BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas III SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan dengan jumlah siswa 20 pada mata pelajaran IPA pokok pembahasan Mengenal Bentuk Permukaan Bumi, dengan menggunakan media VCD pembelajaran.
4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SDN Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan. Dalam halini siswa kelas III yang berjumlah 20 siswa. Berdasarkan tes uji kompetensi IPA pada pokok bahasan Mengenal Bentuk Permukaan Bumi, ternyata hasilnya kurang memuaskan. Padahal guru sudah berusaha semaksimal mungkin dengan menggunakan pembelajaran yang bervariasi. Begitu juga dengan hasil belajar siswa ketika diberi pre-test sebelum diadakan proses pembelajaran diperoleh rata-rata 56,5. Hal ini membuktikan bahwa selama ini konsep yang diterima siswa tentang pokok mengenal bentuk permukaan bumi belum tercapai. Oleh karena iti, peneliti meminta bantuan kepada guru kelas untuk bersama-sama mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan. Siswa masih kurang menguasai konsep yang diberikan oleh guru meskipun sudah dijelaskan berkali-kali dan diadakan tanya jawab. Sehingga guru harus berusaha memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang baru yaitu menggunakan metode media VCD pembelajaran dan mengganti metode pembelajaran yang lama agar pembahasan tentang mengenal bentuk permukaan bumi dapat dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat. Berdasarkan hasil belajar yang rendah dari siswa kelas III SDN Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan tersebut, peneliti akan melakukan sebuah
36
penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan paa bab sebelumnya. Dalam penelitian tersebut, peneliti akan menerapkan metode media VCD pembelajaran yang akan diterapkan melalui dua siklus yaitu pada materi mengenal bentuk permukaan bumi.
4.1.2 Pelaksanaan Siklus I Praktek
pembelajaranpertama
dilaksanakan
dengan
pokok
bahasan
mengenal bentuk permukaan bumi. Dalamsiklus I ini dilakukan melalui duakali pertemuan dengan rinciannya sebagai beikut : 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan perteman pertama ini adalah memperiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. 2. Tindakan a. Pertemuan Pertama Tindakan ini dilakukan pada tanggal 03 Juni 2014 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam ke 3-4 untuk mengawali pembelajaran ini guru bertanya kepada siswa “Ketika kalian berdiri di halaman sekolah, apa yang kalian pijak?”. Setelah itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan. 2) Kegiatan Inti Guru menjelaskan mengenai bentuk permukaan bumi, dengan menggunakan VCD Pembelajaran. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok mendiskusikan gambar yang sesuai materi dan yang sudah dibagikan oleh guru. Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas. 3) Kegiatan Akhir
37
Guru bersama siswa menarik kesimpulan ari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan. b. Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 04 Juni 2014 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Sebelum masuk pada materi, guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan/materi pelajaran sebelumnya. Sebagai apersepsi guru bertanya kepada siswa “tentang bentuk bumi, apakah bentuk bumi itu lonjong atau bulat pepat?”. 2) Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang bentuk permukaan daratan yang ada pada bumi, setelah itu guru melakukan pemutaran VCD pembelajaran tentang bentuk permukaan bumi. Guru melakukan tanya jawab seputar video yang telah ditayangkan. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan hasil pekerjaan siswa dicocokan dengan video yang telah ditayangkan oleh guru. 3) Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
Kemudian
guru
mengadakan
refleksi
tentang
pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Observasi a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan dengan lancar tetapi masih ada sedikit hambatan yaitu sebagai berikut : 1) Siswa agak kebingungan dalam menerima materi pembelajaran dan kurang bersemangat. 2) Ada beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain. b. Pertemuan Kedua
38
Ada beberapa siswa yang antusias dalam pembelajaran, siswa tersebut ingin cepat-cepat melihat tayangan tentang videopembelajaran. c. Pertemuan Ketiga Ada beberapa siswa yang malu ketika diminta oleh guru maju kedepan kelas untuk meyampaikan hasil diskusi kelompok. d. Pertemuan Keempat Pada pertemuan keempat, siswa sudah mulai terbiasa dan aktif mengikuti pembelajaran. 4. Refleksi Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang serta masih ada 50% siswa belum tunta belajar. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa anak saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru serta semangatnya masih kurang. Akan tetapi telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari rata-rata nilai pre test 64.31 menjadi 66 pada siklus I. Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 10 siswa yang tuntas dan 10 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I rata-rata nilai belum mencapai standar KKM (65) maka akan peneliti perbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II agar hasil belajar siswa yang dicapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara : a. Dalam
menyampaikan
materi
menggunakan
media
VCD
pembelajaran sama pada saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus I menggunakan VCD pembelajaran, tujuannya agar siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
39
b. Memberikan
lembar
kerja
kepada
siswa
untuk
mengetahui
pemahaman terhadap materi setelah melihat VCD pembelajaran. c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, ini dilakukan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
4.1.3 Pelaksanaan Siklus II Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan mengenal bentuk daratan. Siklus II ini dilakukan melalui dua pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah dengan mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk peneliti agar efektifitas pembelajaran apat meningkat dibanding pada siklus I. 2. Tindakan a. Pertemuan Pertama Tindakan ini dilakukan dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2014 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Untuk mengawali proses pembelajaran ini guru bertanya kepada siswa “ketika kalian berangkat sekolah dari rumah berjalan menuju ke sekolah apa yang kalian pijak?”. 2) Kegiatan Inti Guru menyebutkan bentuk permukaan bumi, kemudian guru memutarkan VCD pembelajaran tentang bentuk permukaan bumi. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa seputar VCD yang telah ditayangkan, kemudian siswa ditugaskan untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Hasil pekerjaan siswa dicocokan dengan cara memutarkan kembali VCD pembelajaran. 3) Kegiatan Akhir
40
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
Kemudian
guru
melakukan
refleksi
tentang
pembelajaran yang telah dilakukan. b. Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan paa tanggal 07 Juni 2014 melalui beberapakegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Untuk mengawali pembelajaran guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan/materi sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan. 2) Kegiatan Inti Guru menyebutkan bagian-bagian matahari, kemudian guru memutarkan VCD pembelajaran tentang struktur matahari. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa seputar VCD yang telah ditayangkan, kemuian siswaditugaskan untu mengerjakan lembar kegiatan siswa. Hasil pekerjaan siswa dicocokan dengan cara memutarkan kembali VCD pembelajaran. 3) Kegiatan Akhir Dalam pertemuan kedua inidiadakan tes untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman materi yang sudah dipelajari. 3. Observasi a. Pertemuan Pertama Dalam pertemuan pertama, siswa mulai antusias dalam mengikuti pembelajaran dan tidak sabar ingin melihat video pembelajaran yang akan ditampilkan. Dalam kegiatan kerja kelompok siswa sudah terlibat secara aktif dan tidak malu-malu dalam mempersentasikan hasil kerja kelompoknya. b. Pertemuan Kedua Pada awal pembelajaran sama seperti pada pertemuan pertama siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
41
4. Refleksi Dari hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I masih terdapat kekurangan-kekurangan seperti : a. Proses pembelajaran yang dilakukan belum menemukan ketertarikan siswa untuk antusias mengikuti pembelajaran. b. Siswa agak kebingungan dalam menerima materi pembelajaran dan kurang bersemangat. c. Ada beberapa siswa yang masih ramai selamaproses pembelajaran berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain. Berdasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah cukup antusias dan aktif dibandingkan saat pembelajaran siklus I. Hal ini terjadi karena siswa sudah mengerti dan terlibat secara langsung dalam proses-proses pembelajaran dengan menggunakan VCD pembelajaran. Pada siklus II ini siswa sudah dapat memperhatikan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis tes pada siklus II ini, terdapat 17 siswa yang tuntas belajar atau 85% dan 3 siswa atau 15% belum tuntas. Dari hasil tes siswa pada siklus II ini rata-ratanya adalah 72 dengan kata lain bahwa nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM (65) yang ditentukan sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis data dari hasil belajar IPA pra siklus Sebelum pembelajaran IPA dengan penerapan metode media audio visual diberikan, siswa diberikan soal pretes untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa an sekaligus sebagai gambaran kesiapan siswa utuk mempelajari materi tentang Mengenal Bentuk Permukaan Bumi. Hasil belajar IPA pretes siswa kelas III SDN Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan dapat dilihat pada tabel 7.
42
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pretes Siswa Kelas III SDN Kadirejo 03 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 No.
Nilai
Prasiklus
Keterangan
JumlahSiswa
Persentase
1.
40
3
13,64%
Tidaktuntas
2.
55
5
22,73%
Tidaktuntas
3.
60
4
18,18%
Tidaktuntas
4.
70
2
9,09%
Tuntas
5.
75
3
13,64%
Tuntas
6.
80
3
18,18%
Tuntas
Jumlah
1130
20
100 %
Rata-rata
56.5
Nilaitertinggi
80
Nilaiterendah
40
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar terendah adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 80. Dengan nilai rata-rata siswa kelas III 56.5. Hasil belajar IPA kelas III akan ditingkatkan melalui penerapan metode media audio visual.
4.2.2 Analisis Data Siklus I 4.2.2.1 Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Siklus I Pembelajaran IPA pada siklus I dengan penerapan metode media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Deskripsi hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel 9.
43
Tabel 10 Deskripsi Hasil Belajar IPA Postes Siklus I
No.
Nilai
Siklus I
Keterangan
JumlahSiswa
Persentase
1.
33 – 45
1
5%
Tidaktuntas
2.
46 – 58
3
15%
Tidaktuntas
3.
59 – 71
7
35%
Tuntas
4.
72 – 83
6
30%
Tuntas
5.
84 – 96
3
15%
Tuntas
20
100 %
Jumlah Rata-rata
71,75
Nilaitertinggi
95
Nilaiterendah
35
Tuntas
80
Tidak Tuntas
20
Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai terendah pada postes siklus I adalah 35 dengan frekuensi 1 anak dan nilai tertinggi adalah 95 frekuensi 3 anak. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang semula pretes hanya 56,5 naik menjadi 71,75 hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 15,25. Setelah dilakukan evaluasi siswa yang nilainya memenuhi KKM ≥ 65 sebanyak 80% dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 20%. Jika digambarkan dalam diagram maka hasilnya sebagai berikut :
20% Tuntas Tidak tuntas 80%
Gambar 1 Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Kelas III SDN Kadirejo Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Siklus I
44
4.2.2.2 Data Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Data observasi keaktifan siswa diobservasi oleh peneliti, data observasisiklus I ini silakukan 2x pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Data observasi yang diperoleh yaitu sebagai berikut :
95.00% 90.00% 85.00% 80.00% 75.00% 70.00% 65.00% Pertemuan 1 76,76%
Peetemuan 2 90,47%
Gambar 2 Diagram Batang Observasi Keaktifan Siswa Kelas III SDN Kadirejo 03 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014
Berdasarkan gambar 2 didapat bahwa pada siklus I pertemuan 1 presentase keberhasilan mencapai 76,76% dalam pertemuan 1 ini siswa kurang berani dalam mengutarakan pendapatnya kepada guru, siswa masih malu-malu dan masih kurang antusias dalam belajar. Sedangkan pada pertemuan ke 2 ini presentase keberhasilan mencapai 90,47% disini siswa mulai terlihat perubahan dalam mengikuti pembelajaran, hampir semua siswa sudah berani bertanya dan siswa yang sebelumnya hanya berdiam malu untuk bertanya pada pertemuan ke 2 dia sudah mempunyai antusias untuk bertanya.
4.2.3
Analisis Data Siklus II
4.2.3.1 Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Siklus II Dalam tindakan ini untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa diadakan tes yang dilaksanakan pada tiap akhir pertemuan siklus II.
45
Berdasarkan hasil evaluasi di akhir pertemuan siklus diperoleh hasil analisis data seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 11 Deskripsi Hasil Belajar IPA Postes Siklus II No.
Nilai
Prasiklus
Keterangan
JumlahSiswa
Persentase
1.
41 – 50
0
0%
Tuntas
2.
51 – 60
0
0%
Tuntas
3.
61 – 70
4
20%
Tuntas
4.
71 – 80
11
55%
Tuntas
5.
84 – 96
5
25%
Tuntas
20
100 %
Jumlah Rata-rata
78.25
Nilaitertinggi
95
Nilaiterendah
65
Tuntas
100
Tidak Tuntas
0
Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar terendah pada postes siklus II 65, sedangkan untuk nilai hasil belajar tertinggi adalah 95. Nilai rata-rata hasil belajar juga menunjukkan peningkatan dari 75,25 pada siklus I naik menjadi 78,25 pada postes siklus II. Distribusi atau sebaran hasil belajar IPA siswa postes siklus II yang diikuti oleh 20 siswa kelas III SDN Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan. Setelah dilakukan evaluasi, tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 65 dan 17 siswa mendapatkan nilai ≥ 65. Nilai rata-rata kelas pada postes siklus II mengalami peningkatan dari 75,25 pada postes siklus I menjadi 78,25. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 2,5. Jika digambarkan dalam diagram maka hasilnya sebagai berikut :
46
Tuntas Tidak tuntas 100%
Gambar 3 Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Kelas III SDN Kadirejo
4.2.3.2 Data Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Data observasi keaktifan siswa diobservasi oleh peneliti, data observasi siklus II ini dilakukan 2x pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Data observasi yang diperoleh yaitu sebagai berikut :
100.00% 95.00% 90.00% 85.00% 80.00% 75.00% Pertemuan 1 83,33%
Peetemuan 2 95,23%
Gambar 4 Diagram Batang Observasi Keaktifan Siswa Kelas III SDN Kadirejo 03 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014
Berdasarkan gambar 4 didapat bahwa pada siklus I pertemuan presentase keberhasilan mencapai 83,33% dalam pertemuan 1 ini siswa sudah berani mengungkapkan pendapatnya kepada guru, namun belum semua siswa berani untuk mengungkapkan pendapatnya karena masih malu-malu. Sedangkan pada pertemuan ke 2 ini presentase keberhasilan mencapai 95,23% disini siswa mulai terlihat perubahan dalam mengikuti pembelajaran, hampir semua siswa sudah berani bertanya dan siswa yang 47
sebelumnya hanya berdiam malu untuk bertanya pada pertemuan ke 2 dia sudah mempunyai antusias untuk bertanya
4.3
Hasil Analisis Data
4.3.1 Tabel Perbandingan Hasil Belajar Antar Siklus
HASIL BELAJAR
78,25 71,75 56,5
Prasiklus
100
9595
Siklus I
80
80 65
Siklus II
60
40 35
40 20 0
Rata-rata
Nilai Min
Nilai Maks
Tuntas
Tdk Tuntas
Gambar 5 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar
Berdasarkan analisis data kuantitatif berasal dari hasil belajar IPA saat pretes, postes siklus I dan postes siklus II dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA kelas III mengalami peningkatan. Nilai hasil belajar siswa terendah pada saat pretes adalah 40, sedangkan pada postes Siklus I 35 dan pada postes siklus II adalah 65. Untuk nilai tertinggi hasil belajar pada pretes adalah 80, pada postes siklus I adalah 95, dan pada postes siklus II nilai tertinggi juga 95. Meskipun nilai tertinggi pada postes siklus I dan postes siklus II sama yaitu 95 tetapi yang membedakan adalah jumlah frekuensinya. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai 95 adalah 3, maka pada siklus II siswa yang mendapat 95 adalah 5 anak. Peningkatan hasil
48
belajar siswa kelas III setelah menggunakan metode pembelajaran media audio visual dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata kelas pada pretes nilai rata-rata sebesar 56,5, sedangkan postes siklusI nilai rata-ratanya sebesar 71,75, dan pada postes siklus II adalah 78,25. Perbandingan jumlah siswa yang tidak tuntas pada prasiklus adalah 12 siswa, pada siklus I berkurang menjadi 4, sedangkan pada siklus II semua siswa sudah tuntas. Pada prasiklus jumlah siswa yang tuntas adalah 8 siswa pada siklus I bertambah menjadi 16 siswa dan pada siklus II semua siswa sudah mencapai ketuntasan. Dengan demikian, penelitian yang peneliti ajukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu “Penggunaan Media Audio Visual (VCD Pembelajaran) sudah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di Kelas III SDN Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang”.
4.4
Pembahasan Sebelum tindakan, diketahui bahwa ada 8 siswa atau 40% siswa yang dinyatakan tuntas, dan 12 atau 60% siswa yang dinyatakan belum tuntas. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas. Dimana terjadi penambahan 8 siswa sehingga menjadi 16 siswa yang tuntas dengan presentase 80%. Sedangkan siswa yang belum tuntas berkurang menjadi 4 siswa dengan presentase 20%. Karena ketuntasan tersebut belum memenuhi hasil yang diharapkan dilakukan tindakan lagi pada siklus II. Setelah dilakukan tindakan terjadi lagi peningkatan dimana 20 siswa dinyatakan tuntas dengan presentase 100%. Dengan hasil ini maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual (VCD Pembelajaran) berhasil dalam pembelajaran IPA materi mengenal bentuk permukaan bumi. Selain terjadi peningkatan ketuntasan jumlah siswa, terjadi juga peningkatan kinerja guru dalam menerapkan metode media audio visual (VCD Pembelajaran). Pada Siklus I, kinerja guru dalam menggunakan media audio visual adalah
49
kategori cukup baik dengan perolehan skor 45 dan presentase 86,53%. Setelah melakukan refleksi dan melakukan perbaikan-perbaikan, maka pada Siklus II terjadi peningkatan kinerja guru menjadi baik sekali dengan perolehan skor 47 dan presentase 90,38%. Terjadi juga peningkatan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan
menggunakan
media
audio
visual
(VCD
Pembelajaran). Pada Siklus I aktivitas belajar siswa masuk kategori baik dengan perolehan presentase 76,76%. Setelah dilakukan perbaikanperbaikan,
terjadi
peningkatan
aktivitas
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yaitu perolehan presentase 83,33%. Pada penelitian yang sudah dilaksanakan ini sudah sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 100 % dari jumlah siswa yang sudah mencapai KKM ≥ 65. Berdasarkan hasil ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode media audio visual (VCD Pembelajaran) dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa Kelas III SDN Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 2013/2014.
50