BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus Hasil penelitian dapat dilihat dari data yang ditemukan selama siklus berlangsung. Dalam pebaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II terdapat beberapa data yang berkaitan dengan permasalahan pembelajaran. Adapun permasalahan permasalahan yang menjadi fokus perhatian pada proses perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Data temuan hasil pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti dan teman sejawat memperoleh data. Data yang dimaksud adalah data hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Matematika tentang Sistim Koordinat sebagai berikut : a. Siswa masih kesulitan menentukan letak titik koordinat pada sumbu X dan sumbu Y. b. Siswa belum mampu menghubungkan titik-titik koordinat yang membentuk sebuah bangun . c. Siswa kurang memperhatikan petunjuk guru karena lebih memperhatikan media yang digunakan oleh guru. Atas dasar data yang diperoleh akhirnya diputuskan bahwa hasil pembelajaran belum mencapai tingkat ketuntasan maksimal. Pada perbaikan pembelajaran siklus I masih terdapat 5 dari seluruh siswa yang berjumlah 13 siswa. 5 siswa tersebut mencapai belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Hal ini terlihat dalam tabel dibawah ini.
44
45
Tabel 1 Pra Siklus Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
4
9
Tabel 2 Siklus I Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
5
8
Dari data diatas diketahui masih terdapat 8 siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan dalam pembelajaran. Mereka memperoleh nilai kurang dari KKM 58 sehingga tingkat ketuntasannya masih dibawah 75%. Jadi 8 orang siswa tersebut masih memerlukan perhatian khusus. Hal inilah yang menjadi alasan perlu diadakan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II. Hasil perhitungan prosentase ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut. Tabel 3 Pra Siklus Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
4
9
Ketuntasan (%)
30,67 %
69,33 %
46
Tabel 4 Tabel Analisa Nilai Siklus I Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
5
8
Ketuntasan (%)
38,46%
61,54 %
Hasil test formatif pembelajaran Matematika pada siklus I dikonversikan dalam diagram batang (grafik 1). Grafik 1 Hasil Pembelajaran Pra Siklus 5 4 3 Jumlah siswa
2 1 0 45
50
55
60
65
Nilai siswa
47
Grafik 2 Hasil Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus I 8 7 6 5 4
Jumlah siswa
3 2 1 0 45
50
55
60
65
70
75
Nilai siswa
Dari data tersebut dapat diketahui masih terdapat 8 siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan dalam pembelajaran. Mereka memperoleh nilai kurang dari KKM 58 sehingga tingkat ketuntasannya masih dibawah 75%. Jadi 8 orang siswa tersebut masih memerlukan perhatian khusus. Hal inilah yang menjadi alasan perlu diadakan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II. 2. Data temuan perbaikan pembelajaran. Dari proses perbaikan pembelajaran pada siklus I ini diperoleh data yang menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan siswa pada siklus II berubah menjadi 100%. Hal ini disebabkan karena kekurangan kekurangan dari siklus I telah diperbaiki. Data hasil belajar pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
48
Tabel 5 Data Hasil Belajar Siswa dalam pengelolaan Data pada siklus II. Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
11
2
Tabel 6 Tabel Analisa Nilai Siklus II Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
11
2
Ketuntasan (%)
84,61%
15,39 %
Hasil test formatif pembelajaran Matematika pada siklus II dikonversikan dalam diagram batang.
49
Grafik 3 Hasil Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus II 3 2,5 2 1,5
Jumlah siswa
1 0,5 0 55
60
65
70
75
Nilai siswa
80
85
50
Tabel 7 Tabel Perolehan Nilai Mata Pelajaran Matematika No. Urut
Nilai
Keterangan
Induk Nama Siswa
Pra
Siklus
Siklus
Siklus
I
II
Tuntas
Meningkat
1
640
AR
50
50
55
-
√
2
669
KN
60
75
80
√
√
3
670
AM
65
75
75
√
√
4
671
DWY
60
50
85
√
√
5
672
ES
45
50
60
√
√
6
673
FU
50
50
60
√
√
7
674
FFN
45
50
55
-
√
8
675
FN
50
75
75
√
√
9
678
PO
60
50
60
√
√
10
679
KRS
55
75
70
√
√
11
681
SM
50
50
65
√
√
12
682
UH
50
50
65
√
√
13
684
LS
65
75
70
√
√
Nilai Tertinggi
65
75
85
Nilai Terendah
45
50
55
30,67
38,46
84,61
11
13
%
%
%
53,85
59,61
66,92
Tingkat Ketuntasan Klausal Nilai Rata-rata
Hasil pembelajaran pada siklus II menunjukkan kenaikan yang memuaskan bagi penulis dari 13 siswa yang mendapat nilai diatas KKM 58 ada 11 siswa atau 84,61 % sehingga penulis tidak perlu untuk melakukan ke Siklus berikutnya karena sudah dianggap cukup.
