BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Paramount Motion Film Group Paramount motion film group adalah perusahaan film yang didirikan pada tahun 1912 oleh konglomerat media viacom, seperti halnya perusahaan raksasa lainnya paramount tidak hanya bergerak dalam film layar lebar, mereka juga bergerak dalam bidang musik, home entertainment dan banyak hal lain, mereka memiliki 2 studio utama, paramount pictures dan paramount vantage, paramount pictures memiliki fungsi untuk membuat film yang lebih komersil dan paramount vantage memiliki fungsi membuat film yang lebih berseni atau indie.86 Paramount Pictures pertama kali didirikan pada bulan Mei, 1912, oleh Adolph Zukor dengan mitranya Daniel Frohman dan Charles Frohman.s. Daftar kepemilikan rumah produksi paramount pictures berganti-ganti sesuai masanya yakni pada tahun 1966 sampai 1989 dipegang oleh Gulf dan Western, tahun 1989 sampai 1994 oleh Paramount Communications, selanjutnya oleh "Old" Viacom (kini CBS Corporation) pada tahun 1994 sampai 2006, dan kini oleh di kepemilikan dipegang oleh "New" Viacom.87 86
Perusahaan Film Terbesar. www.portalunique.cf. Jakarta , 24 may 2015, 03:00 Mengenal Perusahaan. www.bimbie.com. Jakarta, 24 may 20015, 03:30
87
53
54
Paramount Pictures Corporation adalah perusahaan produsen dan distributor film Amerika Serikat yang bermarkas di Hollywood, California. Perusahaan ini adalah perusahaan studio film tertua Amerika Serikat yang masih bertahan. Paramount Pictures juga menjalin kerja sama dengan Universal studios dan Walt Disney Pictures. Divisi lain yang ada diperusahaan Paramount Pictures adalah Nickelodeon Movies dan MTV Films.88 Gambar 3. Logo Paramount Pictures
Logo Paramount Pictures berupa gunung dengan lingkaran dari puluhan bintang. Gunung yang dipakai dalam logo tersebut berasal dari Ben Lomond dan Artesonrajudi Peru. Logo pertama bermula dari pegunungan tinggi pada bagian puncak dan dilingkari dua puluh empat bintang. Pada tahun 1952 logo tadi didesain ulang dan tamplian gunung masa kini mulai dipakai pada tahun 1954. Pada tahun 1974 logo telah disederhanakan, mengadopsi desain yang kemudian 88
Perusahaan Film Terbesar, loc,cit.,
55
dipakai oleh versi televisi dan jumlah bintang berubah menjadi dua puluh dua. Versi logo masih menggunakan versi 2 dimensi atau versi cetak. Visual logo diganti pada tahun 1987 dangan tampilan CGI dengan pemandangan di danau. Untuk ulang tahun ke-90, Logo Paramount didesain ulang, dimana bintang akan jatuh dari langit malam untuk membentuk busur bintang sementara logo Paramount akan terbang di antara bintang itu. Tulisan A Gulf-Western kini berubah menjadi A Viacom Company setelah mengalami perpecahan. Pada tahun 2011. Paramount mengganti font tulisan A Viacom Company sesuai dengan logo baru Viacom. Pada akhir tahun 2011, Paramount meluncurkan logo 100 tahunnya dimana bintang akan jatuh dari langit malam dan mengenai permukaan danau dan membentuk busur bintang dan logo Paramount yang terbang diatasnya. Sampai sekarang logo ini masih dipakai dengan menghilangkan tulisan 100 years89
4.1.2 Produksi Paramount Pictures Dalam kiprahnya di dunia perfilman Internasional, Paramount pictures hingga tahun 2015 mampu memproduksi berbagai macam film yang berhasil mendapatkan berbagai macam penghargaan, antara lain sebagai berikut :
89
Mengenal Perusahaan, loc,cit.,
56
1. The Godfather The Godfather adalah sebuah film kriminal Amerika tahun 1972, yang disutradarai oleh Francis Ford Coppola dan diproduksi oleh Albert S. Ruddy dengan skenario oleh Mario Puzo dan Coppola. Dibintangi oleh Marlon Brando dan Al Pacino sebagai pemimpin dari keluarga kriminal di New York (fiksi), cerita meliputi tahun 1945-1955. Berdasarkan novel laris Puzo dengan nama yang sama, The Godfather secara umum dianggap sebagai salah satu film terbesar di dunia perfilman, dan juga sebagai salah satu film yang paling berpengaruh, terutama dalam film berjenis Gangster. Peringkat kedua setelah Citizen Kane diperuntuhkan oleh American Film Institute pada tahun 2007, film tersebut dipilih untuk dilestarikan di Amerika Serikat National Film Registry di tahun 1990.90 Film ini merupakan film terlaris sepanjang masa yang pernah dibuat, dan tetap menjadi pemimpin box office di tahun 1972. Film ini berhasil memenangkan tiga Oscar di tahun itu, Best Picture, Best Actor (Brando) dan kategori Skenario Adaptasi Terbaik untuk Puzo dan Coppola. Nominasi dalam tujuh kategori lainnya termasuk Pacino, James Caan, dan Robert Duvall untuk Aktor Pendukung Terbaik dan Coppola sebagai Sutradara Terbaik. Keberhasilan film ini melahirkan dua film lanjutannya: The Godfather Part II di tahun 1974, dan The Godfather Part III di tahun 1990.91
90
Review Film Godfather I Potret Keluarga. www.speedytown.com. Jakarta, 24 may 2015, 04:00 Ibid
91
57
2. Titanic Titanic adalah sebuah film epik, roman, dan bencana Amerika Serikat produksi tahun 1997 yang diskenarioi sekaligus disutradarai oleh James Cameron. Film ini bercerita tentang kisah cinta antara Jack dan Rose (diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet) yang berasal dari status sosial berbeda di atas kapal RMS Titanic yang tenggelam dalam pelayaran perdananya pada tanggal 15 April 1912. Produksi film ini dimulai pada tahun 1995. Sebuah rekonstruksi kapal Titanic dibangun di Playas de Rosarito, Baja California. Model skala dan teknik Computer-Generated Imagery (CGI) juga digunakan untuk menggambarkan detikdetik tenggelamnya kapal tersebut.92 Film ini didanai oleh Paramount Pictures dan 20th Century Fox dan pada saat itu merupakan film termahal yang pernah dibuat, dengan anggaran diperkirakan sekitar $200 juta.93 Titanic meraih 14 nominasi dalam ajang Academy Awards tahun 1998 dan berhasil memenangkan 11 di antaranya, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Film ini juga dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa selama 12 tahun dan baru pada awal 2010 film ini tumbang oleh film James Cameron lainnya yang berjudul Avatar.94
92
James Cameron's Titanic. web.archive.org. Jakarta, 24 may 2015, 04:30 www.boxofficemojo.com. Jakarta, 24 may 2015, 05:00 94 Awards. www.imdb.com. Jakarta, 24 may 2015, 06:00 93
58
3. Up In The Air Up in the Air adalah film Amerika Serikat tahun 2009 yang disutradarai oleh Jason Reitman dan ditulis oleh Reitman dan Sheldon Turner. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Walter Kirn. Film ini berjudul yang hampir sama dengan film animasi pada tahun yang sama, Up buatan Pixar. Film ini menerima total kritikan 90% dari Rotten Tomatoes, cukup jauh dari film Up yang menerima nilai sebesar 98% dari Rotten Tomatoes.95 Up in the Air mendapat banyak nominasi untuk penghargaan Golden Globe dan Oscar tetapi hanya mendapat penghargaan Skenario Terbaik di Golden Globe Awards ke-67.96
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Sinopsis Film “Freedom Writers” Kasus yang diangkat dalam film Freedom Writers ini mengambil cerita dari satu lembaga pendidikan setingkat sekolah menengah atas (kejuruan) d Long Beach, lebih khusus lagi pengalaman di satu kelas ruang 203 dengan seorang guru bahasa Inggris sekaligus wali kelas (baru) wanita bernama Erin Gruwell (yang memerankan tokoh ini di dalam film Freedom Writers adalah Hillary Swank dan biasa disebut dalam kelas dengan panggilan Miss. G) seorang yang sangat cerdas dan kreatif dalam mendidik murid-muridnya. Serta membentuk pola komunikasi
95
Up In The Air 2009. www.rottentomatoes.com. Jakarta, 24 may 2015, 07:00 Ibid
96
59
yang baik, dalam cara mengajarnya. Dalam film Freedom Writers diceritakan bagaimana Miss. G yang jatuh bangun penuh masalah (hingga berakibat pada keretakan rumah tangganya sendiri) untuk dapat diterima di tengah kelas penuh konflik rasialis dan penuh geng tersebut. Miss. G dengan penuh kesabaran, ketulusan, kreatifitas, kecerdasan, dan dedikasi tinggi sebagai seorang pendidik (bukan hanya sebagai seorang guru) berusaha dengan sekuat tenaga untuk memberi penyadaran dan mengatasi konflik rasial dan geng di dalam kelas, dengan tujuan utama agar kelas tersebut dapat kembali dengan membentuk berbagai macam cara pola komunikasi demi menjadikan situasi kelas yang normal sebagaimana kelas sekolah pada umumnya.97 Salah satu film yang terfokus pada peran pendidik serta pola komunikasi yang dibangun demi mempersatukan siswa-siswanya dalam satu kelas yang mana tadinya tidak saling kenal, tidak saling akrab walaupun dalam satu ruangan, saling bermusuhan dan hanya mementingkan ras serta gengnya saja menjadi akrab dan mempunyai kekeluargaan yang tinggi adalah film Freedom Writers yaitu kisah nyata yang diambil dari diari anak-anak ruang 203 dengan judul aslinya ”The Freedom Writers Diary Of Student Room 203” oleh Erin Gruwell diterbitkan pada tahun 1999. Yang kemudian ditulis ulang sebagai naskah dan sekaligus disutradarai langsung oleh Richard Lagravenese, Produser oleh Danny De Vito, Michael Shamberg, Stacey Sher, Eksekutif Produser oleh Hillary Swank, Tracey 97
Ely Kurniaty, loc,cit.,
60
Durning, Nan Morales, Dan Lavine serta Editor oleh David Moritz dan diproduksi oleh Paramount Pictures. Film Freedom Writers, merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata (based on true story) menggambarkan situasi konflik rasialis yang melahirkan juga konflik antar geng kemudian meluas seluruh segi kehidupan masyarakat Long Beach, Amerika Serikat dengan mengambil setting tahun 1992. Pengaruh konflik rasialis dan perang geng (berbasis ras tertentu) hampir ke semua aspek kehidupan masyarakat, hingga ke wilayah pendidikan.98 Film “Freedom Writers” berhasil memenangkan penghargaan dari Humanitas Prize tahun 2007 dalam kategori Feature Film dan dinominasikan oleh Image Award tahun 2008 sebagai Outstanding Writing in a Motion Picture (Theatrical or Television).99
