BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW) adalah sebuah universitas swasta yang beralamat di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga Jawa Tengah 50711. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) semula lahir dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI) yang diresmikan pada tanggal 30 November 1956 dengan lima jurusan, yaitu Pendidikan, Sejarah, Bahasa Inggris, Hukum, dan Ekonomi. PTPG-KI Satya Wacana berubah menjadi FKIP-KI pada tanggal 17 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 5 Desember 1959 diresmikan menjadi Universitas Kristen Satya Wacana dengan kehadiran Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum yang kemudian diikuti dengan pembukaan beberapa Fakultas dan Program Studi baru. PTPG-KI Satya Wacana berubah menjadi FKIP-KI pada tanggal 17 Juli 1959. Pada tanggal 5 Desember 1959 diresmikan menjadi Universitas Kristen Satya Wacana dengan kehadiran Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum yang kemudian diikuti dengan pembukaan beberapa Fakultas dan Program Studi baru. Saat ini UKSW memiliki 51 Program Studi yang terdiri dari tujuh Program Studi Diploma 3, 31 Program Studi Program Sarjana (S1), 10 Program Studi Program Magister (S2), dan 3 Program Studi Program Doktoral (S3). Salah satu fakultas dan program studi yang ada di UKSW Salatiga adalah adanya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). FKIP UKSW Salatiga yang terdiri dari delapan Program Studi antara lain Bimbingan Konseling,
Pendidikan
Sejarah,
Pendidikan
Ekonomi,
Pendidikan
Pancasila
dan
Kewarganegaraan, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Magister Manajemen Pendidikan. Ada beberapa fasilitas penunjang studi dan laboratorium yang telah disediakan oleh UKSW. Fasilitas penunjang terdiri dari gedung-gedung kuliah, Perpustakaan Universitas, Language Training Center (LTC), wisma tamu UKSW, Asrama Mahasiswa, Gedung Konser (Recital Hall), Pusat Layanan Internet, Kapel Universitas, Toko Buku, Lapangan Olahraga, Poliklinik dan Laboratorium Kesehatan, Kafetaria Kampus, bank dan Kantor Pos. Sedangkan untuk fasilitas laboratorium terdiri dari Laboratorium Fakutas Eksakta, Laboratorium Komputer, laboratorium Bahasa, Laboratorium Microteaching, Kebun Percobaan Salaran Kopeng, dan laboratorium Ticketing Galilo D3 Usaha Perjalanan Wisata.
B. Gambaran Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga Angkatan 2008-2009 Semester II tahun ajaran 2011-2012 yang berjumlah 124 orang terdiri dari Mahasiswa FKIP-PE angkatan 2008 yang berjumlah 53 orang, sedangkan Mahasiswa FKIP-PE angkatan 2009 yang berjumlah 71 orang. Sedangkan untuk sample diambil diambil 25% dari jumlah populasi Mahasiswa FKIP-PE angkatan 2008-2009 sehingga didapatkan jumlah sampel Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga Angkatan 2008-2009 Semester 1I tahun ajaran 20112012 sebanyak 31 orang. Tekhik pengambilan sampel menggunakan tekhnik
probability sampling tepatnya menggunakan stratified proposionate random sampling atau random proposional berlapis.
C. Pelaksanaan Penelitian 1.
Perijinan Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian di lapangan adalah mengajukan permohonan ijin kepada Kepala Program Studi FKIP UKSW Salatiga. Permohonan surat ijin dilakukan pada tanggal 12 Juli 2012. Berdasarkan surat ijin penelitian yang telah didapat dari Kepala Program Studi FKIP UKSW Salatiga, maka peneliti dapat melaksanakan penelitian.
2.
Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 Juli 2012, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga Angkatan 2008-2009 Semester 1I tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 31 orang. Angket instrumen peneltian penggunaan media pembelajaran maupun kemandirian belajar diberikan oleh penulis langsung kepada Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga Angkatan 2008-2009. Instrumen langsung dikerjakan oleh Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga Angkatan 2008-2009 pada saat angket diberikan. Hal ini dilakukan oleh penulis untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam pengisian angket dan kelengkapan instrumen pada saat dikembalikan.
D. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif 1.1 Penggunaan media pembelajaran oleh Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan 2008-2009 semester II tahun ajaran 2011-2012 Penggunaan media pembelajaran oleh Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan 2008-2009 telah dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif meliputi distribusi frekuensi, diagram statistik, perhitungan tendensi pusat, perhitungan dispersi dan pendugaan atau estimasi parameter. Penggunaan media pembelajaran dikategorikan menjadi lima antara lain sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Berdasarkan tabel distribusi memperlihatkan bahwa 8 mahasiswa (25,82%) menunjukkan tingkat penggunaan media sangat tinggi, 20 mahasiswa (64,51%) menunjukkan tingkat penggunaan tinggi, 3 mahasiswa (9,67%) menunjukkan tingkat penggunaan media sedang. Sedangkan tidak ada yang menunjukkan bahwa penggunaan media mahasiswa berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Perhitungan tendensi pusat yang digunakan adalah Modus (Mo). Modus untuk penggunaan media pembelajaran Mahasiswa angkatan 2008-2009 adalah kategori tinggi sebanyak 20 mahasiswa. Perhitungan dispersi pusat yang digunakan adalah IVK (Indeks Variabel Kumulatif). IVK untuk variabel penggunaan media
pembelajaran diperoleh 63,47%. Hasil 63,47% menunjukkan adanya pemerataan frekuensi pada masing-masing kategori. Estimasi proporsi (ϸ ) ditunjukkan pada kategori tinggi (0,64). Estimasi parameter diperoleh 0,472
ϸ
0,808. Nilai ini
menunjukkan bahwa proporsi pengunaan media pembelajaran pada populasi berada di antara 0,472 ke 0,808 pada tingkat konfidensi 95%.
1.2 Kemandirian Belajar Mahasiswa Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan 2008-2009 semester II tahun ajaran 2011-2012 Kemandirian belajar Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan 2008-2009 telah dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif meliputi distribusi frekuensi, diagram statistik, perhitungan tendensi pusat, perhitungan dispersi dan pendugaan atau estimasi parameter. Kemandirian belajar dikategorikan menjadi lima antara lain sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Berdasarkan tabel distribusi memperlihatkan bahwa 8 mahasiswa (25,82%) menunjukkan tingkat kemandirian belajar sangat tinggi, 16 mahasiswa (51,61%) menunjukkan tingkat kemandirian belajar tinggi, 6 mahasiswa (19,36%) menunjukkan tingkat kemandirian belajar sedang, 1 mahasiswa (3,22%) menunjukkan tingkat kemandirian belajar rendah, dan tidak ada mahasiswa yang tingkat kemandiriannya menujukkan sangat rendah.
Perhitungan tendensi pusat yang digunakan adalah Modus. Modus untuk Kemandirian belajar Mahasiswa angkatan 2008-2009 adalah kategori tinggi sebanyak 16 mahasiswa. Perhitungan dispersi pusat yang digunakan adalah IVK (Indeks Variabel Kumulatif). IVK untuk variabel kemandirian belajar mahasiswa diperoleh 78,56%. Hasil 78,56% menunjukkan adanya pemerataan frekuensi pada masing-masing kategori. Estimasi proporsi (ϸ ) ditunjukkan pada kategori tinggi (0,52). Estimasi parameter diperoleh 0,346
ϸ
0,694. Nilai ini
menunjukkan bahwa proporsi pengunaan media pembelajaran pada populasi berada di antara 0,346 ke 0,694 pada tingkat konfidensi 95%.
2. Analisis Korelasional dan Uji Hipotesis Hasil Korelasi Spearman diperoleh hasil r = 0,537 dan
= 0,002.
Hasil r = 0,537 menunjukkan bahwa tingkat keeratan variabel penggunaan media pembelajaran dengan kemandirian belajar mahasiswa adalah sedang. Berdasarkan nilai hitung z0 dan nilai tabel za yang telah diketahui hasilnya yaitu z0 = 2,95 dan za/2 = 1,96. Diketahui nilai z0 = 2,95 > za/2 = 1,96, sehingga nilai z0 terletak di daerah penolakan H0 pada Artinya
= 0,05.
0 atau terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
penggunaan media pembelajaran dengan kemandirian belajar Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan tahun 2008-2009 Semester II tahun ajaran 2011-2012. Arah hubungan positif, semakin tinggi penggunaan
media pembelajaran, semakin tinggi kemandirian, dan semakin rendah penggunaan media pembelajaran, semakin rendah kemandirian belajar. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
E.
Pembahasan Berdasarkan Hasil Korelasi Spearman diperoleh r = 0,537 menunjukkan
tingkat keeratan variabel penggunaan media pembelajaran dengan kemandrian belajar mahasiswa adalah sedang dan
= 0,002.
Ada hubungan antara penggunaan media dengan kemandirian belajar Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga tahun angkatan 2008-2009 Semester II tahun ajaran 2011-2012. Hubungan yang ditunjukkan oleh penggunaan media pembelajaran dengan kemandirian belajar dalam instrumen penelitian termasuk kategori tinggi. Menurut Haris Mudjiman (2011:57) belajar aktif dapat dianggap sebagai strategi untuk mencapai tujuan belajar mandiri. Pendapat ini sejalan dengan hasil penelitian ini karena melalui penggunaan media, mahasiswa dituntut untuk belajar aktif, kreatif dan inovatif, sehingga terbentuk kemandirian belajar Mahasiswa FKIP-PE Salatiga tahun angkatan 2008-2009 Semester II tahun ajaran 2011-2012. Tingkat kemandirian mahasiswa dapat dibedakan antara mahasiswa yang mempunyai kemandirian tinggi dan rendah. Kemandirian belajar dapat dilihat dari tingkah laku yang ditunjukkan mahasiswa saat proses belajar dapat dibedakan mana mahasiswa yang memiliki kemandiran dalam belajar dan yang kurang memiliki kemandirian dalam belajar, seperti kesiapan menerima materi dari pengajar.
Proses belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan dengan dibantu penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan semangat belajar. Sikap positif mahasiswa terhadap isi materi perkuliahan merupakan salah satu faktor penentu dari keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kemandirian sangat penting bagi mahasiswa karena kemandirian merupakan modal dasar dalam menentukan sikap dan tindakan terhadap proses belajarnya. Kemandirian belajar mendorong untuk berprestasi, berinisiatif dan berkreasi. Hubungan positif antara penggunaan media dengan tingkat kemandirian belajar mahasiswa FKIP-PE dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kemandirian belajar Mahasiswa FKIP selain adanya peningkatan semangat belajar dengan adanya penggunaan media pembelajaran, dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti (yang disebutkan dalam scribd.com) penggunaan waktu belajar yang maksimal, memiliki hasrat bersaing untuk maju, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi suatu masalah dan memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya.