada pertemuann ke I dan ke II. Dari hasil pembelajaran tersebut maka dapat diketahui dari tabel evaluasi siswa dibawah.
42
Tabel 4.2 Distribusi Nilai Siklus I Pertemuan 2
Skor
Frekuensi Siswa
Prosentase
87
1
5,26%
80
1
5,26%
73
9
47,36%
67
1
5,26%
60
2
10,52%
53
4
21,05%
40
1
5,26%
Dengan data yang diperoleh siswa yang belum tuntas dalam Pembelajaran sebelumnya sebanyak 13 siswa (68,42 % ) setelah pembelajaran pertemuan 1 dan 2 siswa yang belum tuntas dengan jumlah 7 (36,83%). Sedangkan yang tuntas sesuai dengan KKM sebelum pembelajaran pertemuan 1 dan 2 siklus I masih ada 6 siswa (31,58 %), setelah pembelajaran pertemuan 1 dan 2 siklus I siswa yang tuntas berjumlah 12 (63,15%). Hasil pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2 sudah dapat dikatakan meningkat, hal ini menunjukan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran siklus 1.
Jumlah Anak
43
Gambar 2 Frekuensi Nilai Siklus 1
Di atas ditampilkan grafik frekuensi penilaian siklus I pertemuan kedua terdapat 4 siswa yang mendapat nilai 45 – 54, dan 2 siswa mendapat nilai diantara 55 – 64, 10 siswa mendapat nilai diantara 65 – 74, untuk rentang nilai 79 – 94 sebanyak 2 siswa. Dari hasil yang ditunjukan pada grafik diatas maka dapat diketahui perbandingan hasil prestasi antara kondisi awal sebelum siklus I dan kondisi akhir proses pembelajaran siklus I, dari hasil tersebut sudah bisa didapatkan hasil yang lebih baik dan penggunaan media belajar gambar sudah bisa menigkatkan prestasi belajar. Sedangkan pengamatan keaktifan siswa yang dilakukan oleh observer pada pembelajaran siklus I pertemuan kedua, dalam pembelajaran IPS dari 19 siswa diketahui jumlah skor 24 dari keseluruhan skor yaitu 40. Berikut ditampilkan hasil observasi Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan 2.
44
Tabel 4.3 Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I pertemuan 2
No
1
Pertanyaan/ peryataan Aktif bertanya saat proses penjelasan materi
Skor
1
2
3
4 4
2
Adanya interaksi positif diantara siswa
1
2
3
3
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
1
2
3
4
4
Aktif memberikan pendapat dalam proses pembelajaran
1
2
3
4
5
Adanya interaktif positif saat media pembelajaran disajikan
1
2
3
4
6
Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat pembelajaran disajikan
1
2
3
4
7
Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan benar
1
2
3
4
8
Siswa aktif berdiskusi atas hasil percobaan yang telah dilakukan
1
2
3
4
9
Siswa aktif memberikan pendapat terhadap proses pembelajaran
1
2
3
4
10
Siswa secara aktif memberikan rangkuman
1
2
3
4
Jumlah
24
45
Keterangan: Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 1 – 3 siswa Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 4 – 6 siswa Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 7 – 12 siswa Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 13 – 19 siswa Presentase keaktifan siswa dari hasil observasi diatas adalah 60%
c. Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan peneliti bahwa pada dasarnya para peserta didik antusias
dalam
mengikuti
pembelajaran
dengan
melibatkan
media
pembelajaran berupa gambar jenis-jenis pekerjaan sebagai bagian dari pembelajaran. Meskipun hasil atau prestasi siswa belum maksimal. Bermacam-macam sikap yang ditunjukkan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran, ada juga siswa yang pasif, mereka tidak mau atau malu bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti . Dari hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I pertemuan kedua maka hasil
yang
di
capai
dari
19
siswa
adalah
sebagai
berikut:
siswa yang sudah tuntas sebanyak 12 (63,15%), dan yang belum tuntas dengan jumlah 7 (36,83%). Dari hasil tersebut membuktikan bahwa masih ada beberapa siswa yang belum tuntas dalam hasil evaluasi, maka dari itu peneliti dan guru akan meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada pembelajaran berikutnya yaitu pada siklus II.
d. Refleksi Tujuan dari refleksi adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I sehingga prestasi belajar dan keaktifan siswa
46
dapat lebih meningkat, kekurangan yang terdapat pada siklus 1 diantaranya adalah: 1) Media gambar yang disediakan masih sederhana. 2) Dalam penyampaian materi, guru masih terlalu cepat sehingga siswa kurang jelas dalam memahami dan memperhatikan. 3) Guru
masih
banyak
menggunakan
metode
ceramah
dalam
pembelajaran, sementara siswa masih kurang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran. 4) Kebanyakan siswa masih pasif karena hanya masih mendengarkan. Dari hasil refleksi di atas maka perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran diantaranya : 1) Guru perlu membuat media yang lebih menarik supaya siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran. 2) Dalam menyampaikan materi, sebaiknya guru menjelaskan dengan lebih pelan dan pasti serta melibatkan siswa seperti tanya jawab dengan guru supaya siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dari hasil refleksi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam metode-metode pembelajaran siklus I masih kurang memuaskan.
