BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Paparan Data 4.1.1 Profil Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah organisasi profesi yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina segenap guru Sekolah Dasar khususnya di Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dalam kedinasan untuk mewujudkan guru yang profesional sesuai dengan tugas yang diembannya. KKG Gugus Cengkeh terbentuk berdasarkan keputusan rapat guru-guru Sekolah Dasar yang dilaksanakan Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan pada hari sabtu, 25 Juli 1998 di SD Negeri 1 Kembangsari Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. Sekolah yang menjadi tempat kegiatan (yang menjadi SD Induk) adalah SD Negeri 1 Kembangsari yang beralamat di Dusun Sendari Desa Kembangsari Kecamatan Kandangan. Anggota KKG Gugus
Cengkeh
adalah
semua
guru-guru
yang
mengajar di Sekolah Dasar yang berada di wilayah Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan yang berjumlah 54 orang guru kelas, 8 orang guru agama, 8 orang 63
guru penjaskes dan 5 orang guru bahasa Inggris, baik yang sudah berpendidikan sarjana maupun belum, serta yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun yang masih berstatus Wiyata Bhakti. Adapun susunan pengurus KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan sebagai berikut: 1)
Pelindung
: Kepala UPT DINPENDIK Kecamatan Kandangan
2)
Ketua
: Nur Salim, S.Pd
3)
Sekretaris
: Rohmat, S.Pd
4)
Bendahara
: Dwi Retnanik, S.Pd
5)
Pemandu Mata Pelajaran : a. Bahasa Indonesia b. PKn c. Matematika d. I P A e. I P S f. Bahasa Jawa
: : : : : :
g. S B K
:
6)
Seni Lukis Seni Suara Ketrampilan Seni Tari
: : : :
Koordinator kelas
:
a. b. c. d. e. f.
64
Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator
Kelas I : kelas II : kelas III : kelas IV : Kelas V : Kelas VI :
Istiyanto, S.Pd N. Masrichah, S.Pd Pranggono, S.Pd M. Tamiyis, S.Pd Solichah, S.Pd Ngatno, S.Pd IstiPrihatiningsih Subadi, A.Ma Waliyono, S.Pd Anik Rahayu, S.Pd Sri Widiyarti, A.Ma Sarinah, S.Pd Murah Asih, S.Pd Tri Widi, S.Pd Rohmad, S.Pd Pranggono, S.Pd
4.1.2 Program Kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan
Kandangan
Untuk mewujudkan mutu peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru khususnya guru kelas yang ada pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan, KKG Gugus Cengkeh telah menyusun rencana program kerja sebagai berikut: Tabel 4.I Program Kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Tahun 2012/2013 No
Waktu pelaksanaan
1
Jangka Pendek
2
Jangka Menengah
3
Jangka Panjang
Jenis Kegiatan a. Menyusun Administrasi Kesiswaan b. Menyusun administrasi Guru : KTSP 2) Silabus 3) Program Tahunan 4) Program Semester 5) kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 6) Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) c.Pendalaman materi pelajaran a. Membuat soal-soal Ulangan harian b. Membuat Soal UTS I & II c. Membuat Kisi- kisi tes Praktik d. Membuat soal tes Praktik e. Menyusun Alat Peraga pembelajaran a. Sukses UN b. Penularan Kurikulum 2013 c. Pelatihan penggunaan IT d. Program KKG Bermutu (bloggrant)
Sumber dana BOS Iuran Anggota
BOS Iuran Anggota
BOS Iuran Anggota
Sumber: Dokumen KKG Gugus Cengkeh kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung
65
4.1.3 Evaluasi Umum Data
evaluasi
Program
Kerja
KKG
Gugus
Cengkeh tahun 2012/2013 tercermin sebagai berikut:
Tabel 4.2 Evaluasi Program Kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Tahun 2012/2013 No
PROGRAM KERJA
1
