43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umun Objek Penelitian 4.1.1 Profil Film Soekarno
Struktur produksi film Soekarno : Pelaksana Film
: MVP pictures, Dapur Film dan Mahaka pictures
Durasi
: 147 menit
Bahasa
: Indonesia
Tayang di Bioskop
: 11 Desember 2013
Kru : Sutradara
: Hanung Bramantyo
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Produser
: Raam Punjabi
Pimpinan Kreatif
: Raakhe Punjabi
Associate Produser
: Erick Thohir
Produser Eksekutif
: Gobind 4Punjabi, Anita Whora, dan Amrit 3 Punjabi
Produser Lini
: Ajish Dibyo dan Albert Limboro
Koordinator Post Produksi
: Andi A. Manoppo dan Ken Manwani
Penulis Cerita Skenario
: Ben Sihombing dan Hanung Bramantyo
Tim Riset
: Zen RS, Indra Kobut, dan Raav Syndicate
Penata Fotografi
: Faozan Rizal
Co. Sutradara
: Hestu Saputra
Penata Artistik
: Allan Sebastian
Desain Produser
: Ong Hari Wahyu
Penata Kostum
: Retno Ratih Damayanti
Penata Rias/Efek
: Cheary Wirawan
Penyunting Gambar
: Cesa David Lukmansyah
Grafis dan Visual Efek
: Hery Kuntoro
Penata Suara
: Satrio Budiano dan Sutrisno
Penata Musik
: Tya Subiakto
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Pemain: Ario Bayu
: Soekarno
Lukman Sardi
: Mohammad Hatta
Maudy Koesnaedi
: Inggit Garnasih
Tanta Ginting
: Sutan Sjahrir
Tika Bravani
: Fatmawati
Emir Mahira
: Soekarno muda
Sudjiwo Tedjo
: Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ayu Laksmi
: Ida Ayu (Ibu Soekarno)
Hamdy Salad
: Ahmad Subardjo
Rukman Rosadi
: H.O.S Cokroaminoto
Suzuki Nobuyaki
: Laksamana Maeda
Ria Irawan
: Ceuceu
Hengky Solaiman
: Pedagang Cina
Ferry Salim
: Sakaguchi
Agus Kuncoro
: Gatot Mangku Praja
Mathias Muchus
: Hasan Din
4.1.2 Sinopsis Film “Soekarno”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Dulunya bernama Kusno. Tubuhnya kurus dan sering sakit-sakitan. Oleh bapaknya nama Kusno diganti Soekarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi ksatria layaknya tokoh pewayangan, Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Soekarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus di penjara. Dituduh menghasut dan memberontak. Tapi keberaian Soekarno tidak pernah padam. Pledoinya yang sangat terkenal Indonesia Menggugat mengantarkannya kepembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu. Di Bengkulu Soekarno istirhat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal Soekarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan. Kini, Inggit harus rela melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Birahi Politik Soekarno kembali bergelora. Belanda takluk oleh Jepang. Sesuatu yang dianggap raksasa bagi Soekarno, kini lenyap. Kemerdekaan Indonesia seolah diambang mata. Sementara itu Hatta dan Sjahrir, rival politik Soekarno dimasa muda mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dengan Belanda. Tapi Soekarno mempunyai sudut pandang yang berbeda. “ Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk upaya kemerdekaan Indonesia” kata Soekarno. Hatta terpengaruh, tapi Sjahrir tidak. Bekerjasama dengan Jepang sama saja memposisikan Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
menjadi bagian dari fasisme, musuh Amerika-Inggris-Australia. Soekarno tidak peduli, dia yakin dengan pilihannya: bekerja sama dengan Jepang untuk Indonesia Merdeka. Bersama Hatta, Soekarno berupaya mewujudkan cita-citanya membuat Indonesia Merdeka.
4.1.3
Pemeran Film Soekarno Berikut penulis memaparkan tentang profil para pemain film Soekarno
sebagaimana dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Profil Pemain Film Soekarno NO
1
NAMA
FOTO
KETERANGAN
Berperan sebagai Soekarno, tokoh utama dalam film ini seorang proklamator bangsa Indonesia.
