BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Latar Penelitian
ini
dilaksanakan
di
Hasanuddin Kecamatan Kedungjati yang terdiri dari 10 SD.
Keberadaan
Gugus
merupakan
Gugus Hasanuddin
Kecamatan Kedungjati merupakan wilayah perbatasan antar kabupaten, yaitu sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali. Pilihan lokasi penelitian ini adalah berdasar pertimbangan lokasi yang berdekatan dan masih berada pada gugus yang berlainan, tetapi mempunyai keunggulan yang sama dibanding sekolah lainnya, dan lokasinya berada di daerah pegunungan jauh dari ibukota Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di beberapa
SD
Kedungjati. keberhasilan TK/SD/SDLB
di
Gugus
Kegiatan
Hasanuddin
penelitian
pelaksanaan dalam
ini
PKB
Kecamatan
untuk oleh
peningkatan
mencari Pengawas
karir
ini
diselenggarakan selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 17 Maret 2016 dengan menggunakan supervisi klinis, dan 21 Maret 2016 setelah pelaksanaan PKB. Penelitian yang dilaksanakan
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
77
gambaran yang jelas mengenai peningkatan karir guru setelah dilaksanakan PKB. Tetapi yang menjadi perhatian utama dari para Pengawas TK/SD/SDLB adalah bahwa pencapaian prestasi yang baik pada nilai akademis ini belum diikuti pada karir guru yang meningkat. Berdasarkan kondisi latar dari di atas, maka pada kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengadakan penyegaran tentang cara melaksanakan kegiatan PKB, cara pembuatan administrasi kelas, sikap pembelajaran yang interaktif antara guru dengan siswa, mengurangi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran, dan untuk memberi jalan keluar bagi guru dalam mengatasi siswasiswa yang sulit ditangani
oleh
diatur.
saudara
Dalam
supervisi
Mumu Febru,
klinis
dan
ini
saudara
NHW Hartana, S.Pd yang melakukan pengamatan dalam pembelajaran
kepada para guru kelas 4-6 di dalam
kelas, dan menerima keluhan kesulitan dari para guru tadi
dalam
pembelajaran
untuk
mendapatkan
jalan
keluar dari para supervisor. Kegiatan umum,
yaitu
kemampuan
peningkatan kemampuan
menyusun
karir
guru
ini
menyusun
administrasi,
dan
bersifat PTK/PTS, untuk
memecahkan masalah-masalah yang ditimbulkan dari para siswa yang mempunyai kecenderungan tidak mau memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Alasannya bermacam-macam, yang membosankan, yang
78
mengantuk, yang mengganggu
temannya, serta tidak
adanya bimbingan yang jelas dari atasan. Sedangkan kegiatan peningkatan karir guru SD dengan melalui PKB oleh Pengawas TK/SD/SDB yang telah dilaksanakan di gugus Hasanuddin. 4.1.1. Sajian Data 1.
Kondisi empirik pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru Pada dasarnya hasil pembelajaran di SD-SD di
wilayah UPTD kecamatan Kedungjati memang mengalami stagnasi, dalam arti bahwa pelaksanaan pembelajaran yang
berjalan
tersendiri.
selama
Kegiatan
ini
mengalami
pembelajaran
hambatan
selama
ini
masih
menggunakan KTSP. Karena terbatasnya waktu, sedikitnya
sangat
kesempatan,
seorang
dan guru
dalam pembelajaran sejarah harus benar-benar pandai dalam mengelola waktu untuk melaksanakan kegiatan pembelajarannya, di mana dalam setiap tatap
muka
dalam pembelajarannya seorang guru harus membagi waktu tersebut untuk kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam
penyusunan administrasi pembelajaran,
pada sebagian guru masih mengalami kesulitan, karena kemampuan
guru
penelitian
yang
mengenai
tatacara
dalam
disebabkan penulis
menyusun kurangnya karya
atau
menulis
pengetahuan
ilmiah,
sehingga 79
kepangkatannya mengalami stagnasi. 2.
