BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Instrument 4.1.1 Validitas instrument Hasil perhitungan instrument pretest dan posttest yang terdiri dari 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban untuk pretest dan 30 butir soal dan 4 alternatif pilihan jawaban untuk posttest. Uji coba instrument dilaksanakan di SMP Dua Mei Banjaran kelas VIII yang diikuti oleh 30 orang responden. Dari hasil analisis perhitungan validitas dengan menggunakan rumus product momen person, diperoleh beberapa butir soal yang pengujian tingkat signifikannya jelek atau ada beberapa butir soal yang tidak valid yaitu: Tabel 4.1 Validitas soal pretest uji instrument No. Soal Keterangan Sangat tinggi Tinggi 1,2,4,5,7,8,9,11,12,13,16,19,20,21,22,23,24, Cukup/sedang 25,26,29,30 3,6,14,15,17,27,28 Rendah 10,18 Sangat rendah Tabel 4.2 Validitas soal posttest uji instrument No. Soal 12,13,20,30 3,4,6,7,8,9,10,11,14,16,17,19,22,23,25,28 1,2,5,15,18,21,24,26,27,29
49
Keterangan Sangat tinggi Tinggi Cukup/sedang Rendah Sangat rendah
50
Soal yang tidak valid mendapatkan revisi sehingga soal dapat dipakai lagi dan jumlah soal tetap 30 butir soal. Selanjutnya diuji tingkat signifikannya dengan menggunaan uji t dengan dk=n-2=30-2=28 dan tingkat kepecayaan 95% maka menghasilkan t-tabel adalah 2,05. Hasil ini menunjukkan t-hitung>t-tabel, dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diujicobakan pada penelitian.
4.1.2 Reliabilitas instrument Hasil perhitungan reliabilitas pretest dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson, diperoleh rhitung > rtabel pada taraf signifikan 0.05 dengan dk=n-2. Berdasarkan perhitungan tersebut maka dilihat bahwa rhitung > rtabel (0.88 > 0.35), maka berdasarkan criteria bahwa instrument yang diujicobakan reliable karena terbukti bahwa rhitung > rtabel. Kemudian
hasil
perhitungan
reliabilitas
posttest
dengan
menggunakan rumus Product Moment Pearson, diperoleh rhitung > rtabel pada taraf significant 0.05 dengan dk=n-2. Berdasarkan perhitungan tersebut maka dilihat bahwa rhitung > rtabel (0.89 > 0.35), maka berdasarkan criteria tersebut bahwa instrument yang diujicobakan reliable karena terbukti bahwa rhitung > rtabel.
51
4.1.3 Indeks Kesukaran Instrument Hasil perhitungan indeks kesukaran srtiap butir soal pretest dari 30 soal dan 30 butir soal posttest yang diujicobakan menghasilkan:
Tabel 4.3 Indeks Kesukaran soal pretest uji instrument
No. Soal 5,15,28, 2,3,4,6,7,8,10,12,14,16,18,20,21,22,23,26,27,29 1,9,11,13,17,19,24,25,30 -
Keterangan Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Sangat mudah
Tabel 4.4 Indeks Kesukaran soal posttest uji instrument
No. Soal 5,6,7,8,12,14,15,16,18,20,21,22,23,26,27,28 1,2,3,4,9,10,11,13,17,19,24,25,29,30 -
Keterangan Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Sangat mudah
52
4.1.4 Daya Pembeda Instrument Hasil perhitungan daya pembeda instrument penelitian direvisi bila indeks daya pembeda DP < 0.20. Item tes diperbaiki optionnya, apabila indeks daya pembeda DP > 0.70. kemungkinan jawaban harus direvisi atau diganti apabila salah kecoh. Tabel 4.5 Daya Pembeda soal pretest uji instrument No. Soal 3,4,17,21,22, 1,2,5,6,7,8,9,11,12,13,16,19,20,23,24,26,27,29,30 14,15,18,25,28, 10
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Jelek Sangat Jelek
Tabel 4.6 Daya Pembeda soal posttest uji instrument No. Soal 5,6,11,16,17,18,20,22,23,28 2,3,4,7,8,9,12,13,14,15,19,25,27,29,30 1,10,21,24,26, -
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Jelek Sangat Jelek
Disimpulkan bahwa dari 30 butir soal pretest yang diujicobakan terdapat 6 soal yang harus direvisi yaitu no. 10, 14, 15, 18, 25, 28 dan tidak terdapat soal yang harus direvisi optionnya. Sedangkan dari 30 butir soal posttest yang diujicobakan terdapat 5 soal yang harus direvisi yaitu no. 1, 10, 21, 24, 26 dan tidak terdapat soal yang harus direvisi optionnya.
53
4.2. Hasil Penelitian Sebagaimana telah diungkap sebelumnya, pada penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sebelum dilakukan pembelajaran peneliti memberi tes awal (pretest) kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya dilaksanakan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menumbuhkan sikap-sikap yang positif terhadap pelajaran, dan kemudian memberikan materi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan, dalam penelitian ini yang dimaksud adalah model pembelajaran Tutor Sebaya. Guru menegaskan kepada siswa bahwa pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya, siswa akan dibantu oleh tutor-tutor sebaya yang tak lain adalah temannya sendiri. Penunjukan siswa sebagai tutor sebaya berdasarkan pada data nilai siswa pada pokok bahasan sebelumnya, sehingga didapatkan siswa-siswa yang dianggap berkompeten untuk dapat menjadi tutor-tutor sebaya. Sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya, para tutor tersebut diberikan pelatihan tutorial, sehingga mereka tahu dengan tugas mereka sebagai tutor. Pelatihan
54
ini diadakan sebanyak dua kali pertemuan dan dilakukan di luar jam pelajaran sekolah (sepulang sekolah). Pada awal pembelajaran, guru menjelaskan secara umum tentang materi yang akan dipelajari pada hari itu, kemudian untuk lebih menguatkan pemahaman siswa, guru memberikan lembar kerja siswa yang berisi tentang soal-soal yang berhubungan dengan materi yang baru saja disampaikan. Para tutor
membantu
teman-temannya
yang
mengalami
kesulitan
dalam
mengerjakan lembar kerja siswa tersebut, tetapi jika tutor tersebut juga mengalami kesulitan maka dapat meminta bantuan kepada guru, sehingga guru dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar mereka dapat memahami materi yang telah diajarkan. Masing-masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok, sehingga dalam suatu kelompok masing-masing terdapat seorang tutor sebaya untuk membantu dan membimbing kelompok tersebut dalam memahami materi yang diberikan. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya berlangsung, guru berkeliling kelas untuk memantau kegiatan tutorial dan apabila terlihat ada kesulitan guru memberikan bimbingan.
55
Proses Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen No Hari/tanggal Selasa 1. Apersepsi 4 Mei 2010
2. Guru
Kegiatan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. 3. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi menggunakan rumus dan fungsi pada Microsoft Excel. 4. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. 5. Tutor-tutor sebaya disebar pada tiap-tiap kelompok secara merata. 6. Guru memberikan latihan. 7. Tiap tutor membimbing masing-masing kelompoknya untuk menyelesaikan latihan yang telah diberikan. 8. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 9. Guru memberikan tugas rumah Selasa
1. Apersepsi
11Mei 2010
2. Membahas bersama tugas rumah 3. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. 4. Guru mereview materi pelajaran yang terdahulu 5. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. 6. Tutor-tutor sebaya disebar pada tiap-tiap kelompok secara merata. 7. Guru memberikan latihan untuk dikerjakan di ruang praktek computer. 8. Tiap tutor membimbing masing-masing kelompoknya untuk menyelesaikan latihan yang telah diberikan.
56
9. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 10. Guru memberikan tugas rumah Selasa
Tes akhir materi pokok bahasan menggunakan rumus dan
18Mei 2010
fungsi
Proses Pembelajaran pada Kelompok Kontrol Pada awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan, yaitu tentang pokok bahasan Penggunaan Rumus dan Fungsi pada Microsoft Excel. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal penting di buku catatan mereka masing-masing. Selanjutnya guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang baru saja disampaikan. Guru memberikan latihan soal atau tugas rumah untuk dikerjakan oleh tiap-tiap siswa. Guru bersama siswa mengevaluasi atau membahas soal tersebut dan membuat kesimpulan bersama-sama. Pembelajaran ini dapat dilakukan pada setiap pertemuan sesuai dengan materi yang tercantum pada Rencana Pembelajaran. Untuk lebih jelasnya proses pembelajaran pada kelompok kontrol dapat digambarkan dalam tabel berikut ini.
No Hari/tanggal Kegiatan Rabu, 1. Apersepsi 5 Mei 2010 2. Membahas bersama tugas rumah 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. 4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi
57
yang akan dibahas hari ini, yaitu penggunaan rumus dan fungsi pada Microsoft Excel. 5. Siswa diberi contoh soal dan latihan-latihan, kemudian membahasnya bersama. 6. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 6. Guru memberikan tugas rumah. Rabu, 12Mei 2010
1. Apersepsi 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. 3. Guru mereview tugas terdahulu 4. Guru memberikan latihan untuk dikerjakan di ruang praktek komputer 5. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 6. Guru memberikan tugas rumah.
Rabu, 18Mei 2010
Tes akhir materi pokok bahasan menggunakan rumus dan fungsi
58
Hasil penelitian yang sudah dilakukan melalui pretest dan posttest didapat data mentah yang akan dihitung dan dianalisis untuk dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan dari suatu hipotesis. Dari 30 butir soal pretest dan posttest yang diujikan didalam penelitian pada 30 responden yang ada pada kelas eksperimen yaitu kelas VIII A dan kelas control yaitu kelas VIII B diperoleh hasil dengan menggunakan SPSS versi 10.0 for windows. Tabel 4.8 Output Deskripsi Statistika Skor Pretest Kelas Eksperimen N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
30 0 17.10 .742 16.20 14 4.063 16.507 .551 .427 -.662 .833 15 11 26 513
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa: 1. Mean atau rata-rata skor pretest kelas eksperimen adalah 17,10 dengan standar error adalah 0.742 2. Median sebesar 16.20, menunjukkan bahwa 50% skor pretest berada diatas 16.20 dan 50% skor pretest dibawah 16.20
59
3. Standar deviasi adalah 4.063 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 16.507 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.551. maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error of Skewness = 0.551/0.427 = 1.290 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 0.662/0.833 = 0.794. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor pretest minimum adalah 11, sedangkan skor pretest maksimum adalah 26. 7. Range skor pretest adalah 15. Tabel 4.9 Output Deskripsi Statistika Skor Posttest Kelas Eksperimen N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
30 0 23.10 .556 22.60 21 3.044 9.266 .260 .427 -1.141 .833 10 18 28 693
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa: 1. Mean atau rata-rata skor posttest kelas eksperimen adalah 23,10 dengan standar error adalah 0.556
60
2. Median sebesar 22.60, menunjukkan bahwa 50% skor posttest berada diatas 22.60 dan 50% skor posttest berada dibawah 22.60. 3. Standar deviasi adalah 3.044 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 9.266 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.260, maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.260/0.43 = 0.60 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 1.141/0.83 = 1.374. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor posttest minimum adalah 18, sedangkan skor postest maksimum adalah 28. 7. Range skor posttest adalah 10. Tabel 4.10 Output Deskripsi Statistika Skor Pretest Kelas Kontrol N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
30 0 13.07 .717 12.43 11 3.930 15.444 .681 .427 -.007 .833 16 7 23 392
61
1. Mean atau rata-rata skor pretest kelas kontrol adalah 13,07 dengan standar error adalah 0.717. 2. Median sebesar 12.43, menunjukkan bahwa 50% skor pretest berada diatas 12.43 dan 50% skor pretest berada dibawah 12.43. 3. Standar deviasi adalah 3.930 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 15.444 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.681, maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.681/0.427 = 1.594 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 0.007/0.83 = 0.008 jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor pretest minimum adalah 7, sedangkan skor pretest maksimum adalah 23. 7. Range skor pretest adalah 16. Tabel 4.11 Output Deskripsi Statistika Skor Posttest Kelas Kontrol N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
Valid Missing
30 0 18.50 .684 18.22 18 3.749 14.052 .400 .427 -.364 .833 15 12 27 555
62
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa: 1. Mean atau rata-rata skor posttest kelas kontrol adalah 18.50 dengan standar error of mean adalah 0.684 2. Median sebesar 18.22, menunjukkan bahwa 50% skor posttest berada diatas 18.22 dan 50% skor posttest berada dibawah 18.22. 3. Standar deviasi adalah 3.749 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 14.052 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.4, maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.4/0.43 = 0.93 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 0.364/0.83 = 0.439. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor posttest minimum adalah 12, sedangkan skor posttest maksimum adalah 27. 7. Range skor posttest adalah 15. 4.3 Analisis Data Hasil Penelitian Analisis data hasil perhitungan dilakukan melalaui uji statistik yaitu melalui normalized gain, uji normalitas, uji homogenitas dan uji t-test. Dari data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol telah diperoleh, selanjutnya menghitung perbedaan hasil pretest dan posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui keefektifan model
63
pembelajaran. Setelah dihitung persentase diketahui bahwa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen 57,00% dan 77,00% serta untuk kelas kontrol pretest dan posstest adalah 43.56% dan 61,67%. Hasil perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel, normalized gain diperoleh untuk kelas eksperimen sebesar 0,47 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,32. Nilai gain ini selanjutnya diinterpretasikan kedalam kriteria nilai gain. Setelah diinterpretasikan maka diperoleh data bahwa efektifitas model pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol masuk pada kriteria sedang dan efektivitas model pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen masuk pada kriteria sedang. Jika dibandingkan antara nilai gain pada kelas kontrol dan eksperimen maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan Model pembelajaran Tutor Sebaya. Berikut ini adalah langkah-langkah awal untuk uji hipotesis yaitu melakukan uji normalitas dan homogenitas kemudian setelah mendapatkan hasil dilakukan uji-t. 4.3.1 Uji Normalitas
64
Sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan uji normalitas pada nilai pretest dan posttest untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Syarat pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik adalah berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum data ini diuji hipotesisnya menggunakan statsitik t, sebelumnya dilakukan dulu uji normalitas data. Dalam penelitian ini uji kenormalan data menggunakan chi square, jika diperoleh nilai χ2hitung > χ2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebar tidak secara normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.12 Data Hasil Uji Normalitas
Kelompok Pretest Posttest
χ2hitung
dk
2.06 1.01
5 5
Taraf Signifikansi 5% 5%
χ2tabel
Keterangan
11.07 11.07
Normal Normal
Terlihat dari tabel tersebut bahwa nilai χ2hitung untuk data hasil belajar pretest eksperimen sebesar 2.06 < χ2tabel (11.07), yang berarti data tersebut berdistribusi normal. Demikian juga untuk data hasil belajar posttest eksperimen diperoleh nilai χ2hitung = 1,01 < χ2tabel (11.07), yang berarti data tersebut juga berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis ini, maka untuk pengujian hipotesis selanjutnya digunakan uji t.
65
4.3.2 Uji Homogenitas Selanjutnya dilakukan uji homogenitas kelas eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor tes mempunyai varian homogen atau tidak. Hasil perhitungan homogenitas terhadap nilai varian pretest dan posttest dengan menggunakan Ms. Excel, kemudian dilihat tingkat signifikansinya dari tabel F dengan ketentuan df=n-1 dan diperoleh ftabel dari df 29 adalah 1,85 kemudian diuji homogenitas didapat fhitung < ftabel (1,78<1,85) artinya varians sampel homogen. 4.3.3 Uji T-Test Setelah data diketahui berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji t. uji t dimaksudkan untuk melihat ada perbedaan atau tidak dari hasil belajar siswa. Uji T-test/uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis nol (H0) : tidak terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII. 2. Hipotesis kerja (H1) : terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar
siswa
sebelum
dan
sesudah
menggunakan
model
pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:
66
Terima H1 jika Thitung>Ttabel Tolak H1 jika Thitung
Tabel 4.13 Paired Samples Test Paired Differences Mean
Pair 1
Nilai Pretest Nilai Posttest
-6.0000
Std.
Std. Error
95% Confidence Interval of the
Deviation
Mean
Difference
1.80038
.32870
Lower
Upper
-6.6723
-5.3277
t
df
-18.254
29
Sig. (2tailed)
Hasil perhitungan t-test dengan menggunakan SPSS versi 11.00 for Windows kemudian dilihat tingkat signifikannya dari tabel t dengan ketentuan df=n-1 dan diperoleh ftabel dari df=29 adalah 2.045 kemudian di uji t-test didapatkan fhitung > ftabel (18,254 > 2,045), artinya dengan demikian H1 diterima. Jadi kesimpulannya terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII.
4.3.4 Respon siswa Respon para siswa terhadap suatu model pembelajaran yang dianggap baru sangat penting untuk diketahui. Respon yang diberikan para siswa dapat berupa sikap positif atau negative terhadap model pembelajaran yang digunakan. Hasil pengolahan data angket yang telah diisi oleh siswa adalah sebagai berikut:
.000
67
No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pernyataan Saya senang belajar TIK dengan bantuan teman/tutor sebaya Dengan bantuan teman /tutor sebaya saya lebih percaya diri Belajar dengan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menerima materi pelajaran Pembelajaran tutor sebaya dapat membantu pemahaman saya terhadap TIK Dengan tutor sebaya dapat mengetahui cara penyelesaian lain dari teman Dengan pembelajaran tutor sebaya dapat membuat saya lebih berani untuk bertanya Pembelajaran tutor sebaya membuat saya bingung Suasana pembelajaran tutor sebaya membuat saya tidak nyaman Dengan pembelajaran tutor sebaya ini, saya dapat mengungkapkan masalah-masalah yang tidak saya mengerti Saya dapat mengungkapkan ideide saya dengan bebas
SS
S
TY
TS
STS
26.67%
73.33%
0.00%
0.00%
0.00%
30.00%
40.00%
20.00%
10.00%
0.00%
13.33%
80.00%
6.67%
0.00%
0.00%
16.67%
66.67%
13.33%
3.33%
0.00%
10.00%
46.67%
33.33%
10.00%
0.00%
16.67%
50.00%
23.33%
10.00%
0.00%
3.33%
13.33%
20.00%
56.67%
6.67%
3.33%
16.67%
13.33%
56.67%
10.00%
26.67%
63.33%
6.67%
3.33%
0.00%
16.67%
70.00%
10.00%
3.33%
0.00%
Perhitungan persentase tiap pernyataan angket diatas berdasarkan tabel interpretasi perhitungan presentasi dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Dari pernyataan “Saya senang belajar TIK dengan bantuan tutor sebaya” diperoleh bahwa (26.67%) menjawab sangat setuju, (73.33%) menjawab
68
setuju, (0%) menjawab Tidak Yakin, (0%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 2. Dari pernyataan “Dengan bantuan teman /tutor sebaya saya lebih percaya diri” diperoleh bahwa (30.00%) menjawab sangat setuju, (40.00%) menjawab setuju, (20.00%) menjawab Tidak Yakin, (10.00%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 3. Dari pernyataan “Belajar dengan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menerima materi pelajaran” diperoleh bahwa (13.33%) menjawab sangat setuju, (80.00%) menjawab setuju, (6.67%) menjawab Tidak Yakin, (0%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 4. Dari pernyataan “Pembelajaran tutor sebaya dapat membantu pemahaman saya terhadap TIK” diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju, (66.67%) menjawab setuju, (13.33%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 5. Dari pernyataan “Dengantutor sebaya dapat mengetahui cara penyelesaian lain dari teman” diperoleh bahwa (10.00%) menjawab sangat setuju, (46.67%) menjawab setuju, (33.33%) menjawab Tidak Yakin, (10.00%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 6. Dari pernyataan “Dengan pembelajaran tutor sebaya dapat membuat saya lebih berani untuk bertanya” diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju, (50.00%) menjawab setuju, (23.33%) menjawab Tidak Yakin, (10%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju.
69
7. Dari pernyataan “Pembelajaran tutor sebaya membuat saya bingung” diperoleh bahwa (3.33%) menjawab sangat setuju, (13.33%) menjawab setuju, (20%) menjawab Tidak Yakin, (56.67%) menjawab tidak setuju, (6.67%) menjawab sangat tidak setuju. 8. Dari pernyataan “Suasana pembelajaran tutor sebaya membuat saya tidak nyaman” diperoleh bahwa (3.33%) menjawab sangat setuju, (16.67%) menjawab setuju, (13.33%) menjawab Tidak Yakin, (56.67%) menjawab tidak setuju, (10%) menjawab sangat tidak setuju. 9. Dari pernyataan “Dengan pembelajaran tutor sebaya ini, saya dapat mengungkapkan masalah-masalah yang tidak saya mengerti” diperoleh bahwa (26.67%) menjawab sangat setuju, (63.33%) menjawab setuju, (6.67%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 10. Dari pernyataan “Saya dapat mengungkapkan ide-ide saya dengan bebas” diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju, (70.00%) menjawab setuju, (10%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju.
4.4 Pembahasan hasil penelitian Hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penerapan metode tutor sebaya didalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan metode tutor sebaya dibandingkan dengan kelas kontrol yang
70
menggunakan metode konvensional. Hal ini bisa dilihat dari hasil rata-rata pretest dari diagram dibawah ini: Diagram 4.1 Rata-rata hasil pretest kelas control dan eksperimen
Dilihat dari diagram diatas, tidak terdapat perbedaan yang besar antara hasil prestest kelas eksperimen dengan kelas control, hal ini menunjukkan bahwa keadaan awal antara kelas eksperimen dan kelas control pada waktu diberikan pretest relative sama. Setelah
dilakukan
pretest
selanjutnya
kedua kelas
diberikan
perlakukan. Kelas control diberikan perlakukan konvensional, sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakukan menggunakan metode tutor sebaya. Untuk mengetahui hasil dari perlakukan tersebut dilakukan posttest untuk mengetahui keadaan akhir yang selanjutnya dihitung dan dianalisis sehingga didapat rata-rata hasil posttest seperti dibawah ini:
71
Diagram 4.2 Rata-rata hasil posttest kelas control dan kelas eksperimen.
Dari diagram diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil posttest antara kelas control dan kelas eksperimen.
Nilai Gain Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus nilai gain. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan normalized gain diperoleh gain untuk kelas control adalah sebesar 0,32 sedangkan gain untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0,47. Nilai gain tersebut selanjutnya diinterperstasikan kedalam criteria niai gain, dan diperoleh bahwa efektifitas penerapan model pembelajaran konvensional yang dilakukan pada kelas control
tergolong
sedang,
sedangkan
efektifitas
penerapan
model
pembelajaran tutor sebaya yang dilakukan pada kelas eksperimen tergolong
72
sedang dengan demikian Ha diterima. Selisih rata-rata nilai gain eksperimen dengan rata-rata nilai gain control adalah 0,47 – 0,32 = 0,15, dan bila diinterpretasikan nilai gainnya maka tergolong rendah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran tutor sebaya efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII.
Nilai T-Test Setelah semua data diuji dengan menggunakan uji normalized gain kemudian data tersebut dihitung, apakah ada peningkatan antara nilai pretest dan nilai posttest kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan ternyata thitung > ttabel (17,94 > 2,048), dengan demikian H1 diterima, yang artinya terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII.