BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SDN 11 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 07 Mei 2013, sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 03 Juni 2013 dengan alokasi waktu masing-masing 2 jam pelajaran (2x35 Menit). Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 10 0rang siswa laki-laki dan 15 orang siswa permpuan.
4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini peneliti bersama guru pengamat mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi/bahan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar tugas siswa, lembar penilaian hasil belajar, instrument lembar observasi dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data. Penelitian dilakukan pada observasi awal selanjutnya dilakukan perbaikan pada siklus I peneliti akan membelajarkan siswa membuat karangan narasi melalui model STAD dengan memberikan contoh karangan narasi terlebih dahulu. dan perbaikan dilanjutkan lagi pada siklus berikutnya yaitu siklus II yang 40
direncanakan pada hari senin tanggal 03 Juni 2013 jam 07.30 – 08.40 untuk mencapai indikator kinerja yang ditetapkan apabila belum tercapai pada siklus I. Pada siklus II peneliti akan membelajarkan siswa membuat karangan narasi melalui model STAD dengan memberikan contoh karangan narasi yang berbeda dari sebelumnya. Dengan bantuan peneliti, siswa diharapkan lebih aktif dalam kelompok sehingga siswa mampu menulis karangan narasi. Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan peneliti untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa menulis karangan narasi yang didiktekan guru melalui model STAD adalah sebagai berikut :
4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Observasi Awal Sebelum dilakukan tindakan terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal yang dilakukan pada hari kamis tanggal 02 Mei 2013, yakni untuk melihat kemampuan siswa menulis karangan narasi. Pada observasi awal ini guru mengajar pada pelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan narasi tanpa menggunakan model STAD. Pada observasi awal ditemukan masalahmasalah serta kelemahan-kelemahan guru maupun siswa. Hal ini disebabkan oleh; 1) kurangnya variasi guru dalam menyajikan materi pembelajaran; 2) tidak menggunakan media pembelajaran; 3) kurangnya perhatian siswa itu sendiri terhada proses pembelajaran. Pada kegiatan observasi awal yang dilakukan di kelas IV SDN 11 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo mengalami permasalahan yaitu kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi masih sangat rendah dengan melihat tingkat kemampuan siswa dari beberapa aspek yang dinilai berupa isi karangan dan
penggunaan ejaan dalam karangan, sehingga diperoleh kemampuan siswa dari 25 orang siswa 8 orang siswa yang mampu atau 32%, 7 orang siswa kurang mampu atau 28%, dan siswa yang tidak mampu 10 orang atau 40%. Demikian pula yang dilakukan oleh teman sejawat terhadap aktifitas siswa, dimana masih banyak siswa yang kurang perhatian, ada siswa yang mengganggu temannya, bercerita dan bermain. Sehingga hasil tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus I.
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I a. Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti bersama guru pengamat melakukan diskusi untuk mempersiapkan dan merancang pelaksanaan tindakan siklus I. Beberapa hal yang diperlukan saat pelaksanaan tindakan, antara lain RPP. Contoh karangan narasi, lembar observasi atau pengamatan. Setelah peneliti berkonsultasi dengan guru mitra, peneliti melakukan pembelajaran dimulai dari menyiapkan siswa, berdoa, melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa yang berkaitan dengan materi karangan narasi. b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada tes awal yang dalam hal ini siswa menceritakan pengalaman yang pernah dialami.
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan atau satu kali tatap muka. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan narasi melalui model STAD. Dengan perencanaan pembelajaran ini mengambil tema sesuai dengan kurikulum pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD semester II dengan perencanaan satu kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I yaitu sebagai berikut: 1) Guru mempersiapkan pembelajaran sebagai awal memotivasi siswa 2) Guru menyampaikan materi tentang karangan narasi 3) Guru memberikan contoh karangan narasi 4) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok 5) Guru membagikan LKS (menulis karangan narasi) 6) Siswa mengerjakan tugas menulis karangan narasi bersama teman dalam kelompok sampai dengan waktu yang ditentukan 7) Siswa mempresentasikan hasil kerja 8) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai baik 9) Guru melakukan evaluasi kepada siswa secara individu 10) Guru menilai hasil siswa dan memberikan kesimpulan akhir Pada pembelajaran siklus I, kemampuan menulis karangan narasi yang ingin di capai adalah: 1) isi karangan, 2) urutan dan hubungan paragraf, 3) pemakaian bahasa dan 4) kerja sama kelompok. Pada akhir pertemuan siklus I, siswa diberi tes akhir berupa menulis karangan narasi sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami.
c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk meningkatkan
pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan siswa menulis karangan narasi melalui model STAD pada siklus I, peneliti dan dibantu oleh guru mitra melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan format observasi kegiatan siswa dan format observasi kegiatan guru. Adapun hasil akumulasi kemampuan siswa menulis karangan narasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 1 Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No 1.
2.
3.
4.
Aspek yang dinilai Mampu Isi karangan/alur cerita Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Urutan dan hubungan Kurang Mampu paragraph Tidak Mampu Mampu Pemakaianbahasa Kurang Mampu dalam alur cerita Tidak Mampu Mampu Kerja sama kelompok Kurang Mampu Tidak Mampu
Jumlah 6 13 6 7 13 5 6 10 9 9 11 5
Presentase (%) 24% 52% 24% 28% 52% 20% 24% 40% 36% 36% 44% 20%
Dari data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada aspek kemampuan siswa kesesuaian isi karangan diperoleh 6 orang atau 24 % kriteria mampu dan 13 orang atau 52 %
kurang mampu dan 6 orang atau 24 % untuk
kriteria tidak mampu. Untuk aspek urutan dan hubungan paragraf diperoleh 7 orang siswa atau 28 % dengan kriteria mampu dan kurang mampu diperoleh 13 orang atau 52 % dan 5 orang siswa atau 20% dengan kriteria tidak mampu. Pada aspek pemakaian bahasa, diperoleh 6 orang siswa atau 24 % dengan kriteria mampu atau 10 orang atau 40 % kurang mampu dan 9 orang atau 36 % dengan
kriteria tidak mampu. pada aspek kerja sama kelompok, diperoleh 9 orang siswa atau 36 % dengan kriteria mampu atau 11 orang atau 44 % dengan kriteria kurang mampu dan 5 orang siswa atau 20 % dengan kriteria tidak mampu. Dari jurnal pengamatan diperoleh beberapa hasil pengamatan bahwa sebahagian besar siswa belum bisa menulis karangan narasi dengan baik yaitu dimana siswa belum bisa menyusun karangan dengan sempurna terutama pada hubungan antar paragraph, siswa masih kurang memahami kepaduan paragraf dalam sebuah karangan narasi begitupula dengan penulisan siswa yang masih menggunakan tulisan yang kurang jelas atau bentuk tulisan yang kurang rapi. Hal lain yaitu siswa kurang mampu menulis ejaan yang benar baik dari penggunaan huruf kapital, tanda koma dan tanda titik. Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang ada di kelas memiliki kemampuan yang berbeda. Kemampuan tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga aspek yang di amati yaitu mampu, kurang mampu dan tidak mampu. 3.1.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Pada Siklus I Berikut ini adalah data hasil pemantauan kegiatan siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran dalam menulis karangan narasi selama kegiatan siklus I terdapat pada tabel dibawah ini. Tabel 2 hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No
Aspek Yang Diamati
1. 2. 3. 4.
Motivasi selama pembelajaran Perhatian pada penjelasan guru Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mengajukan pertanyaan
Kriteria Penilaian B C K
5.
Saling berbagi tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah 6. Saling membantu anggota kelompok sampai seluruh anggota tersebut memahami materi yang di bahas 7. Siswa aktif dalam pembelajaran 8. Kemampuan siswa setelah pembelajaran Jumlah Persentase
2 25%
4 50%
2 25%
Berdasarkan data pada tabel 2 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa untuk menjawab pertanyaan guru dalam pembelajaran model STAD, kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru, berbagi tugas dalam kelompok,membantu anggota kelompok termasuk kategori cukup. Sementara kegiatan siswa yang masih kurang yaitu mengajukan pertanyaan dan kemampuan siswa setelah pembelajaran. Adapun kegiatan yang sudah baik yaitu motivasi selama pembelajaran dan perhatian pada penjelasan guru.
2). Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung oleh guru pengamat. Setelah dilakukan pembelajaran, dapat diamati bahwa sebagian besar guru telah melaksanakan sesuai dengan aspek yang dinilai, tetapi masih ada juga beberapa aspek yang belum memenuhi kriteria. Tabel 3 Hasil Pemantauan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus 1 Kwalifikasi No
Sub Aspek Yang di amati
P1
Presenta se
P2
Persentase
RT P1,P2
1.
Pra Pembelajaran
2
8.33%
2
8.33%
2.
Kegiatan Inti Pembelajaran
15
62.50%
14
62.50
3.
Penutup
2
8.33
1
8.33%
19
79.16%
17
70.83%
Jumlah
74,99%
Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus I dari 24 aspek yang diamati oleh pengamat I hanya 19 aspek yang terlaksana dengan presentase 79.16%, sedangkan hasil pengamatan dari pengamat 2 hanya 17 aspek dengan presentase 70.83%. Adapun aspek-aspek yang tidak terlaksana oleh pengamat 1 antara lain 1)Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan timbulnya kebiasaan positif, 2)Menghasilkan pesan yang menarik, 3)Menumbuhkan partisifasi aktif siswa dalam pembelajaran,4)Menunjukkan
sikap
terbuka
terhadap
respon
siswa,
5)Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar. Adapun aspek-aspek yang kurang pada pengamat kedua antara lain: 1) menunjukkan penguasaan materi pembelajaran, 2) Mengaitkan materi dengan realita kehidupan, 3) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, 4) Menghasilkan pesan yang menarik, 5)Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, 6)Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, 7) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi. Memperhatikan
data
hasil
kegiatan
proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data diatas, menunjukkan
bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. d. Tahap Analisis dan Refleksi Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus I dapat dilihat bahwa kemampuan menulis karangan narasi yang dicapai oleh siswa belum mencapai indicator kinerja yang telah di tetapkan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan tindakan siklus I yaitu; 1) guru belum memahami karakteristik siswa sehingga pembelajaran belum optimal, 2) model yang digunakan sudah cukup baik namun masih ada siswa yang menunjukkan ketidakaktifan dalam belajar, 3)sebagian besar siswa belum mampu menulis karangan dengan baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I sudah cukup baik, namun belum memenuhi target yang di harapkan atau belum berjalan secara optimal sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dalam hal ini kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Adapun prosedur pelaksanaannya sama seperti pada siklus I dengan tahapantahapan sebagai berikut : a. Tahap Persiapan
Pada persiapan siklus II, peneliti
telah melakukan perbaikan terhadap
rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II yaitu; 1) guru lebih memperhatikan siswa yang belum mampu menulis karangan narasi, 2) lebih mengefektifkan waktu. Sedangkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sama seperti pada siklus I yaitu dengan menggunakan model STAD. b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama seperti pada siklus I, namun lebih menitikberatkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I terutama dari segi kemampuan siswa menulis karangan narasi melalui model STAD. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II, diawali dengan mempersiapkan
siswa
mengikuti
pembelajaran,
menyampaikan
tujuan
pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam belajar, serta melakukan apersepsi (Tanya jawab tentang materi yang akan dibelajarkan). Peneliti meminta siswa untuk mempehatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Setelah itu siswa memperhatikan aspek-aspek penilaian pada tahap selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti, sehingga siswa mudah dalam memahami materi pembelajaran. Selanjutnya peneliti memberikan tugas, serta memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis karangan narasi. Pada tahaap akhir pembelajaran guru dan siswa mneyimpulkan materi.
c. Tahap pemantauan dan Evaluasi Untuk pemantauan
pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan siswa menulis karangan narasi melalui model STAD pada siklus II sama seperti pada siklus I, peneliti dan dibantu oleh guru mitra melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan format observasi kegiatan siswa dan format observasi kegiatan guru. Adapun hasil akumulasi kemampuan siswa mnulis karangan narasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No
1.
2.
3.
4.
Aspek yang dinilai Mampu Isi karangan/alur cerita Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Urutan dan hubungan Kurang Mampu paragraph Tidak Mampu Mampu Pemakaian bahasa dalam Kurang Mampu alur cerita Tidak Mampu Mampu Kerja sama kelompok Kurang Mampu Tidak Mampu
Jumlah 13 9 3 13 9 3 11 12 2 16 8 1
Presentase (%) 52% 36% 12% 52% 36% 12% 44% 48% 8% 64% 32% 4%
Dari data pada tabel 4 diatas menunjukkan bahwa Pada aspek kemampuan siswa kesesuaian isi karangan di peroleh 13 orang atau 52 % kriteria mampu dan 9 orang atau 36 % kurang mampu dan 3 orang atau 12 % untuk kriteria tidak mampu. Untuk aspek urutan dan hubungan paragraf di peroleh 13 orang siswa atau 52 % dengan kriteria mampu dan kurang mampu di peroleh 9 orang atau 36 % dan 3 orang siswa atau 12 % dengan kriteria tidak mampu. Pada
aspek pemakaian bahasa, di peroleh 11 orang siswa atau 44 % dengan kriteria mampu dan 12 orang atau 48 % kurang mampu dan 2 orang atau 8 % dengan kriteria tidak mampu. Pada aspek kerja sama kelompok 16 orang siswa atau 64% siswa dengan kriteria mampu, 8 orang atau 32 % siswa dengan kriteria kurang mampu dan 1 orang siswa atau 4 % siswa dengan kriteria tidak mampu. Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, dapat dilihat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II memperoleh hasil yang mencapai indikator kinerja, sehingga pelaksanaan tindakan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
3.1.2 Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II Adapun hasil yang telah dicapai pada hasil pengamatan siswa dalam proses pembelajaran untuk siklus II disajikan pada tabel 4.5 yang terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 5 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa siklus II No
Aspek Yang Diamati
1. 2. 3. 4. 5.
Motivasi selama pembelajaran Perhatian pada penjelasan guru Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mengajukan pertanyaan Saling berbagi tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah Saling membantu anggota kelompok sampai seluruh anggota tersebut memahami materi yang di bahas
6.
Kriteria Penilaian B
C
K
7. Siswa aktif dalam pembelajaran 8. Kemampuan siswa setelah pembelajaran Jumlah Persentase
6 75%
1 12,50%
1 12,50%
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa aktivitas siwa selama proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan, enam aspek sudah dilaksanakan siswa dengan baik. Akan tetapi kegiatan aktivitas siswa dalam berbagi tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan maalah msaih tergolong kategori cukup dan membantu anggota kelompok dalam memahami materi juga maih temasuk kategori kurang. Dengan demikian dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menulis karangan narasi pada siklus II sudah mengalami peningkatan sesuai dengan aspek yang di nilai. 2). Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Tabel 6 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II
N o 1. 2. 3.
Sub Aspek Yang di amati
P1
Kualifikasi Presentase P2 Persentase
Pra Pembelajaran
2
8.33%
2
8.33%
Kegiatan Inti Pembelajaran Penutup Jumlah
17 2 21
70.83% 8.33% 87.50%
16 2 20
66.67% 8.33% 83.33%
RT P1,p2
85.41%
Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus II yang dilaksanakan oleh guru mitra sebagaimana tercantum pada tabel diatas menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran dilaksanakan guru diperoleh
pengamat I sebanyak 21 aspek atau 87,50%, sedangkan pengamat 2 mencapai 20 aspek atau 83,33% sehingga kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. d. Tahap Analisis dan Refleksi Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah mencapai indikator yang ditetapkan, sehingga pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kemampuan siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan dengan presentase 88% yang semula pada siklus I hanya 40 %. Dengan demikian perbaikan yang dilakukan pada siklus II sangat bermanfaat dan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Siswa lebih aktif dalam belajar sehingga nilai hasil belajar menajdi lebih baik dari sebelumnya.
4.2 Pembahasan Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan adanya pemilihan model atau metode pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi-materi pemebelajaran bahasa Indonesia. Salah satu model yang sekarang digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran STAD dimana pada model pembelajaran ini guru tidak mendominasi pada proses belajar mengajar, tetapi siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Dari hasil pengamatan guru pada observasi awal terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan
dengan melihat data observasi awal yang terdiri atas 8 orang siswa mampu atau 32% dan 7 orang siswa kurang mampu atau 28% dan 10 orang siswa tidak mampu atau 40%, Hal ini berarti ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia belum memenuhi indikator kinerja. maka dari itu peneliti bersama guru pengamat melakukan penelitian tindakan kelas yang diawali pada siklus 1 pada siklus I kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi tampak terlihat mengalami peningkatan hal ini terlihat pada hasil kemampuan siswa, dimana dari hasil evaluasi siswa tampak bahwa beberapa siswa mengalami peningkatan sebesar 24 %. 14 orang atau 56 % siswa mampu, 3 orang siswa atau 12% kurang mampu dan 8 orang atau 32 % siswa tidak mampu. setelah dilakukan diskusi antara peneliti dan pengamat ternyata ditemukan bahwa penyebab dari rendahnya hasil siswa pada siklus I adalah kurangnya kerja sama siswa dalam kelompok yang telah dibentuk dan masih banyak siswa yang belum bisa menulis karangan narasi. Hal ini menganjurkan peneliti untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan model STAD dalam pembelajaran bahasa indonesia dengan menekankan pada aspek-aspek yang belum tercapai. Berdasarkan pengamatan dari hasil evaluasi tersebut maka tindakan ini perlu dilanjutkan ke siklus II, karena pada siklus I ketuntasan belajar siswa belum mencapai 70% atau belum mencapai nilai 75 ke atas. Hal ini guna untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar pada pelajaran bahasa indonesia.
Pada siklus II proses pembelajaran sudah lebih baik dari siklus I apabila ditinjau dari segi guru dan siswa. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran menunjukkan bahwa seluruh siswa sudah tergolong siswa aktif. Siswa sudah mampu bekerja bersama-sama dalam satu kelompok. Sehingga hasil belajar siswa meningkat dari 25 orang siswa memperoleh nilai 75 ke atas sebanyak 22 orang dengan presentase 88% . Dengan melihat nilai yang dicapai siswa maka bisa kita bandingkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan model STAD itu dapat meningkatkan kemampuan siswa dari 32 % menjadi 88%. Dengan demikian hipotesis tindakan yang telah dirumuskan yaitu “jika guru menerapkan Model STAD, maka kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SDN 11 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo akan meningkat” di terima.