BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini di adakan Di Yayasan Kanisius Sekolah Dasar Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Alamat: Jalan Raden Patah No. 1 Salatiga, 50711 Telp (0298) 316570. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi penulis untuk mengadakan penelitian di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Selain itu penulis juga sangat mengenal sedikit banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Penlitian ini mengunakan pembelajaran secara eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran PKn (Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat) di kelas V SD Kanisius Cungkup dan menggunakan pembelajaran secara Konvensional (Pengertian Organisasi, Manfaat Organisasi, Cara Memilih Organisasi dan Tugas Pengurus Organisasi). Dalam penelitian ini peneliti membagi menjadi dua pembelajaran dalam satu kelas dengan materi pelajaran yang berbeda yaitu: pembelajaran secara eksperimen dan pembelajaran secara konvensional. Kelas eksperimen (pembelajaran secara konvensional dan model pembelajaran examples non examples) adalah siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang berjumlah 25 siswa.
4.2. Analisis Data Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif sehingga peneliti perlu memaparkan hasil analisis data, uji normalitas, dan uji hipotesis data.
43
44
4.3. Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan hasil uji normalitas variabel hasil belajar (lampiran 27) dengan tehnik One Sample Kolmogrov-Smirov Test menunjukkan mean 83.8800 standar deviasi sebesar 7.36412 kolmogrov-smirnov sebesar 1.166 dan asymp.sig. (2-tailed) sebesar 0,132 (> 0,05) dengan taraf kepercayaan 5%. Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah berdistribusi
normal, dan Ho adalah berdistribusi tidak
normal. Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa S = P = 0,132. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,132 lebih besar 0,05 (0,132 > 0,05). Jadi H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
4.4. Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Model Pembelajaran Examples
Non Examples Dalam Pembelajaran. Langkah-langkah
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran examples non examples terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi) dan kegiatan akhir. Proses ini diharapkan bermanfaat bagi guru maupun siswa. Manfaat bagi guru adalah mempermudah guru
dalam
melaksanakan
proses
pembelajaran,
mempermudah
guru
menyampaikan pesan-pesan kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menguasai pesan-pesan yang guru sampaikan dan dapat menguasai pesan-pesan tersebut secara cepat, dan akurat sedangkan manfaat bagi siswa adalah untuk meningkatkan hasil belajar, untuk menambah ketertarikan dan keaktifan selama mengikuti pembelajaran serta mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Observasi digunakan untuk mengetahui tindakan atau kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Observasi tentang langkah-langkah penggunaan model pembelajaran examples non examples yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung (lihat lampiran 9) Berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran examples non
examples yang sudah di dapatkan oleh peneliti dan mendapatkan hasil yang sempurna terbukti Observer menilai Peneliti sudah sesuai didalam melakukan
45
proses kegiatan belajar, yaitu yang dilakukan oleh siswa dan mengajar yang dilakukan oleh guru hasilnya memuaskan. Dengan penilaian yang diberikan oleh observer sangat baik.
4.5. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik tes pada kegiatan pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran examples non examples dan pembelajaran secara konvensional. Pembelajaran secara konvensional yaitu pembelajaran seperti biasa kemudian pada akhir pelajaran diberikan pretest dan model pembelajaran examples non examples yaitu pembelajaran dengan menggunakan media gambar kemudian pada akhir pelajaran diberikan postest. Tujuan di berikan postest kepada siswa yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga atau tidak ada pengaruh sama sekali. Berdasarkan tabel rata-rata nilai siswa dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples dan pembelajaran secara konvensional (lampiran 28), adanya kenaikan nilai siswa dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples dan pembelajaran secara konvensional. Penggunaan model pembelajaran examples non examples dalam pembelajaran rata-rata nilainya 90,1200 sedangkan pembelajaran secara konvensional rata-rata nilainya 77,6400. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
4.6. Pengujian Hipotesis Dengan melihat persamaan nilai rata-rata hasil pembelajaran PKn pada pokok bahasan Pengertian organisasi, manfaat organisasi, cara memilih organisasi dan tugas pengurus organisasi
yang diajarkan dengan pembelajaran secara
konvensional dan pokok bahasan organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples yang dilakukan pada satu kelas dengan menggunakan perlakuan yang berbeda
46
yaitu dengan pembelajaran secara konvensional dan eksperimen (model pembelajaran examples non examples). Evaluasi di berikan kepada satu kelas yaitu pembelajaran secara konvensional (pretes) dan dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples (postes). Dengan materi pembelajaran yang berbeda pada soal pretes yang guru berikan setelah pembelajaran dengan pembelajaran secara konvensional dan soal postes sesudah guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
examples non examples. Hasil nilai pretest dengan pembelajaran secara konvensional dan hasil nilai postest dengan model pembelajaran examples non
examples (lampiran 29). Berdasarkan tabel hasil nilai pretest dengan pembelajaran secara konvensional dan hasil nilai postest dengan model pembelajaran examples non
examples (lampiran 29). Hasil rata-rata (mean) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples sebesar 90,12, dengan nilai maksimal 100 dan nilai minimal 86. Sedangkan nilai rata-rata siswa dengan pembelajaran secara konvensional sebesar 77,64, dengan nilai maksimal 86 dan nilai minimal 73. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples dari pada dengan menggunakan pembelajaran secara konvensional. Dari hasil pembelajaran yang dilakukan setelah treatmen, nilai tes untuk kedua pembelajaran tersebut dianalisis menggunakan Uji Paried Sample T-Test.
