BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012 dan sampel diambil 65 siswa yang terdiri atas 33 siswa kelas X-3 dan 32 siswa kelas X-4. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Random (acak) Sederhana (simple random), yaitu metode pemilihan sampel semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel (Slameto, 2010). Sampel minimal diambil 25-30% dari populasi jika populasi lebih dari 100. Penelitian ini mengambil 34% dari jumlah populasi, sehingga didapat jumlah sampel 65.
B. Deskripsi Soal Pretest 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pretest Pengujian validitas soal pretest menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Arikunto (2009) item dikatakan valid jika ≥ 0,2. Hasil uji validitas soal pretest yang terdiri atas 15 item, diperoleh koefisien validitas yang bergerak dari 0,316 sampai 0,733. Hasil pengujian tersebut terdapat 2 item yang tidak valid atau gugur karena nilai < 0,2 yaitu nomor 4 dan 6. Jumlah item valid sebanyak 13 item, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1 Jumlah Item Valid Berdasarkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar (KD)
Indikator
Mengidentifikasi sifatsifat kubus, balok serta bagian-bagiannya.
Mengenal dan menyebutkan bidang rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok. Membuat jaring-jaring kubus dan balok. Menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
Membuat jaring-jaring kubus dan balok. Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok.
25
Nomor Soal
Total Soal Valid
1, 2, 3, 4*, 12
4
5, 6*, 10, 14
3
9, 13
2
26
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Menentukan rumus volume dan menghitung volume kubus dan balok. Menyelesaikan soal yang melibatkan kubus dan balok. Total
Nomor Soal
Total Soal Valid
7, 8, 11
3
15
1 13
Keterangan : * = item gugur/item tidak valid Setelah diuji validitasnya, item-item dari soal pretest yang dinyatakan valid dicari koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha cronbach diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar (2001) item dikatakan reliabel jika α ≥ 0,7. Hasil uji reliabilitas item soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Reliabilitas Soal Pretest Cronbach's Alpha .850
N of Items 13
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa koefisien reliabilitas soal pretest yaitu 0,850 hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas soal pretest tersebut reliabel sehingga soal layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. 2. Analisis Deskriptif Soal Pretest Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data pretest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan kedua kelas tersebut. Hasil analisis deskriptif soal pretest sebagai berikut :
27 Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Soal Pretest Descriptive Statistics N Pretest Kelas Kontrol Pretest Kelas Eksperimen Valid N (listwise)
Minimum 32 31 31
Maximum
15 38
Mean
100 92
Std. Deviation
62.00 70.97
21.991 15.154
Berdasarkan Tabel 4.3, nilai minimum kelas kontrol sebesar 15 sedangkan nilai minimum kelas eksperimen sebesar 38 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar 100, sedangkan nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 92. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 62,00 sedangkan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 70,97. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 21,991 sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 15,154. 3. Uji Normalitas Soal Pretest Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan variabel terikat berdistribusi normal. Uji KolmogorovSmirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05 sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Soal Pretest Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Pretest Kelas Kontrol Pretest Kelas Eksperimen
df
.119 .132
Shapiro-Wilk
Sig. 31 31
.200* .179
Statistic .956 .937
df
Sig. 31 31
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan Tabel 4.4, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berturut-turut adalah 0,200 dan 0,179 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal.
.230 .068
28 4. Uji Homogentas Soal Pretest Uji homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Salah satu cara untuk menguji homogenitas adalah dengan menggunakan Uji Bartlett. Data dikatakan homogen jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Soal Pretest Test of Homogeneity of Variances Nilai Pretest Levene Statistic 1.768
df1
df2 1
Sig. 61
.189
Berdasarkan Tabel 4.5, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,189 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut homogen. 5. Uji Banding Soal Pretest Analisis uji banding dua sampel digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai pretest pada kedua kelompok, dan kalau berbeda mana yang lebih baik. Uji banding dua sampel pada penelitian ini benar-benar di antara keduanya saling bebas, artinya bahwa kedua sampel tidak harus sama jumlah anggota sampel. Data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan yang sama jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dari kedua kelompok dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut :
29 Tabel 4.6 Hasil Uji Banding Dua Sampel Soal Pretest Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Sig.
t-test for Equality of Means
t
Nilai Equal Pretest variances 1.768 .189 -1.879 assumed Equal variances not assumed
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
df
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
61
.065
-8.968
4.773 -18.512
.576
-1.890 55.146
.064
-8.968
4.746 -18.478
.542
Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai signifikan adalah 0,065 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut memiliki rata-rata yang sama. C.
Deskripsi Soal Postest 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Posttest Pengujian validitas soal posttest menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Arikunto (2009) item dikatakan valid jika ≥ 0,2. Hasil uji validitas soal pretest yang terdiri atas 15 item, diperoleh koefisien validitas yang bergerak dari 0,269 sampai 0,697. Hasil pengujian tersebut terdapat 2 item yang tidak valid atau gugur karena nilai < 0,2 yaitu nomor 8 dan 13. Jumlah item valid sebanyak 13 item, dengan rincian sebagai berikut :
30 Tabel 4.7 Jumlah Item Valid Berdasarkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar (KD)
Indikator
Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
Menjelaskan bidang frontal, bidang ortogonal, garis frontal, garis ortogonal, sudut surut, dan perbandingan proyeksi dalam menggambarkan bangun ruang. Menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang. Menjelaskan penerapan rumusrumus volume dan luas permukaan bangun ruang. Total
Nomor Soal
Total Soal Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8*, 13*
7
9, 10, 11, 12, 15
5
14
1 13
Keterangan : * = item gugur/item tidak valid Item-item dari soal posttest yang telah diuji validitasnya dan dinyatakan valid dicari koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha cronbach diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar (2001) item dikatakan reliabel jika α ≥ 0,7. Hasil uji reliabilitas item soal posttest dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Reliabilitas Soal Posttest
Cronbach's Alpha
N of Items .826
13
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa koefisien reliabilitas soal posttest yaitu 0,826 hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas soal posttest tersebut reliabel sehingga soal layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
31 2. Analisis Deskriptif Soal Posttest Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan kedua kelas tersebut. Hasil analisis deskriptif soal posttest sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Soal Posttest Descriptive Statistics N Posttest Kelas Kontrol Posttest Kelas Eksperimen Valid N (listwise)
Minimum 32 28 28
23 46
Maximum 85 92
Mean 57.00 65.21
Std. Deviation 15.980 14.112
Berdasarkan Tabel 4.9, nilai minimum kelas kontrol sebesar 23, sedangkan nilai minimum kelas eksperimen sebesar 46 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar 85, sedangkan nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 92. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 57,00 sedangkan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 65,21. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 15,980 sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 14,112. 3. Uji Normalitas Soal Posttest Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan variabel terikat berdistribusi normal. Uji KolmogorovSmirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05 sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut :
32 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Soal Posttest Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Posttest Kelas Eksperimen Posttest Kelas Kontrol
Df
.162 .156
Shapiro-Wilk
Sig. 28 28
Statistic
.059 .077
df
.927 .963
Sig. 28 28
.051 .400
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan Tabel 4.4, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berturut-turut adalah 0,059 dan 0,077 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas Soal Posttest Uji homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Salah satu cara untuk menguji homogenitas adalah dengan menggunakan Uji Bartlett. Data dikatakan homogen jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Soal Posttest Test of Homogeneity of Variances Nilai Posttest Levene Statistic .336
df1
df2 1
Sig. 58
.565
Berdasarkan Tabel 4.11, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,565 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut homogen. 5. Uji Banding Soal Posttest Analisis uji banding dua sampel digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai posttest pada kedua kelompok, dan kalau berbeda mana yang lebih baik. Uji banding dua sampel pada penelitian ini benar-benar di antara keduanya saling bebas, artinya bahwa kedua sampel tidak harus sama jumlah anggota sampel. Data dari kedua kelompok sampel dikatakan
33 memiliki rataan yang sama jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dari kedua kelompok dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Banding Dua Sampel Soal Posttest Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Sig.
t-test for Equality of Means
t
Nilai Equal Posttest variances .336 .565 -2.097 assumed Equal variances not assumed
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
df
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
58
.040
-8.214
3.918 -16.056
-.372
-2.114 57.992
.039
-8.214
3.885 -15.991
-.438
Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai signifikan adalah 0,040 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut memiliki rata-rata yang berbeda. Hasil output pada Tabel 4.9 dapat dilihat jika rataan kelas kontrol yaitu 57,00 lebih rendah dari pada rataan kelas eksperimen yaitu 65,21. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. D. Deskripsi Angket Motivasi Belajar 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Pengujian validitas angket menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Arikunto (2009) item dikatakan valid jika ≥ 0,2. Hasil uji validitas angket motivasi belajar yang terdiri atas 30 item, diperoleh koefisien validitas yang bergerak dari 0,244 sampai 0,711. Hasil pengujian tersebut didapat 5 item yang tidak valid atau gugur karena nilai < 0,2
34 yaitu nomor 2, 12, 22, 24, dan 29. Jumlah item valid sebanyak 25 item, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.13 Jumlah Item Valid, dan Nomor Item Favourable dan Unfavourable Berdasarkan Aspek Motivasi Belajar No. 1 2 3 4 5 6
Indikator Motivasi Belajar Adanya harapan dan citacita masa depan. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. Adanya lingkungan belajar yang kondusif. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Adanya penghargaan dalam belajar.
No. Item
Jumlah Item
F
UF
5
1, 2*, 5
3, 4
5
8, 9, 10
6, 7,
5
11, 12*
13, 14, 15
5
16, 18, 19, 20
17
5
21, 22*, 23
24*, 25
5
26, 27, 28, 29*
30
Keterangan : * = item gugur/item tidak valid F = favourable, UF = Unfavourable Item-item dari angket motivasi belajar yang dinyatakan valid dicari koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha cronbach diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar (2001) item dikatakan reliabel jika α ≥ 0,7. Hasil uji reliabilitas item angket motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut : Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Cronbach's Alpha .885
N of Items 25
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa koefisien reliabiltas motivasi belajar yaitu 0,885 hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas angket motivasi belajar tersebut reliabel, sehingga angket layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. 2. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga diperoleh gambaran mengenai
35 keadaan kedua kelas tersebut. Hasil analisis deskriptif soal posttest sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Angket Motivasi Belajar Descriptive Statistics N Motivasi Kelas Kontrol Motivasi Kelas Eksperimen Valid N (listwise)
Minimum 30 30 30
Maximum
59 61
Mean
87 89
Std. Deviation
72.50 75.17
6.235 5.682
Berdasarkan Tabel 4.15, motivasi belajar minimum kelas kontrol sebesar 59, sedangkan motivasi belajar minimum kelas eksperimen sebesar 61 dan motivasi belajar maksimum kelas kontrol sebesar 87, sedangkan motivasi belajar maksimum kelas eksperimen sebesar 89. Rata-rata motivasi belajar kelas kontrol sebesar 72,50 sedangkan rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen sebesar 75,17. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 6,235, sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 5,682. 3. Uji Normalitas Angket Motivasi Belajar Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan variabel terikat berdistribusi normal. Uji KolmogorovSmirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05, sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut : Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Angket Motivasi Belajar Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Motivasi Kelas Kontrol Motivasi Kelas Eksperimen
df
.078 .098
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Shapiro-Wilk
Sig. 30 30
Statistic *
.200 .200*
.984 .984
df
Sig. 30 30
.924 .924
36 Berdasarkan Tabel 4.16, didapatkan nilai signifikan motivasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen berturut-turut adalah 0,200 dan 0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas Angket Motivasi Belajar Uji homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Salah satu cara untuk menguji homogenitas adalah dengan menggunakan Uji Bartlett. Data dikatakan homogen jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.17 sebagai berikut : Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Angket Motivasi Belajar Test of Homogeneity of Variances Motivasi Levene Statistic .186
df1
df2 1
Sig. 58
.668
Berdasarkan Tabel 4.17, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,668 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut homogen. 5. Uji Banding Angket Motivasi Belajar Analisis uji banding dua sampel digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi pada kedua kelompok, dan kalau berbeda mana yang lebih baik. Uji banding dua sampel pada penelitian ini benar-benar di antara keduanya saling bebas, artinya bahwa kedua sampel tidak harus sama jumlah anggota sampel. Data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan yang sama jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dari kedua kelompok dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.18 sebagai berikut :
37 Tabel 4.18 Hasil Uji Banding Dua Sampel Angket Motivasi Belajar Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Sig.
t-test for Equality of Means
T
Motivasi Equal variances .186 .668 -1.731 assumed Equal variances not assumed
95% Confidence Interval of the Sig. Difference (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower Upper
df 58
.089
-2.667
1.540 -5.750
.416
-1.731 57.506
.089
-2.667
1.540 -5.750
.417
Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai signifikan adalah 0,089 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut memiliki rata-rata yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar kelas eksperimen tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia dan konvensional memiliki pengaruh yang sama terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. E.
Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pembelajaran berbasis multimedia terhadap motivasi belajar dan hasil belajar pada siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012. Analisis uji yang digunakan adalah uji banding dua sampel, sehingga kedua kelompok data harus diuji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas nilai pretest pada siswa kelas X-4 SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan siswa kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan pembelajaran berbasis multimedia didapatkan nilai signifikan berturut turut 0,200 dan 0,179 > 0,05, sehingga dapat diartikan jika kedua kelompok data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas antara kelas X-4 dan X-3 didapatkan nilai signifikan 0,189 > 0,05 yang artinya kedua data tersebut homogen. Hasil uji banding nilai
38 pretest kelas X-4 dan X-3 didapat nilai signifikan 0,065 > 0,05, sehingga kedua data tersebut memiliki rata-rata yang sama. Siswa kelas X-4 sebagai kelompok kontrol diberikan pembelajaran konvensional sedangkan siswa kelas X-3 sebagai kelompok eksperimen diberikan pembelajaran berbasis multimedia. Kedua kelompok diberikan posttest setelah kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran berbasis multimedia. Uji normalitas nilai posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan nilai signifikan berturut-turut 0,059 dan 0,077 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas soal posttest kedua kelompok didapat nilai signifikan 0,565 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut homogen. Analisis uji banding dua sampel antara hasil belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen diperoleh nilai signifikan sebesar 0,040 < 0,05, menunjukkan kedua kelompok memiliki rataan yang berbeda. Hasil output pada Tabel 4.9 dapat dilihat jika rataan kelas kontrol yaitu 57,00 lebih rendah dari pada rataan kelas eksperimen yaitu 65,21 menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol, sehingga dapat diartikan bahwa pembelajaran berbasis multimedia memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gandhi (2009) yang mengatakan bahwa pemanfaatan multimedia meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran matematika berbasis multimedia memudahkan siswa untuk memahami dan membayangkan bentuk bangun dimensi tiga seperti irisan, perpotongan garis dengan titik, perpotongan garis dengan garis, perpotongan garis dengan bidang, dan perpotongan bidang dengan bidang. Gambaran bangun ruang yang ditampilkan oleh multimedia tersebut dapat dipahami oleh siswa dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Siswa yang diajar menggunakan multimedia memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran multimedia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai posttest siswa yang diajar menggunakan multimedia lebih tinggi dari pada nilai posttest siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan angket motivasi belajar untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pembelajaran berbasis multimedia terhadap motivasi belajar siswa. Angket
39 motivasi diberikan setelah kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran berbasis multimedia. Uji normalitas angket motivasi belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan nilai signifikan berturut-turut 0,200 dan 0,200 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas angket motivasi belajar kedua kelompok didapat nilai signifikan 0,668 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut homogen. Hasil uji banding dua sampel antara motivasi belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,089 > 0,05, menunjukkan kedua kelompok memiliki rataan yang sama sehingga dapat diartikan bahwa pembelajaran berbasis multimedia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Pembelajaran berbasis multimedia membuat siswa aktif untuk menjawab pertanyaan guru tetapi tidak meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru dikarenakan siswa memahami penjelasan yang sebelumnya disampaikan oleh guru. Siswa memahami bentuk bangun dimensi tiga karena guru menggunakan multimedia dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada nilai posttest yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis multimedia terlihat perbedaan yang signifikan dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran berbasis multimedia memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai rata-rata hasil belajar matematika, hal ini membuktikan bahwa siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis multimedia lebih memahami materi pelajaran dari pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran berbasis multimedia lebih efektif meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran berbasis multimedia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Siswa hanya lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru karena siswa memahami materi yang disampaikan menggunakan multimedia tetapi tidak meningkatkan motivasi belajar siswa.