76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum ANTV
4.1.1
Sejarah ANTV
ANTV hadir membawa cakrawala baru dunia pertelevisian Indonesia. Berdiri sejak tanggal 1 Januari 1993 antv tampil dengan beragam kreasi dan inovasi tayangan televisi yang memikat. Mulanya antv adalah stasiun televisi lokal yang siaran di wilayah Lampung dan sekitarnya. Dengan izin siaran lokal itu antv mengudara selama lima jam sehari.
Tanggal 18 Januari 1993 ANTV mendapat izin siaran Nasional melalui keputusan Menteri Penerangan RI No.04A/1993. Sepuluh hari setelah izin tersebut dikeluarkan ANTV mengudara secara nasional. Studio ANTV bermula berada di Lampung di pindahkan di Jakarta. Tepat pada tanggal 1 Maret 1993 untuk pertama kalinya memproduksi berupa liputan aktual jalannya sidang umum DPR/MPR. Saat itu ANTV berhasil siaran langsung meliput jalanya kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang kini dijadikan sebagai hari jadi ANTV.
Stasiun televisi ini pada mulanya dikhususkan pada pemirsa remaja (usia 13–25 tahun) dan pernah menyiarkan acara-acara MTV Indonesia mulai sejak
77
tanggal 1 Januari 1993 sampai 12 Maret 2003 stasiun ini berkembang menjadi stasiun untuk segala usia, sama dengan stasiun televisi yang lain.
Dalam perjalanan usahanya antv banyak mengalami perkembangan. 30 September 2005 ANTV berhasil menjalin kerjasama strategis dengan jaringa televisi dunia STAR. Kerjasama ini ditandai dengan masuknya 20% saham STAR ke antv. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan bergabungnya STAR mengantarkan antv tampil sebagai salah satu stasiun televisi nasional yang mempunyaiaringan terluas di tingkat dunia. Hingga tahun 2007 ini antv memiliki 23 stasiun relay yang tersebar di beberapa daerah potensial. antv mampu menjangkau 154 kota dan dapat dinikmati oleh lebih dari 129 juta pemirsa.
Dengan demikian ANTV menjadi stasiun televisi keempat yang memiliki daya jangkau siaran terluas, diterima oleh pemirsa Indonesia.Berkat kerja keras seluruh karyawan antv yang berpengalaman di dunia penyiaran dan juga sistem menejemen modern antv berhasil meraih beberapa penghargaan tingkat nasional maupun internasional. antv berhasil mencatatkan prestasi gemilang di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara konser selama 72 jam yang diselenggarakan akhir tahun 2003. Tingkat nasional, ANTV berhasil meraih sejumlah penghargaan dari Panasonic Award, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Award, Festival Sinetron Indonesia (FSI) dan lain-lain. Adapun penghargaan tingkat internasional yang pernah diraih antv di antaranya tiga penghargaan dari Asian Television Award untuk kategori Best Sport Program dan Best News Program.
78
4.1.2
Visi dan Misi ANTV Menjadi stasiun TV yang berkelas dunia yang dibuat untuk Indonesia, oleh
Indonesia, memberikan kepada stakeholder pelayanan terbaik dari segi kualitas, kreatifitas dan berbeda dengan stasiun TV lainnya.
4.1.3
Logo ANTV
Januari 1993 – 12 Maret 2003
Maret 2003 - 19 April 2006
April 2006 – 19 September 2009
Logo saat ini : Mulai 20 September 2009, antv kembali mengubah logonya dengan kemiripan seperti logo yang lama. Memiliki kotak yang berbentuk sama dengan logo sebelumnya, namun logo ini didominasi warna merah dengan bayangan berwarna kuning dan menggunakan huruf "antv". Pancaran yang tebal dan berwarna merah menggambarkan kekuatan dan kepercayaan diri antv menuju masa depan yang gemilang, yang memperlihatkan ANTV dipersembahkan sebagai kebanggaan Indonesia.
79
Warna putih melambangkan tekad ANTV menjalankan usaha ini berdasarkan azas ketentuan yang berlaku dilandasi nilai-nilai kejujuran, ketulusan, serta menjunjung tinggi integritas bangsa. Warna kuning melambangkan kemakmuran dimana kami berharap bahwa ANTV akan dapat memberikan kemakmuran kepada seluruh pemangku kepentingan.
4.1.4
Struktur Organisasi ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan
ANTV hadir sebagai stasiun televisi swasta di Indonesia yang menyajikan beragam tayangan hiburan yang berkualitas, menarik serta menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat Indonesia. Awalnya ANTV adalah stasiun televisi lokal yang siaran di wilayah Lampung dan sekitarnya. Dengan izin siaran lokal ANTV mengudara selama lima jam sehari, kemudian ANTV mendapat Izin Siaran Nasional dari Menteri Penerangan RI dengan No. 207/RTF/K/I/1993 tgl 30 Januari 1993. Sepuluh hari setelah izin tersebut keluar ANTV dapat melakukan siaran secara nasional. Tepat 1 Maret 1993 untuk pertama kalinya ANTV memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR. Saat itu ANTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang dijadikan sebagaI hari lahirnya ANTV, kini lebih dari 17 tahun ANTV menemani masyarakat pemirsanya dengan program-program terbaik. Dinama Jajaran direksi ANTV terdiri dari :
80
Jajaran direksi ANTV Dewan Komisaris Presiden Komisaris
:
Anindya N. Bakrie
Komisaris
:
Nalinkant Amratlal Rathod
Komisaris
:
Omar Luthfi Anwar
Komisaris
:
R. Bismarka Kurniawan
Komisaris
:
Sukarni Ilyas
Dewan Direksi Presiden Direktur
:
Dudi Hendrakusuma
Direktur
:
H. Azkarmin Zaini
Direktur
:
Maria G. Limi
Direktur
:
David Sidjabat
Direktur
:
Juliandus Tobing
Direktur
:
Otis Hahijary
4.1.5
Stasiun Pemancar
Saat ini ANTV menjadi stasiun televisi keempat yang memiliki jangkauan siaran terluas di Indonesia, melalui 26 stasiun pemancar, program-program ANTV dapat disaksikan lebih dari 80% pemirsa televisi Indonesia. Akhir tahun 2010 direncanakan ANTV menambah stasiun pemancarnya menjadi 41 sehingga ANTV dapat diterima siarannya dari Sabang hingga Marauke.
81
NO. LOKASI
FREKUENSI
MEDAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
LAMPUNG JAKARTA BANDUNG SEMARANG YOGYAKARTA SURABAYA MALANG DENPASAR MAKASAR PELEMBANG PEKANBARU PADANG MADIUN KEDIRI PURWOKERTO CIREBON GARUT MANADO BANJARMASIN BATAM MATARAM BENGKULU PALU GORONTALO AMBON
Jangkauan siaran ANTV lebih luas lagi karena dapat dinikmati melalui parabola digital yang dipancarkan melalui satelit Telkom.
4.1.6
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif merupakan aset yang utama
dan vital bagi ANTV. Melalui SDM yang produktif akan lahir ide-ide yang kreatif dan mempunyai nilai jual yang tinggi, oleh karena itu ANTV terus meningkatkan
82
kemampuan tenaga professional, dengan memberikan kesempatan berupa program pelatihan kebutuhan karyawan baik melalui In - House Training maupun Out - House Training serta penghargaan bagi karyawan-karyawan yang berprestasi. Budaya kerja yang diciptakan
ANTV dengan itikad baik dan kerjasama yang tulus antar karyawan serta diikuti dengan komitmen yang tinggi untuk menjadi yang terbaik, ANTV dapat tampil sebagai perusahaan media televisi yang diminati
4.1.7
Program ANTV ANTV,
sebagai
stasiun
televisi
family
entertainment
channel
menghadirkan berbagai program untuk semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Jenis Programnya pun beragam mulai dari program Anak, Musik, Komedi, Variety Show, News hingga Olahraga. Dalam sejarahnya ANTV, selalu menjadi pelopor bagi program yang digemari masyarakat. Sebut saja program Cakrawala, merupakan pelopor bagi jenis berita Kriminal dan Perkotaan. Begitu juga Lensa Olahraga merupakan pelopor bagi berita Olahraga. Sementara Fakta menjadi pelopor bagi jenis program Magazine Kriminal.
Saat ini ANTV mempunyai program kompetisi olahraga sepakbola lokal atau Indonesia Super League yang sejak 2008 hingga 2018 disiarkan secara exclusive oleh ANTV, serta program olahraga lainnya seperti Total Football, Kampiun dan Lensa olahraga. Program berita harian TOPIK yang menyajikan berbagai informasi penting, aktual, dan menarik dari dalam dan luar negeri juga
83
menjadi andalan ANTV. Program komedi penghilang stress juga menjadi salah unggulan ANTV sebut saja Tawa Sutra, Segeerrr Beneerrr, dan OMG (Oh My God). Program Anak-anak yang bernaung dibawah STAR KIDS juga menghibur pemirsa ANTV. Program musik Klik dan Mantap serta kuis untuk keluarga Indonesia yang dikemas dalam Super Family mampu menarik perhatian pemirsa ANTV.
ANTV akan terus kreatif dan terus meningkatkan mutu dan kualitas program yang ada sekarang, sehingga pemirsa selalu disuguhkan dengan program-program yang kreatif dan segar untuk dinikmati setiap harinya.
4.2
Sejarah Tayangan Telisik Tayangan investigasi telisik merupakan program dari divisi news ANTV
yang terbentuk pada bulan Mei 2006. Telisik tayangan investigasi mingguan yang disajikan dalam bentuk berita investigasi dengan mengambil angel yang berbeda dengan berita mingguan lainnya. Angel atau sudut pengambilan berdasarkan tingkat dranatisasi sebuah program peristiwa maupun unsur pendorong peristiwa itu terjadi (motif).
Alam Burhanan (produser) menjelaskan : “Program berita investigasi menempatkan suatu permasalahan kita mencari siapakah yang paling bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi. Program berita Investigasi Telisik sudah berumur 4 tahun dibuat pada tanggal 6 Mei 2006, dibentuk oleh departemen current affair yang memaparkan ide pertama yaitu kolektif dari pemikiran beberapa orang antara lain : pak haris, rahmat dan dan saya sendiri (alam Burhanan).”
84
Tayangan Telisik ini menghadirkan tema aktual politik, ekonomi, hukum dan sosial budaya yang terjadi di masyarakat biasanya topik berita yang diangkat permasalahan yang menjadi kontroversi dan memerlukan investigasi kelapangan.
Menurut Darusalam Burhanan, selaku produser Telisik secara umum fakta mengambil sebuah permasalahan atau topik berita yang di lakkukan investigasi harus
memilki
elemen-elemen
yaitu:
Mengungkap
kejahatan
terhadap
kepentingan publik, atau tindakan yang merugikan orang lain, Skala dari kasus yang diungkap cenderung terjadi secara luas atau sistematis (ada kaitan atau benang merah), Menjawab semua pertanyaan penting yang muncul dan memetakan persoalan dengan gambling, Mendudukkan aktor-aktor yang terlibat secara lugas, didukung bukti-bukti yang kuat. 84
4.2.1
Segmentasi
Berdasarkan keterangan dari Darussalam Burhanan, program berita telisik yang hadir pada bulan Mei 2006 ini berdurasi 30 menit dan terbagi dalam 4 segmen. Masing-masing segmen terkait satu dengan laainnya dan dipastikan juga setiap segmen pasti ada suspens atau daya pikat agar para pemirsanya terpaku untuk terus menyaksikan telisik
Untuk memulai sebuah topik berita, telisik tidak berpotokan pada sebuah permasalahan bagaimana awal kisah terjadinya, kemudian pengusutan dan akhirnya kesimpulan dari suatu permasalahan.
84
Wawancara, produser Alam Burhanan, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
85
4.2.2
Cakupan
Cakupan telisik yang di kedepankan ialah topik liputan akan di suatu permasalahan itu menarik bila menimbulkan kontroversi di masyarakat, cakupan wilayah peliputan dimana tidak terbatas pada suatu daerah. Cakupan telisik lebih pada sebuah kasih apakah layak untuk diangkat.
