BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Berdasarkan pada permasalahan dan tujuan penelitian, data hasil penelitian bersumber
dari
wawancara
mendalam,
observasi
langsung, dokumentasi dan FGD akan dikelompokkan sesuai dengan permasalahan serta tujuan penelitian.
4.1 Profil Sekolah SDN Lamper Tengah 01 Semarang merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri di kota Semarang yang terletak di Jalan Kedondong Dalam VI Semarang, Kecamatan
Semarang
Selatan,
Kota
Semarang,
Provinsi Jawa Tengah. Nilai akreditasi SDN Lamper Tengah 01 Semarang Baik (B), luas lahan yang ditempati adalah 3500 m², luas bangunan sekolah 310 m², dengan jumlah rombongan belajar 6 kelas. Status kepemilikan tanah SDN Lamper Tengah 01 adalah milik pemerintah kota Semarang. SDN Lamper Tengah 01 dibangun sejak tahun 1980 merupakan bangunan permanen yang memenuhi standar untuk proses kegiatan pembelajaran dengan dilengkapi fasilitas 5 ruang kelas, terdapat juga 1 ruang
51
kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang agama katolik, 1 ruang UKS, 1 kamar mandi/WC guru, 1 kantin dan rumah penjaga sekolah, 1 kamar mandi/WC penjaga sekolah, 3 kamar mandi/WC siswa, 1 ruang perpustakaan, 1 tempat parkir motor guru dan sepeda siswa, 1 lapangan olahraga dan upacara. Visi yang dicanangkan SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah “Unggul dalam prestasi baik akademik maupun non akdemik, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia”, sedangkan Misi yang diemban untuk merealisasikan dari visi tersebut adalah: (1) memberikan pelayanan pendidikan yang demokratis, (2) meningkatkan kualitas diri, (3) mengembangkan sikap mandiri, (4) meningkatkan keterampilan dalam berkarya, (5) mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan, (6) menumbuhkan pribadi yang beriman dan bertaqwa. Sedangkan tujuan pendidikan di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain meletakkan dasar pendidikan untuk meningkatkan mutu baik akademik maupun non akademik
menuju
keunggulan
prestasi
yang
didasari
sumber daya manusia yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. Dalam menggali dan memahami lebih jauh mengenai Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang, peneliti telah melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, dan komite sekolah. Berikut ini disajikan identitas 52
informan. Untuk memberikan kenyamanan dan etika dalam
penelitian,
identitas
informan
disebutkan
dengan inisial. Tabel 4.1 Identitas Informan No
Informan
Jabatan
Jenis Kelamin
Umur
Pendidikan
1
S
Kepala Sekolah
P
55 th
S1
2
Y
Guru
L
42 th
S1
3
A
Guru
P
41 th
S1
4
D
Guru
L
36 th
S1
5
P
Komite Sekolah
L
38 th
S1
Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.
Adapun keadaan rombongan belajar dan peserta didik dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.2 Rombongan Belajar JUMLAH KELAS Kelas I
:
1 Kelas
Kelas II
:
1 Kelas
Kelas III
:
1 Kelas
Kelas IV
:
1 Kelas
Kelas V
:
1 Kelas
Kelas VI
:
1 Kelas
Jumlah
:
6 Kelas
Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.
53
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik Tahun 2011/2012 s.d 2013/2014 Tahun
2011/2012
2012/2013
2013/2014
Rombel
L
P
J
L
P
J
L
P
J
I
13
10
23
20
22
42
26
15
41
II
14
16
30
15
10
25
19
21
40
III
25
11
36
14
19
31
14
11
25
IV
16
19
35
23
10
33
14
18
32
V
33
12
45
17
19
36
23
11
34
VI
24
17
41
34
11
45
18
20
38
Jumlah
Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.
Tabel 4.4 Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan No
KS dan Guru
Pendidikan Terakhir L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SD SMP SMA / SMEA / STM SPG / KPG / PGA D2 PGSD D3 S1 Kependidikan / Psi S1 Non Kependidikan S2 Kependidikan S2 Non Kependidikan S3 Kependidikan S3 Non Kependidikan Jumlah
P
Petugas TU J
1
1
2
2
5
7
3
6
9
L
P
J
1
1
1
1
Tenaga Lainnya L
P
1
1
1
1
Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.
54
J
Tabel 4.5 Prestasi dan Program Unggulan Peserta anak Didik 2010/2011 s.d. 2013/2014 No
Jenis Lomba
Bulan, Tahun
1
Lukis/ Mewarnai
2011
II
2
Sepak Bola
2012
I
3
Melengkapi gambar
2012
III
4
Sepak Bola U-9 Th
2012
II
kota
5
Pidato B. Indonesia
2013
I
Kota
6
Sepak Bola
2013
II
kota
No 7 8 9 10 11 12
Jenis Lomba Kerajinan Tangan Menggambar Kls VI dan V Macapat Putra Sepakbola Sepakbola Menggambar Kaligrafi Kategori B
Bulan, Tahun 2013
Juara
Tingkat Kejuaraan
Ket
Kecamatan
UPTD
kota
LIPIO
Kecamatan ATLAS Binatama cup Ardiles Soccer Cup
III
Tingkat Kejuaraan Kecamatan
2013
I
Kota
Perusda
2013 2013 2013 Sept, 2009
III I I
Kota Kota Kota
Perusda
III
Kota
I
Kota
II
Kota
I
Kota
I
Kota
Sept,2 009
Juara
13
Menggambar Kaligrafi Kategori B
14
Bulutangkis
15
MAPSI
16
Bulutangkis
17
Bulutangkis
Feb, 2012
I
Kota
18
Bulutangkis
Juli 2012
II
Kota
19
Sepak Bola
I
Kota
20
Mini Bridge beregu Campuran
II
Kota
Sept, 2012 Agust 2010 Des, 2013
Juni 2013 Maret 2013
Ket
SD Bina Amal Masjid Agung Jawa Tengah
Tugu Muda Cup Tugu Muda Cup
55
No
Jenis Lomba
Bulan, Tahun
Juara
Tingkat Kejuaraan
21
Mewarnai Kategori B
Mei 2009
I
kota
22
Menggambar Kategori A
Nop, 2009
III
Kota
23
Sepak Bola
Nop, 2012
I
kota
24
Sepakbola Championship
Nop, 2012
I
kota
Ket
Binatama Cup III
Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.
Tabel 4.6 Prestasi Guru No
Jenis Bidang
Bulan, Tahun
Juara
Tingkat Kejuaraan
Ket
1
Alat Peraga IPS
2009
II
Kecamatan
1
2
Penulisan RPP B. Jawa
2013
III
Kecamatan
2
3
Alat Peraga Tematik
2014
VI
Kecamatan
3
Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.
Tabel 4.7 Prestasi Sekolah No
Jenis Bidang
Bulan, Tahun
Juara
Tingkat Kejuaraan
1
Lomba Taman
2011
VI
Kecamatan
2
Peningkatan Nilai UN
2012
IV
Kecamatan
Ket
Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.
56
4.2 Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang 4.2.1 Perencanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Perencaaan
program
MBS
di
SDN
Lamper
Tengah 01 Semarang adalah penyusunan rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana kerja sekolah empat tahun, yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah, yang dijalankan dengan prinsip kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Dalam perencanaan program MBS, sekolah juga melakukan perencanaan pengembangan tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan di antaranya: (1) Membuat usulan penambahan guru mata pelajaran; (2) Mengusulkan peningkatan kualifikasi guru; (3) Mengusulkan guru untuk di sertifikasi; (4) Mengusulkan
tenaga
administrasi
dan
perpustakaan;
(5) Menyusun kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga melakukan perencanaan pengembangan sarana dan prasa-
57
rana
pendidikan.
Perencanaan
tersebut
meliputi:
(1) Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, (2) Mengusulkan membuat laboratorium komputer dan jaringan
internet,
(3)
mengusulkan
peningkatan
jumlah peralatan pembelajaran, (4) Melaksanakan perawatan terhadap sarana dan prasarana yang tersedia, (5) Penambahan ruang perpustakaan, (6) penambahan ruang kelas, (7) Penambahan pagar sekolah, (8) Penambahan ruang laborat, (9) Penambahan ruang komputer, (10) Penambahan komputer, (11) Penambahan buku paket siswa dan buku perpustakaan, (12)
Pengadaan
LCD,
(13)
Penambahan
alat-alat
peraga, 14) Penambahan, dan (15) Penambahan kamar mandi siswa. Berdasarkan hasil analisis data dan observasi di lapangan menunjukkan bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang belum memiliki laboratorium dan jaringan internet. Selain itu jumlah peralatan pembelajaran yang dimiliki sekolah juga belum sesuai dengan jumlah siswa yang ada sehingga perlu adanya penambahan. Kepala sekolah bersama dengan anggota sekolah membuat perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di antaranya: (1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan melibatkan
warga
sekolah,
(2)
Membuat
usulan
penambahan biaya operasional sekolah, (3) Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sekolah, (4) Penyusunan administrasi penggunaan 58
keuangan sekolah. Penyusunan RKAS dilakukan sekolah setiap awal tahun ajaran baru sekaligus membuat usulan tentang besarnya biaya operasional yang harus dikeluarkan sekolah selama satu tahun ke depan. Kepala sekolah bersama dengan komite sekolah juga membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana sekolah setiap akhir tahun sebelum penyusunan RKAS
dan
penyusunan
administrasi
penggunaan
keuangan sekolah. Hasil dokumentasi di lapangan juga menunjukkan bahwa sekolah membuat perencanaan pengembangan kesiswaan di antaranya: (1) Membuat persiapan penerimaan siswa baru seperti membuat surat keputusan dari kepala sekolah dan pembentukan panitia penerima siswa baru, (2) melakukan rapat kenaikan kelas, (3) Menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa, (4) Menyusun rencana pelaksanaan bimbingan belajar seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik. Kepala
sekolah
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang melakukan rapat bersama dengan panitia PPD (penerimaan peserta didik) pada bulan Juni setiap tahunnya. Dalam rapat tersebut membahas tentang pelaksanaan PPD mulai dari pendaftaran, tes, pengumuman, dan daftar ulang. Kepala sekolah juga melakukan rapat dengan guru untuk membahas tentang
59
kenaikan kelas. Selain itu rapat juga dilakukan untuk membahas rencana kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan sekolah untuk mengembangkan diri siswa, serta pengembangan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik. Berdasarkan hasil dokumentasi dapat diketahui bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang melakukan perencanaan
terhadap
pengembangan
partisipasi/
peranserta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Partisipasi masyarakat tersebut antara lain sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dalam
rangka
meningkatkan
kerjasama
sekolah
dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa. Sekolah juga menyusun rencana pertemuan dengan komite sekolah dalam rangka meningkatkan peran komite sekolah. SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga melakukan perencanaan dalam pengembangan lingkungan sekolah. Perencanaan pengembangan tersebut meliputi penyusunan program unggulan yang akan menjadi ciri khas sekolah dalam meningkatkan prestasi serta menyalurkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menghasilkan siswa yang unggul. Sekolah juga menyusun rencana untuk kegiatan penghijauan sekolah, tujuannya adalah agar tercipta suasana lingkungan sekolah yang sejuk dan nyaman. Selain itu, sekolah juga menyusun beberapa program tentang sekolah sehat dan bersih serta meningkatkan rasa toleransi beragama di antara warga sekolah. 60
4.2.2 Implementasi Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Pelaksanaan penambahan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengusulkan pengajuan ke dinas pendidikan tentang kekurangan guru olahraga dikarenakan guru olahraga di SDN Lamper Tengah 01 meninggal dunia. Karena belum ada guru olahraga
pengganti
maka
dari
dinas
pendidikan
memberikan bantuan guru olahraga dari sekolah lain, kemudian
berkaitan
dengan
tenaga
kependidikan
kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01 mengambil kebijakan untuk mengangkat tenaga honorer meliputi satu orang tenaga administrasi dan satu orang lagi tenaga perpustakaan. Pelaksanaan pengusulan guru untuk disertifikasi dengan mengusulkan sertifikasi guru ke dinas terkait sebanyak 8 orang guru dan yang sudah terealisasi 7 orang sedangkan yang belum terealisasi 1 orang karena belum berijazah S1 PGSD. Pelaksanaan pengusulan peningkatan kualifikasi guru, kepala sekolah memberikan izin studi lanjut bagi guru, serta mengikutsertakan para guru dalam kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran. Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui tentang beberapa bentuk pelatihan yang pernah diikuti oleh guru di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain: (a) bintek kurikulum 2004 yang 61
dimantapkan pada tahun 2006, (b) bintek guru kelas pada tahun 2007, (c) bintek model pembelajaran pada tahun 2009, (d) seminar nasional sehari “Filosofi Inovasi
Pendidikan
Modern”
pada
tahun
2010,
(e) workshop mind map pada tahun 2010, (f) penataran membuat anak patuh tanpa kekerasan pada tahun 2011, dan (g) pelatihan TIK level II Microsoft office dasar pada tahun 2011. Pelaksanaan peningkatan kualifikasi guru juga dilakukan dengan kegiatan pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah tiga kali dalam satu bulan. Diikuti oleh semua guru dalam gugus sekolah dibimbing oleh guru pemandu gugus dalam bentuk diskusi dan microteaching. Dalam
rangka
memberikan
penilaian
hasil
belajar peserta didik guru diadakan pelatihan dalam menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan dalam kegiatan penilaian. Dalam pelaksanaan perpustakaan SDN Lamper Tengah 01 Semarang telah mendapatkan bantuan gedung perpustakaan dari dinas provinsi berikut
62
fasilitas dalam bentuk komputer, buku, rak buku, meja baca. Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana SDN Lamper Tengah 01 telah mendapatkan bantuan sebagian dari sarana prasarana yang diusulkan meliputi komputer, jaringan internet, sebagian alat peraga pembelajaran, ruang perpustakaan, buku paket. Sedangkan usulan yang belum terealisasi meliputi komputer, ruang kelas, sebagian pagar sekolah, ruang laborat, ruang komputer, kamar mandi dan LCD. Karena belum mendapatkan lab komputer maka SDN Lamper Tengah 01 Semarang mengadakan kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Komputer dalam memenuhi fasilitas bidang TIK. Pelaksanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan
sekolah
di
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Pengembangan pembiayaan keuangan sekolah tersebut bersumber dari dana BOS. Sekolah membuat pedoman pengelolaan biaya operasional sekolah tentang sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola dan membuat pedoman penyusunan dan pencairan anggaran sesuai dengan peruntukannya, pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran. Sekolah melaporkan penggunaan anggaran kepada komite sekolah serta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang pengelolaan biaya investasi dan operasional 63
sekolah. Berdasarkan data dokumentasi di lapangan menunjukkan bahwa pengembangan pembiayaan dan keuangan
sekolah
di
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang antara lain: (1) Belanja tidak langsung berupa belanja pegawai, tunjangan prestasi kerja, tunjangan fungsional; (2) Belanja langsung berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. 4.2.3 Pengawasan
Program
Manajemen
Berbasis
Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, guru, pengawas sekolah dan komite sekolah secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan melalui kegiatan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan indikator sarana dan prasarana sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penilaian pendidikan, Penjaminan Mutu Pendidikan, dan Manajemen Berbasis Sekolah. Hasil EDS sebagai bahan acuan pengembangan sekolah pada tahun yang akan datang.
64
Pengawasan
terhadap
pengembangan
tenaga
