BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Mangunsari 04 Salatiga kepada 34 orang siswa kelas 5 dengan rincian sebaran data laki-laki 14 perempuan 14 Dari data diatas terlihat bahwa sebaran responden yang diambil dari Siswa kelas V yang dilakukan secara sampling Total, yaitu keseluruhan siswa Kelas V yang berjumlah 34 siswa.
4.2 Analisis Data 4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Kebiasaan menonton televisi Analisa
diskriptif
variabel
menonton
televisi
yang
telah
diklasifikasikan berdasarkan tabel 4.2 Sangat tinggi,Tinggi ,Sedang,Rendah ,Sangat rendah berikut.Tabel 4.2 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi kebiasaan menonton televisi Kategori
Rentang skor
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Jumlah
67-81 51-66 36-50 20-35
Frekuensi(f) Prosentase(%) 23 11 0 0
68% 32% 0% 0%
34
100%
Dari sebaran data diatas dapat diketahui bahwa kategori menonton televisidengan kategori Sangat tinggi 68% dan dengan kategori Tinggi 32%
2
,kategori sedang 0%, kategori Rendah 0% . Dari data sebaran frekuensi diatas terlihat bahwa pengaruh menonton televisi siswa siswi SD MANGUNSARI 04 salatiga khusus nya kelas 5,secara garis besar adalah sangat tinggi. 4.2.2 Analisis deskriptif prokastinasi Analisa diskriptif variabel prokastinasi yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat tinggi,Tinggi,Sedang dan Rendah seperti dilaporkan oleh tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3Klasifikasi distribusi prokastinasi
Kategori Rentang skor Sangat tinggi 67-81 Tinggi 51-66 Sedang 36-50 Rendah 20-35 Jumlah
Frekuensi(f) 24 10 0 0 34
Prosentase(%) 70% 30% 0% 0% 100%
Dari data sebaran distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa prokastinasi dengan kategori sangat tinggi ada 70% dan kategori tinggi ada 30%, kategori sedang ada 0%,dan untuk kategori rendah ada 0 %. Dari data diatas dapat diketahui bahwa prokastinasi sangat tinggi.Dari data sebaran distribusi frekuensi diatas terlihat bahwa prokastinasi di SD MANGUNSARI 04Salatiga khusus nya kelas 5 dalam katagori sangat tinggi.
3
4.2.3 Analisis Korelasi Telah dikemukakan pada bab III bahwa pengaruh antar variabel penelitian hubungan kebiasaan menonton televise dengan prokastinasi akan dianalisis dengan menggunakan tehnik pearson product moment. Gambaran uji normalitas sebaran data tabel 3.3 menonton televisi dengan prokastinasi dilaporkan pada table 4.4 dan 4.5 berikut.
Tabel 4.4 uji normalitas sebaran Prokastinasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prog N
34
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Mean
69.3235
Std. Deviation
5.97835
Absolute
.143
Positive
.073
Negative
-.143
Kolmogorov-Smirnov Z
.836
Asymp. Sig. (2-tailed)
.487
a. Test distribution is Normal.
Table 4.4
mendiskripsikan bahwa Asymp.sig(2Tailed) adalah
0,140>0,05 artinya bahwa distribusi skor prokastinasisubjek adalah normal.
4
Tabel 4.5 uji normalitas sebaran data menonton televisi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
tv N
34
Normal Parameters
a
Mean
69.3824
Std. Deviation
6.26203
Most Extreme
Absolute
.128
Differences
Positive
.084
Negative
-.128
Kolmogorov-Smirnov Z
.744
Asymp. Sig. (2-tailed)
.638
a. Test distribution is Normal.
Table
4.5
mendiskripsikan
bahwaAsymp.sig(2Tailed)
adalah
0,638>0,05 artinya bahwa distribusi skor menonton televisisubjek adalah normal. Berikut ini disajikan analisis data menonton televisi dengan prokastinasi di SD Mangunsari 04 Salatiga yang dilaporkan pada table 4.6 berikut:
5
4.2.1 Analisa KolerasiKebiasaan Menonton Televisi dengan Prokastinasi Correlations tv tv
Pearson Correlation
prog 1
Sig. (2-tailed)
**
.000
N prog
.903
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
34
34
**
1
.903
.000
N
34
34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.6 tampak bahwa koefisien korelasi menonton televisi dengan prokastinasi r = 0.903**, p = 0,000 N=34. Berarti dapat disimpulkan bahwa
ada
hubungan
yang
signifikan
antara
menonton
televisi
denganprokastinasi siswa SD Mangunsari 04 Salatiga. Dari data diatas juga diketahui bahwa koefisien korelasi sebesar 0,903**. Dengan demikian menurut Sugiyono (2010) termasuk berkategori sangat baik
yang
menunjukkan seberapa besar hubungan yang dibentuk oleh variabel bebas dan variabel terikat sehingga hipotesis yang di ajukan diterima.
6
4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis corelasi pada tabel 4.6, terbukti secara statistic ada hubungan yang sangat signifikan menonton televisi dengan prokastinasi di SD Mangunsari 04 Salatiga. Hubungan yang tercipta antara kedua variabel adalah positif, hal ini berarti kenaikan skor menonton televisi diikuti dengan skor prokastinasi sebaliknya penurunan skor menonton televisi diikuti penurunan skor prokastinasi siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Penelitian Kurniawati dyah (2007) dengan judul hubungan kebiasaan menonton televisi dengan prokastinasi dengan sempel 90 orang.Penelitian ini sejalan denganPenelitian Anisa Wati (fakultas psikologi universitas sultan agung semarang) dengan subjek siswa yang sering menonton televise di SMP 6 Semarang menunjukan bahwa ada hubungan positif antara menonoton televise dengan prokastinasi koefisien determinan (R2) sebesar 0,525 yang menunjukan bahwa 2,5% dari prokastinasi pada siswa yang sering mnenonton televisi,sedangkan 47,5 % lainya dipengaruhi variable lain.
Televisi ibarat memiliki dua mata pisau,disatu sisi memberikan manfaat di sisi lain memunculkan kekhawatiran karena mengandung sisi sisi negative bagi pemirsa.Khusus untuk anak-anak, acara televisi dikhawatirkan dapat menggangu belajar anak,karena dengan adanya suguhuan acara yang menarik dapat menunda anak belajar atau bahkan mengabaikan kegiatan belajar.Hal ini berakibat porsi untuk belajar semakin sedikit sehingga
7
menimbulkan prokastinasi.Namun kekhawatiran ini dapat di atasi dengan adanya pembiasan menonton televisi yang baik kepada anak-anak,seperti meonton acara yang sesuai dengan perkembangan anak,dan adanya pendamping orangtua pada saat anak menonton televisi,sehingga orangtua dapat memfilter apa yang ditonton oleh anak.sebagaimana pendapat Greenfiled(dalam Darwanto,2007) bahwa nenonton televisi dapat menjadi kegiatan pasif yang mematikan apaila orangtuanya tidak mengarahkan apaapa yang oleh dilhat oleh anak-anak mereka dan sekaligus mengajar anakanak itu untuk menonton secara kritis serta belajar dari apa yang mereka tonton
8