BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 03 Salatiga, semester II tahun ajaran 2013/2014 dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi gaya, peneliti mendapatkan bahwa nilai sebagian siswa kelas V masih banyak yang di bawah KKM (67), yakni dari 19 siswa hanya 9 siswa yang tuntas, sedangkan 10 siswa lainnya belum tuntas. Hal ini yang membuat peneliti untuk menggunakan model pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V. Berikut adalah persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS). Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar PraSiklus Kategori
Nilai
frekuensi
Tuntas ≥ 67 Belum tuntas < 67 Jumlah Rata-rata Nilai Minimal Nilai Maksimal
Persentase (%) 47 53 100
9 10 19 64 20 100
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa perolehan nilai Prasiklus dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di atas dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=67) sebanyak 9 siswa dengan presentase 47%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa dengan presentase 53%. Dengan rata-rata 64 nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 100. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:
35
36
47% 53%
Belum tuntas tuntas
Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Nilai PraSiklus Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat kemampuan siswa memahami materi yang disajikan dikarenakan beberapa faktor, diantaranya faktor dari guru dan siswa itu sendiri. Selain itu proses pembelajaran IPA kurang menekankan siswa untuk aktif dalam mengungkapkan dan menemukan gagasan IPA dalam kegiatan praktikum/percobaan. Faktor dari guru dikarenakan, guru kurang memiliki keterampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif saat pembelajaran atau selalu menggunakan pembelajaran yang monoton, sedangkan faktor dari siswa dikarenakan keberanian siswa dalam mengemukakan gagasan dan pendapat yang baru dalam materi gaya masih kurang bahkan ada beberapa siswa yang hanya diam/pasif dalam kegiatan praktikum sehingga kemampuan siswa dalam menemukan konsep dan pemahaman yang baru masih kurang dan belum mendapatkan tindak lanjut dari guru. Kedua faktor tersebut menjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif. Faktor tersebut menyebabkan siswa dalam memahami materi menjadi kurang maksimal dan hasil belajar siswa rendah. Selain itu, guru juga kurang memberikan kesempatan dan waktu bagi siswa untuk mengemukakan pendapat dan gagasannya saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga siswa hanya menunggu dan menerima materi sesuai apa yang diberikan oleh guru.
37
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 4.2.1.1 Perencanaan siklus I Rencana pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan I, II, dan pertemuan III. Adapun rencana tindakan adalah setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas V sebagai guru kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model pembelajaran CLIS serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan I, lembar kerja siswa, lembar observasi. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) silkus I dengan pokok bahasan “Sifatsifat Cahaya”. Pada pertemuan I ini sifat cahaya yang akan dibahas yaitu sifatsifat cahaya yang mengenai berbagai benda. Pada pertemuan II yang akan dibahas yaitu peristiwa pembiasan cahaya. Pada pertemuan III sifat cahaya yang akan dibahas yaitu penguraian cahaya. Pada tahap akhir pertemuan III siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus I.
4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I 1. Pertemuan I Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 26 Pebruari 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian motivasi berupa pertanyaan pengetahuan prasyarat yaitu. Siswa disuruh menjawab ”apa yang dibutuhkan ketika mati lampu”?, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran, kemudian guru menjelaskan model pembelajaran CLIS. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru mengajukan pertanyaan tentang benda-benda yang dapat tembus cahaya. Siswa diminta menjawab sesuai pengetahuannya. Setelah itu siswa diminta untuk membentuk kelompok, guru memberikan LKS mengenai macam-macam benda
38
yang dapat dan tidak dapat tembus cahaya dan melakukan percobaan/praktikum menulis apa yang mereka amati dan pahami. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi, gagasan kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa bersama guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil
dan
memberi
semangat
bagi
kelompok
yang
belum
berani
mengungkapkan gagasannya dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 2.
Pertemuan II Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II dilakukan pada hari rabu
tanggal 12 Maret 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dan dilanjutkan mengulas sedikit materi minggu lalu. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan pengetahuan prasyarat yaitu “Apa yang akan terlihat jika pensil dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air”?, guru meminta siswa untuk menyebutkan contohcontoh pembiasan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sesuai pengetahuan siswa. Pertanyaan itu dimaksudkan untuk memunculkan gagasan siswa, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru menjelaskan sekilas tata cara melakukan kegiatan percobaan tentang materi “pembiasan cahaya”. Siswa diminta membentuk kelompok, siswa melakukan percobaan, setelah itu siswa diminta untuk menulis apa yang mereka lihat dan temukan, Guru memberikan LKS mengenai sifat-sifat cahaya siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama dan saling bertukar pendapat terhadap
hasil
pengamatannya,
kemudian
mempresentasikan
hasil
pengamatannya. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok yang maju. Guru bertanya hal yang
39
kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Kemudian guru memberikan PR. Setelah selesai pembelajaran berakhir, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 3. Pertemuan III siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III dilakukan pada hari Jum’at tanggal 21 Maret 2014. Kegiatan awal pembelajaran guru memberikan motivasi berupa pertanyaan yaitu “Apa yang kamu ketahui tentang pelangi”? dilanjutkan dengan pertanyaan pengetahuan prasyarat yaitu “Apa yang akan terjadi jika balon air sabun ditiup dibawah sinar matahari”?. Yang merupakan tahapan kedua dari model pembelajaran CLIS yaitu pemunculan gagasan siswa, setelah selesai guru melakukan tahapan kedua dari model pembelajaran dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru menunjukkan gambar-gambar pelangi, siswa diminta mengamati dan dilanjutkan dengan membentuk kelompok. Guru menjelaskan cara melakukan percobaan, selanjutnya memberi kesempatan kepada siswa berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah sendiri dan meminta untuk menuliskan hasilnya pada LKS yang telah dibagikan, ini merupakan tahapan ketiga dari model pembelajaran CLIS yaitu penyusunan ulang gagasan. Setelah
selesai
guru
meminta
tiap
kelompok
untuk
maju
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya untuk seluruh kelas. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi. Setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengemukakan gagasan baru dengan tepat dan dilanjutkan menarik kesimpulan. Kemudian guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda dan uraian sebagai tes siklus I.
40
4.2.1.3 Observasi Siklus I 1. Pertemuan I Siklus I Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, peneliti sekaligus sebagai observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Dari observasi yang dilakukan bahwa guru masih kesulitan dalam penerapan model pembelajaran CLIS ke dalam kegiatan pembelajaran, siswa juga belum terbiasa dalam model pembelajaran CLIS yang diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan 1. Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 No
1
2
3
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasn
Indikator
Skor
• Menyiapkan siswa • Melakukan Apersepsi • Menyampaikan tujuan pembelajaran • Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan • Menunjukkan fenomenafenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Melibatkan siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok
2 4 1
Rata-rata
2 1
3
2
2,3
2
2 1 4 3
2,6
41
• Siswa berinteraksi dengan
4
5
Tahap Penerapan Gagasan
Tahap Pemantapan Gagasan
teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Melibatkan siswa melakukan percobaan tentang materi yang dipelajari • Membimbing siswa dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Membimbing siswa dalam kegiatan presentasi • Menjadi nara sumber yang baik pada saat kegiatan presentasi • Membimbing siswa dalam mengklasifikasikan informasi yang telah di dapat • Menjelaskan penerapan dalam kehidupan seharihari • Melakukan konfirmasi terhadap persoalan yang belum ada kesepakatan • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan • Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Umpan balik (pemberian tugas)
Total dan Rata-Rata Kategori
3
4
4
3 3 3 2
2
2
4 2,75 2
3 57
2,59
Sangat Kurang Baik
Dari tabel 4.2 observasi guru pada siklus 1 pertemuan 1 dapat diketahui bahwa masih terdapat beberapa aspek/indikator pengamatan yang menunjukkan
42
skor rendah dalam pelaksanaan pembelajaran yang menjadi kekurangan, antara lain: 1) Pada tahap orientasi guru belum mempersiapkan siswa sepenuhnya, guru juga tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan perhatian siswa untuk menyimak pembelajaran juga kurang 2) Pada tahap pemunculan gagasan yaitu memunculkan gagasan siswa tentang fenomena-fenomena yang terjadi kurang maksimal, siswa juga kurang aktif bertanya dan berpendapat karena siswa belum bisa memahami materi yang disampaikan 3) Pada tahap penyusunan ulang gagasan siswa yang berpendapat dan beradu gagasan hanya beberapa orang saja dan interaksi dengan guru belum terjadi 4) Pada tahap penerapan gagasan siswa masih ragu-ragu dan takut saat mempresentasikan
hasil
menanggapi/menyanggah
kerjanya,
siswa
juga
belum
aktif
gagasan teman yang lain, dan antusias sisw
menyimak penjelasn guru juga kurang 5) Pada tahap pemantapan gagasan guru belum memberikan refleksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I No
1
2
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan Gagasan
Indikator
Skor
• Siswa mempersiapkan diri • Keaktifan siswa menyimak apersepsi • Mendengarkan guru saat menjelaskan • Siswa menyimak tujuan pembelajaran • Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan
3 2 2
Rata-rata
2
1 2
2 3
3,5
43
3
4
5
Tahap Penyusunan Ulang Gagasan
Tahap Penerapan Gagasan
Tahap Pemantapan Gagasan
• Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Siswa terlibat dalam kegiatan percobaan/praktikum • Siswa aktif dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Siswa dengan penuh keberanian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya • Siswa aktif memberikan tanggapan/sanggahan terhadap hasil kerja kelompok lain • Siswa aktif mencatat informasi baru yang didapat dari kelompok lain • Siswa antusias mendengarkan penjelaskan dari guru tentang penerapan dalam kehidupan sehari-hari • Siswa merespon positif terhadap gagasan yang dikonfirmasi oleh guru • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan • Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Siswa dengan penuh tanggung jawab mengerjakan tugas
Total dan Rata-rata Kategori
2 2 4 3
2,4
1 3
4 3
2
2,6
2
2
4
4
2
3,25
3
56
2,54
Sangat Kurang Baik
Dari tabel 4.3 observasi siswa pada siklus 1 pertemuan 1 dapat diketahui bahwa masih terdapat beberapa aspek/indikator pengamatan yang menunjukkan
44
skor rendah dalam pelaksanaan pembelajaran yang menjadi kekurangan, antara lain: 1) Pada tahap orientasi siswa belum menyimak apersepsi dan mendengarkan penjelasan dan tujuan pembelajaran yang disampaikan 2) Pada tahap pemunculan gagasan yaitu memunculkan gagasan siswa tentang fenomena-fenomena yang terjadi kurang maksimal, siswa juga kurang aktif bertanya dan berpendapat karena siswa belum bisa memahami materi yang disampaikan 3) Pada tahap penyusunan ulang gagasan siswa yang berpendapat dan beradu gagasan hanya beberapa orang saja dan interaksi dengan guru belum terjadi 4) Pada tahap penerapan gagasan siswa masih ragu-ragu dan takut saat mempresentasikan
hasil
menanggapi/menyanggah
kerjanya,
siswa
juga
belum
aktif
gagasan teman yang lain, dan antusias siswa
menyimak penjelasan guru juga kurang 5) Pada tahap pemantapan gagasan siswa belum memberikan refleksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan bersama dengan guru 2. Pertemuan II Siklus I Sama dengan pertemuan 1 pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 2 berlangsung,
peneliti
sekaligus
sebagai
observer
mengamati
jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Berikut ini tabel hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan ke 2. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru siklus I Pertemuan 2 No
1
Aspek
Tahap Orientasi
Indikator • Menyiapkan siswa • Melakukan Apersepsi • Menyampaikan tujuan pembelajaran • Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan
Skor
Rata-rata
3 3 3 3 3
45
2
3
4
5
Tahap Pemunculan gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasn
Tahap Penerapan Gagasan
Tahap Pemantapan Gagasan
• Menunjukkan fenomenafenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Melibatkan siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Melibatkan siswa melakukan percobaan tentang materi yang dipelajari • Membimbing siswa dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Membimbing siswa dalam kegiatan presentasi • Menjadi nara sumber yang baik pada saat kegiatan presentasi • Membimbing siswa dalam mengklasifikasikan informasi yang telah di dapat • Menjelaskan penerapan dalam kehidupan sehari-hari • Melakukan konfirmasi terhadap persoalan yang belum ada kesepakatan • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan • Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Umpan balik (pemberian tugas)
Total dan Rata-rata Kategori
3
3 2,8 2
2 2 4 4
3
3 4
4 3 3
3,3
3
3 3
4 3,25 3
3 66
3
Kurang Baik
46
Dari tabel 4.4 observasi guru pada siklus 1 pertemuan 2 dapat diketahui bahwa sudah ada perbaikan/perubahan namun masih terdapat beberapa aspek/indikator pengamatan yang menunjukkan skor rendah dalam pelaksanaan pembelajaran yang menjadi kekurangan, antara lain: 1) Pada tahap pemunculan gagasan siswa belum dapat memahami apa yang disampaikan guru 2) Pada tahap penyusunan ulang gagasan siswa yang berpendapat dan beradu gagasan masih hanya beberapa orang saja. Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa siklus I Pertemuan 2 No
1
2
3
4
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan Gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasan
Tahap Penerapan Gagasan
Indikator
Skor
• Siswa mempersiapkan diri • Keaktifan siswa menyimak apersepsi • Mendengarkan guru saat menjelaskan • Siswa menyimak tujuan pembelajaran • Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Siswa terlibat dalam kegiatan percobaan/praktikum • Siswa aktif dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Siswa dengan penuh keberanian mempresentasikan hasil
3 4 3
Rata-rata
3
2 3
3
3
3
3 3 4 4
3,4
3 4
4 4
3,6
47
•
• •
• • 5
Tahap Pemantapan Gagasan
• •
kerja kelompoknya Siswa aktif memberikan tanggapan/sanggahan terhadap hasil kerja kelompok lain Siswa aktif mencatat informasi baru yang didapat dari kelompok lain Siswa antusias mendengarkan penjelaskan dari guru tentang penerapan dalam kehidupan sehari-hari Siswa merespon positif terhadap gagasan yang dikonfirmasi oleh guru Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan Siswa dengan penuh tanggung jawab mengerjakan tugas
Total dan Rata - rata Kategori
3
4
3
4
4 3,75
4
3
75
3,4
Cukup Baik
Dari 4.5 observasi siswa pada siklus 1 pertemuan 2 dapat diketahui bahwa sudah ada perbaikan/perubahan namun masih terdapat 1 aspek/indikator pengamatan yang menunjukkan skor rendah dalam pelaksanaan pembelajaran yang menjadi kekurangan, yaitu: 1) Pada tahap orientasi siswa kurang menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru 3. Pertemuan III Siklus I Masih sama dengan pertemuan 1 dan 2, pada pertemuan III ini peneliti sekaligus sebagai observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan namun pada ahkir pertemuan ini siswa diminta mengerjakan soal evaluasi sebagia indikator penilaian keberhasilan model pembelajaran. Berikut ini tabel hasil
48
observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan ke 3. Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru siklus I Pertemuan 3 No
1
2
3
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasn
Tahap Penerapan Gagasan
4
Indikator
Skor
• Menyiapkan siswa • Melakukan Apersepsi • Menyampaikan tujuan pembelajaran • Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan • Menunjukkan fenomenafenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Melibatkan siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Melibatkan siswa melakukan percobaan tentang materi yang dipelajari • Membimbing siswa dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Membimbing siswa dalam kegiatan presentasi • Menjadi nara sumber yang baik pada saat kegiatan presentasi • Membimbing siswa dalam mengklasifikasikan informasi yang telah di
4 3 4
Rata-rata
3,5 3
3
3
3
3
3 2 4 3 3 3 4
4
3 3
4
3,5
49
dapat • Menjelaskan penerapan dalam kehidupan seharihari
5
Tahap Pemantapan Gagasan
• Melakukan konfirmasi terhadap persoalan yang belum ada kesepakatan • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan • Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Umpan balik (pemberian tugas)
Total Skor dan Rata-rata
3
4
4 3,5 3
3 73
3,31
Cukup Baik
Kategori
Dari tabel 4.6 observasi guru pada siklus I pertemuan ke 3 dapat dilihat bahwa sudah ada perbaikan/perubahan yang baik, hanya ada satu item indikator saja yang belum baik yaitu pada tahap penyusunan ulang gagasan pada lembar observasi guru, belum semua siswa berpendapat dan beradu gagasan. Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa siklus I Pertemuan 3 No
1
2
3
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan Gagasan
Tahap
Indikator
Skor
• Siswa mempersiapkan diri • Keaktifan siswa menyimak apersepsi • Mendengarkan guru saat menjelaskan • Siswa menyimak tujuan pembelajaran • Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan
4 3 4
Rata-rata
3,75
4 4
4
3,6
3
4
3,6
50
Penyusunan Ulang Gagasan
• • • • • • •
4
Tahap Penerapan Gagasan
•
• •
• • 5
Tahap Pemantapan Gagasan
• •
gagasan/ pendapat Siswa beradu gagasan Siswa membentuk kelompok Siswa berinteraksi dengan teman Siswa berinteraksi dengan Guru Siswa terlibat dalam kegiatan percobaan/praktikum Siswa aktif dalam percobaan sifat-sifat cahaya Siswa dengan penuh keberanian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya Siswa aktif memberikan tanggapan/sanggahan terhadap hasil kerja kelompok lain Siswa aktif mencatat informasi baru yang didapat dari kelompok lain Siswa antusias mendengarkan penjelaskan dari guru tentang penerapan dalam kehidupan sehari-hari Siswa merespon positif terhadap gagasan yang dikonfirmasi oleh guru Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan Siswa dengan penuh tanggung jawab mengerjakan tugas
Total skor dan Rata-rata Kategori
3 4 4 3 4
4 4
4 3,8 4
3
4
4 4
4
4
83
3,77
Sangat Baik
Dari tabel 4.7 observasi siswa pada siklus I pertemuan ke 3 dapat dilihat bahwa sudah ada perbaikan/perubahan yang sangat baik, semua indikator sudah menunjukkan skor diatas 2 artinya pelaksanaan pembelajaran sudah baik sesuai dengan sintak yang pemebelajaran.
51
4. Hasil keseluruhan observasi siklus I pertemuan 1, 2 dan 3 Berdasarkan data lembar observasi guru dan siswa dapat diketahui keseluruhan total skor dan rata-rata terhadap hasil pengamatan pada siklus I pertemuan 1, 2 dan 3. Pada lembar observasi siklus I pertemuan 1, menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dengan model CLIS guru mendapatkan total skor 57 dengan ratarata 2,59 termasuk dalam kategori sangat kurang baik dan siswa mendapat total skor 55 dengan rata-rata 2,5 termasuk dalam kategori sangat kurang baik juga. Pada lembar observasi siklus I pertemuan 2, menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran melalui model CLIS, guru mendapatkan total skor 66 dengan ratarata 3,00 termasuk dalam kategori cukup dan siswa mendapat total skor 75 dengan rata-rata 3,4 termasuk dalam kategori cukup baik. Pada lembar observasi siklus I pertemuan 3, menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran melalui model CLIS, guru mendapatkan total skor 73 dengan ratarata 3,31 termasuk dalam kategori cukup baik dan siswa mendapat total skor 83 dengan rata-rata 3,77 termasuk dalam kategori sangat baik. Untuk memantapkan lagi model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu pengamatan lagi yaitu dengan dilanjutkan pada siklus II.
4.2.1.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I Setelah dilaksanakan tindakan dengan model pembelajaran CLIS, guru memberikan evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir siklus I yaitu pada pertemuan III. Dari hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat pada hasil rekap nilai ulangan harian siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan hasil tes evaluasi siswa setelah dilaksanakan tindakan siklus I. Hasil nilai yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan tindakan dari jumlah 19 siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=67) terdapat 9 siswa, sedangkan 10 siswa masih dibawah ketuntasan. Setelah siklus I terdapat 13 siswa
52
yang tuntas, sedangkan 6 siswa masih dibawah ketuntasan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siklus I Kategori
Nilai
Tuntas ≥ 67 Belum tuntas < 67 Jumlah Rata-rata Nilai Minimal Nilai Maksimal
frekuensi
Persentase (%) 68 32 100
13 6 19 77 54 96
Dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa perolehan nilai Siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=67) sebanyak 13 siswa dengan prosentase 68%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 6 siswa dengan prosentase 32%. Dengan rata-rata 77. Nilai terendah 54 dan nilai tertinggi 96. Berdasarkan Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
32%
tuntas 68%
belum tuntas
Gambar 4.2 Persentase Nilai Ketuntasan Siklus I Dengan demikian dalam model pembelajaran CLIS hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil belajar sebelum dilaksanakan tindakan. Namun untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa di atas KKM diperlukan siklus II
53
sebagai penguat bahwa dengan model pembelajaran CLIS dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4.2.1.5 Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari model pembelajaran CLIS. Selain itu digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang diharapkan. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, peneliti, dan perwakilan dari beberapa siswa kelas V. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana model pembelajaran CLIS bagi guru kelas, siswa, dan peneliti. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran CLIS mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran serta guru merasa lebih leluasa dan bebas dalam mengeksplor siswa dan merasa tidak terlalu terikat dengan materi yang ada di buku pelajaran, bagi siswa pembelajaran dirasa menyenangkan, lebih mudah memahami materi, dan merasa terlibat di semua kegiatan pembelajaran, serta siswa yang biasanya pasif menjadi sedikit lebih aktif. Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan KKM = 67 maka diperoleh dari seluruh siswa yang berjumlah 19 siswa dalam belajarnya sebanyak 13 siswa tuntas dengan prosentase 68% dan rata-rata 74. Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa, peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa dinyatakan hasil belajarnya meningkat yaitu dengan KKM ≥67. Dari hasil evaluasi siswa pada siklus I ternyata ketuntasan siswa baru mencapai 68%. Artinya jika dilihat dari hasil belajar yang ditentukan hasil evaluasi tertulis siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Selanjutnya, sebagai pemantapan pada siklus I akan dilanjutkan pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran CLIS pada setiap kegiatan pembelajaran agar meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
54
1. Kelebihan Dari guru: 1. Guru sudah berusaha melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tahapan– tahapan model pembelajaran CLIS 2. Pada tahap pemunculan gagasan guru sudah menunjukkan fenomenafenomena yang alam yang berkaitan dengan materi pelajaran 3. Pada tahap penyusunan ulang gagasan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berpendapat dan mengeluarkan gagasan 4. Pada tahap penerapan gagasan guru sudah melibatkan seluruh siswa dalam kegiatan percobaan/praktikum dan membimbing siswa 5. Pada tahap pemantapan gagasan guru sudah menyimpukkan bersama siswa dan memberikan umpan balik berupa pemberian tugas Dari siswa 1. Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena alam yang ditunjukkan guru 2. Siswa berani berpendapat dan mengeluarkan gagasan 3. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan praktikunm/percobaan 4. Siswa bertanggung jawab atas tugas yang diberikan guru 2. Kelemahan Dari guru: 1. Pada tahap orientasi guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Pada tahap pemunculan gagasan guru kurang optimal dalam menunjukkan fenomena-fenomena alam 3. Pada tahap penyusunan ulang gagasan guru hanya dominan dengan siswa tertentu saat interaksi 4. Pada tahap penerapan gagasan guru kuarang memfasilitasi bahan dan media yang diperlukan 5. Pada tahap pemantapan gagasan guru kurang mengakonfirmasi gagasan siswa Dari siswa 1. Pada tahap orientasi siswa kurang mempersiapkan diri untuk memulai pembelajaran
55
2. Pada tahap pemunculan gagasan siswa belum memahami maksimal 3. Pada tahap penerapan gagasan siswa belum terlihat kerjasama yang baik dan belum melibatkan seluruh anggota kelompoknya 4. Pada tahap pemantapan gagasan hanya sebagian siswa yang merespon umpan balik dari guru 3. Langkah-langkah Untuk memperbaiki kelemahan Untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II guru telah menyiapkan langkah-langkah agar kekurangan dalam siklus I tidak terulang sehingga indikator kerja dapat tercapai. Langkah yang dilakukan antara lain: 1. Dalam proses pembelajaran guru harus mempersiapkannya dengan baik sehingga tidak akan ada hal yang terlewatkan 2. Dalam membimbing siswa hendaknya guru memperhatikan kelompok secara menyeluruh sehingga tidak ada kelompok yang merasa tidak diperhatikan dan pemebelajaran merata 3. Guru tegas terhadap siswa yang pasif dan kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran maupun kegiatan kelompok sehingga siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya. 4. Guru lebih memberikan kesempatan dan waktu kepada siswa untuk berani berpendapat dan jangan merasa takut untuk memunculkan gagasan-gagasan baru sekalipun mungkin tidak ada kaitanya dengan materi yang dipelajari sehingga siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran 5. Seminimal mungkin guru tidak mendominasi pembelajaran, lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran
4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 1.2.2.1 Perencanaan Siklus II Rencana pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan I, II, dan pertemuan III. Adapun rencana tindakan adalah setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas V sebagai guru kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In
56
Science (CLIS) serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan I, lembar kerja siswa, lembar observasi. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I dengan pokok bahasan “Membuat karya/ model sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya”. Pada pertemuan I ini siswa diminta membuat cakram warna. Pada pertemuan II ini siswa diminta menganalisis dan merancang bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat suatu karya/model. Pada pertemuan III ini siswa membuat suatu karya/model. Pada tahap akhir siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus II.
