BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan kedua SD ini didasarkan pada: 1. Letak antara SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 yang berada dalam satu lingkup yaitu beralamatkan di Jalan Tentara Pelajar no 07 Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. 2. Prestasi sekolah dari kedua SD tersebut mempunyai prestasi yang tidak jauh berbeda satu sama lain. 3. Nilai hasil belajar mata pelajaran IPS kelas IV di kedua sekolah tersebut relatif sama. 4. Terlebih lagi kedua SD tersebut berada dalam satu gugus, yaitu gugus kartini. Dalam penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 yang berjumlah 26 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 yang berjumlah 24 siswa sebagai kelas kontrol. Siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 ini terbiasa
mengikuti
pembelajaran
dengan
metode
konvensional
atau
pembelajaran yang terpusat pada guru. Siswa hanya duduk mendengar penjelasan dari guru lalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Keadaan tersebut membuat siswa menjadi kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga mempengaruhi dalam hasil belajar.
4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berisi tentang deskripsi data dan analisis data. Dalam deskripsi data akan dibahas mengenai data skor hasil belajar pretest dan posttest yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diolah secara deskriptif dengan menampilkan Tabel destribusi frekuensi serta diagram
29
30
batang penyebaran data nilai hasil belajar prestest dan posttest. Dalam analisis data, program SPSS 16.00 for windows digunakan untuk menampilkan nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-rata, dan standar deviasi serta untuk melakukan uji normalitas, homogenitas, dan uji t pada data hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4.2.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Pretest Data hasil belajar pretest berupa skor yang diperoleh dari tes hasil belajar pretest sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay pada kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada kelompok kontrol yaitu siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07. Dalam desktiptif data ini, alat untuk menyajikan data hasil belajar pretest menggunakan diagram atau grafik. Tabel destribusi frekuensi hasil belajar pretest dan diagram batang penyebaran data nilai hasil belajar pretest akan disajikan dalam deskripsi data. Deskriptif Tabel destribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok eksperimen disajikan melalui Tabel 4.1 yang akan merangkum data empirik skor hasil belajar pretest pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen sebelum diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay. Tabel destribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok eksperimen yang disusun dengan menggunakan banyak kelas dan interval kelas menggunakan rumus seperti berikut: Banyaknya kelas
= 1 + 3,3 log 26 = 1 + 3,3 + 1,414 = 5,714 = 6
( (
) )
31
Berikut ini disajikan Tabel 4.1 destribusi frekuensi nilai hasil belajar pretest kelompok eksperimen: Tabel 4.1 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Pretest pada Kelompok Eksperimen No.
Kategori
Interval
1
Sangat Tinggi
2
Kelompok Eksperimen Frekuensi
Presentase
83 – 88
6
23,07%
Tinggi
76 – 82
13
50,00%
3
Sedang
60 – 75
5
19,23%
4
Rendah
54 – 59
2
7,70%
Berdasarkan pada Tabel 4.1, siswa pada kelompok eksperimen yang mendapat nilai hasil belajar pretest dengan interval nilai antara 54 sampai dengan 59 sebanyak 2 siswa atau 7,70% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 60 sampai dengan 75 sebanyak 5 siswa atau 19,23% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 76 sampai dengan 82 sebanyak 13 siswa atau 50,00% dari jumlah keseluruhan siswa. Serta diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai tes hasil belajar pretest pada interval nilai antara 83 sampai dengan 88 sebanyak 6 siswa atau 23,07% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga. Berikut ini adalah penyebaran data hasil belajar pretest siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen:
32
14 12
13
10 8 6
Frekuensi
6
4
5
2 2 0 83 – 88
76 – 82
60 – 75
54 – 59
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Gambar 4.1 Grafik Diagram Batang Penyebaran Data Nilai Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen Berdasarkan pada Gambar 4.1, yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi pada interval nilai antara 83 sampai dengan 88 sebanyak 6 siswa dari jumlah keseluruhan siswa, lalu kategori tinggi yaitu nilai antara 76 sampai dengan 82 sebanyak 13 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kategori sedang yaitu nilai antara 60 sampai dengan 75 sebanyak 5 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kemudian pada kategori rendah yaitu nilai antara
54 sampai dengan 59
sebanyak 2 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Tabel destribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok kontrol yang disusun dengan menggunakan banyak kelas dan interval kelas digunakan rumus seperti berikut: Banyaknya kelas
= 1 + 3,3 log 24 = 1 + 3,3 + 1,380 = 5,68 = 6
( (
) )
Berikut ini disajikan Tabel 4.2 destribusi frekuensi nilai hasil belajar pretest kelompok kontrol:
33
Tabel 4.2 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Pretest pada Kelompok Kontrol No.
Kategori
Interval
1
Sangat Tinggi
2
Kelompok Kontrol Frekuensi
Presentase
81 – 84
5
20,83%
Tinggi
77 – 80
9
37,50%
3
Sedang
73 – 76
3
12,50%
4
Rendah
69 – 72
3
12.50%
5
Sangat Rendah
65 – 68
3
12,50%
≤ 64
1
4,17%
6
Berdasarkan pada Tabel 4.2, siswa pada kelompok kontrol yang mendapat nilai hasil belajar pretest dengan interval nilai kurang dari 64 sebanyak 1 siswa atau 4,17% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 65 sampai dengan 68 sebanyak 3 siswa atau 12,50% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 69 sampai dengan 72 sebanyak 3 siswa atau 12,50% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 73 sampai dengan 76 juga sebanyak 3 siswa atau 12,50% dari jumlah keseluruhan siswa. Lalu siswa yang mendapat nilai antara 77 sampai dengan 80 sebanyak 9 siswa atau 37,50% dari jumlah keseluruhan siswa. Serta diketahui siswa yang mendapat nilai antara 81 sampai dengan 84 sebanyak 5 siswa atau 20,83% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga. Berikut ini adalah penyebaran data hasil belajar pretest siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol:
34
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
9
5 frekuensi 3
3
3 1
81 – 84
77 – 80
73 – 76
69 – 72
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
65 – 68
≤ 64
Sangat Rendah
Gambar 4.2 Grafik Diagram Batang Penyebaran Data Nilai Hasil Belajar Pretest Kelompok Kontrol Berdasarkan pada Gambar 4.2, yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi pada interval nilai antara 81 sampai dengan 84 sebanyak 5 siswa dari jumlah keseluruhan siswa, lalu kategori tinggi yaitu nilai antara 77 sampai dengan 80 sebanyak 9 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kategori sedang yaitu nilai antara 73 sampai dengan 76 sebanyak 3 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Pada kategori rendah yaitu nilai antara 69 sampai dengan 72 sebanyak 3 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kemudian pada kategori sangat rendah yaitu diantara nilai 65 sampai dengan 68 juga sebanyak 3 siswa. Dan terdapat 1 siswa yang mendapat nilai 64. 4.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Posttest Data hasil belajar posttest berupa skor yang diperoleh dari tes hasil belajar posttest setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay pada kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04. Dalam deskriptif data ini, alat untuk menyajikan data hasil belajar posttest menggunakan diagram atau grafik. Tabel destribusi frekuensi hasil belajar posttest dan diagram batang penyebaran data nilai hasil belajar posttest akan disajikan dalam deskripsi data.
35
Secara deskriptif Tabel destribusi frekuensi skor hasil belajar IPS kelompok eksperimen disajikan melalui Tabel 4.3 yang akan merangkum data empirik skor hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay. Tabel destribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelompok eksperimen yang disusun dengan menggunakan banyak kelas dan interval kelas menggunakan rumus seperti berikut: Banyaknya kelas
= 1 + 3,3 log 26 = 1 + 3,3 + 1,414 = 5,714 = 6
( (
) )
Tabel 4.3 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Posttest pada Kelompok Eksperimen No.
Kategori
Interval
1
Sangat Tinggi
2
Kelompok Eksperimen Frekuensi
Presentase
97 – 100
1
3,85%
Tinggi
93 – 96
4
15,40%
3
Sedang
89 – 92
6
23,07%
4
Rendah
85 – 88
6
23,07%
5
Sangat Rendah
80 – 84
9
34,61%
Berdasarkan pada tabel 4.3 siswa pada kelompok eksperimen yang mendapat nilai hasil belajar posttest dengan interval nilai 80 sampai dengan 84 sebanyak 9 siswa atau 34,61% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 85 sampai dengan 88 sebanyak 6 siswa atau 23,07% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 89 sampai dengan 92 sebanyak 6 siswa atau 23,07% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 93 sampai dengan 96 sebanyak 4 siswa atau 15,40% dari
36
jumlah keseluruhan siswa. Serta diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai tes hasil belajar posttest pada interval antara 97 sampai dengan 100 sebanyak 1 siswa atau 3,85% dari jumlah keseluruhan kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 Kota Salatiga. Berikut ini adalah penyebaran data hasil belajar posttest siswa kelas kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen: 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
9
6
6 frekuensi
4
1 97 – 100
93 – 96
89 – 92
85 – 88
80 – 84
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.3 Grafik Diagram Batang Penyebaran Data Nilai Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen Berdasarkan pada Gambar 4.3, yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi pada interval nilai antara 97 sampai dengan 100 sebanyak 1 siswa dari jumlah keseluruhan siswa, lalu kategori tinggi yaitu nilai antara 93 sampai dengan 96 sebanyak 4 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kategori sedang yaitu nilai antara 89 sampai dengan 92 juga sebanyak 6 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Pada kategori rendah yaitu nilai antara 85 sampai dengan 88 sebanyak 6 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kemudian kategori sangat rendah yaitu nilai antara 80 sampai dengan 84 sebanyak 9 siswa. Data hasil belajar posttest berupa skor yang diperoleh dari tes hasil belajar posttest setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada kelompok kontrol yaitu siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07. Dalam deskriptif data ini, alat untuk menyajikan data hasil belajar posttest menggunakan diagram atau grafik. Tabel destribusi frekuensi
37
hasil belajar posttest dan diagram batang penyebaran data nilai hasil belajar posttest akan disajikan dalam deskripsi data. Secara deskriptif Tabel destribusi frekuensi skor hasil belajar IPS kelompok eksperimen disajikan melalui Tabel 4.4 yang akan merangkum data empirik skor hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Tabel destribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelompok kontrol yang disusun dengan menggunakan banyak kelas dan interval kelas menggunakan rumus seperti berikut: Banyaknya kelas
= 1 + 3,3 log 24 = 1 + 3,3 + 1,380 = 5,68 = 6
( (
) ) Tabel 4.4 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Posttest pada Kelompok Kontrol
No.
Kategori
Interval
1
Sangat Tinggi
2
Kelompok Eksperimen Frekuensi
Presentase
93 – 96
1
4,17%
Tinggi
89 – 92
3
12,50%
3
Sedang
85 – 88
6
25,00%
4
Rendah
81 – 84
7
29,16%
5
Sangat Rendah
77 – 80
6
25,00%
≤ 76
1
4,17%
6
Berdasarkan pada tabel 4.4 siswa pada kelompok kontrol yang mendapat nilai hasil belajar posttest dengan interval nilai kurang dari 76 sebanyak 1 siswa atau 4,17% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 77 sampai dengan 80 sebanyak 6 siswa atau 25,00% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 81 sampai dengan 84 sebanyak 7 siswa atau
38
29,16% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 85 sampai dengan 88 sebanyak 6 siswa atau 25,00% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai antara 89 sampai dengan 92 sebanyak 3 siswa atau 12,50% dari jumlah keseluruhan siswa Serta diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai tes hasil belajar posttest pada interval antara 93 sampai dengan 96 sebanyak 1 siswa atau 4,17% dari jumlah keseluruhan kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga. Berikut ini adalah penyebaran data hasil belajar posttest siswa kelas kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol: 8 7 7
6 6
5
6
4 3 2 1
frekuensi
3 1
1
0 93 – 96
89 – 92
85 – 88
81 – 84
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
77 – 80
≤ 76
Sangat Rendah
Gambar 4.4 Grafik Diagram Batang Penyebaran Data Nilai Hasil Belajar Posttest Kelompok Kontrol Berdasarkan pada Gambar 4.4, yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi pada interval nilai antara 93 sampai dengan 96 sebanyak 1 siswa dari jumlah keseluruhan siswa, lalu kategori tinggi yaitu nilai antara 89 sampai dengan 92 sebanyak 3 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kategori sedang yaitu nilai antara 85 sampai dengan 88 juga sebanyak 6 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Pada kategori rendah yaitu nilai antara 81 sampai dengan 84 sebanyak 7 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Kemudian kategori sangat rendah yaitu nilai antara 77 sampai dengan 80 sebanyak 6 siswa. Dan terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai 76.
39
4.3 Analisis Data Analisis data disajikan data skor hasil belajar IPS yang diperoleh dari kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan kelompok kontrol yaitu siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 yang dianalisis secara deskriptif. Analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan data secara umum, antara lain mengenai nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-rata, dan standar deviasi adalah analisis deskriptif. Dalam analisis data juga akan memaparkan hasil dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t terhadap data hasil belajar IPS siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan. Dalam menganalisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program software SPPS 16.00 for windows. 4.3.1 Analisis Deskriptif Pretest Deskriptif data disajikan melalui Tabel 4.5 yang akan menampilkan nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-rata dan standar deviasi skor hasil belajar pretest pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen sebelum diterapkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe course review horay dan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol sebelum diterapkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe snowball throwing. Data deskriptif statistik hasil belajar pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Skor Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Kel Eksperimen
26
56
88
76.00
8.616
Kel Kontrol
24
64
84
77.17
5.954
Valid N (listwise)
24
Berdasarkan pada Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah pada kelompok eksperimen yang merupakan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 adalah 56 dan nilai tertinggi mencapai 88, sedangkan pada kelompok kontrol
40
yang merupakan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 diperoleh nilai terendah 64 dan nilai tertinggi 84. Rata-rata hasil belajar kedua kelas tersebut juga menunjukkan hasil yang berbeda. Pada kelompok eksperimen rata-rata hasil belajar sebesar 76,00 dan Standart Deviation 8,616 sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata hasil belajarnya sebesar 77,17 dan Standart Deviation 5,954. 4.3.2 Analisis Deskriptif Posttest Deskriptif data disajikan melalui Tabel 4.6 yang akan menampilkan nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-rata dan standar deviasi skor hasil belajar pretest pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen setelah diterapkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe course review horay dan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol setelah diterapkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe snowball throwing. Data deskriptif statistik hasil belajar pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel 4.6 di bawah ini: Tabel 4.6 Deskriptif Statistik Skor Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Posttest Eksperimen
26
80.00
100.00
88.9231
5.34358
Posttest Kontrol
24
76.00
96.00
85.1667
4.93141
Valid N (listwise)
24
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa nilai rerata posttest untuk kelas eksperimen menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 100 dan dikelas kontrol menunjukkan nilai tertinggi 96. Sedangkan nilai terendah kelas eksperimen menunjukkan nilai 80 dan kelas kontrol menunjukkan nilai 76. Ratarata kelas eksperimen sebesar 88,9 sedangkan rata-rata kelas kontrol sebesar 85,2. Standar deviasi kelas eksperimen sebesar 5,34358 sedangkan kelas kontrol sebesar 4,93141.
41
4.3.3 Uji Normalitas 1. Uji Normalitas Pretest Sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok diberi uji kesetaraan untuk mengetahui keadaan awal kedua kelompok. Data yang digunakan untuk uji kesetaraan adalah pretest hasil belajar. Pretest hasil belajar awal sebelumnya harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Data skor pada hasil belajar pretest terlebih dahulu dilakukan uji t. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Program SPPS 16.00 for windows digunakan untuk uji normalitas berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov, yang hasilnya disajikan pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Kelompok Pretest
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Eksperimen
.170
26
.050
.929
26
.075
Kontrol
.220
24
.004
.938
24
.144
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikasi untuk kelas eksperimen adalah 0.075 dan untuk kelas kontrol adalah 0.144 dimana kedua nilai tersebut > 0.05 yang bermakna Ho diterima, artinya nilai pretest untuk kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal. Normalitas skor hasil belajar pretest pada dua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara visual disajikan pada Gambar 4.5 berikut:
42
Gambar 4.5 Normal Plot Q-Q Nilai Tes Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 2. Uji Normalitas Posttest Sebelum menggunakan uji beda rerata, maka diperlukan uji prasyarat yaitu uji normalitas. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Kelompok Posttest
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Eksperimen
.168
26
.058
.937
26
.113
Kontrol
.177
24
.051
.938
24
.149
a. Lilliefors Significance Correction
Ketentuan dalam pengambilan keputusan apakah data tersebut berdestribusi normal adalah apabila nilai signifikan > 0.05 (lebih besar dari 0.05) maka data tersebut berdestribusi normal, sedangkan jika signifikasi < 0.05 (kurang dari 0.05) maka data tersebut tidak berdestribusi normal. Berdasarkan uji normalitas data posttest dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen nilai sig (2-tailed) sebesar 0,058 dan data kelas kontrol sebesar 0,051. Karena signifikansi > 0,05 maka data kelas eksperimen dan data kelas kontrol dinyatakan berdestribusi normal.
43
Normalitas skor hasil belajar posttest pada dua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara visual disajikan pada Gambar 4.6 berikut:
Gambar 4.6 Normal Plot Q-Q Nilai Tes Hasil Belajar Posttest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
4.3.4 Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas, syarat yang perlu dipenuhi untuk melakukan uji beda dalam penelitian ini adalah menguji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan apakah suatu data mempunyai varians yang sama di antara anggota grup
data
tersebut.
Untuk
pengujian
homogenitas
dilakukan
dengan
menggunakan program SPSS 16.00 for windows. Hasil pengujian homogenitas data hasil belajar pretest siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol tersaji pada tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Test of Homogeneity of Variances Pretest Levene Statistic 2.927
df1
df2 1
Sig. 48
.094
44
Untuk menguji homogenitas alat uji yang digunakan adalah uji Levene's Test sedangkan kriteria nilai signifikan > 0,05, maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian yang sama atau homogen. Dari hasil uji Levene's Test pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang tersaji pada Tabel 3.5, diketahui bahwa F 2.927 dengan df1 1 dan df2 48 dan tingkat signifikansi sebesar 0,094. Karena nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,094 yang lebih besar dari 0,05 ini berarti menunjukkan bahwa data hasil belajar pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama atau homogen. Hasil pengujian homogenitas data hasil belajar posttest siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol tersaji pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Test of Homogeneity of Variances Posttest Levene Statistic .289
df1
df2 1
Sig. 48
.593
Untuk menguji homogenitas alat uji yang digunakan adalah uji Levene's Test sedangkan kriteria nilai signifikan > 0,05, maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian yang sama atau homogen. Dari hasil uji Levene's Test pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang tersaji pada tabel 4.5, diketahui bahwa F 0,289 dengan df1 1 dan df2 48 dan tingkat signifikansi sebesar 0,593. Karena nilai signifikansi yang diperoleh yaitu sebesar 0,593 > 0,05 ini berarti menunjukkan bahwa data hasil belajar posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama atau homogen.
45
4.3.5 Uji T-test Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan diketahui bahwa skor data hasil belajar berdestribusi normal dan homogen maka langkah terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji perbedaan rerata skor hasil belajar posttest dengan uji t Independet Samples Test. Analisa uji t Independet Samples Test dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows. Hasil uji beda rerata dapat dilihat dalam tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji T Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differen Differen F Posttest
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.143
Sig.
t
.707 2.480
df
tailed)
ce
ce
Difference Lower
Upper
48
.017
3.603
1.453
.682
6.523
2.488 47.997
.016
3.603
1.448
.691
6.514
Berdasarkan pada hasil pengujian yang tersaji pada Tabel 4.9 terlihat F hitung Leven’s test sebesar 0,707 dan signifikansi 2 tailed pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diperlihatkan pada Tabel 4.9 adalah 0,017.
4.4 Uji Hipotesis Pada hasil posttest dilakukan uji hipotesis kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak ada perbedaan antar variabel. Oleh karena itu untuk menguji hipotesis, maka dirumuskan hipotesis nol untuk diuji signifikannya. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
46
1. H0 : Tidak ada perbedaan keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus Kartini tahun ajaran 2015/2016. 2. Ha : Ada perbedaan keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus Kartini tahun ajaran 2015/2016. Dasar pengambilan uji hipotesis pada penelitian ini didasarkan pada nilai signifikan yaitu jika signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Jika signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dari uji t Independet Samples Test yang mencakup Levene's Test for Equality of Variances dan t-test for Equality of Means menunjukkan thitung sebesar 2.480 dan df 48 dengan signifikansi 2 tailed sebesar 0.017. Mengacu pada perhitungan uji t diketahui signifikansi 2 tailed sebesar 0,017 yang artinya lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh karena H0 yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus Kartini tahun ajaran 2015/2016 ditolak maka Ha ada perbedaan keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus Kartini tahun ajaran 2015/2016 diterima.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu karena melibatkan penggunaan kelompok subjek utuh dalam eksperimen yang secara alami sudah terbentuk dalam kelas. Berdasarkan analisis hasil pretest pada siswa kelas IV SD Gugus Kartini tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut
47
homogen. Artinya data berdestribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam dua kelompok tersebut diberikan perlakuan yang berbeda. Siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Dalam uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan pada siswa SD Negeri Gedong 03 Banyubiru. Pada kelompok eksperimen proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay, pembelajaran dimulai dengan membuka pelajaran, penyajian materi, pembentukkan kelompok, dilanjutkan dengan permainan kuis horay, penghitungan skor, pemberian penghargaan kepada kelompok, penarikan kesimpulan pelajaran, dan terakhir adalah menutup proses pembelajaran. Pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Pembelajarannya dimulai dengan membuka pelajaran, pembentukkan kelompok, penyajian materi, pelemparan pertanyaan antar kelompok, diskusi kelompok, penghitungan skor, pemberian penghargaan kepada kelompok, penarikan kesimpulan pelajaran, dan terakhir adalah menutup proses pembelajaran. Melakukan uji perbedaan rerata skor hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen dan kontrol syaratnya adalah data hasil belajar IPS setelah diberi perlakuan berdestribusi normal dan homogen. Dapat dilihat bahwa pada hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov nilai signifikan pada kelompok eksperimen adalah 0,058 dan nilai signifikan pada kelompok kontrol adalah 0,051 yang berarti bahwa signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol berdestribusi normal. Sedangkan pada hasil analisis uji homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diketahui bahwa F 0,289 dengan df1 1 dan df2 48 dan tingkat signifikansi 0,593. Dalam uji homogenitas alat uji yang digunakan adalah uji
