BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Singkat Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly Terlampir 2. Visi, Misi dan Tujuan Ma’had Terlampir
B. Hasil Analisa Data Analisa data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan hasil dari proses analisa data yang telah dilakukan : 1. Tipe Kepribadian Dari hasil analisis data mengenai tipe kepribadian yang diteliti pada sejumlah sampel menunjukkan bahwa mahasiswa Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly yang memiliki tipe kepribadian introvert lebih banyak dibanding mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Frekuensi Tipe Kepribadian Tipe Kepribadian Frekuensi Persentase Introvert 48 orang 59,3 % Ekstrovert 33 orang 40,7 %
65
2. Keaktifan Mahasiswa di Kelas Shobahul Lughoh Berdasarkan hasil analisis data dan pengkategorisasian tingkat keaktifan mahasiswa Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly dapat diketahui bahwa keaktifan mahasiswa di kelas shobahul lughoh lebih banyak berada pada kategori sedang atau cukup. Kategori tingkat keaktifan siswa diperoleh dari distribusi skor responden yang kemudian standar deviasi dan mean-nya sehingga skor yang dijadikan batas angka penilaian sesuai dengan norma yang diketahui. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut : Tabel 4.2 Standar Klasifikasi Tingkat Keaktifan Kategori
Kriteria
Nilai
Tinggi
x < mean-1SD
x < 129,197
Rendah
mean-1SD ≤ x ≤ mean+1SD
Sedang
x > mean+1SD
129,197 – 178,283 x > 178,283
Berdasarkan standar klasifikasi tingkat keaktifan diatas, dapat diketahui frekuensi keaktifan mahasiswa yang berada pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Kategori tingkat keaktifan mahasiswa dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Tingkat Keaktifan Mahasiswa di Kelas Shobahul Lughoh Tingkat Keaktifan Tinggi Sedang Rendah
Frekuensi 11 orang 59 orang 11 orang
66
Persentase 13,6 % 72,8 % 13,6 %
Berikut dibawah ini merupakan tabel yang memaparkan data rincian frekuensi silang antara tipe kepribadian dan keaktifan mahasiswa di kelas shobahul lughoh : Tabel 4.4 Hasil Jumlah Tipe Kepribadian dengan Tingkat Keaktifan Tingkat Keaktifan
Tipe
Jumlah
Kepribadian
Tinggi
Sedang
Rendah
Introvert
4 (4,9 %)
37 (45,7 %)
7 (8,6 %)
33 (40,7 %)
Ekstrovert
7 (8,6 %)
22 (27,2 %)
4 (4,9 %)
48 (59,3 %)
11 (13,6 %)
81 (100 %)
Jumlah
11 (13,6 %) 59 (72,8 %)
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang teridentifikasi memiliki tingkat keaktifan belajar yang sangat tinggi di kelas shobahul lughoh cenderung berkepribadian ekstrovert. Hal tersebut ditunjukkan dalam tabel bahwa 8,6 % mahasiswa ekstrovert termasuk dalam kategori memiliki tingkat keaktifan belajar yang tinggi dibandingkan dengan 4,9 % mahasiswa introvert yang juga termasuk dalam kategori memiliki tingkat keaktifan yang tinggi di kelas shobahul lughoh.
3. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tipe kepribadian dengan keaktifan belajar mahasiswa di kelas shobahul lughoh, maka dilakukan teknik analisis data korelasi product moment yang dalam hal ini peneliti dibantu oleh program komputer SPSS versi 16.0 for windows. Hasil analisa data akan dipaparkan dalam tabel berikut :
67
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Product Moment Correlations kepribadian keaktifan kepribadian Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.006
N keaktifan
.301**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
81
81
.301**
1
.006
N
81
81
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil r=0,301 dengan probabilitas (tingkat signifikansi) bernilai 0,006. Jadi, probabilitas r < 0,05 dan dengan demikian berarti bahwa Ho ditolak. Keadaan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kepribadian dan keaktifan mahasiswa di kelas.
C. Pembahasan Penelitian yang dilakukan di lingkungan Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly mengenai hubungan tipe kepribadian dan keaktifan mahasiswa di kelas shobahul lughoh memberikan jawaban terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan peneliti pada bab sebelumnya. Penelitian dilakukan terhadap 81 responden yang diambil sebagai sampel penelitian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dengan keaktifan mahasiswa pada kelas
68
shobahul lughoh. Kepribadian merupakan suatu ciri khas yang dimiliki tiap individu untuk menciptakan sikap dan tingkah laku sebagai wujud penyesuaian diri dengan lingkungannya, dimana ciri-ciri tersebut berbeda antara individu satu dengan lainnya. Pembagian tipe kepribadian introvert dan ekstrovert didasarkan pada sikap pokok individu dalam merespon dan membentuk tingkah laku ketika melakukan hubungan interpersonal. Sedangkan, keaktifan mahasiswa di kelas adalah usaha aktif mahasiswa menampilkan minat, kebutuhan, permasalahan; keberanian mengambil kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar; kreatif dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilannya, serta memiliki kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut tanpa tekanan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dengan keaktifan mahasiswa di kelas shobahul lughoh. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 40,7 % mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian cenderung berkepribadian ekstrovert dan 59,3 % memiliki kepribadian introvert. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang tinggal di Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly cenderung berkepribadian introvert. Berdasarkan hasil analisis data, tingkat keaktifan mahasiswa pada kelas shobahul lughoh rata-rata berada pada kategori sedang atau cukup. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis data yang menyebutkan prosentase 72,8 % atau 59 orang dari jumlah sampel berada pada kategori sedang atau cukup aktif di kelas shobahul lughoh. Sedangkan, mahasiswa yang teridentifikasi memiliki keaktifan yang tinggi di kelas shobahul lughoh prosentasenya 11% dan mahasiswa yang teridentifikasi
69
memiliki keaktifan yang rendah atau cenderung pasif di kelas shobahul lughoh prosentasenya juga 11%. Hasil penelitian yang dilakukan di Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Erton pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah antara mahasiswa yang bertipe kepribadian introvert dan ekstrovert yang sukses di bidang bahasa asing. Pada penelitian Erton disebutkan bahwa prosentase mahasiswa berkepribadian ekstrovert yang sukses di bidang bahasa asing adalah 45%, sedangkan mahasiswa bertipe kepribadian introvert yang sukses di bidang bahasa asing prosentasenya 31%. Sementara pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti di lingkungan Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly mengenai keaktifan di kelas pembelajaran bahasa asing menyebutkan bahwa mahasiswa berkepribadian ekstrovert yang memiliki tingkat keaktifan pada kategori tinggi adalah 8,6 % sedangkan mahasiswa berkepribadian introvert yang memiliki tingkat keaktifan tinggi dan sedang prosentasenya 4,9 %. Hal itu menunjukkan bahwa ada hubungan antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert terhadap keaktifan di kelas. Adanya hubungan antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dengan keaktifan disebabkan karena adaya karakteristik perilaku yang khas yang membedakan antara individu dengan kepribadian ekstrovert dan introvert. Mahasiswa yang bertipe kepribadian ekstrovert memiliki ciri-ciri mudah dalam berpartisipasi sosial sehingga di dalam kelas, mereka menunjukkan sikap yang ramah terhadap teman di kelas, mampu membuka diri dan membantu teman yang kesulitan dalam memahami materi serta mudah diajak bekerjasama dalam suatu
70
kelompok. Hal tersebut berbeda dengan mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian introvert. Mereka cenderung diam dan menyendiri, mengabaikan teman yang kesulitan memahami materi yang diberikan tutor serta sulit bekerjasama dengan teman dalam suatu kelompok. Perbedaan yang signifikan juga tampak dalam proses kegiatan berlangsung. Mahasiswa bertipe ekstrovert mampu mengkomunikasikan ide-idenya kepada tutor maupun teman-teman di kelasnya dengan sangat baik. Mereka berusaha memberikan metode pembelajaran yang baru jika kelas mulai terasa membosankan. Sementara mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert lebih suka menunggu dan mempersilahkan temannya yang lain untuk memberikan ide atau pendapat daripada berusaha mengkomunikasikan idenya sendiri. Mahasiswa yang teridentifikasi memiliki tipe kepribadian ekstrovert cenderung aktif dan berani serta kreatif dalam mengaplikasikan materi seperti vocabulary atau mufrodat yang diperoleh
dalam
percakapan
sehari-hari.
Sedangkan
mahasiswa
bertipe
kepribadian introvert cenderung malu untuk mengaktualisasikan pemahaman hafalan vocabulary-nya dalam percakapan sehari-hari. Menurut teori yang dipaparkan Eysenck dan Carl G Jung disimpulkan bahwa individu dengan kepribadian ekstrovert memiliki ciri-ciri cenderung aktif, ramah, mudah bergaul, periang, namun cenderung agresif dan mudah berubah-ubah. Sedangkan individu dengan tipe kepribadian introvert memiliki ciri-ciri cenderung pasif, penyendiri, tidak ramah, sulit dalam berpartisipasi sosial, sulit beradaptasi, tetapi hati-hati dalam mengambil keputusan serta bijaksana. Perbedaan karakteristik itulah yang menyebabkan adanya perbedaan individu dalam
71
berperilaku, salah satunya dalam hal partisipasi aktif mahasiswa pada proses pembelajaran bahasa asing di kelas shobahul lughoh ma’had Sunan Ampel Al‘Aly. Nana S. Sukmadinata juga menyebutkan bahwa aktivitas, proses dan hasil perkembangan pendidikan peserta didik dipengaruhi oleh karakteristik siswa sebagai individu. Teori ini juga mendukung hasil penelitian yang menyebutkan bahwa ada hubungan antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dengan keaktifan mahasiswa pada kelas shobahul lughoh di Ma’had Sunan Ampel Al‘Aly.
72