44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil SCTV Surya Citra Televisi Indonesia, didirikan pertama kali pada tahun 1990 sebagai stasiun televisi regional, kemudian SCTV berkembang sangat pesat dimana pada tahun 1993, melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta dengan misi untuk memberikan informasi, pendidikan sekaligus hiburan bagi masyarakat. SCTV tumbuh dengan cepat dan memantapkan dirinya sebagai sebuah stasiun televisi yang paling dikenal di Indonesia yang kini menjangkau lebih dari 240 kota melalui 46 stasiun transmisi di seluruh provinsi Indonesia dan menjangkau lebih dari 177 juta potensi pemirsa. SCTV telah memperoleh pengakuan yang luas baik nasional maupun internasional atas program-program tayang kreatif dan berkualitas. Bermula dari Jl. Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran SCTV diterima secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoardjo dan Lamongan) yang mengacu pada izin Departemen Penerangan No.1415/RTF/K/IX/1989 dan SK No. 150/SP/DIR/TV/1990. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali dan sekitarnya.
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Pada tanggal 1 Januari 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No. 111/1992, SCTV mengudara secara nasional.Secara bertahap, mulai tahun 1993 sampai dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi media siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Saat ini, melalui 47 stasiun transmisi, SCTV mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa.
Saat ini kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Selatan. Sebelum 23 November2007, kantor pusat SCTV berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. SCTV juga memiliki studio penta di Jalan Raya Kebon Jeruk No.66 Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi melalui Surya Citra Media (SCM). Sejak pertengahan 1990-an, SCTV yang pada awalnya satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen. Direktur Utama SCTV saat ini ialah Sutanto Hartono yang merupakan mantan Direktur Utama RCTI. Pada 22 Desember 2011, SCTV berhasil memenangkan bidding hak siar UEFA Champios League dan UEFA, Europa League untuk musim 2012/ 2013 hingga musim 2014/2015. Pertandingan UEFA Champisons League mulai musim 2012/2013 disiarkan bersama Indosiar, sedangkan UEFA Europa League disiaran sepenuhnya oleh SCTV. Pada pertengahan 2013, SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
resmi menjadi pemenang hak siar Liga Utama Inggris musim 2013 – 2014 sampai 2015 – 2016 bersama Indosiar dan TV berbayar Nexmedia.
a. Galeri Logo
Tahun 1990 – 1993
Tahun 1993 – 2003
Tahun 2003 – 2005
Tahun 2005 – sekarang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Slogan :
(1990-1993) “SCTV, Surabaya Televisi” (1993-1995) “Selalu Siap Menemani Anda” (1995-1997) “ Ayo SCTV” (1997-2005) “ SCTV Ngetop” (2005-sekarang) “ Satu Untuk Semua”
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi : Menjadi stasiun televisi unggulan yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa. Misi : Membangun SCTV sebagai jaringan stasiun televisi swasta terkemuka di Indonesia dengan : 1.
Menyediakan beragam program kreatif, inovatif dan berkualitas
yang membangun bangsa 2.
Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) 3.
Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder
Mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah pada konvergensi media, SCTV mengembangkan potensi multimedianya dengan
melncurkan
situs
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://www.liputan6.com,
48
http://www.liputanbola.com. Melalui situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembanagan berikutnya, melalui induk perusahaan PT.Surya Citra Media tbk (SCM), SCTV mengembangkan potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan konsep siaran tradisional menuju konsep industri media baru. SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak dapat dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan mengekspresikannya melalui berbagai program berita dan feature produksi Divisi Pemberitaan seperti Liputan 6 (pagi,siang,petang,malam), Buser, Topik Minggu Ini, Sigi. SCTV juga memberikan arahan kepada pemirsa untuk memilih tayangan yang sesuai. Untuk itu, dalam setiap tayangan SCTV dipojok kiri atas ada bimbingan untuk orangtua sesuai denga ketentuan UU Penyiaran No:32.2002 tentang Penyiaran yang terdiri dari BO (Bimbingan Orangtua), D (Dewasa), dan SU (Semua Umur). Namun demikian sebelum diberlakukan ketentuan itu, SCTV telah secara aktif menentukan jam tayang programnya sesuai dengan karakter programnya. Dalam kurun waktu perjalanannya yang panjang, berbagai prestasi diraih dari dalam maupun luar negeri antara lain: Asian Television Awards (2004 untuk program kemanusiaan Titian Kasih ‘Pijar, 1996 program berita anakanak ‘Krucil’), Majalah Far Eastern Economic Review (3kali berturut-turut sebagai satu dari 200 perusahaan terkemuka di Asia Pasifik), Panasonic Awards ( untuk program berita, pembaca current affair pilihan pemirsa) .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Semua menjadikan SCTV semakin dewasa dan matang.
Untuk itu,
manajemen SCTV memandang perlu menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka sejak Januari 2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi lebih tegas dan dinamis :
“Satu Untuk Semua”.
a. Acara SCTV Berita -
Liputan 6 Pagi SCTV
-
Liputan 6 Siang SCTV
-
Liputan 6 Petang SCTV
-
Liputan 6 Malam SCTV
Sinetron -
ABG jadi Manten
-
Diam Diam Suka
-
Ganteng-ganteng Serigala
-
Emak Ijah Pengen ke Mekkah
-
Setetes Embun (impor dari RCTI tahun 2002-2003) mulai 30 Juli 2014
Musik -
Inbox
-
Musik Karnaval (program special tahunan)
-
Musik Special
-
Harmoni
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Infotainment -
Halo Selebriti
-
Was Was
-
Hot Shot
-
Status Selebriti
Ramadhan - Imsak & Doa niat berpuasa - Mengetuk Pintu Hati - Mutiara Hati Quraish Shahab
Variety Show -
Eat Bulaga Indonesia
-
I Like This
Talent Show -
Little Miss Indonesia
-
Super Boy Indonesia
-
Top Chef Indonesia
-
Indonesia’s Got Talent
-
Miss Celebrity
Acara Penghargaan -
SCTV Awards
-
SCTV Music Awards
-
Infotainment Awards
-
Inbox Awards
-
Liputan 6 Awards
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Olah Raga -
Liga Inggris Bersama Indosiar
-
UEFA Champion League
-
UEFA Europa League
-
SCM Cup
-
Capital One Cup
-
Friendly Match
Film -
Gala Sinema
-
Gala Hollywood
-
Gala Mandarin
-
Gala Keluarga
-
SCTV FTV Pagi
-
SCTV FTV Siang
-
SCTV FTV Utama
-
Film Layar Lebar Sabtu
-
Sinema Wajah Indonesia
Lain-lain -
Telekuis Ramadhan
-
Telekuis Menjelang SCTV Awards
-
Telekuis Menjelang SCTV Music Awards
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Ketersediaan Pancaran
Teresterial :
Ambon 10 VHF, Bandung 52 UHF, Banjarmasin 34UHF, Batam 47UHF, Cirebon 36UHF, Denpasar 31UHF, Gart 30 UHF, Jakarta 45 UHF, Kediri 53 UHF, Madiun 48 UHF, Makasar 35 UHF, Malang 46 UHF, Medan 35 UHF, Padang 47 UHF, Palembang 52 UHF, Samarinda 47 UHF, Semarang 35 UHF, Surabaya 34 UHF, Yogyakarta 34 UHF.
Satelit :
-
Indovision
Ch 89
-
TransVision
Ch 144
Kabel
-
First Media
Ch 10
4.1.3 Sekilas Surya Citra Media PT Surya Citra Media Tbk. (IDX: SCMA (http://www.idx.co.id/Home/ListedCompanies?CompanyProfile/tabid.89/ KODE_Q/SCMA/language/id-ID/Default.aspx) ) adalah kelompok perusahaan yang terkemuka. Saat ini , mayoritas sahamnya dikuasai oleh Elang Mahkota Teknologi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
PT. Surya Citra Media Tbk. Atau selanjutnya disebut ‘Perseroan’ , didirikan pada 29 januari 1999 dengan focus bidang usaha meliputi jasa multimedia, hiburan dan komunikasi, terutama di bidang pertelevisian. Perseroan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “SCMA” ini menyelenggarakan bidang usaha pertelevisian tersebut melalui anak usahanya, PT Surya Citra Televisi (SCTV), dimana Perseroan menguasai 99,99 persen sahamnya. Kepemilikan SCTV ini dilakukan secara bertahap, dimana pada tahun 2004, SCTV telah dimiliki sepenuhnya oleh SCM sebanyak 100 persen saham. Pada awal Mei 2013, PT Indosiar Karya Media tbk Bermerger dengann SCM. Hal inilah yang menjadikan stasiun televisi Indosiar, bersama SCTV.
Logo SCM
Unit Usaha a. Penyiaran - PT Surya Citra Televisi (SCTV) - PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar) - PT Omni Intivison ( O Channel)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
- PT Garuda Bintang Angganda (Garuda Vision TV) b. Rumah Produksi - Surya Citra Pictures - Frame Ritz - Studio X Production - Screenplay Productions - Genta Buana Paramita - Mega Kreasi Film - Amanah Surga Production Direktur Nama Direktur Sutanto Hartono Raden Alvin Widarta Sariaatmadja Grace Wiranata Lie Halim Harsiwi Achmad Emanuel Loe Soei Kim
Jabatan Direktur Direktur Utama Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
4.1.4 Elang Mahkota Teknologi Pada tahun 1983, Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) didirikan oleh Edi Kusnadi Sariaatmadja sebagai perusahaan layanan computer pribadi dan pernah menjadi distributor produk Compaq di Indonesia. Bisnis EMTEK berkembang pesat menguasai Surya Citra Media (induk SCTV) melalui PT.Abhitama Mediatama sejak tahun 2001. Pada tahun 2008, SCM dikuasai langsung oleh EMTEK.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Pada 1 Agustus 2004, EMTEK bersama PT. Mugi Rekso Abadi mendirikan stasiun televise local Jakarta yaitu ‘O Channel’ yang memfokuskan siarannya di wilayah Jabodetabek. Dan pada tahun 2009, kepemilikan O Channel telah 100 persen dimiliki EMTEK. Pada 1 Agustus 2010, EMTEK meluncurkan Rumah Produksi Screenplay Productions. Pada 13 Mei 2011, EMTEK resmi membeli saham Indosiar karya Media (induk Indosiar) 27,24 persen dari OT.Prima Visualindo.
Pada akhir penawaran tender wajib, EMTEK resmi
menguasai Indosiar dengan saham 84,77 persen. Pada 23 November 2011, EMTEK berhasil meluncurkan televisi berlangganan bermerek Nexmedia.
Nesmedia sendiri adalah televisi
berlangganan yang bisa dipasang dengan antenna televise biasa. Pada 6 Mei 2013, EMTEK resmi bergabung dengan Indo karya Media dengan penggabungan iniah yang menyebabkan perusahaan ini menguasai SCTV dan Indosiar yang diperusahaan oleh Surya Citra Media.
Logo EMTEK
Unit Usaha a. Divisi Media
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
- PT Surya Citra Media Tbk - PT. Surya Citra Televisi (SCTV) - PT. Indosiar Visual mandiri (Indosiar) - PT. Screenplay Productions (Rumah Produksi) - PT. Surya Citra Pesona - PT.Omni Intivision (O hannel) - PT. Animasi kartun Indonesia (Dreamtoon) - PT. Kreatif Media Karya (Liputan6.com) - PT. Tripar Multivison Plus (Tripar Multivision Plus)
b. Divisi Solusi - PT. Abhimata Citra Abadi * PT. Rintis Lingkar Nusantara - PT. Abhimata Persada * PT. Indopay Merchant Services (Indopay) - PT. Abhimata Mediatama - PT. Tangara Mitrakom - PT. Ekaprasarana Primatel - PT. Sakalaguna Semesta (I’m Shop) - PT. Astika Gerbang Timur c. Divisi Konektivitas - PT. Bitnet Komunikasindo - PT. Mediatama Anugrah Citra (Nexmedia)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
- PT. Elang Graha Propertindo - PT. Indosurya Menara Bersama
4.1.5 Logo Perusahaan
Makna logo baru SCTV menampilkan wujud matahari dalam bentuk utuh, bermakna kini SCTV berusia matang dalam wujudnya yang terbaik. Matahari tersebut menyinari teks SCTV yang berwarna biru, yang mewakili unsur langit. Hal ini mengandung makna SCTV yang selalu cerah, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif, serta menghibur dalam setiap programnya. Teks SCTV berkesan dinamis-modern, menyiratkan kemauan untuk terus berkembang sejalan dengan selera pemirsa dan kemajuan zaman. Teks SCTV yang berkesinambungan bermakna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal SCTV maupun antara SCTV dan para pemirsanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
4.1.6 Struktur Organisasi SCTV
Direksi Struktur dewan direksi SCTV saat ini adalah sebagai berikut: No.
Nama
Jabatan
1.
Sutanto Hartono
Direktur Utama
2.
Grace Wiranata
Direktur Keuangan
3.
Harsiwi Achmad
Direktur Program dan Produksi
4.
Hengkie Liwanto
Direktur Sales dan Marketing
Komisaris Struktur dewan komisaris SCTV saat ini adalah sebagai berikut:
No.
Nama
1.
R. Suyono
2.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Jabatan Komisaris Utama/Komisaris Independen
Komisaris
3.
Fofo Sariaatmadja
Komisaris
4.
Siti Hediati Hariyadi
Komisaris
5.
Budi Harianto
Komisaris
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
6.
Agus Lasmono
Komisaris Independen
4.1.7 Gambaran Umum Program Mata Air Program Mata Air adalah sebuah program talkshow religi yang ditayangkan secara lokal di wilayah tertentu dengan durasi 24 menit. Program Mata Air ini sudah memiliki transmitter atau pemancar sendiri disetiap daerah tanpa harus bekerjasama dengan televisi lokal daerah, contohnya Aceh, Jawa Timur, Bandung, Bali dan sebagainya. Program ini merupakan perbincangan antara host dan narasumber yang didatangkan langsung dari daerah sesuai dengan daerah yang akan ditayangkan dengan tema yang menarik dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Tema yang dihadirkan setiap episodenya pasti berbeda-beda dan tidak akan pernah sama. Sehingga banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan menonton program mata air ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Format Program:
4.2
a. Durasi
: 24 menit
b. On Air Type
: Taping
c. Judul Program
: Mata Air
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tanggal di 2 Februari –
2 April 2015 di SCTV. Dalam memproduksi sebuah program, hampir semua stasiun televisi harus melakukan beberapa proses untuk mendukung keberhasilan program itu sendiri. Faktor yang dipertimbangkan antara lain adalah bagaimana program tersebut dapat bertahan dan dapat diterima oleh masyarakat dan tidak dilupakan begitu saja. Setelah melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) di program ini yang sangat berpengaruh adalah Eksekutif Produser Endah Wulandari dan Issa Santana sebagai Produser dan Program Director Mario Sujatmoko. Kemudian mereka sepakat membentuk suatu program talkshow religi dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya. Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai Strategi Konten Tayangan Lokal Mata Air Oleh Stasiun Televisi SCTV untuk Menghasilkan Talkshow Berkualitas, sesuai dengan fokus penelitian pada hasil penelitian ini penulis hanya akan menguraikan strategi konten pada program Mata Air.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
4.2.1 Profil Program a. Penayangan program Mata Air di beberapa daerah di Indonesia Karena program mata air merupakan program yang ditayangkan untuk lokal daerah maka hanya daerah-daerah tertentu yang tersebar di Indonesia melalui tv lokal atas nama SCTV, seperti hasil wawancara penulis dengan Produser Program Mata Air (Issa Santana), yaitu: “Mata air itu diperuntukkan untuk 27 kota besar yang tersebar di Indonesia dimana di masing-masing kota mempunyai tv lokal atas nama SCTV. Setiap episode yang sudah kita buat itu nantinya akan didistribusikan dalam bentuk file dan nanti oleh orang programming SCTV disetorkan ke tiap-tiap 27 kota yang tersebar, agar distribusi tidak terlalu banyak maka dibagi menjadi 6 regional, regional 1 itu SumateraAceh, regional 2 Jawa Barat-Banten, regional 3 Jawa Tengah-DIY, regional 4 Jawa Timur-Bali, regional 5 Kalimantan-Sulawesi, dan regional
6 Nusa Tenggara-Papua.
Jadi
satu region itu nanti
penayangannnya akan sama dikota yang ada didalam regional tersebut.”57 Program Mata Air ini sudah memiliki transmitter atau pemancar sendiri disetiap daerah tanpa harus bekerjasama dengan televisi lokal daerah, contohnya Aceh, Jawa Timur, Bandung, Bali dan sebagainya. Pola transmit ke daerah untuk transfer materi Mata Air : 57
Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
1. CCF
: Close Circuit Feed yaitu jalur tersendiri yang tidak
bisa terdeteksi oleh TV receiver. Sudah ada sejak 20 tahun lalu. 2. FTP
: Yang saat ini menggunakan ini. Yaitu jalur
internet seperti youtube tetapi di stasiun penerima ada alat yang mengkonvert. 3. Sistim kirim melalui transmit dengan alat screamble (acak signal) di terima oleh stasiun daerah melalui unscreamble. 58 Program ini ditayangkan secara lokal oleh stasiun televisi SCTV dan sampai saat ini masih memproduksi program Mata Air karena kepedulian dan komitmen dengan KPID lokal. Karena sangat jarang stasiun televisi swasta yang menayangkan tayangan untuk lokal karena tidak bersifat komersil, tetapi SCTV saat ini masih tetap memproduksi untuk tayangan lokal. b. Kekuatan Tayangan Lokal Mata Air Seperti yang tertera dalam Undang-undang Penyiaran Tahun 2002 bahwa setiap stasiun televisi swasta memiliki jangkauan siaran terbatas sesuai dengan wilayah jangkauan siaran yang ditetapkan. Jadi, sebuah stasiun televisi di Jakarta, jangkauan siarannya adalah Jakarta dan sekitarnya. Siaran sebuah stasiun televisi swasta dapat menjangkau daerah di luar wilayah jangkauan siarannya hanya dengan perantaraan stasiun televisi yang berada di wilayah tersebut. Dan juga setiap stasiun televisi
58
Hasil Wawancara Dengan Switcher “Mata Air”. Jakarta. 22 April 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
swasta wajib memberikan hak siarnya sebesar 20% untuk tayangan lokal. Untuk itu lah stasiun televisi SCTV sampai saat ini masih memproduksi program untuk tayangan lokal, seperti yang dikatakan oleh Eksekutif Produser Program Mata Air (Endah Wulandari) yaitu : “Karena kepedulian dan komitmen dengan KPID lokal, sebenarnya kalau dalam bahasa komersil kita membuang uang karena program ini tidak ada rating dan share jadi tidak ada pemasukan”.59 Jadi dapat disimpulkan bahwa program Mata Air merupakan program untuk lokal yang diproduksi di pusat (Jakarta) tetapi untuk ditayangkan didaerah dan karena bentuk kepedulian dan komitmen dengan KPID maka Mata Air masih tetap bertahan walaupun tidak ada keuntungan materi yang didapatkan untuk pihak perusahaan. c. Tujuan program Mata Air Acara Talkshow ini mempunyai tujuan selain untuk memberikan hiburan yang berkualitas kepada publik tentang masalah yang sedang menjadi perhatian masyarakat, dikemas secara menarik. Dengan hasil wawancara penelitian dengan Produser bahwa program ini mempunyai tujuan untuk : “Tujuan program religi mata air ini adalah agar mendidik masyarakat Indonesia dan mensyiar kepada mereka bahwa SCTV merupakan salah satu stasiun tv di Indonesia yang diperuntukkan untuk keluarga, 59
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 16 Februari 2015. 11.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
tayangannya pun tidak hanya hiburan, tetapi juga kita seimbangkan dengan program religi yang bervariatif dan tidak monoton.”60 Dari hasil penjelasan diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari program mata air adalah mendidik dan juga mensyiarkan kepada masyarakat, dikemas secara menarik. Jadi, mata air ingin memberikan tontonan yang berbeda dari program talkshow lainnya dan dibuat semenarik mungkin agar dapat tersampaikan syiarnya. d. Target Audiens program Mata Air
Keberhasilan media penyiaran sangat ditentukan oleh kemampuan pengelolanya dalam memahami audiensnya. Dalam hal ini audien dipahami dengan menggunakan pendekatan ilmu pemasaran karena audien adalah konsumen yang memiliki kebutuhan terhadap program (produk). Maka setiap program pasti memiliki target audiens masing-masing seperti hasil wawancara peneliti dengan produser mata air, yaitu:
“Target audiens untuk program mata air yaitu ABC dengan usia diatas 30 tahun yaitu ibu-ibu terutama karena biasanya yang paling sering menonton tayangan religi pada saat subuh adalah ibu-ibu.”61 Karena program Mata Air merupakan program religi dan tayang pada waktu subuh maka target audiens untuk program ini biasanya sudah pasti usia dewasa khususnya ibu-ibu yang sudah terbangun diwaktu subuh. 60 61
Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
e. Keuntungan dari program mata air
Stasiun penyiaran swasta bersifat komersial dan bertujuan mengejar keuntungan, untuk itu setiap stasiun televisi swasta saling berlomba memberikan yang terbaik untuk masyarakat agar mendapatkan rating dan dari rating tersebut perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Tetapi tidak untuk program mata air, Karena program ini tidak ada rating dan share program ini murni karena bentuk komitmen dan tanggung jawab dari SCTV terhadap KPID, seperti yang dikatakan oleh Eksekutif Produser mata air, yaitu:
“Tidak ada keuntungan, paling hanya syiarnya aja. Tidak ada pemasukan karena tidak ada rating share. Karena kami bertanggung jawab dan sudah berkomitmen dengan KPID.”62 Sama seperti halnya yang dikatakan oleh Produser mata air, bahwa program mata air hanya bentuk rasa tanggung jawab SCTV dengan KPID tanpa harus memikirkan komersil atau keuntungan dari program. “Sebenarnya seluruh program religi yang ada di SCTV tidak profit orientit jadi memang karena tanggung jawab sosial bahwa kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab kepada seluruh masyarakat di Indonesia kita harus bisa mendidik mereka dan mensyiar kepada mereka bahwa SCTV merupakan salah satu stasiun tv di Indonesia yang
62
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 16 Februari 2015. 11.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
diperuntukkan untuk keluarga, tayangannya pun tidak hanya hiburan, tetapi juga kita seimbangkan dengan program religi yang bervariatif dan tidak monoton.”63 Dari hasil wawancara penulis dengan eksekutif produser dan produser diatas dapat disimpulkan bahwa memang program mata air sama sekali tidak mengharapkan keuntungan program karena memang tidak adanya rating dan share dan program mata air ini bukan untuk dijual tetapi memang karena wujud kepedulian dan komitmen rasa tanggung jawab terhadap KPID. f. Kelebihan dan kekurangan program Mata Air Kekurangan dan kelebihan merupakan hal yang tidak mungkin terlepaskan dari manusia, karena kekurangan dan kelebihan pasti dimiki oleh setiap manusia karena tidak adanya kesempurnaan. Sama halnya dengan program yang dibuat oleh manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan dan program mata air pun pasti masih ada kekurangan dan juga pasti memiliki kelebihan. Menurut Endah Wulandari, Eksekutif Produser Mata Air: “Kelebihannya dari mata air ini banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari mata air Karena tema setiap episode tidak pernah ada yang sama. Kekurangannya mengeluarkan uang banyak, kalau studio sedang renovasi kita harus break dulu.” 63
Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Sedangkan menurut Issa Santana, produser Mata Air: “ Kelebihan program mata air yaitu menampilkan tema yang bervariatif, manarik dan bermanfaat, selain itu dalam 1 hari mata air bisa menyelesaikan shooting untuk 8-9 episode. Sedangkan kekurangannya adalah Jam tayang terlalu pagi, sekitar jam setengah 4 subuh untuk Indonesia barat”.
4.2.2 Pra Produksi a. Strategi Konten dalam Mengkreatif Mata Air untuk Menghasilkan Talkshow Berkualitas Strategi
merupakan
kegiatan
penentuan
tujuan
dalam
mempersiapkan rencana dan membuat perencanaan (planning) serta manajemen untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditargetkan sesuai dengan visi-misi yang ingin dicapai. Acara talkshow ini mempunyai strategi selain dengan bekerja sama (team work) dengan baik tetapi juga harus memiliki jaringan komunikasi yang baik serta menjaga tim untuk tetap bekerja dengan semangat dalam suasana yang nyaman. Dengan hasil wawancara penelitian dengan Eksekutif Produser bahwa program ini memiliki strategi konten yaitu : “Sebenarnya kalau untuk program religi kontennya hanya itu itu saja, paling hanya setiap episode tema tidak pernah ada yang sama selalu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
berbeda dan juga narsum yang didatangkan langsung dari daerah tersebut”64 Sama pula dengan hasil wawancara peneliti bersama Produser Mata Air (Issa Santana) yang mengatakan bahwa startegi konten dari tim mata air adalah dengan memberikan tema-tema yang menarik dan berbeda di setiap episode. “Strategi konten yang digunakan yaitu dengan mencari tema-tema yang menarik, tema-tema yang dibutuhkan masyarakat sebagai obat penyejuk hati, tema yang berkaitan dengan issu-issu yang terjadi pada saat itu, misalnya tentang isis dan sebagainya. Dan juga menentukan narsum lokal yang memang berkompeten yang sudah dikenal didaerahnya masingmasing dan yang pasti pembawaannya harus yang komunitatif dan good looking. Dan juga membuat set yang baru untuk menyesuaikan dengan tayangan nasional”.65 Dari hasil wawancara penulis dengan eksekutif produser dan produser dapat disimpulkan bahwa strategi konten yang menarik yang berkaitan dengan issu-issu yang sedang happening dikalangan masyarakat adalah yang disukai oleh audiens, walaupun sebenarnya untuk religi tema nya adalah itu-itu saja tetapi dengan dikemas secara menarik itu membuat program mata air masih digemari di masyarakat lokal.
64
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 16 Februari 2015. 11.30 Wib. SCTV 65 Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
b. Pemilihan konten tema yang menarik Menentukan tema merupakan hal terpenting dalam sebuah program talkshow, karena tema yang akan memberikan isi atau konten dari program itu sendiri, seperti hasil wawancara penulis dengan eksekutif produser yang mengatakan bahwa: “Pemilihan tema yang menarik berdasarkan masukan dari kita dan bertemu dengan narasumber diolah kemudian menjadi tema. Dengan pertimbangan yang paling menarik dan sedang happening dikalangan masyarakat”.66 Karena mata air tidak memiliki tim kreatif maka untuk pemilihan tema yang menentukan adalah produser dan eksekutif produser kemudian dibicarakan lagi dengan narasumber seperti apa tema yang menarik dan cocok untuk dibawakan. c. Perbedaan strategi konten daerah misalnya Jawa dan Sumatera Keanekaragaman suku, budaya, dan agama di Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan hal yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan, karena perbedaan itu lah yang menyatukan masyarakat Indonesia untuk saling bertoleransi antar suku, budaya, dan agama. Setiap daerah pasti memiliki ciri khas atau adat istiadat tersendiri yang biasa dilakukan didaerahnya 66
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 23 Maret 2015. 13.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
msing-masing. Dan hal ini juga berpengaruh dengan strategi konten yang akan dibawakan pada setiap episode mata air. Dengan hasil wawancara penelitian dengan Produser bahwa perbedaan strategi dalam konten produksi mata air yaitu : “Pasti beda karena disesuaikan dengan karakteristik kota tersebut, walaupun kita tidak datang ke daerah tersebut tetapi kita mengundang narsum langsung dari daerah tersebut kita tetap mempertahankan dan tidak menghilangkan ciri khas dari daerah tersebut.”67 Dapat disimpulkan bahwa program mata air ini mempertahankan kontennya dengan mendatangkan narasumber langsung dari daerah masing-masing dan narasumber yang didatangkan pun merupakan tokoh agama yang sudah terkenal atau mempunyai nama di daerah tersebut. d. Pentingnya tim kreatif Kreatif merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam suatu penayangan program, tanpa adanya kreatif mungkin program tersut akan hambar atau biasa saja dan akan membuat audiens cepat bosan dengan tayangan yang hanya itu-itu saja, maka dari itulah diperlukannya tim kreatif dalam sebuah program, tetapi dalam program mata air ini tidak ada tim kreatif seperti yang dikatakan oleh Eksekutif Produser mata air, yaitu :
67
Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
“Tidak, yang dimaksud tim kreatif itu bukan sekedar dari bagian kreatif. Tapi Eksekutif poduser dan produser pun termasuk melibatkan narsum lokal itu termasuk bagian dari kreatifnya tanpa tim kreatif “.68 Program mata air ini membuktikan bahwa tanpa tim kreatif pun mata air tetap dapat memproduksi dengan tema dan kemasan yang menarik sehingga banyak diminati oleh audiens khususnya ibu-ibu. e. Rating dan share program mata air Rating merupakan indikasi populer atau tidaknya suatu tayangan, sehingga mempengaruhi harga jual spot iklan atau commercial break. Selain itu juga mempengaruhi harga blocking pihak sponsor. Untuk itu setiap stasiun televisi saling berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu program agar banyak ditonton oleh masyarakat agara mendapat rating yang tinggi, tetapi untuk program mata air tidak ada rating dan share seperti yang dikatakan oleh Produser mata air, yaitu: “Sebenarnya seluruh program religi yang ada di SCTV tidak profit oriented jadi memang karena tanggung jawab sosial bahwa kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab kepada seluruh masyarakat di Indonesia kita harus bisa mendidik mereka dan mensyiar kepada mereka bahwa SCTV merupakan salah satu stasiun tv di Indonesia yang diperuntukkan untuk keluarga, tayangannya pun tidak hanya hiburan,
68
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 23 Maret 2015. 13.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
tetapi juga kita seimbangkan dengan program religi yang bervariatif dan tidak monoton.”69 Program mata air adalah salah satu dari sekian banyak stasiun televisi nasional yang masih bertanggung jawab dan berkomitmen dengan KPID walaupun program tersebut tidak memiliki rating dan share karena memang tidak ada keuntungan dari tayangan tersebut, hanya sebagai wujud tanggung jawab dan komitmen SCTV dengan KPID. f. Pemilihan narasumber di setiap daerah Pemilihan narasumber sangat diperhatikan dalam program talkshow khususnya mata air, karena mata air adalah program untuk tayangan lokal maka narasumber juga sangat berpengaruh besar karena narasumber didatangkan langsung dari masing-masing daerah dan yang sudah memiliki nama di daerah tersebut. Seperti yang dikatakan oleh eksekutif produser mata air, yaitu : “Kami,
atas
sepengetahuan
pimpinan
programming,
dengan
pertimbangan masukan dari KPID lokal jadi ada masukan dari lokal, kita memilih ustad yang mampu bukan dari segi ilmu tapi juga secara look bagus dan juga mempunyai nama di daerah”.70 Dapat disimpulkan bahwa walaupun mata air adalah program yang tidak mencari keuntungan tetapi tetap memberikan tayangan yang terbaik 69
Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 23 Maret 2015. 13.30 Wib. SCTV 70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
dengan mendatangkan narsum langsung dari daerah masing-masing pasti membutuhkan lebih banyak lagi biaya yang dikeluarkan tetapi mata air tetap memberikan yang terbaik untuk tayangan lokal. g. Menentukan tayang produksi mata air Suatu media penyiaran harus menyadari suatu prinsip dasar dalam mengelola program siarannya bahwa setiap menit dalam setiap hari waktu siaran memiliki perhitungan sendiri. Ada audien untuk setiap waktu siaran selama 24 jam sehari dan ada persaingan untuk merebut audien itu dalam setiap menitnya. Program siaran tidak hanya bersaing dengan program siaran sejenis tetapi juga dengan media lainnya. Pengelola program idealnya akan berupaya agar audien dapat terus menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran bersangkutan. Namun pada kenyataannya tidak ada media penyiaran yang seluruh acaranya disukai oleh audien.dan untuk program mata air yang menentukan penayangan produksi program adalah eksekutif produser dan produser seperti yang dikatakan oleh eksekutif produer mata air, yaitu: “Yang menentukan adalah EP dan Produser. Setelah PA selesai shooting, kemudian kita mendapatkan tema kita susun daily report, kemudian dipakai oleh produser untuk menyusun matrix penayangan program. Jadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
programming mengikuti matrix yang ada dikita, kecuali tiba-tiba ada perubahan penayangan kita mengikuti perubahan dari programming.”71
4.2.3 Produksi
a. Tugas Pengarah Acara Hasil wawancara peneliti dengan Pengarah Acara mata air (Mario Sujatmoko) yang menjelaskan tugas seorang PD saat sebelum mulai produksi sampai produksi selesai, dimana untuk menjadi seorang PD harus detail sekali dalam meneliti setiap kekurangan-kekurangan yang mungkin akan terjadi pada saat produksi.
“Kalau di mata air karna ini program religi, beda dengan program lain ini agak lebih simple hanya menggunakan 3 kamera, talkshow tidak begitu ribet dan simple persiapan tidak terlalu ribet,hanya ada host dan narasumber. Yang dilakukan program director itu mengecek setting dan lokasi suting, bagaimana kondisi lighting,setting art nya, angel kamera, audio bagaimana clip on nya. Kondisi mic, backsound, dan juga materi pelengkap lain, recordingnya, kemudian juga obb karena program ini tidak ada editing jadi langsung dari obb music awal, materi, isi sampai credit tittle itu sudah harus disiapkan jd tidak ada editing, selesai suting bisa langsung tayang. Yang dilakukan pd untuk mata air yaitu tidak boleh
71
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 23 Maret 2015. 13.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
lepas, karena tugas PD yaitu menyatukan beberapa elemen menjadi satu bentuk menjadi sebuah program.”72
Dari hasil wawancara penulis dengan pengarah acara diatas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa seorang PD memikili peranan yang begitu penting saat produksi, karena PD lah yang bertanggung jawab penuha atas pengambilan gambar dan juga seluruh kru yang terlibat atas arahan dari PD, dan untuk menjadi seorang PD juga harus jeli dan teliti sekali pada saat produksi berlangsung tidak boleh lengah sedikit karena akan fatal akibatnya.
b. Pengetahuan program director dalam memproduksi Mata Air Seorang pengarah acara penting untuk mengetahui apa saja yang harus dikerjakan sebagai seorang pengarah acara karena pengarah acara lah yang menentukan gambar dan angel seperti apa yang cocok untuk dipakai/diambil, karena dengan hasil
gambar yang bagus akan
memperngaruhi kualitas program yang baik,seperti yang dikatakan oleh pengarah acara mata air, yaitu:
“Program director secara umum, itu harus bisa menyatukan beberapa elemen jadi paling tidak terutama kalau disini harus mengerti komposisi gambar itu sangat penting untuk seorang PD bagaimana gambar menjadi bagus jadi PD harus bisa tahu komposisi gambar, pencahayaan juga 72
Hasil Wawancara Dengan Pengarah Acara “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
harus tau cukup kurang atau tidak karena dari pencahayaan bisa menciptakan sebuah gambar yang bagus. Kenudian juga dari audio levelnya cukup atau tidak. Untuk elemen yang lain paling tidak pd harus bisa macam-macam. Kalau dia programnya music paling tidak dia harus tau music dari music itu pasti ada gerak jadi paling tidak dia juga harus mengerti seni tari, warna juga penting bagi PD, komposisi warna kalau lightingnya begini dicampur lighting seperti ini dan setnya dengan colour seperti ini nah itu paling tidak harus mengerti.”73
Dari hasil wawancara penulis dengan pengarah acara dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang pengarah acara bukanlah mudah da nasal mengambil gambar tetapi kita harus bisa mengerti komposisi gamabar seperti apa agar dapat disatukan menjadi gambar yang utuh dan enak dilihat.
c. Pengarahan oleh pengarah acara kepada kru Agar tidak terjadi miss communication pada saat produksi berlangsung biasanya seorang pengarah acara memberikan pengarahan sebelum produksi agar semua kru dapat bekerja dengan sepenuh hati, seperti yang dikatakan oleh pengarah acara mata air, bahwa seorang pekerja televisi adalah seorang pekerja seni maka kita harus bisa bekerja dengan hati untuk menciptakan suatu bentuk seni dengan baik. 73
Hasil Wawancara Dengan Pengarah Acara “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
“PD harus bisa mengajak kerjasama kru dalam segala bidang, semua kru bisa disatukan oleh program director, bagaimaa PD bisa berkomunikasi dengan semua kru sehingga program yang dilakukan tidak terjadi ganjalan-ganjalan, karena ini pekerjaan seni bagaimana seluruh kru bisa bekerja dengan hati untuk menciptakan suatu bentuk seni dengan baik.” Dapat disimpulkan bahwa seorang PD itu tidak bekerja hanya seorang diri, tetapi PD lah yang mempunyai hak mengatur pada saat produksi kepada kru lain agar tidak terjadi kesalahpahaman karena PD yang bertanggung jawab besar atas pengambilan gambar yang sudah diambil oleh kamera, untuk itu seorang PD harus mempu mengajak dan bekerja sama dengan baik oleh seluruh kru agar keinginan PD dengan kru yang lain sejalan dan dapat dilakukan dengan senang hati.
d. Keinginan produser dengan pengarah acara
Terjadinya miss communication merupakan hal yang sering terjadi dalam dunia pekerja, untuk menghindari hal tersebut terjadi diperlukan kerjasama yang baik, seperti produser dengan pengarah acara agar tidak terjadi bentrok atau tidak sesuai dengan keinginan dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik dari kedua belah pihak, seperti yang dikatakan oleh eksekutif produser mata air dalam wawancara dengan peneliti, yaitu:
“Pastinya, bahwa produksi sebuah program seorang sutradara itu menterjemahkan konsep yang sudah dibuat oleh tim kreatif. Pada saat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
ada narsum dihadirkan kemudian konsepnya seperti apa diterjemahkan dalam bentuk visual yang menterjemahkan adalah pengarah acara. Jadi selama ini tidak pernah ada benturan apapun, aman-aman saja.”74
Seperti yang dikatakan oleh eksekutif produser mata air, bahwa dalam program mata air tidak ada miss communication yang berlebihan karena kerjasama yang baik dan selalu menjaga komunikasi antara produser dan pengarah acara sehingga tidak pernah terjadi bentrok dalam hal produksi.
4.2.4 Pasca Produksi Pada program Mata Air ini tidak ada pasca produksi karena diselesaikan langsung pada saat produksi. Yang ada hanya evaluasi program pada tahap pasca produksi.
a. Evaluasi hasil program Evaluasi pada pasca produksi selalu dilakukan oleh setiap kru, dimana pada tahap evaluasi lah kita dapat mengetahui mana saja yang masih kurang dan harus diperbaiki, karena dengan adanya evaluasi kita bisa memperbaiki diri untuk menuju yang lebih baik lagi, hari ini sudah bagus, besok, atau lusa harus lebih bagus lagi dan begitu seterusnya. Seperti yang dikatakan oleh Endah Wulandari dari hasil wawancara penulis, yaitu : 74
Hasil Wawancara Dengan Produser “Mata Air”. Jakarta. 19 Februari 2015. 12.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
“Selalu ada evaluasi meskipun bukan program jualan meskipun bukan program yang dihitung rating sharenya bukan program yang bersaing dengan tv lain. Kita tetap memperhatikan kualitas dari program itu sendiri.”
Dapat disimpulkan bahwa menurut Endah Wulandari walaupun program mata air ini tidak untuk jualan atau yang dihitung dari rating dan sharenya tetapi program mata air tetap harus memperhatikan kualitas programnya dengan tetap melakukan evaluasi setelah selesai produksi.
4.3 Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap eksekutif produser, produser, dan program director dalam strategi konten tayangan lokal mata air menggunakan beberapa strategi khusus dalam program talkshow Mata Air di SCTV. Disini lah pentingnya peran eksekutif produser, produser, dan program director bagaimana program mata air ini tetap berjalan walaupun program tersebut tidak ada rating dan share tetapi masih banyak diminati dikalangan masyarakat karena konten yang diberikan selalu kreatif dan inovatif. Untuk memberikan hasil terbaik dalam program mata air ini, tidak hanya terfokus pada saat pra produksi saja tetapi juga produksi dan pasca produksi juga hal yang tidak terlepaskan dari sebuah produksi program. Karena untuk menghasilkan program yang baik bukan hanya memikirkan pada saat pra produksi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
saja tetapi juga produksi dan pasca produksi walaupun yang terpenting adalah persiapan sebelum produksi. Walaupun program mata air ini tidak memiliki rating dan share tetapi program ini masih berjalan sampai saat ini karena bentuk komitmen dan tanggung jawab SCTV dengan KPID, SCTV sendiri tidak mendapatkan hasil ataupun keuntungan sama sekali dari program mata air ini, tetapi SCTV seperti menyumbang untuk program daerah. Sehingga biaya produksi untuk program mata air adalah dari pihak perusahaan SCTV, seperti hasil wawancara yang penulis lakukan dengan eksekutif produser mata air, yaitu: “Dari SCTV, kan ada in-house produksi program. Budget setiap saat dibuat oleh tim produksi dan dibantu oleh admin budget.”75 Dengan tidak adanya rating dan share dan biaya produksi tidak berasal dari iklan ataupun sponsor tetapi pihak SCTV masih bekerjasama untuk make up dan juga kostum yang digunakan oleh host dan narasumber, berikut hasil temuan penulis dari hasil wawancara dengan eksekutif produser mata air: “Tidak ada, kita hanya bekerjasama kalau sponsor itu lebih kepada program yang dijual kalau dalam bahasa kami, kalau busana bisa dikatakan endorse. Misalnya, ustad membawa koleksi lokal MM Collection itu dari lokal Makassar
75
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 23 Maret 2015. 13.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
beliau membawa jadi tamplatenya juga MM Collection kerjasama dalam artian makeup dan kostum.”76 Selain tidak adanya rating dan share, program mata air ini juga tidak memiliki tim kreatif seperti program-program lainnya, sebenarnya tim kreatif merupakan hal yang sangat penting untuk sebuah program karena dari tim kreatif lah muncul ide-ide dan tema yang menarik untuk dibawakan setiap episodenya, tetapi program mata air membuktikan tanpa adanya tim kreatif pun mata air tetap berjalan dan tetap menayangkan tema-tema yang kreatif dan inovatif, berikut hasil temuan dari wawancara penulis dengan eksekutif produser yang mengatakan bahwa: Kami tidak ada tim kreatif, yang dimaksud tim kreatif itu bukan sekedar dari bagian kreatif. Tapi Eksekutif poduser dan produser pun termasuk melibatkan narsum lokal itu termasuk bagian dari kreatifnya tanpa tim kreatif. Dalam program talk show Mata Air dapat dipaparkan bahwa perencanaan awal untuk program talk show Mata Air tersebut adalah menentukan acara yang akan ditayangkan serta audiencenya, yaitu penonton pendengar adalah faktor paling penting dan menentukan apakah stasiun penyiaran dalam hal ini ialah SCTV dalam merencanakan program talk show bisa diterima baik oleh audience. Selain itu juga pentingnya menentukan tema-tema yang menarik agar audiens tidak bosan dengan tema yang hanya itu-itu saja. Dan juga narasumber yang
76
Hasil Wawancara Dengan Eksekutif Produser “Mata Air”. Jakarta. 23 Maret 2015. 13.30 Wib. SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
didatangkan tidak hanya asal mengundang tetapi narasumber yang didatangkan yang benar-benar mengerti dengan tema yang dibawakan juga good looking. Demikian pula dengan strategi yang dijalankan oleh tim produksi program Mata Air ada tujuan yang ingin dicapai dari produksi program ini yaitu menampilkan sebuah program talk show religi namun dalam pengemasan yang lebih rileks yang berbeda dari program yang lainnya. Tim produksi mata air selalu memberikan sesuatu yang lebih baru misalnya dengan mengganti set studio menjadi lebih baru lagi agar audiens tidak bosan dengan pemandangan set yang hanya itu saja. Dalam menterjemahkan ide tersebut, ditemukan kendala-kendala saat produksi yang dihadapi tim produksi, seperti narasumber yang belum bersedia datang atau telat datang. Juga peralatan produksi yang sudah terlalu lama sehingga mempengaruhi kualitas gambar. Namun bukan berarti kendala tersebut menghambat ide-ide yang muncul. Tim produksi mencari cara bagaimana ide-ide yang telah direncanakan dapat terealisasikan. Pada media massa khususnya industry pertelevisian, ide menjadi suatu hal yang sangat penting guna membuat suatu program acara agar lebih bervariatif dan menarik. Selain itu persaingan di industry pertelevisian sangatlah ketat. Televisi yang merupakan salah satu industry kreatif, tanpa adanya ide kreatif dan inovatif maka televisi tersebut bisa mati. Karena penonton pun akan jenuh dan bosan karena tidak adanya sesuatu yang baru.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Tim produksi program “Mata Air” merupakan tim yang menjadi satu kesatuan dalam memproduksi program “Mata Air”. Program “ Mata Air” merupakan suatu program talk show yang bersifat religi. Dari hasil penelitian yang didapatkan penulis, dapat dijelaskan bahwa strategi yang dijalankan tim produksi “Mata Air” dalam upaya membuat konten yang menarik lebih kepada tingkat kreatifitas dan kejelian produser untuk tanggap dalam membuat tema yang menarik. Semakin menarik tema yang akan dibahas maka semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk selalu menonton program “Mata Air”. Tim produksi program “Mata Air” sudah menjalankan strategi konten sesuai dengan keinginan produser, mulai pada saat pra produksi, produksi dan pasca produksi, namun menurut penulis strategi yang mereka jalankan itu masih kurangnya upaya dan usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan oleh tim produksi “Mata Air”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/