51
TABEL ANALISA NILAI Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VI / II
Tabel 8. Tabel Analisa Nilai Pra Siklus Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
4
9
Ketuntasan (%)
30,67 %
69,33 %
Tabel 9 Tabel Analisa Nilai Siklus I Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
5
8
Ketuntasan (%)
38,46%
61,54 %
Tabel 10. Tabel Analisa Nilai Siklus II Jumlah
Ketuntasan Belajar
Siswa
Tuntas
Belum
13
11
2
Ketuntasan (%)
84,61%
15,39 %
52
Tabel 9. Tabel Daya Serap Siswa Mata Pelajaran Matematika Siklus
Kelas
Jml Siswa
Pra Siklus
VI
Siklus I Siklus II
Perolehan Nilai
Daya
< 75
> 75
Serap
13
9
4
30,77 %
VI
13
8
5
38,46 %
VI
13
2
11
84,61 %
Dari tabel tersebut dapat kita ketahui adanya peningkatan dari 30,77 % pada pra siklus menjadi 38,46 % dari siklus I dan 84,61 % dari siklus II.
Grafik 4 GRAFIK KETUNTASAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA 14 12 10 8
Tidak Tuntas
6
Tuntas
4 2 0
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Grafik 4
53
GRAFIK 5 PROSENTASE KETUNTASAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Tidak Tuntas Tuntas
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa daya serap kelas VI pada Mata Pelajaran Matematika meningkat dari pra siklus 30,77 % menjadi 38,61 % pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 84,61 % pada siklus II. 1) Data Temuan Hasil Pembelajaran Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti dan teman sejawat memperoleh data. Data yang dimaksud adalah data hasil belajar siswa dalam Sistim Koordinat sebagai berikut : a. Siswa masih kesulitan menentukan letak titik koordinat pada sumbu X dan sumbu Y. b. Siswa belum mampu menghubungkan titik-titik koordinat yang membentuk sebuah bangun . c. Siswa kurang memperhatikan petunjuk guru karena lebih memperhatikan media yang digunakan oleh guru.
54
2) Deskripsi temuan Temuan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I belum menunjukkan bahwa semua siswa mencapai ketuntasan maksimal. Hal ini disebabkan oleh media pembelajaran hanya terkonsentrasi pada guru. Pada saat proses pembelajaran siswa tidak membawa alat peraga yang sesuai dengan proses pembelajaran. Pada akhir siklus dilakukan identifikasi masalah kekurangan pembelajaran, refleksi dan diskusi. Dari hasil diskusi tampak perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus II dapat dilihat adanya peningkatan pembelajaran jika dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dimungkinkan karena kekurangan siklus I disempurnakan oleh siklus II dengan cara menggunakan bantuan media dua dimensi dan metode penemuan ( Discovery ) yang dilakukan oleh guru dan seluruh siswa. B. Pembahasan Per Siklus 1. Hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus I Pelaksanaan pembelajaran pada Pra siklus memperoleh hasil yang kurang memuaskan, jauh dari harapan penulis. Dari 13 siswa baru 4 siswa atau 30,77 % yang mendapat nilai diatas KKM 58, sehingga tingkat ketuntasannya baru mencapai 30,77 % dari target yang diharapkan antara 75% sampai 100%. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran ternyata perolehan nilai tes ada kenaikan yang cukup baik pada Sikklus I yaitu dari 13 siswa yang mendapat nilai diatas KKM 58 ada 5 siswa atau 38,46 % tetapi belum mencapai tingkat ketuntasannya yaitu 75 % maka perlu adanya perbaikan pada siklus II karena perolehan nilai hasil belajar siswa belum maksimal atau belum 75 %. 2. Hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus II Pembelajaran sudah mencapai lebih dari 75 % dengan nilai rata-rata 66,92 hasil ini sudah cukup sehingga tidak perlu dilaksanakan lagi pembelajaran siklus III. Keberhasilan siklus II tidak lepas dari penggunaan media pembelajaran yang tepat serta metode Pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran
55
yang tepat merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Selain itu perencanaan yang matang baik strategi, metode, dan perangkat evaluasi yang harus dipersiapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.