JANGKA PENDEK Menyusun ADM Kesiswaan Menyusun ADM Guru KTSP Silabus Prota Promes KKM RPP JANGKA MENENGAH. Membuat soal-soal Ulangan Harian, membuat Soal UTS &II, membuat Kisikisi tes Praktik, membuat soal tes Praktik membentuk tim penyusun terkendala, Koordinasi anggota team kurang sehingga hasil penyusunan anggota yang telah berhasil belum bisa digandakan Menyusun alat peraga terkendala sumber bahan dan buku penunjang sehingga team penyusun yang dibentuk belum menyusun alat peraga JANGKA PANJANG Sukses UN Pelatihan Penggunaan IT Terkendala tidak tersedianya Lab. Komputer dan tidak semua peserta mempunyai sarana yang digunakan Penularan kurikulum 2013 Belum terlaksana karena terbentur dengan kepentingan dinas Kegiatan KKG Bermutu (blogrant) Terkendala dengan turunnya/ cairnya dana bantuan Rata – rata ketercapaian
II
III
BULAN
TERLAKSANA
Juli 2013
100 %
Juli 2013 Juli s.d Sept Juli s.d Sept Juli s.d Sept Juli s.d Sept Juli s.d Sept Juli s.d Sept
50 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Februari s.d April
25 %
Agustus s.d Desember
0%
Maret s.d Mei
100 %
Oktober s.d Desember
0%
Juli s.d Agustus
0%
Agustus s.d Desember
0% 62,5 %
Sumber: Dokumen KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan
66
Hasil evaluasi internal program kerja
KKG
Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan menunjukkan bahwa rata-rata keterlaksanaan program yang ditentukan KKG baru mencapai 62,5%. Mengacu pada indikator kesesuaian standar pengembangan dan pengelolaan KKG dijelaskan bahwa Kegiatan KKG dikategorikan sesuai (S) skor 51 – 75% apabila kegiatan KKG Gugus Cengkeh sesuai dengan indikator Standar Pengembangan dan Pengelolaan KKG. Dengan demikian
program
Kandangan
KKG
dikatakan
Gugus
Cengkeh
Kecamatan
sesuai tetapi dengan
skor
minimal. 4.1.4 Evaluasi Berdasarkan Standar KKG Dari hasil evaluasi internal program kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dengan indikator kesesuaian dengan skor minimal, maka kondisi seperti ini menuntut penganalisaan masalah pengelolaan
KKG
pada
Gugus
Cengkeh
Kecamatan
Kandangan untuk menentukan program kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan berdasarkan pendekatan-pendekatan tertentu. pendekatan-pendekatan yang akan diambil tentunya harus mengacu pada standar operasional penyelenggaraan KKG yang meliputi standar operasional organisasi, penyusunan program,
SDM,
sarana
prasarana,
pengelolaan,
pembiayaan, dan penjaminan mutu.
67
Untuk
mengukur
besarnya
ketidaksesuaian
kinerja KKG Gugus Cengkeh dengan Standar Pengembangan dan Pengelolaan program KKG yang dikeluarkan oleh Depdiknas tahun 2008, maka indikator ketidaksesuaiannya
dijelaskan
sebagai
berikut
(Pachlan: 2013): - antara 0% sampai dengan 34% - antara 35% sampai dengan 68% - antara 69% sampai dengan 95% - antara 96% sampai dengan 100%
= tinggi = sedang = rendah = terpenuhi
Dari hasil penyebaran instrumen Kinerja KKG Gugus
Cengkeh
Kecamatan
Kandangan
dengan
standar pengembangan dan pengelolaan KKG, maka diperoleh gambaran pengukuran data kinerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan sebagai berikut:
68
Tabel 4.3 Kinerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Tahun 2012/2013 No
1
2
3
4
5
6
7
standar
Standar Program
Standar Pengelolaan
Standar Sumber daya manusia Standar pembiayaan Standar penjamin mutu Standar Organisasi Standar Sarana dan Prasarana
Indikator Penyusunan program KKG Program KKG Program rutin Program Pengembangan Pengelolaan seluruh program Pelaksanaan program Kerangka Acuan kerja Proposal kegiatan Evaluasi kegiatan Pembina KKG Pendidik Sumber dana pembiayaan penggunaan dana KKG pertanggung jawaban Kegiatan KKG Organisasi KKG Pengurus KKG Anggota KKG Sarana dan Prasarana yang tersedia Sarana dan Prasarana tambahan yang tersedia
Indikator ketidak sesuaiannya tinggi sedang rendah Terpenuhi 0-34% 35-68% 69-95% 96 -100% -
-
63,54%
-
-
53,64% -
78,27%
-
13,19%
-
-
-
-
100 %
10,41%
-
-
-
18,75%
-
-
-
27,08%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
54,16 % 59,72%
-
41,60%
-
-
-
-
-
100 %
-
-
-
100%
0%
-
-
-
18,73%
-
-
-
-
-
91,24% -
100% 100%
12,5%
-
-
-
0%
-
-
-
-
Sumber: Diolah dari Pengisian instrument kinerja KKG gugus cengkeh tahun 2014
69
Keterangan: 63,54% = 27,08 % + 27,08% + 100 % + 100 % 4 =
63,54 ( setiap data yang diperolah diambil dari rata-rata indikator setiap dimensi standar)
Dari hasil penyebaran instrumen kinerja KKG dengan Standar Pengembangan dan Pengelolaan KKG terhadap seluruh guru yang ada di wilayah Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan, dapat diperoleh data bahwa terdapat beberapa ketidaksesuaian kinerja KKG dengan Standar Pengembangan dan Pengelolaan KKG. Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya program yang mempunyai tingkat ketidaksesuaian kategori tinggi (T) = 0- 34%. Apabila diurutkan berdasarkan tingkat ketidaksesuaian adalah sebagai berikut:
70
Tabel 4.4 Tingkat Ketidaksesuaian Program KKG dengan standar pengembangan dan pengelolaan KKG indikator ketidak sesuaian No
Standar KKG
1
Standar Program
2
Standar Pengelolaan
3
Tinggi (T)
Sedang (S)
Rendah (R)
Terpenuhi
-
47,84
-
-
67,19
-
-
-
Standar SDM
-
49,34
-
-
4
Standar Pembiayaan
-
35,34
-
-
5
Standar Penjamin mutu
81,27
-
-
-
6
Standar Organisasi
-
-
2,87
-
7
Standar Sarana 93,75 prasarana Sumber: dari hasil analisis penyebaran instrumen Keterangan: 47,84 = 63,54% + 53,64% + 78,27% + 13,19% 4 = 52,16% =100% - 52,16% = 47,84%
Dari hasil analisis, kemudian diurutkan berdasarkan jumlah kesesuaian masing-masing standar, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar sebagai berikut: standar sarana dan prasarana dengan tingkat kesesuaian 6,25%; standar penjaminan mutu dengan tingkat
kesesuaian
18,73%;
standar
pengelolaan
dengan tingkat kesesuaian 32,81%; standar sumber daya manusia dengan tingkat kesesuaian 50.66%; standar program dengan tingkat kesesuaian 52,16%; standar
pembiayaan
dengan
tingkat
kesesuaian
66,66%; standar organisasi dengan tingkat kesesuaian 71
97,13%. Dari hasil analisis tersebut maka standar saran aprasarana yang mempunyai tingkat kesenjangan paling tinggi yaitu 93,75%, dan standar organisasi yang mempunyai tingkat kesesuaian paling tinggi yaitu 97,13%.
4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil kajian lapangan, analisis dokumen, analisis penyebaran instrumen dan hasil wawancara terhadap kinerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan diperoleh data sebagai berikut: Standar Program dengan tingkat kesesuaian 52,16%, tingkat kesenjangannya 47,84%. Berdasarkan pengukuran
tersebut
maka
Standar
Program
tingkat
kesenjangannya kategori sedang. Hal ini disebabkan karena
dalam
penyusunan
program
KKG
belum
melibatkan anggota, masih berpusat pada pengurus dan tidak adanya sosialisasi program kerja KKG sehingga anggota yang hadir hanya mengikuti kebijakan pengurus. Sedangkan program rutin yang ada dinilai monoton karena agendanya hanya itu-itu saja sehingga timbul kebosanan bagi anggota yang berdampak pada tingkat kehadiran anggota KKG yang ratarata hanya 70% tingkat kehadirannya tiap pertemuan. Belum adanya program pengembangan, disebabkan karena kurang nara sumber yang kompeten, masih banyak anggota yang belum menguasai IT, bahkan pengurus pun masih bingung dengan apa 72
yang dimaksud dengan program pengembangan itu sendiri. Beberapa masalah tersebut terjadi karena semua program yang ada dalam Gugus Cengkeh Kecamatan
Kandangan
semuanya
berpusat
pada
pengurus dan tidak disosialisasikan sehingga terjadi ketidaktahuan anggota terhadap program yang ada, pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat pembelajaran, adanya mutasi guru sehingga pengurus pun sering berganti-ganti yang menyebabkan kurangnya pemahaman
pengurus
terhadap
program-program
yang ada pada KKG.
Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan lebih melibatkan dan memberdayakan setiap anggota dalam
penyusunan
program
kerja
agar
dapat
diketahui program kegiatan yang dibutuhkan dan melakukan anggota.
sosialisasi Disamping
penambahan
program itu
program
juga yang
kepada bisa
seluruh
melakukan
bertujuan
untuk
memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan,
serta
program
penunjang.
Serta
menyusun program menjadi lebih terstruktur ke dalam program
umum, program rutin dan program
pengembangan Standar pengelolaan dengan tingkat kesesuaian 32,81%, tingkat kesenjangannya 67,19%. Berdasarkan
73
pengukuran
tersebut
maka
standar
pengelolaan
tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini disebabkan
karena
dalam
pengelolaan
KKG
Gugus
Cengkeh masih sepenuhnya merupakan tanggungjawab ketua. Selain itu juga disebabkan karena belum adanya kerangka acuan kerja sehingga kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan agenda/kesepakatan anggota pada pertemuan KKG untuk membahas pertemuan yang akan datang, serta dalam setiap akhir kegiatan tidak dilakukan evaluasi sehingga tidak mengetahui apakah kegiatan tersebut bermanfaat bagi anggota atau semua program terlaksana. Beberapa masalah ini terjadi karena kurangnya partisipasi dari para anggota dalam pengelolaan KKG. Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru senior sehingga mengalami kesulitan dalam berkoordinasi dengan Kepala Sekolah ataupun pengurus. Tidak adanya permintaan laporan dari dinas perihal pelaksanaan kegiatan KKG, laporan kegiatan yang disampaikan ke dinas hanya kegiatan yang berasal dari blockgrant. Strategi yang dapat dikembangkan adalah menyusun kerangka acuan kerja (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program; melakukan analisis kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana program kegiatan; mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan.
74
Standar Sumber Daya Manusia (SDM) dengan tingkat kesesuaian 50.66%, tingkat kesenjangannya 49,34%.
Berdasarkan
pengukuran
tersebut
maka
Standar Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat kesenjangannya kategori sedang. Hal ini disebabkan karena pembina KKG masih berpusat pada pengurus, dari dinas belum memanfaatkan guru-guru yang ada pada Gugus Cengkeh. Hal ini dengan alasan bahwa guruguru yang ada pada Gugus Cengkeh rata-rata sudah senior-senior sehingga kurang menguasai IT, sedangkan guru junior yang ada rata-rata masih wiyata bhakti. Selain itu pendidik yang menjadi pembina dalam KKG kurang relevan karena rata-rata adalah guru kelas dan kepala sekolah. Masalah ini terjadi karena terbatasnya narasumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan. Srategi yang dapat dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan Dinas Kependidikan untuk pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM); mengoptimalkan guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk menjadi narasumber, menjalin kerjasama dengan KKG gugus lain atau KKG dari Kecamatan lain dalam penyediaan nara sumber. Standar pembiayaan dengan tingkat kesesuaian 66,66%, tingkat kesenjangannya 35,34%. Berdasarkan pengukuran
tersebut
maka
standar
pembiayaan
tingkat kesenjangannya kategori sedang. Hal ini disebabkan karena tidak pernah ada pelaporan penggu75
naan keuangan dalam setiap kegiatan, jika ada pelaporan hanya bersifat menyeluruh tidak rinci. Keuangan yang ada hanya berdasarkan iuran anggota sehingga habis untuk pelaksanaan kegiatan serta dana untuk kegiatan masih kurang. Masalah ini terjadi karena belum turunnya dana blockgrant dalam mendukung kegiatan KKG. Strategi yang dapat dilakukan adalah menentukan skala prioritas dalam penganggaran berdasarkan analisis kebutuhan. Pemerintah mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG di antaranya program KKG bermutu dan proposal bantuan blokgrant. Di samping penggalian dana secara mandiri melalui anggota, pembukuan, dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola. Standar Penjaminan Mutu dengan tingkat kesesuaian 18,73%, tingkat kesenjangannya 81,27%, berdasarkan pengukuran tersebut maka standar penjaminan mutu tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang sistem penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi; belum dilaksanakannya pemantauan dan
evaluasi
untuk
melihat
kesesuaian
standar
dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG; pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan; belum semua hasil/output yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan; 76
belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya. Masalah ini terjadi karena belum adanya pemahaman baik dari pengurus maupun anggota tentang sistem penjaminan mutu itu sendiri sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan. Strategi yang dapat dilakukan adalah menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang rinci, jelas, dan realistik sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal; menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang kompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi misalnya KKG Kabupaten. Standar organisasi dengan tingkat kesesuaian 97,13%, tingkat kesenjangannya 2.87%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka standar organisasi tingkat kesenjangannya kategori terpenuhi. Hal ini disebabkan karena struktur organisasi sudah mempunyai pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil; optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan
seluruh
kegiatan
KKG.
Namun
dalam pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART melainkan berdasarkan pada penunjukan. Masalah ini terjadi karena dalam kegiatan KKG itu yang penting ada pengurus dan kegiatan itu berjalan tanpa harus membuat AD/ART.
77
Strategi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan Organisasi
organisasi yang sesuai dengan KKG,
memperjelas
struktur
Standar
organisasi
dengan menyusun TUPOKSI masing-masing personil; menyusun
AD/ART
organisasi
sebagai
pedoman
penyelenggaraan. Standar Sarana Prasarana dengan tingkat kesesuaian 6,25%, tingkat kesenjangannya 93,75%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka standar sarana prasarana tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena kegiatan KKG sendiri belum mempunyai ruang kegiatan sendiri. Tiap pelaksanaan KKG menggunakan ruang kelas sehingga setiap kegiatan KKG mengganggu kegiatan KBM dengan membubarkan beberapa kelas untuk pulang sebelum waktunya; jarak tempuh yang terlalu jauh antar masingmasing sekolah anggota KKG maupun dengan sekretariat sehingga berpengaruh terhadap kedatangan kegiatan KKG; keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat kegiatan; kurangnya sarana prasarana yang berupa media pembelajaran dan belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini terjadi karena ruang kegiatan yang sebenarnya ruang KKG digunakan sebagai ruang kelas karena bertambahnya murid sedang ruang kelas kurang, sehingga yang semula gedung kegiatan KKG digunakan sebagai ruang kelas.
78
Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk menunjang sarana dan prasarana berupa pengajuan bantuan dana pendirian gedung KKG dengan lahan yang sudah tersedia; memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi bagi anggota KKG dengan cara melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, misalnya presentasi melalui power point. Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kinerja KKG Gugus Cengkeh dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, maka kinerja KKG Gugus Cengkeh harus disesuaikan dengan Standar Pengelolaan dan Pengembangan KKG. Dari hasil analisis, kemudian diurutkan berdasarkan ketercapaian kinerja KKG dari masing-masing standar mulai dari yang kesenjangannya tertinggi sampai kesenjangannya terendah, standar sarana dan prasarana disesuaikan terlebih dahulu dengan standar pengelolaan dan pengembangan KKG, karena tingkat ketidaksesuaiannya tertinggi yaitu 97.13%. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian pada standar penjaminan
mutu
dengan
ketidaksesuaian
71,27%.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pembenahan pada standar pengelolaan dengan tingkat ketidaksesuaian 67,19%. Berikutnya secara berurutan yang harus dibenahi adalah standar Sumber Daya Manusia 79
dengan
tingkat
ketidaksesuaian
59,34%,
standar
program tingkat kesesuaian 57,84%, dan berikutnya pada standar pembiayaan, serta yang terahir adalah pembenahan pada standar organisasi. Melalui pembenahan dan penyesuaian standar pengembangan
KKG
Gugus
Cengkeh
Kecamatan
Kandangan dengan standar pengelolaan dan pengembangan KKG diharapkan dapat meningkatkan kinerja KKG pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalitas pada guru-guru yang ada di Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan melalui pelaksanaan program kegiatan KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan.
80