BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan multimedia interaktif, serta keefektifan multimedia interaktif yang akan dijelaskan pembahasan secara mendalam. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Langkah-langkah pembuatan multimedia interaktif model drill pada materi pecahan adalah sebagai berikut : 4.1.1
Analysis Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah :
4.1.1.1 Analisis Kebutuhan Seperti yang sudah dijelaskan di bab 3, hasil analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika yang ada di SD. Menurut hasil penelitian, pembelajaran matematika di SD masih sering didominasi oleh guru. Belum banyak siswa yang bisa memahami hanya dengan penjelasan dari guru dan soal-soal evaluasi. Sehingga pembelajaran yang dilakukan belum bisa mencapai indikator yang digunakan. 4.1.1.2 Analisis Kurikulum dan Materi Analisis kurikulum 2006 (KTSP) pelajaran matematika kelas IV SD semester genap dengan SK (Standar Kompetensi) Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah yang dibagi menjadi lima KD (Kompetensi Dasar). Kemudian dipilih KD pertama yaitu menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Dalam penyusunan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dengan materi pecahan. Indikator berdasarkan materinya yaitu : 1) Mengenal arti pecahan 2) Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian
52
53
3) Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan 4) Membandingkan dan mengurutkan pecahan Berdasarkan penyusunan indikator pencapaian yang disesuai dengan pembelajaran KTSP 2006 menggunakan multimedia interaktif. Pendukung untuk terlaksananya penggunaan multimedia interaktif yaitu dengan digunakannya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan kegiatan belajar menggunakan multimedia interaktif. 4.1.1.3 Analisis Karakteristik Siswa Berdasarkan hasil analisis karakteristik siswa, pembelajaran matematika memang sudah baik. Namun ada beberapa siswa kelas IV yang kurang maksimal dalam menerima materi. Dalam penyampaian materi guru sudah menggunakan contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Tetapi dalam pembelajarannya guru masih berpedoman pada buku paket yang disediakan pemerintah untuk SD. Ada beberapa materi yang disampaikan guru dengan menggunakan media pembelajaran yang disediakan di sekolah. Namun penggunaan media pembelajaran belum mencakup semua materi pelajaran. Hal ini memang cukup membantu siswa dalam memahami materi, tetapi ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam menerima materi pelajaran karena siswa hanya berpedoman pada buku. Dengan adanya multimedia interaktif ini diharapkan siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi karena siswa dapat belajar melalui penyajian materi dari gambar, animasi dan suara. Sehingga adanya multimedia interaktif siswa dapat memahami materi pecahan yang ditampilkan dengan gambar dan animasi.
54
4.1.2
Design Hasil yang didapatkan dalam tahap kedua ini adalah design yang meliputi :
mengumpulkan referensi materi, menyusun kerangka, merancang pembelajaran sesuai tujuan pembuatan multimedia interaktif, menyusun multimedia interaktif sesuai kerangka dan alur pembelajaran, melengkapi unsur-unsur multimedia interaktif sesuai kerangka, merancang tampilan multimedia interaktif. Berikut adalah pembahasan dari tahap design. 4.1.2.1 Mengumpulkan Referensi Materi Pengumpulan referensi materi yang digunakan dalam pembuatan multimedia interaktif dipilih sesuai dengan materinya yaitu pecahan. Materi tersebut akan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : (1) pengertian pecahan; (2) pecahan sebagai operasi pembagian; (3) letak pecahan di garis bilangan; dan (4) membandingkan dan mengurutkan pecahan. Materi tersebut di dapatkan dari berbagai referensi, diantaranya yaitu BSE Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV karya Burhan, BSE Pintar Bermatematika Untuk SD/MI Kelas 4 Karya Irwan Kusdinar, dan dari internet. 4.1.2.2 Menyusun Kerangka Multimedia Interaktif Dalam menyusun kerangka multimedia interaktif disesuaikan dengan tujuan pembuatannya, yaitu pembelajaran menggunakan multimedia interaktif yang dapat mendukung pembelajaran matematika di SD dan meningkatkan minat serta kreativitas siswa. Tema dari pembelajaran ini adalah pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dan disampaikan oleh seorang guru seperti dalam tampilan multimedia interaktif, yaitu konsep yang disesuaikan dengan pembelajaran yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemilihan soal dan penyampaiannya juga disesuaikan dengan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Kerangka multimedia interaktif dibuat sesuai dengan standar pembuatan multimedia interaktif, mulai dari halaman awal, menu utama, dan tampilan setiap bagiannya. Kerangka ini digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan multimedia interaktif. Karena akan lebih mudah dalam menentukan bagian dan komponen apa saja yang nantinya akan ditampilkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 24.
55
Halaman Judul / Awal Menu Awal Petunjuk
Kompetensi
Materi
Latihan
Standar Kompetensi
Pengertian Pecahan
Kompetensi Dasar
Pecahan Sebagai Operasi Pembagian Letak Pecahan di Garis Bilangan
Indikator
Soal
Keluar
Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan Gambar 9. Bagan Rancangan Multimedia Interaktif
4.1.2.3 Merancang Pembelajaran sesuai Tujuan Pembuatan Multimedia Interaktif Pembelajaran
multimedia interaktif
di
rancang sesuai
tujuan
pembuatannya yaitu untuk menunjang pembelajaran matematika yang ada di kelas IV SD, sehingga dalam tahap ini ditentukan hal yang dibutuhkan dalam menunjang proses pembelajaran. Pertama yang dilakukan yaitu menentukan tampilan yang akan digunakan untuk menarik bagi siswa, kemudian dibuat susunan tampilan seperti pada kerangkanya, menyusun alur penyampaian materi pembelajaran, dan menyusun soal untuk mengecek pemahaman siswa setelah pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Kemudian disusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan multimedia interaktif yang digunakan sebagai tambahan media pembelajaran.
56
4.1.2.4 Menyusun Multimedia Interaktif sesuai Kerangka dan Alur Pembelajaran Penyusun multimedia interaktif harus disesuaikan dengan kerangka yang sudah dibuat dan alur pembelajarannya. Penyusunan multimedia interaktif ini diawali dengan tampilan awal dan menu utama, selanjutnya terdapat beberapa icon yang dapat menampilkan sesuai dengan nama iconnya. Dalam pembuatan multimedia interaktif ini peneliti menyusun letak icon sesuai dengan alur pembelajarannya, mulai dari petunjuk, kompetensi, materi, latihan, soal, dan keluar. Sehingga siswa dapat melihat kompetensi yang akan dicapai dari pembelajaran tersebut, kemudian melihat materi, dan mengerjakan soal untuk mengecek pemahaman siswa. 4.1.2.5 Melengkapi Unsur-unsur Multimedia Interaktif sesuai Kerangka Dalam melengkapi unsur-unsur multimedia interaktif agar sesuai dengan kerangnya, peneliti menambahkan gambar dan animasi, kegiatan pembelajarannya disesuaikan dengan alur materi dan susunan kerangkanya. Kemudian diberikan soal yang untuk mengecek pemahaman siswa. Selain itu unsur multimedia interaktif yang digunakan yaitu soal-soal yang digunakan dan kunci jawaban. 4.1.2.6 Merancang Tampilan Multimedia Interaktif Merancang tampilan multimedia interaktif disesuaikan dengan kerangka yang sudah dibuat. Multimedia interaktif yang sudah disusun sesuai dengan kerangka
berisi
petunjuk,
kompetensi,
materi,
latihan,
dan
soal.
Pembelajarannya masih belum bisa digunakan oleh siswa. Apabila penataan dalam tampilannya kurang baik dan menarik. Untuk menarik minat dan kreatifitas siswa agar lebih semangat dalam belajar matematika, dilakukan penyesuaian dalam tampilan dan tata letak di multimedia interaktif. 4.1.3
Development Peneliti mengembangkan produk yang dibuat, dalam pengembangannya
peneliti menyusun dan membuat multimedia interaktif, kemudian di validitas oleh ahli untuk melihat hasil validitas multimedia interaktif dari segi materi dan medianya. Berikut langkah-langkah pengembangannya:
57
4.1.3.1 Pembuatan multimedia interaktif A. Berbentuk multimedia interaktif Dalam pembuatan produk yang berbentuk multimedia interaktif, peneliti
menggunakan
aplikasi
Macromedia
Flash.
Pembuatannya
disesuaikan dengan rancangan tampilan yang sebelumnya sudah dibuat. Setelah
semua
langkah-langkah
pembuatannya
dilaksanakan,
maka
menghasilkan produk yang berupa multimedia interaktif dengan judul Mari Belajar Pecahan. Multimedia interaktif yang sudah jadi belum bisa diujicobakan pada siswa, namun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu untuk mendapatkan saran dan masukan. Setelah direvisi serta disetujui dosen pembimbing maka di validitas oleh dosen dan guru yang berkompeten dalam bidangnya. B. Komponen-komponen yang terdapat dalam multimedia interaktif 1) Langkah Penggunaan Multimedia Interaktif Langkah-langkah penggunaan multimedia interaktif berisi tentang tombol-tombol yang ada dalam multimedia interaktif beserta nama dan cara penggunaannya. Tampilan ini ditujukan bagi siswa apabila mereka ingin belajar sendiri dan ditujukan untuk guru agar guru siap dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
58
2) Tampilan Utama Tampilan utama berisi logo UKSW, kata pengantar untuk masuk ke multimedia interaktif, nama peneliti dan dosen pembimbing, serta tombol masuk dan keluar.
Gambar 10. Tampilan Awal Multimedia Interaktif Menu Utama Menu utama adalah tampilan utama dalam multimedia interaktif, berisi judul multimedia interaktif, icon petunjuk, icon kompetensi, icon materi, icon latihan, icon soal, dan icon keluar
Gambar 11. Tampilan Menu Utama
59
Tampilan Petunjuk Tampilan petunjuk ini berisi tentang petunjuk cara menggunakan multimedia interaktif, sehingga siswa akan lebih mudah saat menggunakan multimedia interaktif dengan petunjuk yang ada di dalam tampilan petunjuk.
Gambar 12. Tampilan Petunjuk Penggunaan Multimedia Interaktif Tampilan Kompetensi Tampilan kompetensi ini berisi tentang kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini. Berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.
Gambar 13. Tampilan Kompetensi
60
Tampilan Materi Tampilan materi berisi tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan multimedia interaktif seperti : pengertian pecahan, pecahan sebagai operasi pembagian, letak pecahan di garis bilangan, serta membandingkan dan mengurutkan pecahan.
Gambar 14. Tampilan Materi Tampilan Latihan Latihan soal digunakan siswa untuk melihat seperti apa model soal yang nanti akan mereka kerjakan. Dengan latihan soal siswa juga dapat mengetahui bagaimana cara mengerjakannya sampai cara untuk mengecek nilai.
Gambar 15. Tampilan Latihan
61
Tampilan Soal Soal dalam multimedia interaktif digunakan untuk melihat kemampuan siswa setelah siswa belajar menggunakan multimedia interaktif. Dengan soal ini peneliti juga dapat mengetahui tingkat kemampuan siswa.
Gambar 16. Tampilan Menu Utama Tampilan Keluar Tampilan ini digunakan untuk keluar dari multimedia interaktif setelah selesai pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
Gambar 17. Tampilan Keluar
62
4.1.3.2 Validitas ahli Validitas ahli adalah tahap validasi multimedia interaktif oleh validator yang sesuai dengan bidangnya yaitu validator media dan validator materi. Tahap validitas ahli menggunakan instrumen penilaian yang telah disetujui dosen pembimbing. Instrument penilaian untuk multimedia interaktif terdiri dari 14 indikator (dari aspek materi dan aspek bahasa) untuk validitas materi serta 17 indikator (dari aspek tampilan, komunikatif, keseimbangan, isi media, dan kepraktisan dalam penggunaan) untuk validitas ahli media yang nantinya akan dinilai oleh validator yang berkompeten dalam bidangnya. Tahap validitas ahli ini digunakan untuk mendapatkan penilaian dan saran perbaikan untuk multimedia interaktif dari dosen dan guru. Selanjutnya saran perbaikan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Berikut adalah daftar validator multimedia interaktif pada Tabel 23.
No 1. 2.
Tabel 23 Daftar Validator Nama Validator Supriyadi, S.Pd Validator Materi Adi Winanto, S.Pd.,M.Pd Validator Media
Keterangan Guru SDN 6 Salatiga Dosen FKIP
Dari tabel diatas, multimedia interaktif divaliditas ahli oleh guru SDN 6 Salatiga dan dosen PGSD. Setelah divaliditas ahli, hasil saran perbaikan dari validator dijadikan sebagai acuan dalam merevisi multimedia interaktif. Berikut adalah saran perbaikan dari validator materi dan validator media :
No 1
Tabel 24 Saran Perbaikan dari Validator Materi Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan Apersepsi Pada bagian apresepsi, pengantar materi diberikan ilustrasi yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari karena siswa kelas 4 masih dalam tahap operasional konkret. Misalnya : ibu membeli oleh-oleh kue dan akan dibagikan pada seluruh anggota keluarga.
63
No 1
2
3 4
Tabel 25 Saran Perbaikan dari Validator Media Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan Ukuran huruf belum Buat jenis dan ukuran huruf yang konsisten dan kurang rapi konsisten untuk masing-masing bagian Indikator no.3 salah ketik. Perbaiki tulisannya : “Menuliskan etak “Menuliskan letak pecahan…” pecahan…” Belum ada suara/ musik/ lagu Sebaiknya diberi musik / lagu di media ini Petunjuk untuk mengerjakan Lengkapi petunjuk mengerjakan soal soal belum lengkap
4.1.3.3 Revisi Produk Revisi produk adalah pembuatan multimedia interaktif berdasarkan saran perbaikan yang diberikan oleh validator materi dan validator media. Pembuatan multimedia interaktif pada tahap analysis, design, dan development mendapatkan banyak masukan dari dosen pembimbing dalam proses pembuatannya. Sebelum multimedia interaktif diimplementasikan di kelas IV, multimedia interaktif diujikan oleh validator materi dan validator media untuk memberikan penilaian dari multimedia interaktif tersebut. Setelah divaliditas ahli, multimedia interaktif diberikan beberapa saran perbaikan dan direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator untuk dinyatakan valid serta dapat digunakan untuk uji coba di kelas IV. Saran perbaikan dan hasil perbaikannya diuraikan berikut ini. Tabel 26 Saran Perbaikan dan Hasil Perbaikannya Saran Perbaikan Hasil Perbaikan Validator Materi Pada bagian apresepsi, pengantar Pada pengantar materi diberikan materi diberikan ilustrasi yang ilustrasi ibu dibantu kedua anaknya sesuai dengan kehidupan sehari- untuk membuat kue dan akan hari karena siswa kelas 4 masih dimakan bersama ayah mereka saat dalam tahap operasional konkret. makan malam Misalnya : ibu membeli oleh-oleh kue dan akan dibagikan pada seluruh anggota keluarga.
64
Validator Media Buat jenis dan ukuran huruf yang Jenis dan ukuran huruf dibuat konsisten untuk masing-masing secara konsisten bagian Perbaiki tulisannya : Perbaiki indikator 6.1.3 yang “Menuliskan letak pecahan…” awalanya “Menuliskan etak pecahan…” diperbaiki menjadi “Menuliskan letak pecahan…” Sebaiknya diberi musik / lagu di Multimedia interaktif diberi media ini musik dengan lagu “Ayo Belajar” Lengkapi petunjuk mengerjakan Petunjuk pengerjaan soal lebih soal dilengkapi Revisi sesuai saran perbaikan dari validator yaitu penyampaian pengantar materi, tampilan huruf, penulisan, penambahan musik, dan tampilan petunjuk pengerjaan soal. Berikut adalah tampilan perubahan penyampaian pengantar materi agar sesuai dengan tahap berfikir siswa kelas IV : Tabel 27 Perubahan Penyampaian Pengantar Materi Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
65
Sebelum Direvisi
Sesudah Direvisi
Pada tampilan penulisan, jenis dan ukuran huruf dibuat konsisten untuk masing-masing bagian yang ditunjukkan pada Tabel berikut ini :
66
Tabel 28 Perubahan Jenis dan Ukuran Huruf yang Konsisten Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
Pada penulisan indikator, terdapat satu kata yang kurang lengkap penulisannya yaitu awalnya “etak” yang benar adalah “letak” seperti yang ditunjukkan oleh Tabel berikut ini : Tabel 29 Perbaikan Penulisan Sebelum Direvisi
Sesudah Direvisi
Dalam multimedia interaktif belum terdapat musik atau lagunya, maka ditambahkan lagu untuk multimedia interaktif agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan menyenangkan seperti Tabel berikut ini :
67
Tabel 30 Penambahan Musik Sebelum Direvisi
Sesudah Direvisi
Petunjuk pengerjaan soal masih belum lengkap, sehingga untuk lebih membantu siswa dalam mengerjakan soal yaitu ditambahkan petunjuk dalam pengerjaan soal yang terdapat dalam multimedia interaktif seperti pada Tabel di bawah ini : Tabel 31 Petunjuk Pengerjaan Soal Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
68
4.1.4
Implementasi (Implementation) Tahap implementasi adalah tahap multimedia interaktif sudah siap digunakan dalam pembelajaran matematika kelas IV SD setelah melalui revisi dari validator media dan validator materi. Implementasi dilaksanakan di Kelas 4 SD Negeri Randugunting dengan jumlah sebanyak 27 siswa. Implementasi dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Rabu, 27 April 2016 Pukul 07.00 – 08.00 untuk melaksanakan Pretest. Hari kedua yaitu Kamis, 28 April 2016 Pukul 07.00 – 09.00 untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dan juga melaksanakan Postest. Sebelum implementasi dilaksanakan ada beberapa persiapan yang diperlukan, yaitu : a. Memberitahukan kepada guru kelas IV SD Negeri Randugunting tentang rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Mengcopy aplikasi pembelajaran menggunakan multimedia interaktif pada setiap komputer yang ada di sekolah. c. Memperbanyak lembar soal pretest-postest sebanyak 27 lembar d. Memperbanyak lembar angket respon siswa untuk mengetahui respon siswa tentang pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. e. Mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, misalnya : LCD proyektor. Setelah memempersiapkan hal-hal yang diperlukan saat pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, pelaksanaan implementasi dilakukan dengan perkenalan dan penyampaian rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas 4. Sebelum siswa belajar menggunakan multimedia interaktif, siswa mengerjakan pretest terlebih dahulu pada hari sebelumnya. Peneliti memberikan penjelasan bahwa siswa mengerjakan pretest tujuannya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi sebelumnya yaitu operasi hitung campuran bilangan bulat.
69
Gambar 18. Siswa Mengerjakan Pretest Sebelum pembelajaran multimedia interaktif dimulai, siswa diajak untuk membahas singkat materi yang ada dalam soal pretest. Guru membimbing siswa untuk masuk ke lab.komputer dan duduk sesuai dengan absen mereka. Guru memulai pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dengan membimbing siswa. Sehingga siswa juga dibimbing oleh guru melalui LCD proyektor. Siswa diajak untuk masuk ke pembelajaran multimedia interaktif dan melihat petunjuk penggunaannya. Setelah siswa mengerti tombol dan petunjuknya kemudian guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dari pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Dalam tampilan materi siswa ditampilkan materi pengertian pecahan, pecahan sebagai operasi pembagian, letak pecahan pada garis bilangan, serta membandingkan dan mengurutkan pecahan. Saat pada tampilan materi, siswa juga diberikan kesempatan untuk membaca tulisan yang akan di tampilan multimedia interaktif. Siswa juga berantusias saat materi menampilkan kotak input jawaban. Jadi setiap siswa dapat menginputkan jawaban melalui komputer yang ada di depan mereka masing-masing. Setelah penjelasan materi selesai, kemudian siswa dibimbing untuk mengerjakan latihan soal. Setelah siswa sudah paham dalam mengerjakan soal yang ada di multimedia interaktif. Siswa secara individu
70
mengerjakan soal evaluasi yang ada di multimedia interaktif dan mereka harus menyebutkan nilai setelah mereka mengerjakan soal evaluasi.
Gambar 19. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi di Multimedia Interaktif Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, kemudian mereka diajak untuk menutup pembelajaran yang ada di komputer dan kembali ke kelas. Di dalam kelas mereka mengerjakan soal posttest sesuai dengan materi yang sama dengan materi yang ada di dalam multimedia interaktif. Siswa mengerjakan posttest ini bertujuan untuk mengukur keefektifan dari pembelajaran menggunakan multimedia interaktif materi pecahan kelas IV SD.
Gambar 20. Siswa Mengerjakan Posttest
71
Kemudian soal posttest dibahas bersama-sama. Setelah selesai guru bersama siswa membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru menutup pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
Pembelajaran
menggunakan
multimedia
interaktif
dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Beberapa pendapat siswa tentang kekurangan dari pembelajaran menggunakan multimedia interaktif yaitu : 1. Ada beberapa komputer yang lemot dalam penggunaannya. Sehingga siswa yang mendapat komputer tersebut masih beberapa kali kesulitan saat menekan tombol. 2. Beberapa siswa masih kesulitan saat menekan gambar untuk menampilakan animasinya. 3. Beberapa siswa masih belum terbiasa menggunakan komputer. 4. Siswa masih membutuhkan bimbingan dari guru saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Selain kekurangan dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif yang disampaikan siswa, berikut adalah hasil lembar observasi penelitian selama pembelajaran di SD Negeri Randugunting menggunakan multimedia interaktif : Tabel 32 Pedoman Observasi Guru dan Siswa ketika Pembelajaran
No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam multimedia interaktif Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah yang terdapat dalam multimedia interaktif Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Guru memfasilitasi siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam multimedia interaktif Guru mendorong siswa untuk bekerja sama sesuai dengan petunjuk dalam multimedia interaktif Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
Ya
Tidak
72
No
Pernyataan
7
Guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi
8
Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias
9
Siswa bersama guru membahas soal evaluasi
10 11
4.1.5
Guru memberikan umpan balik sesuai dengan yang terdapat dalam multimedia interaktif. Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan oleh guru
Ya
Tidak
Evaluation Evaluasi penggunaan multimedia interaktif yang sudah dihasilkan dan
diujicobakan adalah tahap terakhir pada pengembangan multimedia interaktif. Berikut adalah hasil evaluasi multimedia interaktif : 4.1.5.1 Analisi Data Kevalidan Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaian dari validator pada lembar penilaian multimedia interaktif. Analisis data kevalidan multimedia interaktif meliputi aspek materi dan aspek media yang dijelaskan sebagai berikut : A. Aspek Materi Revisi pada multimedia interaktif dari validator materi yaitu pada bagian apersepsi agar lebih menarik buat ilustrasi, missal : Ibu membawa oleh-oleh kue bolu yang akan dibagikan kepada seluruh anggota keluarga. Misal : 4 orang secara sama rata. (bisa dengan video pendek atau animasi). Multimedia interaktif kemudian di revisi sesuai dengan saran yang diberikan validator materi. Tabel 33 Hasil Validasi Validator Materi No Aspek Rata-rata Kategori 1 Materi 4,18 Baik 2 Bahasa 4 Baik 4,14 Baik Rata-rata Keseluruhan Berdasarkan tabel hasil validasi, maka diperoleh rata-ratanya adalah 4,14. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa materi yang ada di
73
dalam multimedia interaktif tersebut sudah baik dan layak untuk diimplementasikan. B. Aspek Media Selain validasi dari validator materi, multimedia interaktif juga divalidasi dari validator media. Validator media juga memberikan saran perbaikan yaitu : jenis dan ukuran huruf dibuat dengan konsisten, pada bagian indikator dibenarkan penulisannya “Menulisakan letak pecahan…” bukan “Menuliskan etak pecahan…”, diberikan musik atau lagu, serta dilengkapi petunjuk penggunaannya. Multimedia interaktif kemudian direvisi sesuai dengan saran perbaikan dari validator media.
No 1 2 3 4 5
Tabel 34 Hasil Validasi Validator Media Aspek Rata-rata Kategori Tampilan 3,75 Sedang Komunikatif 4 Baik Keseimbangan 3,33 Sedang Isi Media 4 Baik Kepraktisan dalam penggunaan 4 Baik 3,82 Sedang Rata-rata Keseluruhan Berdasarkan tabel hasil validasi diperoleh rata-ratanya 3,82. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa multimedia interaktif tersebut sudah cukup baik dan layak untuk diimplementasikan setelah direvisi sesuai saran perbaikan dari validator media. 4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan Keefektifan multimedia interaktif dapat dilihat dari berapa banyak perbedaan pretest dan posttest serta hasil analisis respon guru dan respon siswa. yang akan dijelaskan berikut ini. Data hasil tes disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan tujuan agar mempermudah dalam membuat kelas interval. Cara menghitung kelas interval yaitu sebagai berikut 1. Data Hasil Belajar Data hasil belajar terdiri dari data hasil pretest dan posttest. Data hasil tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Stuges dalam (Sugiyono
74
(2013:36)) menunjukkan cara untuk menghitung jumlah interval kelas sebagai berikut . K
= 1 + 3,3 log n
Rentang data
= data terbesar – data terkecil + 1
Panjang kelas
= rentang : jumlah kelas
Keterangan K = Jumlah kelas interval n
= Banyaknya data
a. Data Hasil Pretest Data hasil pretest diperoleh dan diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungannya sebagai berikut: K
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 27 = 1 + 3,3 x (log 33) = 1 + 3,3 x (3 log 3) = 1 + 3,3 x (3 x 0,477) = 1 + 3,3 x 1,431 = 1 + 4,722 = 5,722 = 5 atau 6
Setelah mencari jumlah kelas interval, selanjutnya mencari rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut : Rentang data
= data terbesar – data terkecil +1 = 90 – 25 + 1 = 66
Panjang Kelas
= rentang : jumlah kelas = 66 : 6 = 11
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, disajikan data ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan 11 panjang kelas. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel 35.
75
Tabel 35 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Interval 25 – 36 37 – 48 49 - 60 61 - 72 73 – 84 85 - 96 Jumlah Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Frekuensi (f) 2 5 4 1 9 6 27
Persentase 7,41 % 18,52 % 14,81 % 3,70 % 33,33 % 22,22 % 100% 64,81 90 25
Dari tabel 30 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval 25-36 adalah 2 anak atau 7,41 %. Jumlah siswa kelas interval 37-48 adalah 5 anak atau 18,52 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 49-60 adalah 4 anak atau 14,81 %. Jumlah siswa kelas interval 61-72 adalah 1 anak atau 3,70 %. Jumlah siswa kelas interval 73-84 adalah 9 anak atau 33,33 %. Sedangkan jumlah dalam kelas interval 85-96 adalah 6 anak atau 22,22 %. Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pretest tersebut, dapat dilihat persebaran data hail pretest dalam grafik berikut ini.
Grafik Hasil Pretest 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 25-36
37-48
49-60
61-72
73-84
Gambar 21. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
85-96
76
b. Data Hasil Posttest Selain data hasil pretest, data hasil postets juga diperoleh dan diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan. Sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut : K
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 27 = 1 + 3,3 x (log 3 x 3) = 1 + 3,3 x (3 log 3) = 1 + 3,3 x (3 x 0,477) = 1 + 3,3 x 1,431 = 1 + 4,722 = 5,722 = 5 atau 6
Setelah mencari jumlah kelas interval, selanjutnya mencari rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut : Rentang data
= data terbesar – data terkecil +1 = 100 – 45 + 1 = 56
Panjang Kelas
= rentang : jumlah kelas = 56 : 6 = 9,33 = 9 atau 10
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, disajikan data ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan 9 panjang kelas. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel 36.
77
Tabel 36 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Interval 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 - 100 Jumlah Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Frekuensi (f) 1 2 4 7 8 5 27
Persentase 3,70 % 7,41 % 14,81 % 25,93 % 29,63 % 18,52 % 100 % 80 100 45
Dari tabel 31 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval 41-50 adalah 1 anak atau 3,70 %. Sedangkan dalam kelas interval 51-60 adalah 2 anak atau 7,41 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 61-70 adalah 4 anak atau 14,81 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 71-80 adalah 7 anak atau 25,93 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 81-90 adalah 8 anak atau 29,63 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 91-100 adalah 5 anak atau 18,52 %. Berdasarkan distribusi hasil pretest tersebut, dapat dilihat persebaran data hail pretest dalam grafik berikut ini.
Grafik Hasil Posttest 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
Series 1
Gambar 22. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
91-100
78
c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest Pada data deskriptif menampilkan hasil nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata dari hasil nilai pretest dan posttest. Data deskriptif diolah dengan aplikasi SPP yang disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 37 Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pretest
27
25
90
64.81
19.139
Posttest
27
45
100
80.00
13.516
Valid N (listwise)
27
Berdasarkan tabel 37 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 25 dan nilai tertingginya 90 dengan rata-rata 64,81. Sedangkan nilai terendah dari posttest adalah 45 dan tertinggi adalah 100 dengan rata-rata 80. Berikut adalah grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest : 100 80 60 40 20 0 Pretest
Posttest Pretest
Posttest
Gambar 23. Grafik Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest
d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest Data ketuntasan hasil pretest dan posttest menunjukkan hasil nilai ketuntasan siswa pada pretest dan posttest dengan KKM yang sudah ditetapkan yaitu 70. Data ketuntasan dapat dilihat pada tabel 38 berikut ini.
79
Tabel 38 Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest Pretest Posttest Ketuntasan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Tuntas 15 55,56 % 23 85,18 % Tidak Tuntas 12 44,44 % 4 14,81 % Berdasarkan perhitungan Tabel 33, maka didapatkan hasil setelah melakukan pretest jumlah siswa yang nilainya tuntas atau di atas 70 ada 15 orang siswa atau sebanyak 44,44 % dan siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70 ada 12 orang siswa atau 55,56 %. Sedangkan setelah dilakukan posttest jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 70 ada 23 orang siswa atau 85,18 % dan siswa yang belum tuntas hanya ada 4 orang siswa atau 14,81 %. Berikut adalah data hasil ketuntasan pretest dan posttest yang disajikan dalam bentuk grafik
Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttets 25 20 15
Tuntas
10
Tidak Tuntas
5 0 Pretest
Posttest
Gambar 24. Grafik Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
e. Analisis Hasil Pretest dan Posttest Analisis hasil pretest dan posttest diuji dengan cara statistik dengan uji beda rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum melakukan uji beda rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.
80
Hasil uji normalitas hasil pretest sebagai berikut: Tabel 39 Uji Normalitas Hasil Pretest Kolmogorov-Smirnova
Nilai
Shapiro-Wilk
Pretest
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
Pretest
.184
27
.019
.925
27
.053
a. Lilliefors Significance Correction
Dari hasil uji normalitas hasil pretest seperti Tabel 39 diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.053. Hal ini berarti menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikansinya > 0.05. Sedangkan uji normalitas untuk hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 40 berikut ini. Tabel 40 Uji Normalitas Hasil Posttest Kolmogorov-Smirnova Statistic posttest
.130
df
Shapiro-Wilk
Sig. 27
.200*
Statistic .953
df
Sig. 27
.250
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Dari hasil uji normalitas hasil posttest seperti Tabel 40 diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.250. Hal ini berarti menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikansinya > 0.05. Setelah diketahui bahwa kedua data di atas berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yaitu dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test).
81
Berikut adalah hasil uji T berpasangan. Tabel 41 Hasil Uji T Berpasangan Paired Differences Std.
Mean Pair 1 Pretest Posttest
-15.185
Std.
Error
Deviation
Mean
23.918
4.603
95% Confidence Interval of the Difference Lower -24.647
Upper -5.723
Sig. (2t -3.299
df 26
tailed) .003
Berdasarkan uji T berpasangan di atas, hasil Sig. (2-tailed) menunjukkan angka 0.003. karena 0.003 < 0.05 itu berarti terdapat perbedaan antara pretest dan posttest. 4.1.5.3 Analisis Data Kepraktisan Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan penilaian guru kelas dan mahasiswa melalui lembar penilaian multimedia interaktif. Analisis data kepraktisan juga dilakukan bersadarkan penilaian siswa melalui angket respon siswa. Observer (guru kelas) memberikan penilaian yang positif dalam pembelajaran matematika, sebagian besar siswa juga tertarik dan memberikan tanggapan bahwa multimedia interaktif memudahkan mereka dalam memahami materi. Berikut adalah penilaian dari observer dan respon dari siswa terhadap aspek kepraktisan multimedia interaktif : 1. Penilaian Observer Penilaian observer adalah penilaian dari guru tentang pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Hal ini bisa juga disebut dengan angket respon guru yang terdapat 7 kriteria penilaian. Berikut adalah tabel angket respon guru
82
Tabel 42 Angket Respon Guru
NO
Kriteria atau indikator Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif lebih mudah dipahami Pembelajaran multimedia interaktif membantu dalam pembelajaran matematika Pembelajaran dengan multimedia interaktif membuat evaluasi lebih mudah dipahami Pembelajaran dengan multimedia interaktif membuat anak lebih memperhatikan pembelajaran Pembelajaran dengan multimedia interaktif dapat membantu anak dalam memahami materi Pembelajaran dengan multimedia interaktif memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan kreatif Pembelajaran dengan multimedia interaktif dapat meningkatkan tanggung jawab siswa Rata-rata
1 2 3 4
5
6 7
Skor
Kategori
4
Sesuai
4
Sesuai
4
Sesuai
5
Sangat Sesuai
4
Sesuai
4
Sesuai
4
Sesuai
4,14
Sesuai
2. Respon Siswa Respon siswa didapatkan dari angket yang dibagikan oleh peneliti kepada siswa setelah mereka melakukan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Pernyataan dalam angket respon siswa tersebut terdiri dari 7 point pernyataan. Hasil rata-rata dari angket respon siswa yaitu sebagai berikut : Tabel 43 Angket Respon Siswa
NO 1 2 3 4
Kriteria atau indikator Media pembelajaran berupa multimedia interaktif ini membuatku lebih semangat belajar Isi dari multimedia interaktif membuatku mudah dalam memahami materi pembelajaran Gambar-gambar yang ada dalam multimedia interaktif membuatku lebih mudah memahami materi Kegiatan pembelajaran yang ada membuatku lebih aktif dalam belajar
Ratarata 4,48 4,48 4,26
4,22
Kategori Sangat Sesuai Sangat Sesuai Sangat Sesuai Sangat Sesuai
83
NO
Ratarata
Kriteria atau indikator
Kalimat-kalimat dalam multimedia interaktif 3,70 mudah untuk aku pahami Petunjuk dalam multimedia interaktif mudah 4,37 6 untuk dipahami Soal-soal yang ada membantuku memahami 4,37 7 materi yang telah dibahas. 4,27 Rata-rata 5
Kategori Sesuai Sangat Sesuai Sangat Sesuai Sangat Sesuai
4.2 Pembahasan 4.2.1
Kevalidan Pembuatan Multimedia Interaktif Penelitian ini mengembangkan pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif model drill pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas IV. Proses pembuatan dari penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Pembelajaran ini sudah divalidasi dan disetujui oleh validator. Hasil validasi tersebut kemudian diuji cobakan. Uji coba multimedia interaktif ini dilaksanakan dua kali. Satu kali saat uji terbatas dengan 3 siswa kelas IV dan kemudian diuji cobakan saat implementasi dengan 27 siswa kelas IV. 4.2.1.1
Hasil Validasi Validator Materi Validasi validator materi meliputi dua aspek, yaitu aspek materi dan
aspek bahasa. Dalam aspek materi terdapat 11 indikator, di mana ada dua indikator yang mendapaikan 5 point atau dinyatakan sangat baik. Dua butir penilaian tersebut adalah kesesuaian dengan kurikulum pada Sekolah Dasar serta Kesesuaian isi multimedia interaktif dengan SK dan KD. Sedangkan 9 indikator lainnya mendapatkan 4 point penilaian atau dinyatakan baik. Sembilan indikator tersebut adalah kesesuaian isi dengan aspek pembelajaran, kesesuaian isi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian isi pada materi, kesesuaian isi dengan karakteristik siswa, kejelasan bahasa yang digunakan, kejelasan informasi pada ilustrasi gambar, keruntutan penyajian materi,
kesesuaian soal
evaluasi
dengan materi, dan
84
kebermanfaatan multimedia interaktif di dalam mempermudah memahami materi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek materi dinyatakan baik dengan rata-rata skor adalah 4,18. Aspek yang kedua yaitu aspek bahasa yang terdiri dari 3 indikator. Setiap penilaian mendapatkan 4 point atau dinyatakan dengan baik. Ketiga indikator tersebut adalah keefektifan kalimat dalam multimedia yang disajikan, kebakuan istilah yang digunakan, dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa. Ketiga indikator tersebut mendapatkan rata-rata 4, sehingga dapat dikatakan bahwa aspek bahasa tersebut dinyatakan baik. Jika kedua aspek tersebut digabung dan kemudian di rata-rata maka diperoleh rata-ratanya adalah 4,14. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa materi yang ada di dalam multimedia interaktif tersebut sudah baik dan layak untuk diimplementasikan. 4.2.1.2
Hasil Validasi Validator Media Validasi oleh validator media meliputi 5 aspek, yaitu tampilan,
komunikatif, keseimbangan, isi media, dan kepraktisan dalam penggunaan. Dalam aspek tampilan terdapat satu indikator yang mendapatkan point 3 atau dinyatakan sedang. Indikator tersebut adalah jenis huruf yang digunakan mudah dibaca. Sedangkan ketiga indikator lainnya mendapatkan 4 point penilaian yang dinyatakan baik. Aspek yang kedua yaitu aspek komunikatif yang di dalamnya terdapat 3 indikator. Ketiga indikator tersebut mendapatkan point 4 atau dinyatakan baik. Aspek yang ketiga yaitu aspek keseimbangan yang di dalamnya terdapat 3 indikator, dari ketiga indikator tersebut 2 mendapatkan point 3 dan 1 indikator mendapatkan point 4. 2 indikator yang mendapatkan point 3 yaitu ukuran animasi dan tulisan di dalam multimedia interaktif sesuai serta tata letak tulisan tiap halaman seimbang. Sedangkan 1 indikator yang mendapatkan point 4 yaitu ukuran gambar dalam tiap halaman sesuai. Aspek keempat yaitu aspek isi media yang berisi 4 indikator. Keempat indikator tersebut masing-masing mendapatkan point 4 atau dinyatakan baik, yaitu kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan model,
85
kemudahan dalam menjalankan program, serta kemampuan untuk mempermudah siswa memahaminya. Aspek yang terakhir atau kelima yaitu aspek kepraktisan dalam penggunaan yang terdiri dari 3 indikator. Ketiga indikator tersebut juga mendapatkan point 4 yang dinyatakan baik, yaitu kejelasan petunjuk media, kemudahan penggunaan tombol petunjuk, konsistensi penggunaan tombol petunjuk. Jika kelima aspek tersebut digabung dan kemudian di rata-rata maka diperoleh rata-ratanya adalah 3,82. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa materi yang ada di dalam multimedia interaktif tersebut cukup baik dan layak untuk diimplementasikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator media. 4.2.2 Keefektifan Pembuatan Multimedia Interaktif Presentase ketuntasan siswa pada pretest dan posttest menunjukkan keefektifan pembuatan multimedia interaktif. Berdasarkan analisis data hasil nilai pretest dan posttest yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha menunjukkan baha multimedia interaktif yang dikembangkan sudah efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. keefektifan tersebut terlihat dari rata-rata hasil posttest lebih besar dari pada rata-rata hasil pretest. Rata-rata hasil posttest yaitu 80 dan rata-rata hasil pretest yaitu 64,81. Selain ini keefektifan juga terlihat dari hasil presentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas atau melebihi KKM. Saat posttest presentase siswa yang mendapatkan nilai melebihi KKM yaitu 85,18% sedangkan saat pretest presentase siswa yang nilainya melebihi KKM yaitu 55,56%. 4.2.3
Kepraktisan Pembuatan Multimedia Interaktif Kepraktisan pembuatan multimedia interaktif dinilai berdasarkan hasil
yang didapatkan dari angket respon guru dan juga angket respon siswa pada pembelajaran
menggunakan
multimedia
interaktif
yang
sudah
diimplementasikan. Berikut ini adalah penjelasan hasil angket respon guru dan angket respon siswa.
86
4.2.3.1
Penilaian Observer Berdasarkan penilaian dari observer / angket respon guru diperoleh
skor rata-rata 4,14 dengan presentase 82,85% dan menunjukkan kategori setuju. Hal ini karena dalam pembelajaran multimedia interaktif memang sudah baik dalam pembelajarannya. Namun ada beberapa bagian yang sebaiknya siswa maju ke depan. Dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif juga sudah mudah untuk dipahami. Kegiatan yang dilakukan siswa juga membuat siswa lebih kreatif. Karena pembelajaran menggunakan multimedia interaktif membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi. Dalam pembelajarannya ditambah dengan soal-soal evaluasi yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang baru saja dipelajari. Observer juga mengatakan bahwa tampilan dan penyampaian materinya sudah baik dan membuat siswa terbantu dalam proses pembelajaran karena penyampaian materi menggunakan gambar dan animasi yang menarik perhatian siswa untuk mau memperlajari. Siswa juga menjadi lebih antusias dalam pembelajarannya. 4.2.3.2
Respon Siswa Berdasarkan hasil analisis dari lembar angket / respon pendapat
siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif pada materi pecahan kelas IV memiliki tampilan yang menarik dan menyenangkan karena terdapat gambar, animasi dan suara. Siswa juga menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini dapat membantu mereka dalam memahami materi pecahan melalui tampilan materi dan soal evaluasi yang terdapat dalam multimedia interaktif. Mereka juga menyatakan bahwa mereka lebih berminat dan bersemangat belajar dengan adanya pembelajaran menggunakan multimedia interaktif tersebut. Karena menurut siswa aplikasi ini mudah untuk digunakan karena terdapat petunjuk yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran serta pembelajaran ini dapat dilaksanakan di rumah atau dimana saja apabila mereka menggunakan laptop.
87
4.3 Temuan Penelitian Berdasarkan penelitian penggunaan multimedia interaktif model drill pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas IV yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberapa hal yang dijadikan sebagai temuan penelitian, yaitu : A. Komputer Saat ini komputer bukan hal atau elektronik yang asing bagi siswa SD khususnya kelas IV. Tidak sedikit dari mereka juga mempunyai komputer di rumah, atau bahkan dari mereka juga sudah banyak yang mempunyai laptop. Kepemilikan komputer atau laptop pada siswa dapat dimanfaatkan untuk belajar secara individu dengan menggunakan multimedia interaktif. Siswa juga dapat belajar secara mandiri dan dapat bermanfaat bagi siswa. B. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif sangat baik dan mereka juga antusias. Karena siswa dapat menggunakan pembelajaran multimedia interaktif ini dirumah dan dapat juga digunakan di mana saja apabila mereka menggunakan laptop. Sehingga komputer dan laptop bukan hanya digunakan untuk bermain game saja. Tetapi juga bisa digunakan untuk belajar. C. Siswa tidak bosan dengan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif karena penyampaian materi dan soalnya dengan dibantu gambar, animasi, dan suara.