Permasalahan yang muncul sebelum pelaksanaan PKB. Seorang
pembelajaran
guru
dituntut
sekaligus
untuk
melaksanakan
menyusun
administrasi
pendidikan untuk meningkatkan karirnya. Salah satu komponen dalam meningkatkan karir adalah penyusunan karya ilmiah dalam jangka waktu tertentu. Kemampuan menulis dan menyusun karya ilmiah guru di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati masih sangat rendah, sehingga
karirnya
kepangkatan,
yang
sering
mengalami
berdampak
pada
penundaan
kinerja
guru.
Permasalahan yang muncul pada sebelum pelaksanan PKB diantaranya, adalah : 1)
Sempitnya alokasi waktu sehingga guru belum dapat menyusun penelitian.
2)
Sebagian besar guru SD kurang begitu mampu menguasai tatacara menyusun karya ilmiah
3)
Belum adanya bimbingan dari pimpinan baik itu kepala sekolah atau pengawas dalam menyusun PTK melalui
suatu
bimbingan
yang
berkelanjutan
sehingga kemampuan menulis guru menjadi rendah, 4)
Beragamnya latar belakang pendidikan para guru SD, mulai dari SPG, D II, PGSD S1, sehingga kurang
memiliki
kemampuan
sebuah karya tulis ilmiah.
80
dalam
menyusun
Sebagai
akibat
dari
kurangnya
perhatian
terhadap peningkatan karir yang cukup lama, komponen karya tulis ilmiah yang seharusnya sebagai bentuk dalam menuangkan permasalahan dalam pembelajaran menjadi tidak diperhatikan. Karya tulis ilmiah sebagai salah satu komponen dalam meningkatkan karir kurang banyak diminati oleh guru karena kurangnya bimbingan dan pengetahuan yang didapat. Pelaksanaan
kegiatan
meningkatkan karir kepada para umumnya
guru
oleh
bimbingan
Pengawas
untuk
TK/SD/SDLB
dan Kepala Sekolah dasar pada
dilaksanakan secara bersama dalam suatu
kunjungan ke sekolah sesuai dengan daerah binaan pada gugus tertentu. Pelaksanaan bimbingan ini umumnya meliputi
supervisi
akademis,
supervisi
manajerial,
maupun supervisi klinis untuk memberikan tambahan wawasan
kepada
profesionalisme pembelajaran
para
dan di
guru
untuk
sekolah.
dalam
peningkatan
memperbaiki
Kegiatan
kualitas
supervisi
oleh
pengawas ini ada yang bersifat individual dan bersifat rutin terjadwal sesuai kalender yang telah disepakati bersama
di
UPT
Pendidikan
Kecamatan
Kedungjati,
berlaku pula kegiatan supervisi oleh pengawas secara kelompok untuk memberi pembinaan secara bersama dengan muatan yang berbeda kepada satu kelompok sekolah, maupun pada satu gugus inti pada sekolah
81
tertentu. Kegiatan Berkelanjutan Pengawas
Pengembangan (PKB)
yang
TK/SD/SDLB
Keprofesian
dilaksanakan pada
oleh
Gugus
para
Hasanuddin
Kecamatan Kedungjati difokuskan pada kemampuan guru menyusun PTK. Adapun intensitas kegiatan ini secara umum dilakukan pada menjelang pelaksanaan ulangan tengah semester II (dua), menjelang
ulangan umum
semester II (dua). Khusus kegiatan PKB dilaksanakan pada Bulan Maret 2016. Obsevasi yang dilakukan di dalam kelas ini dengan menginventarisir permasalahan dalam menyusun PTK, seperti ; 1) tema PTK yang akan disusun
2)
materi yang akan ditulis yang menjadi
permasalahan di kelas, 3) sistematika cara menyusun PTK, dan 4) Bahasa yang digunakan dalam menyusun 3.
Hasil Kegiatan PKB dalam Meningkatkan Karir Guru Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan
uraian sebagai berikut:
Siklus I a.
Perencanaan Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan
menentukan peneliti
langkah-langkah
untuk
memecahkan
yang
akan
masalah.
dilakukan
Langkah
ini
merupakan upaya memperbaiki kekurangan guru dalam menyusun PTK kegiatan yang akan dilakukan adalah (1)
82
menyusun
jadwal
bimbingan
menyusun
PTK,
(2)
membuat dan meyiapkan instrumen penelitian berupa lembar
observasi
memperoleh
data
nontes,
(3)
menyiapkan refleksi dan perbaikan dalam melaksanakan PKB. b.