4.2.2 Analisis Film “Freedom Writers” Film “Freedom Writers” merupakan film yang memuat banyak hal mengenai eskalasi relasional (relational escalation). yaitu perpindahan sebuah hubungan menuju keakraban melalui lima tingkatan, eskalasi relasional merupakan komunikasi interpersonal yang sudah banyak diangkat dalam film, namun yang menarik pada film Freedom Writers, eskalasi relasional dibuat berdasarkan kisah nyata dan mampu mewakili realitas yang ada. 98
Wahyu Otree, loc,cit., Ibid
99
61
Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai eskalasi relasional (relational escalation) dalam film “Freedom Writers.” Dalam film ini indikatorindikator yang memperlihatkan bentuk-bentuk eskalasi relasional terdapat pada scene : 1. Analisis Scene 1 : 4.2.1 Murid Yang Berkelompok Berdasarkan Rasnya 2. Analisis Scene 2 : 4.2.2 Ben Berbicara Dengan Marcus 3. Analisis Scene 3 : 4.2.3 Murid-murid Bermain Game 4. Analisis Scene 4 : 4.2.4 Mis G dan muridnya Menari 5. Analisis Scene 5 : 4.2.5 Mis G Dan Muridnya Study Tour
Analisis Scene 1 : 4.2.1 Murid Yang Berkelompok Berdasarkan Rasnya Shot
Visual Gambar 1
Long Shot
62
Gambar 2 Long Shot
Gambar 3 Long Shot
Gambar 4
Long Shot
63
Dialog/Suara/Teks Eva : My PO doesn't understand that schools are like the city, and the city is just like a prison, all of them divided into separate sections, depending on tribes. There's Little Cambodia. The Ghetto. Wonder Bread Land. And us, South of the Border or Little Tijuana. Terjemahan : Eva : Petugas polisi yang menanganiku tak tahu bahwa sekolah itu seperti kota dan kota seperti penjara. semua dari mereka dibagi menjadi bagian yang terpisah, tergantung pada ras suku bangsa. Ada Kamboja Kecil. Kulit Hitam. Kulit Putih. Dan kami, Selatan Perbatasan atau Tijuana Kecil. Penanda (signifier) Terlihat pada gambar 1 sampai dengan gambar 4 dengan angel long shot, terlihat semua murid-murid berkelompok berdasarkan rasnya, pada gambar 1 terlihat kelompok ras kamboja, pada gambar 2 terlihat kelompok ras kulit hitam, pada gambar 3 ras kulit putih dan pada gambar 4 ras tijuana. Mereka berkelompok berdasarkan ras karena mereka tidak saling mengenal individu lain diluar kelompok rasnya. Petanda (signified) Pada scene ini terlihat murid-murid berkumpul berdasarkan kelompok rasnya, seperti dalam dialog eva mengatakan ”semua dari mereka dibagi menjadi
64
bagian yang terpisah, tergantung pada ras suku bangsa” dialog tersebut memperkuat gambar atau visual yang ditunjukan bahwa mereka benar-benar berkelompok berdasarkan ras, pada dasarnya mereka berkelompok karena tidak adanya keterbukaan diri untuk saling mengenal individu lain diluar kelompok rasnya. Walaupun mereka tidak saling mengenal, mereka saling memperhatikan atau
mengobservasi
kelompok
lain
dan
membicarakan
mereka
tanpa
berkomunikasi secara langsung. Pola komunikasi pada scene ini adalah preinteraction awareness atau sebelum adanya kesadaran interaksi, Beebe mengatakan pola komunikasi preinteraction awareness adalah tingkatan pertama dimana individu mulai mengobservasi orang lain dan membicarakan mereka tanpa berkomunikasi secara langsung, pola komunikasi preinteraction awareness atau sebelum adanya kesadaran interaksi adalah bagian dari pola relational escalation, yaitu perpindahan sebuah hubungan menuju keakraban.
65
Analisis Scene 2 : 4.2.2 Ben Berbicara Dengan Marcus Shot
Visual Gambar 1
Medium Shot
Gambar 2 Medium Shot
Dialog/Suara/Teks Marcus : Good to see you, man. Ben : Hey, yeah. Terjemahan : Marcus : Senang bertemu denganmu, man. Ben : Hei, ya.
66
Penanda (signifier) Terlihat pada gambar 1 dan gambar 2 dimana Marcus seorang pria kulit hitam menyapa Ben seorang pria kulit
putih di depan kelasnya, Marcus
menanyakan kabar Ben selepas liburan sekolah yang dijalaninya. Petanda (signified) Pada scene ini terlihat marcus yang seorang pria dari ras kulit hitam menyapa Ben yang berlatar belakang pria kulit putih, Marcus membuka sapaan dengan berkata ”Good to see you, man atau senang bertemu denganmu, man” Marcus memanggil Ben dengan kata Man, yang berarti Marcus sudah menganggap bahwa Ben adalah seorang teman, karena kata Man adalah sapaan untuk seorang teman, lalu Ben menjawab sapaan Marcus dengan tersenyum yang mengambarkan bahwa dia juga menganggap Marcus adalah teman, kemudian mereka bersalaman. Terlihat pada scene ini ada interaksi yang terjalin antara Marcus dan Ben, dimana sebelumnya mereka saling tidak mengenal dan cenderung bermusuhan karena perbedaan ras yang di miliki Marcus dan Ben. Marcus mulai menanyakan beberapa pertanyaan standar kepada Ben sebagai percakapan awal dan Ben mulai memperkenalkan dirinya kepada orang lain. Pola komunikasi pada scene ini adalah Initiation atau inisiasi, Beebe mengatakan Pola Komunikasi Initiation terjadi ketika adanya interaksi yang rutin, menanyakan beberapa pertanyaan yang bersifat standar selama percakapan awal dan mulai memperkenalkan dirinya kepada orang lain, pola komunikasi Initiation
67
adalah bagian dari pola Relational escalation, yaitu perpindahan sebuah hubungan menuju
Analisis Scene 3 : 4.2.3 Murid-murid Bermain Game Shot
Visual Gambar 1
Long Shot
Gambar 2 Long Shot
68
Penanda (signifier) Terlihat pada gambar 1 dan gambar 2 murid-murid yang berlatar belakang ras berbeda sedang bermain sebuah game untuk mengungkapkan pengalamannya kepada murid lainnya di dalam kelas. Petanda (signified) Pada scene ini terlihat adengan murid-murid yang berlatar belakang ras yang berbeda berkumpul bersama didalam kelas untuk bermain game yang dibuat Mis G, dimana murid-murid tersebut bisa saja menolak untuk melakukan game tersebut dan melakukan proses belajar mengajar seperti biasanya dan mereka kembali berkelompok dengan rasnya masing-masing. Terlihat pada scene ini murid-murid mulai mengeksplorasi dirinya kepada individu lain, walaupun mereka berbeda ras, murid-murid tersebut mulai berbagi banyak informasi yang mendalam tentang dirinya kepada orang lain. Pola komunikasi pada scene ini adalah exploration atau eksplorasi diri, Beebe mengatakan pola komunikasi exploration adalah tingkatan dimana individu mulai berbagi lebih banyak informasi yang mendalam tentang diri sendiri kepada orang lain, pola komunikasi exploration atau eksplorasi diri adalah bagian dari pola relational escalation, yaitu perpindahan sebuah hubungan menuju keakraban.
69
Analisis Scene 4 : 4.2.4 Mis G dan muridnya Menari Teks
Visual Gambar 1
Gambar 2
Penanda (signifier) Terlihat pada gambar 1 dan gambar 2 murid-murid bersama Mis G sedang berlatih menari di dalam kelasnya untuk persiapan lomba menari yang diadakan untuk acara penggalangan dana untuk korban antar ras. Petanda (signified) Pada scene ini terlihat murid-murid dan Mis G yang tadinya tidak mengenal satu sama lain dan saling bermusuhan antar ras, pada adengan ini
70
mereka saling berkumpul bersama dan berlatih menari di dalam kelas demi mengikuti kontes menari yang diselenggarakan untuk korban kekerasan antar ras. Scene ini menunjukan bahwa tidak ada lagi pemisah yang tercipta karena perbedaan ras diantara murid-murid, terlihat mereka mulai tergantung antara satu sama lain serta adanya pengungkapan diri yang lebih kepada individu lain walaupun berbeda ras. Pola komunikasi pada scene ini adalah intensification atau intensifikasi diri, Beebe mengatakan pola komunikasi intensification adalah tingkatan dimana individu mulai bergantung satu sama lain dan adanya pengungkapan diri. lebih banyak menghabiskan waktu bersama dan menggunakan bahasa yang lebih personal, pola komunikasi intensification intensifikasi diri adalah bagian dari pola relational escalation, yaitu perpindahan sebuah hubungan menuju keakraban. Pola komunikasi intensification intensifikasi diri pada scene ini terdapat pada adegan Mis G dan muridnya yang berlatar belakang dari berbagai ras yang berbeda berlatih menari bersama-sama di dalam kelas demi mengikuti lomba menari yang diadakan untuk penggalangan dana yang akan diberikan untuk para korban kekerasan antar ras.
71
Print Scene 5 : 4.2.5 Mis G Dan Muridnya Study Tour Teks
Visual Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
72
Penanda (signifier) Terlihat pada gambar 1 dan gambar 2 murid-murid serta Mis G sedang melakukan study tour dimusium korban holocaust atau korban rasisme rezim hitler nazi, dan pada gambar 3 dan 4 terlihat murid-murid memasuki restoran untuk makan malam bersama dan bertemu langsung dengan korban holocaust yang masih hidup, yang sengaja didatangkan oleh Mis G untuk memberi pengetahuan lebih kepada murid-muridnya. Petanda (signified) Pada adengan ini terlihat murid-murid tidak lagi memperdulikan perbedaan antar ras diantara mereka dengan melakukan kegiatan bersama-sama diluar jam sekolah yaitu dengan melakukan study tour serta makan malam bersama di restoran yang sudah di sewa oleh Mis G. Scene ini menunjukan adanya keintiman dengan adanya keakraban antar murid-murid yang berbeda ras serta keterbukaan tentang konsep diri masingmasing yang membuat hubungan diantara individu pada murid-murid Mis G semakin erat dan menghapus didnding pemisah yang diciptakan oleh perbedaan ras. Pola komunikasi pada scene ini adalah intimacy atau keintiman hubungan, Beebe mengatakan pola komunikasi intimacy adalah tingkatan teratas dari sebuah hubungan, dimana masing-masing individu telah saling menyetujui untuk menjalin suatu keakraban dan adanya konfirmasi mengenai konsep diri masing-
73
masing, pola komunikasi intimacy atau keintiman hubungan adalah bagian dari pola relational escalation, yaitu perpindahan sebuah hubungan menuju keakraban.
4.3 Pembahasan Komunikasi interpersonal adalah sesuatu yang tidak bisa terlepas dari kehidupan kita sehari-hari, karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain, maka interaksi antar manusia atau interkasi interpersonal sangatlah penting. Sebagai masyarakat, khususnya di perkotaan, multikulturalisme atau perbedaan budaya sangatlah lazim adanya, menurut Alo Liliweri (pakar komunikasi antar budaya) mengatakan bahwa sebagai bagian dari tuntutan globalisasi yang semakin tidak terkendali seperti saat ini, mendorong kepada kita terjadinya sebuah interaksi lintas budaya, lintas kelompok, serta lintas sektoral. Komunikasi antar budaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda, antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai, dan cara berperilaku kultural yang berbeda. Dengan adanya perbedaan budaya dalam interaksi interpersonal menegaskan bahwa komunikasi interpersonal dalam konteks komunikasi antar budaya sangat lazim terjadi dimasyarakat, khususnya di perkotaan dan sangat penting untuk memperkecil kemungkinan konflik antar ras atau antar budaya. Eskalasi relasional (relational escalation) yaitu perpindahan sebuah hubungan menuju keakraban melalui lima tingkatan, eskalasi relasional
74
merupakan komunikasi interpersonal yang diangkat dalam film Freedom Writers, Eskalasi relasional dibuat berdasarkan kisah nyata, tepatnya pada tahun 1992 dikota Long Beach Amerika Serikat, dengan latar belakang negara maju yang menganut sistem demokrasi, dimana seharusnya setiap warga negaranya memiliki kewajiban serta hak yang sama di mata hukum dan dimasyarakat, tidak mampu menghilangkan jarak atau pembatas sosial antar ras khususnya dikota long beach, dimana masyarakatnya pada masa itu terkotak-kotak berdasarkan kelompok ras mereka sendiri. Hal ini menggambarkan bahwa komunikasi interpersonal khususnya pada konteks komunikasi antar budaya sangatlah sulit untuk diwujudkan, bahkan negara maju seperti Amerika Serikat dengan sisitem demokrasinya sulit untuk mewujudkannya, sehingga menimbulkan polemik baru tentang demokrasi, dimana keyakinan terhadap kemampuan sistem demokrasi untuk mewujudkan tata negara yang baik di pertanyakan. Eskalasi relasional dalam fil ini mampu mewakili realitas yang ada, kerena diangkat berdasarkan kisah nyata, untuk itu peneliti ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi eskalasi relasional (relational escalation) dalam film Freedom Writers. Kasus yang diangkat dalam film Freedom Writers ini mengambil cerita dari satu lembaga pendidikan setingkat sekolah menengah atas (kejuruan) di Long Beach, lebih khusus lagi pengalaman di satu kelas ruang 203 dengan seorang guru bahasa Inggris sekaligus wali kelas (baru) wanita bernama Erin Gruwell (yang biasa disebut dalam kelas dengan panggilan Miss. G) seorang yang sangat cerdas
75
dan kreatif dalam mendidik murid-muridnya. Serta membentuk pola komunikasi yang baik, dalam cara mengajarnya. Miss. G dengan penuh kesabaran berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengatasi konflik rasial di dalam kelas, dengan membentuk berbagai macam cara pola komunikasi demi menjadikan situasi kelas yang normal sebagaimana kelas sekolah pada umumnya. Dengan latar belakang murid-muridnya yang terdiri dari berbagai ras dan kultur, Mis G berusaha membuat pola komunikasi interpersonal yang baik agar terjalin hubungan yang baik pula antar murid-muridnya. Sekolah menengah di Long Beach tempat Mis G mengajar terlihat banyak murid-murid yang berlatar belakang dari ras serta kultur yang berbeda seperti yang terlihat pada tabel 4.2.1, mereka saling berkumpul serta membentuk kelompok berdasarkan ras mereka masing-masing, pada dasarnya mereka berkelompok karena tidak adanya keterbukaan diri untuk saling mengenal individu lain diluar kelompok rasnya. Walaupun mereka tidak saling mengenal, mereka saling memperhatikan atau mengobservasi kelompok lain dan membicarakan mereka tanpa berkomunikasi secara langsung. Pola komunikasi pada scene ini adalah preinteraction awareness atau sebelum adanya kesadaran interaksi, Beebe mengatakan pola komunikasi preinteraction awareness adalah tingkatan pertama dimana individu mulai mengobservasi orang lain dan membicarakan mereka tanpa berkomunikasi secara langsung.
76
Dampak dari pola komunikasi yang dibangun Mis G juga terlihat pada tabel 4.2.2, dimana Marcus seorang pria dari ras kulit hitam menyapa serta menanyakan kabar Ben seorang pria dari ras kulit putih. Terlihat pada scene ini ada interaksi yang terjalin antara Marcus dan Ben, dimana sebelumnya mereka saling tidak mengenal dan cenderung bermusuhan karena perbedaan ras yang di miliki Marcus dan Ben. Marcus mulai menanyakan beberapa pertanyaan standar kepada Ben sebagai percakapan awal dan Ben mulai memperkenalkan dirinya kepada orang lain. Pola komunikasi pada scene ini adalah Initiation atau inisiasi, Beebe mengatakan Pola Komunikasi Initiation terjadi ketika adanya interaksi yang rutin, menanyakan beberapa pertanyaan yang bersifat standar selama percakapan awal dan mulai memperkenalkan dirinya kepada orang lain. Berdasarkan tahapan komunikasi yang telah dilalui oleh murid-murid dalam film Freedom Writers ini berdampak pada meningkatnya interkasi antar murid-murid seperti yang terlihat pada scene 4.2.3, dimana pada scene ini terlihat adengan murid-murid yang berlatar belakang ras yang berbeda berkumpul bersama didalam kelas untuk bermain game yang dibuat Mis G, dimana muridmurid tersebut bisa saja menolak untuk melakukan game tersebut dan melakukan proses belajar mengajar seperti biasanya dan mereka kembali berkelompok dengan rasnya masing-masing.
