BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1
Sejarah Blossom School Blossom School berdiri sejak tahun 2009, sekolah ini didirikan oleh Ibu
Shelly Tannis. Awalnya Blossom School mempunyai karyawan 20 orang, dengan berjalannya waktu sampai saat ini di tahun 2014 karyawan Blossom School ada 40 orang. Di sekolah ini proses belajar mengajar tidak diukur hanya berdasarkan semata-mata oleh nilai, namun lebih menekankan pada kemampuan individual dalam memimpin. Lingkungan sekolah yang bersahabat, penuh kemerdekaan namun seimbang dengan disiplin yang kuat. Sekolah Blossom mempunyai level Playgroup, TK, dan SD. Sejak awal di Blossom School, selalu memfokuskan diri dalam memberikan stimulasi kualitas Belajar Kognitif, lingkungan bahasa yang kaya, dan fasilitas pembangunan sosial, psikologis, dan fisik untuk siswa kami. Kami benar-benar percaya bahwa anak-anak datang ke dunia ingin belajar. Kecepatan, bagaimanapun, akan tergantung pada apakah dan sejauh mana kecenderungan anak untuk belajar, pertemuan, dan melibatkan lingkungan yang mendukung. Untuk level Playgroup terdiri dari Toddler, Pre Nursery, Nursery, Kindergarten 1, dan Kindergarten 2. Sedangkan untuk SD di Blossom School baru sampai dengan kelas 5.
47
48
4.1.2
Lokasi Blossom School Gedung Sekolah Blossom berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi
dan memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 500 siswa di Perumahan Citra Garden 3 Extention Blok F No 1, Kalideres, Jakarta Barat. Fasilitas ini menyediakan ruang yang tepat untuk lebih dari 45 ruang kelas instruksional, termasuk ruang kelas khusus untuk musik, komputer, bahasa, seni dan ilmu pengetahuan. Blossom School memiliki drop zone, akses internet, keamanan, CCTV dan pagar di sekitar seluruh areal sekolah.
4.1.3
Kurikulum Blossom School Di Blossom School, setiap kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
pembelajaran kepada anak-anak yang merangsang dan menyenangkan dengan kurikulum yang membantu mereka untuk menggunakan daya pikir anak yang luar biasa dan merayakan masa kecil mereka. Di Blossom School menggunakan kurikulum yang unik berstandar Internasional yaitu kurikulum yang mengadopsi dari berbagai Negara, yaitu Singapura, Amerika dan Kanada. Berikut Kurikulum yang unik berstandar internasional: 1.
Good Discipline of Language and Behavioural Skills;
2.
Independent Learning;
3.
Refinement of Senses;
4.
Gross Motor Development;
5.
Social Development;
49
6.
Creative Development
7.
Psychological/Personality Development
8.
Practical Life/Care for Self & Environment
9.
Fully International Experience
10. Mandatory Language Classes: Bahasa Indonesia & Mandarin 11. Reinforced Religious Values: Muslim, Christian, Catholic, Buddhist, Hindu 4.1.4
Seragam Blossom School Siswa Sekolah Blossom diwajibkan untuk mengenakan seragam sekolah
saat di sekolah. Seragam mempromosikan disiplin diri, mengidentifikasi siswa sebagai anggota komunitas sekolah, semangat belajar dan kebanggaan, dan menanamkan rasa memiliki.
Gambar III.1 Seragam Siswa dan Guru Blossom School (sumber:www.blossom-school.com)
50
Seragam dengan warna dasar abu-abu mencerminkan keamanan, kepandaian/inteligen,
tenang,
dan
serius,
kesederhanaan,
kedewasaaan,
konservatif, praktis, profesional, kualitas, tenang, masa depan (millennium). Bercorak batik yang melambangkan kecintaan terhadap budaya Indonesia. 4.1.5
Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Untuk memenuhi standar yang tinggi dalam pertumbuhan dan pendidikan anak secara kondusif (terstruktur) dengan kurikulum yang menekankan pada nilai-nilai kemandirian, kreatifitas dan moral. 2. Misi Menumbuh kembangkan dan memelihara bibit intelektual, berkompetensi dan etika yang kuat dalam pikiran dan hati anak-anak. 4.1.6
Logo Blossom School
Logo Blossom School Gambar III.2 (Sumber: www.blossom-school.com)
Adapun penjelasan dari Logo Blossom School sebagai berikut:
yang
51
Logo Blossom School memiliki bentuk dan makna yang sangat berarti buat perusahaan. Menurut Ibu Yenny Sugiarto selaku Public Relations Blossom School, Untuk logo dasar yang berbentuk bulat mengandung makna bahwa Blossom School menandakan sifat alam semesta yang tidak bertepi, mewakili sifat keabadian, bentuk bulat juga menandakan bahwa seperti bumi yang berbentuk bulat yang terdapat berbagai macam kehidupan alam semesta, yang mengisyaratkan bahwa Blossom School terdapat berbagai macam guru, siswa ataupun staff yang berkompeten, yang bersama-sama masih dalam proses belajar. Didalam Logo Blossom School juga terdapat bentuk tanaman yang sedang tumbuh kokoh pada akarnya, hal ini melambangkan bahwa Blossom School nanti kedepannya akan menumbuhkan bibit siswa yang akan memimpin dimasa depan sesuai dengan Misi Blossom School. Ada beberapa warna yang terdapat di dalam Logo Blossom School, yang pertama warna biru, warna biru apabila dilihat oleh mata sekilas terlihat sejuk dan terkesan lembut, warna biru dapat dideskripsikan sebagai warna yang berhubungan dengan percaya diri, teknologi, tegas. Warna biru juga sering disebut warna corporate karena biru memberikan kesan tenang dan bersifat professional. Biru juga juga sering melambangkan kepercayaan dan trustfulness. Yang kedua terdapat warna hijau yang berhubungan dengan alam, hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai, hijau akan menyeimbangkan emosi, menciptakan keterbukaan antara anda dan orang lain. Yang ketiga terdapat warna merah muda yang melambangkan warna yang feminim, warna ini selalu berhubungan yang bersifat kewanitaan, warna ini
52
memang melambangkan sebagian besar staf di Blossom School yang terdiri dari 80% perempuan. Yang keempat terdapat warna putih yang melambangkan murni tidak ada campuran apapun, sama halnya di Blossom School yang bergerak di dunia pendidikan yang mendidik anak-anak dari level preschool 1,5 tahun sampai dengan SD yang anak-anaknya masih belum mengerti dalam hal proses belajar. Yang kelima terdapat warna abu-abu yang melambangkan keseriusan, dapat diandalkan dan stabil, warna abu-abu merupakan warna permanen, sehingga dapat memberikan sebuah makna bahwa proses belajar yang dilaksanakan di Blossom School diberikan secara bertahap dengan keseriusan dan stabil sehingga ilmu yang didapat dengan harapan dapat diterima oleh siswa yang bersifat permanen.
53
4.1.7
Struktur Organisasi Berikut ini adalah kedudukan Public Relations di Blossom School.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
Ketua Yayasan
Kepala Sekolah
Accounting (Keuangan)
Public Relations
Wakasek TK
Wakasek SD
Guru & Staf
Admin
Guru & Staf
Gambar III.3
Struktur Organisasi Blossom School
4.1.8
Kedudukan Public Relations Blossom School Public Relations di Blossom School mempunyai kedudukan yang penting
untuk komunikasi antara Guru, Siswa, Orangtua Murid ataupun costumer. Public
54
Relations tersebut juga membantu proses terselenggaranya kegiatan yang dilaksanakan oleh Blossom School. Di dalam struktur organisasi Blossom School terdiri dari Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, Acconting (Keuangan), Public Relations, Wakasek TK, Wakasek SD, Administration, Guru dan Staf. Public Relations di Blossom School juga bertanggung jawab untuk menjaga dan membina hubungan yang harmonis antara pihak manajemen dan karyawan serta sebagai penghubung antara perusahaan dengan badan pemerintah.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Cara Penilaian validitas dengan membandingkan nilai r (korelasi)-hitung dengan r-tabel. Dimana r-tabel diperoleh dari nilai signifikansi (a=5%) dan jumlah subyek (N)=30 yaitu 0,361. Kriteria penilaian valid atau tidak adalah membandingkan nilai r-hitung tiap-tiap pertanyaan harus lebih besar dari r-tabel. Butir pertanyaan variabel Program Sosialisasi 7 Habits(X) berjumlah 8 pertanyaan, seperti terlihat pada tabel 4.1 di bawah, nilai product moment (rhitung) butir – butir pertanyaan berkisar antara 0,545 s/d 0,716 di mana nilai tersebut lebih besar dari nilai R tabel (0,361) maka seluruh butir pertanyaan variabel X dinyatakan valid.
55
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X Butir Soal
r-hitung
r-tabel
Status
X_1
0,626
0,361
Valid
X_2
0,689
0,361
Valid
X_3
0,545
0,361
Valid
X_4
0,712
0,361
Valid
X_5
0,716
0,361
Valid
X_6
0,563
0,361
Valid
X_7
0,644
0,361
Valid
X_8
0,673
0,361
Valid
Sumber: Data Diolah, 2017 Butir pertanyaan variabel Perubahan Sikap (Y) berjumlah 10 pertanyaan, di mana nilai product moment hitung (r-hitung) butir butir pertanyaan berkisar antara 0,393 s/d 0,771 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai r tabel (0,361) maka seluruh butir pertanyaan variabel Y dinyatakan valid.
56
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y Butir Soal
r-hitung
r-tabel
Status
Y_1
0,771
0,361
Valid
Y_2
0,683
0,361
Valid
Y_3
0,633
0,361
Valid
Y_4
0,587
0,361
Valid
Y_5
0,707
0,361
Valid
Y_6
0,686
0,361
Valid
Y_7
0,393
0,361
Valid
Y_8
0,421
0,361
Valid
Y_9
0,574
0,361
Valid
Y_10
0,548
0,361
Valid
Sumber: Data Diolah, 2017 Butir pertanyaan variabel perubahan sikap (Y) berjumlah 10 pertanyaan, dimana, nilai product moment (r-hitung) butir butir pertanyaan berkisar antara 0,393 s/d 0,771 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai r tabel (0,361) maka seluruh butir pertanyaan variabel Y dinyatakan valid. Uji reliabilitas dilakukan pada butir – butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid, kemudian diuji dengan metode Cronbach’s Alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu obyek. Kriteria suatu variabel dinyatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 karena menurut sekaran (1992) reliabilitas kurang dari 0,6
57
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.1 Hasil pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS 23 dirangkum dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Jmlh Item Valid
Cronbach’s
Status
Alpha Program Sosialisasi 7
8
0,880
Reliabel
10
0,873
Reliabel
Habits Perubahan Sikap Sumber: Data Diolah, 2017 Pada tabel diatas diketahui nilai Cronbach’s Alpha variabel X adalah 0,880 dan variabel Y adalah 0,873, maka dapat dinyatakan bahwa kedua variabel adalah reliabel. Dari hasil uji kualitas data tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dinyatakan valid dan reliabel dan layak digunakan untuk penelitian menggunakan analisis statistik selanjutnya. 4.2.2. Deskripsi Data Demografi Responden Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 November 2016 – 30 Juni 2017. Objek penelitian dilakukan di SDS Blossom School dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4-6 dengan jumlah responden 76.
111
Sekaran dalam Duwi Priyatno, 2008, Mandiri Belajar SPSS: Untuk Analisis Data & Uji Statistika, Mediakom, Jakarta, hal:76
58
Adapun data demografi responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini ditunjukkan berdasarkan kelasdi SDS Blossom School. Tabel 4.4 Demografi Responden berdasarkan kelas (N=76) Kelas
Frekuensi
Persentasi (%)
Kelas 4
35
46,06 %
Kelas 5
22
28,94 %
Kelas 6
19
25,00 %
Jumlah
76
100
Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh mayoritas responden siswa SDS Blossom School berada pada Kelas 4 yaitu sebanyak 35 siswa (46,06%) terbanyak, kedua kelas 5 yaitu sebanyak 22 siswa (28,94%), kemudian ketiga kelas 6 sebanyak 19 siswa (25%). Tabel 4.5 Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (N=76) Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
1. Laki-laki
40
52,63
2. Perempuan
36
47,37
76
100
Jumlah Sumber: Data Diolah, 2017
59
Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.5 yaitu sebanyak 40 siswa (52,63%) sedangkan yang perempuan sebanyak 36 siswa (47,37%).
4.2.3. Deskripsi Variabel Penelitian Analisis eksplanasi kausal variabel penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran dari jawaban responden kedua variabel. Variabel Program sosialisasi 7 Habits sebagai variabel bebas dapat dijelaskan dengan 2 dimensi yaitu Primer dan Sekunder. Sedangkan variabel terikat perubahan sikap terdiri dari 3 dimensi yaitu Kognitif, Afektif dan Konatif.
4.2.3.1. Variabel Program Sosialisasi 7 Habits Berikut distribusi skor jawaban tiap skala penilaian pada 4 (empat) butir pertanyaan dimensi Primer diinterpretasikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.6 Distribusi Skor Jawaban Responden Dimensi Primer No
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS
1
Saya menerima dengan 22
Jml
S
R
TS
STS
32
17
5
0
42,10%
22,36%
6,57% 0%
100%
33
11
5
76
76
jelas informasi sosialisasi 7 Habits dari Guru 2
28,94%
Saya menerima dengan 27
0
60
jelas informasi 7 habits 35,52%
43,42%
14,47%
6,57% 0%
100%
37
24
2
76
48,68%
31,57%
2,63% 0%
100%
Saya menerima informasi 21
37
15
3
76
7
48,68%
19,73%
3,94% 0%
dari Narasumber 3
Saya menerima dengan 13
0
jelas informasi 7 Habits 17,10%
dari arahan Orangtua 4
Habits
dari 27,63%
0
100%
pengetahuan diri sendiri Data Diolah, 2017 Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden menerima dengan jelas informasi 7 Habits. Hal ini dibuktikan banyaknya jawaban responden yang setuju (berkisar antara 42% s/d 48%) kemudian diperkuat dengan jawaban responden yang sangat setuju (berkisar antara 17% s/d 35%). Sehingga dapat disimpulkan dalam dimensi Sosialisasi Primer, siswa dapat menerima dengan jelas informasi 7 Habits. Siswa dapat mengaplikasikan dalam kegiatan belajar maupun kegiatan sehari-hari. Tabel 4.7 Distribusi Skor Jawaban Responden Dimensi Sekunder No
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS
5
Saya informasi dari video
memperoleh 12 7
Jml
S
R
TS
STS
38
17
5
0
76
50%
22,36%
6,57%
0%
100%
Habits 15,78%
61
6
Saya
memperoleh 22
informasi
7
Habits
28,94%
30
18
6
0
76
39,47%
23,68%
7,89%
0%
100%
33
18
8
0
76
43,42%
23,68%
10,52%
0%
100%
21
24
6
0
76
27,63%
31,57%
7,89%
0%
100%
dari Teman 7
Saya informasi
memperoleh 17 7
Habits 22,36%
dari majalah 8
Saya informasi
memperoleh 26 7
Habits 34,21%
dari referensi bacaan sendiri Data Diolah, 2017 Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa responden memperoleh Informasi 7 Habits dari beberapa sumber dan referensi sehingga informasi dapat tersampaikan. Hal ini dibuktikan banyaknya jawaban responden yang setuju (berkisar 27% s/d 50%) kemudian diperkuat dengan jawaban responden yang sangat setuju (berkisar antara 15% s/d 34%). 4.2.3.2. Variabel Perubahan sikap Berikut skor jawaban tiap skala penilaian pada 3 butir pertanyaan dimensi Perubahan Sikap diinterpretasikan dalam tabel di bawah ini:
62
Tabel 4.8 Distribusi skor Jawaban Responden Dimensi Kognitif No
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS
1
Saya
mengetahui 20
Jml
S
R
TS
STS
45
8
3
0
76
59,21%
10,52%
3,94%
0%
100%
38
5
3
0
76
50%
6,57%
3,94%
0%
100%
36
10
4
0
76
47,36%
13,15%
5,26%
0%
100%
aktifitas belajar sesuai dengan pola 7 Habits yang
sudah
saya
26,31%
pelajari 2
Saya
mengetahui 30
kegiatan
belajar
mengajar yang sesuai dengan
pedoman
7 39,47%
Habits 3
Saya
mengetahui 26
program
7
Habits,
sehingga
saya
jalankan
dalam
kehidupan sehari-hari baik
di
Sekolah
ataupun dirumah
34,21%
63
4
SDS Blossom School 26
36
10
4
0
76
47,36%
13,15%
5,26%
0%
100%
memberikan sosialisasi program 7 Habits
secara 34,21%
interaktif
kepada
siswa Data Diolah, 2017 Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa siswa belajar 7 Habits yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di Sekolah ataupun dirumah. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang sangat setuju berkisar antara 47% s/d 59% kemudian diperkuat dengan jawaban responden sangat setuju berkisar 26% s/d 39%. Tabel 4.9 Distribusi skor Jawaban Responden Dimensi Afektif No
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS
5
Saya
mengetahui 21
Jml
S
R
TS
STS
32
11
12
0
76
42,10%
14,47%
15,78%
0%
100%
aktifitas belajar sesuai dengan pola 7 Habits yang pelajari
sudah
saya
27,63%
64
6
Saya
mengetahui 8
kegiatan
29
23
16
0
76
38,15%
30,26
21,05
0%
100%
belajar
mengajar yang sesuai dengan
pedoman
7 10,52%
Habits Data Diolah, 2017 Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa siswa belajar mengajar sesuai dengan pedoman 7 Habits. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang setuju berkisar antara 38% s/d 42%, kemudian diperkuat dengan jawaban responden sangat setuju berkisar antara 10% s/d 27%. Tabel 4.10 Distribusi Skor Jawaban Responden Dimensi Konatif No
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS
7
Setelah
menjalankan 28
Jml
S
R
TS
STS
23
17
8
0
76
30,26
22,36%
10,52%
0%
100%
21
27
10
0
76
program sosialisasi 7 Habits, beberapa
terjadi perubahan 36,84%
sikap positif terhadap diri siswa 8
Saya
menerapkan 18
65
sikap
dan
perilaku 23,68%
27,63%
35,52%
13,15%
0%
100%
30
19
4
0
76
39,47%
25%
5,26%
0%
100%
27
16
18
0
76
35,52%
21,05%
23,68%
0%
100%
yang sesuai dengan 7 Habits 9
Saya akan mengajak 23 teman – teman untuk menerapkan 7 Habits yang disosialisasikan 30,26% oleh
SDS
Blossom
School 10
SDS Blossom School 15 mengajak siswa untuk selalu
19,73%
menggunakan
bahasa 7 Habits dalam bersikap Data Diolah, 2017 Berdasarkan distribusi skor jawaban responden diatas menunjukkan bahwa setelah proses sosialisasi 7 Habits, siswa menerapkan sikap dan perilaku 7 habits, siswa mengajak teman-temannya untuk menerapkan pola 7 habits yang sudah disosialisasikan.
66
4.2.4. Mean,Median, Mode
Statistics X_1 N
Valid
X_2
X_3
X_4
X_5
X_6
X_7
X_8
76
76
76
76
76
76
76
76
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
3,93
4,08
3,80
4,00
3,75
3,89
3,78
3,89
Median
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4
4
4
4
4
4
4
5
Missing
Mode
Data Diolah, 2017
Statistics Y_1 N
Valid
Y_2
Y_3
Y_4
Y_5
Y_6
Y_7
76
76
76
76
76
76
76
0
0
0
0
0
0
0
Mean
4,08
4,25
3,96
4,11
3,82
3,38
3,97
Median
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
3,00
4,00
4
4
4
4
4
4
5
Missin g
Mode
Statistics Y_8 N
Valid
Y_9
Y_10
76
76
76
0
0
0
Mean
3,62
3,95
3,51
Median
4,00
4,00
4,00
3
4
4
Missing
Mode
67
4.2.5. Uji Normalitas Data Untuk menggunakan alat analisis parametrik masih diperlukan syarat lain yaitu berupa uji normalitas. Menurut Sudarmanto Gunawan2, bahwa suatu penelitian yang melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan atau uji-f, menuntut suatu asumsi yang harus diuji, yaitu populasi harus berdistibusi normal. Karena jika menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normal harus terpenuhi, yaitu berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini digunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N Normal Parameters
76 a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
2
,0000000 6,04256226
Absolute
,083
Positive
,083
Negative
-,072 ,083 ,200
c,d
Sudarmanto Gunawan, 2005, AnalisisRegresi Linear Ganda dengan SPSS, Graha ilmu Yogyakarta, hal:105
68
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Data Diolah, 2017 Pada tabel 4.11 hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov Z didapat nilai-nilai signifikansi kedua variabel bernilai 0,200 sehingga nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dinyatakan berdistribusi normal.
4.2.6. Analisis Koefiesien Korelasi Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara program sosialisasi 7 habits dengan perubahan sikap, khususnya untuk mengetahui pengaruh program sosialisasi terhadap perubahan sikap siswa SDS Blossom School. Koefisien korelasi yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson. Hasil perhitungan SPSS 23 adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Kedua Variabel
Correlations Program
Program Sosisalisasi 7
Pearson Correlation
Sosisalisasi 7
Perubahan
Habits
Sikap 1
,229
*
69
Habits
Sig. (2-tailed) N
Perubahan Sikap
,047 76
76
*
1
Pearson Correlation
,229
Sig. (2-tailed)
,047
N
76
76
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Diolah, 2017 Hasil perhitungan pada tabel 4.12 menunjukkan terdapat hubungan/ korelasi antara kedua variabel tersebut, dimana nilai koefisien korelasi (r) didapat sebesar 0,229. Menurut Sugiyono3nilai korelasi 0,229 merupakan bentuk hubungan yang cukup kuat, maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup kuat antara program sosialisasi 7 habits terhadap perubahan sikap. Karena bernilai positif maka arah hubungannya adalah positif dapat diartikan pula bahwa semakin sering program sosialisasi 7 habits diberikan kepada siswa SDS Blossom School maka tingkat perubahan sikap akan semakin terlihat. 4.2.7 Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai veriabel bebas mengalami kenaikan dan penurunan. Dalam analisis ini terdapat analisis pengujian Anova atau uji-F, persamaan regresi, uji-t sebagai alat ukur pengujian hipotesis, dan koefisien determinasi. 3
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, hal:184.
70
Suatu model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak maka diuji dengan uji-F4, dimana hasil pengujian tersebut, dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.13 a
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
150,966
1
150,966
Residual
2738,442
74
37,006
Total
2889,408
75
F
Sig.
4,080
,047
b
a. Dependent Variable: Perubahan Sikap b. Predictors: (Constant), Program Sosisalisasi 7 Habits
Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan perhitungan sistem program SPSS 23, pada tabel 4.13 diperoleh angka F-hitung sebesar 4,080 dengan nilai probabilitasnya (p-value) 0,000 yang nilai di bawah angka kritis 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi tersebutlayak digunakan untuk meprediksi variabel dependen. Tabel 4.14
Coefficients
Model 1
4
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
29,966
Std. Error 4,353
Beta
t 6,884
Duwi Priyatno, 2008, Mandiri Belajar SPSS: Untuk Analisis Data & Uji Statistik, Jakarta: Mediakom, hal: 81
Sig. ,000
71
Program Sosisalisasi 7 ,279
,138
,229
2,020
,047
Habits a. Dependent Variable: Perubahan Sikap
Data Diolah, 2017 Dengan diketahui koefisien regresi pada variabel independen dan konstantanya seperti terlihat pada tabel 4.14 maka diperoleh model persamaan regresi, sebagai berikut: Y
= a+b.X =6,884 + 0,279.X Konstanta sebesar 6,884 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai program
sosialisasi 7 habits atau nilai X=0, maka perubahan sikap akan bernilai 6,884. Sedangkan koefisien regresi sebesar 0,279 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan ukur pada program sosialisasi , maka akan memberikan peningkatan perubahan sikap siswa sebesar 0,279. Untuk mengetahui keberartian atau signifikansi nilai koefisien regresi maka diuji dengn uji-t, dengan uji-t ini merupakan pengujian hipotesis, dimana hipotesis yang diajukan adalah: 1. Ho (ρ = 0)
: Tidak terdapat pengaruh antara program sosialisasi
terhadap perubahan sikap siswa SDS Blossom School 2. Ha (ρ ≠ 0)
: Terdapat pengaruh antara program sosialisasi terhadap
perubahan sikap siswa SDS Blossom School. t hitung = b sb
72
keterangan b= Koefisien Regresi Sb= Standar Error Jika berdasarkan perhitungan SPSS sebagaimana dalam tabel 4.14 didapat thitung sebesar 6,884 dan nilai probabilitas (ρ-value) 0,000 sedangkan t-tabel dicari berdasarkan tabel-t dengan kriteria ɑ=5; uji dua sisi dan df = n-2 = 74 maka t-tabel = 1,665. Maka t-hitung (6,884) nilainya lebih besar dari t-tabel (1,665)atau dari kriteria ρ-value (0,000) < 0,05, sehingga keputusan yang diambil adalah H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara program sosialisasi 7 habits terhadap perubahan sikap siswa SDS Blossom School. Gambar 4.14 Kurva Uji t
-1,665
-6,884
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program sosialisasi 7 habits terhadap perubahan sikap siswa maka dapat diukur melaluikoefisien determinasi.
73
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Model 1
R ,229
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
,052
,039
6,083
a. Predictors: (Constant), Program Sosisalisasi 7 Habits b. Dependent Variable: Perubahan Sikap
Sumber: Data Diolah, 2017 Berdasarkan perhitungan oleh sistem dengan program SPSS pada tabel 4.15 didapat koefisien determinasi atau didalam SPSS disebut R Square sebesar 0,229. Apabila nilai tersebut dalam satuan persentase maka menjadi 22,9% ; nilai ini mempunyai arti bahwa variabel program sosialisasi 7 habits memberikan kontribusi sebesar 22,9% pengaruhnya terhadap variabel perubahan sikap sedangkan sisanya 77,1% dipengaruhi oleh faktor faktor lain di luar faktor program sosialisasi. Atau dapat diartikan variabel program sosialisasi 7 habits mampu menjelaskan variabel perubahan sikap sebesar 22,9%. 4.3. Pembahasan Setelah melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh program sosialisasi “7 Habits” terhadap perubahan sikap dalam belajar siswa Sekolah Dasar Swasta Blossom School di Jakarta Barat periode (November 2016 – Juni 2017) dan peneliti telah menyebarkan kuesioner kepada 76 orang responden dengan total 18 item pertanyaan maka peneliti akan melakukan interpretasi data
74
sesuai data yang telah diperoleh dan menghubungkannya dengan konsep yang telah dijelaskan sebelumnya. Penelitian ini telah berhasil membuktikan bahwa Program sosialisasi 7 Habits memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan sikap dalam belajar siswa di Sekolah Dasar Swasta Blossom School Jakarta Barat. Koefisien korelasi yang dihasilkan dari dua variabel tersebut menunjukkan Nilai r = 0.229 menunjukkan hubungan linier positif (searah) antara Program Sosialisasi dengan Perubahan sikap.
4.3.1
Interpretasi Variabel Program Sosialisasi 7 Habits (X) Dari hasil pengujian yang telah dilakukan diatas setiap dimensi yang
terdapat dalam variabel program sosialisasi 7 habits (X) dapat diuraikan dengan analisa sebagai berikut: 1. Dimensi Primer Menyatakan bahwa responden menerima dengan jelas informasi 7 Habits. Hal ini dibuktikan banyaknya jawaban responden yang setuju (berkisar antara 42% s/d 48%) kemudian diperkuat dengan jawaban responden yang sangat setuju (berkisar antara 17% s/d 35%). Sehingga dapat disimpulkan dalam dimensi Sosialisasi Primer, siswa dapat menerima dengan jelas informasi 7 Habits. Siswa dapat mengaplikasikan dalam kegiatan belajar maupun kegiatan sehari-hari.
75
2. Dimensi Sekunder menunjukkan bahwa responden memperoleh Informasi 7 Habits dari
beberapa
sumber
dan
referensi
sehingga
informasi
dapat
tersampaikan. Hal ini dibuktikan banyaknya jawaban responden yang setuju (berkisar 27% s/d 50%) kemudian diperkuat dengan jawaban responden yang sangat setuju (berkisar antara 15% s/d 34%). Dari variabel program sosialisasi 7 habits (X) skor tertinggi didapat dari dimensi Sekunder dengan indikator “Saya memperoleh informasi 7 habits dari video” dengan nilai responden setuju 50%, sebagian besar responden setuju bahwa siswa memperoleh informasi 7 habits dari video yang mereka lihat. Dan nilai terendah dari dimensi primer dengan indikator “Saya menerima dengan jelas informasi 7 Habits dari arahan Orangtua” dengan nilai responden 2,63%.
4.3.2
Interpretasi Variabel Perubahan Sikap (Y)
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan diatas dalam variabel Perubahan Sikap memiliki beberapa dimensi diantaranya yaitu kognitif, afektif, dan konatif, dapat diuraikan dengan analisa sebagai berikut: 1. Dimensi Kognitif Menyatakan bahwa siswa belajar 7 Habits yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di Sekolah ataupun dirumah. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang sangat setuju berkisar antara 47% s/d 59% kemudian diperkuat dengan jawaban responden sangat setuju berkisar 26% s/d 39%.
76
2. Dimensi Afektif Menunjukkan bahwa siswa belajar mengajar sesuai dengan pedoman 7 Habits. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang setuju berkisar antara 38% s/d 42%, kemudian diperkuat dengan jawaban responden sangat setuju berkisar antara 10% s/d 27%. 3. Dimensi Konatif Menunjukkan bahwa setelah proses sosialisasi 7 Habits, siswa menerapkan sikap dan perilaku 7 habits, siswa mengajak teman-temannya untuk menerapkan pola 7 habits yang sudah disosialisasikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang setuju berkisar 35% - 39%, kemudian diperkuat dengan jawaban responden sangat setuju berkisar antara 30% - 36%. Secara umum jawaban-jawan terhadap pertanyaan – pertanyaan yang diajukan mempunyai respon positif dengan persentase jumlah jawaban setuju dan sangat setuju lebih dari 60%, namun masih ada jawaban diatas 30% yang kurang setuju sehingga point-point pernyataan tersebut menjadi perhatian dari Guru ataupun yayasan dari SDS Blossom School. Objek penelitian dilakukan di SDS Blossom School yang merupakan tempat peneliti bekerja sehingga dengan mudah mengamati bagaimana pengaruh program sosialisasi 7 habits, sehingga dapat mengubah ataupun mempengaruhi sikap siswa dalam belajar ataupun kehidupan sehari-hari. Gambaran umum yang menjadi responden adalah siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6 baik itu laki laki ataupun perempuan. Jawaban-jawaban responden
77
pada dimensi-dimensi kedua variabel cukup relevan. Untuk variabel program sosialisasi 7 habits merupakan sarana ataupun cara yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dari 7 habits itu sendiri. Sedangkan
untuk variabel
perubahan sikap adalah suatu hal yang diharapkan setelah program itu dilaksanakan. Untuk variabel perubahan sikap merupakan gambaran hasil yang diterima dari program sosialisasi 7 habits di SDS Blossom School. Secara umum jawabanjawaban responden mempunyai respon positif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan persentase jumlah jawaban setuju dan sangat setuju lebih dari 70% dan sangat sedikit siswa kurang/tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan sikap dapat dirasakan oleh siswa. Untuk membuktikan secara empiris bahwa program sosialisasi 7 habits berpengaruh terhadap perubahan sikap siswa di SDS Blossom School, maka dilakukan uji hipotesis melalui perhitungan statistik dengan bantuan program SPSS. Metode uji hipotesis terdapat pada analisi regresi linear sederhana yaitumetode uji-t. Uji – t bertujuan untuk menguji signifikansi nilai koefisien regresi. Kriteria pengujian sebagai persyaratan hipotesis diterim adalah nilai t-hitungharus lebihbesar dari t-tabel. Berdasarkan hasil perhitungan dari penelitian ini didapat bahwa nilai t-hitung sebesar 6,884 yang lebih besar darinilai t-tabel (1,665). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara program sosialisasi 7 habits terhadap perubahan sikap siswa SDSBlossom School. Kemudian dengan pengujian determinasi yang masih masuk dalam
78
analisis regresi linear sederhana didapat nilai 4,080 yang artinya bahwa variabel program sosialisasi 7 habits memberikan kontribusi sebesar 40,80%pengaruhnya terhadap variabel perubahan sikap sedangkan sisanya sebesar 50,20% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar faktor program sosialisasi 7 habits.