Tindakan Tindakan adalah aktivitas yang dirancang dengan
sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses menyusun PTK, sehingga proses pelaksanaan PKB dilaksanakan lebih maksimal dan baik. Dengan adanya supervisi kepala sekolah terhadap guru bisa meningkatkan kemampuannya menyusun PTK dan menguasai knmpetensi – kompetensi guru secara keseluruhan. Dengan hal ini guru akan mudah dalam mengerjakan admistrasi yang menyangkut dengan tugas pokoknya c.
Observasi Observasi adalah mengamati hasil atau dampak
dari
tindakan-tindakan
Observasi
dilaksanakan
yang
dilakukan
peneliti
selama
pengawas. kegiatan
berlangsung. Observasi meliputi pengawas terhadap guru. Berdasarkan observasi siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:
83
Tabel 4.1 Hasil Observasi Pelaksanaan PKB Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Komponen yang Dinilai Menyusun rencana kegiatan pengembangan keprofesian Menganalisis hasil evaluasi diri guru Menyusun jadwal pelaksanaan PKB Menyusun instrumen pelaksanaan PKB Kemampuan menyampaikan materi dalam PKB Melibatkan kepala sekolah dalam pelaksanaan PKB Menerima umpan balik pelaksanaan PKB dari guru Melakukan pengawasan pelaksanaan PKB Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan PKB Menjelaskan tindak lanjut pelaksanaan PKB Jumlah Ketuntasan
1
Nilai 2 3 √
4
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 15 8 29/40 x 100 = 72,5%
Keterangan: < 75% = Belum Tuntas
Kriteria: 80% - 100%
Sangat Baik
70% - 79%
Baik
60% - 69%
Cukup
<50%
Kurang
Sedangkan dalam hal karier guru terutama dalam menyusun PTK pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:
84
Tabel 4.2 Hasil Observasi Peningkatan Karier Guru dalam Menulis PTK Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Aspek yang diamati Kemampuan mengangkat tema PTK berdasar keadaan kelas Pemilihan materi yang akan ditulis Kemampuan menyusun judul Kemampuan merencanakan pelaksanaan PTK Kelengkapan dokumen penulisan Sistematika penulisan Otentisitas hasil yang dibuat Kemampuan menuangkan ide menulis Alokasi waktu Sumber dan bahan yang digunakan Jumlah Ketuntasan Keterangan
1
2
3
4
10 12 4 26/40*100% = 65% Belum tuntas
Berdasarkan pelaksanaan PKB dan kemudian dilakukan penilaian terhadap paningkatan karir guru semua masih dalam kategori cukup, artinya dengan pelaksanaan PKB pada siklus pertama ini masih belum mencapai ketuntasan sebagaimana yang dipersyaratkan. d.
Refleksi Berdasarkan
hasil
observasi
tersebut
diketahui
bahwa: 1)
Kemampuan pengawas dalam menyampaikan materi
dalam
PKB
masih
sangat
kurang,
sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus II 2)
Dalam menyusun PTK/PTS juga masih dalam
85
kategori
cukup
karena
keterbatasan
pengetahuan dan sumber belajar yang ada 3)
Dalam
proses
pelaksanaan
pembelajaran,
kemampuan guru juga dalam kategori cukup sehingga perlu perbaikan dalam pelaksanaan PKB.
Siklus II a.
Perencanaan Perencanaan pada siklus II difokuskan berdasarkan kekurangan pelaksanaan siklus I, yaitu: 1)
Merancang
pelaksanaan
PKB
dengan
menjelaskan bagaimana persiapan pembelajaran termasuk
didalamnya
tindakan
untuk
menyusun
penelitian
meningkatkan
kualitas
pembelajaran 2)
Menyiapkan penjelasan
media tatacara
untuk
memberikan
penyusunan
penelitian
tindakan 3)
Menjelaskan langkah-langkah menyusun karya tulis ilmiah yang lebih baik
b.
Pelaksanaan Pelaksanaan berikut:
86
PKB
ini
dapat
diuraikan
sebagai
1)
Guru
melakukan
evaluasi
diri
untuk
merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ajaran sebelumnya. 2)
Menyampaikan evaluasi diri tersebut kepada pengawas
3)
Pengawas melaksanakan PKB dengan jadwal yang sudah disepakati kemudian menjelaskan pada focus kemampuan menulis dan menyusun PTK.
4)
Pengawas menerima umpan balik dari guru dan kepala
sekolah
mengenai
penjelasan
yang
disampaikan. 5)
Pengawas meminta guru menyusun PTK.
6)
Pengawas
menilai
PTK
dan
memberikan
penilaian. c.
Observasi Tabel 4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan PKB Siklus II
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Komponen yang Dinilai Menyusun rencana kegiatan pengembangan keprofesian Menganalisis hasil evaluasi diri guru Menyusun jadwal pelaksanaan PKB Menyusun instrumen pelaksanaan PKB Kemampuan menyampaikan materi dalam PKB Melibatkan kepala sekolah dalam pelaksanaan PKB Menerima umpan balik pelaksanaan PKB dari guru Melakukan pengawasan pelaksanaan PKB
1
Nilai 2 3
4 √ √ √
√ √ √ √ √
87
9 10
Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan PKB Menjelaskan tindak lanjut pelaksanaan PKB Jumlah Ketuntasan
√ √ 12 24 36/40 x 100 = 90%
Keterangan: >75% = Tuntas
Kriteria: 80% - 100%
Sangat Baik
70% - 79%
Baik
60% - 69%
Cukup
<50%
Kurang
Sedangkan dalam hal karier guru terutama dalam menyusun PTK pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Observasi Peningkatan Karier Guru dalam Menulis PTK Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Aspek yang diamati Kemampuan mengangkat tema PTK berdasar keadaan kelas Pemilihan materi yang akan ditulis Kemampuan menyusun judul Kemampuan merencanakan pelaksanaan PTK Kelengkapan dokumen penulisan Sistematika penulisan Otentisitas hasil yang dibuat Kemampuan menuangkan ide menulis Alokasi waktu Sumber dan bahan yang digunakan Jumlah Ketuntasan Keterangan
88
1
2
3
4
15 20 35/40*100% = 87,5% Tuntas
Kriteria: 80% - 100%
Sangat Baik
70% - 79%
Baik
60% - 69%
Cukup
<50%
Kurang
Berdasarkan pelaksanaan pada siklus II, ketiga aspek indicator karir guru dala kategori sangat baik, di atas 80%, sehingga dengan pelaksanaan PKB dapat meningkatkan
karir
guru
terutama
kemampuan
menyusun PTK. d.
Refleksi Pelaksanaan siklus II sudah menunjukkan bahwa karir guru dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan PKB.
4.
Tanggapan para Kepala Sekolah dan Guru terhadap pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB. Kepala
Sekolah
dan
para
guru
ternyata
mempunyai tanggapan yang tidak jauh berbeda dalam menanggapi
kegiatan
PKB
yang
dilaksanakan
oleh
Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru. Para Kepala Sekolah dan guru yang aktif ini selalu senantiasa ingin belajar untuk mendapatkan tambahan pengetahuan
baru
dalam
mengembangkan
inovasi
pembelajaran, khususnya melalui kegiatan PKB
yang
89
selama ini jarang dilakukan, karena kegiatan supervisi pengawas mencakup semua kegiatan yang diberlakukan oleh sekolah dengan kendali dari dinas pendidikan. Guru
ingin
segera
bekerja
untuk
membuat
penelitian tindakan dalam rangka evaluasi pembelajaran di sekolahnya, supaya dalam pembelajaran mempunyai acuan yang lebih jelas. Mereka merasa sebagai guru selama ini belum begitu banyak mendengar tentang upaya evaluasi pembelajaran melalui PTK secara detail yang dapat langsung diterapkan di kelas. Pada kelompok inilah yang dapat diharapkan untuk mengembangkan sistem
pembelajaran
dalam
peningkatan
pada karir
semua guru.
materi pelajaran
Hasil
diskusi
dari
kelompok guru ini bersama para Pengawas TK/SD/SDLB dan Kepala Sekolah ternyata sangat menggembirakan, karena para guru sangat antusias dengan meminta penjelasan tentang tata kerja cara pengisian formatformat ceklis untuk pengecekan diri dalam menyusun PTK. Dari
pihak
Pengawas
TK/SD/SDLB
sendiri
mengalami kesulitan dalam melaksananakan tugasnya karena mempunyai kendalanya sendiri apabila turun ke sekolah-sekolah. Karena sampai saat ini kehadiran pengawas di sekolah dianggap sebagai kendala bagi guru karena sosok pengawas masih sebagai petugas yang
90
menakutkan
bagi
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran
di
sekolah.