Berita Telisik ini merupakan sajian berita yang mendalam dan bermanfaat untuk masyarakat yang menyaksikanya seperti yang
diungkapkan oleh Produser Telisik Alam Burhanan:
“Program berita telisik memberikan gambaran kepada audiens bahwa permasalahan yang benar-benar terjadi di masyarakat, biasanya kami menggunakan kamera tersembunyi dalam setiap peliputan. Dan juga di perkuat dengan pernyataan narasumber yang kompeten yang terkait langsung dengan permasalahan yang diangkat.”
4.2.3
Tujuan
Awal bentuknya telisik adalah untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu peristiwa secara komprehensif, dan selalu berupaya segala sesuatu yang dianggap tidak beres, di masyarakat.
Menurut Alam Burhanan selaku produser Telisik: “Tujuan dari program investigasi telisik ialah mengungkap segala sesuatu permasalahan yang dianggap tidak beres atau yang menjadi kontroversi di masyarakat. Manfaatnya agar masyarakat atau penonton mengetahui permasalahan apa yang sebenarnya terjadi.”
86
4.2.4
Kompetitor Telisik banyak memilki kompetitor, sejak dianggap sukses oleh stasiun
televisi lain, sehingga terbentuk program seperti derap hukum di SCTV, Jejak Kasus di Indosiar, Sidik Kasus di TPI, lacak di Trans TV, Delik di RCTI, peristiwa di Trans7, bahkan Tv daerah pun ada beberapa yang mengekor seperti pojok perkoro di JTV Surabaya dan bedah kasus di Riau TV. Alam Burhanan (produser eksekutif) mejelaskan : “Kita tuh menempatkan suatu permasalahan, dan juga kita melihatnya siapa yang paling bertanggung jawab?, jadi kita memetakan suatu permasalahan berdasarkan jenjang tanggung jawab dia terhadap suatu peristiwa, siapa yang paling bertanggung jawab nah itu kita patahkan. Inti dari program telisik adalah siapa melakukan apa dan apa yang terjadi dibalik suatu peristiwa?”
4.2.5
Waktu Penayangan Telisik ditayangkan pada hari jum’at pukul 22.00 WIB berdurasi bersih 18
menit sampai 18 menit 45 detik.setelah di potong oleh iklan pembagian segmen tidak menjadi patokan masalah durasi tetapi berdasarkan isi dari topik beritanya. Alam Burhanan (produser eksekutif) menjelaskan: “Program telisik tayang hari Kamis jam 22.00 WIB disebabkan karena lebih cocoknya pada jam tersebut, juga menurut hasil riset AC Nielsen dan berbagai riset lainnya menujukkan bahwa penempatan program pada jam tersebut adalah tepat untuk program berita investigasi”.
4.2.6
Target audiens Pemirsa atau penonton adalah bagian penting dalam industri televisi, tanpa
pemirsa suatu program acara televisi tidak akan berarti apa-apa. Demikian juda dengan program berita investigasi “Telisik” yang menjadi bagian dari program
87
news di ANTV. Target audiens Telisik adalah orang dewasa dan disajikan pada malam hari. seperti yang diungkapkan oleh Produser Telisik Alam Burhanan: “Dewasa baik laki-laki ataupun perempuan yang berumur diatas 18 tahun. Sampai dewasa yang berumur diatas 20 tahun. Alasannya adalah sesuai dengan segmen yang ditatar. Potensi penonton pada jam 10 malam itu rata-rata berumur dewasa diatas 18 tahun. Hanya cocok untuk penempatan jam tersebut untuk tayang.”
4.2.7 Strategi Produksi Tayangan Telisik 4.2.8 Perencanaan (Planning) Sebelum membuat suatu program tayangan tim telisik merencanakan terlebih dahulu hal-hal yang dibutuhkan , menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Baik produser maupun reporter melakukan riset peristiwa apa saja yang terjadi di tengah masyarakat. Ada berbagai tahapan dalam proses pembuatan program Telisik sebelum sampai di masyarakat seperti yang diungkapkan oleh Reporter Telisik Deblot Ivan S : “berdoa, mempersiapkan bahan, data riset, mempersiapkan kaset liputan, mempersiapkan alat peliputan (bagi reporter mic/clip-on/body pack serta kabel mic secara tidak langsung menjadi tanggung jawab karena reporter adalah orang yang akan mewawancarai narasumber), mempersiapkan kendaraan yang akan digunakan (supir liputan).” Strategi dalam memproduksi Telisik untuk meningkatkan rating dan share yang tinggi dan dimitati oleh pemirsa luas, dengan : 1. Mencoba mengeksplor gambar yang sesuai dalam arti jika tidak menggunakan narasi, kita mencoba dengan menggunakan kekuatan gambar yang lebih menguatkan cerita atau peristiwa tersebut.
88
2. Menggali data yang akurat serta dengan pendekatan narasumber 3. Kekuatan cerita, namun jika terdapat cerita yang besar dan bagus maka dapat berubah sesuai dengan keadaan pada masyarakat. 4. Mencoba menggunakan bahasa sederhana, karena agar ceritanya lebih mengalir dan lebih bisa diterima oleh pemirsa.
1. Materi Produksi Tayangan Telisik Sebelum melakukan produksi harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu dengan melakukan rapat redaksi yang dihadiri oleh tim produksi tujuannya adalah menentukan tema atau topik liputan yang akan diangkat kemudian setelah itu melakukan riset. Riset ini bisa didapat dari internet dan sumber lainnya. Dalam penyajiannya Program berita investigasi Telisik selalu mengedepankan fakta yang sesungguhnya terjadi dilapangan. Ide muncul dikarenakan suatu peristiwa atau permasalahan publik yang yang menjadi newsmaker dikalangan masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Produser Telisik Alam Burhanan, “Kita melihat Suatu permasalahan itu menarik apabila muncul menjadi kontroversi di masyarakat, itulah yang kita angkat menjadi topik liputan. Di dalam rapat redaksi kita akan menguji kebenaran informasi yang kita dapatkan, dan menentukan apakah tema yang akan menjadi topik kita layak untuk di tayangkan atau tidak.” Ada berbagai tahapan dalam proses pembuatan program Telisik sebelum sampai di masyarakat seperti yang
89
Tema atau topik yang disajikan tidak hanya berdasarkan narasumber yang terkait seperti yang diungkapkan oleh Produser Telisik Alam Burhanan, “Tentu jasa, kita menguji kebenaran informasi yang didapat dengan melakukan riset atau survey apakah benar permasalahan itu terjadi. Untuk itu proses pemilihan topik yang kita angkat adalah topik atau permasalahan yang menjadi kontroversi di masyarakat itulah yang menarik.”
2. Sarana Produksi Tayangan Telisik Untuk mendukung produksi diantaranya; menyiapkan peralatan, seperti spycam, yang dapat dipakai oleh kameramen maupun reporter, tergantung kondisi di lapangan. ketika liputan investigasi biasa mengunggunakan teknik hidden camera, hal ini memerlukan pealatan khusus antara lain handycam, pen camera, clip on dan lain lain. Yang bisa menunjang agar proses liputan nantinya berlajalan baik. Yodono (assisten produser) menjelaskan: “Perlengkapan liputan investigasi biasanya tidak terlepas dengan namanya teknik hidden kamera antara lain: pen camera kacatama kamera dan hanycam.” 85
Peralatan produksi (editing) I.
Linear (Off line ) a. Kaset mini DV b. VTR (Video Tape Recorder) c. Mixer d. Monitor
85
Wawancara, Asisten Produser 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
90
II. Non-Linear (on-line) a. Personal komputer b. Editing Video Avid Peralatan yang digunakan dalam memproduksi program tayangan telisik merupakan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan ANTV. Saat proses liputan (Gathering), reporter dan kameramen bertugas hanya membawa peralatan yang benar-benar diperlukan saja. Semua materi yang diperlukan baik audio maupun video dapat diperloh dengan kualitas yang baik. Menjadi reporter dalam program investigasi harus menguasai materi yang akan diliput seperti yang diungkapkan oleh Reporter Deblot Ivan S, ”yang pertama kali harus di kuasai dalam pelipuatan ialah bahan atau tugas peliputan, hasil riset, lokasi peliputan dan narasumber.” Disinalah sangat penting peran reporter dalam sebuah produsksi tayangan Peran reporter adalah ujung tombak dari program Telisik ini seperti yang diungkapkan oleh Reporter Telisik Deblot Ivan S, “peran seorang reporter sebagaimana kamera person adalah ujung tombak dari sebuah pemberitaan, itulah yang disebut dengan tim, roperter tidak hanya menulis naskah namun juga melakukan lobi dengan narasumber”. 86
3. Biaya produksi Merencanakan anggaran (budget) merupakan hal yang tidak mudah, setelah unsur yang memerlukan biaya harus dihitung, untuk kebutuhan apa saja biaya yang harus dikeluarkan.
86
Wawancara, Reporter, Deblot Ivan S, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
91
Alam Burhanan (produser eksekutif) memaparkan: “kalau liputan investigasi di dalamkota itu biasnya sih kisaran dua sampai lima juta rupiah (5.000.000) dan kalau liputan di luar kota tergantung lokasi liputan yang akan dituju ya, budget yang dikeluarkan kisaran tujuh seteh sampai lima belas juta rupiah (7.500.000-15.000.000) per episode.” 87
Biaya produksi mencangkup beberapa hal antara lain: a. Biaya akomodasi dan operasional seperti konsumsi dan penginapan termasuk biaya untuk hotel dan transportasi. b. Penyewaan perlengkapan untuk liputan c. Biaya tak terduga Dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh tim produksi, tim telisik sedapat
mungkin
memanfaatkan
sebaik-baiknya.
Dapat
dikatakan
pengeluaran yang seminimal mungkin namun harus dapat memberikan yang seoptimal mungkin.
4.3
Hasil Penelitian
4.3.1
Pra Produksi (perencanaan atau Persiapan (Planning) Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang peneliti lakukan dengan
produser Telisik, dapat dijelaskan bahwa proses produksi telisik yang terdiri dari tahap Gathering (pra produksi, produksi dan pasca produksi) merupakan tahaptahap yang dilakukan dalam memproduksi tayangan program Telisik. Pada tahap 87
Wawancara, Produser, Alam Burhanan, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
92
pra produksi merupakan tahap awal yang sangat menentukan keberhasilan proses selanjutnya. Hal ini merupakan strategi yang direncanakan dan dijalankan produksi tayangan Telisik. Tahap pada bagian pra produksi adalah: 1. Penemuan ide awalnya didapat dari : a. Usulan eksekutif produser b. Usulan produser c. Usulan reporter d. Usulan cameramen Peran produser sangat penting dalam proses perencanaan seperti diungkapkan oleh Produser Telisik Alam Burhanan, ”Tugas produser tidak hanya di program telisik saja, sama dengan tugas produser berita program berita yang lainnya yaitu mulai dari prencanaan program sampai dengan penentuan topik liputan investigasi itu.” Penemuan ide yang akan diangkat menjadi tema atau topik liputan Telisik diambil dan diamati fenomena, pelanggar atau penyimpangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Menurut Alam Burhanan (produser) mengatakan: “Yang menjadi patokan dalam pemilahan tema dalam setiap episodenya dari program telisik adalah Kita melihat Suatu permasalahan itu menarik apabila muncul menjadi kontroversi di masyarakat, itulah yang kita angkat menjadi topik liputan. Di dalam rapat redaksi kita akan menguji kebenaran informasi yang kita dapatkan, dan menentukan apakah tema yang akan menjadi topik kita layak untuk di tayangkan atau tidak.” 88
88
Wawancara, Produser, Alam Burhanan, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
93
Setelah mendapat ide tema atau topik liputan apa yang diangkat, kemudian produser membuat outline untuk kemudian diajukan saat pelaksanaan rapat redaksi. 2. Perencanaan a. Mencari data/riset dengan cara menelpon dan wawancara kepada narasumber atau pihak yang terlibat atau yang terkait dalam suatu permasalahan yang diangkat sebagai topik liputan. b. Mempersiapkan sarana yang diperlukan, termasuk peralatan dan etimasi biaya. c. Menunjukkan siapa saja yang bertugas (crew), biasanya dalam suatu pelipuatan membutuhkan tiga crew, yaitu satu reporter, satu cameramen, satu asisten driver.
Menurut Deblot Ivan S, (reporte telisik): “sebagai seorang reporter perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan peliputan itu sangat penting diantaranya yaitu berdoa, mempersiapkan bahan, data riset, mempersiapkan kaset liputan, mempersiapkan alat peliputan (bagi reporter mic/clip-on/body pack serta kabel mic secara tidak langsung menjadi tanggung jawab karena reporter adalah orang yang akan mewawancarai narasumber), mempersiapkan kendaraan yang akan digunakan (supir liputan).” 89
3. Persiapan a. Produser kemudian mengadakan rapat tim kerja telisik dengan reporter, kameramen dan editor untuk membahas mengenai tema atau
89
Wawancara, Reporter, Deblot Ivan S, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
94
topik liputan apa yang angkat dan menentukan item yang akan di garap dengan jangka waktu satu Minggu. b. Reporter dan kameramen harus menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. c. Menentukan narasumber, produser maupun reporter menghubungi narasumber untuk informasi wawancara. d. Mempersiapkan sarana yang diperlukan terutama peralatan. e. Khususnya masalah keuangan harus sudah disiapkan dengan berkoordinasi kepada bagian keuangan, jika liputan investigasi dilakukan selama diluar kota,jika wilayah masih terjangkau melakukan perjalan dengan kendaraan dari kantor yang tidak berlogi ANTV, namun liputan tidak dapat di jangkau mobil maka tim liputan melakukan perjalanan dengan pesawat. f. Membuat script wishlist, yaitu daftar rencana atau wawancara yang harus dilakukan ketika berada dilapangan nantinya. Ada berbagai persiapan dalam proses pembuatan program Telisik sebelum sampai di masyarakat seperti yang diungkapkan oleh Reporter Telisik Deblot Ivan S : “tahapannya adalah riset, lobi narasumber (telepon), wawancara, jika dilakukan investigasi maka selain riset juga diperlukan persiapan alat khusus untuk investigasi (pinhole kamera, pen kamera atau jam kamera). Dari awal penugasan, kamera person tentu sudah dilibatkan untuk brainstorming penugasan agar tidak terjadi salah kaprah dalam penugasan. Komunikasi adalah salah satu unsur penting bagi tim liputan, melakukan koordinasinya adalah dengan brainstorming penugasan lalu melakukan peliputan bersama.”
95
Dalam melaksanakan peliputan agar pelaksanaan ini berjalan dengan lancar, dibutuhkan juga pengarahan dan penggerakan. Tim telisik selalu melaksanakan tugas dengan bersama-sama dan saling bertanggung jawab terhdap kewajiban masing-masing, produser selalu memberikan motivasi dan pengarahan pada tim liputan. Komunikasi antara tim liputan di lapangan dengan produser dan produser eksekutif dengan produser harus berjalan dan diterapkan. Dalam tahap ini, semua rencana yang telah disusun dan disepakati bersama dalam tahap pra produksi untuk selanjutnya direalisasikan crew yang telah ditunjuk untuk selanjutnya berangkat menuju lokasi peliputan yang sudah ditentukan Sebelum berangkat, produser sudah membekali reporter hal-hal apa saja yang dicari dan digali dan jangka waktu liputan yang tergantung dengan topik liputan. Proses peliputan tergantung dari berita yang diliput seperti yang diungkapkan oleh
Reporter Telisik Deblot Ivan S: “lama peliputan tergantung dari news pack atau pentingnya nilai berita dengan nilai kebaruan berita tersebut, jika berita atau penugasan peliputan bersifat timeliness (dapat dilakukan dengan rentang waktu lama, kapan saja dapat ditayangkan), jika news pack berdekatan dengan nilai kebaruan maka liputan akan dilakukan tidak hanya satu tim, melainkan dua tim sekaligus, jadi untuk peliputan bisa diselesaikan dalam waktu dua-tiga hari sebelum berita ditayangkan. Berhubung telisik adalah program mingguan maka untuk penugasan yang bersifat timeliness biasanya diulakukan lima hari atau seminggu, tergantung kesulitan dari memperoleh narasumber atau data.” 90
90
Wawancara, Reporter, Deblot Ivan S, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
96
Seorang reporter sudah harus harus dapat membayangkan hal-hal apa yang harus dicari dan digali juga sudah mengetahui kondisi atau situasi liputan dengan melakukan riset terlebih dahulu. Reporter dan kameramen harus saling bekerjasama dengan baik. Adapun kendala yang ada itu sudah di antisipasi sebelumnya. kendala dalam pra produksi program berita investigasi telisik
Penjelasan dari Alam Burhanan (produser Telisik): “yang menjadi kendala kami ialah dari segi peralatan terutama ialah pada kamera yang digunakan. Kami belum memiliki kamera yang canggih untuk setiap peliputan investigasi diantaranya pen kamera.”
4.3.2
Pengorganisasian (organizing) Tanpa adanya organisasi yang tepat, maka Telisik tidak akan menjadi
program investigasi yang baik. Maka dibentuklah tim telisik yang baik yang tepat yang sesuai dengan keahliannya. Seperti produser telisik dipilih yang sesuai dengan keahlian dan bidangnya, reporter Telisik berasal dari reporter harian (daily) yang mutu kinerjanya berkualitas, cameramen dipilih berdasarkan jam terbang yang cukup tinggi dan professional serta editor yang dipilih memahami dan mengerti editing. Peralatan yang digunakan tim telisik juga terbatas dan harus menghasilkan materi yang berkualitas. Seperti kamera video (sony DSR 390) handycam, spycam (digunakan untuk hidden kamera), microfon, clip on wireless. Peralatan editing: VTR (video Tape Recording), mixer, personal komputer dan editing video Avid.
97
Dengan tim yang terdiri dari produser, 2 reporter 2 kameramen dan 1 editor dalam proses gathering dan produksi jangka panjang waktunya satu minggu bahkan lebih tergantung topik liputan investigasi setiap episode Seluruh tim telisik berjumlah enam orang yang harus melaksanakan perkerjaan dengan selektif dan seefesien mungkin. Karena telisik merupakan investigasi reporting yang memerlukan berita yang mendalam (indepth) dengan melakukan penyelidikan, maka seluruh tim telisik harus bekerja dengan solid dan mampu bekerjasama dengan baik. Agar proses peliputan berjalan dengan lancar. Dalam peliputan kerjasama tim adalah kunci utama suksesnya program Telisik ini seperti yang diungkapkan oleh, Reporter Telisik Deblot Ivan S,
“kerjasama tim sangat diperlukan utnuk peliputan agar berjalan dengan baik. Selain tentunya riset yang kuat juga menjamin peliputan akan berhasil, terutama untuk liputan yang sifatnya investigasi (sebagaimana yang dilakukan telisik).” Selain itu juga program telisik memiliki hambatan dalam proses peliputan. Banyak kendala yang didapatkan pada saat terjun ke lapangan langsung seperti yang diungkapkan oleh Produser Telisik Alam Burhanan, “yang menjadi kendala kami ialah dari segi peralatan terutama ialah pada kamera yang digunakan. Kami belum memiliki kamera yang canggih untuk setiap peliputan investigasi diantaranya pen kamera.” Berdasararkan penjelasan dari Alam Burhanan selaku produser eksekutif, streuktur organisasi dalam proses Gathering dan produski tayangan telisik adalah sebagai berikut :
98
Bagan I Organisai Pelaksana Produksi Tayangan Telisik
Pimpinan Redaksi (Uni Zulviani Lubis)
Eksekutif Produser (Alam Burhanan)
Produser (Alam Burhanan)
Ass produser (Yudono)
Tim Liputan reporter: (Deblot Ivan S, Tria Amelia,)
Kameramen (Ali Indra Gunawan Beni Cahyadi,)
Editor program (Angga)
99
Bagan 2
Rapat Planning
Assignment produser
Proses gathering production
Gathering Reporter kameramen
Rapat Evaluasi Telisik
Reporter investigasi ke lapangan
On Air Telisik
Membuat list berita
Mixing
Produser Editor + Kameramen Video Editing
Taiping Presenter
Rapat budgeting
Produser roundown
Produser Reporter + cameramen Edit Naskah
Reporter + Kameramen Preview time code Menulis naskah berita
100
3.3.2
Pelaksanaan (Actuating)
Saat liputan di lapangan reporter dan kameramen harus selalu berkoordinasi dengan produser. Produser juga harus selalu melakukan memberikan pengarahan dan memantau kinerja para tim saat di lapangan. Saat di lapangan reporter menghubungi kontak pribadi untuk mendapatkan informasi dasar lalu kemudian langsung mencari narasumber yang berkompeten yang memiliki hubungan dengan permasalahan atau peristiwa terkait topik yang ingin di liput untuk kemudian diwawancarai. ada pun terdapat kendala dalam peliputan yang berhubungan dengan narasumber.
Reporter Telisik Deblot Ivan S menambahkan : “bugget yang kurang bisa jadi menjadi kendala terutama untuk melobi narasumber yang agak sulit untuk berbicara (calo,dkk), alat peliputan yang kurang memadai, narasumber yang sulit ditemui, riset yang kurang matang sehingga menyulitkan peliputan”
Reporter tidak hanya mengandalkan ketarangan dari satu pihak saja informasi yang ada kemudian dijadikan informasi dasar, selebihnya reporter mencari di lapangan menggali keterangan lebih jauh dari para saksi, seperti saksi utama atau kunci dan saksi tambahan untuk mendukung kebenaran fakta yang diperoleh ataupun pihak-pihak yang terkait. Saksi-saksi tersebut bisa : 1. Pihak-pihak yang dekat dengan keluarga dari pelaku atau tersangka. 2. Polisi dan pihak yang terkait (ketau Rt Rw, Lurah, pejabat, para ahli dan lainnya yang terkait dengan topik liputan).
101
3. Saksi mata atau orang yang melihat peristiwa tersebut berlangsung. 4. Orang yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) misalnya tetangga. Dari beberapa keterangan, selanjut reporter menarik benang merah atau inti permasalahan agar lebih mudah menerjemahkan informasi dan menemukan bukti-bukti. Selain mengumpulkan keterangan informasi-informasi, reporter juga harus melakukan penyelidikan atau pendalaman materi dikarenakan program yang sedang digarap merupakan program tayangan berita investigasi. Kiat menghadapi narasumber : 1. Jangan menonjolkan diri sebagai reporter yang sedang bertugas 2. Memperkenalkan diri dengan sopan 3. Berpakain sopan 4. Hindari pertanyaan keroyakan dalam melakukan wawancara 5. Yakinlah kepadanya bahwa anda ingin memperoleh keterangan dari versinya. 6. Mulailah wewawancari dengan mengumpulkan informasi yang akan membuat narasumber merasa nyaman. 7. Berhati-hatilah menyela pertanyaan. 8. Mengetahui saat memulai 9. Menyampaikan ucapan terima kasih Dalam proses peliputan, tidak akan ada artinya jika tidak ada gambar video. Dalam televisi gambar merupakan materi yang penting yang harus ada, serta naskah atau narasi merupakan pelengkap isi gambar.
102
Peralatan yang digunakan cameramen antara lain: 1. Kamera Sony DSR 390 2. Kamera spy cam, handycam 3. Kaset mini DV 4. Mikrofon 5. Lampu 6. Tripod 7. Baterai 8. Clip on wireless Seorang kameramen yang baik, yaitu mampu dan menciptakan gambargambar yang bercerita. Sebuah peristiwa akan dapat bercerita dengan demikian pemirsa akan mengerti meskipun tanpa naskah dan narasi. Oleh karena itu sedapat mungkin gambar lengkap sehingga berita sehingga berita yang disampaikan menarik. Cameramen juga harus mampu berkreasi, membuat ilustrasi, mampu berimajinasi dan mampu menggambarkan tiap-tiap peristiwa dan mengambil detail-detail.yang penting Kameramen harus memliki misi saat peliputan, dari awal suatu peristiwa atau kasus sudah direkam oleh kameramen. Ketika terjun ke lapangan kameramen sudah harus siagap atas segala situasi dan kondisi. Hidden camera digunakan seorang kameramen jika kondisi peliputan tidak menunjang untuk dimintai keterangan, biasanya hidden camera atau kamera tersembunyi yang menggunakan spycam, bentuknya bisa menyerupai kancing ataupun pulpen. Seperti Pada episode berjudul : "Sekolah Tidak Ijazah Ada",
103
reporter atau kameramen harus mendapatkan keterangan dari pelaku. Kemudian reporter dan kameramen menyamar sebagai pembeli ijazah palsu tersebut dengan cara tersebut keterangan dapat diperoleh dari para pelaku dan dengan mudah menggali informasi seputar topik yang diliput. Dalam pengambilan dan penayangan gambar, ada hal-hal yang diperhatikan antara lain: 1. Hati-hati
dengan
lampu
kamera,
mungkin
akan
menjadikan
narasumber tidak ingin di mintai keterangan. 2. Hati-hati ketika merekam dengan menggunakan kamera yang besar 3. Hindari penayangan yang berulang-ulang. 4. Periksa ketepatan gambar dan akurasi data Setelah reporter dan kameramen selesai melakukan peliputan kemudian tugas reporter membuat naskah yang sesuai dengan materi liputan.
Seperti yang diungkapkan oleh Reporter Deblot Ivan S: “mengumpulkan bahan kembali atau hasil riset dan data yang diperoleh, melakukan verbatim atau transkip hasil wawancara dengan narasumber (hal ini juga salah satu tugas bagi reporter CA untuk melakukan verbatim), menulis naskah, menyerahkan kaset kepada editor untuk dicapture.”91
Kemudian produser dan reporter melakukan edit naskah, dengan cameramen melakukan preview gambar dan disesuaikan dengan naskah atau narasi yang dibuat oleh reporter. Hal yang harus dilakukan tim peliput setelah melakukan peliputan, yaitu: 91
Wawancara, Reporter, Deblot Ivan S, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
104
a. Reporter bertanggung jawab atas pembuatan laporan (naskah) b. Cameramen bertanggung jawab atas gambar dan pembuatan shot listh sebelum diserahkan kepada produser. c. Reporter dan kameramen harus terlibat aktif dalam proses editing dan mixing.
4.3.3
Pasca produksi (pengawasan atau controlling) Langkah selanjutnya yang dilakukan tim peliputan telisik untuk
merealisasikan hasil liputan, dilakukan proses akhir yaitu editing. Editor melaksanakan editing video dan audio dengan berpatokan pada naskah dari reporter. Saat proses editing, seorang editor didampingi oleh produser dan cameramen. Tugas kameramen membantu editor untuk menentukan atau gambar mana yang akan dipilih oleh editor sesuai naskah yang tersedia. Hal yang harus diperhatikan oleh editor. Tidak boleh memperlihatkan unsur sadisme, pornografi dan kekerasan sesuai aturan yang berlaku. Disini editor diperbolehkan melakukan kreasi, seperti memberikan efek untuk memperhalus gambar, memberikan blur untuk para korban atau tersangka dan menghilangkan warna-warna untuk kasus-kasus yang terdapat darah-darah. Materi yang diberikan oleh editor yaitu audio dan video (materi hasil shooting) dan panduan naskah.juga materi lain yang dibutuhkan grafis animasi, fungsinya untuk menambahkan keterangan judul, nama narasumber, tema lokasi peristiwa
105
Dalam hal melakukan editing, hal yang harus dilakukan editor memahami naskah. Proses editing yang dilakukan pada news current affair ANTV dengan menggunakan editing linear dan editing non linear. Kemudian muncul VO (Voice Over) yang dilakukan oleh dubber , lalu gambar dari kaset diedit dengan pengambilan gambar yang tepat, memasukan tema atau topik dan nama narasumber. Kemudian presenter melakukan shooting taping untuk opening dan closing. Hal ini bisa dilakukan kapan saja dan lokasi tergantung pada tema tu topik liputan yang diangkat. Kemudian dari hasil taiping presenter, disatukan dengan materi gambar dan dilakukan sentuhan akhir yaitu mixin memperhalus dan memperrindah gambar dengan memasukan efek suara voice over, VO, atau nama narasumber, setelah proses editing selesai, lalu dikemas dalam bentuk master edit untuk kemudian ditayangkan pada ruang master control
1. Pengawasan (controlling) Setelah melakukan berbagai proses, kemudian dilakukan evaluasi kerja. Evaluasi program tayangan Telisik dilaksanakan pada rapat (planning) yang dilaksnakan pada hari Senin . evaluasi dilksanakan dengan tujuan agar kedepan lebih baik lagi. Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh tin telisik. Kegiatan evalusi secara periodik terhadap masing-masing individu maupun tim kemungkinan
106
eksekutif produser membandingkan kinerja sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan. Jika kedua kinerja tersebut tidak sama, maka diperlukan langkahlangkah perbaikan.
Alam burhanan (produser) menjelaskan : “Setelah program tayangan,kita melakukan evaluasi kepada tim, dengan tujuan untuk melihat kekurangan pada program sebelumnya demi untuk menghasilkan kualitas program yang baik kedepannya.”92
1.4
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan wawancara
secara mendalam dengan beberapa sumber yang berkompeten,yaitu Produser (Alam Burahanan), Asisten produser (Yudono), Reporte (Deblot Ivan S) Kameramen (Ali Indra Gunawan) ,Editor program (Angga). Kemudian peneliti juga mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan membaca literature di bermacam-macam buku, serta membuka situs-situs internet yang berkaitan, peneliti juga menjelaskan secara keseluruhan strategi produksi tayangan Telisik. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa tayangan yang merahi Penghargaan Anugerah Jurnalistik Pertamina 26 Februari 2009 ini melewati berbagai rangkaian dan proses yang panjang dan kemudian dapat disiarakan kepada khalayak pemirsa. Tanpa adanya perencanaan yang tepat dan tujuan yang jelas, program telisik tidak akan menjadi sebuah tayangan investigasi. Tujuan dari program 92
Wawancara, Produser, Alam Burhahan, 15 Juli 2010, Redaksi News ANTV
107
investigasi telisik ialah mengungkap segala sesuatu permasalahan yang dianggap tidak beres atau yang menjadi kontroversi di masyarakat. Manfaatnya agar masyarakat atau penonton mengetahui permasalahan apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa adanya organisasi atau tim pelaksana,program tayangan Telisik tidak akan pernah terbentuk dan tanpa adanya tim yang tepat, maka program yang akan dibuat tidak akan sesuai dengan tujuan dari program tersebut. Program telisik memiliki dua tim kerja yang terbagi enam crew, yang meliputi: produser, dua reporter, dua kameramen dan 1 editor. Sebelum tayang telisik diproduksi, tema atau topik yang akan diangkat haruslah ditentukan terlebih dahulu agar para tim liputan telisik mengetahui fokus dan sasaran apa yang akan dilakukan. Dalam pemilihan tema atau topik, selalu diadakan rapat planning yang membahas evaluasi kerja seminggu. Lalu mengenai isu-isu yang sedang hangat dan peristiwa apa yang akan diangkat untuk program minggu depan. Setiap keputusan didalam rapat merupakan keputusan kolektif atau bersama-sama dan harus dihargai dan dilaksanakan setiap keputusan. Setelah disepakati tema atau topik yang akan diangkat, kemudian diputuskanlah tim yang akan bertugas untuk meliput. Dan keputusan tersebut diambil setelah melaksanakan rapat tim Telisik, disini sudah menjadi tugas produser untuk memantau dan mengarahkan para tim. Sesudah itu menjadi kewajiban para tim untuk selalu solid dalam bekerja dan tim liputan yang ditunjuk terdiri dari satu reporter, satu kameramen serta satu driver atau supir yang mengantarkan tim liputan menuju lokasi yang sudah ditentukan.
108
Tanpa adanya peralatan,materi yang telah di tetapkan tidak akan pernah terlaksana. Cameramen tidak akan pernah luput dari peralatannya, yaitu kamera video yang biasanya digunakan oleh Beni Cahyadi yaitu kamera Sony DSR 390, Mini DV karena hasil kualitas gambarnya baik dan tajam dengan detail yang rinci, kaset Mini DV dan tidak lupa dengan mirofon yang akan digunakan
untuk
melakukan wawancara, lampu kamera, tripod dan baterai juga kamera spy cam untuk penyamaran. Reporter menggunakan alat tulis,buku dan tape recorder (jika perlu). Sebelum terjun ke lapangan, tidak lepas juga biaya yang akan perlukan jika tim liputan melaksanakan peliputan di luar kota, jika wilayah masih terjangkau, maka tim liputan akan pergi langsung ke lapangan, dengan biaya seminimal mungkin, namun dengan hasil yang semaksimal mungkin. Namun jika tim liputan hanya melakukan liputan di dalam kota, maka tidak memerlukan biaya apaun karena kendaraan sudah menggunakan inventaris kantor. Dengan peralatan yang lengkap, biaya yang tepat maka tim liputan dapat melaksanakan tugasnya, ketika di lapangan, produser tidak pernah luput berkoordinasi dan mengarahkan para tim di lapangan, dan tim liputan juga tidak pernah lupa untuk selalu menjaga komunikasi dengan produser, bahkan dengan sesema tim liputan harus selalu menjaga komunikasi dan kerjasama tim yang baik. Selama proses liputan, reporter dan kameramen melaksanakan tugas masing-masing dan tetap saling membantu jika di perlukan, reporter dapat menjadi kameramen dan sebaliknya. Para tim haruslah dapat berimprovisasi atau berkreasi sekreatif mungkin.
109
Seorang reporter harus dapat menentukan narasumber dn fokus apa yang dicari dan digali, sesuai dengan tugas dan keajibannya reporter sebisa mungkin harus mendapatkan materi yang dibutuhkan. Karena program telisik merupakan tayangan investigasi, maka reporter harus dapat mengelola data dan menyelidiki sedalam mungkin dn memiliki strategi dan trik menghadapi narasumber. Begitu pula dengan kameramen, suatu berita tanpa audio dan video akan terasa tidak pas. Maka dari itu seorang kameramen sudah mengetahui angel-angel yang diambil. Gambar apa saja yangf pas untuk materi atau topik permasalahanyang sedang diangkat dan dapat menciptakan gambar dapat bercerita walau tanpa menggunakan narasi atau naskah. Karena proses produksi hanya diberikan waktu satu Minggu, dengan emapat hari liputan dan dua hari proses pengemasan ataupun sebaliknya. Maka setelah mengumpulkan data dan kebutuhan gambar yang cukup, kemudian secepatnya reporter dan kameramen membuat naskah atau narasi dan shoot list sesuai dengan materi wawancara dan gambar yang didapat. Hasil narasi dan shoot list, kemudian masuk kedapur editing. Yang akan diolah oleh editor, dengan membaca naskah reporter menjadikan VO (Voice Over). Lalu mengambil gambar yang tepat yang shooting list dari kameramen yang disesuaikan dengan naskah reoporter. Namun semua tidak luput dari produser yang selalu mendiskusikan hal-hal yang tepat untuk tayangan tersebut dengan reporter dan kameramen karena bagaimana pun, para tim liputan yang lebih mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
110
Langkah editing pertama yaitu mengeditnaskah yang dilakukan reporter dan produser. Kemudian taiping presenter yang akan dijadikan sebagai opening, membaca garis besar materi dan closing. Taiping presenter itu dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan tema atau topik yang diangkat. Kemudian melakukan editing video dengan didampingi kameramen dan reporter melakukan dubbing atau VO. Peralatan editing pada program telisik yaitu editing linear (off line) kaset VTR (Video Tape recorder), Mixer dan editing non linear (on line) personal computer, editing video Avid program, kemudian taiping presenter, disatukan dengan materi gambar dan melakukan sentuhan akhir yaitu mixing, memperhalus dan memperindah gambar dengan memasukan efek suara, VO judul atau narasumber. Kemudian setelah proses editing selesai, lalu dikemas dalam bentuk master edit untuk kemudian, setelah ditayangkan pada ruang master control. Dari semua tahapan tersebut dapat dilihat bahwa tayangan telisik diproduksi secara terencana dengan melalui persiapan yang matang serta tahapantahapan yang sesuai dengan alur atau proses produksi suatu program televisi.