77
Terlihat pada scene ini murid-murid mulai mengeksplorasi dirinya kepada individu lain, walaupun mereka berbeda ras, murid-murid tersebut mulai berbagi banyak informasi yang mendalam tentang dirinya kepada orang lain. Pola komunikasi pada scene ini adalah exploration atau eksplorasi diri, Beebe mengatakan pola komunikasi exploration adalah tingkatan dimana individu mulai berbagi lebih banyak informasi yang mendalam tentang diri sendiri kepada orang lain, pola komunikasi exploration atau eksplorasi diri adalah bagian dari pola relational escalation. Interaksi antar murid-murid dan Mis G semakin bertambah dengan waktu yang mereka habiskan bersama-sama, seperti pada scene 4.2.4, di sini terlihat murid-murid dan Mis G yang tadinya tidak mengenal satu sama lain dan saling bermusuhan antar ras, pada adengan ini mereka saling berkumpul bersama dan berlatih menari di dalam kelas demi mengikuti kontes menari yang diselenggarakan untuk korban kekerasan antar ras. Scene ini menunjukan bahwa tidak ada lagi pemisah yang tercipta karena perbedaan ras diantara murid-murid, terlihat mereka mulai tergantung antara satu sama lain serta adanya pengungkapan diri yang lebih kepada individu lain walaupun berbeda ras. Pola komunikasi pada scene ini adalah intensification atau intensifikasi diri, Beebe mengatakan pola komunikasi intensification adalah tingkatan dimana individu mulai bergantung satu sama lain dan adanya pengungkapan diri. lebih banyak menghabiskan waktu bersama dan menggunakan bahasa yang lebih personal, pola komunikasi intensification intensifikasi diri adalah bagian dari pola relational escalation.
78
Puncak dari pola komunikasi interpersonal yang dibangun terlihat pada scene 4.2.5, adegan pada scene ini menunjukan bahwa murid-murid tidak lagi memperdulikan perbedaan antar ras diantara mereka dengan melakukan kegiatan bersama-sama diluar jam sekolah yaitu dengan melakukan study tour serta makan malam bersama di restoran yang sudah di sewa oleh Mis G. Scene ini menunjukan adanya keintiman dengan adanya keakraban antar murid-murid yang berbeda ras serta keterbukaan tentang konsep diri masingmasing yang membuat hubungan diantara individu pada murid-murid Mis G semakin erat dan menghapus didnding pemisah yang diciptakan oleh perbedaan ras. Pola komunikasi pada scene ini adalah intimacy atau keintiman hubungan, Beebe mengatakan pola komunikasi intimacy adalah tingkatan teratas dari sebuah hubungan, dimana masing-masing individu telah saling menyetujui untuk menjalin suatu keakraban dan adanya konfirmasi mengenai konsep diri masingmasing Berkat keberhasilan Mis G dalam membangun pola komunikasi yang baik dikelasnya, membuat Mis G diperkenankan untuk mengajar murid-muridnya di kelas 3 dan di sekolah menengah atas. Kebanyakan dari murid Mis G adalah anak pertama dalam keluarganya yang lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Dengan lulusnya murid-murid dan melanjutkan keperguruan tinggi, Mis G juga meninggalkan Sekolah Wilson guna mengajar di Universitas Negeri California, Long Beach.
79
Erin Gruwell dan para murid-muridnya mendirikan Yayasan Freedom Writers, yang didedikasikan untuk mengulang kesuksesan ruang kelas 203 di ruang kelas di seantero negeri.