Kegiatan
diskusi
yang
diharapkan terjadi pada saat kunjungan pengawas ke sekolah jarang muncul, karena Kedudukan
Pengawas
sebagai pejabat
faktor di atas tadi.
TK/SD/SDLB
masih
dianggap
yang harus dihargai kedatangannya
hanya sebagai pejabat resmi yang sedang mengadakan kunjungan resmi bukannya untuk diajak memecahkan berbagai permasalah pendidikan dan pembelajaran, yang berhubungan dengan pengembangan teknik pendidikan. Kegiatan
PKB
yang
dilaksanakan
Pengawas
TK/SD/SDLB ini ternyata dapat meningkatkan karir guru SD di UPTD Pendidikan Kedungjati dapat dikatakan menghasilkan
sambutan
positif dari Kepala Sekolah
selaku penanggung jawab, serta dari para guru kelas selaku
objek
kegiatan
PKB
penelitian. memang
Bagi
para
merupakan
guru hal
kelas
yang
ini
baru,
karena tahunya hanya kegiatan supervisi yang selama ini telah dilaksanakan
secara kurang terjadwal dan
belum dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK. Setelah
pelaksanaan
kegiatan
PKB
ini
berlangsung, dan sedikit memahami makna dan tujuan dari
pelaksanaan
kegiatan
PKBoleh
pengawas
ini,
ternyata para guru menyambut dengan cukup terbuka dan mau diajak berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam pelaksanaan pada pembelajaran
91
dan
mampu
Keterbatasan
menuangkan sumber
dalam
bahan
bentuk
untuk
tulisan.
menyusun
PTK
menjadi kendala mengingat wilayah Kedungjati yang jauh dari perkotaan. Kesulitan seperti
yang
pertemuan
para
sudah
diskusi
guru
dalam
disebutkan antara para
menyusun
di
atas
guru
PTK
tadi, pada
kelas, Kepala
Sekolah, dan Pengawas TK/SD/SDLB diutarakan secara terbuka oleh masing-masing guru, baik yang bersifat individu dari tiap guru maupun dari para siswa yang mempuyai kecenderungan ramai pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Dari setiap kesulitan yang
sudah terinventarisir ini Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen yang yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan
kepada
Kepala
Sekolah,
dan
motivasi
dari
Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat
meningkatkan
kinerja guru,
khususnya
pada
pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri
dalam
setiap proses pembelajaran. Dampak dari pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas
TK/SD/SDLB
Kedungjati dalam
92
penelitian
di ini
Gugus Hasanuddin adalah
tumbuhnya
semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk selalu
mendorong
para
gurunya
menjadi
lebih
termotivasi dalam menyusun penelitian tindakan kelas. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani mengutarakan meningkatkan
kekurangannya karir
atau
dalam
proses
kepangkatannya
melalui
penyusunan PTK sebagai salah satu komponennya. 4.1.2. Temuan Penelitian 1.
Kondisi empirik pada kegiatan pembelajaran PKB . Melihat fakta di lapangan tentang pelaksanaan
PKB di Gugus Hasanuddin Kedungjati
memang suatu
terobosan baru, dalam arti bahwa pelaksanaan supervisi yang berjalan selama ini mengalami hambatan tersendiri karena terbatasnya waktu, serta jadwal supervisi yang tidak terencana dengan baik serta materi supervisi yang kurang dapat meningkatkan karir guru. Kesulitan
yang
dialami
menyusun
atau
menulis
kurangnya
kemampuan
PTK guru
para
guru
dalam
ini
terjadi
karena
memahami
tatacara
penulisan karena memang tidak adanya standar yang baku dalam menyusun karya tulis ilmiah dan kurangnya bimbingan dari kepala sekolah atau pengawas yang ada. Sebagai
akibatnya,
kemampuan
guru
dalam
menulis masih sangat kurang selain factor keterbatasan waktu dan sumber acuan untuk menyusun PTK. Untuk mengatasi
kesulitan
tersebut
ini
dipandang
perlu 93
menggunakan perbaikan melalui PKB sekaligus sebagai upaya
untuk
meningkatkan
karir
guru
oleh
para
Pengawas TK/SD/SDLB. Adapun dilaksanakan
intensitas
kegiatan
PKB
yang
oleh Pengawas TK/SD/SDLB di Gugus
Hasanuddin
Kedungjati
pertemuan
berikutnya
masih
sangat
dilakukan
jarang.