4.1.3
Diskripsi Siklus II Pada pembelajaran siklus II menggunakan materi Sejarah Uang dan
Pengelolaan Uang yang baik, dengan Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Untuk Kompetensi Dasar nya adalah Mengenal sejarah uang dan Mengenal Penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, dilakukan tanya jawab untuk mengetahui seberapa jauh hasil belajar yang dimiliki siswa kelas III SD Negeri Plobangan. Dan dalam hasil tanya jawab tersebut sebagaian siswa masih belum memahami materi tersebut. Pembelajaran siklus II ini diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang yang terjadi pada siklus I dengan melihat dari hasil refleksi atau hasil lembar observasi yang dilakukan oleh observer, maka peneliti / guru dapat
47
mengubah metode pembelajaran pada siklus I untuk lebih mengembangkan pada pembelajaran siklus II.
a. Perencanaan Tindakan Guru menyapa dan memberikan salam kepada siswa terlebih dahulu, kemudian
guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah
direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Dalam kegiatan awal, guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi minggu lalu untuk masuk kedalam materi yang akan diajarkan. Setelah itu guru memotivasi siswa untuk semangat dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru memulai dengan memberikan materi kepada siswa dan membawa siswa supaya lebih aktif, kemudian menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan menggunakan media gambar yang sudah disediakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis uang yang ada dalam masyarakat. Pada kegiatan belajar mengajar siklus II direncanakan dalam dua pertemuan untuk pertemuan pertama adalah pendalaman/pemahaman materi dan dilanjutkan pada pertemuan kedua yaitu untuk pemantapan materi dan pengambilan nilai hasil belajar siswa dengan memberikan soal uji kompetensi pada materi Sejarah uang dan pengelolaan uang.
b. Pelaksanan Tindakan 1) Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama seperti biasa guru memberi salam kepada para siswa dan dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab seputar materi minggu kemarin untuk masuk pada materi yang akan diajarkan pada pembelajaran pada pertemuan pertama siklus ke II. Guru memotivasi siswa untuk lebih bersemangat pada pertemuan kali ini. Dalam kegiatan inti guru memulai dengan menyuruh siswa untuk membaca tentang sejarah uang, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa serta sedikit demi sedikit juga memberikan materi kepada siswa dengan tujuan siswa tidak pasif dalam mengikuti kegiatan
48
pembelajaran.
Setelah
cukup
dengan
pemberian
materi,
guru
mengambil dan mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menyuruh beberapa siswa untuk mengidentifikasi jenis-jenis uang yang digunakan dalam masyarakat. Untuk selanjutnya guru membantu siswa dalam mengidentifikasi fungsi uang. Setelah pemberian materi selesai guru membentuk siswa mejadi beberapa kelompok, secara berkelompok
siswa mengamati cirri-ciri uang
dengan menggunakan media gambar yang sudah disediakan oleh guru kemudian perwakilan dari beberapa kelompok diminta maju untuk membacakan hasil diskusinya dan guru memberikan pembenaran apabila masih ada jawaban yang kurang tepat. Selanjutnya guru menjelaskan materi tentang cara pengelolaan uang yang baik, dan seperti biasanya siswa diikutkan dengan cara tanya jawab. Dalam kegiatan akhir guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang baru saja dipelajari.
2) Pertemuan Kedua Pada awal kegiatan pertemuan kedua guru memberikan motivasi agar siswa siap dalam mengerjakan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS. Sebelum evaluasi, guru kembali mengulang sedikit tentang materi yang telah diajarkan mingu kemarin dan guru memberikan penguatan kepada siswa tentang materi. Selanjutnya guru mempersiapkan lembar evaluasi dan membagikannya kepada para siswa, setelah selesai guru bersama siswa membahas hasil lembar kerja siswa. siswa. Pada kegiatan akhir guru/peneliti memberikan penguatan terhadap materi materi yang telah diajarkan.
c. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan meliputi hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru, pada saat guru menyampaikan apersepsi, motivasi, dan tujuan pembelajaran serta materi pokok. Siswa memperhatikan dengan penuh
49
keaktifan dan mengikuti jalannya pelajaran. Dari metode pembelajaran yang ditingkatkan berdasarkan perbandingan minat maupun hasil prestasi belajar siswa pada siklus II ini lebih meningkat dari siklus I.Setelah diadakan tes tertulis pada siklus II, hasil yang ditunjukan oleh siswa tertera pada tabel distribusi dibawah ini Berdasar tabel hasil analisa tes akhir siklus II di atas siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 19 anak atau sebesar 82,59 % dan yang belum tuntas belajar sebanyak 4 anak atau sebesar 17,38 % . Setelah pembelajaran selesai guru memberi tugas PR.