T-test digunakan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Berdasarkan tabel Paried sample statistics (lampiran 30) menunjukan ringkasan dari rata-rata dan sandard deviasi dari kedua perbandingan. Untuk sebelum penggunaan model pembelajaran examples non examples, rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,6400. Sedangkan sesudah penggunaan model pembelajaran examples non examples rata-rata hasil belajar siswa sebesar 90,1200.
47
Berdasarkan
tabel
paried
samples
correlations
(lampiran
31)
menunjukan hasil korelasi antara kedua buah samples. Korelasi ditunjukan dengan angka 0,614 dan angka probabilitas 0,001 dibawah 0,05. Ini berarti bahwa hubungan antara sebelum dan sesudah penggunaan model pembelajaran examples
non examples adalah nyata dan erat. Selanjutnya perhatikan output ketiga yaitu Hasil Uji Hipotesis (lampiran 32).
4.7. Hasil Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi
α = 5% atau 0,05. Berdasarkan Tabel Hasil Uji Hipotesis (lampiran 32) nilai t hitung sebesar -18.460 dengan sig 0,000. Tabel distribusi t dicari pada α = 5%:2 = 2,5% dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 25-1=24. Dengan pengujian 2 sisi = 0,025 hasil untuk t tabel sebesar 2,064 Nilai t hitung < t tabel (-18.460 < 2,064) dan signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non
examples terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 diterima.
4.8. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar eksperimen yang menggunakan model pembelajaran examples non examples hasilnya lebih baik dari pada menggunakan pembelajaran secara konvensional. Hasil ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran examples
non examples berpengaruh di gunakan pada mata pelajaran PKn materi pokok Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat. Hal ini terbukti dari hasil rata-rata pembelajaran secara konvensional dan model pembelajaran examples non examples. Nilai rata-rata siswa dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples lebih tinggi dari pada menggunakan pembelajaran secara konvensional. Rata-rata kenaikan penggunaan model pembelajaran examples non examples sebesar 90,12 sedangkan rata-rata
48
kenaikan penggunaan pembelajaran secara konvensional sebesar 77.64. Dengan nilai t hitung < t tabel (-18,460 < 2,064) dan Signifikansi 0,000 < 0,05. Dari hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,000 dibawah 0,05 menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Menurut Afrisanti Lusita (2011: 83) Model pembelajaran examples non
examples mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan. Kekurangan model pembelajaran examples non examples adalah tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan memakan waktu yang lama. Oleh sebab itu jika menggunakan model pembelajaran examples non examples peneliti harus memilih metode atau model yang tepat, materi pelajaran yang cocok untuk digunakan dan harus banyak berlatih untuk membagi waktu supaya waktu yang digunakan bisa sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan kelebihan model pembelajaran examples non examples adalah Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar, Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar dan Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Sesuai dengan teori Afrisanti Lusita (2011: 83) model pembelajaran examples non examples merupakan model mengajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus atau gambar yang relevan. Sehingga tercipta suasana yang kondusif (menyenangkan dan menggairahkan) karena siswa di harapkan aktif menganalisis gambar, sesuai dengan pendapat Mawardi (2011: 39) pembelajaran menyenangkan adalah suatu pembelajaran yang mempunyai suasana yang mengasyikkan sehingga perhatian peserta didik terpusat secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.