supervisi
Pada pada
administrasi guru kelas, dan selanjutnya pada data akademis siswa, serta melakukan pertemuan bersama semua guru dan Kepala Sekolah untuk membahas masalah
kesulitan
yang dihadapi
para guru
dalam
pembelajaran dengan memberikan solusi jalan alternatif lainnya, berdasarkan temuan-temuan di lapangan. 2.
Tanggapan para Kepala Sekolah dan Guru terhadap pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB. Tanggapan dari para Kepala Sekolah dan para
guru ternyata mempunyai pendapat yang hampir sama dalam menanggapi kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru. Para Kepala Sekolah dan para guru merasa sebagai guru selama ini belum begitu banyak mendengar tentang inovasi pembelajaran secara detail yang dapat langsung diterapkan di kelas yang belum dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Kepada para guru kelompok inilah yang dapat
94
diharapkan
untuk
mengembangkan
sistem
pembelajaran
pada
semua
materi
pelajaran
dalam
peningkatan profesionalisme guru pada setiap kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya dalam menyusun PTK. Hasil diskusi dari para guru dan
dan Kepala
Sekolah bersama para Pengawas TK/SD/SDLB sangat menggembirakan, karena para guru sangat antusias dengan meminta penjelasan tentang tata kerja pengisian format-format check list untuk pengecekan diri dalam menyusun PTK. Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen
yang
sudah
ditentukan
untuk
dapat
dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan kepada Kepala Sekolah ini, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB
dalam
memberikan
solusinya
dapat
meningkatkan profesionalisme guru pada pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media pembelajaran, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Dampak dari kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh
Pengawas
Kedungjati
TK/SD/SDLB
dalam
penelitian
di ini
UPTD
Pendidikan
adalah
tumbuhnya
semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk mendorong para guru menjadi lebih termotivasi dalam membuat tulisan secara rutin untuk menyusun PTK. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani
95
mengutarakan
kekurangannya
dalam
proses
pembelajaran untuk didiskusikan dengan rekan kerjanya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran di sekolah melalui penyusunan PTK.
Sehingga
guru
dapat
1)
Menyusun program pengajaran, mulai dari menetapkan tujuan
pembelajaran,
pengembangan
bahan
dan
strategi pembelajaran, serta ketepatan dalam memilih media, metode, dan sumber belajar, 2) Melaksanakan program pengajaran, dengan menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat, mengatur ruangan, dan mengelola tumbuhnya interaksi belajar. 4.1.3. Pembahasan Adanya kesulitan yang dialami para guru dalam menulis
PTK
maupun
menyusun
PTK
untuk
meningkatkan karir guru. Permasalahan yang muncul pada
pembelajaran
di
UPTD
Pendidikan
Kedungjati
adalah; 1) Sempitnya alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan PKB, 2) Sebagian besar guru SD kurang begitu mampu memiliki waktu untuk menulis serta terbatasnya sumber buku acuan, 3) Beragamnya latar belakang pendidikan para guru SD, mulai dari SPG, D II, PGSD S1,
sehingga
pola
pandang
yang
berbeda
dalam
meningkatkan karir terutama dalam menyusun PTK. PTK merupakan langkah untuk memperbaiki pembelajaran sekaligus
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
kemampuan guru menulis dan menyampaikan laporan 96
hasil kegiatan pembelajarannya (Aqib, 2010). Sebagai akibat dari kurangnya kemampuan guru dalam menulis mengakibatkan karir guru mengalami stagnasi. Untuk mengatasi kesulitan ini dipandang perlu menggunakan
perbaikan
menulis
menyusun
dan
kemampuan sebuah
guru
laporan
dalam dengan
melaksanakan PKB oleh para Pengawas TK/SD/SDLB, guna
dapat
meningkatkan
karir
guru
pada
pembelajaran yang lebih berkualitas di Sekolah Dasar. Dalam bukunya Basic Principle of Supervision, Adams dan Dickley (1959: 2) mendefinisikan supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
Program
itu
pada
hakikatnya
adalah
perbaikan hal belajar dan mengajar. (Sahertian, 2000: 17). Menurut
Burton dan Bruckner (1955: 1), supervisi
adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari
dan
memperbaiki
faktor-faktor
yang
secara
mempengaruhi
bersama-sama
pertumbuhan
dan
perkembangan anak. Lebih luas lagi pandangan Kimball Wiles yang menjelaskan bahwa supervisi adalah bantuan yang
diberikan
untuk
memperbaiki
situasi
belajar
mengajar agar menjadi lebih baik. Dijelaskan bahwa situasi belajar tergantung
mengajar di sekolah akan lebih baik
kepada
keterampilan
supervisor
sebagai
pemimpin. Seorang supervisor yang baik memiliki lima keterampilan
dasar,
yaitu;
1)
Keterampilan
dalam
97
hubungan-hubungan dalam
proses
kelompok,
kepemimpinan mengatur
kemanusiaan, 3)
pendidikan,
personalia
2)
Keterampilan
Keterampilan
4)
sekolah,
dalam
Keterampilan dan
5)
dan
Keterampilan
dalam evaluasi (Kimball Wiles, 1955). Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa supervisi tidak lain dari usaha memberi layanan kepada guru-guru, baik secara individual
maupun
memperbaiki
secara
pengajaran.
kelompok
Kata
dalam
kunci
dari
usaha pemberi
supervisi pada akhirnya ialah memberikan layanan dan bantuan. (Sahertian, 2000: 19) Searah dengan pendapat para pakar di atas, maka
kegiatan
pemahaman,
PKB
gambaran
terutama dan
dalam
bimbingan
memberikan bagaimana
menyusun sebuah karya tulis dalam bentuk penelitian tindakan
kelas
merupakan
hal
positif
untuk
meningkatkan karir guru. Pada
kelompok
Kedungjati
inilah
mengembangkan
guru
di
diharapkan
kemampuan
UPTD
Pendidikan
untuk
menyusun
PTK
dapat dalam
peningkatan karir guru di sekolah. Hasil diskusi dari para guru bersama Pengawas TK/SD/SDLB dan Kepala Sekolah
dalam
motivasi
yang
cukup supervisi
98
penelitian
ini
ternyata
menggembirakan,
antusias dengan
karena
menerima
penjelasan
meminta
format-format
memberikan para
guru
dari
hasil
check
list
untuk
pengecekan diri dalam
pembelajaran
sebagai
pengembangan supervisi akademik. Glickman (1985: 21) menyatakan alasan perlunya supervisi dalam mewujudkan sekolah efektif, antara lain; 1) Supervisi dapat memperkuat keyakinan guru bahwa dirinya
tidak
bersama
seorang
dirinya,
2)
diri,
tetapi
Supervisi
efektivitas dan efesiensi
ada
dapat
orang
lain
meningkatkan
mengajar guru, 3) Supervisi
dapat meningkatkan kesadaran guru bahwa mereka saling melengkapi/sinergi dalam mencapai tujuan yang diharapkan, 4) Supervisi dapat merangsang guru untuk merencanakan
tujuan
pembelajaran
dan
bertindak
dengan lebih baik, dan 5) Supervisi menantang guru untuk dapat merefleksikan pekerjaan mereka dengan baik. Kepala
Para menerima
hasil
Sekolah
pelaksanaan
dan
guru
PKB
yang
dari
telah
Pengawas
TK/SD/SDLB secara aktif ini bekerja mandiri untuk mendapatkan
tambahan
mengembangkan inovasi oleh
Pengawas
mencakup
pengetahuan
dalam
pembelajaran. Kegiatan PKB
TK/SD/SDLB
semua
baru
kegiatan
dalam yang
penelitian
difokuskan
ini pada
kemampuan guru menulis dan menyusun PTK untuk meningkatkan karir guru. Menurut para pakar ini PKB lebih menekankan pada
aspek
peningkatan
kemampuan
menulis
dan
99
menuangkan ide serta permasalahan
yang dihadapi
sekaligus sebagai bagian integral peningkatan karir guru. Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh Harris (2008) yang menyatakan bahwa PKB lebih banyak terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk memelihara atau
mengembangkan
kemampuan
guru
dalam
meningkatkan karir melalui bentuk tulisan. Sedangkan menurut Wiles dan Bondi (2010: 9), yang
dimaksud
dengan PKB adalah pertama-tama membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang. Dalam konteks karir guru, yang dimaksud seseorang adalah guru, dan yang dimaksud tumbuh dan berkembang adalah karir guru yang senantiasa
bertambah
dan
berkembang
dalam
mengelola pembelajaran dan menyusun sebuah laporan yang
bermanfaat
untuk
karirnya.
Terkait
dengan
supervisi, Blandford (2000: 144) menyatakan bahwa menyatakan
bahwa
supervisi
mengidentifikasi permasalahan
membantu
sekolah
sekolah dan mencoba
menemukan pemecahannya. Pada tingkat kelas atau manajemen
pembelajaran,
supervisi membantu
guru
menyadari potensi mereka dan mengetahui bagaimana mengajar yang efektif. Bagi Kepala Sekolah, supervisi membantu memaksimalkan peran kepemimpinan atau manajemen pendidikan di sekolah. Kegiatan TK/SD/SDLB
100
supervisi sebagai
klinis
supervisor
oleh
Pengawas
sudah
mendapat
sambutan yang terbuka dari para guru yang telah melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan lancar, walau pun ditunggui oleh Pengawas di dalam kelas. Pada setiap
kesulitan
pembelajaran
yang
ini,
dialami
Pengawas
para
guru
memberikan
dalam
solusinya
melalui instrumen yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling
memberikan
masukan
Adanya sifat keterbukaan dari
sesama
rekan
guru.
guru kepada sesama
guru dan kepada Kepala Sekolah ini, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat
meningkatkan
profesionalisme
guru
pada
pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media pembelajaran, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 67) pelaksanaan PKB adalah
bentuk supervisi yang difokuskan pada
peningkatan kemampuan menulis melalui siklus yang sistematik, baik dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar perubahan
yang
nyata,
dengan
serta
cara
bertujuan mengadakan
yang
rasional.
Adapun
karakteristik PKB adalah sebagai berikut; 1) H ubungan tatap muka antara supervisor dan guru, 2) Tujuan adalah
untuk
pengembangan
profesional
guru,
3)
Kegiatan s ditekankan pada aspek-aspek yang menjadi
101
perhatian guru serta observasi kegiatan pengajaran di kelas, 4) Observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail, 5) Analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru, dan 6) Hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial bukan otoritarian. Dampak dari pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh
Pengawas
Kedungjati
TK/SD/SDLB
dalam
penelitian
di ini
UPTD
Pendidikan
adalah
tumbuhnya
semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk mendorong para guru menjadi lebih termotivasi dalam melaksanakan meningkatkan
pembelajaran kualitas
secara
pembelajaran
rutin di
untuk
kelas, demi
kemajuan peserta didiknya, dan mengupayakan adanya media
pembelajaran
sebagai
perlengkapan
standar
pelayanan minimal. Sedangkan terhadap para guru, menjadi
lebih
berani
mengutarakan
kekurangannya
dalam proses pembelajaran untuk didiskusikan dengan rekan
kerjanya
dalam
pembelajaran di sekolah.
mengembangkan
inovasi
Seperti yang diungkapkan
Hartoyo dalam kegiatan PKB, Pengawas TK/SD/SDLB (2008: 19), guru dapat tahu dan sadar terhadap tugas yang diembannya dengan selalu berupaya meningkatkan karir mereka sebagai guru, terutama dalam meningkatkan kemampuannya menulis dan menyusun menjadi sebuah laporan penelitian tindakan kelas.
102