Tabel 4.4 Distribusi Nilai Siklus II
Skor
Frekuensi Siswa
Prosentase
87
1
5,26%
80
3
15,78%
73
6
31,57%
67
6
31,57%
60
1
5,26%
53
1
5,26%
43
1
5,26%
Dari Tabel di atas maka dapat dilihat hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan yang terdapat pada hasil nilai IPS kelas III, pada siklus II pertemuan kedua ini sudah ada peningkatan. Dengan jumlah anak yang mendapat nilai dibawah ketuntasan sebanyak 3 anak. Di sini menunjukan sudah ada peningkatan yang terjadi dengan cara mengubah metode
50
pembelajaran pada siklus II. Dari akhir pembelajaran siklus II terdapat nilai yang ditunjukan pada grafik diatas dari 19 siswa kelas III hanya 3 anak (15,78%) yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
Jumlah Anak
dan 16 anak (84,22) sudah tuntas dalam pembelajaran.
Gambar 3 Frekuensi Nilai Siklus II
Dari grafik di atas penilaian siklus II pertemuan kedua ada 1 orang siswa yang mendapat nilai 40 – 51, dan 2 siswa mendapat nilai diantara 52 – 64, 12 siswa mendapat nilai diantara 65 – 77, dan untuk rentang nilai 78 – 90
51
sebanyak 10 siswa. Sedangkan pengamatan keaktifan siswa yang dilakukan oleh observer pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama, dalam pembelajaran IPS dari 19 siswa diketahui jumlah skor 24 dari keseluruhan skor yaitu 40. Berikut ditampilkan hasil observasi Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan 2. Tabel 4.5 Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I
No
1
Pertanyaan/ peryataan Aktif bertanya saat proses penjelasan materi
Skor
1
2
3
4
2
Adanya interaksi positif diantara siswa
1
2
3
4
3
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
1
2
3
4
4
Aktif memberikan pendapat dalam proses pembelajaran
1
2
3
4
5
Adanya interaktif positif saat media pembelajaran disajikan
1
2
3
4
6
Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat pembelajaran disajikan
1
2
3
4
7
Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan benar
1
2
3
4
8
Siswa aktif berdiskusi atas hasil percobaan yang telah dilakukan
1
2
3
4
9
Siswa aktif memberikan pendapat terhadap proses pembelajaran
1
2
3
4
10
Siswa secara aktif memberikan rangkuman
1
2
3
4
Jumlah
28
52
Keterangan: Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 1 – 3 siswa Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 4 – 6 siswa Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 7 – 12 siswa Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 13 – 19 siswa Presentase keaktifan siswa dari hasil observasi diatas adalah 70%
d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan tes akhir siklus II ada beberapa hal yang perlu dijelaskan antara lain 1). Selama pembelajaran berlangsung anak telihat aktif dan mengikuti pembelajaran dengan baik 2). Berdasarkan tabel hasil analisa tes akhir siklus II di atas siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 16 anak atau sebesar 84,22 % dan yang belum tuntas belajar sebanyak 3 anak atau sebesar 15,78 % . Untuk siswa yang belum tuntas belajar 3 anak perlu bimbingan belajar lebih lanjut atau diberikan pengayaan.
