35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Desa Barakati terletak disebelah barat daya dari ibukota kabupaten dan berjarak ± 14 Km dari Ibukota Kabupaten. Desa Barakati merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 56 m dari permukaan laut, memiliki jumlah penduduk sebanyak 2173 jiwa dengan jumlah penduduk laki – laki sebanyak 1099 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1074 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 613 KK (Data Kependudukan Desa Barakati Tahun 2011). Wilayah Desa Barakati terbagi dalam 4 Dusun, yaitu Dusun I Hungayo dengan jumlah penduduk 776 jiwa, Dusun II botuhuwayo dengan jumlah penduduk 593 jiwa, Dusun III Hutamela dengan jumlah penduduk 524 jiwa dan Dusun IV Bontula dengan jumlah penduduk 272 jiwa. (Data Kependudukan Desa Barakati Tahun 2011 1.1.1
Karakerisik Penduduk Berdasarkan hasil penelitian terhadap 31 orang penderita penyakit batu
saluran kemih didapatkan karakteristik responden berdasarkan umur. 1.1.2
Sarana Air Bersih Sarana air bersih penduduk Desa Barakati berasal dari PDAM, sumur gali,
dan sumur sumur suntik.
36
1.2 Hasil Penelitian Sampel penelitian ini sebanyak 14 sumber air minum diambil pada warga penderita penyakit batu saluran kemih yang berumur 19-39 tahun sebanyak 7 sumber air minum dan warga yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih yang berumur 19-39 tahun juga sebanyak 7 sumber air minum. 1.2.1
Kadar Kesadahan Total Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih. Kadar kesadahan total sumber air minum penderita penykit batu saluran
kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Kadar Kesadahan Total No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jenis Sampel Sumur Gali Sumur Gali Sumur Gali Sumur Gali PDAM Sumur Gali Sumur Gali Sumur Suntik Sumur Suntik Sumur Suntik Sumur Gali Sumur Suntik Sumur Suntik Suntik Gali
Kode Sampel
Kesadahan Total
Standar
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
437,7367 mg/l 601,6379 mg/l 0 431,7403 mg/l 429,7415 mg/l 437,7367 mg/l 705,5754 mg/l 1103,336 mg/l 1217,268 mg/l 1159,302 mg/l 1119,326 mg/l 1375,173 mg/l 1189,284 mg/l 1021,8851 mg/l
500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan oleh penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan total air sumur pada responden diatas berbeda, yaitu pada sampel kasus (S1) menujukan kadar kesadahan yang tinggi dan melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan
37
sampel control (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syarat-
Sampel
syarat air minum.
A5 S7 S4 A7 A6 A4 A3 A2 A1 S6 S5 S3 S2 S1
429.7415 1021.8851 1119.326 705.5754 437.7367 431.7403
0 601.6379 437.7367
Sumur Suntik Sumur Gali PDAM 1189.284 1375.173 1159.302 1217.268 1103.3360
Grafik 4.1 Kadar Kesadahan Total Berdasarkan Jenis Sumur. Pada Grafik 4.1 menunjukan kadar Kesadahan pada masing-masing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan yang tinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.
Sampel
38
S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1
1021.8851 1189.284 1375.173 1119.326 1159.302 1217.268 1103.336 705.5754 437.7367 429.7415 431.7403 0
Tidak Sakit Sakit
601.6379 437.7367
Grafik 4.2 Kadar Kesadahan Total Berdasarkan Kategori Sakit Dan Yang Tidak Sakit. Pada Grafik 4.2 menunjukan kadar Kesadahan pada masing-masing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan yang tinggi terlihat pada sampel air responden yang penderita penyakit batu saluran kemih.
