BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen
Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu kelas III A yang berjumlah 28 siswa dan siswa kelas III B yang berjumlah 27 siswa. Kelas III A terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Kelas III B terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Kelas III A sebagai kelompok kontrol dan kelas III B sebagai kelas eksperimen. Kedua kelas mempunyai varian yang sama pada kemampuan akademisnya. SD Kristen Satya Wacana membagi kelas paralel dengan cara membagi siswa sama rata dengan memperhatikan nilai prestasi saat kenaikan kelas. Tiap kelas dibagi sama rata antara siswa yang memiliki nilai tinggi, sedang, dan rendah. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kemampuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah penggunaan metode bermain degan puzzle, dan sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan sifat bangun datar.
4.2
Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya
Wacana tahun pelajaran 2011/2012. Kelas III terdiri dari III A yang berjumlah 28 siswa dan III B yang berjumlah 27 siswa. Kelas III A sebagai kelompok kontrol dan kelas III B sebagai kelompok eksperimen. Kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui pengetahuan awal kedua kelompok tentang pokok bahasan sifat-sifat bangun datar. Kedua kelompok sudah diuji dan memiliki kesamaan varian yang menunjukkan bahwa kedua kelompok homogen. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Sebelum diberi perlakuan kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama sehingga
kelompok
eksperimen
dapat 33
diberi
perlakuan
yaitu
dengan
34
pembelajaran yang menggunakan metode bermain dengan puzzle dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Setelah kedua kelompok diberi perlakuan, dilakukan tes akhir dengan diberikan posttest. Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah dua kali pertemuan untuk masing-masing kelompok (4 jam pelajaran). Sehingga jumlah untuk kelas eksperimen dan kontrol adalah 4 kali pertemuan (8 jam pelajaran). Saat diberi pretest para siswa merasa kebingungan dan terbeban karena mereka belum menerima pelajaran tentang pokok bahasan sifat bangun datar. Namun dengan diberi pengertian bahwa tes ini diberikan untuk mengetahui pengetahuan awal mereka tentang sifat bangun datar akhirnya siswa dapat menerima dan mengerjakan dengan tenang. Pada pelaksanaan pembelajaran, kelompok eksperimen merasa senang dan antusias karena mereka akan bermain. Puzzle digunakan dengan optimal, kelompok dibentuk menggunakan potongan-potongan puzzle. Setiap siswa mengambil satu potongan puzzle yang mereka suka. Kemudian siswa yang memiliki potongan puzzle dengan warna yang sama akan menjadi satu kelompok. Setiap puzzle dibuat sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan sifat bangun datar pada puzzle yang telah disediakan. Bentuk-bentuk puzzle yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 7. Pada saat pengelompokan terjadi kegaduhan dan menyita waktu pembelajaran. Terutama pada saat menemukan kelompok dan menyusun puzzle ada beberapa siswa yang tidak fokus pada tugas dan diskusi, namun setelah diingatkan siswa dapat kembali tenang. Dengan adanya kebebasan untuk beraktivitas, terkadang siswa saling berebut dan mengganggu antar kelompok, namun hal tersebut dapat dikendalikan oleh guru dengan memberikan stiker bintang warna kuning untuk keaktifan dan warna biru untuk tenang, sehingga siswa lebih aktif namun terkendali. Pada pelaksanaan pembelajaran, kelompok kontrol diberikan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Terkadang siswa berbicara dengan teman sebangku atau lain bangku, sehingga mengganggu proses pembelajaran. Guru memberikan motivasi yang sama dengan cara memberi stiker bintang warna kuning bagi siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar dan warna biru
35
untuk siswa yang dapat mengikuti pelajaran dengan tenang, sehingga siswa kembali fokus pada proses pembelajaran. Kemudian di akhir pemberian perlakuan siswa diberi posttest. siswa mengerjakan dengan tenang dan lebih yakin karena sudah menerima pelajaran tentang pokok bahasan sifat bangun datar.
4.3
Analisis Data
4.3.1. Uji Validitas Instrumen Instrumen pretest dan posttest yang akan digunakan di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan pada tanggal 20 Februari di SDN Kradenan 01 pada kelas III. Setelah melakukan uji coba instrumen dapat dilakukan pengujian validitas dengan bantuan SPSS for windows version 18.0 (penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2). Dari 30 soal diperoleh hasil akhir uji validitas berikut:
Tabel 4.1 Hasil Validitas Instrumen Bentuk Instrumen Pilihan Ganda
Item Soal
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30.
2, 4, 7, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, dan 29.
Tidak Valid 1, 3, 5, 6, 8, 9, 12, 16, 22, dan 30.
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 20 soal yang valid, karena memiliki nilai corrected itemtotal correlation lebih dari 0,339. Soal yang tidak valid adalah nomor 1, 3, 5, 6, 8, 9, 12, 16, 22, dan 30.
36
4.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen Pada uji reliabilitas, data yang digunakan sama dengan data pada uji validitas. Untuk penghitungan reliabilitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 3 dan diperoleh hasil akhir berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Bentuk Instrumen
Koefisien reliabilitas (∝) 0,889
Pilihan Ganda
Kategori
Reliabilitas Baik
Dalam tabel 4.2 soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal terdapat Cronbach’s Alpha (∝) sebesar 0,889, maka instrumen dinyatakan reliabel. 4.3.3. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan pada hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut adalah hasil uji homogenitas menggunakan SPSS for windows version 18.0: Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest Test of Homogeneity of Variances NILAI Levene Statistic .045
df1
df2 1
Sig. 53
.833
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel 4.3 ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas adalah 0,833 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh beda atau homogen.
37
4.3.4. Uji Normalitas Berdasarkan data hasil pretest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji normalitas yang dianalisis dengan SPSS for windows version 18.0. Berikut adalah data hasil analisisnya:
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N a,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
EKSPERIMEN 27 55.93 11.770 .209 .142 -.209 1.088 .187
KONTROL 28 56.43 10.959 .198 .146 -.198 1.048 .222
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,187 > 0,05 dan kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,222 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistrinusi normal. Uji normalitas data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pada nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for windows version 18.0 pada data akhir eksperimen dan kelas kontrol.
38
Table 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Posttest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N a,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
EKSPERIMEN 27 81.30 6.877 .184 .184 -.129 .956 .320
KONTROL 28 66.79 10.989 .186 .135 -.186 .987 .285
Menurut Priyatno, D (2010: 40) metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Dari tabel 4.5 diketahui bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Dibuktikan dengan nilai signifikansi kelas eksperimen 0,320 > 0,05 dan kelas kontrol 0,285 > 0,05.
4.4
Analisis Deskriptif Setiap Variabel
4.4.1. Analisis Deskriptif Penggunaan Metode Bermain dengan Puzzle Dalam pembelajaran menggunakan metode bermain dengan puzzle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat bangun datar. Observasi dilakukan untuk memantau jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan metode yang digunakan. Observasi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika kelas III yang memantau secara langsung kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen. Penggunaan metode bermain dengan puzzle dikatakan berhasil apabila semua aspek sudah dilaksanakan dan sesuai dengan prosedur. Hasil observasi selama dua kali pertemuan pada kelas eksperimen dalam penggunaan metode bermain dengan puzzle dapat dilihat pada tabel berikut:
39
Tabel 4.6 Hasil Observasi Pembelajaran dengan Metode Bermain dengan Puzzle Pertemuan 1 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
ASPEK YANG DIAMATI Memeriksa kesiapan siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran Menjelaskan materi secara runtut dan jelas Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai Menggunakan sumber belajar dan media yang sesuai Mengelola waktu dengan baik Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru merespon pertanyaan siswa Mengoreksi hasil pekerjaan siswa Membimbing siswa dengan baik Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Memberikan rangkuman tentang materi yang disampaikan Jumlah
Dalam tabel 4.6
Ya √ √ √ √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15
0
tentang hasil observasi penggunaan metode bermain
dengan puzzle menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan pembelajaran dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran metode bermain dengan puzzle. Terlihat pada tabel 4.6 dari 15 aspek yang ada semuanya sudah dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan metode bermain dengan puzzle pada pertemuan pertama tanggal 28 Februari 2012 sudah dilaksanakan dengan baik.
40
Tabel 4.7 Hasil Observasi Pembelajaran dengan Metode Bermain dengan Puzzle Pertemuan 2 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
ASPEK YANG DIAMATI Memeriksa kesiapan siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran Menjelaskan materi secara runtut dan jelas Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai Menggunakan sumber belajar dan media yang sesuai Mengelola waktu dengan baik Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru merespon pertanyaan siswa Mengoreksi hasil pekerjaan siswa Membimbing siswa dengan baik Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Memberikan rangkuman tentang materi yang disampaikan Jumlah
Dalam tabel 4.7
Ya √ √ √ √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15
0
tentang hasil observasi penggunaan metode bermain
dengan puzzle menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan pembelajaran dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran metode bermain dengan puzzle. Terlihat pada tabel 4.7 dari 15 aspek yang ada, semuanya sudah dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan metode bermain dengan puzzle pada pertemuan pertama tanggal 29 Februari 2012 sudah dilaksanakan dengan baik. Hasil observasi pada tanggal 28 Februari 2012 dan 29 Februari 2012 menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai dengan prosedur atau ketentuan dari metode yang digunakan. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan arah yang diharapkan dan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang merupakan implementasi dari metode bermain dengan puzzle.
41
4.4.2. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa Nilai pretest siswa kelas III B sebagai kelompok eksperimen ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 55,93. Dan nilai hasil belajar siswa kelas III B setelah diberikan perlakuan memiliki rata-rata 81,30. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya 25,37. Kelompok ini memiliki nilai tertinggi (maksimum) 100 dan nilai terendah (minimum) 70 dan standar deviasi 6,877. Nilai pretest siswa kelas III A sebagai kelompok kontrol ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 56,43. Dan nilai hasil belajar siswa kelas III A setelah diberikan perlakuan memiliki rata-rata 66,79. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya 10,36. Kelompok ini memiliki nilai tertinggi (maksimum) 95 dan nilai terendah (minimum) 45 dan standar deviasi 10,989. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SD Kristen Satya Wacana kelas III B lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu SD Kristen Satya Wacana kelas III A.
4.5
Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menguji H0 dan H1. H0 ditolak dan H1
diterima atau sebaliknya H0 diterima dan H1 ditolak. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda rata-rata yaitu Independent Samples T Test. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk pengambilan keputusan apakah H0 ditolak atau diterima maka menggunakan taraf signifikansi, untuk signifikansi > 0,05 H0 diterima (varian sama), signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak (varian berbeda). Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS for windows version 18.0.
42
Tabel 4.8 Uji T Hipotesis
NI Equal LA variances I assumed Equal variances not assumed
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Std. 95% Confidence Sig. Mean Error Interval of the (2- Differe Differe Difference F Sig. t df tailed) nce nce Lower Upper 3.804 .056 5.845 53 .000 14.511 2.483 9.531 19.490
5.892 45.5 .000 77
14.511 2.463 9.552
19.469
Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada Levene’s Test for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,056. Didapat bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for Equality of Means < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar matematika antara penggunaan metode bermain dengan puzzle dan pembelajaran konvensional.
4.6
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis nilai pretest kelompok eksperimen dan kontrol
menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut homogen. Dilihat dari nilai sig. 0,833 > 0,05. Artinya data memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan penggunaan metode bermain dengan puzzle dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Selanjutnya dari uji normalitas dari data nilai pretest kelompok eksperimen
43
memiliki nilai Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,187 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok eksperimen berdistribusi secara normal. Untuk uji normalitas dari data nilai pretest kelompok kontrol memiliki Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,222 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi secara normal. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir berupa posttest. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah dua kali pertemuan (4 jam pelajaran) untuk masing-masing kelompok. Rata-rata nilai posttest untuk kelompok eksperimen adalah 81,30 dan rata-rata nilai posttest kelompok kontrol adalah 66,79. Untuk hasil uji beda nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki nilai sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 berarti signifikan. Hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan metode bermain dengan puzzle pada pokok bahasan sifat bangun datar lebih baik karena siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit dengan menggunakan alat peraga yang konkret dan mendiskusikan bersama temannya dalam sebuah permainan yang menarik bagi siswa. Ini dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa yang akan berdampak positif pada hasil belajar siswa. Penggunaan metode permainan dengan puzzle dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan menerapkan metode baru siswa tidak merasa jenuh sehingga termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Pada kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran, guru memiliki peran yang mendominasi. Guru aktif memberikan penjelasan tentang materi, mengelola dan mempersiapkan bahan ajar, kemudian menyampaikan kepada siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kurang karena metode ini merupakan kegiatan mengajar yang terpusat pada guru. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, didapatkan bahwa proses pembelajaran pada kelompok eksperimen berlangsung dengan baik. Baik dari aspek persiapan, kegiatan inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan sesuai dengan prosedur dalam penggunaan metode bermain dengan puzzle.
44
Dari hasil penelitian dan pengolahan data diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pada hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu kelas III B SD Kristen Satya Wacana dan siswa kelas kontrol yaitu kelas III A SD Kristen Satya Wacana. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Terdapat perbedaan yang nyata terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode bermain dengan puzzle dan pembelajaran konvensional. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yaitu nilai rata-rata eksperimen > nilai rata-rata kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode bermain dengan puzzle dalam pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika dalam pokok bahasan sifat bangun datar pada siswa kelas III SD Kristen Satya Wacana Salatiga semester II tahun pelajaran 2011/2012.