4.1.4
Pembahasan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Untuk perlu adanya pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam
proses
pembelajaran
penggunaan
media
sangat
mendukung
untuk
mendapatkan pengetahuan secara komprehensif. Untuk menunjang hal tersebut maka perlu adanya sebuah strategi pembelajaran yang bervariatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media gambar dapat memberikan pengalaman yang bervariasi karena subjek belajar memperoleh konsep pengetahuan secara langsung sebagai bekal pengalaman yang akan bermakna bagi siswa. Pengalaman mendapatkan pengetahuan akan menjadi bermakna karena oleh guru akan menjadi bahan pada proses pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran bermakna yang diberikan kepada siswa akan memberikan penguatan
53
pengatahuan yang lebih mantap. Pemantapan pengetahuan tersebut juga diberikan oleh guru agar siswa mengetahui bahwa pengetahuan yang didapatkan sebelumnya adalah benar. Pada siklus I siswa diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk mempelajari jenis-jenis pekerjaan yang ada di sekitar, sedangkan pada siklus II siswa mendalami materi dengan menggunakan media gambar jenis-jenis uang yang beredar di masyarakat. Ternyata proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas III SD Negeri Plobangan, Kecamatan Selomerto
Kabupaten Wonosobo Tahun
2012/2013. Hal itu dapat diketahui dari hasil tes yaitu ada perubahan dari hasil tes sebelum tindakan, siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. 1) Kondisi Awal Dari 19 jumlah siswa kelas III sebanyak 13 siswa (68,42 %) yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 65) sedangkan yang mendapat nilai diatas Kriteria ketuntasan Minimal (KKM = 65) berjumlah 6 siswa (31,58 %).
2) Siklus I Dari 19 siswa yang belum tuntas dengan jumlah 7 anak (36,87%) dan yang tuntas sesuai dengan KKM berjumlah 12(63,15 %). Hasil evaluasi belajar meningkat dibandingkan dengan kondisi awal.
3) Siklus II Pada siklus II ini dilaksanakan dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama pemahaman atau penyampaian materi dengan menggunakan media peraga gambar. Dan pada pertemuan kedua diadakan tes akhir siklus dengan distribusi nilai sebagai berikut siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 16 anak atau sebesar 84,22 % dan yang belum tuntas belajar sebanyak 3 anak atau sebesar 15,78 % . Pada siklus II pembelajaran diubah dengan cara lebih mengajak siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dibanding pembelajaran
54
yang diterapkan pada siklus I dengan tujuan hasil belajar siswa dapat tuntas lebih dari (80%). Hasil yang diperoleh pada tes akhir siklus II adalah siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 16 anak atau sebesar 84,22 % dan yang belum tuntas belajar sebanyak 3 anak atau sebesar (15,78 %), dengan mengubah metode pembelajaran pada siklus II dan hasil dari pembelajaran sangat memuaskan meski ada 3 siswa (15,78%) yang belum tuntas, tetapi berdasarkan rencana pembelajaran yang telah direncanakan bisa dikatakan sukses.
4.4.1 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berikut ini dapat dilihat table nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokan nilai pada table di bawah ini.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
No.
Nilai
Jumlah Siswa
Persen (%)
Jumlah Siswa
Persen (%)
Jumlah Siswa
Persen (%)
1.
Tuntas
6
31,58
12
63,15
16
84,22
2.
Tidak Tuntas
13
68,42
7
36,87
3
15,78
19
100
19
100
19
100
Jumlah
Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.4 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPS terbukti untuk klasifikasi Tuntas, pada pra siklus yang tuntas hanya 6 siswa. Sedangkan setelah siklus I dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 12 siswa pada siklus I dan 16 siswa pada siklus II. Ini membuktikan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Pada klasifikasi Tidak Tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 13 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran IPS.
55
Setelah siklus I dan siklus II, siswa yang tidak tuntas dalam pelajaran IPS ada 7 siswa dan siklus II ada 3 siswa. Belajar, dalam arti tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4. Grafik Hasil Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas III SD Negeri Plobangan ditemukan bahwa hasil belajar IPS siswa masih rendah, hal ini disebabkan karena pemahaman dan minat belajar siswa yang masih rendah dan siswa belum secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=65) hanya 6 siswa atau 36,87%, sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 13 siswa atau 63,15%. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat
56
menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, tidak seperti yang lainnya yang merasa bosan ketika mendengarkan saja sehingga diperlukan tindakan yang sesuai yaitu bagaimana menekankan aktifitas siswa dikelas agar lebih berkembang dengan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7- 11 th). Siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Ketika menggunakan media pembelajaran gambar, siswa tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti pembelajaran, siswa terlibat secara aktif, bekerja dengan kelompoknya untuk menemukan jawaban dari tugas yang diberikan guru. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar IPS. Peningkatan hasil belajar IPS didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan II. 1. Siklus I Siklus I dengan penggunaan media gambar, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 12 siswa atau 63,15% dan 7 atau 36,87% siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. 2. Siklus II Siklus II dengan penggunaan media gambar, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 16 siswa atau 84,22% dan yang tidak tuntas ada 3 atau 15,78%.
Pada siklus I dan II diketahui masih ada 3 siswa yang belum tuntas belajar, maka dari itu peneliti menyarankan untuk memberikan bimbingan khusus kepada mereka dan memberikan tambahan waktu belajar untuk meningkatkan hasil belajar ketiga anak tersebut.