24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian yang diperoleh berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan penglolaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan metode demonstrasi.
4.1. Gambaran Umum subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sambirejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Letak SD Negeri 1 Sambirejo di desa Sambirejo Kecamatan Wirosari kurang lebih 1 km dari kantor Dinas UPTD kecamatan Wirosari. Akses ke SD Negeri 1 Sambirejo sangat mudah karena terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan antara Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan. Sehingga mudah dijangkau bagi guru maupun siswa. Siswa SD Negri 1 Sambirejo berjumlah 150 siswa. Terdiri dari kelas I sampai kelas VI. Dengan jumlah ruangan kelas masing –masing 1 ruangan. Msaing – masing kelas diampu oleh 1 orang guru. Kegiatan Belajar Mengajar dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10 WIB. Kecuali pada hari jum`at sampai dengan pukul 10.30. Jumlah tenaga kependidikan yang ada di SD Negeri 1 Sambirejo sebayak 10 orang masing – masing terinci 1 kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru Olah Raga, dan 1 guru Mulok. Dari pengamatan peneliti, kondisi sosial SD Negeri 1 Sambirejo termasuk golongan menengah ke bawah. Sehingga kesadaran orang tua dengan pendidikan anak masih kurang.
25
4.2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sambirejo pada kelas II semester 1 tahun pelajaran 2010 /2011 dengan jumlah 27 siswa. Terdiri dari 15 siswa perempuan dan 12 siswa laki – laki pada mata pelajaran Matematika dengan Standar Kompetensi Daur hidup Berbagai Hewan dengan metode Demonstrasi
4.2.1. Kondisi Awal Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran tentang daur hidup berbagai hewan di kelas IV semester 1 Sekolah Dasar Negeri 1 Sambirejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan, peneliti memperoleh data hasil tes formatif di bawah standar ketuntasan Adapun hasil tes formatif sebelum perbaikan pembelajaran disajikan pada tabel 1 berikut :
No
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan Pembelajaran Statistik Sebelum Perbaikan
1.
Nilai terendah
40
2.
Nilai Tertinggi
75
3.
Rata-rata
50
4.
Banyak siswa dengan nilai < 60
21
5.
Banyak siswa dengan nilai ≥ 60
6
6.
Ketuntasan Klasikal
7.
Kriteria Ketuntasan Minimal
22% 60
Dari tabel 1 tersebut terlihat hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dari 27 siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 ada 21 dan yang mendapatkan nilai di atas 60 ada 6 siswa dengan ketuntasan belajar hanya 22% dengan nilai rata-rata 50 untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:
26
Tabel 4.2 Tabulasi Frekuensi Hasil Evaluasi Belajar Sebelum Perbaikan No Rentang Nilai Jumlah Siswa 1.
40 – 50
8
2.
50 – 59
13
3.
60 – 70
2
4.
71 – 80
4
5.
80 – 90
6.
90 – 100
Jumlah
27
Hasil evaluasi dari 27 siswa yang mendapat nilai 40 – 50 sebanyak 8 siswa, nilai 50 – 60 sebanyak 13 siswa, nilai 59 –70 sebanyak 2 siswa, nilai 71 – 80 sebanyak 4.
4.2.2. Siklus I Berdasarkan uraian kondisi awal peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Sambirejo di atas, kemudian peneliti melakukan siklus I. adapun tindakan yang akan dilakukan pada siklus I sebagai berikut : a) Perencanaan ( planning ) Pada pelaksanaan Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing – masing berdurasi waktu 4 x 35 menit. Sebelum tindakan siklus I dilaksanaan,terlebih dahulu direncanakan untuk tiap pertemuan sudah dipersiapkan. Adapun perencanaan untuk siklus I untuk tiap pertemuan adalah menyusun RPP dengan standar kompetensi daur hidup berbagai hewan,pembuatan lembar pengamatan yang akan digunakan untuk mengamati pembelajaran pada peserta didik dan guru pada tiap pertemuan saat pembelajaran Ilmu Prngrtahuan Alam dengan menggunakan benda metode demonstrasi. Menyiapkan LKS ( Lembar Kerja Siswa ) dan soal – soal untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang disajikan. Menyiapkan metode yang akan digunakan pada tiap pertemuan dalam pembelajaran siklus I yaitu metode Demonstrasi
27
b) Tindakan Pelaksanaan dan Observasi i. Pertemuan Pertama Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua dengan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.. Indikator yang akan dicapai diantaranya menjelaskan daur hidup kecoa,nyamuk,kupu – kupu, dan kucing dengan benar. Langkah – langkah pembelajaran yang diambil pada siklus I diantaranya Apersepsi dengan menyiapkan tempat duduk peserta didik dan mengabsen kehadiran pesertas didik,menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru menjelasankan materi tentang Daur hidup beberapa hewan. Guru membagi LKS yang berupa soal – soal kepada peserta didik. Setelah semua selesai, guru meminta masing – masing peserta didik membacakan hasilnya di depan kelas dilanjutkan dengan pembahasan hasil peserta didik. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas. Pada kegiatan akhir atau penutup, guru menarik kesimpulan dari semua proses kegiatan pembelajaran. Kemudin guru memberikan refleksi dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang baru saja di pelajari peserta didik. Selama peneliti melaksanakan pembelajaran, Observer mengamati jalannya proses pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui kelemahan dan kelebihan guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Dari lembar pengamatan ( data terlampir ) diketahui yang menjadi kelemahan dan kekurangan guru pada pertemuan pertama diantaranya adalah guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi,kurang tegas dalam menegur siswa yang melakukan aktifitas di luar pembelajaran,kurang melibatkan peserta didik di dalm menarik kesimpulan di akhir pembelajaran. Kelebihan guru saat mengajar pada pertemuan pertama antara lain guru sudah memperiapkan secara optimal,sebelum masuk kegiatan inti guru sudah melakukan apersepsi dan tidak lupa menyampaikan tujuan dari pembelajan yang akan dicapai. Sedangkan kekurangan peserta didik pada pertemuan pertama antara lain;tingkat penguasaan materi masih rendah,peserta didik masih mengalami kebingungan dalam menangkap materi yang diajarkan guru. Karena ada
28
beberap peserta didik yang tidak memperhatikan saat guru memberi penjelasan,masih ada peserta didik yang pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kelebihan peserta didik pada pembelajaran pertemuan pertama adalah peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan sebagian besar pesrta didik turut aktif dalam proses pembelajaran. Setelah memperhatikan kekurangan tersebut guru merencanakan tindakan perbaiakan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutya. Kegiatan tersebut diantaranya akan mengkondisikan situasi kelas sebelum proses pembelajaran dimulai,guru akan memberikan penjelasan secara detail materi pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran,guru akan bersikap lebih tegas menegur siswa yang melakukan aktifitas di luar pembelajaran serta akan melibatkan peserta didik di dalam mengambil kesimpulan materi pada akhir proses pembalajaran. ii. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Sebelum melasanakan pertemuan kedua maka peneliti mempesiapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang nantinya akan digunakan dalam pertemuan kedua. Perencanaan tersebut diantaranya adalah melakukan diskusi dengan Observer untuk menentukan waktu pertemuan kedua,merancang kegiatan pembelajaran ynag lebih baik dan menyiapkan lembar pengamatan bagi guru dan peserta didik. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 November 2011,peneliti melanjutkan meteri selanjutnya. Kegiatan awal pembelajaran guru menanyakan materi sebelumnya. Sebagai apersepsi guru menanyakan kepada peserta didik untuk mendiskripsikan daur hidup nyamuk sesuai dengan gambar yang ditampilkan guru. Kemudian guru membagi kelas menjadi 4 – 5 kelompok dilanjutkan kerja kelompok dengan Lembar Kerja Siswa berupa soal – soal permasalahan yang yang sudah dibagikan oleh guru. Setelah semua selesai masing – masing kelompok membacakan hasil kerja kelompok. Guru memberikan penghargaan ( reward ) pada peserta didik yang mau membacakan hasil kelompok di depan kelas. Guru membahas hasil kerja kelompok secara bersama – sama. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi yang belum jelas. Kemudian bersama peserta didik guru menyimpulkan materi
29
pembelajaran. Selanjutnya untuk mengakhiri pertemuan Kedua guru memberikan kesimpulan materi, umpan balik dan motivasi serta pesan moral kepada peserta didik. iii. Pertemuan Ketiga Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 Novenber 2011,dengan durasi waktu 2 x 35 menit. Pada pertemuan ini guru mengadadakan perbaikan dan pengayaan tentang matri yang telah dipelajari siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Kegiatan awal pertemuan Ketiga, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah lalu. Dari hasil tanya jawab tersebut guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan Pada kegiatan inti pada pertemuan ketiga guru memberikan soal – soal evaluasi kepada peserta didik dan dikerjakan secara individu untuk mengukur tingkat keberhasilan pada siklus pertama. Setelah peserta didik semua selesai mengerjakan evaluasi guru mengumpulkan hasil evaluasi. Guru bersama peserta didik membahas hasil evaluasi yang telah selesai dikejakan. Pada akhir kegiatan guru merefleksi kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan. Langkah – langkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan langkah – langkah pembelajaran yang disusun dalam RPP. Siswa juga sudah menunjukkan keaktifan dan kesiapan dalam menerima tugas dari guru. Pertemuan kedua ini merupakan kegiatan terakhir pada siklus I Pada saat proses kegiatan pembelajaran menggunakan metode Demonstrsi berlangsung, guru kelas IV ( Observer ) mengamati proses pembelajaran tiap pertemuan berlangsung. Dari hasil pengamatan tersebut digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya. c) Hasil Belajar Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan metode Demonstrasi, peneliti memberikan evaluasi tertulis pada akhir siklus I pada pertemuan kedua. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, dari prestasi belajar sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanankan tindakan pada siklus I. Hal ini dapat dilihat pada rekap nilai ulangan harian sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I ( terlampir ). Hasil belajar peserta didik yang diperoleh sebelum pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada siklus I dari jumlah 27 peserta didik yang
30
mencapai ketuntasan ( KKM > 60 ) adalah 6 peserta didik. Nilai terendah pada siklus I adalah 40. Sedangkan nilai tertinggi pada kondisi awal adalah 75 dengan nilai rata – rata 50 . Oleh Karena itu perlu adanya adanya tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus I sehingga diperoleh hasil belajar yang meningkat. Setelah dilaksanakan tidakan pada siklus I hasil yang diperoleh peserta didik pada siklus I mengalami peningkatan, dari jumlah 27 peserta didik 19 atau dengan kata lain 70,37% mencapai ketuntasan ( KKM > 60 ) dan 8 peserta didik atau 29,63% belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai terendah pada siklus I 50 dan nilai tertinggi 100. Dengan nilai rata – rata 80. Dengan demikian hasil belajar peserta didik meningkat dibanding sebelum dilaksanakan tindakan pembelajaran pada siklus I. Namun belum mencapai indikator kinerja yang telah direncanakan ( 100% peserta didik mencapai ketuntasan dalam pembelajaran ). Agar hasil belajar mencapai ketuntasan sesuai dengan KKM ( > 60 ) maka diadakan tindakan siklus II untuk mencapai indikator kinerja yaitu > 80% peserta didik mencapai ketuntasan. d) Refleksi Setelah guru melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi terjadi peningkatan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian nilai rat – rata 80 dari kondisi awal nilai rata – rata 50. Dari 6 peserta didik yang mecapai ketuntasan mejadi 19 peserta didik. Pada refleksi ini,peneliti mendapat masukan dari obsever agar alat peraga gambar siklus daur hidup hewan di tampilkan pada saat memberikan penjelasan materi sehinnga peserta didik lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Selain alat peraga observer menyarankan agar diselingi metode diskusi dalam pembelajaran pada siklus I. Masukan dari observer dilaksanakan untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. Dengan alat peraga siklus daur hidup hewan yang didemostrasikan pada tertemuan berikutnya pembelajaran terlihat lebih aktif dan peserta didik lebih tertarik sehingga proses pembelajaran nampak lebih hidup.
31
4.2.3. Siklus II a) Perencanaan ( planning ) Pada siklus II terdiri dari 2 x pertemuan dengan durasi waktu mengajar 4 x 35 menit. Sebelum tindakan siklus II dilaksanakan, perencanaan tindakan tiap pertemuan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk melaksanakan siklus II adalah mempersiapkan instrument untuk pengamatan, evaluasi dan alat peraga yang akanndigunakan dalam deminstrasi. Agar efektifitas pembelajaran lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I dan peserta didik lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. b) Tindakan Pelaksanaan dan Observasi i. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2011 melalui beberapakegiatan. Kegiatan awal dilaksanakan dengan Kompetensi Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Langkah – langkah pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya adalah sebelum pelajaran dimulai berdoa dulu dan mengabsen peserta didik. Setelah selesai dilanjut dengan kegiatan inti. Kegiatan tersebut guru menjelaskan dengan gambar Siklus Daur Hidup kecoa, nyamuk,kupu – kupu dan kucing . Setelah selesai menjelaskan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi yang belum jelas. Kemudian guru membagi kelas menjadi 4 – 5 kelompok dilanjutkan penjelasan cara mengerjakan Lembar kerja Kelompok. Setelah smua kelompok selesai mengerjakan tugas guru meminta perwakilan kelompk untuk membacakan hasil kerja kelompok kemudian guru membahasnya bersama – sama. Guru merefleksi bersama tentang pembelajaran yang telah dilakukan.Pada akhir kegiatan guru memberikan pertanyaan – pertanyaan secara lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang baru saja dipelajari, Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. ii. Pertemuan Kedua Kegiatan terakhir pada siklus II dilaksanakan pada pertemuan kedua tanggal 14 Desember 2011. Langkah – langkah pada kegiatan awal adalah guru mengabsen peserta didik kemudian mengajukan pertanyan – pertanyaan tentaang pelajaran yang telah
32
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan inti yang dilakukan adalah guru membagi kelas mejadi 4 – 5 kelompok untuk mengadakan demonstrasi dan ekperimen tentang daur hidup ulat. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan Lembar kerja kelompok yang telah dibagikan. Guru meminta perwakilan kelompok untuk melaporkan hasilkerja kelompok di depan kelas. Darihasil tersebut guru berama siswa membahas dan menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari. Untuk mengakhiri pertemuan kedua guru mengadakan evaluasi secara lisan dilanjutkan membrikan motivasi dan pesan moral kepada siswa. iii. Pertemuan ketiga Sebelum melaksanakan tindakan pada pertemuan Ketiga guru melakukan konsultasi dengan observer untuk menentukan langkah – langkah yang akan ditempuh pada pertemuan Ketiga serta menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan pada pertemuan Ketiga. Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengabsen kehadiran siswa dilanjutkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ketiga. Memasuki kegiatan inti guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan yang telah lalu. Dari hasil tanya jawab dengan siswa guru menjelaskan kembali materi tentang daur hidup barbagai makhluk hidup sebagai langkah perbaikan dan pengayaan materi. Pada akhir pertemuan Ketiga guru mengadakan evaluasi tertulis untukdikerjakan secara individu guna mengukur tingkat pemahaman peserta didik tentang materi yang baru saja diajarkan. Guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan bersama peserta didik dan memberikan pesan moral agar lebih giat dalam belajar. Pada saat proses kegiatan pembelajaran berlansung guru kelas II ( Observer ) mengamati berlangsungnya proses pemeblajaran. Hasil dari pengamatan proses pembelajaran baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua digunakan untuk memperbaiki kelemahan – kelemahan pada pertemuan siklus berkutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lembar observasi guru dan peserta didik terlampir.
33
c) Hasil Belajar Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi peneliti memberikan tes evaluasi secara tertulis pada akhir pertemuan kedua siklus II. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik meningkat dari hasil prestasi belajar peserta didik sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan lebih meningkat lagi pada siklus II. Hal ini dapat dilihat pada rekap nilai ulangan harian sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan pada siklus II ( terlampir ). Hasil belajar peserta didik yang diperoleh setelah pembelajaran menggunakan metode Demonstrasi pada siklus II dari jumlah 27 peserta didik yang mencapai ketuntasan ( KKM > 60 ) adalah 27 peserta didik. Dengan kata lain seluruh peserta didik mengalami ketuntasan dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga benda konkrit. Nilai terendah pada siklus II adalah 60. Sedangkan nilai tertinggi pada siklus II adalah 100 dengan nilai rata – rata 85 . Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi lebih meningkat dibanding dengan siklus I dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam aspek kognitif. Untuk lebih jelasnya di paparkar pada tabel d) Refleksi Setelah guru melakukan proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada siklus ini adalah tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal. Dalam penggunaan metode demonstrasi siswa terlihat lebih tertarik dan termotivasi di dalam mengikuti proses pembelajaran materi Daur hidup berbagai hewan. Hal ini terbukti dari lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam pembelajaran serta data rekapitulasi nilai ulangan harian ( terlampir ) semakin meningkat. Dari siklus II, hasil belajar IPA peserta didik meningkat dari hasil evaluasi akhir pembelajaran pada siklus I dari jumlah 27 peserta didik keseluruhan yang mengalami tuntas dalam belajar adalah 19 pesert didik atau 70,37 % menjadi 26 peserta didik atau 96,63%. Dengan demikian hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan > 60
34
4.3. Hasil Analisis Data Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil belajar peserta didik menggunakan metode Demonstrasi. Pada Standart kompetensi Daur Hidup berbagai Makhluk Hidup, diproleh paparan hasil sebagai berikut : 4.3.1. Analisis Data Siklus I Analisis Nilai setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode Demonstrasi dalam siklus I diperoleh data nilai seperti pada tabel 4.2 sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.2 Rekapilasi Nilai kondisi awal dan silkus I mata pelajaran IPA kelas IV semester I SD Negeri 1 Sambirejo th 2010 /2011 Kondisi Awal Siklus I Ketagori Jumlah % Jumlah % Tuntas 6 22 19 70,37 Belum Tuntas 21 78 8 29,63 Jumlah 27 100 27 100 Nilai Terendah 40 50 Nilai Tertiggi 75 100 Jumlah rata – rata 50 80
Berdasarkan tebel 4.2 perbandingan antara kondisi awal dan siklus I terjadi penambahan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar. Kondisi awal peserta didik yang tuntas dalam belajar berjumlah 6 peserta didik atau 22 % menjadi 19 peserta didik atau 70,37%. Peserta yang belum tuntas pada kondisi awal 21 atau 78 % menjadi 8 peserta didik atau 29,63 %, sedangkan nilai terendah pada kondisi awal 40 meningkat menjadi 50 pada siklus I dan nilai tertinggi pada kondisi awal 75 pada siklus I mejadi 100. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat rekapitulasi nilai ulangan harian siklus I pada gambar diagram lingkaran.tabel 4.3
35
Siklus I 29,63 tuntas Tdk tuntas 70,37
Gambar grafik Lingkar tabel 4.3 Rekapitulasi nilai Siklus I Dari gambar tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPA KKM ( > 60 ) adalah 29,63 %, sedangakan siswa yang sudah tuntas adalah 70,37 %. Meningkatnya siswa yang tuntas dalam pembelajaran dikarenakan guru menggunakan metode demonstrasi. Dari hasil hasil yang diperoleh pada siklus I terdapat 8 siswa yang belum tuntas dan perlu perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Tindakan perbaikan akan dilaksanakan pada siklus II agar siswa dapat memperoleh hasil sesuai dengan KKM yang telah ditentukan yaitu > 60 dan agar indikator kerja dalam penelitian ini tercapai yaitu > 80 % 4.3.2.Analisis Data Siklus II Analisis nilai setelah pembelajaran siklus II dapat dilihat sepert tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Rekapitulasi nilai kondisi awal dan siklus II mata pelajaran IPA SD Negeri 1 Sambirejo semester 1 tahun 2010 /2011 No 1 2 3 4 5 6
Ketagori Tuntas Belum Tuntas Jumlah Nilai Terendah Nilai Tertiggi Jumlah rata – rata
Kondisi Awal Jumlah % 6 22 21 78 27 100 40 75 50
Siklus II Jumlah % 26 96,63 1 3,37 27 100 60 100 85
36
Berdasarkan tebel 4.3 perbandingan antara kondisi awal dan siklus II terjadi penambahan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar. Kondisi awal peserta didik yang tuntas dalam belajar berjumlah 6 peserta didik atau 22 % menjadi 26 peserta didik atau 96,63 %. Berarti peserta didik yang mencapai ketuntasan KKM ( > 60 ) sejumlah 26 atau 3.37%. dari jumlah keseluruhan peserta didik. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran siklus II adalah 96,63% peserta tuntas dalam pembelajaran. Kenaikan jumlah peserta didik yang tuntas 96,63% dalam pembelajaran siklus II dikarenakan peserta tidak bosan dan didik lebih tertarik pembelajran menggunakan alat peraga benda konkrit. Sehingga peserta didik lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Peserta didik yang belum tuntas pada kondisi awal 25 atau 92,60 % menjadi 1 peserta didik atau 3,37 %. Pada siklus II. Nilai tertinggi pada kondisi awal 75 menjadi 100 dan nilai terendah pada kondisi awal 40 menjadi 60 pada siklus II dengan rata – rata nilai 85. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat rekapitulasi nilai ulangan harian siklus I pada gambar diagram lingkaran.tabel 4.4
SIKLUS II 3,37%
Tuntas Belum tuntas 96,63%
Gambar grafik Lingkar tabel 4.4 Rekapitulasi nilai Siklus II Dari gambar tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPA KKM ( > 60 ) adalah 3,37 %, sedangkan siswa yang sudah tuntas adalah
37
96,63 %. Dengan demikian tindakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II sudah mencapai Indikator kinerja yaitu > 80 % tuntas. Perbandingan ketuntasan belajar dari kondisi awal, siklus I, siklus II dapt dilihat pada tabel 4. Sebagai berikut : Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai kondisi Awal, siklus I, siklus IIMat Pelajaran IPA kelas IV semester 1 SD Negeri 1 Sambirejo tahun 2010/2011 No 1 2 3 4 5 6
Ketagori Tuntas Belum tuntas Jumlah Nilai terendah Nilai tertinggi Rata – rata
Kondisi awal Jumlah % 6 22 21 78 27 100 40 75
Siklus I Jumlah % 19 70,63 8 29.37 27 100 50 100
Siklus II Jumlah % 26 96,63 1 3,37 27 100 60 100
80
85
50
Berdasarkan rekapitulasi niai pada tabel diatas,dapat kita bandingkan peningkatan hasil belajar dari kondisi awal yang mengalami ketuntasan dalam pembelajaran adalah 22 %, siklus I 70,63 %, dan siklus II 96,63 %. Klasifikasi yang belum mengalami ketuntasan dalam pembelajaran adalah kondisi awal 78 %, siklus I 29,37 % dan siklus II 3,37 %. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar diagram batang tebel 4.4 sebagai berikut :
38
30 25
Jumlah siswa
20 15 Tuntas
10
Belun tuntas 5 0 Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Pembelajaran
Diagram batang rekapitulasi nilai kondisi awal ,siklu I, siklus II Mata pelajaran IPA semester 1 SD Negeri 1 Sambirejo th 2010/2011 Berdasarkan gambar diagram diatas, terjadi peningkatan hasil belajar dari tiap – tiap siklus . Dari kondisi jumlah siswa yang mengalami ketuntasan adalah 6 siswa, siklus I 19 siswa, dan siklus II 26 siswa. Sehinnga dengan demikian peningkatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode Demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, dan II) yaitu masing-masing 22 %, 70,63%, dan 96,63%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran metode demonstrasi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif
39
terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai ratarata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pada pokok bahasan daur hidup berbagai macam makhluk hidup dengan metode demonstrasi yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langahlangkah metode demonstrasi dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS / menemukan konsep dan menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik, evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.