4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II 1. Pertemuan 1 Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1 ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 28 Maret 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian motivasi berupa pertanyaan pengetahuan prasyarat yaitu. Siswa disuruh menjawab ”apa warna-warna
dari
pelangi?”,
dilanjutkan
dengan
penyampaian
tujuan
pembelajaran, kemudian guru menjelaskan model pembelajaran CLIS. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru menunjukkan gambar-gambar pelangi, siswa diminta mengamati dan menyebutkan sesuai pengetahuannya. Setelah itu siswa diminta untuk membentuk kelompok, guru memberikan LKS dan menjelaskan langkah-langkah pembuatan cakram
warna. Siswa
melakukan percobaan/praktikum membuat
sesuai
kemampuannya dan menuliskan ke lembar kerja sesuai apa yang mereka pahami. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi, gagasan kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa bersama guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil
dan
memberi
semangat
bagi
kelompok
yang
belum
berani
57
mengungkapkan gagasannya dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 2. Pertemuan 2 Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan 2 dilakukan pada hari Jum’at tanggal 4 April 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dan dilanjutkan mengulas sedikit materi minggu lalu. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan meminta salah satu siswa maju mengoperasikan karya/model periskop yang sudah jadi, kemudian memberi motivasi kepada siswa “pernahkah siswa mengoperasikan alat-alat yang menggunakan prinsip/sifat-sifat cahaya?”. Pertanyaan itu dimaksudkan untuk memunculkan gagasan siswa, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti yaitu mengeksplor siswa dengan menunjukkan hasil karya yang sudah jadi. Kemudian siswa diminta membentuk kelompok, siswa merancang model periskop sederhana, siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan gagasannya, dilanjutkan mengkonfirmasi gagasan siswa. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penguatan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan dan bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Pertemuan 3 Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan III dilakukan pada hari Selasa tanggal 8 April 2014. Kegiatan awal guru memimpin berdoa, mengabsen, mengkondisikan siswa kemudian guru memberikan apersepsi yaitu “dengan mengajak seluruh siswa melihat-lihat pemandangan sekitar’, dilanjutkan dengan pertanyaan pengetahuan prasyarat yaitu “bagaimana caranya melihat keluar jika terhalang tembok”?, Yang merupakan tahapan kedua dari model pembelajaran CLIS yaitu pemunculan gagasan siswa, setelah selesai guru melakukan tahapan kedua dari model pembelajaran dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru menunjukkan model/karya yang sudah jadi, siswa diminta mengamati dan dilanjutkan dengan membentuk kelompok.
58
Guru memberi kesempatan kepada siswa berpikir, menganalisis, menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Meminta untuk menuliskan hasilnya pada LKS yang telah dibagikan, ini merupakan tahapan ketiga dari model pembelajaran CLIS yaitu penyusunan ulang gagasan. Setelah
selesai
guru
meminta
tiap
kelompok
untuk
maju
mempresentasikan hasil karya kelompoknya untuk seluruh kelas. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi. Setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengemukakan gagasan baru dengan tepat dan dilanjutkan menarik kesimpulan. Kemudian guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda dan uraian sebagai tes siklus II.
4.2.2.3 Observasi Siklus II 1. Pertemuan 1 Siklus II Sama halnya dengan siklus I, pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung,
peneliti
sekaligus
sebagai
observer
mengamati
jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Berikut ini tabel hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II pertemuan 1. Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1 No
1
Aspek
Tahap Orientasi
Indikator • Menyiapkan siswa • Melakukan Apersepsi • Menyampaikan tujuan pembelajaran • Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan
Skor
Rata-rata
4 4 3 3,5 3
59
2
3
4
5
Tahap Pemunculan gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasn
Tahap Penerapan Gagasan
Tahap Pemantapan Gagasan
• Menunjukkan fenomenafenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Melibatkan siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Melibatkan siswa melakukan percobaan tentang materi yang dipelajari • Membimbing siswa dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Membimbing siswa dalam kegiatan presentasi • Menjadi nara sumber yang baik pada saat kegiatan presentasi • Membimbing siswa dalam mengklasifikasikan informasi yang telah di dapat • Menjelaskan penerapan dalam kehidupan sehari-hari • Melakukan konfirmasi terhadap persoalan yang belum ada kesepakatan • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan • Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Umpan balik (pemberian tugas)
Total Skor dan Rata-rata Kategori
4
3 3,3 3
3 3 4 4
3,4
3 4
4 3 3
3,5
3
4 3
4 3,25 3
3 75
3,4
Cukup Baik
Dari tabel 4.9 observasi guru pada siklus II pertemuan ke 1 menunjukkan skor 75 dan rata-rata 3,4 dengan kategori Cukup baik.
60
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1 No
1
2
3
4
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan Gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasan
Tahap Penerapan Gagasan
Indikator
Skor
• Siswa mempersiapkan diri • Keaktifan siswa menyimak apersepsi • Mendengarkan guru saat menjelaskan • Siswa menyimak tujuan pembelajaran • Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Siswa terlibat dalam kegiatan percobaan/praktikum • Siswa aktif dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Siswa dengan penuh keberanian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya • Siswa aktif memberikan tanggapan/sanggahan terhadap hasil kerja kelompok lain • Siswa aktif mencatat
3 3 3
Rata-rata
3
3 3
4
3,3
3
3 3 4 4
3,4
3
4
4 3 3,3 3
3
61
5
informasi baru yang didapat dari kelompok lain • Siswa antusias mendengarkan penjelaskan dari guru tentang penerapan dalam kehidupan sehari-hari • Siswa merespon positif terhadap gagasan yang dikonfirmasi oleh guru • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan • Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Siswa dengan penuh tanggung jawab mengerjakan tugas
Tahap Pemantapan Gagasan
3
3
3
2
3
73
Total Skor dan Rata-rata
3,5
3,3
Cukup Baik
Kategori
Dari tabel 4.10 observasi siswa pada siklus II pertemuan ke 1 menunjukkan jumlah skor 73 dan rata-rata 3,3 dengan kategori Cukup baik. 2. Pertemuan 2 Siklius II Sama dengan pertemuan 1 pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 2 berlangsung,
peneliti
sekaligus
sebagai
observer
mengamati
jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Berikut ini tabel hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan ke 2.
62
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 No
1
2
3
4
5
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasn
Tahap Penerapan Gagasan
Tahap Pemantapan
Indikator
Skor
• Menyiapkan siswa • Melakukan Apersepsi • Menyampaikan tujuan pembelajaran • Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan • Menunjukkan fenomenafenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Melibatkan siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Melibatkan siswa melakukan percobaan tentang materi yang dipelajari • Membimbing siswa dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Membimbing siswa dalam kegiatan presentasi • Menjadi nara sumber yang baik pada saat kegiatan presentasi • Membimbing siswa dalam mengklasifikasikan informasi yang telah di dapat • Menjelaskan penerapan dalam kehidupan sehari-hari • Melakukan konfirmasi terhadap persoalan yang belum ada kesepakatan • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan
4 4 3
Rata-rata
3,75 4
4
3 3,6 4
4 3 4 4
3,6
3 4
4 3 4
3,8
4
4
4
4
3,75
63
Gagasan
• Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Umpan balik (pemberian tugas)
Total skor dan Rata-rata
4
3 82
3,72
Sangat Baik
Kategori
Dari tabel 4.11 observasi guru pada siklus II pertemuan ke 2 menunjukkan jumlah skor 82 dan rata-rata 3,72 dengan kategori Sangat baik. Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2 No
1
2
3
4
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan Gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasan
Tahap Penerapan Gagasan
Indikator
Skor
• Siswa mempersiapkan diri • Keaktifan siswa menyimak apersepsi • Mendengarkan guru saat menjelaskan • Siswa menyimak tujuan pembelajaran • Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Siswa terlibat dalam kegiatan percobaan/praktikum • Siswa aktif dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Siswa dengan penuh keberanian
3 4 3
Rata-rata
3,25
3 3
4
3
2
3 3 4 4
3,2
2 4
4 3
3,1
64
•
• •
• • 5
Tahap Pemantapan Gagasan
• •
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya Siswa aktif memberikan tanggapan/sanggahan terhadap hasil kerja kelompok lain Siswa aktif mencatat informasi baru yang didapat dari kelompok lain Siswa antusias mendengarkan penjelaskan dari guru tentang penerapan dalam kehidupan sehari-hari Siswa merespon positif terhadap gagasan yang dikonfirmasi oleh guru Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan Siswa dengan penuh tanggung jawab mengerjakan tugas
Total Skor dan Rata-rata Kategori
3
3
2
4
4
3
3,25
2
70
3,18 Cukup
Dari tabel 4.10 observasi siswa pada siklus II pertemuan ke 1 menunjukkan jumlah skor 70 dan rata-rata 3,18 dengan kategori Cukup. 3. Pertemuan 3 Siklus II Sama dengan pertemuan 1 dan 2, pada pertemuan III ini peneliti sekaligus sebagai observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan namun pada ahkir pertemuan ini siswa diminta mengerjakan soal evaluasi sebagia indikator penilaian keberhasilan model pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan ke 3.
65
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 3 No
1
2
3
4
5
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasn
Tahap Penerapan Gagasan
Tahap Pemantapan Gagasan
Indikator
Skor
• Menyiapkan siswa • Melakukan Apersepsi • Menyampaikan tujuan pembelajaran • Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan • Menunjukkan fenomenafenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Melibatkan siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Melibatkan siswa melakukan percobaan tentang materi yang dipelajari • Membimbing siswa dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Membimbing siswa dalam kegiatan presentasi • Menjadi nara sumber yang baik pada saat kegiatan presentasi • Membimbing siswa dalam mengklasifikasikan informasi yang telah di dapat • Menjelaskan penerapan dalam kehidupan sehari-hari • Melakukan konfirmasi terhadap persoalan yang belum ada kesepakatan • Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan
4 4 4
Rata-rata
3,75 3
4
4 4 4
4 4 3 4
3,6
3 4
4 4 4
3,6
3
3 4
4
4
66
• Melakuakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan • Umpan balik (pemberian tugas) Total Skor dan Rata-rata
4
4 83
3,77
Sangat Baik
Kategori
Dari tabel 4.13 observasi guru pada siklus II pertemuan ke 3 menunjukkan jumlah skor 83 dan rata-rata 3,77 dengan kategori Sangat baik. Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 3 No
1
2
3
4
Aspek
Tahap Orientasi
Tahap Pemunculan Gagasan
Tahap Penyusunan Ulang Gagasan
Tahap Penerapan Gagasan
Indikator
Skor
• Siswa mempersiapkan diri • Keaktifan siswa menyimak apersepsi • Mendengarkan guru saat menjelaskan • Siswa menyimak tujuan pembelajaran • Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi • Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat • Siswa memiliki pemahaman tentang materi yang disampaikan • Siswa saling mengeluarkan gagasan/ pendapat • Siswa beradu gagasan • Siswa membentuk kelompok • Siswa berinteraksi dengan teman • Siswa berinteraksi dengan Guru • Siswa terlibat dalam kegiatan percobaan/praktikum • Siswa aktif dalam percobaan sifat-sifat cahaya • Siswa dengan penuh keberanian
4 4 3
Rata-rata
3,5
3 3
4
3,3
3
3 3 4 4
3,4
3 4
4 3
3,5
67
•
• •
• • 5
Tahap Pemantapan Gagasan
• •
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya Siswa aktif memberikan tanggapan/sanggahan terhadap hasil kerja kelompok lain Siswa aktif mencatat informasi baru yang didapat dari kelompok lain Siswa antusias mendengarkan penjelaskan dari guru tentang penerapan dalam kehidupan sehari-hari Siswa merespon positif terhadap gagasan yang dikonfirmasi oleh guru Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan Siswa dengan penuh tanggung jawab mengerjakan tugas
Total Skor dan Rata-rata Kategori
3
4
3
4
4 3,5
3
3
76
3,45
Cukup Baik
Dari tabel 4.14 observasi siswa pada siklus II pertemuan ke 3 menunjukkan jumlah skor 76 dan rata-rata 3,45 dengan kategori Cukup baik.
4.2.2.4 Hasil Belajar Siklus II Setelah dilaksanakan tindakan dengan model Children Learnning In Science (CLIS), guru memberikan evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir siklus II pada pertemuan 3. Dari hasil belajar siswa siklus I dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat pada hasil rekap nilai tes evaluasi siswa tindakan siklus I terdapat 13 siswa tuntas dan 6 siswa tidak tuntas. Hasil nilai yang diperoleh siswa dilaksanakan tindakan siklus II terdapat 17 siswa yang
68
mencapai ketuntasan (KKM=67) dan 2 siswa tidak tuntas. Dari jumlah siswa yang tuntas dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 4.15 Ketuntasan Belajar Siklus II Kategori
Nilai
Tuntas ≥ 67 Belum tuntas < 67 Jumlah Rata-rata Nilai Minimal Nilai Maksimal
frekuensi 17 2 19
Persentase (%) 89 11 100 80 57,5 95
Dari tabel 4.15 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa perolehan nilai Siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=67) sebanyak 17 siswa dengan prosentase 89%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 2 siswa dengan prosentase 11%. Dengan rata-rata 80. Nilai terendah 57,5 dan nilai tertinggi 95. Berdasarkan Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
11% tuntas 89%
belum tuntas
Gambar 4.3 Persentase Nilai Siklus II Dengan demikian dalam penerapan model pembelajaran Children Learnning In Science (CLIS) hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil belajar sebelum dilaksanakan tindakan. Dari hasil tes evaluasi siklus II diperoleh
69
siswa yang tumtas 17 siswa atau 89% dari siswa keseluruhan. Berdasarkan indikator keberhasilan bahwa 80% siswa nilai diatas KKM=67 maka dapat disimpulkan pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan sesuai dengan yang diinginkan peneliti. 4.2.2.5 Refleksi Siklus II Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, peneliti, dan perwakilan dari beberapa siswa kelas V. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana model pembelajaran CLIS guru kelas, siswa, dan peneliti. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan pembelajaran model pembelajaran CLIS dengan baik, bagi siswa pembelajaran dirasa mudah diterima dan dipahami serta dengan kerjasama kelompok siswa yang berkemampuan rendah merasa terbantu oleh temannya yang berkemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dimengerti.karene disin siswa diberikan kesempatan untuk berpendapat dan mengeluarakan gagasan-gagasannya. Hasil refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari model pembelajaran CLIS. Setelah selesai pembelajaran pada siklus II pertemuan III maka dilaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Hasil belajar siswa yang tuntas dalam siklus II yaitu 17 siswa.. Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan KKM= 67 maka diperoleh sebanyak 17 dengan prosentase 89 % siswa tuntas artinya hanya beberapa
siswa yang belum
tuntas dan rata-rata dari jumlah
keseluruhan 80. Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa, peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa dinyatakan hasil belajarnya meningkat yaitu dengan mencapai nilai ≥67. Dari hasil evaluasi siswa pada siklus II ternyata ketuntasan siswa baru mencapai 89%. Artinya jika dilihat dari indikator keberhasilan yang ditentukan hasil evaluasi tertulis siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan penulis. Berdasarkan pengamatan dari observer pada
70
siklus II secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II sebagai berikut: Dari guru: 1) Pada tahap Orientasi guru sudah mempersiapkan rencana pembelajaran dengan baik untuk melaksanakan pembelajaran 2) Pada tahap pemunculan gagasan guru sudah menunjukkan fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan juga melibatkan siswa aktif berpendapat dan membentuk pemahaman siswa 3) Pada tahap penyusunan ulang gagasan guru berinteraksi dengan siswa 4) Pada tahap penerapan gagasan guru memeberikan bimbingan dalam kegiatan praktikum dan menjadi nara sumber yang baik 5) Pada tahap pematapan gagasan mengkonfirmasi dan memberikan refleksi dalam pembelajaran Dari siswa: 1) Pada tahap Orientasi siswa sudah siap dan menyimak peelaksanakan pembelajaran dengan baik 2) Pada tahap pemunculan gagasan siswa antusias menyimak fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi, aktif berpendapat dan menegeluarkan gagasan 3) Pada tahap penyusunan ulang gagasan siswa berinteraksi dengan guru dan teman 4) Pada tahap penerapan gagasan siswa terlibat dalam kegiatan praktikum, aktif memberikan sanggahan, dan aktif mencatat 5) Pada tahap pematapan gagasan bersama guru menyimpulkan dan merefleksi hasil pembelajaran
4.3 Analisis Data Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan, siklus I dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel sebagai berikut:
71
Tabel 4.16 Rekap Ketuntasan Belajar
Kriteria
Nilai
Tuntas
≥ 67
Tidak Tuntas
< 67
Pra Siklus Jumlah Persen siswa % 9 47
Jumlah
Siklus I Jumlah Persen siswa % 13 68
Siklus II Jumlah Persen siswa % 17 89
10
53
6
32
2
11
19
100
19
100
19
100
Dari tabel 4.16 rekapitulasi pengelompokkan nilai diatas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA, terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 9 siswa. Sedangkan setelah siklus I jumlah siswa yang tuntas ada 13 siswa dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 27 siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 10 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran IPA, setelah siklus I terdapat 6 siswa tidak tuntas dan siklus II hanya terdapat 2 siswa tidak tuntas. Ini membuktikan bahwa model
pembelajaran CLIS dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat dalam setiap siklusnya. Berdasarkan tabel 4.16 diatas tentang siswa tuntas dan tidak tuntas dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: 18 16
Frekuensi
14 12 10
Tidak Tuntas
8
Tuntas
6
4 2 0
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.4 Diagram linear Pengelompokkan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
72
Pada tabel 4.16 dan diagram linear 4.5 menunjukkan model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar dan menurunnya jumlah siswa yang tidak tuntas. Model pembelajaran CLIS meminta siswa untuk aktif dan berperan serta dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga siswa tidak lagi hanya diam memperhatikan guru. Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran menggunakan model CLIS, keaktifan siswa selama proses pembelajaran cukup besar. Siswa lebih antusias dan aktif mengikuti setiap langkah-langkah pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang berbeda dengan apa yg mereka terima sehari-hari, ternyata lebih memberikan pembelajaran yang menarik. Pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru melainkan pada siswa. Selain itu penggunaan model CLIS dapat memberikan halhal yang positif kepada siswa yang dapat dilihat dalam nilai siswa yang meningkat. Setelah dilakukan pembelajaran siklus 1 dan pembelajaran siklus 2, dengan masing-masing sebanyak 3 kali pertemuan dalam 1 siklusnya dapat membuat siswa paham dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok Sifat-sifat Cahaya. Sebelum tindakan siswa yang tuntas adalah 9 siswa dengan persentase 47%. Hal ini disebabkan karena guru cenderung menggunakan pembelajaran konvensional dengan didominasi metode ceramah dan tanya jawab saja yang mengakibatkan siswa kurang dapat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pemerolehan informasi sebagai proses belajar siswa. Selain itu pembelajaran di kelas yang seharusnya guru dan siswa saling berinteraksi, dalam prakteknya di kelas hanya terdapat komunikasi satu arah yang membuat siswa cepat bosan dalam proses pemerolehan informasi, siswa kurang dapat berkonsentarasi karena tidak ada hal menarik untuk dilakukan dalam kegiatan belajar di kelas, sehingga hasil belajar pun juga kurang maksimal. Berdasarkan pada situasi ini, maka direncanakan dilakukan tindakan untuk memperbaiki ketuntasan belajar siswa. Setelah menyusun perencanaan, maka ditentukan untuk menerapkan model CLIS demi memperbaiki ketuntasan belajar siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus 1, terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 13 siswa dengan persentase 68% atau terjadi peningkatan sebesar
73
21%. Dengan memperhatikan refleksi pada siklus 1, maka direncanakan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan pada tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus 2. Setelah diberikan tindakan pada siklus 2 terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 17 dengan persentase 89% atau terjadi peningkatan 21% dari hasil yang diperoleh pada siklus 1. Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 10 siswa dengan persentase 53%. Setelah diberikan tindakan pada siklus 1, mengalami penurunan menjadi 6 siswa dengan persentase 32%, atau terjadi penurunan 21%. Setelah diberikan tindakan pada siklus 2 terjadi penurunan lagi sebesar 21%, hanya tinggal 2 siswa saja yang belum tuntas.
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.1 Pembahasan Siklus I Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas V SDN Dukuh 03 Salatiga terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS, dengan skor ratarata 64 sebelum diadakan tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I skor rata-rata menjadi 77 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 54. Berarti pembelajaran telah berhasil baik dengan indikator keberhasilan ≥ 80 dengan tingkat keberhasilan 68 % dari jumlah siswa sebanyak 19 siswa, dan pada siklus I ini hasil belajar siswa meningkat, tetapi masih ada yang belum tuntas dengan persentase 32%. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan pembelajaran CLIS menciptakan belajar yang bermakna dan menimbulkan kebanggaan bagi siswa karena siswa menemukan sendiri konsep-konsep ilmiah
dari materi yang
dipraktekkan. Hal ini sependapat dengan Winataputra (dalam Nurhayati: 2012) yang menyatakan pembelajaran harus menciptakan kreatifitas siswa untuk belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih nyaman, kreatif, terjadi kerjasama dan siswa terlibat langsung dalam melakukan kegiatan. Pada siklus I ini siswa belajar sifat-sifat cahaya, pada tahap orientasi siswa ditunjukkan dengan situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yaitu semua yang hal yang memerlukan cahaya, pada tahap pemunculan gagasan guru bertanya apa yang diperlukan saat mati lampu, pada tahap penyusuna ulang gagasan siswa berdiskusi bersama
74
tentang manfaat cahaya, pada tahap pemantapan siswa melakukan praktikkum untuk membuktikan gagasan-gasannya yaitu melakukan praktik benda yang dapat dan tidak dapat tembus cahaya, melakukan percobaan pembiasan cahaya, dan pada tahap pemantapan gagasan siswa mempresentasikan hasil praktiknya dimana siswa dapat mengungkapkan dan menyimpulkan gagasannya setelah melakukan melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran CLIS, hal inilah yang menciptakan situasi belajar yang efektif dan menyenangkan karena siswa aktif terlibat langsung dan diberi kepercayaan untuk menemukan penemuan yang baru, sehingga siswa merasa sebagai seorang ilmuwan. Meskipun sudah ada peningkatan hasil belajar persentase, namun belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai sebesar 80% dari seluruh siswa sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II. Perolehan hasil belajar pada siklus I ini masih belum optimal, beberapa kekurangan dalam penelitian tindakan siklus I ini antara lain guru belum guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa kurang mengerti apa yang harus dipahami ketika pembelajaran. Selain itu guru kurang mengkonfirmasi gagasan siswa sebagi wujud tindak lanjut dari pemahaman siswa, perlu pendampingan yang baik sehingga semua siswa dapat terlayani semua. Semua siswa harus mempersiapkan diri dan beraktifitas positif sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran melalui model pembelajaran CLIS. 4.4.2 Pembahasan Siklus II Perbaikan hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan baik peran guru, persentase pembelajaran, maupun persentase ketuntasan belajar, namun hasil belajar siswa belum maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, kurang mengkonfirmasi gagasan siswa, kurangnya pendampingan yang baik. Selanjutnya pada siklus II penelitian perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada kekurangan siklus I. Pada penelitian siklus I ketuntasan hasil belajar sebesar 68% dan skor rata-rata 77 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 54. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 89% dan skor rata-rata 80 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 57,5. Meskipun
75
belum mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar karena telah memenuhi indikator hasil 80%. Terjadinya peningkatan ini karena pembelajaran yang menciptakan kreatifitas siswa sehingga tercipta suasana yang nyaman, kreatif dan ada kerjasama antar siswa. Pada siklus II ini siswa belajar penerapan dari sifat-sifat cahaya yaitu dengan membuat model/hasil karya dari bahan sederhana. Dalam tahap orientasi siswa ditunjukkan alat-alat optik, pada tahap pemunculan gagasan guru bertanya bagaimana pengoperasiannya, pada tahap penyusunan ulang gagasan siswa berdiskusi untuk membuat hasil karya, pada tahap penerapan gagasan siswa melakukan praktik membuat hasil karya yaitu membuat periskop sederhana dan pada tahap pemantapan gagasan siswa mempresentasikan hasil karyanya.
yang
dengan
demikian model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pramita Devi (2011) dan Nurhayati Silaban (2012) menggunakan model CLIS yang menyatakan bahwa penelitiannya menunjukkan peningkatan hasil belajar. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran, partisipasi siswa dalam pembelajaran cukup besar. Siswa lebih aktif mengikuti proses pembelajaran, lebih berani mengemukakan gagasan dan pendapat. Dengan menggunakan model CLIS ternyata sudah memberikan antusias kepada siswa di dalam menyampaikan materi pada pembelajaran IPA. Hal ini terlihat pada nilai siswa yang meningkat.
4.4.3 Pembahasan Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya, maka diperoleh hasil bahwa penilaian hasil belajar IPA dengan penerapan model CLIS pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya di SD Negeri Dukuh 03 mengalami peningkatan. Selain itu keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA juga meningkat. Berdasarkan hasil observasi kegiatan yang dilakukan kepada siswa dapat diketahui bahwa siswa terlibat aktif dan antusias dalam kegiatan praktik/percobaan. Berdasarkan pada observasi yang dilakukan terhadap guru menunjukkan tingkat kemampuan guru
76
dalam menguasai kondisi kelas pada saat melakukan pembelajaran menunjukkan peningkatan. Hasil belajar IPA pada siswa kelas V semester II SD Negeri Dukuh 03 Tahun Ajaran 2013/2014 juga meningkat dengan keberhasilan penelitian tindakan kelas mencapai 89% dari jumlah siswa kelas V semester II SD Negeri Dukuh 03 dapat memenuhi nilai KKM ≥ 67. Penggunaan model CLIS dalam pembelajaran IPA menunjukkan terjadinya peningkatan dari nilai rata-rata hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan pada peningkatan frekuensi ketuntasan belajar siswa, ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang meningkat dari prasiklus ke siklus I dan siklus II. Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat dijelaskan beberapa manfaat sebagai berikut: 1) Pembelajaran dengan model CLIS dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA. 2) Pembelajaran dengan menggunakan model CLIS
berpengaruh pada
peningkatan keaktifan belajar siswa. Siswa yang semula pasif setelah mengikuti pembelajaran dengan model CLIS menjadi aktif untuk belajar sehingga hasil belajar meningkat 3) Salah satu komponen dalam model CLIS yaitu pemunculan gagasan dapat diterapkan untuk membelajarkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran IPA dikelas V dengan pokok bahasn sifat-sifat cahaya. 4) Model CLIS berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Dukuh 03 pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya.