21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa tanpa media pembelajaran sebanyak 1 kali pertemuan, selanjutnya diakhir pertemuan diadakan tes evaluasi dalam menghitung luas permukaan bangun ruang untuk yang pertama kali guna mendapatkan data tentang kondisi awal siswa sebelum melakukan tindakan. Metode dalam penelitian yang dilakukan terhadap upaya peningkatan hasil belajar siswa bidang studi Matematika difokuskan pada kompetensi dasar menghitung luas permukaan bangun ruang. Pada penelitian ini ditemukan data yang menunjukkan hasil belajar siswa dalam menghitung luas permukaan bangun ruang kurang memuaskan sehingga dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel yang ada di bawah ini :
No 1
Tabel 4.1 Penilaian Proses Pra Siklus Kriteria Aspek yang dinilai Baik Cukup Ketepatan menggunakan
Kurang
Jumlah
11 siswa
5 siswa
-
16 siswa
69 %
31 %
-
100 %
7 siswa
5 siswa
4 siswa
16 siswa
44 %
31 %
25 %
100 %
8 siswa
4 siswa
4 siswa.
16 siswa
50 %
25 %
25 %
100 %
rumus. Prosentase 2
Keterampilan menghitung. Prosentase
3
Keruntutan
menurunkan
rumus. Prosentase
22
Hasil analisis dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 16 siswa yang belum tuntas ada 4 siswa. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat ketepatan siswa dalam menggunakan rumus yang baik 69 % dan yang cukup 31 %. Keterampilan menghitung yang baik 44 %, cukup 31 % dan kurang 25 %. Sedangkan dalam keruntutan menurunkan rumus yang baik 50 %, cukup 25 % dan kurang 25 %.
Nilai
Tabel 4.2 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus Jumlah Siswa Prosentase 4 siswa
25 %
12 siswa
75 %
Daftar nilai ketuntasan siswa pra siklus pada tabel 4.2 apabila digambarkan dalam diagram batang akan seperti grafik di bawah ini.
12 10 8 6 4 2 0
Pra Siklus Tuntas
Belum Tuntas
Grafik 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Masalah tersebut yang dijadikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri 4 Katekan. 4.2. Deskripsi Siklus I Hasil penilaian yang diadakan pada pra siklus dijadikan acuan untuk melakukan tindakan yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I peneliti menerapkan penggunaan rumus luas permukaan bangun ruang dalam menyelesaikan
23
suatu masalah. Peneliti mengambil tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus I yaitu menunjukkan bangun ruang berongga dan modela bangun ruang kerangka kepada siswa yang selanjutnya digunakan siswa untuk menentukan rumus luas permukaan melalui model bangun ruang tersebut. Pada awal pertemuan siklus I, setelah pengkondisian kelas guru memberikan penjelasan materi secara sekilas. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan konsep awal materi antara guru dan siswa. Setelah guru menunjukkan contoh bangun ruang siswa ditugaskan untuk menghitung banyaknya sisi, rusuk dan titik sudut yang ada pada bangun ruang kemudian dilanjutkan dengan mengukur panjang rusuk dan panjang setiap bagian sisi-sisi bangun ruang. Siswa dibimbing untuk menentukan rumus luas permukaan bangun ruang dan menghitung luas permukaan bangun ruang. Hal ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan siswa dalam menggunakan media bangun ruang dalam memahami materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya kegiatan guru mengajar di dalam kelas dapat dilihat pada tabel 4.3. (Terlampir). Kegiatan yang dilakukan guru pada siklus I sudah cukup baik, tetapi ada beberapa kegiatan yang muncul secara kurang optimal. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penilaian terhadap anak didik. Penilaian siklus I meliputi penilaian keterampilan siswa dalam mengalikan bilangan dengan alat bantu media bangun ruang dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Penilaian selanjutnya adalah dari aspek penilaian evaluasi tertulis untuk mengukur aspek kognitif siswa berupa pemahaman terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. Penilaian sikap pada siklus I disajikan dalam berikut ini : Tabel 4.4 Penilaian Keterampilan Menghitung Luas Permukaan Bangun Ruang Siswa Kelas VI Siklus I Nilai Interval Jumlah Siswa Prosentase Keterangan 81 – 100
4
25 %
Sangat Baik
71 – 80
7
44 %
Baik
60 – 70
2
12 %
Cukup Baik
3
19 %
Kurang
Rata-Rata
74,06
24
Dari tabel 4.4 menunjukkan data siswa yang tergolong sangat baik keterampilan menghitungnya 25 %, baik 44 %, cukup baik 12 % dan kurang 19 % dengan nilai rata-rata 74,06. Tabel 4.5 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Siklus I Jumlah Siswa Prosentase
Nilai
3 siswa
19 %
13 siswa
81 %
Daftar nilai ketuntasan siswa Siklus I pada tabel 4.5 apabila digambarkan dalam diagram batang akan seperti grafik di bawah ini. 15 10 5
Siklus I
0 Tuntas
Belum Tuntas
Grafik 4.2 Data Ketuntasan Belajar Siklus I Perbandingan antara data ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dan data ketuntasan siswa pada siklus I apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
15 10 Pra Siklus
5
Siklus I
0 Tuntas
Belum Tuntas
Grafik 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dan Siklus 1
25
Selain penilaian hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa pun juga dinilai. Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan oleh observer. Hasil penilaian dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
No 1
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Prosentasi Kegiatan Yang Diamati Baik Cukup Kurang Perhatian
siswa
terhadap
materi
81 %
19 %
-
Kemampuan
Masih ada 3 siswa yang kurang aktif
pelajaran. 2
Keterangan
dalam proses siswa
44 %
37 %
19 %
75 %
6%
19 %
44 %
31 %
25 %
75 %
25 %
-
62 %
19 %
19 %
pembelajaran.
dalam mengungkapkan konsep awal. 3
Kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan.
4
Kemampuan siswa untuk bertanya.
5
Keaktifan siswa dalam berdiskusi.
6
Kemampuan siswa untuk mengungkapkan pendapat.
Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I telah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini yaitu proses pembelajaran dianggap berhasil apabila nilai rata-rata ulangan harian siswa minimal 65 dengan KKM 60. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata pada siklus I yaitu 74,06. Akan tetapi, masih perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya (siklus II). Sebelum melaksanakan Siklus II peneliti mengadakan refleksi proses pembelajaran. Refleksi diadakan dengan melibatkan teman sejawat dan kepala sekolah.
26
Hasil refleksi pada Siklus 1 adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan data-data yang disajikan pada Siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata ulangan harian siswa sebelum dilakukannya tindakan mencapai 67,5 menjadi 74,06. Akan tetapi, hasil perbaikan pembelajaran pada Siklus I belum optimal, karena pada Siklus I masih ada 3 siswa yang belum tuntas sehingga perlu adanya tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya. b. Aktivitas maupun hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan alat bantu media bangun ruang pada mata pelajaran Matematika dengan kompetensi dasar “Menghitung luas permukaan bangun ruang” agar lebih ditingkatkan lagi dan diusahakan semua siswa aktif dalam proses pembelajaran. 4.3. Deskripsi Siklus II Siklus II diadakan dengan tetap menggunakan media bangun ruang pada kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rumus luas permukaan bangun ruang. Hasil refleksi pada siklus I menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi yaitu dengan lebih mengutamakan pembelajaran dilakukan oleh siswa secara mandiri. Guru hanya bertugas sebagai pengarah. Langkah-langkah pembelajaran siklus II yakni sebagai berikut : a. Setelah guru menjelaskan kembali tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran, siswa diminta menunjukkan jaring-jaring bangun ruang yang sudah dibuat sebelumnya. b. Siswa menukar jaring-jaring bangun ruang miliknya dengan teman sebangku. c. Siswa mengukur panjang masing-masing rusuk bangun ruang. d. Siswa menggunting jaring-jaring bangun ruang sesuai dengan polanya. e. Siswa membentuk suatu bangun ruang dari model jaring-jaring bangun ruang tersebut. f.
Siswa mengelompokkan sisi-sisi yang sama dan sebangun.
g. Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang dengan bimbingan guru.
27
Peningkatan kegiatan guru dalam mengajar dengan menggunakan media bangun ruang dapat dilihat dari tabel 4.7. (Terlampir). Kegiatan guru mengajar pada siklus II meningkat dibandingkan pada siklus I. Kegiatan mengajar guru pada siklus II, semua aspek yang diobservasi muncul secara optimal. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penilaian terhadap anak didik. Penilaian siklus II meliputi penilaian keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Penilaian selanjutnya adalah dari aspek penilaian evaluasi tertulis. Evaluasi tertulis ini berfungsi untuk mengukur aspek kognitif siswa berupa pemahaman terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. Penilaian sikap pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini :
Nilai Interval
Tabel. 4.8 Penilaian Keterampilan Menyelesaikan Masalah Siswa Kelas VI pada Siklus II Jumlah Siswa Prosentase Keterangan
81 – 100
8
50 %
Sangat Baik
71 – 80
4
25 %
Baik
60 – 70
3
19 %
Cukup Baik
1
6%
Kurang
Rata-Rata
79,37
Dari tabel 4.8 menunjukkan data siswa yang tergolong sangat baik keterampilan menyelesaikan masalahnya sangat baik 50 %, baik 25 %, cukup baik 19 % dan kurang 6 % dengan nilai rata-rata 79,37. Tabel 4.9 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Siklus II Nilai Jumlah Siswa
Prosentase
1 siswa
6%
15 siswa
94 %
28
Daftar nilai ketuntasan siswa pada siklus II apabila digambarkan dalam diagram batang dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
15 10 5
Siklus II
0 Tuntas Belum Tuntas
Grafik 4.4 Data Ketuntasan Belajar Siklus II Perbandingan antara data ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, data ketuntasan belajar siswa pada Siklus I dan data ketuntasan belajar siswa pada Siklus II apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
15 10 Pra Siklus Siklus I
5
Siklus II 0 Tuntas
Belum Tuntas
Grafik 4.5 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Selain penilaian hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa pun juga dinilai. Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan oleh observer. Hasil penilaian dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
29
No 1
Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Prosentasi Kegiatan Yang Diamati Baik Cukup Kurang Perhatian siswa terhadap
94 %
-
6%
materi pelajaran. 2
Masih ada 1 siswa yang belum tuntas.
Kemampuan siswa dalam mengungkapkan
Keterangan
75 %
19 %
6%
Hal ini dikarenakan siswa tersebut
konsep
kurang
awal. 3
Kemampuan siswa untuk
88 %
-
12 %
memperhatikan saat guru
menjawab pertanyaan. 4
Kemampuan siswa untuk
81 %
19 %
-
pembelajaran.
bertanya. 5
Keaktifan
menjelaskan materi
siswa
dalam
50 %
31 %
19 %
Kemampuan siswa untuk
88 %
6%
6%
berdiskusi. 6
mengungkapkan pendapat. Melihat hasil belajar siswa pada siklus II dan tabel pengamatan kegiatan belajar siswa menunjukkan bahwa siswa kelas VI SD Negeri 4 Katekan semester I tahun ajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu dari 16 anak hanya 1 anak yang tidak tuntas atau prosentase 94 %. Sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui media bangun ruang dengan metode eksperimen pada mata pelajaran Matematika Kelas VI semester I tahun ajaran 2011/2012 di SDN 4 Katekan dapat berhasil dengan baik karena terjadinya kerja sama antara peneliti dengan teman sejawat. Berkaitan dengan hasil tindakan yang diambil peneliti dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan pada tiap siklus yang terkait dengan teori dan ahli secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
30
a. Pada siklus I peneliti menfokuskan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menghitung luas permukaan bangun ruang. Dalam penerapannya siswa diajak menentukan rumus permukaan bangun ruang dengan alat bantu model bangun ruang berongga dan model bangun ruang kerangka. b. Dalam pelaksanaan siklus I diperoleh data nilai rata-rata siswa adalah 74,06 dengan ketuntasan klasikal 81 %. Keberhasilan yang diperoleh ini apabila dibandingkan dengan sebelum dilakukannya tindakan pada pra siklus, mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun menurut peneliti perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II dengan harapan dapat mencapai ketuntasan maksimal. c. Pada siklus II peneliti menfokuskan pelaksanaan pembelajaran menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rumus permukaan bangun ruang. Dengan lebih mengutamakan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran, maka terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu 79,37 dengan ketuntasan klasikal 94 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus II ini telah berhasil. d. Aktivitas belajar mengajar guru dengan siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang aktif hanya 81 %, sedangkan pada siklus II guru berusaha memunculkan minat dan kemampuan siswa secara optimal. Sehingga pada siklus II aktivitas belajar siswa berubah menjadi 94 % dari jumlah siswa. Dari uraian hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian melalui media bangun ruang dengan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menghitung rumus luas permukaan bangun ruang yang berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat.