50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Profil Dinas Pariwisata DKI Jakarta Sebelum
Disparbud
Jakarta
terbentuk,
pemerintah
terlebih
dahulu
mendirikan Badan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta (BAPPARDA JAYA) pada 7 Februari 1967 sebagai bentuk realisasi Instruksi Presidium Kabinet Ampera No. 103/4TAP/2/66. Bapparda Jaya merupakan cikal bakal berdirinya Disparbud Jakarta. Karenanya, meski secara administratif Disparbud Jakarta baru berdiri pada tanggal 2 September 1970, namun tanggal 7 Februari lah yang ditetapkan sebagai hari jadi Disparbud Jakarta. Sebagai daerah yang tak memiliki kandungan minyak, Jakarta telah secara pesat mengembangkan segenap potensi pariwisata yang dimilikinya ke seluruh dunia. Sektor pariwisata ini telah berhasil menjadi sumber utama pendapatan devisa di Jakarta sekaligus menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk membenahi potensi pariwisata yang dimilikinya. Pemerintah kemudian membentuk suatu organisasi yang secara khusus menangani perihal pariwisata di Jakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.3 tahun 2001, Disparbud Jakarta didirikan, dimana Struktur Organisasi dan Prosedur Kerja didasari oleh Peraturan Gubernur Jakarta No.107 tahun 2001.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Seiring adanya perubahan dalam hal birokrasi baik di tingkat pusat maupun daerah, struktur organisasi Pemerintah Jakarta juga turut mengalami perubahan. Berdasarkan Perda No.10 tahun 2008 tentang Organisasi Daerah, Dinas Pariwisata yang berafiliasi pada Dinas Museum & Kebudayaan pada akhirnya digabung menjadi Dinas Pariwisata & Kebudayaan. Di sisi lain, Strutur Organisasi serta Prosedur Kerja masih diatur oleh Peraturan Gubernur No.107 tahun 2009. 4.1.2. VISI dan MISI Perusahaan VISI Visi adalah suatu maksud, tujuan, atau impian besar yang ingin dicapai oleh seseorang maupun sebuah organisasi. Ketika menjalankan setiap tugasnya sebagai penggerak perekonomian di sektor pariwisata, Disparbud Jakarta memiliki visi sebagai berikut: “Jakarta sebagai Tujuan Wisata dan Budaya dengan Standar Internasional” Visi ini dilandasi oleh keinginan kuat pemerintah Jakarta, terutama Disparbud Jakarta, untuk menyejajarkan Jakarta dengan kota-kota besar di dunia sebagai destinasi wisata dan budaya yang termasyhur.
MISI Jika visi merupakan tujuan akhir, maka misi adalah serangkaian langkayang perlu diambil untuk meraih tujuan tersebut. Pembentukan Disparbud Jakarta juga merupakan salah satu langkah untuk meraihnya. Berikut ini adalah misi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
diemban oleh Disparbud Jakarta: Membangun sumber-sumber serta produkproduk pariwisata dan kebudayaan. Mendorong pemberdayaan masyarakat, komunitas, serta organisasi-organisasi yang bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan. Membangun infrastruktur pariwisata dan kebudayaan.
4.3.1. Tujuan Dinas Pariwisata DKI Jakarta Meningkatkan promosi dan publikasi di bidang pariwisata dan kebudayaan. Mengaktualisasikan pelaksanaan peran pemerintah di bidang pariwisata dan kebudayaan secara terukur, efektif, dan efisien. 4.2 . Hasil Penelitian Hasil penelitian yang penulis lakukan pada periode 18 Mei sampai 25 juni 2015 penelitian ini merupakan hasil deskripsi dari penelitian yang penulis lakukan, adapun narasumber yang peneliti pilih adalah narasumber yang pertama Bapak. Heri Wibowo selaku Kepala bidang promosi pariwisata yang bertugas mengatur serta bertanggungjawab dalam seluruh kegiatan promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta baik promosi yang dilakukan di dalam negri maupun luar negri. Narasumber yang kedua adalah Bapak.Robi selaku seksi promosi luar negri yang bertugas menangani promosi khusus luar negri dan yang ketiga adalah wisatawan asing yang berasal dari negara inggris bernama Mr. Luikke. 4.2.1. STP Tujuan strategi segementasi, targeting,positioning adalah memposisiskan suatu merek tersebut ke dalam benak konsumen secara sedemikian rupa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
sehingga
merek
tersebut
memiliki
keunggulan
kompetitif
dan
bereksinambungan. Sebuah produk memiliki keungulan apabila produk tersebut menawarkan atribut-atribut determinen (yang dinilai penting dan unik oleh pelanggan) 1
4.2.1.1. Segmentation Ektivitas kegiatan promosi tentunya sangat tergantung dari sejauh mana relevansi kegiatan tersebut terhadap segmen pasar. Dalam melakukan segmentasi pasar , perlu diperhatikan variable segmentasi utama seperti Geografis,
Psikografis, demografis dan perilaku
. berdasarakan hasil
wawancara dengan bapak Heri Wibowo, segmentasi DKI Jakarta adalah : “saat ini segmentasi DKI Jakarta dibagi menjadi dua segmentasi pasar yaitu pasar utama dan pasar berkembang, dan pada pasar utama jakarta pada tahun 2015 adalah kawasan Asia, Australia dan timur tengah, sedangkan saat ini Dinas pariwisata jakarta mulai memiliki segementasi pada pasar berkembang yaitu kawasan eropa dan amerika” Berdasarkan kutipan hasil dari wawancara diatas dikatakan bahwa pariwisata DKI memiliki dua segmentasi pasar yaitu pasar utama dan pasar berkembang, pasar utama menjadi
1
target
promosi
adalah pasar yang lebih di fokuskan untuk dalam
menarik
wisatawan
dan
pasar
Fandy Tjiptono, Gregiuos Chandra, Dadi Adrina. Pemasaran Startegi. Yogyakarta.ANDL 2008, hal.211
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
berkembangterbentuk karena adanya penetrasi pasar dan juga didapat dari hasil data wisman dari negara yang mulai banyak mengujungi Jakarta.
4.2.1.2. Targeting Setelah melakukan segmentasi pasar, selanjutnya adalah menentukan targeting, Targeting adalah menetapakan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang menjadi focus dari kegiatan pemasaran yang ada. Berdasarkan hasil wawancara oleh bapak heri wibowo adalah : “saat ini target utama wisatawan mancanegara kami masih berfokus pada kawasan ASIA .karena beberapa tahun belakangan ini, jumlah wisatawan mancanegara terbanyak masih berasal dari kawasan ASIA diantaranya malaysia, singapura, jepang, china dan negara dari timur tengah yaitu arab saudi ” Bapak Robi juga menambahkan : “tahun ini Jakarta masih berfokus pada negara –negara yang berada di kawasan ASIA dan negara yang paling banyak mengunjungi jakarta adalah China dengan sasaran wisatawan personal baik leisure maupun tematik dan wisatwan business atau goverment (MICE) mmereka datang secara personalmelalui wholeseler ,asosiasi dsb.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa saat ini kawasan terbanyak yang mengunjungi Jakarta masih berasal dari ASIA dan timur tengah sehingga target utama untuk brpromosi, yang dilakukan Dinas pariwisata DKI Jakarta adalah negara – negara di kawasan ASIA dan Timur Tengah.
4.2.1.3. Positioning Setelah tahap targeting lalu masuk pada tahap positioning, tahap positioning ini berfungsi agar suatu hal yang ditawarkan mendapatkan tempat khusus dan unik dalam benak pasar sasaran sedemikian rupa sehingga
dipresepsikan
lebih
unggul
dibandingkan
para
pesaing
pernyataan, oleh karena itu pernyataan targeting yang dimiliki oleh DKI Jakarta menurut Bapak Heri wibowo “ jakarta memiliki segalanya untuk dijual, dibandingkan dengan kuala lumpur dan singapura, keunikan jakarta yang paling mencolok adalah semua hal terpusat di jakarta, seperti pusat pemerintahan , pusat ekonomi ,pusat bisnis dan pusat budaya”
Dari hasil wawancara tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa yang menjadi positioning pariwisata jakarta adalah jika dibandingkan dengan kota –kota lain yang ada di Indnesia Jakarta tidak hanya menawarkan satu tujuan kegiatan untuk para pelancong/ wisatawan yaitu untuk berwisata ,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
melainkan ada beberapa kelebihan –kelebihan lain yang ditawarkan oleh Jakarta antar lain wisata belanja, dan untuk kepentingan bisnis, dan Jakarta adalah pusat berkumpulnya berbagai macam etnis dan suku yang ada di Indonesia oleh karena itu image yang ingin di ciptakan oleh Jakarta adalah para wisatawan dapat menikmati apapun di Jakarta dengan tagline “enjoy Jakarta”.
4.2.2. SWOT Selanjutnya setelah menetapkan segmentasi , targeting dan positioning tahap merencanakan strategi promosi yaitu menetapkan SWOT, analisa SWOT dibawah ini berdasarkan hasil wawancara dan sebagai berikut : 4.2.1.1. Strenght Berdasarkan data yang di dapat dari hasil wawancara oleh bapak heri wibowo, yang menjadi kekuatan jakarta adalah : Jakarta is Dining Lebih dari 2000 restaurant tersebar di jakarta dengan standar internasional maupun jajanan khas daerah yang lebih terjangkau seperti pedagang yang berjualan di luar pertokoan yang biasa disebut pedagang kaki lima. Jakarta is shopping Sebanyak 173 pusat perbelanjaan tersebar di jakarta , kita bisa menemukan produk-produk unggulan atau khas daerah seperti handycraft
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
atau barang –barang ternama bermerk internassional semua tersedia di jakarta. Jakarta is music Lebih dari 47 pagelaran konser music terbesar di Jakarta dengan standart internasional maupun jajanan khas daerah yang lebih terjangkau seperti pedagang yang berjualan di luar pertokoan yang biasa disebut pedagang kaki lima Jakarta is Golf Lebih dari 30 lapangan golf berstandar internasional tersedia di jakarta, dengan lokasi yang mudah di jangkau dan harga yang sangat memadai. Jakarta is spa Terdapat lebih dari 50 loasi pelayanan spa di jakarta berstandar internasional yang menyajikan pelayanan pijat tradisional maupun pelayanan pijat modern dengan terapis berpengalaman dan harga yang terjangkau Jakarta is Heritage Jakarta sebagai pusat pertemuan berbagai etnis dari seluruh indonesia, menjadikan jakarta sangat unik dan beragam. Hal ini di manfaatkan jakarta dengan menjadi kota budaya yang ramah dan menyenangkan Selain itu Bapak robi menambahkan : “Jakarta memiliki SDM pegawai pariwisata yang memadai sehingga kepariwisataan Jakarta sangat terstruktur”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Jakarta menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para pelancong/wisatawan selain itu dari struktur SDM kepegawaian pariwisata Jakarta sangat terstruktur disetiap bidang pariwisata yang ditawarkannya.
4.2.1.2. Weakness Setelah mengidentifikasi kekuatan selanjutnyaa beralih ke kelamahan yang dimiliki oleh pariwisata DKI Jakarta, analisa ini dilakukan agar mengetahui kelemahan dan menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Kelemahan yg di dapat berasal dari wawancara oleh bapak heri wibowo : “Kondisi pariwisata DKI Jakarta saat ini dihadapkan dengan beberapa permassalahan - permasalahan seperti ,Jakarta belum memiliki kawasan
“tourist
center”,
Infrastruktur
kota
belum
mendukung
kepariwisataan, dan tentunya macet, namun saat ini jakarta sedang bekerja keras untuk membenahi system transportasi yang ada, antara lain dengan pembangunan MRT
yang sedang berlangsung saat
ini,
penambahan armada bus Transjakarta, Citra Jakarta sebagai destinasi wisata internasional belum terbentuk, Ketersediaan paket kepariwisataan dan kebudayaan masih terbatas. Jumlah publikasi dan promosi masih sangat terbatas “ Bapak robi juga menambahkan :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
“kita saat ini masih sangat minim dana untuk berpromosi. Dana promosi yang dimiliki oleh Jakarta masih sangat minim dan sangat jauh bila dibandingkan dengan dan promosi yang dimiliki pesaing-pesaing jakarta yatu salah satunya malaysia. Selain itu kendalanya di jakarta ini masyarakatnya belum menjadi masyarakat pariwisata sehingga daya kesadaran untuk memberikan tourist kenyamanan masih kurang. Contohnya seperti di kota tua, sudah berkali –kali dibenahi masih saja banyak pedagang yang menjajakan dagangannya dan menjadi kotor lagi” Dari hasil wawancara dari dua narasumber yang dapat disimpulkan adalah bahwa kelemhan yang dimiliki oleh Jakarta yang pertama adalah belum siapnya infrastruktur Jakarta Untuk menjadi kota pariwisata Internasional, selain itu yang mejadi kelemahannya adalah promosi yang masih sangat kurang karena dana minim yang dimiliki oleh Jakarta dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya sehingga jakarta belum dapat menyaingi negara tetangga atau negara pesaing bahkan kota yang ada di dalam Indonesia untuk berpromosi atau mengekspose kota Jakarta ini sendiri
4.2.1.3. Opportunity Setelah mengetahui weakness atau kelemahan yang dimiliki oleh Kepariwisataan Jakarta maka selanjutnya mengetahui peluang yang akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
dimiliki periwisata jakarta . berdasarkan hasil wawancara dengan bapak heri wibowo beliau menyatakan bahwa : “saat ini dengan hadirnya wisatawan mancanegara sama dengan meningkatkan pendapatan asli daerah bagi jakarta melalui pajak-pajak sektor pariwisata dan juga saat ini Semakin tumbuh jumlah wisatawan dalam dan luar negeri yang tinggi setiap tahun” Selain itu bapak robi menambahkan : “Tahun ini dibukamya MEA dengan adanya hal tersebut sudah dapat dipastikan aktivitas bisnis di indonesia psti akan tertuju di jakarta karena jakarta adalah pusat bisnis di Indonesia bahkan di ASIA” Berdasarkan
hasil
wawancara
dari
kedua
narasumber
dapat
disimpulkan bahwa pada periode tahun ini terbuka peluang untuk mengembangkan pertumbuhan jumlah wisatawan yang akan mengunjungi Jakarta dikarenakan tahun ini dibukanya pasar bebas asia atau MEA sehingga hal tersebut dapat meningkatkan penghasilan pajak daerah bagi Jakarta sendiri khususnya yang berasal dari sektor pariwisata.
4.2.1.4. Threat Dan tahap penetapan swot yang terakhir adalah threat, Theart yang dimiliki oleh pariwisata DKI Jakarta menurut sumber yang diwawancarai oleh penulis yaitu Bapak Heri Wibowo :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
“Dibandingkan dengan dana promosi di negara lain atau sister city seperti malaysia, singapore dan pesaing –pesaing jakarta, dana promosi yang dimiliki jakarta
lebih kecil, contoh saja di malaysia dari dana
promosi dapat mencetak 5.000 brosur dan katalog pada suatu event, sedangkan
di indonesia 5.000 brosur digunakan untuk beberapa kali
event” Berdasarkan kutipan hasil dari wawancara diatas, dapat dikatakan yang menjadi ancaman dari pariwisata DKI Jakarta adalah kurangnya promosi yang dilakukan oleh Jakarta dibandingakn dengan pesaingpesaingnya, dikarenakan dana promosi yang dimiliki oleh jakarta sangat minim dibandingkan dengan pesaing – pesaingnya, sehingga dengan kurangnya promosi yang dilakukan, para calon wisatawan kurang mendapatkan pengetahuan mengenai Jakarta atau terpaan ajakan untuk mengunjungi jakarta.
4.2.3. Strategi Promosi Strategi promosi suatu perusahaan sangat dibutuhkan untuk memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat
yang menjadi target sasarannya,
masing –masing lembaga atau perusahaan memiliki strategi promosi yang berbeda-beda, startegi promosi dibuat sesuai keadaan yang di alami oleh suatu lembaga atau perusahaan tersebut dengan menggunakan alat – alat promosi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Kegiatan promosi pada media bertujuan untuk menginformasikan atau menerpa target sasaran dengan pesan – pesan yang ingin di sampaikan oleh Dinas pariwisata terhadap wisatawan mancanegara. Sehubungan dengan adanya penentuan Target jakarta dengan 2,5 juta wisatawan mancanegra pada tahun 2015 maka tujuan dari strategi yang dibuat juga untuk mencapai target tersebut menurut hasil wawancara dengan Bapak Heri wibowo : “hmmm Dinas pariwisata sendiri memiliki beberapa startegi khusus yang meliputi semua aspek, khususnya aspek dalam mengembangkan promosi yang dibuat untuk kurun waktu 5 tahun dan disetiap tahunnya kita memiliki target sekian persen sehingga dapat tercapai 100% apa yang kita tuju di tahun terakhir, jangka waktu untuk melakukan strategi promosi tersebut dimulai dari tahun 2013 – 2017. Khusus untuk promosi pariwisatanya, kami membuat Strategi yang pertama adalah mengembangkan dan meningkatkan program unggulan pariwisata dengan cara meningkatkan kuantitas dan kualitas event – event dan atraksi unggulan bidang pariwisata, yaitu dengan meningkatkan aktivitas promosi pariwisata DKI jakarta, Sedangkan untuk menjalankan target 2,5 juta wistawan pada tahun 2015 kami menghadapi hal tersebut dengan cara melakukan promosi yang lebih intensif ke target market Jakarta, melakukan berbagai promosi di media sosial dan elektronik maupun media cetak, melakukan penetrasi promosi ke market baru”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Setelah itu penulis memberikan pertanyaan apa saja hal – hal yang dilakukan pada tahun ini untuk berpromosi, lalu Bapak Heri menjawab : “ tahun ini hal – hal yang kita lakukan adalah,Melakukan pembenahan terhadap obyek-obyek wisata yang dimiliki oleh jakarta ,Memberikan informasi melalui media cetak eketronik tentang pembenahan infrastruktur , event-event internasional yang akan diselenggarakan di Jakarta, Melakukan pembinaan atau standarisasi bagi stake holder pariwisata, Memperbanyak wisata muslim bagi target market timur tengah, Melaku kan kerjasama dengan mitra pariwisata internasional seperti PATA,TPO,IAGTO,ICCA dan melakukan hubungan kerjasama sister city” Saat penulis menanyakan mengenai ōpembuatan event – event besar yang ada di Jakarta yang menjadi salah satu cara untuk menarik minat wisatawan, Bapak robi menyatakan bahwa : “Event event yang dilaksanakan oleh jakarta itu, seperti jakjazz, jakarta fashion week itu semua dinas pariwisata yang mengcreate namun saat dilihat potensinya bagus oleh swasta maka di gandenglah event tersebut oleh pihak swasta. Event tersebut semua kita publish di media sosial dan media elektronik” Pada penelitian di lapangan secara langsung, saat penulis mewawancarai salah seorang wisatawan mancanegara yang berasal dari negara inggiris, peulis menanyakan : “Do you ever watch promotional ads about Jakarta before ?” and “Have you ever attended promotional Jakarta’s events in england ?”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Dan jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut adalah : “No” Maka dari hasil wawancara yang dilakukan oleh beberapa narasumber dapat ditarik kesimpulan bahwa, untuk tahun ini startegi promosi yang digunakan oleh Jakarta masih kontinu atau meneruskan startegi 5 tahun yang dimulai dari tahun 2013 – 2017 dan pada strategi promosi tersebut Dinas Pariwisata DKI Jakarta menggunakan media onlie dan offline untuk sarana berpromosi dan di setiap media yang digunakan Dinas Pariwisata melalui tools – tools promosi, salah satu promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata yaitu dengan mengembangkan – mengembangkan event, dalam menjalankan event tersebut, ada event yang di selenggarakan dinas pariwisata sendiri namun ada juga yang di selenggarakan bekerja sama dengan pihak swasta, sehingga pada beberapa event skala internasional
Dinas
Pariwisata
menjadi
pendukung
utama.
dan
pada
kenyataannya penulis menemukan data di lapangan saat penulis mewawancarai salah satu wisatawan mancanegara yang berasal dari negara inggris, wisman tersebut sama sekali belum pernah melihat iklan mengenai Jakarta di negaranya atapun event – event travel atau promsi untuk mengunjungi jakarta, namun jika di kaji lebih jauh alasan wisman tersebut belum pernah melihat iklan atau promosi mengenai Jakarta di negaranya karena negara asal wisman tersebut adalah inggris, dan inggris adalah bagian negara Eropa yang merupakan negara yang dijadikan sebagai target pasar berkembang oleh Jakarta, bukan menjadi pasar utama. Dimana pasar berkembang itu adalah negara-negara yang dipilih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
sebagai target tujuan pengembangan pasar, atau penetrasi pasar baru yg dipilih berdasarkan latarbelakang dan alasan tertentu.
4.2.3.1. pelaksanaan dan pemilihan media Setelah membuat suatu perencanaan strategi promosi maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah memilih media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan promosi tersebut, berikut ini adalah hasil dari wawancara penelitian yang berasal dari Bapak Heri Wibowo “ Promosi yang kami lakukan pada tahun ini berfokus pada promosi melalui media online, offline yaitu media elektronik dan cetak yaitu dengan membuat TVC yang ditayangkan pada saluran TV Cable , khusus di Asia kami beriklan pada media cetak. Dan kami juga memberikan brosur pada saat event-event dan brosur tersebut kami tempatkan di tempat-tempat yang efektif seperti bandara dan hotel” Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh narasumber di atas dapat diketahui bahwa kegiatan untuk promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta yaitu : a.
Periklanan
Memasang iklan TVC pada saluran TV cable dan print Ads di beberapa tempat khususnya pada event – event yang diadakan atau event – event pariwisata. Print Ads tersebut berupa spanduk, Backdrop, Brosur, Banner, dan iklan majalah pada wilayah khusus ASIA tenggara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Gambar 4.1 Brosur Calender Event Jakarta 2015
Gambar 4.2 poster Heritage and Culture Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Gambar 4.3. iklan TVC .Jakarta’s : Indonesian National and Business Capital b. Sales Promotion Kegiatan sales promotion dilakukan yaitu dengan membagikan brosur , merchhandise, souvenir, goodie bag dan juga tawaran paket wisata, biasanya hal ini dilakukan oleh para Tour Agent atau pihak wholeseler
c.
Publisitas
Publisitas dilakukan oleh dinas pariwisata terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
Kegiatan publisitas yang dibuat dan dijalankan oleh dinas pariwisata,
antara lain : -Jakarta International Kite Ferstival, -Pemilihan Abang‐None Jakarta -Jakarnaval
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
-Jakarta Fair - JFFF (Jakarta Fashion & Food Festival)
Gambar 4.4 Kegiatan Jakarta International Kite Festival
Gambar 4.5. Event Jakarta Fashion & Food Festival
Kegiatan publisitas yang dibuat dan diselenggarakan bekerjasama
dengan pihak swasta, antara lain :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
- Mandiri Jakarta Marathon -JakJazz (Jakarta Jazz Music Festival) -DWP (Djakarta Warehouse Party) - JFW (Jakarta Fashion Week)
Gambar 4.6 Event International Jakarta Marathon Festival
Gambar 4.7. Event Jakarta Jazz Music Festival 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Gambar 4.8. Event Jakarta Fashion Week
d. Personal Selling Kegiatan personal selling yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata adalah tidak langsung kepada end-Consumers
namun kegiatan ini dilakukan
secara B2B dan ditujukan kepada para pelaku bisnis pariwisata yaitu travel agent, wholeseller,stake holder kegiatan yang biasanya dilakukan adalah dengan mengedukasi mereka atau membuat kegiatan – kegiatan yandapat memberikan keutungan di kedua belah pihak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
Gambar 4.9. Event Jakarta Tourism Expo
Gambar 4.10. Booth Pameran Wonderfull Indonesia di China e. Interactive Marketing Kegiatan Interactive Marketing atau yang biasa disebut dengan pemasaran internet tahun ini menjadi fokus kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata. Pemasaran melalui social media yang ada serta memaksimalkan website, mobile apps dan digital campaign
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Gambar 4.11 Mobile apps Enjoy Jakarta
Gambar 4.12 Website Jakarta Tourism
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Gambar 4.13 Sosial Media (Twitter Enjoy Jakarta)
4.3. Pembahasan Pembahasan ini berdasarkan atas hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan narasumber dan observasi langsung, setelah itu penulis menganalisa data hasil penelitian sesuai dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai strategi promosi Dinas Pariwisata DKI Jakarta untuk menarik minat wisatawan tahun 2015. Penelitian ini mengacu pada teori yang digunakan oleh kotler dalam bukunya Marketing Management . Strategi promosi suatu hal perlu perencanaan secara matang dengan menganalisa faktor- faktor penting yang terkait dengan pesan tersebut . dengan ketepatan analisa dan didukung oleh kegiatan – kegiatan promosi yang tepat, maka tujuan dari promosi dapat dicapai. Selain itu straregi yang digunakan haruslah sesuai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
dengan lingkungan atau kondisi pasar yang ada, dengan begitu kegiatan promosi akan tepat mengenai sasaran. Hal inilah yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
pasar utama Jakarta : Kawasan Asia , Australia dan timur tengah
pasar Berkembang : kawasan Eropa dan amerika Pasar utama Jakarta adalah negara – negara yang kini di fokuskan menjadi
sasaran utama untuk berpromosi karena negara-negara tersebut sangat potensial untuk dapat diraih oleh Jakarta dan dari data yang diperoleh di beberapa tahun belakang ini,negara tersebut yang menjadi segmentassi pasar utama Jakarta adalah negara yang cukup tinggi wisatawannya untuk mengunjungi Jakarta, sedangkan pasar berkembang merupakan penetrasi pasar karena Jakarta melihat potensi di negara bagian Eropa dan Amerika cukup potensial untuk dijadikan pasar baru, dapat dibuktikan bahwa wisatawan mancanegara yang berasal dari kawasan Eropa cukup banyak, hal tersebut penulis nyatakan karena saat observassi langsung penulis mewawancari beberapa wisman dan hampir semua berasal dari kawasan Eropa.Adapun targeting Jakarta terhadap wisatawan mancanegara adalah masih berfokus pada kawasan ASIA khususnya negara China. Setelah menetapkan segementasi dan targeting lalu ke positioning yang dimiliki Jakarta, fungsi positioning ini sangat penting dalam stratgei promosi, positioning bisa menjadi daya tarik yang tinngi untuk para konsumen. Positioning yang dimiliki oleh Jakarta adalah jakarta memiliki segalanya untuk di jual, Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
bisa dinikmati untuk dijadikan kota wisata dan kota untuk berbisnis. Karena Jakarta merupakan pusat Pemerintahan, pusat bisnis dan pusat budaya. Tahapan
yang
kedua
adalah
menetapkan
SWOT
(strenght,
weakness,opportunity, threath ) pada tahapan ini, melibatkan dua kegiatan umum, yang pertama adalah Analisa Internal (Internal Analysis)
dan Analisa Eksternal
(Ekstrenal Analysis) yang dilakukan terhadap Dinas Pariwisata DKI Jakarta, pada analisa internal terdiri dari kekuatan ( Strenght) dan kelemahan ( Weakness) .pertimbangan dana dan sumber daya manusia serta hal yang berkatian dengan kondisi yang ada di DKI Jakarta adalah topic utama yang akan dibahas pada analisa internal. Sedangkan selanjutnya adalah analisa eksternal yang terdiri dari komponen – komponen yang menyangkut lingkungan, aktivitas kompetitor, hal – hal yang berhubungan dengan ke efektifitasan proses menyampaikan pesan, hal tersebut masuk ke dalam peluang ( opportunitiy ) dan Ancaman ( Threats )
Analisa Internal Kekuatan ( strenght) yang dimiliki oleh Jakarta adalah, sebagai salah satu kota yang terbesar di dunia Jakarta juga merupakan Ibukota dari Negara Indonesia, sehingga Jakarta adalah pusat dari segala jenis kegiatan yang ada, oleh karena itu hal ini adalah menjadi sumber kekutatan yang dimiliki Jakarta, Jakarta memiliki segalanya untuk di jual dan ditawarkan kepada para wisatawan, jakarta sebagai pusat bisnis, pusat belanja, pusat kuliner, pusat Budaya Indonesia, serta pusat hiburan. selain itu Jakarta juga sudah memiliki SDM kepegaiwaian yang terstruktur. Oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
karena itu hal ini yang menjadikan kekutan Jakarta dibandingkan dengan para pesaing- pesaingnya . Kelemahan ( Weakness ) yang dimiliki oleh Jakarta adalah, pertama Citra Jakarta sebagai destinasi wisata internasional belum terbentuk,
hal
ini
disebabkan oleh berbagai macam hal salah satunya adalah infrastruktur Jakarta yang belum memadai, dari segi transportasi, lingkungan yang macet dan kenyamanan tempat wisata untuk menyambut para tourist masih sangat kurang, selain itu penduduk Jakarta belum menjadi masyarakat yang sadar wisata artinya masyarakat di sini belum paham betul bagaimana cara bekerjasama menjaga infrastruktur wisata yang dibangunoleh pemerintah. Selain itu yang kedua adalah dana untuk berpromosi sangat minim jika dibandingkan dengan dana promosi yang di dapat negara – negara pesaing, salah satunya kuala lumpur. Tentu saja hal ini menjadikan suatu yang harus di pikirkan lebih serius oleh Dinas Pariwisata agar pesan – pesan promosi dapat sampai secara luas ke target market dengan dana yang minim maka promosi yang dipakai harus tepat sasaran namun tanpa membuang banyak biaya. Analisa Eksternal Peluang (opportunity ) peluang yang dimiliki oleh Jakarta adalah dengan dilihatnya kenaikan jumlah wisatawan yang masuk ke indonesia pada setiap tahunnya, Jakarta optimis akan terus bisa menarik minat wisatawan setiap tahunnya. Selain itu tahun ini dibukanya MEA hal ini semakin membuka lebar peluang untuk mempromosikan Jakarta karena Jakarta merupakan ibukota dari negara Indonesia dan menjadi bagian dari ASIA.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Ancaman ( Theart ) yang di miliki oleh Jakarta adalah, lebih gencar dan lebih banyaknya promosi yang dilakukan oleh negara – negara pesaing bahkan sister city dikarenakan dana yang dimiliki oleh mereka lebih banyak dibandingkan dana promosi yang dimiliki oleh jakarta, hal ini membuat para calon siatawan tentunya lebih sering melihat kegiatan promosi negara lain dibandingkan promosi Jakarta. Hal ini terbukti bahwa pada saat penulis melakukan wawancara dengan tourist asing . tak satupun dari mereka yang pernah melihat iklan atau aktivitas promosi yang dilakukan oleh Jakarta di negara – negara tempat mereka berasal. Tahapan ke tiga adalah meneliti dan membahas startegi promosi yang digunakan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta untuk menarik minat wisatwan Mancanegara serta media- media yang digunakan untuk menyampaikan pesan promosi tersebut, startegi yang dilakukan oleh dinas pariwisata pada tahun ini memfokuskan
untuk
mengembangkan
produk
unggulan
pariwisata
serta
menambahkan event-event Internasional yang akan diadakan jakarta dengan meningkatkan standart kualitas dan kuantitas event tersebut, setelah event tersebut di rancang barulah beralih ke bagian mempromosikan event tersebut yang di sampaikan melalui media online dan offline, bila dikaitkan dengan teori yang ada yaitu melalui push dan pull strategy, maka :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Pull Strategy Stakeholder Pariwisarta
Dinas Pariwisata
Wisatawan
Gambar. 4.14. Strategi Pull Dinas Pariwisata DKI Jakarta Pada pull strategy dinas pariwisata melakukan hal-hal yang sudah penulis jelaskan
diatas
yaitu,
mengembangkan
produk
unggulan
pariwisata
serta
menambahkan event-event Internasional yang akan diadakan jakarta dengan meningkatkan standart kualitas dan kuantitas event tersebut. Strategi ini langsung ditujukan kepada end user yaitu calon wisatawan Jakarta, dipromosikan melalui toolstools yang ada dan melalui media-media yang sesuai. Sehingga diharapkan setelahnya calon wisatawan ini berkunjung ke Jakarta dengan menggunakan stakeholder pariwisata yang ada, antara lain para Tour Travel, Travel Agent, Transportation Ticket, dan Hotel yang mendukung perjalanan wisatawan ke Jakarta dan selama di Jakarta.
Push Strategy
Dinas Pariwisata
Stakeholder Pariwisarta
Gambar 4.15. Strategi Push Dinas Pariwisata DKI Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Wisatawan
79
Sedangakan untuk strategi push, dinas pariwisata melakukan kegiatankegiatan yang ditujukan untuk para stakeholder pariwisata seperti memberikan Product Knownladge Training, Tourism Exhibitions, Tourism Roadshows, Tourism Tradeshow, Travel Trade Relation, dll. Yang nantinya kegiatan tersebut diharapkan menjadi pemicu penggerak untuk para tour travel, tour agent, maupun wholeshare agent untuk meningkatkan kinerja dalam meraup wisatawan sebanyak-banyaknya untuk mengunjungi Jakarta,atau memilih Jakarta sebagai salah satu kota tujuan mereka . Dalam menjalankan seluruh kegiatan strategi promosi ini tentunya harus di barengi dengan mengembangkan infrastruktur yang ada, seperti yang di nyatakan oleh narasumber pada saat kegiatan wawancara berlangsung, bahwa saat ini DKI Jakarta juga sedang memfokuskan untuk membangun infrastruktur kota Jakarta khususnya infrastruktur pariwisata, agar lebih siap dan dapat membuat nyaman para tamu atau para wisatawan yang berkunjung. Infrastruktur tersebut meliputi pengembangan sarana transportasi ( pembangunan MRT, penambahan armada Trans Jakarta, adanya Bus pariwisata ), pengembangan dan merapikan objek – objek wisata serta bangunan- bangunan cagar budaya ( menata lokasi wisata Kota Tua, Monas serta bangunan – bangunan bersejarah lainnya yang ada di jakarta) , dan yang utama adalah mengurangi jumlah kemacetan yang ada di Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/