Ario Bayu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
2
3
4
5
Lukman Sardi
Maudy Koesnaedi
Tanta Ginting
Tika Bravani
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berperan sebagai Mohammad Hatta, seorang yang menjadi sahabat Soekarno dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Berperan sebagai Inggit Garnasih, seorang istri Soekarno yang lebih tua 12 tahun. Perisai bagi Soekarno saat di penjara dan diasingkan.
Berperan sebagai Sjahrir, rival politik Soekarno saat masih muda.
Berperan sebagai Fatmawati, seorang gadis Bengkulu yang membuat Soekarno jatuh cinta kembali ketika Soekarno masih menjadi suami Inggit Garnasih.
49
6
7
8
9
Sudjiwo Tedjo
Ayu Laksmi
Hamdi Salad
Rukman Rosadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berperan sebagai Raden Soekemi Sosrodihardjo, yaitu ayahanda Soekarno.
Berperan sebagai Ida Ayu, yaitu ibunda Soekarno yang melahirkan dan merawat Soekarno.
Berperan sebagai Ahmad Subarjo, yaitu Menteri Luar Negeri Pertama Indonesia. Berperan sebaagai H.O.S Cokroaminoto, yaitu ketua Serikat Islam yang dimana beliau juga merupakan guru bagi Soekarno, bahkan beliau menjadi panutan Soekarno ketika berpidato.
50
10
11
12
13
Berperan sebagai Laksamana Maeda, yaitu perwira tinggi dari Jepang yang membantu proses kemerdekaan Indonesia.
Suzuki Nobuyaki
Ria Irawan
Hengky
Berperan sebagai Ceu ceu, yaitu seorang mucikari yang mencari wanita lokal untuk melayani nafsu tentara Jepang.
Berperan sebagai Koh Ah Tjun (pedagang cina)
Solaiman
Ferry Salim
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berperan sebagai Jendral Sakaguchi, yaitu seorang Jendral Propaganda dari Jepang yang diutus untuk mempengaruhi Soekarno.
51
14
15
Agus Kuncoro
Mathias Muchus
Berperan sebagai Gatot Mangku Praja, yaitu sahabat Soekarno yang membantu dalam pendirian Partai Nasional Indonesi.
Berperan sebagai Hasan Din, yaitu ayah kandung dari Fatmawati (istri Soekrno) asal Bengkulu.
4.2 Hasil Penelitian Film yang berdurasi 147 menit bukan hanya berkisah tentang perjuangan seseorang yang berjuang melawan kolonialisme saja pada saat Indonesia dijajah oleh bangsa asing sebelum merdeka, akan tetapi film ini pun memuat nilai-nilai pancasila yang merupakan ideologi bangsa kita. Di mana saat ini pancasila mungkin sudah sangat berkurang nilainya dalam implementasinya di lingkungan perkotaan. Oleh sebab itu, film ini tidak berfungsi sebagai saran hiburan saja akan tetapi dapat juga sebagai media pembelajaran bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengetahui sejarah sosok Sang Proklamator yaitu Ir. Soekarno semasa beliau dari kecil hingga menjadi Presiden pertama di Republik Indonesia ini. Apalagi kita bisa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
melihat
betapa
susahnya
beliau
beserta
para
tokoh-tokoh
bangsa
untuk
memerdekakan bangsa ini. Sebelumnya peneliti telah mengkatagorikan tiap-tiap nilai yang terkandung di setiap sila, mulai sila kesatu sampai sila kelima. Nilai yang terkandung didalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu : (1) Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.,(2) Ketakliman dan ketaatan kepada tuhan yang maha esa., dan (3) Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai yang terkandung dalam sila kedua yaitu : (1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia dengan segala hak azasinya yang harus dihormati oleh siapapun, (2) Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia, (3) Pengertian manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan iman, sehingga nyatalah bedanya dengan makhluk lain. Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi yaitu (1) Makna persatuan dan kesatauan dalam arti ideologis, ekonomi, politik sosial budaya, dan keamanan. Nilai kerakyatan dalam sila keempat yaitu : (1) Kedaulatan Negara Indonesia ada di tangan rakyat, (2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat, (3) Musyawarah untuk mufakat dicapai melalui permusyawaratan wakilwakil rakyat, (4) Manusia Indonesia sebagai warga Negara dan warga masyarakat memepunyai kedudukan, hak, dan kewajiban sama. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima ini meliputi, (1) Keselarasan, keseimbangan, dan keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, tanpa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta tingkat ekonominya. Setelah melihat dan menelaah film Sokarno seluruhnya, maka penulis mendapati potongan-potongan
gambar
yang
menunjukan
sikap
atau
perilaku
yang
mencerminkan nilai-nilai pancasila yang sudah dikatagorikan sebelumnya, maka di temukan hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.2 Nilai persatuan dalam film Soekarno Sign
Gambar 1. 00:23:45 Klasifikasi Sign: Pada gambar atau tanda diatas merupakan tanda yang memenuhi klasifikasi Qualisign, dikarenakan terdapat kualitas yang memunculkan suatu semangat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
perjuangan dan persatuan yang melibatkan Soekarno dengan masyarakat Indonesia. Objek
Interpretan
Terlihat seorang Soekarno sedang Peristiwa yang terjadi di dalam gambar membacakan
pembelaannya
di tersebut menceritakan suatu makna
sebuah persidangan yang dimana dimana dalam persidangan Soekarno dalam sidang tersebut
Soekarno oleh pemerintah Belanda yang dituduh
dituduh melakukan pemberontakan melakukan
pemberontakan,
telah
terhadap pemerintah Belanda yang membuat Soekarno semakin yakin dan ada di Indonesia. Sidang terbuka itu tambah sadar bahwa yang dilakukan pun disaksikan oleh rakyat Indonesia pemerintahan yang
mendukung
Soekarno
untuk
Belanda
adalah
perjungan penjajahan dan membuat para penonton memerdekaan di persidangan itu yang merupakan
bangsa Indonesia atas penjajahan rakyat Indonesia menjadi solid untuk yang dilakukan Belanda kepada bersatu
melawan
penjajahan
Indonesia.
Belanda.
Klasifikasi Objek :
Klasifikasi Interpretan :
Klasifikasi pada objek ini adalah Klasifikasi
pada
interpretan
oleh
diatas
indeks dikarenakan tanda yang ada adalah argument dikarenakan aktifitas diatas menunjukkan Soekarno yang persidangan yang terjadi disebabkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
sedang membacakan pembelaan di oleh suatu hal dimana Soekarno dituduh sidangnya dengan lantang dan berani melakukan sehingga
membuat
ruangan
sidang
suasana
tersebut
pemberontakan
oleh
di Belanda. yang
ditonton rakyat Indonesia menjadi penuh semangat bersatu Hubungan
untuk
melawan
berjuang
kolonialisme.
sebab
akibat
ini
merupakan ciri indeks. Analisa : Dalam scene ini diceritakan Soekarno sedang menjalani persidangan oleh pemerintah Belanda atas tuduhan melakukan pemberontakan, akan tetapi rakyat Indonesia yang merasa apa yang dilakukan Soekarno itu benar agar bangsa Indonesia lepas dari penjajahan oleh Belanda sehingga mereka menyaksikan secara langsung dan beramai-ramai mendukung Soekarno di dalam persidangan itu, sehingga membuat para majelis sidang dan penjaga keamanan dari orang Belanda tersebut menjadi takut. Dengan berlatar belakang kesamaan atas rasa yang dialami Soekarno dan rakyat atas penjajahan oleh Belanda maka timbullah rasa persatuan dan kesatauan dalam arti ideologis, ekonomi, dan politik sosial budaya. Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah long shot yang difokuskan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
untuk menunjukkan peristiwa suasana dalam persidangan.
Tabel 4.3 Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam film Soekarno Sign
Gambar 2. 00:26:26 Klasifikasi Sign: Pada gambar atau tanda diatas merupakan tanda yang memenuhi klasifikasi Sinsign, dikarenakan terdapat peristiwa yang ada pada tanda yaitu Soekarno sedang mengajar di dalam kelas. Objek
Interpretan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Terlihat seorang Soekarno sedang Peristiwa yang terjadi di dalam gambar serius mengajar di depan kelas . tersebut
menjelaskan
ketika
itu
Murid-muridnya pun baik wanita Soekarno sedang menjadi seorang guru maupun
yang
konsentrasi
laki-laki
mendengarkan
sangat yang sedang memberikan materinya serta kepada murid-muridnya. Para murid
memperhatikan Soekarno di dalam pun tergambar sangat antusias dan kelas
yang
sedang
memberikan sangat serius mendengarkan Soekarno
materi.
ketika menjelaskan materi yang sedang berlangsung. Klasifikasi Interpretan :
Klasifikasi Objek :
Klasifikasi pada objek ini adalah Klasifikasi
pada
interpretan
diatas
index dikarenakan tanda tersebut adalah argument dikarenakan aktifitas menunjukan ada seorang guru yang tanda tersebut langsung memberikan sedang
berdiri
di
depan
kelas alasan tentang suatu kejadian dimana
memberikan pelajaran dengan serius Soekarno yang sedang mengajar untuk maka membuat murid-murid yang di membuka pencerahan kepada muriddalam kelas memperhatikan dengan muridnya semangat dan antusias.
agar
muridnya
tersebut
berfikir kritis dan kreatif.
Analisa : Dalam scene ini diceritakan suasana di dalam kelas di mana terlihat ada seorang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
guru yang bernama Soekarno sedang mengajarkan ilmu pengetahuan yang dimana dalam proses kegiatan belajar dan mengajar itu terdapat nilai pancasila yang kelima yaitu mencerdaskan penerus angsa agar mendapatkan keadilan sosial yang seadil-adilnya. Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah long shot yang difokuskan untuk menunjukkan suasana ruangan di dalam kelas tersebut.
Tabel 4.4 Nilai Kemanusian dalam film Soekarno Sign
Gambar 3. 00:50:27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Klasifikasi Sign: Pada gambar atau tanda diatas merupakan tanda yang memenuhi klasifikasi Qualisign, dikarenakan terdapat kualitas yang memunculkan suatu peristiwa empati dan kemanusiaan yang melibatkan Soekarno dengan salah seorang Indonesia yang keturunan Tionghoa habis ditembak oleh tentara Nipon. Objek
Interpretan
Terlihat seorang Indonesia keturunan Peristiwa yang terjadi di dalam gambar Tionghoa sedang menahan kesakitan tersebut menceritakan suatu makna dikaki
sebelah
kanannya
akibat kemanusiaan tanpa memandang suku,
ditembak oleh tentaraNipon karena agama maupun ras dimana Soekarno melawan
ketika
ingin
dirampas sedang menolong seorang keturunan
tokonya. Lalu terlihat juga Soekarno Tionghoa
yang
sedang
menahan
disampingnya sedang menolongnya kesakitan
dikaki
sebelah
kanannya
karena begitu peka dan sensitifnya akibat ditembak oleh tentara Nipon sifat kemanusiaan Soekarno atas karena dia melawan saat tokonya akan intimidasi para penjajah.
dirampas oleh para tentara Nipon.
Klasifikasi Objek :
Klasifikasi Interpretan :
Klasifikasi pada objek ini adalah Klasifikasi
pada
interpretan
diatas
indeks dikarenakan tanda yang ada adalah argument dikarenakan situasi diatas menunjukkan seorang warga dimana
Soekarno
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menolong
60
keturunan Tionghoa yang sedang orangketurunan
Tionghoa
sedang
menahan kesakitan dikakinya akibat menahan kesakitan dikakinya akibat ditembak
oleh
tentara
Nipon ditembak tentara Nipon akibat dia
membuat Soekarno yang sedang melawan saat tokonya ingin dirampas melintas segera menolong orang oleh para tentara Nipon. tersebut dan menunjukkan sikap empati Hubungan
serta
kemanusiaannya.
sebab
akibat
ini
merupakan ciri indeks. Analisa : Dalam scene ini diceritakan seorang keturunan Tionghoa sedang menahan kesakitan dikaki sebelah kanannya dikarenakan ditembak oleh seorang tentara Nipon karena dia melawan saat tokonya ingin dirampas para tentara Nipon. Soekarno yang sedang berjalan di sekitar sana pun segera reflek menolong orang tersebut, sehingga tercermin sikap kemanusiaan seorang Soekarno yang tinggi tanpa memandang suku, ras maupun agama. Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah long shot yang difokuskan untuk menunjukkan peristiwaSoekarno menolong orang yang ditembak tentara Nipon.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Tabel 4.5 Nilai Permusyawaratan dalam film Soekarno Sign
Gambar 4. 00:52:30 Klasifikasi Sign: Pada gambar atau tanda diatas merupakan tanda yang memenuhi klasifikasi Qualisign, dikarenakan terdapat kualitas yang memunculkan suatu semangat mendiskusikan suatu permasalahan secara bersama-sama yang melibatkan Soekarno dengan masyarakat Indonesia. Objek Terlihat
Soekarno
Interpretan sedang Peristiwa yang terjadi di dalam gambar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
mendiskusikan
tentang
suatu tersebut menjelaskan bahwa Soekarno
permasalahan kepada para tokoh sedang
berdiskusi
mencari
solusi
agama maupun masyarakat setempat bersama para tokoh dan masyarakat mengenai permintaan tentara Nipon setempat mengenai permintaan tentara yang ingin Soekarno menyediakan Nipon untuk disediakannya tempat dan suatu tempat dan wanita untuk wanita pekerja seks untuk menyalurkan menyalurhan
nafsu
para
tentara nafsu para tentara Nipon, yang dimana
Nipon tersebut. Akan tetapi sebagian kalau Soekarno menolak permintaan para masyarakat tidak setuju atas tentara Nipon tersebut maka yang permintaan tentara Nipon tersebut menjadi ancaman istri dan anak-anak namun
sebagian
lainnya warga sekitar yang akan diculik dan
menyetujuinya karena kalau tidak diperkosa, maka dengan sebab itu memenuhi permintaan tentara Nipon Soekarno mencari solusi dengan cara maka istri dan anak-anak mereka bermusyawarah dengan
para tokoh
yang akan menjadi korban.
agama dan masyarakat sekitar.
Klasifikasi Objek :
Klasifikasi Interpretan :
Klasifikasi pada objek ini adalah Klasifikasi
pada
interpretan
diatas
indeks dikarenakan tanda yang ada adalah rheme dikarenakan aktifitas diatas menunjukkan Soekarno yang berkumpul dapat di artikan berbeda atau sedang berkumpul berdiskusi suatu memungkinkan adanya penafsiran yang permasalahan bersama para tokoh berbeda dari penandanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
agama dan masyarakat setempat sehingga membuat suatu keputusan yang disebut mufakat atau hasil keputusan bersama yang dimana keputusan dari hasil musyawarah tersebut itu bukan besifat yang terbanyak suaranya tetapi keputusan yang paling banyak manfaatnya yang diputuskan. Analisa : Dalam scene ini diceritakan Soekarno sedang melakukan musyawarah dengan para tokoh agama dan masyarakat setempat atas permasalahan yang dimana Soekarno diminta oleh tentara Nipon untuk menyediakan tempat dan para wanita pekerja seks untuk melayani nafsu para tentara Nipon tersebut. Sehingga dalam musyawarah tersebut terjadi pro dan kontra atas permintaan tentara Nipon akan tetapi dari hasil tersebut dihasilkan suatu mufakat dimana dipilihlah hasil yang terbaik dan sedikit dari dampak negatifnya. Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah medium shot yang difokuskan untuk menunjukkan Soekarno sedang memimpin saat musyawarah. Tabel 4.6 Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam film Soekarno
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Sign
Gambar 5. 01:41:22 Klasifikasi Sign: Pada gambar atau tanda diatas merupakan tanda yang memenuhi klasifikasi Legisign, dikarenakan interaksi yang terlihat pada gambar mengandung sebuah norma, dimana sholat mengandung sebuah norma ibadah dari sisi agama Islam yang merupakan perintah dari Allah SWT. Objek Terlihat
Soekarno
melaksanakan sendirian
Interpretan sedang Peristiwa yang terjadi di dalam gambar
sholat
disalah
satu
malam tersebut menjelaskan bahwa Soekarno sudut sedang
melaksanakan
kewajibannya
dirumahnya yang hanya diterangi sebagai seorang umat Muslim yaitu hanya sebuah lampu tempel. Terlihat sholat. Dimana dari sholat tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
jelas di gambar itu Soekarno sangat Soekarno terlihat sangat khusu‟. Wujud khusu‟ melaksanakan sholatnya.
dari
sila
ketuhanan
ialah
rakyat
Indonesia wajib memeluk agama yang ia yakini tanpa paksaan dari pihak manapun. Klasifikasi Objek :
Klasifikasi Interpretan :
Klasifikasi pada objek ini adalah simbol dikarenakan tanda tersebut mengacu pada hubungan ilmiah yang sudah terkonvensi kedalam sebuah norma
yang
sebelumnya
sudah
disepakati
Klasifikasi
pada
interpretan
diatas
adalah decisign dikarenakan aktifitas tanda sesuai dengan kenyataannya, dimana Soekarno seorang muslim maka ia melaksanakan ibadah sholat.
Analisa : Dalam scene ini diceritakan Soekarno sedang melaksanakan kewajibannya sebagai seorang yang berkeTuhanan Yang Maha Esa yaitu menunaikan sholat dimana sholat merupakan kewajiban dari umat Muslim. Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah long shot yang difokuskan untuk menunjukkan Soekarno sedang duduk tahiyat akhir saat sholat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Tabel 4.7 Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam film Soekarno Sign
Gambar 6. 02:15:20 Klasifikasi Sign: Pada gambar atau tanda diatas merupakan tanda yang memenuhi klasifikasi Qualisign, dikarenakan terdapat kualitas yang memunculkan suatu semangat bekerja bersama-sama (gotong royong) yang melibatkan pemuda pemuda dalam mempersiapkan Proaklamasi. Objek
Interpretan
Terlihat beberapa pemuda sedang Peristiwa yang terjadi di dalam gambar mempersiapkan dan memasang alat- tersebut menjelaskan bahwa sejumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
alat untuk persiapan Proklamasi pemuda-pemuda sedang merapikan dan yang
berlangsung
di
Jalan mempersiapkan alat-alat kelengkapan
Pegangsaan Timur No. 56. Seperti untuk melaksanakan proklamasi. Di ada yang sedang mengangkat meja, mana pada gambar itu terlihat semangat mempersiapkan
microfon,
dan kerja sama dan sikap saling gotong
merapihkan karpet.
royong
demi
mewujudkan
acara
proklamasi tersebut berjalan dengan lancar dan khidmat. Klasifikasi Interpretan :
Klasifikasi Objek : Klasifikasi pada objek ini adalah index dikarenakan tanda tersebut menunjukan sedang
sejumlah
bekerja
sama
pemuda untuk
mempersiapkan proklamasi sehingga hasil dari bekerjasama itu adalah menjadikan suatu persiapan acara
Klasifikasi
pada
interpretan
diatas
adalah argument dikarenakan aktifitas tanda tersebut langsung memberikan alasan tentang suatu kejadian dimana beberapa pemuda sedang bergotong royong
untuk
mempersiapkan
proklamasi.
menjadi lebih mudah dan cepat. Analisa : Dalam scene ini diceritakan beberapa pemuda sedang mempersiapkan acara proklamasi dimana adegan tersebut bisa mencerminkan nilai keadilan sosial
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
yang dimana ketika bangsa ini akan memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka melibatkan berbagai pihak dan persiapan untuk mencapai tujuan tersebut.Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah long shot yang difokuskan untuk menunjukkan beberapa pemuda sedang bekerja. Tabel 4.8 Nilai persatuan dalam film Soekarno Sign
Gambar 7. 02:19:20 Klasifikasi Sign: Pada gambar atau tanda diatas merupakan tanda yang memenuhi klasifikasi Sinsign, dikarenakan eksistensi actual benda atau peristiwa yang ada pada tanda yaitu bendera merah putih yang sedang dikibarkan beramai-ramai. Objek
Interpretan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Terlihat
dalam
gambar
tersebut Peristiwa yang terjadi di dalam gambar
rakyat Indonesia dari yang muda tersebut menceritakan suatu makna maupun
yang
dewasa
sangat dimana
saat
setelah
Soekarno
berbahagia membawa bendera sang membacakan proklamsi kemerdekaan merah
putih
bambu
diikat
dan
kesebatang Indonesia
maka
sebagian
rakyat
masing-masing Indonesia yang mengetahui informasi
memegang mengibarkannya sambilo tersebut terlihat sangat bahagia denga berlari-lari mengitari di daerahnya, mengekspresikannya yaitu membawa momen ini terjadi dimana saat itu bendera merah putih sambil berkelilingSoekarno
telah
membacakan keliling di sekitar daerahnya sambil
proklamasi kemerdekaan Republik berteriak “merdeka.” Indonesia. Klasifikasi Objek :
Klasifikasi Interpretan : Klasifikasi
pada
interpretan
diatas
Klasifikasi pada objek ini adalah adalah dicent sign dikarenakan tanda simbol dikarenakan bendera merah bahwa merah putih adalah bendera putih merupakan lambang negara negara Indonesia.
Indonesia
merupakan
suatu
kenyataan.
Analisa : Dalam scene ini diceritakan setelah Soekarno membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, maka terlihat jelas bahwa sabagian rakyat yng
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
mengetahuinya berkeliling-keliling disekitar daerahnya membawa bendera merah putih yang dimana bendera merah putih tersebut merupakan simbol lambang negara yang memiliki arti ada nilai persatuan di lambang tersebut, yang apabila ketika melihat bendera tersebut dirusak atau di lecehkan maka segenap rakyat akan merasakan hal yang sama. Teknik pengambilan gambar pada scene ini adalah long shot yang difokuskan untuk menunjukkan peristiwa suasana rasa bahagia para rakyat Indonesia setelah Soekarno membacakan proklamasi negara Indonesia.
4.3 Pembahasan Berdasarkan segitiga makna Charles Sanders Pierce yang telah penulis paparkan di BAB III yang meliputi sign, objek, dan interpretan, kemudian tanda- tanda tersebut diolah oleh penulis untuk menemukan makna menggunakan jenis-jenis klasifikasi menurut ground (sign), objek dan Interpretan.. Penelitian dalam film berjudul Soekarno ini memfokuskan pada nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam film tersebut, baik secara audio maupun visual. Oleh karenanya penulis ingin memaparkan terlebih dahulu mengenai pancasila secara lebih luas. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbingdalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik di dalam masyarakat. Diterimanya Pancasila sebagai pandangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
hidup dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila wajib selalu dijadikanlandasan pokok, landasan fundamental untuk pengaturan serta penyelenggaraan negara. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk mewujudkan pengakuan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengharuskan bangsa Indonesia untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat atau di daerah. Pancasila di dalamnya mengandung nilai-nilai universal (umum) yang dikembangkan dan berkembang dalam pribadi manusia-manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial.Sebagaimana tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan secara khusus dijabarkan dalam pasalpasalnya. Bahwa tidak dipungkiri lagi nilai-nilai yang bersifat universal (umum) itu berlaku untuk semua manusia dan bangsa (negara) tanpa ada batas-batas tertentu, sebaliknya nilai-nilai khusus berlaku hanya untuk bangsa Indonesia seperti yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
tertulis dalam Pancasila (nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan).1 Pancasila membangkitkan kesadaran akan dirinya atas pengembangan tanggung jawab pribadi pada kehidupan masyarakat dan sebaliknya, serta menimbulkan kesadaran dan kemauan untuk senantiasa dapat mengendalikan diri dan kepentingan, agar tercipta keseimbangan, keselarasan dan keserasian kehidupan masyarakat atas dasar kesadaran hukum yang berlaku. Hukum, perilaku manusia, dan masyarakat haruslah ditujukan atau terpusat pada perwujudan nilai- nilai luhur Pancasila, sehingga baik manusia atau masyarakat sikap dan perilaku timbul atas dorongan sebagai kesadaran hukum untuk mewujudkan kehidupan sejahtera dan bahagia dengan dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila dari segala implikasinya. Dari penjelasan di atas, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa mempunyai nilai-nilai yang bersifat khusus yang membedakan antara negara Indonesia dengan negara lain. Nilai-nilai ini yaitu (nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan) perlu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.2 Dimana dalam mewujudkannya wajib disertai dengan kesadaran warga Indonesia akan tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia.
1
Panji Setijo, Pendidikan Pancasila: Perspektif sejarah Perjuangan Bangsa, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta: 2010 Hal 84. 2 Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan(PPKn), PT. Bumi Aksara, Jakarta: 2013 Hal 16.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Penerapan nilai-nilai Pancasila (nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, nilai keadilan) seharusnya timbul dan tumbuh di kalangan masyarakat tanpa adanya rekayasa. Penerapan nilai-nilai Pancasila wajib disertai dengan
kesadaran
masyarakat
itu
sendiri
dalam
menjalani
kehidupanya
sertatidakdipaksakan. Untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri bisa kita resapi di dalam suatu karya seni, misalnya film. Film tak hanya merupakan teks dalam kebudayaan popular, melainkan wadah perjuangan ideologis dari berbagai kepentingan dan makna yang dibebankan. Film memiliki kemampuan untuk mengkostruksi „realitas‟, sementara „realitas‟ itu sendiri dikatakan sebagai kerangka acuan para sineas untuk mengkonstruksi „realitas imajiner‟ dalam film. Di sisi lain, film merupakan hasil produksi kebudayaan. Baik dalam konteks kebudayaan sebagai aktivitas produksi dan konsumsi, kebudayaan sebagai cara hidup, kebudayaan sebagai proses negosiasi antara yang dominan dan resisten, maupun dalam konteks konstruksi identitas.3 Sayangnya, Hanung Bramantyo gagal menggambarkan sosok Bung Karno dalam film Soekarno (2013). Film produksi Multivision Plus, Mahaka Pictures, dan Dapur Film ini rasanya begitu menyederhanakan peran Bung Karno sebagai salah seorang tokoh pendiri bangsa Indonesia, baik dalam pemilihan alur cerita maupun montase gambar sepanjang film. Kita semua tahu, Revolusi Agustus bukan hanya peran Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Sjahrir belaka. Ada tokoh lain yang tak 3
Muna, Nailil . Tesis :Analisa Wacana Kritis Tentang Konstruksi Nilai Dakwah Pada Film Ayat-Ayat Cinta .Universitas Mercu Buana. Indonesia, 2008
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
kalah penting dalam detik-detik menuju Proklamasi kemerdekaan, yakni Tan Malaka. Ia yang memobilisasi massa dalam rapat raksasa di lapangan IKADA (kini, lapangan Monas). Soekarno, tokoh pemberontak radikal Hindia Belanda, pejuang kemerdekaan yang heroik, pemikir, seniman, penulis besar. Melebihi itu semua, Bung Karno merupakan tokoh dunia yang mengajak negeri-negeri jajahan di seluruh dunia untuk menjemput dan merebut kemerdekaannya. Bagi Bung Karno, Revolusi Agustus 1945 di Indonesia haruslah menjadi inspirasi bagi gerakan kemerdekaan negeri jajahan lainnya di seluruh dunia. Ambisi universalitas Revolusi Agustus di indonesia melebihi obsesi Revolusi Bolshevik di Uni Soviet (kini Rusia). Para sarjana menyebut langkah politik Bung Karno yang ambisius ini dengan nama Politik Mercusuar.4 Meskipun kelemahan dalam Soekarno ini penulis mengamati berasal dari ketergesaan dan lemahnya riset yang dilakukan Hanung selaku Sutradara. Jika kita berkaca dari film-film sejenis yang berhasil meraih Oscar, langkah pertama yang paling logis untuk ditempuh dalam memfilmkan sosok sebesar Bung Karno adalah melakukan riset yang kuat dan ketat. Bahkan, jika risetnya sendiri akan memakan waktu yang lama, maka itu memang harus lakukan . Tidak perlu tergesa-gesa, film besar selalu memakan riset yang lama, bahkan ada yang sampai sepuluh tahun. Tapi di atas itu semua, upaya Hanung dalam memperkenalkan dan menceritakan tokoh-
Dr. Nazarudin Sjamsuddin. Soekarno: Pemikiran Politik dan Kenyataan Praktek, (Jakarta: Rajawali,1988), hal. 95.
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
tokoh bangsa selama ini dalam bentuk film, di tengah-tengah ketidakpedulian negara terhadap sejarah bangsanya sendiri, perlu diapresiasi. Selain itu juga film ini pun telah berhasil menampilkan adegan-adegan nilai luhur pancasila yang dimana dari lah tersebutlah penulis dapat meneliti film ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/