BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas III sebanyak 19 siswa. Letak SD Negeri Tlogo berada di Wilayah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SD Negeri Tlogo terletak di desa Tlogo kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jarak tempuh ke SD Negeri Tlogo dari Kemiri kurang lebih 40 km. Kita dapat dengan mudah menemukan SD Negeri Tlogo, karena terletak sangat dekat dengan pekampungan warga. 4.2 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas III SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1 Tabel 4. 1 Rekapitulasi Perolehan Nilai Kondisi Awal Sebelum Tindakan Sebelum Tindakan No Nilai Jml Siswa Persen 1 <50 5 26,31 2 50 - 59 4 21,06 3 60 - 69 3 15,79 4 70 - 79 2 10,53 38
39
No
Nilai
5 6
80 - 89 90 - 100 Jumlah Rata-rata
Sebelum Tindakan Jml Siswa Persen 0 0 5 26,31 19 100 54,73
Dilihat dari tabel 4.1. pembelajaran belumlah efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=60). Diketahui untuk nilai <50 sebanyak 5 siswa dengan prosentase 26,31%, 50 s/d 59 sebanyak 4 siswa dengan prosentase 21,06%, untuk nilai 60 s/d 69 sebanyak 3 siswa dengan prosentase 15,79%, nilai 70 s/d 79 sebanyak 2 siswa dengan prosentase 10,53%, nilai 80 s/d 89 sebanyak tidak ada dengan prosentase 0% dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak 5 siswa dengan prosentase 26,31%. Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya siswa kelas III SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pokok Bahasan “Makanan Bergizi Seimbang”. Berdasarkan tabel 4.1. dapat digambarkan dalam gambar 4.1.
40
5
5
5 4
jumlah siswa
4 3 3 2 2 1 0 0 <50
50-59
60-69
70-79
80-89 90-100
nilai
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Sebelum
Tindakan. 4.3 Hasil Penelitian 4.3.1
Siklus I a. Hasil Pengamatan Kelas Siklus I dilaksanakan pada tanggal 22-23 Maret 2012 di kelas
III. Hasil pengamatan kelas di peroleh gambaran sebagai berikut. 1) Keaktifan
belajar
siswa
belum
menunjukkan
sebagaimana
layaknya kelompok, masih malu bertanya kepada teman kelompok.
2) Siswa aktif mengerjakan soal sendiri-sendiri. 3) Masih ada siswa atau beberapa siswa yang merasa kurang waktu untuk mengerjakan soal-soal.
4) Untuk pengamatan keseluruhan terhadap kegiatan belajar sudah berlangsung baik, walaupun masih ada kekurangan
yang
ditampilkan siswa, yang belum mengikuti KBM secara maksimal.
41
Hal ini disebabkan dari faktor yang rendah kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran. Monitoring yang dilaksanakan kepada siswa melalui pengamatan dengan item pertanyaan yang disusun
diperoleh
gambaran
bahwa
diadakan
pembelajaran
mengunakan media gambar dan benda sebanarnya, siswa merasa dibantu dalam berpikir untuk menyelesaikan soal-soal. Adapun hasil penelitian melalui pengamatan kepada siswa diperoleh hasil-hasil sebagai berikut. 1) Siswa dalam menyelesaikan masalah secara kelompok belum berjalan dengan baik. 2) Siswa masih kurang aktif dalam membahas soal. 3) Anggota kelompok belum sepenuhnya mengerjakan secara kerjasama antar anggota kelompok. 4) Penyelesaian tugas ada yang dikerjakan oleh salah seoarang anggota kelompok. b. Analisis Deskriptif Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan metode media gambar dan benda sebenarnya diperoleh hasil nilai belajar seperti pada tabel 4.2.
42
Tabel 4.2. Rekapitulasi Perolehan Nilai Setelah Pelaksanaan Perbaikan Siklus I Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam No
Nilai
1 2 3 4 5 6
<50 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100 Jumlah Rata-rata
Sesudah Siklus I Jml Siswa Persen 3 15,79 2 10,53 6 31,58 5 26,31 2 10,52 1 5,27 19 100 61,57
Dari tabel 4.2. dapat dilihat bahwa dengan menerapkan metode media gambar dan benda sebenarnya untuk nilai <50 sebanyak 3 siswa dengan prosentase 15,79%, nilai 50 s/d 59 sebanyak 2 siswa dengan prosentase 10,53%, nilai 60 s/d 69 sebanyak 6 siswa 31,58%, nilai 70 s/d 79 sebanyak 5 siswa dengan prosentase 26,31%, nilai 80 s/d 89 sebanyak 2 siswa dengan prosentase 10,52%, dan nilai 90 s/d 100 sebanyak 1 siswa dengan prosentase 5,26%. Jadi dengan KKM 60 jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 siswa. Dari keterangan pada tabel 4.2 dapat dilihat dalam gambar 4.2.
43
6 6
5
jumlah siswa
5 4
3
3
2
2
2
1
1 0 <50
50-59
60-69
70-79
80-89 90-100
nilai
Gambar 4.2. Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Setelah Siklus I Berdasarkan pada gambar 4.2. dievaluasi langkah-langkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan pada siklus I, belum mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam
penelitian
terutama
menentukan
perbaikan
dalam
mengoptimalkan metode yang dipakai, sehingga ditemukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada program siklus II yang direncanakan dengan berbagai revisi yaitu peneliti memantau jalannya belajar mengunakan media gambar dan benda sebenarnya dalam mata pelajaran IPA.
c. Refleksi siklus I Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, akan dipahami beberapa hal yaitu pembelajaran yang dilaksanakan pada
44
siklus I belum berhasil. Hal tersebut diketahui berdasarkan data yang dihimpun dalam penelitian ini. 1) Hasil pengamatan observasi pada saat peneliti melakukan pembelajaran Pada pengamatan siswa pada saat KBM berlangsung, belum memadai yang diharapkan peneliti dengan mewujudkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa belum memberikan pendapatnya ketika diberi kesempatan, siswa dapat tertarik pada materi yang disajikan dengan metode media gambar dan benda sebenarnya, belum bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan belajar, belum melakukan diskusi pada kegiatan belajar mengunakan media gambar dan benda sebenarnya, siswa merasa senang pada saat belajar mengunakan media gambar dan benda sebenarnya. Sedangkan observasi guru sudah memadai pada kriteria struktur dan strategi pengajaran yaitu guru sudah menyapaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai, sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode belajar mengunakan media gambar dan benda sebenarnya, sudah menguasai kelas, sudah melibatkan siswa dalam penggunaan metode mengunkan media gambar dan benda sebenarnya, memantau siswa dalam kegiatan belajar, dan sudah melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan).
45
2) Hasil tes Pada akhir siklus I masih 5 siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap soal, kurangnya latihan, terbatasnya buku pelajaran penunjang, atau kondisi siswa pada saat mengikuti pelajaran kurang menujukkan adanya rasa keseriusan atau motivasi serta belum berjalannya kerjasama siswa dalam mengerjakan tugas. Siswa tersebut enggan bertanya kepada guru maupun kepada teman sebengkunya. Kenaikan tersebut belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Nilai prestasi yang diperoleh pada siklus I terendah 30, nilai tertinggi 90 dan nilai rata-rata 61,57 yang sudah memenuhi KKM sebanyak 14 anak, yang belum memenuhi KKM sebanyak 5 anak. Hal tersebut berarti belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal 4.3.2
Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 4-5 April 2012 di kelas III SD Negeri Tlogo. Hasil penelitian pada siklus I dapat dipaparkan sebagai berikut. a. Hasil Pengamatan Dalam pengamatan kelas yang dilaksanakan kepada beberapa siswa melalui pembelajaran mengunkan media gambar dan benda sebenarnya diperoleh hasil sebagai berikut.
46
1) Pembelajaran dilaksanakan dengan cukup baik. 2) Ada peningkatan keaktifan belajar dibandingkan pertemuan siklus I 3) Diwujudkan dengan saling tukar pendapat dalam menyelesaikan soal-soal. 4) Siswa memperlihatkan kemampuan terhadap pemahaman materi dan disalurkan kepada temannya yang belum memahami materi. 5) Pengamatan secara keseluruhan terhadap KBM, masing-masing dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik dan sistematis sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Dengan
demikian
siswa
tumbuh
percaya
diri
dalam
menghadapi masalah terlihat pada tes akhir siklus II. Dari pengamatan kelas di peroleh pula gambaran sebagai berikut. 1) Keaktifan belajar siswa sudah sangat baik, masih ada siswa yang enggan bertanya kepada teman sebangkunya. 2) Siswa aktif dalam mengerjakan soal secara kelompok atas dasar kemampuan sendiri-sendiri dan kerjasama untuk membahas soal. 3) Kerjasama antar anggota sudah berjalan efektif untuk mengerjakan soal-soal. 4) Untuk pengamatan keseluruhan terhadap kegiatan belajar sudah berlangsung baik, walaupun masih ada kekurangan
yang
ditampilkan siswa, yang belum mengikuti KBM secara maksimal. Adapun hasil observasi kepada siswa kelas III siklus II diperoleh gambaran sebagai berikut.
47
1) Siswa senang mengerjakan tugas kelompok mengunkan media gambar dan benda sebenarnya. 2) Siswa aktif bertanya kepada teman kelompok, jika mengalami kesulitan dalam percobaan. 3) Siswa selalu belajar teratur supaya mendapat nilai baik. b. Analisis deskriptif Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan metode menggunakan media gambar dan benda sebenarnya diperoleh hasil nilai belajar seperti pada tabel 4.3.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.3. Rekapitulasi Perolehan Nilai Setelah Pelaksanaan Siklus II Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sesudah Siklus II Nilai Jml Siswa Persen 0 <50 0 0 50 – 59 0 1 60 – 69 5,26 6 70 – 79 31,58 3 80 – 89 15,79 9 90 – 100 47,37 19 Jumlah 100 83,15 Rata-rata
Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa dengan menerapkan metode menggunakan media gambar dan benda sebenarnya untuk nilai <50 dan nilai 50 s/d 59 nilai sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0, 60 s/d 69 sebanyak 1 siswa dengan prosentase 5,26%, nilai 70 s/d 79 sebanyak 6 siswa dengan prosentase 31,58%, nilai 80 s/d 89 sebanyak 3 siswa dengan prosentase 15,79%, dan nilai 90 s/d 100 sebanyak 9
48
siswa dengan prosentase 47,37%. Jadi dengan KKM 60 jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 siswa dengan persentase 100%. Dari keterangan pada tabel 4.3. dapat dilihat dalam gambar 4.3.
10
9
jumlah siswa
8 6 6 4
3
2
1 0
0
<50
50-59
0 60-69
70-79
80-89 90-100
nilai
Gambar 4.3. Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Setelah Siklus II Berdasarkan pada diagram 4.3., pembelajaran menerapkan
metode menggunakan media gambar dan benda sebenarnya pada siklus II ada peningkatan dengan KKM 60 jumlah siswa yang tuntas belajar
sebanyak 19 siswa dengan persentase 100%. c. Refleksi Siklus II Atas dasar data hasil pengamatan siswa pada saat KBM berlangsung, pembelajaran dikatakan sangat baik dan kondusif sesuai
yang diharapkan peneliti dengan mewujudkan keaktifan dalam mengikuti belajar.
49
Analisis data kualitatif terhadap mutu pembelajaran, siswa antuasias ingin mengetahui pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam melalui belajar mengunkan media gambar dan benda sebenarnya. Refleksi dari data kuantitatif mengenai jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam pembelajaran dengan metode belajar mengunkan media gambar dan benda sebenarnya yang dilaksanakan siklus II sebanyak 100% hadir mengikutinya. Akhir siklus II yang telah mencapai rata-rata kelas 83,15 dapat dikatakan tuntas belajar, dengan kata lain hipotesis tindakan yng diajukan dalam bab II skripsi ini terbukti. Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan, siklus I dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 4.4. Tabel 4.4. Rekapitulasi Pengelompokkan Nilai Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II
No
Nilai
1 Tuntas 2 Tidak Tuntas Jumlah Rata-rata
Sebelum Tindakan Jml Persen Siswa 10 52,63 9 47,37 19 100 54,73
Siklus I
Siklus II
Jml Persen Siswa 14 73,68 5 26,32 19 100 61,57
Jml Persen Siswa 19 100 0 0 19 100 83,15
Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.4 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terbukti untuk klasifikasi Tuntas, pada tindakan siklus I ada 5 siswa yang belum tuntas, sedangkan siklus
50
II jumlah siswa yang tuntas ada 19 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan metode belajar menggunakan media gambar dan ben benda da sebenarnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada klasifikasi Tidak Tuntas, pada siklus I terdapat 5 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, setelah diadakan siklus II keseluruhan siswa mengalami ketuntasan
belajar, dalam arti tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal ini dapat
jumlah siswa
dilihat pada diagram 4.4 dan grafik 4.4.
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
19
14 10
9 tuntas tidak tuntas
5
0 sebelum tindakan
siklus I
siklus II
Gambar 4.4. Diagram Batang Rekapitulasi Pengelompokkan Nilai Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II
jumlah siswa
51
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
tuntas tidak tuntas
sebelum tindakan
siklus I
siklus II
Gambar 4.5. Grafik Rekapitulasi Pengelompokkan Nilai Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II Pada Tabel 4.4. dan grafik 4.5. menunjukkan pembelajaran dengan menerapkan metode menggunakan media gambar dan benda sebenarnya dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. 4.4 Pembahasan Pembahasan yang diperoleh pada penelitian ini adalah : Hasil observasi siswa menunjukkan aktivitas belajar siswa yang ditunjukkan pada lampiran. Karena pada belajar kelompok siswa masih menyelesaikan soal-soal sendiri. Pada kondisi awal nilai siswa yang kurang dari 50 sebanyak 5 siswa dengan prosentase 26,31%, nilai antara 50 - 59 sebanyak 4 siswa dengan prosentase 21,06%, nilai antara 60 - 69 sebanyak 3 siswa dengan prosentase 15,79%, nilai antara 70 - 79 sebanyak 2 siswa dengan prosentase 10,53%, nilai
52
antara 80 - 89 sebanyak tidak ada dengan prosentase 0% dan yang memiliki nilai antara 90 - 100 sebanyak 5 siswa dengan prosentase 26,31%. Berdasarkan kondisi awal tersebut peneliti mengadakan tindakan kelas dalam pembelajaran demi membantu meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya siswa kelas III SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pokok Bahasan “Makanan Bergizi Seimbang”. Temuan kondisi awal tersebut menunjukkan bahwa perolehan nilai prestasi belajar pada Pokok Bahasan “Makanan Bergizi Seimbang” masih didominasi perolehan nilai kurang dari 50. Berdasarkan KKM ketuntasan belajar siswa sebesar 47,37% (jumlah prosen nilai yang kurang dari 50 – 59). Hasil tersebut menjadikan alasan guru kelas untuk memperbaiki model pembelajaran melalui media gambar dan benda sebenarnya. Penentuan media gambar dan media sebenarnya tersebut dikondisikan berdasarkan karakter siswa kelas III SD. Secara khusus karakteristik siswa SD kelas rendah (kelas 1, kelas 2, dan kelas 3) adalah sebagai berikut: (Iswara, 2011: 3-4) e. Karakteristik umum 1) Waktu reaksinya lambat 2) Koordinasi otot tidak sempurna 3) Suka berkelahi 4) Gemar bergerak, bermain, memanjat 5) Aktif bersemangat terhadap bunyi-bunyian yang teratur f. Karakteristik kecerdasan 1) Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian 2) Kemauan berpikir sangat terbatas
53
3) Kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan g. Karakteristik sosial 1) Hasrat besar terhadap hal-hal yang bersifat drama 2) Berkhayal dan suka meniru 3) Gemar akan keadaan alam 4) Senang akan cerita-cerita 5) Sifat pemberani 6) Senang mendapat pujian h. Kegiatan gerak yang dilakukan 3) Menirukan. Anak-anak SD pada tingkat rendah, dalam bermain senang menirukan sesuatu yang dilihatnya. Gerak-gerak apa yang dilihat di TV ataupun gerak-gerak yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, teman ataupun binatang. 4) Manipulasi. Anak-anak kelas rendah secara spontan menampilkan gerak-gerak dari objek yang diamatinya. Tetapi dari pengamatan objek tersebut anak menampilkan gerak yang disukainya. Pada media gambar menurut Sanaky (2009: 70) memiliki kelebihan sebagai berikut 6) Sifatnya konkret, lebih realis menunjukkan pada pokok masalah bila dibandingkan dengan verbal semata. 7) Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu, artinya tidak semua benda, obyek, peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan pembelajar tidak dapat dibawa ke obyek tersebut. Maka perlu diciptakan dengan membuat gambar atau foto benda tersebut.
54
8) Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan panca indera. Misalnya, binatang bersel satu tak mungkin dilihat dengan mata telanjang, tetapi dengan mikroskop. Apabila tidak menggunakan mikroskop, maka dapat direkayasa dengan bentuk gambar atau foto. 9) Memperjelas suatu sajian masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja. 10) Media ini, lebih murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus. Kedua karakter siswa dan kelebihan media gambar digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan bentuk pembelajaran dalam pokok bahasan “Makanan Bergizi Seimbang”. Pada hasil tindakan I atau siklus I diketahui gambaran sebagai berikut. a. Keaktifan belajar siswa belum menunjukkan sebagaimana layaknya kelompok, masih malu bertanya kepada teman kelompok. b. Siswa aktif mengerjakan soal sendiri-sendiri. c. Masih ada siswa atau beberapa siswa yang merasa kurang waktu untuk mengerjakan soal-soal. d. Untuk
pengamatan
keseluruhan
terhadap
kegiatan
belajar
sudah
berlangsung baik, walaupun masih ada kekurangan yang ditampilkan siswa, yang belum mengikuti KBM secara maksimal. Kendala keaktifan belajar siswa perlu mendapat perhatian guru agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, siswa yang belajar aktif. Menurut Glasgow (Doing Science) (dalam Chairunnisa, 2012: 1) belajar aktif adalah dimana seorang siswa berusaha sungguh-sungguh untuk mengambil tanggungjawab yang lebih besar pada cara belajarnya sendiri. Mereka
55
mengambil peran yang lebih dinamis dalam menentukan bagaimana dan apa yang akan mereka ketahui, apa yang seharusnya mereka bisa lakukan, dan bagaimana mereka melakukannya. Peran mereka berkembang lebih jauh kepengolaan pendidikan diri dan memotivasi diri menjadi kekuatan lebih besar di belakang belajar. Kemudian hasil siklus I diperbaiki pada siklus II. Hasil siklus II menunjukkan
keaktifan
belajar
siswa
sudah
menunjukkan
belajar
menggunakan media gambar dan benda sebenarnya, siswa sudah aktif menyelesaikan soal-soal dengan teliti. Pelaksanaan hasil tes akhir siklus II siswa sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal yaitu siswa yang tuntas adalah 19 siswa dengan prosentase 100%. maka pada siklus II dengan sub pokok bahasan menyelesaikan soal dan meningkatkan
kemampuan
dalam
pokok
bahasan
“makanan
bergizi
seimbang”, sehingga tuntas belajarnya. Keberhasilan tindakan kelas dengan metode mengunakan media gambar dan benda sebenarnya
di kelas III
mencapai 100% tersebut dianggap tuntas belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa, hal tersebut sesuai dengan fungsi dan kebaikan metode menggunakan media gambar dan benda sebenarnya itu sendiri, sebagaimana Bringgs (dalam Mulyani : 2001) menyatakan bahwa segala yang menyajikan pesan alat fisik yang menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Keistimewaan metode media gambar dan benda sebenarnya adalah memudahkan guru dalam mengawasi murid-murid dalam melakukan kegiatan, membina semangat kerjasama yang sehat, secara psikologis, metode ini
56
membangkitkan semangat bersaing yang sehat, pokok pikiran yang dibahas yang berupa tugas guru dapat diselesaikan lebih cepat dan hasilnya lebih matang dan dipertanggungjawabkan. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan belajar siswa sudah menunjukkan sebagaimana layaknya. Siswa aktif dalam mengerjakan atas dasar kemampuan sendiri-sendiri dan kerjasama untuk membahas soal. Kerjasama antar anggota sudah berjalan efektif untuk mengerjakan soal-soal. Untuk pengamatan keseluruhan terhadap kegiatan belajar sudah berlangsung baik, walaupun masih ada kekurangan yang ditampilkan siswa, yang belum mengikuti KBM secara maksimal. Temuan penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dan benda sebenarnya memperkuat atau mendukung penelitian yang dilakukan oleh Permata, dkk (2008). Permata, dkk menyatakan bahwa para guru dapat membuat kartu dengan gambar dan kartu dengan kata-kata, untuk digunakan permainan. Itu memudahkan para siswa untuk mempraktekkan kosa kata mereka. Permainan ini bisa dilakukan pasangan atau berkelompok. Alat peraga dapat memberi gagasan dan dorongan kepada guru dalam mengajar anak-anak sekolah dasar, sehingga tidak tergantung pada gambar dalam buku teks, tetapi dapat lebih kreatif dalam mengembangkan alat peraga agar para murid menjadi senang belajar media Inggris. Kebaikan metode media gambar dan benda sebenarnya yang dilaksanakan dalam tindakan kelas, telah mampu meningkatkan prestasi belajar pada pokok bahasan “makanan bergizi seimbang” di kelas III SD Negeri Tlogo Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.