BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Deskripsi Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kalisari Kecamatan Blado
Kabupaten Batang. Siswa kelas IV berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Berdasarkan
data yang telah diperoleh peneliti menemukan
permasalahan bahwa hasil belajar 58 % siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA khususnya materi Sumber daya alam dibawah KKM. SD Negeri Kalisari memiliki 6 kelas dari kelas I sampai kelas VI dengan jumlah siswa 135 siswa yang terdiri dari 59 siswa laki-laki dan 76 siswa perempuan. Memiliki 1 kepala sekolah, 6 guru kelas yang PNS dan dan 2 guru wiyata bakti. Hubungan dengan komite sekolah sangat baik, hal ini ditunjukkan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh SD Negeri Kalisari, komite sekolah selalu dilibatkan untuk memajukan SD Negeri Kalisari. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa skor harian siswa kelas IV SD Negeri Kalisari masih di bawah KKM. Hal ini ditunjukkan dari rekapitulasi hasil penilaian ulangan harian siswa. Sebagian siswa masih mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dengan nilai KKM hanya 70 peserta didik hanya mampu mencapai ratarata 56. dengan 14 siswa belum tuntas belajar dan hanya 10 siswa yang tuntas belajar sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. 4.2
Deskripsi dan Pelaksanaan Tindakan Sebelum perbaikan pembelajaran pada siklus I perlu diketahui skor tes yang diperoleh
siswa dari hasil pembelajaran pra siklus. Adapun persentase hasil belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel 1.1
21
22
Tabel 1.1 Nilai Tes Pra Siklus No
Nilai
Frekwensi
Persentase
1
≥ 70
10
42%
2
60-69
4
17%
3
50-59
4
17%
4
40-49
3
12%
5
30-39
3
12%
24
100%
JUMLAH
Adapun skor ketuntasan belajar pra siklus mata pelajaran IPA siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Ketuntasan Belajar Pra Siklus Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisari Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No
Skor Ketuntasan
Jumlah Siswa
Persentase
1
≥ 70 (Tuntas)
10
42 %
2
< 70 (Belum Tuntas)
14
58 %
24
100 %
Jumlah
Dari tabel 1.2 dapat ditemukan siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau ≥ KKM 70 hanya sebanyak 10 siswa (42 %), dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau < 70 sebanyak 14 siswa (58 %. Dan rendahnya skor rata-rata kelas yang hanya mencapai 56 dan masih dibawah KKM 70. Melihat tingkat ketuntasan belajar yang masih rendah, maka penulis akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
23
Dalam penelitian tersebut peneliti akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yang akan diterapkan melalui dua siklus yaitu pada materi sumber daya alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA semester II. Hal ini dapat disampaikan melalui diagram 1. Diagram 1 Ketuntasan Belajar Pra Siklus Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisari Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
14 12 10 Tuntas
8
Tidak Tuntas
6 4 2 0 Tidak Tuntas
4.3
Diskripsi Hasil Siklus I
4.3.1
Perencanaan Tindakan
Tuntas
Perbaikan pembelajaran pada siklus I dilakukan untuk pokok bahasan Sumber Daya Alam dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Perbaiakan pembelajaran pada siklus I merupakan perbaikan pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran, dilakukan pre-tes untuk mengetahui seberapa jauh hasil belajar yang dimiliki siswa kelas IV SD Negeri Kalisari. Ternyata dalam mengerjakan tes, baik tes dalam proses maupun tes akhir hasilnya
24
kurang memuaskan dan waktu yang digunakan terlalu lama. Adapun dari hasil pre-tes diperoleh nilai rata-rata 56 dan sebagian siswa nilainya masih dibawah KKM. 4.3.2
Pelaksanaan tindakan. Setelah mengadakan pemebelajaran pra Siklus dan direfleksi, guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam rencana Pelaksanaan pembelajaran. Nilai Siklus I dapat dilihat dari tabel 2. Dari data tersebut dapat dilihat adanya kenaikan keteuntasan belajar yaitu dari 10 (42 %) siswa yang tuntas belajar menjadi 16 (67 %) 4.3.3
Hasil Pengamatan Pengamatan atau hasil observasi dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan .
data yang dikumpulkan meliputi data : 1)
Perilaku siswa selama proses pembelajaran
2)
Penilaian hasil pelaksanaan pemebelajaran
3)
Aktifitas guru selama pembelajaran
Guru berkolaborasi dengan teman sejawat untuk mengamati pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Hasil pengamatan observer tentang siswa antara lain beberapa siswa mulai memahami konsep sumber daya alam melalui model pemeblajaran kooperatif tipe STAD, namun dalam siklus I ini, guru belum maksimal dalam menerapkan model pemebelajaran kooperatif tipe STAD kepada siswa, terbukti nampak masih adanya siswa yang pasif ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. 4.3.4
Refleksi Refleksi dilaksanakan untuk mengulas pembelajaran yang sudah dlaksanakan . pada
kegiatan ini ditemukan beberapa kekurangan dalam pembelajaran antara lain : 1) Siswa belum maksimal dalam menerima materi pelajaran karaena penjelasan guru tentang materi sumber daya alam dengan menggunakan model kooperatif STAD terlalu cepat, 2) Guru belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kepada siswa. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dipandang perlu adanaya rencana tindakan sebagai berikut : 1) Guru tidak terlalu cepat dalam menjelaskan materi,
25
2) Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus membuat perencanaan yang matang serta memeperhitungkan waktu yang ada. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang skor nilai tes siswa pada siklus I dapat ditunjukkan dalam bentuk tabel 2.1 Tabel 2.1 Nilai Tes Siklus I No
Nilai
Frekwensi
Persentase
1
≥ 70
16
67%
2
60-69
1
4%
3
50-59
4
16%
4
40-49
3
13%
5
30-39
0
0%
24
100%
JUMLAH
Adapun skor ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I Model pemeblajaran Tipe STAD Kelas IV SD Negeri Kalisari Semester II Tahun pelajaran 2011/2012 Skor Ketuntasan
Jumlah Siswa
Persentase (%)
≥ 70 (Tuntas)
16
67
< 70 (BelumTuntas)
8
33
24
100
Jumlah
Berdasarakan data dari distribusi skor tes dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran yang dilakukan didalam kelas menggunakan model pembelajaran tipe STAD. Pada skor tes dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran pra siklus yang dilakuka di dalam kelas hanya mencapai ketuntasan 42 % setelah diadakan perbaikan dengan
26
menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada siklus I ketuntasan belajar meningkat menjadi 67 %. Hal ini dapat ditunjukkan dengan digaram 2. Diagram 2 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I Model Pembelajaran Tipe STAD Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisari Semester II Tahun Pelajaran 2010/2012
16 14 12 10
Tuntas
8
Tidak Tuntas
6 4 2 0 Tidak Tuntas
Tuntas
Pada diagram 2 dapat dilihat untuk hasil pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan, namun pembelajaran pada siklus I ini masih perlu perbaikan. Karena masih ada 8 siswa (33 %) yang nilainya masih dibawah KKM atau < 70. Hal ini belum memuaskan penulis, karena ketuntasan belajar masih jauh dari yang ditargetkan peneliti, yaitu ketuntasan belajar mencapai 80 %. Oleh karena itu, masih diperlukan perbaikan pembelajaran skilus II.
27
4.4
Deskripsi Siklus II
4.4.1
Perencanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus II merupakan perbaikan pembelajaran siklus I. Pada
dasarnya siklus II memiliki prinsip kerja yang sama dengan pelaksanaan tindakan siklus pertama dan dengan langkah pembelajaran sama dengan siklus I. Peneliti berusaha memperbaiki semaksimal mungkin pembelajaran dengan materi sumber day alam agar hasil belajar IPA meningkat. 4.4.2
Pelaksanaan Tindakan Setelah mengadakan pembelajaran pra siklus dan refleksi, guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Nilai siklus I dapat dilihat dari tabel 3. Dari data tersebut dapat dilihat adanya kenaikan ketuntasan belajar yaitu dari 16 (67 %) siswa yang tuntas belajar menjadi 22 (92 %). 4.4.3
Refleksi Setelah melakukan pembelajaran siklus 2 terdapat kelebihan dan kekurangan antara
lain: Pelajaran diikuti dengan baik oleh siswa, keseluruhan siswa memahami penjelasan dan contoh dari guru, hal ini terbukti dari sebagian besar siswa dapat mengerjakan soal evaluasi materi sumber daya alam dan mendapatkan nilai diatas KKM. Hal ini dapat dilihat dari table 3.1 Tabel 3.1 Data Nilai Pembelajaran Siklus II No
Nilai
Frekwensi
Persentase
1
≥ 70
22
92%
2
60-69
1
4%
3
50-59
1
4%
4
40-49
0
0%
5
30-39
0
0%
24
100%
JUMLAH
28
Adapun skor ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Negeri Kalisari Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Skor Ketuntasan
Jumlah Siswa
Persentasi (%)
≥ 70 (Tuntas)
22
92
< (Belum Tuntas)
2
8
24
100
Jumlah
Dari tabel 3.2 dapat dilihat hasil pembelajaran pembelajaran pada siklus II ini semua siswa telah tertarik mengikuti pembelajaran. Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD membantu siswa dalam memahami materi sumber daya alam. Selain itu juga dapat membantu siswa dalam bersosialisasi dan bekerjasama dengan temannya. Berdasarkan data dari distribusi skor tes dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dibandingkan sudah menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 25 %. Pada skor tes dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran siklus I yang dilakukan di dalam kelas hanya mencapai ketuntasan 67 %, dan setelah diadakan model pembelajaran tipe STAD pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 92 %. Hal ini dapat ditunjukkan dengan diagram 3. Untuk mendapatkan gambaran ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram 3.
29
Digram 3 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II Model Pembelajaran tipe STAD Siswa Kelas IV SDN Kalisari Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
J u m l a h
25 20 15
S i s w a
Tuntas Tidak Tuntas
10 5 0 Tidak Tuntas
4.5.
Tuntas
Pembahasan Antar Siklus Dalam bagian ini akan dipaparkan perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa antar
siklus. Pembahasan antar siklus dapat dijelaskan menggunakan tabel 4. Tabel 4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Kalisari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Pra Siklus Ketuntasan
Siklus I
Siklus II
Frekuensi Siswa
Persentase %
Frekuen si
Persentase %
Frekuensi
Persentase %
Tuntas
10
42
16
67
22
92
Tidak Tuntas
14
58
8
33
2
8
30
Dalam bagian ini akan dipaparkan perbandingan ketuntasan belajar siswa antar siklus. Adapun perbandingan ketuntasan hasil belajar antar siklus dapat dilihat pada diagram 4. Diagram 4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
25
20
15 Tidak Tuntas Tuntas
10
5
0 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran dari pra siklus ke siklus I ke siklus II ternyata semakin meningkat. Siswa yang tuntas pada pra siklus 42 % yang belum tuntas 58 %. Pada siklus I siswa yang tuntas mengalami kenaikan 25 %, menjadi 67 % dan yang tidak tuntas berkurang menjadi 33 %. Ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 25 %, dimana pada siklus I Ketuntasan belajar mencapai 67 % dan pada siklus II meningkat menjadi 92 % dan masih ada 2 siswa yang belum tuntas atau 8 % dari semua siswa. Hal ini dikarenakan 2 siswa yang belum tuntas tersebut lamban dalam berfikir. Hasil wawancara dengan guru kelas 1 dan 2 bahwa kedua anak tersebut selalu tinggal kelas, dikelas I dua tahun, dikelas II juga dua tahun.
31
Dengan metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini dikarenakan STAD memiliki gagasan utama yaitu memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru, dengan tujuan untuk mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.