BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1
Sejarah Singkat PT. Hutama Karya (Persero) Sejarah PT. Hutama Karya (Persero) berawal dari Perusahaan swasta
Belanda Hollandsche Beton Maatschappij (HBM) yang berdiri pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Keberadaan HBM sebagai perusahaan swasta Belanda masih berlanjut setelah
Kemerdekaan
Republik
Indonesia
(RI),
tetapi
kemudian
dinasionalisasikan pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI No.27 tahun 1957 jo Undang – undang No.26 tahun 1959 tentang nasionalisasi perusahaan Belanda dan asing menjadi Perusahaan Negara dan berganti nama menjadi PN Hutama Karya. Hal ini diumumkan dalam Berita Negara No. PP 61/1961. Dengan pesatnya pelaksanaan program pembangunan di Indonesia, maka semakin majulah industri konstruksi. Sejalan dengan itu, berdasarkan Berita Negara No.14 tahun 1971, PN. Hutama Karya berubah bentuk menjadi PT. Hutama Karya. Pada tahun 1973, sejalan dengan terpenuhinya persyaratan sebagai perusahaan Persero, maka pendirian PT. Hutama Karya dikukuhkan dengan Akta Pendirian Perusahaan dihadapan Notaris Kartini Muljadi, SH. Penandatanganan oleh pejabat yang ditunjuk dihadapan Notaris ini dilakukan
65
66
pada tanggal 15 Maret 1973. Selanjutnya, setiap tanggal 15 Maret diperingati sebagai hari ulang tahun PT. Hutama Karya (Persero). 4.1.2
Visi PT. Hutama Karya Menjadi Perusahaan Industri Konstruksi yang handal dan terkemuka.
4.1.3
Misi PT. Hutama Karya Meningkatkan nilai perusahaan di bidang industri konstruksi secara professional dan memenuhi pemangku kepentingan.
4.1.4
Profil Karyawan
KEPALA PROYEK Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Mengevaluasi realisasi pelaksanaan terhadap ARP dan RKK dan laporan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan proyek. 2. Mengusulkan perubahan metode kerja/pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi kerja
67
3. Memimpin Rapat Koordinasi dan atau Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Proyek 4. Mewakili Perusahaan menyelesaikan masalah proyek yang terkait dengan pihak external seperti Direksi Proyek, Konsultan, Pemilik dan Instansi lain yang terkait. SMK3L Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Terselenggaranya Penerapan SMK3L di proyek-proyek a. Memonitor kelengkapan dokumen mutu pada setiap unit kerja di proyek b. Memonitor kelengkapan dan kebenaran bukti bukti kerja yang terkait dengan SMMK3L c. Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi Sistem Manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan, pemilihan metode / media komunikasi dan konsultasi di proyek. d. Melaporkan dan memberi input kepada Kapro tentang kinerja Sistem Manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan untuk kepentingan perbaikan dan peningkatan SMMK3L di proyek. 2. Memonitor pelaksanaan Audit Internal maupun eksternal SMMK3L diproyek dan memonitor dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Proyek dan WMW.
Sekretaris & PPDMK3L Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Terkendalinya Dokumen Sistem Manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan di Proyek a. Membuat Daftar Induk Dokumen SMMK3L dan revisinya untuk menghindari kesalahan pengguna dan memastikan unit kerja terkait telah mengetahui prosedur maupun Instruksi kerja yang mutakhir yang terkait dengan pekerjaannya. b. Mensosialisasikan uu & persyaratan lain yang terkait ke unit kerja yg terkait. c. Membuat evaluasi pemenuhan UU dan persyaratan lainnya. d. Memelihara bukti kerja di unitnya. 2. Terkendalinya Dokumen Surat Menyurat a. Membuat surat b. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar c. Membuat schedule
68
d. Membuat risalah RTM e. Mengurus/ mengatur penyetoran/pelaporan kas kecil
HSE Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada semua karyawan dan pekerja mengenai masalah K3L 2. Membuat laporan berupa data statistik yang merekam kejadian-kejadian K3L dan Kecelakaan Kerja. 3. Membuat dan mengadakan rambu-rambu dan fasilitas K3L 4. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait fasilitas K3L lainnya, misal : ke Rumah Sakit atau Klinik pengobatan terdekat, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, Jamsostek dll. 5. Melaksanakan pemeriksaan ( cek list ) dan pengetesan ( fisik, kimia, biologi ) 6. Mengkoordinir petugas Safety Patrol 7. Melaksanakan tugas – tugas K3L lainnya sesuai instruksi PSMMK3L 8. Memelihara bukti kerjanya SAM Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Tersedianya Laporan Akuntansi ( L/R ) & Laporan Keuangan a. Mengolah dan menyajikan laporan akuntansi dan keuangan proyek, baik berupa Neraca, Laba/rugi, Ihtisar perubahan keuangan, dan laporan pendukung lainnya b. Menyajikan jurnal/posting akuntansi sesuai ketentuan perusahaan dan prinsip akuntansi yang berlaku c. Menyajikan hal hal yang diperlukan bidang lain mengenai masalah akuntansi 2. Terlaksananya Cash Flow proyek & kegiatan transaksi keuangan a. Melakukan dan memantau penagihan termijn karya yang telah terpenuhi dokumen dan persyaratannya b. Menyajikan posisi keuangan proyek per minggu c. Menyiapkan bukti-bukti yang akan dibayar dan melakukan verifikasi layak bayar dan layak buku atas pembayaran kewajiban dan pengeluaran keuangan proyek. d. Mengurus/ mengatur penyetoran/pelaporan masalah perpajakan 3. Terlaksananya kegiatan Kepegawaian dan kegiatan Umum lainnya a. Mengelola administrasi kepegawaian dan disiplin karyawan proyek
69
b. Mengendalikan
rekrutmen, perjanjian kerja, PHK, pelatihan dan penggajian keperluan karyawan proyek c. Mengelola rumah tangga proyek; pembayaran kewajiban umum, restribusi, perjalanan dinas dan pengeluaran umum lainnya d. Mengelola ATK, fasilitas dan inventaris kantor proyek e. Mengarsipkan data mengenai pengolaan bidang umum SEM Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Tersedianya rencana kerja mingguan dan bulanan Proyek berikut sumberdayanya a. Membuat Master Schedule sesuai dokumen kontrak dan kondisi Internal Perusahaan, serta rencana prestasi Mingguan dan Bulanan b. Mencari alternatif metode pelaksanaan, design yang lebih efisien dan menyusun RMP, serta merancang fasilitas dan alat konstruksi c. Merencanakan siklus pekerjaan sruktur, finishing dan MEP per lantai d. Membuat metode pelaksanaan untuk pekerjaan yang kritis e. Memberikan warning kepada unit-unit penanggung jawab target 2. Tersedianya Kajian Dokumen Kontrak : a. Mempelajari Dokumen Kontrak untuk melaksanakan kewajiban dengan benar dan mengingatkan kewajiban owner b. Mencatat, mendokumentasikan dan mencari peluang variation order dan biaya cost of money c. Mencatat, dan mengupdate status PO, Approval material dan financial statement 3. Tersedianya laporan mingguan dan bulanan a. Membuat evaluasi atas progres dan mutu pelaksanaan terhadap rencana kerja b. Membuat laporan pencapaian prestasi mingguan dan bulanan baik untuk internal maupun external c. Menyelenggarakan rapat RKK mingguan dan bulanan berikut laporannya SOM Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Tersedianya rencana pelaksanaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan : a. Membuat rencana kerja periode 3 bulanan meliputi pelaksanaan konstruksi, material dan mobilisasi peralatan
70
b. Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan subkontraktor c. Menyusun rencana pembayaran upah, subkontraktor dan supplier d. Membuat rencana pelaksanaan untuk K3 dan Lingkungan
2. Terlaksananya pekerjaan dan evaluasi terhadap pelaksanaannya a. Berkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem Mutu, K3 dan Lingkungan b. Mengevaluasi pelaksanaan Mingguan dan Bulanan serta kendala yang terjadi di lapangan. c. Melakukan tindakan-tindakan pengembangan metode pelaksanaan kerja secara efisien dan efektif. d. Mengevaluasi dan mengusulkan perubahan-perubahan design serta pekerjaan-pekerjaan tambah. e. Mengkoordinir dan mensinergikan pelaksanaan kerja subkontraktor dan supplier f. Mengevaluasi dan memvalidasi progress subkontraktor dan upah borong g. Memobilisasi peralatan2 yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan h. Mengadakan Rapat Koordinasi Mingguan dengan unit kerja lain, terkait pencapaian progres dan evaluasi pekerjaan, serta upaya-upaya pemenuhan termijn proyek. PERSONALIA & UMUM Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Terselenggaranya kegiatan kepersonaliaan karyawan a. Mengelola rekrutmen dan pelepasan tenaga kebutuhan proyek, penggajian, cuti, mobilisasi, pelatihan, penilaian kinerja, pelepasan serta administrasi (updating data, cv, surat-surat, daftar posisi karyawan) kepegawaian sesuai dengan prosedur, PKB & Peraturan Perusahaan b. Mengurus administrasi yang terkait kesejahteraan pegawai, pengobatan, membuat daftar gaji, mengurus asuransi, dll. c. Mengarsipkan data kepesonaliaan LOGISTIK Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Memeriksa dan memastikan material dan barang yang masuk sudah sesuai dengan pesanan. 2. Membuat rencana penempatan material dan bahan (lay out) sesuai dengan jenis material dan tingkat bahayanya.
71
3. Merencanakan pengamanan bahan-bahan berbahaya (rambu-rambu, prosedur penanganan bahan berbahaya, pembuatan eyewash, jumlah penempatan APAR.. 4. Menempatkan dan menyimpan material sesuai rencana. 5. Meminta MSDS (Material Sheet Data Safety / Lembar keselamatan bahan beracun dan berbahaya) dari supplier. 6. Memastikan rekanan mengetahui dan sanggup mengikuti persyaratan system K3 yang diterapkan perusahaan. 7. Memverifikasi system MK3L rekanan (apabila memiliki sertifikat) atau memastkan rekanan membuat surat penyataan kesanggupan mengikuti mutu dan K3 (bila tidak memiliki sertifikat). 8. Mengadakan sosialisasi MK3L kepada rekanan dan dibuat notulen, undangan dan daftar hadirnya. 9. Menyimpan MSDS sesuai jenisnya. 10. Mensosialisasikan MSDS dan penanganannya kepada unit kerja terkait. 11. Menempatkan material / bahan-bahan sesuai dengan yang direncanakan. 12. Melaksanakan pekerjaan lain terkait MK3L sesuai perintah atasan. 13. Membimbing bawahannya untuk bekerja dengan orientasi MK3L. 14. Membuat laporan realisasi kebutuhan material secara periodic 15. Memelihara bukti kerjanya. PERALATAN Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Memeriksa dan memastikan peralatan dan alat berat yang digunakan memiliki status pengesahan dari badan yang berwenang. 2. Memastikan operator-operator, teknisi dan juru las telah memiliki kompetensi dari badan yang berwenang.. 3. Memastikan peralatan dan panel yang dipasang telah dilakukan pemeriksaan sesuai standar spesifikasi dan aman. 4. Memastikan sumber-sumber bahaya pada pekerjaan dan lokasi kerja yang menjadi tangung jawabnya telah dibuat rambu-rambu yang sesuai dan telah diberi pengaman yang sesuai. 5. Membuat cek list pemeriksaan peralatan sesuai insruksi kerja. 6. Memastikan pemakaian bahan berbahaya telah terkendali sesuai MSDS yang dibuat logistic. 7. Melaksanakan pekerjaan lain terkait MK3L sesuai perintah atasan. 8. Membimbing bawahannya untuk bekerja dengan orientasi MK3L. 9. Memelihara bukti kerjanya.
72
GUDANG Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Tersedianya persediaan material dan suku cadang didalam gudang sesuai prosedur dan spesifikasi a. Mengidentifikasi kebutuhan material dan suku cadang untuk proyek b. Menganalisa permintaan kebutuhan material dan suku cadang dari proyek 2. Terpeliharanya alat alat ringan / alat ukur untuk menunjang kelancaran proyek a. Menyimpan dan menempatkan sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi b. Memberikan label dan tanda status masing masing alat untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan 3. Tersedianya laporan keluar masuk material , suku cadang , dan stock material / suku cadang a. Membuat bukti tanda terima / bukti tanda kirim barang untuk material/ suku cadang yang masuk/keluar gudang b. Mencatat keluar / masuk material /suku cadang pada masing kartu persediaan dan melakukan pengecekan terhadap bukti fisik persediaan dalam gudang
PENGAWAS MUTU Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan sesuai RMK3L 2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengetesan barang. 3. Memberikan tanda status pada pekerjaan / barang yang telah diperiksa / test. 4. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya. 5. Melakukan inspeksi / tes terhadap material yang masuk khususnya untuk material yang dominan untuk mutu. 6. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai persyaratan / perjanjian atau tidak. 7. Menjamin bahwa keluhan pelanggan atau produk tidak sesuai ditangani sesuai dengan prosedur mutu yang berlaku. 8. Melaporkan rekap keluhan pelanggan ke cabang setiap bulan. 9. Memverifikasikan hasil pelaksanaan penanganan produk tidak sesuai. 10. Melaksanakan teknik statistik untuk menentukan karakteristik produk. 11. Mengkoordinir pelaksanaan tindakan koreksi dan pencegahan. 12. Membuat request untuk pemeriksaan dan / atau pengetesan barang bersama konsultan/Owner untuk dapat di berikan status.
73
13. Membuat request kepada konsultan untuk di lakukan pemeriksaan dan / atau pengetesan terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk dapat diberikan status. 14. Membuat surat instruksi kepada pelaksana / pengadaan yang akan mempengaruhi mutu pekerjaan. 15. Menyampaikan instruksi lisan atau tertulis yang dikeluarkan oleh Direksi Proyek ke Project Manager dengan tembusan ke Site Manager. 16. Memelihara bukti- bukti kerja. 4.1.5
Tugas-Tugas Pekerjaan Karyawan PT. Hutama Karya Tersedianya General Manager Divisi, bertugas : 1.
Rencana kerja Divisi yang mengacu ke rencana kerja Perusahaan - Membuat Rencana Jangka Panjang (RJP) Divisi untuk 5 tahun - Membuat Rencana Kerja Anggaran D (RKAD) untuk 1 tahun - Membuat revisi RJP Divisi dan revisi RKAD
2.
Terlaksananya kegiatan pemasaran sesuai RKAD di Divisinya - Mengembangkan strategi pemasaran untuk meningkatkan pangsa pasar - Membina dan memperluas hubungan baik dengan pelanggan utama perusahaan stakeholder lainnya - Mencari peluang proyek proyek dengan pola pendanaan baru
3.
Terlaksananya target , sesuai
RKAD yang telah ditetapkan oleh
Direksi - Mengarahkan upaya efisiensi dalam operasional proyek proyek di Divisinya - Memastikan bahwa proyek-2 yang dikerjakan selesai tepat waktu dan sesuai persyaratan spesifikasi kontrak 4.
Terimplementasinya Peraturan, Prosedur, dan kebijakan perusahaan
74
- Memonitor implementasi seluruh program , prosedur, peraturan perusahaan dan prosedur kerja yang telah ditetapkan 5.
Mengembangkan kinerja dan kompetensi bawahan.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1
Identitas Responden Tabel 4.1 Jenis Kelamin No. Uraian Frekuensi 1. Laki-laki 41 2. Perempuan 14 Total 55 Sumber data : kuesioner no. 1a.
Persentase 74,5 25,5 100,0
Berdasarkan temuan data penelitian dalam tabel jenis kelamin, diperoleh perincian yakni responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 74,5% dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 25,5%.
Tabel 4.2 Usia Responden No. Uraian Frekuensi 1. 24 – 28 tahun 2 2. 29 – 33 tahun 6 3. 34 – 38 tahun 10 4. 39 – 43 tahun 17 5. Di atas 43 tahun 20 Total 55 Sumber data : kuesioner no. 2a
Persentase 3,6 10,9 18,2 30,9 36,4 100,0
Dari hasil data yang terkumpul dalam tabel di atas, mengenai usia responden diperoleh perincian data sebagai berikut: responden mayoritas berusia di atas 43 tahun sebesar 36,4%, kemudian yang berusia 39 – 43 tahun sebesar
75
30,9%, lalu yang berusia 34 – 38 tahun sebesar 18,2%, selanjutnya yang berusia 29 – 33 tahun sebesar 10,9%, dan yang berusia 24 – 28 tahun sebesar 3,6%.
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir No. Frekuensi 1. SMA 0 2. Akademi Diploma D3 4 3. Sarjana (S1) 45 4. Sarjana (S2) 6 Total 55 Sumber data : kuesioner no. 3a
Persentase 0,0 7,3 81,8 10,9 100,0
Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel di atas, mengenai pendidikan terakhir, diperoleh perincian data sebagai berikut: responden mayoritas berpendidikan S1 sebesar 81,8%, lalu yang berpendidikan S2 sebesar 10,9%, kemudian yang berpendidikan Akademi (Diploma D3) sebesar 7,3%, dan yang berpendidikan SMA sebesar 0%.
Tabel 4.4 Lama Bekerja No. Uraian Frekuensi 1. Kurang dari 5 tahun 2 2. 5 – 10 tahun 13 3. 11 – 15 tahun 19 4. 16 – 20 tahun 16 > 21 tahun 5 Total 55 Sumber data : kuesioner no. 4a
Persentase 3,6 23,6 34,5 29,1 9,1 100,0
Sesuai data yang terkumpul dalam tabel di atas, mengenai lama bekerja diperoleh perincian data sebagai berikut: ternyata responden paling banyak lama bekerja antara 11 – 15 tahun sebesar 34,5%, kemudian yang lama bekerja antara
76
16 – 20 tahun sebesar 29,1%, lalu yang lama bekerja antara 5 – 10 tahun sebesar 23,6%, selanjutnya yang lama bekerja > 21 tahun sebesar 9,1%, dan yang lama bekerja Kurang dari 5 tahun sebesar 3,6%. Tabel 4.5 Hubungan atasan dengan responden No. 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian Frekuensi Persentase Sangat baik 20 36,4 Baik 24 43,6 Cukup baik 11 20,0 Tidak Baik 0 0,0 Sangat tidak baik 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 5a Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.5 mengenai hubungan atasan dengan responden, diperoleh perincian data sebagai berikut: responden mayoritas menyatakan baik sebesar 43,6%, kemudian yang menjawab sangat baik sebesar 36,4%, lalu yang menjawab cukup baik sebesar 20%, selanjutnya yang menjawab tidak baik sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak baik sebesar 0%. Tabel 4.6 Jalinan komunikasi antara atasan dengan responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Komunikasi sangat baik 15 27,3 2. Komunikasi berjalan seperti biasanya 34 61,8 3. Komunikasi jarang berlangsung 6 10,9 4. Tidak pernah berkomunikasi 0 0,0 5. Sangat tidak pernah berkomunikasi 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 6a
77
Mengacu pada perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.6 mengenai jalinan komunikasi antara atasan dengan responden, diperoleh perincian data sebagai berikut: responden paling banyak menyatakan Komunikasi berjalan seperti biasanya seperti biasanya 61,8%, sedangkan yang menjawab Komunikasi sangat baik sebesar 27,3%, kemudian yang menjawab Komunikasi jarang berlangsung sebesar 10,9%, selanjutnya yang menjawab Tidak pernah berkomunikasi sebesar 0%, dan yang menyatakan Sangat tidak pernah berkomunikasi sebesar 0%. 4.2.2
Variabel Bebas (X) : Gaya Komunikasi Pimpinan PT. Hutama Karya (Persero) Tabel 4.7 Pengawasan aktivitas pekerjaan oleh pimpinan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 13 23,6 2. Setuju 35 63,6 3. Ragu-ragu 7 12,7 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 1b Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.7 mengenai Pengawasan
aktivitas pekerjaan oleh pimpinan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 63,6%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 23,6%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 12,7%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.
78
Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pengawasan aktivitas pekerjaan oleh pimpinan. Artinya bahwa gaya komunikasi kepemimpinan controlling menunjukkan sifat pengawasan yang cukup ketat terhadap bentuk pekerjaan yang dilakukan kepada bawahannya, dalam arti kata pemimpin terus menanyakan progres pekerjaan yang dilakukan bawahannya.
Tabel 4.8 Pimpinan memaksa responden bekerja secara cepat No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 18 32,7 2. Setuju 30 54,5 3. Ragu-ragu 6 10,9 4. Tidak setuju 1 1,8 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no.2b Sesuai temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.8 mengenai Pimpinan memaksa responden bekerja secara cepat, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 54,5%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 32,7%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 1,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pimpinan memaksa responden bekerja secara cepat, artinya bahwa gaya komunikasi kepemimpinan
79
yang digunakan pimpinan cenderung controlling yakni melakukan tekanan kerja yang tinggi agar bawahan termotivasi didalam bekerja.
Tabel 4.9 Pimpinan mengatur perilaku profesional responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 25 45,5 2. Setuju 26 47,3 3. Ragu-ragu 4 7,3 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 3b Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.9 mengenai Pimpinan mengatur perilaku profesional responden, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 47,3%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 45,5%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 7,3%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pimpinan mengatur perilaku profesional responden. Artinya bahwa gaya komunikasi kepemimpinan yang diterapkan pimpinan didalam memotivasi kerja responden cenderung secara controlling yakni ikut mengatur perilaku bawahannya agar disiplin dalam bekerja dan memiliki tanggung jawab pada tugas pekerjaan.
80
Tabel 4.10 Pimpinan banyak memberikan saran pada bawahan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 16 29,1 2. Setuju 29 52,7 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 2 3,6 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 4b Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.10 mengenai Pimpinan banyak memberikan saran pada bawahan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 52,7%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 29,1%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 3,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai pimpinan banyak memberikan saran pada bawahan. Artinya bahwa bawahan menilai gaya komunikasi kepemimpinan controlling cenderung tidak bersedia menerima pendapat yang diekspresikan bawahannya dan pimpinan cenderung lebih mendominasi dalam berkomunikasi.
81
Tabel 4.11 Penerimaan pimpinan pada saran bawahan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 26 47,3 2. Setuju 24 43,6 3. Ragu-ragu 5 9,1 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 5b Dari hasil temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.11 mengenai Penerimaan pimpinan pada saran bawahan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban sangat setuju sebesar 47,3%, selanjutnya yang menjawab setuju sebesar 43,6%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 9,1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban sangat setuju mengenai penerimaan pimpinan pada saran bawahan. Artinya bahwa gaya komunikasi controlling telah diterapkan oleh pimpinan sekarang dan sepertinya memang pimpinan didalam berkomunikasi bawahannya.
kurang
terlalu
bersedia
menerima
saran
pendapat
dari
82
Tabel 4.12 Responden diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 14 25,5 2. Setuju 30 54,5 3. Ragu-ragu 11 20,0 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no.6b Tabel 4.12 menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai Responden diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 54,5%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 25,5%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 20%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 1,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai responden diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat. Artinya bahwa masih ada sebagian dari responden yang berpendapat pada gaya komunikasi kepemimpinan equalitarian ini dimana pimpinan tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengungkapkan pendapat.
83
Tabel 4.13 Gagasan responden digunakan dalam pengambilan keputusan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 17 30,9 2. Setuju 24 43,6 3. Ragu-ragu 12 21,8 4. Tidak setuju 2 3,6 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 7b Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.13 mengenai Gagasan responden digunakan dalam pengambilan keputusan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 43,6%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 30,9%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 21,8%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 3,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada sebagian dari responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai gagasan responden digunakan dalam pengambilan keputusan. Artinya bahwa
meskipun
gaya
komunikasi
equalitarian
menunjukkan
kesedian
melakukan komunikasi dua arah, namun bawahan merasa gagasan pendapat yang diajukan responden kurang diterapkan dalam kebijakan untuk pengambilan keputusan.
84
Tabel 4.14 Responden mengutarakan pendapat dalam suasana yang rileks No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 16 29,1 2. Setuju 21 38,2 3. Ragu-ragu 13 23,6 4. Tidak setuju 5 9,1 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 8b Sesuai temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.14 mengenai Responden mengutarakan pendapat dalam suasana yang rileks, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 38,2%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 29,1%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 23,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 9,1%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas
responden
memberikan
jawaban
setuju
mengenai
responden
mengutarakan pendapat dalam suasana yang rileks. Artinya bahwa gaya komunikasi equalitarian yang menekankan pada bentuk komunikasi secara dua arah telah diterapkan dengan cukup baik, dimana bawahan diberikan kesempatan mengutarakan pendapat didalam suasana yang informal meskipun pendapatnya tersebut belum tentu digunakan untuk pengambilan keputusan.
85
Tabel 4.15 Gaya bicara pimpinan tersistematis saat memberikan arahan tugas No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 16 29,1 2. Setuju 28 50,9 3. Ragu-ragu 11 20,0 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 9b Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.15 mengenai Gaya bicara pimpinan tersistematis saat memberikan arahan tugas, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 50,9%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 29,1%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 20%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai gaya bicara pimpinan tersistematis saat memberikan arahan tugas. Artinya bahwa bawahan merasa nyaman berkomunikasi dengan pimpinan yang menerapkan gaya komunikasi equalitarian dikarenakan pimpinan memberikan arahan tugas pekerjaan secara sistematis dan bawahan dapat bertanya langsung apabila tidak memahami tugas pekerjaan yang diberikan.
86
Tabel 4.16 Pimpinan memerintah bawahan untuk membuat jadwal kerja No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 18 32,7 2. Setuju 32 58,2 3. Ragu-ragu 4 7,3 4. Tidak setuju 1 1,8 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 10b Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.16 mengenai Pimpinan memerintah bawahan untuk membuat jadwal kerja, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 58,2%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 32,7%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 7,3%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 1,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pimpinan memerintah bawahan untuk membuat jadwal kerja. Artinya bahwa bawahan merasa senang dengan gaya komunikasi equalitarian yang dipergunakan pimpinan dikarenakan pimpinan berkomunikasi kepada bawahan dengan arahan yang jelas dan terstruktur sehingga cukup mudah dimengerti.
87
Tabel 4.17 Pimpinan memberikan tugas pekerjaan secara bertahap No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 17 30,9 2. Setuju 31 56,4 3. Ragu-ragu 7 12,7 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 11b Dari hasil temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.17 mengenai Pimpinan memberikan tugas pekerjaan secara bertahap, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 56,4%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 30,9%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 12,,7%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas
responden
memberikan
jawaban
setuju
mengenai
pimpinan
memberikan tugas pekerjaan secara bertahap. Artinya bahwa bawahan merasa senang dengan pimpinan yang menerapkan gaya komunikasi equalitarian ini dikarenakan ketika pimpinan berkomunikasi kepada bawahan yaitu tugas pekerjaan yang diberikannya secara bertahap sehingga bawahan tidak terlalu terbebani dengan pekerjaan dan hasil pekerjaan akan menjadi lebih baik.
88
Tabel 4.18 Pimpinan bersikap tegas dalam menginstruksikan pekerjaan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 20 36,4 2. Setuju 24 43,6 3. Ragu-ragu 11 20,0 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 12b Tabel 4.18 menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai Pimpinan bersikap tegas dalam menginstruksikan pekerjaan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 43,6%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 36,4%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 20%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pimpinan bersikap tegas dalam menginstruksikan pekerjaan. Artinya bahwa bawahan menilai gaya komunikasi dinamis ini juga telah diterapkan pimpinan untuk memotivasi kerja bawahannya dimana pimpinan pada saat berkomunikasi dengan bawahannya menunjukan sikap tegas dan terlihat agresif agar bawahan lebih bersungguhsungguh dalam bekerja.
89
Tabel 4.19 Pimpinan memperhatikan langsung cara bawahan menyelesaikan pekerjaan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 22 40,0 2. Setuju 27 49,1 3. Ragu-ragu 6 10,9 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 13b Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.19 mengenai Pimpinan memperhatikan langsung cara bawahan menyelesaikan pekerjaan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 49,1%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 40%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas
responden
memberikan
jawaban
setuju
mengenai
pimpinan
memperhatikan langsung cara bawahan menyelesaikan pekerjaan. Artinya bahwa gaya komunikasi dinamis yang cenderung bersifat agresif ini juga diterapkan oleh pimpinan untuk memotivasi kerja responden, dimana pimpinan memperhatikan langsung cara kerja bawahannya dan pimpinan langsung berkomunikasi kepada bawahan ketika cara penyelesaian pekerjaan yang dilakukan bawahannya tersebut dinilai kurang efektif.
90
Tabel 4.20 Pimpinan mencontohkan cara menyelesaikan pekerjaan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 19 34,5 2. Setuju 26 47,3 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 2 3,6 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 14b Sesuai temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.20 mengenai Pimpinan mencontohkan cara menyelesaikan pekerjaan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 47,3%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 34,5%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 3,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas
responden
memberikan
jawaban
setuju
mengenai
pimpinan
mencontohkan cara menyelesaikan pekerjaan. Artinya bahwa gaya komunikasi dinamis yang cenderung bersifat agresif ini tujuannya merangsang bawahannya agar terus termotivasi didalam bekerja dan pimpinan memberikan contoh langsung cara menyelesaikan pekerjaan yang efektif.
91
Tabel 4.21 Gaya kepimpinan cenderung bersifat lebih terbuka No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 20 36,4 2. Setuju 26 47,3 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 1 1,8 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 15b Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.21 mengenai Gaya kepimpinan cenderung bersifat lebih terbuka, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 47,3%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 36,4%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 1,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai gaya kepimpinan cenderung bersifat lebih terbuka. Artinya bahwa gaya komunikasi relinqushing yang cenderung menunjukkan kesediannya berkomunikasi terkadang diterapkan oleh pimpinan selama gagasan pendapat bawahannya tersebut dinilai memberikan kontribusi pada perbaikan peningkatan kinerja.
92
Tabel 4.22 Pimpinan bukan tipe orang yang suka memerintah bawahan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 9 16,4 2. Setuju 12 21,8 3. Ragu-ragu 15 27,3 4. Tidak setuju 15 27,3 5. Sangat tidak setuju 4 7,3 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 16b Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.22 mengenai Pimpinan bukan tipe orang yang suka memerintah bawahan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban raguragu sebesar 27,3%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 27,3%, lalu yang menjawab setuju sebesar 21,8%, kemudian yang menjawab sangat setuju sebesar 16,4%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 7,3%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban tidak setuju mengenai pimpinan bukan tipe orang yang suka memerintah bawahan. Artinya bahwa bawahan tidak setuju apabila pimpinan tidak melakukan komunikasi dalam bentuk perintah. Meskipun gaya komunikasi relinqushing ini memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengutarakan pendapat tetapi tetap saja pimpinan melakukan perintah kepada bawahannya.
93
Tabel 4.23 Pimpinan percaya dengan tim kerja yang dibentuknya No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 15 27,3 2. Setuju 27 49,1 3. Ragu-ragu 13 23,6 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no.17b Dari hasil temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.23 mengenai Pimpinan percaya dengan tim kerja yang dibentuknya, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 49,1%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 27,3%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 23,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pimpinan percaya dengan tim kerja yang dibentuknya. Artinya bahwa pimpinan mempercayai terhadap tim kerja yang telah dibentuknya karena mereka merupakan orang-orang yang menunjukkan adanya keterbukaan didalam berkomunikasi dan bersedia saling berbagi informasi sehingga pimpinan tidak terlalu mengkhawatirkan dengan kinerja yang dilakukan tim kerjanya tersebut.
94
Tabel 4.24 Pimpinan sulit membuka percakapan terlebih dulu kepada bawahan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 20 36,4 2. Setuju 26 47,3 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 1 1,8 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 18b Tabel 4.24 menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai Pimpinan sulit membuka percakapan terlebih dulu kepada bawahan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 47,3%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 36,4%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 1,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pimpinan sulit membuka percakapan terlebih dulu kepada bawahan. Artinya bahwa terkadang bawahan menilai pimpinan suka menerapkan gaya komunikasi withdrawal dan sulit melakukan percakapan terlebih dulu sehingga bawahan merasa bingung untuk memulai komunikasi kepada pimpinan yang terkadang komunikasinya kurang terbuka.
95
Tabel 4.25 Pimpinan termasuk tipe orang yang senang bekerja secara mandiri No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 12 21,8 2. Setuju 21 38,2 3. Ragu-ragu 18 32,7 4. Tidak setuju 4 7,3 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no.19b Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.25 mengenai Pimpinan termasuk tipe orang yang senang bekerja secara mandiri, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 38,2%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 32,7%, lalu yang menjawab sangat setuju sebesar 21,8%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 7,3%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai pimpinan termasuk tipe orang yang senang bekerja secara mandiri. Artinya bahwa bawahan terkadang meminta bawahannya untuk membantu menyelesaikan tugas pekerjaan selama pekerjaan tersebut dinilai cukup mudah untuk diberikan kepada bawahannya.
96
Tabel 4.26 Tanggung jawab pimpinan atas kesalahan yang dilakukan bawahan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 8 14,5 2. Setuju 18 32,7 3. Ragu-ragu 17 30,9 4. Tidak setuju 11 20,0 5. Sangat tidak setuju 1 1,8 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 20b Sesuai temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.26 mengenai Tanggung jawab pimpinan atas kesalahan yang dilakukan bawahan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 32,7%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 30,9%, lalu yang menjawab tidak setuju sebesar 20%, kemudian yang menjawab setuju sebesar 14,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,8%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu dan tidak setuju mengenai pimpinan kurang menunjukkan sikap tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan bawahannya. Artinya bahwa bawahan tidak setuju dengan sikap pimpinan yang kurang bersedia ikut bertanggung jawab atas pekerjaan yang diwewenangkan kepada bawahannya.
97
4.2.3
Variabel Terikat (Y) : Motivasi Kerja Karyawan
Tabel 4.27 Responden memperoleh pengalaman kerja di perusahaan ini No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 15 27,3 2. Setuju 29 52,7 3. Ragu-ragu 11 20,0 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 21b Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.27 mengenai Responden memperoleh pengalaman kerja di perusahaan ini, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 52,7%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 27,3%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 20%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas
responden
memberikan
jawaban
setuju
mengenai
responden
memperoleh pengalaman kerja di perusahaan ini. Artinya bahwa responden merasa termotivasi didalam bekerja dikarenakan adanya kesempatan untuk memperoleh pengalaman baru di lingkungan kerja ini, seperti misalnya responden diajak terjun langsung ke lapangan untuk memantau proyek pekerjaan yang sedang dikerjakan dan terus tetap mendapat pengawasan dari pimpinan.
98
Tabel 4.28 Pengakuan prestasi kerja dinilai penting bagi responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 16 29,1 2. Setuju 25 45,5 3. Ragu-ragu 10 18,2 4. Tidak setuju 4 7,3 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 22b Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.28 mengenai Pengakuan prestasi kerja dinilai penting bagi responden, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 45,5%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 29,1%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 18,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 7,3%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai pengakuan prestasi kerja dinilai penting bagi responden. Artinya bahwa responden menjadi merasa lebih percaya diri didalam bekerja dikarenakan prestasi kerjanya mendapat pengakuan dari pimpinan dan hal itu membuat responden menjadi terpacu untuk bekerja lebih giat lagi.
99
Tabel 4.29 Iklim komunikasi di lingkungan kerja kondusif No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 20 36,4 2. Setuju 24 43,6 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 3 5,5 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 23b Dari hasil temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.29 mengenai Iklim komunikasi di lingkungan kerja kondusif, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 43,6%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 36,4%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 5,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai iklim komunikasi di lingkungan kerja kondusif. Artinya bahwa responden termotivasi didalam menjalankan pekerjaan dikarenakan iklim komunikasinya yang kondusif, yakni jalinan komunikasi diantara sesama rekan kerja cukup baik dan saling berbagi pengetahuan satu sama lain.
100
Tabel 4.30 Responden merasa nyaman bekerjasama dengan teman sekerja No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 18 32,7 2. Setuju 23 41,8 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 6 10,9 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no.24b Tabel 4.30 menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai Responden merasa nyaman bekerjasama dengan teman sekerja, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 41,8%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 32,7%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 10,9%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai Responden merasa nyaman bekerjasama dengan teman sekerja. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja di perusahaan ini dikarenakan teman sejawatnya nyaman untuk diajak bekerjasama dan bersedia membantu satu sama lain.
101
Tabel 4.31 Lingkungan kerja bersedia berbagi pengalaman kepada sesama teman No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 22 40,0 2. Setuju 27 49,1 3. Ragu-ragu 6 10,9 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no.25b Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.31 mengenai Lingkungan kerja responden bersedia berbagi pengalaman kepada sesama teman, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 49,1%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 40%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai lingkungan kerja responden bersedia berbagi pengalaman kepada sesama teman. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja dikarenakan adanya kesediaan teman sejawat untuk saling berbagi pengalaman bekerja sehingga hal itu membuat responden merasa senang bekerja di lingkungan perusahaan.
102
Tabel 4.32 Pimpinan memberikan toleransi jika mengalami kesalahan bekerja No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 18 32,7 2. Setuju 27 49,1 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 2 3,6 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 26b Sesuai temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.32 mengenai Pimpinan memberikan toleransi jika mengalami kesalahan bekerja, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 49,1%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 32,7%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 3,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas
responden
memberikan
jawaban
setuju
mengenai
pimpinan
memberikan toleransi jika mengalami kesalahan bekerja. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja dikarenakan masih mendapatkan toleransi oleh pimpinan ketika mengalami kesalahan bekerja.
103
Tabel 4.33 Inisiatif kerja responden dihargai oleh atasan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 20 36,4 2. Setuju 23 41,8 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 3 5,5 5. Sangat tidak setuju 1 1,8 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 27b Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.33 mengenai Inisiatif kerja responden dihargai oleh atasan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 41,8%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 36,4%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 5,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,8%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai inisiatif kerja responden dihargai oleh atasan. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja dikarenakan inisiatif kerja responden dihargai atasan. Pimpinan mera
104
Tabel 4.34 Pimpinan bersedia mendengar setiap pendapat responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 17 30,9 2. Setuju 24 43,6 3. Ragu-ragu 11 20,0 4. Tidak setuju 3 5,5 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 28b Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.34 mengenai Pimpinan bersedia mendengar setiap pendapat responden, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 43,6%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 30,9%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 20%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 5,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada jawaban responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai pimpinan bersedia mendengar setiap pendapat responden. Artinya bahwa responden merasa tidak sepenuhnya pendapat dari bawahannya tersebut didengarkan oleh pimpinan dan pimpinan hanya bersedia pada bawahan yang dinilai dengan secara pribadi.
105
Tabel 4.35 Teman kerja menghargai hasil pekerjaan teman sejawat No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 17 30,9 2. Setuju 29 52,7 3. Ragu-ragu 9 16,4 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 29b Dari hasil temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.35 mengenai Teman kerja menghargai hasil pekerjaan teman sejawat, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 52,7%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 30,9%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 16,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai teman kerja menghargai hasil pekerjaan teman sejawat. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerjan dikarenakan hasil pekerjaannya dihargai oleh teman sejawat dan mendapat pujian sehingga hal itu membuat responden merasa senang didalam melaksanakan pekerjaan.
106
Tabel 4.36 Pimpinan mengakui kredibilitas kerja responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 23 41,8 2. Setuju 30 54,5 3. Ragu-ragu 2 3,6 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 30b Tabel 4.36 menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai Pimpinan mengakui kredibilitas kerja responden, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 54,5%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 41,8%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 3,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai pimpinan mengakui kredibilitas kerja responden. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja dikarenakan pimpinan mengakui kredibilitas responden.
107
Tabel 4.37 Semua personel responden diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 20 36,4 2. Setuju 21 38,2 3. Ragu-ragu 12 21,8 4. Tidak setuju 2 3,6 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 31b Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.37 mengenai Semua personel responden diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 38,2%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 36,4%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 21,8%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 3,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai semua personel responden diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat. Artinya bahwa bawahan masih merasa kurang mendapatkan kesempatan untuk mengutarakan pendapat dan cenderung pimpinan yang berkomunikasi lebih banyak dalam bentuk perintah untuk melaksanakan ide dari pimpinannya tersebut.
108
Tabel 4.38 Lingkungan kerja telah didukung perangkat teknologi yang canggih No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 19 34,5 2. Setuju 26 47,3 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 2 3,6 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 32b Sesuai temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.38 mengenai Lingkungan kerja telah didukung perangkat teknologi yang canggih, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 47,3%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 34,5%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 3,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai lingkungan kerja telah didukung perangkat teknologi yang canggih. Artinya bahwa tidak semua responden memperoleh fasilitas kerja dari perusahaan seperti perangkat teknologi laptop maupun handphone untuk menunjang aktivitas pekerjaan.
109
Tabel 4.39 Tanggung jawab pekerjaan yang baru memotivasi kerja responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 18 32,7 2. Setuju 21 38,2 3. Ragu-ragu 13 23,6 4. Tidak setuju 3 5,5 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 33b Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.39 mengenai Tanggung jawab pekerjaan yang baru memotivasi kerja responden, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 38,2%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 32,7%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 23,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 5,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai tanggung jawab pekerjaan yang baru memotivasi kerja responden. Artinya bahwa masih ada sebagian responden yang kurang mendapatkan tanggung jawab yang baru, padahal responden tersebut ingin meningkatkan kemampuannya didalam bekerja dan hal itu membuat responden kurang termotivasi didalam bekerja.
110
Tabel 4.40 Pimpinan mentoleransi responden yang terlambat datang ke kantor No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 21 38,2 2. Setuju 28 50,9 3. Ragu-ragu 6 10,9 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 34b Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.40 mengenai pimpinan mentoleransi responden yang terlambat datang ke kantor, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 50,9%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 38,2%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas
responden
memberikan
jawaban
setuju
mengenai
pimpinan
mentoleransi responden yang terlambat datang ke kantor. Artinya bahwa responden
termotivasi
didalam
bekerja
dikarenakan
responden
masih
mendapatkan toleransi atas kesalahan yang dilakukannya dan hal itu membuat responden lebih teliti didalam bekerja agar tidak mengalami kesalahan yang sama.
111
Tabel 4.41 Pimpinan melakukan pengawasan kerja yang ketat No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 21 38,2 2. Setuju 18 32,7 3. Ragu-ragu 12 21,8 4. Tidak setuju 4 7,3 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 35b Dari hasil temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.41 mengenai Pimpinan melakukan pengawasan kerja yang ketat, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban sangat setuju sebesar 38,2%, selanjutnya yang menjawab setuju sebesar 32,7%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 21,8%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 7,3%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai pimpinan melakukan pengawasan kerja yang ketat. Artinya bahwa sebagian responden merasa pimpinan cukup ketat didalam mengawasi kinerja bawahannya dan dengan adanya pengawasan yang ketat dari pimpinan mendorong responden termotivasi dalam bekerja.
112
Tabel 4.42 Pimpinan menjaga keserasian dalam hubungan kerja dengan responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 21 38,2 2. Setuju 19 34,5 3. Ragu-ragu 12 21,8 4. Tidak setuju 3 5,5 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 36b Tabel 4.42 menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai Pimpinan menjaga keserasian dalam hubungan kerja dengan responden, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban sangat setuju sebesar 38,2%, selanjutnya yang menjawab setuju sebesar 34,5%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 21,8%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 5,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada sebagian dari responden yang menjawab ragu-ragu mengenai pimpinan menjaga keserasian dalam hubungan kerja dengan responden. Artinya bahwa masih ada sebagian responden yang merasa pimpinannya kurang menjaga keserasian didalam membina hubungan dengan bawahan karena sikap pimpinan yang tegas pada bawahan sehingga bawahan menilai pimpinannya kurang menjaga keserasian.
113
Tabel 4.43 Kondisi pekerjaan responden sesuai dengan profesi kemampuan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 24 43,6 2. Setuju 27 49,1 3. Ragu-ragu 4 7,3 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 37b Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel 4.43 mengenai Kondisi pekerjaan responden sesuai dengan profesi kemampuan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 49,1%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 43,6%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 7,3%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai kondisi pekerjaan responden sesuai dengan profesi kemampuan. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja dikarenakan kondisi pekerjaan yang diembannya saat ini sesuai dengan kemampuan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cukup baik.
114
Tabel 4.44 Responden yang memiliki reputasi bagus mendapat penghargaan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 11 20,0 2. Setuju 21 38,2 3. Ragu-ragu 13 23,6 4. Tidak setuju 7 12,7 5. Sangat tidak setuju 3 5,5 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 38b Sesuai temuan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.44 mengenai Responden yang memiliki reputasi bagus mendapat penghargaan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 38,2%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 23,6%, lalu yang menjawab sangat setuju sebesar 20%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 12,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 5,5%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni masih ada responden yang memberikan jawaban ragu-ragu mengenai responden yang memiliki reputasi bagus mendapat penghargaan. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja dikarenakan responden mendapatkan penghargaan atas reputasi kerja dan dengan adanya penghargaan tersebut maka responden berusaha untuk meningkatkan reputasi kerjanya.
115
Tabel 4.45 Hubungan komunikasi diantara sesama teman sejawat berjalan harmonis No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 22 40,0 2. Setuju 24 43,6 3. Ragu-ragu 8 14,5 4. Tidak setuju 1 1,8 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 39b Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.45 mengenai Hubungan komunikasi diantara sesama teman sejawat berjalan harmonis, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 43,6%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 40%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 14,5%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 1,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai hubungan komunikasi diantara sesama teman sejawat berjalan harmonis. Artinya bahwa responden termotivasi bekerja di perusahaan ini dikarenakan hubungan komunikasi dengan responden lainnya berjalan harmonis dan tidak terlalu ada masalah didalam bekerja sama.
116
Tabel 4.46 Masa depan pekerjaan responden menjanjikan No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 14 25,5 2. Setuju 30 54,5 3. Ragu-ragu 11 20,0 4. Tidak setuju 0 0,0 5. Sangat tidak setuju 0 0,0 Total 55 100,0 Sumber data : kuesioner no. 40b Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.46 mengenai Masa depan pekerjaan responden menjanjikan, dengan perincian data sebagai berikut: mayoritas responden memberikan jawaban setuju sebesar 54,5%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 25,5%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 20%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%. Berdasarkan interpretasi data penelitian, dapat di analisis bahwa yakni mayoritas responden memberikan jawaban setuju mengenai masa depan pekerjaan responden menjanjikan. Artinya bahwa responden termotivasi didalam bekerja dikarenakan pekerjaan yang dijabatnya saat ini cukup menjanjikan untuk masa depannya sebab gaji yang diterima cukup menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
117
4.2.4
Quartil
1. Jawaban tujuan penelitian mengenai Gaya Komunikasi Pimpinan PT. Hutama Karya (Variabel Bebas (X)). Tabel 4.47 Hasil Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Bebas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pernyataan Variabel Bebas Tabel 4.7 Pengawasan aktivitas pekerjaan oleh pimpinan Tabel 4.8 Pimpinan memaksa responden bekerja secara cepat Tabel 4.9 Pimpinan mengatur perilaku profesional responden Tabel 4.10 Pimpinan banyak memberikan saran pada bawahan Tabel 4.11 Penerimaan pimpinan pada saran bawahan Tabel 4.12 Responden diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat Tabel 4.13 Gagasan responden digunakan dalam pengambilan keputusan Tabel 4.14 Responden mengutarakan pendapat dalam suasana yang rileks Tabel 4.15 Gaya bicara pimpinan tersistematis saat memberikan arahan tugas Tabel 4.16 Pimpinan memerintah bawahan untuk membuat jadwal kerja Tabel 4.17 Pimpinan memberikan tugas pekerjaan secara bertahap Tabel 4.18 Pimpinan bersikap tegas dalam menginstruksikan pekerjaan Tabel 4.19 Pimpinan memperhatikan langsung cara bawahan menyelesaikan pekerjaan Tabel 4.20 Pimpinan mencontohkan cara menyelesaikan pekerjaan Tabel 4.21 Gaya kepimpinan cenderung bersifat lebih terbuka Tabel 4.22 Pimpinan bukan tipe orang yang suka memerintah bawahan Tabel 4.23 Pimpinan percaya dengan tim kerja yang dibentuknya Tabel 4.24 Pimpinan sulit membuka percakapan terlebih dulu kepada bawahan Tabel 4.25 Pimpinan termasuk tipe orang yang senang bekerja secara mandiri Tabel 4.26 Tanggung jawab pimpinan atas kesalahan yang dilakukan bawahan Jumlah Skor Item Pernyataan Variabel Sumber: rekapitulasi jawaban pernyataan dari 1b – 20b.
Jumlah 226 230 241 224 241 223 221 213 225 232 230 229 236 227 230 172 222 230 206 186 4444
118
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan variabel bebas “Gaya Komunikasi Pimpinan PT. Hutama Karya” diperoleh Total Bobot = 4444, jika mengacu pada interval skor bobot berada pada 3740 – 4620 termasuk kategori jawaban baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase = 80,8%.
Skor tertinggi 5 x 20 x 55 5500 Skor terendah 1 x 20 x 55 1100 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 5500 1100 4400 Interval 880. Banyaknya Kelas 5 5 4444 Berapa tingkat persentasenya x100% 80,8%. 5500
2. Jawaban tujuan penelitian mengenai Motivasi Kerja Responden PT. Hutama Karya (Variabel Terikat (Y)). Tabel 4.48 Hasil Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Terikat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah 224 Tabel 4.27 Responden memperoleh pengalaman kerja di perusahaan ini 218 Tabel 4.28 Pengakuan prestasi kerja dinilai penting bagi responden 226 Tabel 4.29 Iklim komunikasi di lingkungan kerja kondusif 218 Tabel 4.30 Responden merasa nyaman bekerjasama dengan Pernyataan Variabel Terikat
teman sekerja Tabel 4.31 Lingkungan kerja bersedia berbagi pengalaman kepada sesama teman Tabel 4.32 Pimpinan memberikan toleransi jika mengalami kesalahan bekerja Tabel 4.33 Inisiatif kerja responden dihargai oleh atasan Tabel 4.34 Pimpinan bersedia mendengar setiap pendapat responden Tabel 4.35 Teman kerja menghargai hasil pekerjaan teman sejawat
236 226 223 220 228
119
10 11
Tabel 4.36 Pimpinan mengakui kredibilitas kerja responden Tabel 4.37 Semua personel responden diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat 12 Tabel 4.38 Lingkungan kerja telah didukung perangkat teknologi yang canggih 13 Tabel 4.39 Tanggung jawab pekerjaan yang baru memotivasi kerja responden 14 Tabel 4.40 Pimpinan mentoleransi responden yang terlambat datang ke kantor 15 Tabel 4.41 Pimpinan melakukan pengawasan kerja yang ketat 16 Tabel 4.42 Pimpinan menjaga keserasian hubungan kerja dengan responden 17 Tabel 4.43 Kondisi pekerjaan responden sesuai dengan profesi kemampuan 18 Tabel 4.44 Responden yang memiliki reputasi bagus mendapat penghargaan 19 Tabel 4.45 Hubungan komunikasi diantara sesama teman sejawat berjalan harmonis 20 Tabel 4.46 Masa depan pekerjaan responden menjanjikan Jumlah Skor Item Pernyataan Variabel Sumber: rekapitulasi jawaban pernyataan dari 21b – 40b.
241 224 227 219 235 221 223 240 195 232 223 4499
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan variabel terikat “Motivasi Kerja Responden PT. Hutama Karya” diperoleh Total Bobot = 4499, jika mengacu pada interval skor bobot berada pada 3740 – 4620 termasuk kategori jawaban baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase = 81,8%.
Skor tertinggi 5 x 20 x 55 5500 Skor terendah 1 x 20 x 55 1100 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 5500 1100 4400 Interval 880. Banyaknya Kelas 5 5 4499 Berapa tingkat persentasenya x100% 81,8%. 5500
120
4.2.5
Hasil Pengujian Hipotesis Didalam pengujian hipotesis ini, penulis menggunakan rumus pearson
correlations product moment. 1. Rumus Pearson Correlations Tabel 4.49
Hasil data penelitian yang terlihat dalam tabel correlations, dapat penulis analisis sebagai berikut: Untuk mengetahui besarnya nilai kekuatan hubungan dapat dilihat dari hasil pearson correlations yang terdapat tanda bintang. Hasil penelitian ternyata menunjukkan besarnya kekuatan hubungan gaya komunikasi pimpinan PT. Hutama Karya dengan Motivasi Kerja sebesar 0,662, yang berdasarkan pendoman korelasi dalam tabel berada pada jarak 0,60 – 0,799 termasuk kategori hubungan yang kuat.
121
4.2.6
Untuk mengetahui hasil jawaban hipotesis statistik Ho : Jika nilai Sig > 0,05, maka H0 diterima, yang artinya Tidak terdapat Hubungan Gaya Pimpinan PT. Hutama Karya (Persero) dengan Motivasi Kerja Karyawan. Ha : Jika nilai Sig < 0,05, maka Ha diterima, yang artinya Terdapat Hubungan Gaya Komunikasi Pimpinan PT. Hutama Karya (Persero) dengan Motivasi Kerja Karyawan. Dari hasil rumus pearson correlations dapat diketahui secara jelas ternyata hipotesis (Ha) diterima yang menyatakan Terdapat hubungan gaya komunikasi pimpinan PT. Hutama Karya dengan Motivasi Kerja yang signifikan, karena nilai r hitung (0,662) > r tabel pearson lampiran (0,261 untuk tingkat sig. 0,05) kemudian r hitung (0,662) > r tabel pearson lampiran (0,339 untuk tingkat sig. 0,01) atau dapat dilihat dari hasil sig. 0,000 < sig. 0,05 maupun sig. 0,01.
4.2.7
Hasil Skor Gaya Komunikasi Pimpinan
1. Gaya komunikasi controlling Tabel 4.50 No 1 2 3 4 5
Pernyataan Gaya Komunikasi Controlling Tabel 4.7 Pengawasan aktivitas pekerjaan oleh pimpinan Tabel 4.8 Pimpinan memaksa responden bekerja secara cepat Tabel 4.9 Pimpinan mengatur perilaku profesional responden Tabel 4.10 Pimpinan banyak memberikan saran pada bawahan Tabel 4.11 Penerimaan pimpinan pada saran bawahan Jumlah Skor Item Pernyataan
Jumlah 226 230 241 224 241 1162
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan Gaya Komunikasi Controlling PT. Hutama Karya” diperoleh Jumlah Skor Item
122
Pernyataan = 1162, jika mengacu pada interval skor item pernyataan berada pada 1155 – 1375 termasuk kategori jawaban sangat baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase = 84,5%.
Skor tertinggi 5 x 5 x 55 1375 Skor terendah 1 x 5 x 55 275 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 1375 275 1100 Interval 220. Banyaknya Kelas 5 5 1162 Berapa tingkat persentasenya x100% 84,5%. 1375
2. Gaya komunikasi equalitarian Tabel 4.51 No Pernyataan Gaya Komunikasi Equalitarian 1 Tabel 4.12 Responden diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat 2 Tabel 4.13 Gagasan responden digunakan dalam pengambilan keputusan 3 Tabel 4.14 Responden mengutarakan pendapat dalam suasana yang rileks Jumlah Skor Item Pernyataan
Jumlah 223 221 213 657
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan Gaya Komunikasi Equalitarian PT. Hutama Karya” diperoleh Jumlah Skor Item Pernyataan = 657, jika mengacu pada interval skor item pernyataan berada pada 561 – 693 termasuk kategori jawaban baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase =79,6%.
123
Skor tertinggi 5 x 3 x 55 825 Skor terendah 1 x 3 x 55 165 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 825 165 660 Interval 132. Banyaknya Kelas 5 5 657 Berapa tingkat persentasenya x100% 79,6%. 825
3. Gaya komunikasi structuring Tabel 4.52 No Pernyataan Gaya Komunikasi Structuring 1 Tabel 4.15 Gaya bicara pimpinan tersistematis saat memberikan arahan tugas 2 Tabel 4.16 Pimpinan memerintah bawahan untuk membuat jadwal kerja 3 Tabel 4.17 Pimpinan memberikan tugas pekerjaan secara bertahap Jumlah Skor Item Pernyataan
Jumlah 225 232 230 687
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan Gaya Komunikasi Structuring PT. Hutama Karya” diperoleh Jumlah Skor Item Pernyataan = 687, jika mengacu pada interval skor item pernyataan berada pada 561 – 693 termasuk kategori jawaban baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase =83,3%.
124
Skor tertinggi 5 x 3 x 55 825 Skor terendah 1 x 3 x 55 165 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 825 165 660 Interval 132. Banyaknya Kelas 5 5 687 Berapa tingkat persentasenya x100% 83,3%. 825
4. Gaya komunikasi dynamic Tabel 4.53 No Pernyataan Gaya Komunikasi Dynamic 1 Tabel 4.18 Pimpinan bersikap tegas dalam menginstruksikan pekerjaan 2 Tabel 4.19 Pimpinan memperhatikan langsung cara bawahan menyelesaikan pekerjaan 3 Tabel 4.20 Pimpinan mencontohkan cara menyelesaikan pekerjaan Jumlah Skor Item Pernyataan
Jumlah 229 236 227 692
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan Gaya Komunikasi Dynamic PT. Hutama Karya” diperoleh Jumlah Skor Item Pernyataan = 692, jika mengacu pada interval skor item pernyataan berada pada 561 – 693 termasuk kategori jawaban baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase =83,9%.
125
Skor tertinggi 5 x 3 x 55 825 Skor terendah 1 x 3 x 55 165 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 825 165 660 Interval 132. Banyaknya Kelas 5 5 692 Berapa tingkat persentasenya x100% 83,9%. 825
5. Gaya komunikasi relinquishing Tabel 4.54 No Pernyataan Gaya Komunikasi Relinquishing 1 Tabel 4.21 Gaya kepimpinan cenderung bersifat lebih terbuka 2 Tabel 4.22 Pimpinan bukan tipe orang yang suka memerintah bawahan 3 Tabel 4.23 Pimpinan percaya dengan tim kerja yang dibentuknya Jumlah Skor Item Pernyataan
Jumlah 230 172 222 624
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan Gaya Komunikasi Relinquishing PT. Hutama Karya” diperoleh Jumlah Skor Item Pernyataan = 624, jika mengacu pada interval skor item pernyataan berada pada 561 – 693 termasuk kategori jawaban baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase =75,6%.
Skor tertinggi 5 x 3 x 55 825 Skor terendah 1 x 3 x 55 165 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 825 165 660 132. Banyaknya Kelas 5 5 624 Berapa tingkat persentasenya x100% 75,6%. 825 Interval
126
6. Gaya komunikasi withdrawal Tabel 4.55 No Pernyataan Gaya Komunikasi Withdrawal 1 Tabel 4.24 Pimpinan sulit membuka percakapan terlebih dulu kepada bawahan 2 Tabel 4.25 Pimpinan termasuk tipe orang yang senang bekerja secara mandiri 3 Tabel 4.26 Tanggung jawab pimpinan atas kesalahan yang dilakukan bawahan Jumlah Skor Item Pernyataan
Jumlah 230 206 186 622
Berdasarkan data rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan Gaya Komunikasi Withdrawal PT. Hutama Karya” diperoleh Jumlah Skor Item Pernyataan = 622, jika mengacu pada interval skor item pernyataan berada pada 561 – 693 termasuk kategori jawaban baik dan jika dirata-ratakan besarnya tingkat persentase =75,4%.
Skor tertinggi 5 x 3 x 55 825 Skor terendah 1 x 3 x 55 165 Banyaknya kelas 5 kategori Skor Tertinggi - Skor Terendah 825 165 660 132. Banyaknya Kelas 5 5 622 Berapa tingkat persentasenya x100% 75,4%. 825 Interval
127
4.3 Pembahasan Setelah penulis melakukan interpretasi dan analisis data statistik, maka penulis memberikan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan dalam bab I. 1. Berdasarkan temuan data penelitian pada rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan variabel bebas “Gaya Komunikasi Pimpinan PT. Hutama Karya” diperoleh tingkat rata-rata persentasenya sebesar 80,8%. Dari hasil perolehan penelitian tersebut, dapat penulis analisa yakni sesuai teoritis yang digunakan yaitu teori gaya kepemimpinan, yang menurut Mosadeghrad dalam Ali Mohammad Mosadegh Rad dan Mohammad Hossein Yarmohammadian sebagai berikut : Gaya kepemimpinan dijelaskan sebagai sebuah serangkaian managerial dari sikap, perilaku, karakteristik dan keterampilan yang dimiliki individu dan memberikan manfaat bagi organisasi, adanya keterkaitan dengan kepemimpinan dan adanya reliability dengan para pekerja di dalam situasi yang berbeda. Sedangkan menurut Menurut Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Teori Komunikasi, Gaya komunikasi (Communication Style) adalah seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam situasi tertentu. Masing-masing dari gaya komunikasi ini terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
128
Berdasarkan hasil sebaran data kuesioner, gaya komunikasi controlling diperoleh rata-rata persentase 84,5% yang artinya ternyata perilaku responden sangat diatur oleh pimpinan dan pimpinan terlihat kurang suka menerima saran dari pendapat bawahannya. Jika dilihat dari hasil penelitian tersebut, memperlihatkan bahwa pimpinan sangat berperan aktif didalam mengatur perilaku bawahannya agar bawahannya melakukan pekerjaan sesuai perintah atasan. Atasan juga terlihat kurang suka menerima saran dari bawahannya selama sarannya tersebut tidak sesuai dengan pola pikirannya dan dirasakan atasan kurang tepat untuk menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, atasan kurang suka menerima saran dari bawahan selama sarannya tersebut masih kurang sepaham dengan pola pikiran atasannya. Dari gaya komunikasi equalitarian diperoleh rata-rata persentase 79,6%
memperlihatkan
pimpinan
memberikan
kesempatan
kepada
respondennya dalam mengungkapkan pendapat dan gagasan pendapat bawahannya digunakan dalam kebijakan pengambilan keputusan. Bila dilihat dari hasil temuan penelitian tersebut, dapat dianalisa bahwa ternyata pimpinan juga memberikan kesempatan kepada responden untuk mengungkapkan pendapatnya agar kebijakan-kebijakan yang dibuatnya secara bersama-sama tersebut dapat dipatuhi dan ditaati sehingga kebijakan tersebut dapat memotivasi kerja responden dan menghasilkan kualitas kinerja yang maksimal. Kemudian dari gaya komunikasi structuring diperoleh rata-rata persentase 83,3% memperlihatkan bahwa pimpinan selalu memerintah
129
bawahannya untuk membuat jadwal kerja yang terstruktur secara sistematis. Bila dilihat dari hasil penelitian dapat dianalisa yakni pimpinan sangat memperhatikan kinerja bawahannya dengan cara terus memantau jadwal kerja yang akan dilakukannya dan pimpinan meminta bawahannya untuk membuat jadwal kerja yang disusun secara sistematis. Selanjutnya dari gaya komunikasi dynamic diperoleh rata-rata persentase 83,9% memperlihatkan bahwa pimpinan memperhatikan langsung dihadapan bawahannya tentang cara menyelesaikan pekerjaan. Dari hasil temuan penelitian tersebut, dapat dianalisa yakni ternyata pimpinan memperhatikan langsung bentuk pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Pimpinan ingin mengetahui bagaimana cara bawahannya menyelesaikan pekerjaan. Dengan begitu, maka pimpinan dapat memberikan masukan kepada bawahan jika cara penyelesaian pekerjaan dirasa kurang efektif dan efisien. Pimpinan akan memberikan arahan kepada bawahannya didalam bekerja sehingga bawahan semakin termotivasi didalam menyelesaikan pekerjaan. Lalu, dari gaya komunikasi relinquishing diperoleh rata-rata persentase 75,6% memperlihatkan bahwa gaya kepimpinan cenderung bersifat lebih terbuka daripada memberikan perintah. Dari hasil temuan penelitian tersebut, dapat dianalisa yakni pimpinan cenderung bersifat terbuka dalam hal mengatur perilaku bawahannya agar melaksanakan pekerjaan secara baik daripada memberikan perintah. Pimpinan bersedia mesharing pengalaman kerjanya kepada bawahannya agar pengetahuan bawahannya bertambah dan
130
terus termotivasi didalam bekerja karena bawahan terdorong untuk menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang lebih baik lagi. Dan, gaya komunikasi withdrawal diperoleh rata-rata persentase 75,4% menunjukkan bahwa pimpinan termasuk tipe orang yang senang bekerja secara mandiri. Dari hasil temuan penelitian tersebut, dapat dianalisa yakni pimpinan ternyata tidak suka diganggu jika sedang konsentrasi dengan pekerjaannya dan ketika sedang berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaannya tidak ingin diganggu atau dengan perkataan lain lebih senang melakukan pekerjaan sendiri karena apabila meminta bantuan responden lain belum tentu kualitas pekerjaannya sesuai dengan pola pikiran atasannya. Berdasarkan gaya komunikasi kepemimpinan yang telah ditemukan di atas, yakni ternyata yang cocok untuk diterapkan sebagai gaya komunikasi di bidang public relations yaitu gaya komunikasi equalitarian karena seorang kepala humas harus menjalin komunikasi dua arah kepada anggota-anggota agar tercipta suatu hubungan yang harmonis. Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan agar tercapai mutual understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Dengan pimpinan mengaplikasikan gaya komunikasi equalitarian maka pimpinan dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan responden dan kebijakan organisasi seperti apa yang dapat dibuat serta dapat diaplikasikan bagi seluruh responden. Dengan mendengarkan saran pendapat dari bawahannya dan menunjukkan sikap keterbukaan kepada responden maka keputusan yang dibuat secara bersama tersebut diharapkan dapat memotivasi kerja responden.
131
Responden akan mematuhi segala bentuk kebijakan seperti kebijakan mengenai peraturan disiplin kerja maka responden akan berusaha datang tepat waktu dan melakukan pekerjaan secara profesional. Gaya komunikasi equalitarian layak diterapkan dalam dunia public relations karena hal ini juga sesuai dengan model two-way symmetrical yaitu menerapkan komunikasi dua arah
timbal-balik,
dimana
organisasi
dan
publik
berupaya
untuk
mengadaptasikan dirinya untuk kepentingan bersama. Humas akan melakukan komunikasi dua arah kepada anggota organisasi atau perusahaan agar kepentingan bersama dapat tercapai. 2. Berdasarkan temuan data penelitian pada rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan variabel terikat “Motivasi Kerja Karyawan PT. Hutama Karya” diperoleh tingkat rata-rata persentasenya sebesar 81,8% termasuk kategori motivasi yang sedang (baik). Apabila ditelaah dari teori motivasi, yang menurut Ernie Tisnawatisule dan Kurniawan Saefullah, motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivasi terbagi dua faktor yakni motivating
factors (Faktor Intrinstik), yang dimaksud faktor pendorong
kepada kepuasan dalam pekerjaan (motivating factors) menurut Ernie Tisnawatisule dan Kurniawan Saefullah adalah berbagai kebutuhan yang terdapat dalam seseorang yang menuntut untuk terpenuhi sehingga jika terpenuhi
akan
pekerjaannya.
mendorong
tercapainya
kepuasan
seseorang
dalam
132
Hygiens Factors (Faktor Ekstrinsik), yang dimaksud dengan faktor pendorong kepada ketidakpuasan dalam pekerjaan (hygiene factors) kebutuhan yang terdapat dalam seseorang akan kondisi dari lingkungan pekerjaannya, yang jika kebutuhan akan kondisi lingkungan yang diinginkan tidak terpenuhi, maka dirinya akan mengalami ketidakpuasan dalam lingkungan pekerjaannya. Dari hasil temuan data penyebaran kuesioner diperoleh faktor-faktor pemuas (Faktor intrinsik), yakni yang mendorong responden termotivasi didalam bekerja seperti perusahaan memberikan kesempatan para responden baru untuk memperoleh pengalaman kerja, adanya pengakuan atas prestasi kerja dinilai penting bagi responden, iklim komunikasi di lingkungan kerja kondusif, responden yang satu dengan lainnya merasa nyaman ketika bekerjasama dengan teman sekerja, Lingkungan kerja bersedia berbagi pengalaman kepada sesama teman kerja, pimpinan memberikan toleransi kepada bawahan jika mengalami kesalahan bekerja, inisiatif kerja responden dihargai oleh atasan, atasan bersedia mendengar setiap pendapat dari bawahannya, teman kerja menghargai hasil pekerjaan sesama teman sekerjanya, pimpinan mengakui kredibilitas kerja bawahan, semua personel responden diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat, lingkungan kerja responden telah didukung perangkat teknologi yang canggih, adanya tanggung jawab pekerjaan yang baru mendorong anda termotivasi dalam bekerja. Kemudian, dari faktor ekstrinsik yang mendorong responden termotivasi didalam bekerja yaitu seperti pimpinan masih memberikan
133
toleransi yang baik kepada responden yang terlambat datang ke kantor, pimpinan responden tidak terlalu ketat didalam mengawasi pekerjaan, pimpinan menjaga keserasian dalam bekerja dengan responden untuk menciptakan semangat bekerja, kondisi pekerjaan yang responden jabat sesuai dengan profesi kemampuan, pimpinan memberikan penghargaan kepada responden yang mempunyai reputasi kerja bagus, hubungan komunikasi Anda dengan sesama responden berjalan harmonis, dan masa depan pekerjaan Anda cukup menjanjikan. 3. Berdasarkan hasil penghitungan rumus pearson correlations diperoleh besarnya nilai kekuatan hubungan gaya komunikasi pimpinan PT. Hutama Karya dengan Motivasi Kerja Karyawan sebesar 0,662 yang berada pada interval 0,60 – 0,799 termasuk kategori hubungan yang kuat. Dari hasil temuan data penelitian tersebut, dapat diketahui secara jelas yakni ternyata gaya komunikasi kepemimpinan yang sesuai dengan karakteristik bawahannya (karyawan) yang dapat memotivasi kerja karyawan yang tinggi yakni gaya komunikasi pimpinan controlling karena didalam gaya komunikasi kepemimpinan equalitarian ini, pimpinan melakukan komunikasi secara ketat dalam arti kata pimpinan sangat mengatur perilaku bawahannya agar bekerja lebih giat lagi dan kualitas hasil pekerjaan lebih baik lagi. Pimpinan menerapkan gaya komunikasi controlling dikarenakan sesuai dengan bidang pekerjaannya yakni di divisi pembangunan, apabila bawahan tidak terus dikontrol pekerjaan yang dilakukannya maka target pekerjaan tidak akan tercapai sesuai rencana yang ditetapkan. Oleh karena itu, pimpinan
134
sangat mengatur perilaku bawahannya agar bawahannya tersebut melakukan pekerjaan sesuai rencana kerja yang telah disusun secara sistematis. Pimpinan kurang terlalu bersedia menerima saran dan pendapat dari bawahannya dikarenakan pimpinan merasa telah memiliki pengetahuan dan pengalaman di dalam proyek pembangunan daripada bawahannya. Pimpinan cenderung berkomunikasi lebih banyak didalam melakukan aktivitas pekerjaan dan terlihat agresif didalam bekerja dengan gaya komunikasinya yang lebih cenderung memerintah bawahannya.