pendidik di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah melalui kegiatan supervisi akademik. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara terencana sesuai dengan program supervisi yang telah dipersiapkan pada awal tahun ajaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi kepala sekolah. Sedangkan evaluasi terhadap pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran. Evaluasi dan penilaian pembelajaran dilakukan oleh guru berupa: Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), ulangan harian dilakukan apabila satu kompetensi dasar telah selesai diajarkan, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dan kelulusan. Pengawasan terhadap penambahan guru dan tenaga pendidik, dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kecamatan Semarang Selatan. Dengan mempertimbangkan kebutuhan guru olahraga, maka Dinas Pendidikan memberikan bantuan 3 orang guru olahraga dari sekolah lain meliputi 1 orang guru olahraga untuk kelas 1 dan kelas 2, 1 orang guru olahraga untuk kelas 3 dan kelas 4 serta 1 orang guru olahraga lagi untuk kelas 5 dan 6. Sedangkan pengawasan untuk tenaga administrasi, kepala sekolah mengangkat tenaga honorer dengan memberikan surat tugas dengan masa kontrak satu tahun, dan dapat diperpanjang pada masa kontrak berikutnya apabila yang bersang65
kutan memenuhi kriteria penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan surat tugas untuk tahun berikutnya. Begitu juga kepala sekolah dalam pengawasan terhadap tenaga perpustakaan dimana tenaga perpustakaan diambil dari tenaga honorer yang merangkap guru bahasa Inggris, dengan memberikan jadwal kerja dalam pelayanan perpustakaan pada jam di luar mengajar bahasa Inggris. Pengawasan terhadap pengusulan guru untuk disertifikasi dengan memantau data guru melalui program sergur di internet untuk memastikan data yang diusulkan sudah masuk pendataan. Sedangkan untuk guru yang belum bisa sertifikasi karena belum mempunyai ijazah S1 PGSD, kepala sekolah terus memberikan dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan studinya dan memberikan surat izin belajar bagi yang bersangkutan. Pengawasan peningkatan kualifikasi guru dalam kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran. Kepala sekolah memberikan surat tugas kepada guru yang mengikuti kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran serta menugaskan guru yang bersangkutan untuk menularkan ilmunya kepada guru-guru di sekolah. Pengawasan kualifikasi guru juga dilakukan dengan kegiatan pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah tiga kali dalam satu bulan. Kepala sekolah mewajibkan semua guru mengikuti 66
kegiatan KKG dengan mengabsen kehadiran guru dan meminta laporan kegiatan KKG melalui notula KKG. Dalam pengawasan pengelolaan sarana dan prasarana SDN Lamper Tengah 01 meliputi komputer, jaringan internet, sebagian alat peraga pembelajaran, ruang perpustakaan, buku paket, sedangkan usulan yang belum terealisasi meliputi komputer, ruang kelas, sebagian pagar sekolah, ruang laborat, ruang komputer, kamar mandi dan LCD. Pengawasan lab komputer dan jaringan internet, SDN Lamper Tengah 01 memberikan izin kepada Lembaga
Pendidikan
Komputer
dalam
memenuhi
fasilitas bidang TIK untuk memberikan ekstrakulikuler komputer kepada siswa SDN Lamper Tengah 01 dan meminta laporan hasil belajar siswa pada akhir bulan untuk dilaporkan kepada orangtua siswa. Kepala sekolah memantau ruang perpustakaan dengan meminta laporan inventaris gedung perpustakaan dan kegiatan jadwal peminjaman buku perpustakaan setiap bulannya kepada petugas perpustakaan. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa di SDN Lamper Tengah 01 Semarang melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap program sekolah. Pengawasan tersebut dilakukan secara objektif, bertanggung jawab.
67
4.3 Peran
serta
Kepala
Sekolah
dalam
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang kepala sekolah terlibat dalam setiap tahapan MBS dimulai dari Perencanaan programprogram MBS yang meliputi pemenuhan saranaprasarana, pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan, peningkatan mutu sekolah, kegiatan kesiswaan serta pengembangan institusi sekolah, Kepala sekolah juga terlibat dalam pelaksanaan program dengan terlibat langsung memberikan arahan kepada semua komponen sekolah baik guru, tenaga kependidikan, serta komite sekolah sehingga program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Selanjutnya kepala sekolah juga terlibat dalam pengawasan pelaksanaan program untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keefektifan serta keefisienan pelaksanaan program. Sebagai
pihak
yang
berhubungan
langsung
dengan sekolah, peran kepala sekolah pada umumnya berkaitan dengan bagaimana kepala sekolah bertanggung jawab atas sekolahnya dalam melaksanakan berbagai kegiatan, seperti mengelola berbagai masalah menyangkut pelaksanaan administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan yang ada di sekolah, pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan.
68
Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa peranserta kepala sekolah dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang meliputi peran kepala sekolah sebagai EMASLIM. Peran kepala sekolah sebagai evaluator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah kepala sekolah mengevaluasi rencana yang telah disusun bersama dengan komite sekolah dan guru, apakah rencana yang dimaksud sudah terlaksana dengan baik atau belum. Berdasarkan data wawancara dan dokumentasi dapat diketahui bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan
terhadap
pelaksanaan
pengembangan
sarana dan prasarana pendidikan, serta pengembangan pembiayaan keuangan sekolah. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang sedang melakukan pembangunan gedung laboratorium dan telah memasang jaringan internet. Sedangkan untuk pembiayaan keuangan sekolah sudah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Peran kepala sekolah sebagai motivator dalam pelaksanaan
MBS
di
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang adalah kepala sekolah mendorong berbagai elemen MBS untuk bisa bersama-sama mewujudkan program sekolah yang telah tersusun. Berdasarkan data
dokumentasi
notulen
rapat
dengan
komite
sekolah, kepala sekolah selalu memberikan motivasi 69
kepada semua anggota sekolah untuk berperan serta aktif dalam semua kegiatan sekolah. Misalnya kepala sekolah memberikan motivasi kepada guru untuk terus meningkatkan kompetensinya, salah satunya dengan
mengikuti
kegiatan
penataran,
workshop,
seminar atau pelatihan. Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan
MBS
di
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang adalah dengan memberikan supervisi kepada para guru untuk menjamin bahwa KMB berjalan dengan baik. Supervisi adalah semua usaha yang sifatnya membantu guru atau melayani guru agar ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat pula menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan (Purwanto, 2009: 76-79). Kepala sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang melakukan supervisi terhadap guru dua kali selama satu semester. Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengajar. Kepala sekolah bekerjasama dengan guru untuk melakukan supervisi agar dalam pelaksanannya dapat berjalan baik. Karena pada umumnya kepala sekolah melakukan supervisi pembelajaran dalam bentuk kunjungan kelas yang bertujuan untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengajar, maka diperlukan adanya kerjasama antara kepala sekolah dan 70
guru. Pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang memberikan dampak positif bagi para guru. Dengan adanya program sekolah dalam pengembangan
kompetensi
guru,
kepala
sekolah
melakukan
supervisi terhadap para guru. Selain itu sekolah juga meningkatkan kompetensi guru dengan mengikutsertakannya
dalam
kegiatan
seminar,
pelatihan,
workshop dan juga diklat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01 Semarang dapat diketahui bahwa sebelum dilakukannya MBS, komite sekolah dan orang tua tidak ikut serta dalam mengawasi KBM namun setelah adanya MBS prinsip transparansi memberikan keleluasaan pengawasan dari komite sekolah dan wali murid terhadap KBM sehingga menuntut guru untuk terus meningkatkan profesionalismenya. Pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga memberikan dampak positif bagi siswa. Karena KBM terpantau dengan baik oleh orang tua siswa maupun kepala sekolah, maka setelah adanya MBS hasil belajar siswa terus meningkat. Hal itu terlihat dari perolehan hasil ujian sekolah dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Peran kepala sekolah sebagai leader dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah dengan memastikan bahwa masing-masing
71
komponen MBS dapat bekerja dengan baik. Dalam memastikan komponen-komponen MBS dapat terlaksana dengan baik, kepala sekolah dibantu oleh komite sekolah dan guru. Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah, hanya bertugas untuk mengawasi jalannya program yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang, kepala sekolah juga berperan sebagai innovator yaitu dengan mencari terobosan baru dalam pengembangan berbagai kegiatan sekolah serta meningkatkan mutu sekolah. Berdasarkan data dokumentasi notulen rapat yang diperoleh dapat diketahui bahwa kepala sekolah membuat program peningkatan kompetensi guru dengan mengadakan supervisi lebih dari dua kali dalam satu semester. Tujuannya adalah agar para guru terus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya, tidak hanya pada saat akan dilakukan supervisi saja tetapi setiap saat. Peran kepala sekolah sebagai manajer dalam pelaksanaan
MBS
di
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang adalah dengan menempatkan personil-personil yang tepat pada posisinya, serta menggerakkan berbagai elemen MBS sehingga program berjalan secara efektif. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi di lapangan menunjukkan bahwa kepala sekolah mengelola program sekolah dengan baik. Pengelolaan tersebut dilakukan dengan memberikan tugas kepada semua anggota sekolah berdasarkan tugas dan kemampuannya. Sebagi contoh adalah, 72
penunjukan
komite
sekolah
sebagai
penggalian
sumber dana sekolah. Alasannya adalah komite sekolah beranggotakan orang tua siswa dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah, jadi mereka lebih mudah pada saat melakukan komunikasi dengan orang tua siswa dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Peran
kepala
sekolah
sebagai
administrator
dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah sebagai penyusun program, melaksanaan serta memberikan pelaporan secara akuntabel dengan MBS,
prinsip kepala
transparansi. sekolah
Dalam
melakukan
pelaksanaan perencanaan
program-program sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah. Program-program tersebut antara lain pengembangan kompetensi guru, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah. Setelah semua program sekolah tersebut dilaksanakan kemudian dilakukan evaluasi oleh kepala sekolah dan hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada komite sekolah dalam rapat terbuka dengan komite sekolah dan orang tua siswa.
4.4 Peranserta
Guru
dalam
Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Guru berperan dalam mengimplementasikan visi dan misi sekolah yang sudah direncanakan, terlebih 73
lagi di dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya, semakin besar kemungkinan tercapainya program-program sekolah. Demikian halnya dalam mencapai tujuan sekolah SDN Lamper Tengah 01 dengan Manajemen Berbasis Sekolah, guru menjadi tulang punggung untuk tercapainya setiap tujuan yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil observasi di sekolah, guru SDN Lamper Tengah 01 Semarang melaksanakan tugasnya dalam proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan ajar, mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang menyenangkan, menggunakan metode dan strategi mengajar untuk peningkatan kualitas
siswa.
Guru
SDN
Lamper
Tengah
01
Semarang juga senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam IPTEK melalui seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran.
4.5 Peranserta
Komite
Sekolah
dalam
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Peran serta komite sekolah dalam program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain sebagai badan pertimbangan (advisory agency), pendukung (supporting agency), pengawasan (controlling agency) dan mediator. Komite sekolah sebagai badan
74
pertimbangan berperan dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan serta persetujuan-persetujuan berbagai macam program MBS. Misalnya untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah, komite sekolah berperan dalam memberikan persetujuan dan pertimbangan tentang sarana dan prasarana sekolah yang akan dimasukkan dalam RKAS. Karena dalam pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran berhubungan dengan dana yang dimiliki sekolah. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa komite sekolah sebagai badan pengawasan berperan sebagai pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Komite sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang ikut berperan serta dalam pembuatan RKAS, karena dalam
pembuatan
usulan
pembiyaan
operasional
sekolah harus menyesuaikan dengan jumlah dana yang dimiliki sekolah yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan apabila terdapat kekurangan dana biasanya dilakukan penggalangan dana oleh komite sekolah. Peran komite sekolah sebagai badan pengawas dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah komite memberikan masukan terhadap sekolah menyangkut berbagai kegiatan serta pelaporan-pelaporan menyangkut dana maupun kegiatan sekolah. Berdasarkan hasil dokumentasi dari 75
notulen rapat komite sekolah dapat diketahui bahwa komite
sekolah
melakukan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Dalam rapat komite sekolah dengan kepala sekolah dan guru, komite sekolah ikut serta dalam membahas program persiapan ujian nasional untuk kelas VI setiap tahunnya. Hal itu dilakukan untuk memantau kesiapan sekolah dan guru dalam pelaksanaan ujian nasional kelas VI. Komite sekolah juga ikut serta dalam membahas penetapan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang harus dicapai oleh siswa di SDN Lamper Tengah 01 Semarang. Peranserta komite sekolah sebagai mediator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah menyampaikan berbagai program sekolah untuk dimusyawarahkan dengan wali murid, sebaliknya keinginan-keinginan wali murid ditampung untuk dimusyawarahkan dengan sekolah. Komite sekolah bertugas untuk menjembatani adanya perbedaan pandangan antara wali murid dengan sekolah, sehingga antara sekolah dengan orang tua siswa memiliki kesamaan pandangan tentang program MBS. Berdasarkan data dokumentasi dan wawancara dengan kepala sekolah dapat diketahui bahwa komite sekolah bersama dengan kepala sekolah dan guru melakukan rapat tentang program kerja sekolah misalnya tentang pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah untuk pembelian sarana dan prasarana pendidikan. Keberadaan sarana dan prasarana pendidikan 76
di sekolah memang sangat penting untuk menunjang proses KBM di sekolah. Namun, untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan tersebut diperlukan dana yang besar. Sedangkan dana yang dimiliki sekolah pada umumnya bersumber dari dana BOS, sehingga apabila sekolah mengalami kekurangan dana maka akan meminta sumbangan kepada orang tua siswa. Peran komite sekolah sebagai mediator, bertugas untuk menjembatani aspirasi dari sekolah dan orang tua siswa agar diperoleh jalan keluar yang paling baik untuk semuanya.
77
49