39
1.2.2
Kadar Kesadahan Kalsium (Ca2+) Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih. Kadar kesadahan kalsium sumber air minum penderita penyakit batu
saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jenis Sampel Sumur Gali Sumur Gali Sumur Gali Sumur Gali PDAM Sumur Gali Sumur Gali Sumur Suntik Sumur Suntik Sumur Suntik Sumur Gali Sumur Suntik Sumur Suntik Suntik Gali
Kode Sampel
Kesadahan Kalsium
Standar
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
144,872 mg/l 249,7241mg/l 0 111,2553 mg/l 227,8541 mg/l 108,8541 mg/l 582,6895 mg/l 626,7114 mg/l 629,9130mg/l 608,3022 mg/l 633,9194 mg/l 641,9189 mg/l 625,9110 mg/l 641,9189 mg/l
500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan oleh penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan kalsium air sumur pada responden diatas berbeda, yaitu pada sampel sumber air minum yang penderita (S1) menujukan kadar kesadahan kalsium yang tinggi dan melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan sampel sumber air minum yang bukan penderita (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi syarat-syarat air minum.
40
A5 S7 S4 A7 A6 A4 A3 A2 A1 S6 S5 S3 S2 S1
227.3129 641.8189 633.9149 582.6895 108.8541 111.2553 0 249.7241
Sumur Suntik Sumur Gali PDAM
144.8720 625.911 641.9189 608.3022 629.913 626.7114
Grafik 4.3 Kadar Kesadahan Kalsium (Ca) Berdasarkan Jenis Sumur. Pada Grafik 4.3 menunjukan kadar Kesadahan Kalsium pada masingmasing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan Kalsium yang tertinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.
S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1
641.9189 625.911 641.9198 608.3022 633.9194 629.913 626.7114 582.6895 108.8541 227.8541 111.2553
Tidak Sakit Sakit
0 249.7241
144.872
Grafik 4.4 Kadar Kesadahan Kalsium Berdasarkan Kategori Sakit Dan Tidak sakit
41
Pada Grafik 4.4 menunjukan kadar Kesadahan Kalsium pada masingmasing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan Kalsium yang tinggi terlihat pada sampel sumber air minum responden yang penderita penyakit batu saluran kemih. 1.2.3
Kadar Kesadahan Magnesium (Mg2+) Sumber Air Minum Penderita Penyakit Batu Saluran Kemih. Kadar kesdahan magnesium sumber air minum penderita penyakit batu
saluran kemih di Desa Barakati dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Kadar Kesadahan Magnesium (Mg2+) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jenis Sampel Sumur Gali Sumur Gali Sumur Gali Sumur Gali PDAM Sumur Gali Sumur Gali Sumur Suntik Sumur Suntik Sumur Suntik Sumur Gali Sumur Suntik Sumur Suntik
Kode Sampel Kesadahan Magnesium A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 S1 S2 S3 S4 S5 S6
292,8647 mg/l 413,0126 mg/l 0 320,485 mg/l 202,4286 mg/l 328,8826 mg/l 122,8859 mg/ 476,6246 mg/l 587,3556 mg/l 550,9998 mg/l 485,4116 mg/l 733,2546 mg/l 563,373 mg/l
Standar 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l 500 mg/l
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sumber air minum yang digunakan oleh warga penderita penyakit batu saluran kemih dan yang bukan penderita penyakit batu saluran kemih menunjukan bahwa kadar kesadahan Magnesium air sumur pada responden diatas berbeda, yaitu pada sampel sumber air minum penderita penyakit (S1) menujukan kadar kesadahan kalsium yang tinggi dan
42
melebihi ambang batas yang ditetapakan sedangkan sampel sumber air minum yang bukan penderita (A1) menunjukan kadar kesadahan rendah dan memenuhi
Sampel
syarat-syarat air minum. A5 S7 S4 A7 A6 A4 A3 A2 A1 S6 S5 S3 S2 S1
202.4286 379.373 122.8859
Sumur Suntik Sumur Gali 485.4116 PDAM
328.8826 320.485 0 413.0126
292.8647 563.373 733.2546 550.9998 587.3556 476.6246
Grafik 4.5 Kadar Kesadahan Magnesium Berdasarkan Jenis Sumur Pada Grafik 4.5 menunjukan kadar Kesadahan Magnesium pada masingmasing jenis sumur berbeda, tingkat kesadahan magnesium yang tertinggi terlihat pada sampel air sumur suntik.
Sampel
43
S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1
379.9662 563.373 733.2546
485.4116 550.9998 587.3556 476.6246 122.8859 328.8826
202.4286 320.485
Tidak Sakit Sakit
0 413.0126 292.8647
Grafik 4.6 Kadar Kesadahan Magnesium Berdasarkan Kategori Sakit Dan Yang Tidak Sakit. Pada Grafik 4.6 menunjukan kadar Kesadahan Magnesium pada masingmasing jenis sumur jenis sampel berbeda, tingkat kesadahan Magnesium yang tinggi terlihat pada sampel air responden yang penderita penyakit batu saluran kemih. 1.3 Pembahasan Titrasi kompleksometri merupakan titrasi
yang berdasarkan atas
pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion). Salah satu cara penetapan kadar suatu ion logam berdasarkan terbentuknya suatu senyawa kompleks antar ion logam dengan senyawa pembentuk kompleks ialah dengan kompleksometri. Kesadahan didefinisikan sebagai kemampun air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pergerakan pada pemanas
44
air, boiler atau pemanasan lainnya. Hal ini disebabkan adanya ion-ion metal polivalen. Terutama kalsium dan magnesium. Ca2+ dan Mg2+ dapat bereaksi dengan sabun sehingga membentuk garam-garam organic yang tidak melarut dan terbentuk sebagai busa pada permukaan air. Pada penelitian ini, peneliti melihat tingkat kesadahan suatu sampel air dengan menggunakan titrasi EDTA. Sampel air diambil dari sumber air minum yang digunakan warga berupa sumur gali, sumur suntik, dan PDAM yang jaraknya tidak terlalu berjauhan. 1.3.1
Hubungan Kesadahan Total Sumber Air Minum dengan Penyakit Batu Saluran Kemih Berdasarkan hasil analisis Laboratorium diketahui bahwa kadar kesadahan
sumber air minum pada responden yang penderita lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kesadahan sumber air minum pada responden yang bukan penderita. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara kesadahan air sumur dengan penyakit batu saluran kemih di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Hal ini menunjukan bahwa responden yang sumber air minumnya tidak memenuhi syarat mempunyai resiko terkena penyakit batu saluran kemih dibandingkan dengan responden yang mempunyai kadar sumber air minum yang memenuhi syarat. Kesadahan yang terjadi pada responden yang menggunakan sumber air minum dari sumur suntik ini bukan tanpa alasan. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa mayoritas wilayah Desa Barakati dikelilingi oleh gunung kapur, dibandingkan dengan responden yang sumber air minumnya berasal dari
45
sumur gali dan PDAM kesadahannya lebih rendah. Hal ini dikarenakan sumur suntik memiliki kedalaman 12-15 m dari permukaan tanah, semakin tinggi kedalaman sumur semakin tinggi juga kadar zat kapur yang ada di dalam air tersebut. Tidak sedikit warga yang mengeluh tentang keadaan ini. Sebagian dari ibu mengeluh adanya endapan berwarna coklat kekuningan pada peralatan memasak yang sumber airnya berasal dari sumur suntik. Mereka tetap memilih menggunakan air sumur suntik tersebut karena relatif lebih murah dibandingkan dengan PDAM yang harus membayar setiap bulan. Dalam pemakaian yang cukup lama, air sadah dapat menimbulkan penyakit batu saluran kemih akibat terakumulasinya endapan CaCO3 dan MgCO3. Secara normal zat – zat penghambat kristalisasi seperti CaCO3, magnesium, protein Tamm-horsfall, dan bikunin di dalam air kemih terdapat dalam konsentrasi yang cukup memadai untuk mencegah terbentuknya batu. Penurunan jumlah zat– zat tersebut meningkatakan resiko terbentuknya batu. Partikel–partikel yang berada`didalam larutan yang kelewat jenuh akan mengendap didalam nucleus sehingga akhirnya membentuk batu. Terbentuknya inti batu dan kejenuhan dalam air kemih merupakan prasyarat terbentuknya batu. Terbentuknya inti saja tanpa disertai dengan unsur – unsur atau mineral pembentuk batu yang kelewat jenuh ditubulus ginjal tidak akan menyebabkan terbentuknya batu. Kristalisasi akan semakin banyak dan saling menyatu apabila unsur pembentuk batu barada dalam jumlah berlebihan dalam sistem tubulus (Cahyono, 2009).
46
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita Haryanti (2006) yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara kualitas kesadahan air sumur dengan penyakit bau saluran kencing di Kabupaten Brebes. Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 492/PER/IV/2010 tentang persyaratan dan pengawasan air bersih yang meyatakan bahwa air dengan kualitas kesadahan tinggi diatas 500 mg/l dapat menyebabkan penyakit batu saluran kemih. 1.3.2
Hubungan Kesadahan Kalsium (Ca2+) Sumber Air Minum dengan Penyakit Batu Saluran Kemih. Semakin tinggi kalsium terkonsumsi terbukti makin tinggi pula
ekskresinya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam – garam kapur. Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam darah normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-300 mg per hari. Dari hasil pemeriksaan sampel air yang di lakukan di Laboratorium, diperoleh hasil bahwa kadar kalsium pada sampel sumber air minum penderita lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kalsium pada sampel sumber air minum yang bukan penderita. Hal ini sesuai dengan teori Aries (2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kalsium terkonsumsi terbukti kian tinggi pula ekskresinya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam – garam kapur. Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam
47
darah normal namun ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-350 mg per hari. Hal ini menyebabkan terjadinya penyakit batu saluran kemih. 1.3.3
Hubungan Kesadahan Magnesium (Mg2+) Sumber Air Minum dengan Penyaki Batu Saluran Kemih. Magnesium diperlukan dalam sintesa protein dan asam nukleat. Kelebihan
logam magnesium dalam darah akan mempengaruhi syaraf otot dan otot jantung yang ditandai lemahnya refleksi dan berkurangnya rasa sakit pada otot yang rusak. Selain itu, kelebihan magnesium dalam tubuh juga dapat memicu terjadinya penyakit batu saluran kemih. Urin orang normal mengandung zat penghambat antara lain magnesium, sitrat, pirospofat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu didalam saluran kemih. Ion magnesium dikenal dapat menghambat pembentukan batu karena jika berikatan dengan oksalat, membentuk garam magnesium oksalat sehingga jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium untuk membentuk kalsium oksalat menurun. Tetapi jika ion magnesium dalam tubuh lebih sudah lebih dari nilai ambang batas yang ditentukan tidak menutup kemungkinan untuk dapat memicu terjadinya penyakit batu saluran kemih. 1.3.4
Penanganan Kesadahan Apabila air terlalu tinggi tingkat kesadahannya, air tersebut dapat
dilunakan dengan berbagai cara, yang paling baik adalah dengan menggunakan Reverse Osmosis (RO) atau deionizer. Hasil RO akan memiliki kesadahan 0, namun alat ini cukup mahal.
48
Untuk
menghilangkan
kesadahan
juga
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan air destilasi (air suling/aquadest), penurunan secara alamiah degan menggunakan jasa asam-asam organic, asam ini berfungsi persisseperti halnya yang terjadi pada proses deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari air pada gugus-gugus karbonil yang terdapat pada asam organik (tanian). Beberapa median yang banyak mengandung asam-asam organik ini diantaranya adalah gambut yang berasal dari spagnum, daun ketapang, kulit pohon oak dll. Selain itu, untuk menurunkan kesadahan dapat pula dilakukan dengan menaruh bubuk kapur tohor pada air sumur.