48
Levene's Test for Equality of Variances dengan kriteria nilai signifikan > 0,05, maka data berdistribusi homogen. Nilai signifikan pada uji Levene's Test for Equality of Variancesa adalah sebesar 0,593 yang lebih besar dari 0,05 maka data memiliki varian yang sama. Dari uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan maka terbukti bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan diketahui bahwa skor data hasil belajar berdestribusi normal dan homogen maka langkah terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji perbedaan rerata skor hasil belajar posttest dengan uji t Independet Samples Test. Berdasarkan pada hasil uji t yang telah dilakukan, diketahui bahwa thitung sebesar 2.480 dan df 48 dengan signifikansi 2 tailed sebesar 0.017. Berdasarkan hasil uji t Independent Samples Test yang telah didapat, kemudian dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji hipotesis nol yang menyatakan ada atau tidaknya perbedaan antar variabel. Dasar pengambilan uji hipotesis pada penelitian ini didasarkan pada nilai signifikan yaitu jika signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Jika signifikasi < 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Hasil yang didapat adalah signifikansi 2 tailed adalah 0,017 dapat dikatakan bahwa Ha yang menyatakan ada perbedaan keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus Kartini tahun ajaran 2015/2016 diterima sedangkan Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus Kartini tahun ajaran 2015/2016 ditolak. Selain dilihat dari hasil analisis dengan uji hipotesis, dapat dilhat pula dari hasil analisis data deskriptif posttest yang menunjukkan nilai terendah pada kelompok eksperimen adalah 80 dan nilai tertinggi mencapai 100, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai terendah sebesar 76 dan yang tertinggi
49
96. Rata-rata hasil belajar kedua kelompok tersebut juga berbeda yaitu kelompok eksperimen rata-rata hasil belajar posttest sebesar 88,9 dan kelompok kontrol rata-rata hasil belajarnya sebesar 85,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay yang diterapkan pada kelompok eksperimen lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SD daripada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang diterapkan pada kelompok kontrol. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian Dessy Anggraeni (2011), “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sekaran 01 Semarang”, menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS mengalami peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dalam pelaksaan penelitian memiliki keunggulan memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS dibanding model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing karena pembelajaran menjadi lebih menarik siswa untuk aktif dan meningkatkan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Dengan pengaruh meningkatnya hasil belajar IPS ini tentunya memiliki manfaat dalam membangkitkan minat dan keinginan siswa dalam mengikuti pembelajaran, membangkitkan motivasi siswa, serta dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis dalam diri siswa. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay ini siswa dikondisikan untuk belajar bekerja sama dalam kelompoknya, mencoba memecahkan masalah secara bersama-sama, bersama kelompoknya saling memberikan jawaban dan saling mengoreksi jika ada yang salah, kemudian masuk ke dalam tahap permainan antar kelompok atau tim. Dalam pembelajaran seperti ini tentunya siswa akan lebih mudah memroses masukan pelajaran dan akan berdampak positif pada hasil belajar siswa.
50
Hasil uji hipotesis penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Miftahul Huda (2013: 231), model pembelajaran kooperatif tipe course review horay strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya, metode yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan, semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan, skill kerjasama antar siswa yang semakin terlatih. Selain itu menurut Zainal Aqib (2013: 28) model pembelajaran course review horay adalah suatu metode pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab secara individu dengan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab dengan benar dapat berteriak “Horay”. Tidak jauh berbeda dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing menurut Safitri (2011:19), model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat membangkitkan keberanian murid dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru, melatih murid menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik, merangsang murid mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut, dapat mengurangi rasa takut murid dalam bertanya kepada teman maupun guru. Menurut Suprijono (2011:8) Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.