27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Peneltian 1. Profil Kecamatan Katingan Hulu.1 Kecamatan Katingan Hulu merupakan salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Katingan yang mempunyai luas wilayah 177.500 KM dengan jumlah desa setelah pemekaran sebanyak 22 desa dan 1 kelurahan yakni keluarah Tumbang Senamang. Kelurahan Tumbang Senamang masuk kedalam Kecamatan Katingan Hulu. Kecamatan Katingan Hulu secara geografis terletak di bagian utara kabupaten Katingan dengan batas wilayah: a. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. b. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bukit Raya. c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Antang Kalang, kabupaten Kotawaringin Timur. d. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Marikit.
1
http://kecamatankatinganhulu.com/2014/12/19/profil-kecamatan-katingan-hulu. (Online 14/12/ 2015)
27
28
2. Peta Kecamatan Katingan Hulu Berikut ini adalah peta secara umum lokasi penelitian :
29
B. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Sanamang, informan yang diwawancarai berjumlah 5 orang. Informan yang diwawancarai adalah masayarakat Suku Dayak Ngaju/Katingan yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan yang berkhasiat dan bisa dijadikan sebagai pengobatan tradisional bagi masyarakat sekitar. Informan yang diwawancarai meliputi dukun bayi, dukun kampung, dan masyarakat biasa yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat serta tumbuhan yang dipercaya bisa mengatasi beberapa penyakit. Tabel 4.1:Daftar Nama Informan yang Diwawancarai No
Nama
Usia
1
Nila
70 Tahun
2
Sanang
61 Tahun
3
Manyan Ruben
4
Masmuda
41 Tahun
5
Tehap Mantali
66 Tahun
M. 61 Tahun
Pekerjaan
Awal Profesi Informan Ibu Nila memiliki pengetahuan tentang obat semenjak sudah menikah memiliki anak 1
Ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat dan tanaman toga Ibu rumah tangga Ibu Sanang memiliki yang memiliki pengetahuan semenjak pengetahuan tentang masih berusia remaja tumbuhan obat dan tanaman toga Ibu Manyan berprofesi sebagai bidan bayi ini Bidan Bayi semenjak sudah menikah memiliki beberapa anak Masyaraka biasa yang Bapak Masmuda punya memiliki pengetahuna pengetahuan mengenai obat tentang tumbuhan tumbuhan semenjak berusia obat remaja Dukun Kampung atau Bapak Tehap memiliki pengetahuan tentang
30
Mantir Adat
tumbuhan obat semenjak berusia remaja, mempunyai profesi sebagai dukun dan mantir adat ini ketika sudah menikah memiliki beberapa anak.
Mengenai nama lokal tumbuhan obat tradisional, peneliti mewawancarai langsung dengan informan. Setelah melakukan wawancara dengan informan yang pertama, peneliti juga langsung menanyakan informan lain yang mengetahui tumbuhan berkhasiat sebagai obat, selanjutnya peneliti memilih secara acak informan mana yang akan diwawancarai. Selanjutnya setelah melakukan wawancara terhadap beberapa informan peneliti melakukan observasi kelapangan bersama dengan informan untuk mencari tumbuhan yang dimaksud, lalu diambil untuk dibuat herbarium agar mudah diidentifikasi.
31
Tabel 4.1: Daftar Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Suku Dayak Ngaju di Wilayah Kelurahan Tumbang Senamang
No 1
Nama Nila
Usia 70 Tahun
Pekerjaan Ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat dan tanaman toga
Bentuk Pertanyaan Wawancara Dalam Bahasa Dayak/Katingan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia 1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan Tambi je tau bakhasiat akan tatamba ? (Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)
Jawaban Pertanyaan Wawancara dengan Informan Dalam Bahasa Dayak/Katingan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia 1. Kayu mengayu je pangatawangku te esu ji tau akan tatamba, kare: Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung Maut, dengan Sawangkak. (tumbuhan yang bisa berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti: Kayu Raja,Nasi-Nasi, Sambung Maut, dengan Sawangkak)
2. Bara kare kayu mengayu kilau Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung Maut dengan Sawangkak , ewen te tau tumbu jadi batang hai lah mbi ? (Dari tumbuhan obat seperti Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung maut, dan Sawangkak, apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ?
2. Iyoh, uras tau tumbu hai amun katahian, kecuali Sawangkak te iye batang a dia tau hai. (iya, semuanya bisa tumbuh jadi pohon jika hidup lama, kecuali Sawangkak batangnya tidak bisa besar)
3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila
3. Uras tau ih aken, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan
32
kuweh a je tau ngguna akan tatamba ? (Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?
kare bua a. (Semuanya bisa, ada yang pada bagian akarnya, batanya, daunya, bahkan pada bagian buahnya)
4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ? (apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?
4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en. (tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)
5. Kilen ampi cara mangguna a nah mbi ? (bagaimana cara menggunakanya ?)
5. Tege je iluntuh helu, tege je mamais a, dengan basadap kilau Sawangkak te Inyadap helu. (Ada yang direbus, dipais, dengan cara disadap/diambil airnya, seperti tumbuhan Sawangkak)
6. Bara eweh mina mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ? (Dari siapakah anda mengetahui bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat ?
6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu (Dari leluhur jaman dulu/nenek moyang)
33
2
Sanang
61 Tahun
7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ? (Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?
7. Kakarean are bara himba, nduan lalu imbul uka kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau. (Kebanyakan dari hutan, yang diambil lalu ditanam pada pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)
8. Tege lah kayu mengayu je bahali itah menyupa a ? (Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?
8. Tege kia kilau Kayu Raja te kakarean melai himba uka. (Ada juga seperti Kayu Raja itu paling banyak berada dihutan) 1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare: Kalamambung, Sambelum, Mangkudu, Kumis Kucing, dengan Sirih. (tumbuhan yang bisa berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti: Kalamambung, Sambelum, Mangkudu, Kumis Kucing, dengan Sirih.)
Ibu rumah tangga 1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan Mina je tau bakhasiat yang memiliki akan tatamba ? pengetahuan tentang (Tumbuhan apa saja yang anda tumbuhan obat dan ketahui yang dapat berkhasiat tanaman toga sebagai obat ?)
2. Bara kare kayu mengayu kilau
2. Iyoh, tege mangkudu te tau
34
Kalamambung, Sambelum, Mangkudu, Kumis Kucing, dengan Sirih, ewen te tege je tau tumbu jadi batang hai lah mina ? (Dari tumbuhan obat seperti Kalamambung, Sambelum, Mangkudu, Kumis Kucing, dengan Sirih.apakah ada yang bisa tumbuh jadi pohon besar ?
tumbu hai, (iya ada, mengkudu itu bisa tumbuh besar)
3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila kuweh a je tau ngguna akan tatamba ? (Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?
3. Melai dawen a, uhat a, dengan kambang a. (bagian daunya, akarnya, dengan bunganya)
4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ? (apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?
4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en. (tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)
5. Kilen ampi cara mangguna a nah mina ? (bagaimana cara menggunakanya
5. Tege je mamais a helu, nggosok a, dengan betepe, harun ngguna a.
35
?)
3
Manyan M. Ruben
61 Tahun
Bidan Bayi
(Ada yang dipais, digosok dan ditumbuk dulu baru digunakan/dikonsumsi)
6. Bara eweh mina mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ? (Dari siapakah anda mengetahui bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat ?
6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu (Dari leluhur jaman dulu/nenek moyang)
7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ? (Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?
7. Kakarean are bara himba, nduan lalu imbul uka kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau. (Kebanyakan dari hutan, yang diambil lalu ditanam pada pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)
8. Tege lah kayu mengayu ji bahali itah menyupa a ? (Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?
8. Tege tapi je inyewut ku tuh uras tege melai lewu tuh ih (Ada, tapi yang saya sebutkan itu ada semua dikampung ini)
1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan Mina je tau bakhasiat akan tatamba ?
1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare: Mantela,
36
(Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)
Nangka Balanda, Uru Balanda, Jambu, dengan Sawangkak Basuring) (tumbuhan yang bisa berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti:Mantela, Nangka Balanda, Uru Balanda, Jambu, dengan Sawangkak Basuring)
2. Bara kare kayu mengayu kilau Mantela, Nangka Balanda, Uru Balanda, Jambu, dengan Sawangkak Basuring, ewen te tege je tau tumbu jadi batang hai lah mina ? (Dari tumbuhan obat sepertiMantela, Nangka Balanda, Uru Balanda, Jambu, dengan Sawangkak Basuring apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ?
2. Iyoh, tege nangka balanda dengan jambu biji te tau tumbu hai, (iya ada, nangka balanda dan jambu biji itu bisa tumbuh besar)
3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila kuweh a je tau ngguna akan tatamba ? (Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah
3. Uras tau ih aken, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan kare bua a. (Semuanya bisa, ada yang pada bagian akarnya, batanya, daunya, bahkan pada
37
yang digunakan sebagai obat ?
bagian buahnya)
4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ? (apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?
4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en. (tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)
5. Kilen ampi cara mangguna a nah mina ? (bagaimana cara menggunakanya ?)
5. Tege je iluntuh helu, tege je mamais a, dengan basadap kilau Sawangkak te Inyadap helu. (Ada yang direbus, dipais, dengan cara disadap/diambil airnya, seperti tumbuhan Sawangkak)
6. Bara eweh mina mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ? (Dari siapakah anda mengetahui bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat ?
6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu (Dari leluhur jaman dulu/nenek moyang)
7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ? (Dimanakah tumbuhan obat itu
7. Kakarean are bara kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau.
38
dapat kita jumpai ?
4
Masmuda
41 Tahun
(Kebanyakan dari pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)
8. Tege lah kayu mengayu je bahali itah menyupa a ? (Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?
8. Tege kia kilau Sawangkak Basuring te kakarean melai himba uka. (Ada juga seperti Sawangkak Basuring itu paling banyak berada dihutan)
Masyaraka biasa 1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan amang je tau yang memiliki bakhasiat akan tatamba ? pengetahuna tentang (Tumbuhan apa saja yang anda tumbuhan obat ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)
1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare: Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu) (tumbuhan yang bisa berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti:Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu)
2. Bara kare kayu mengayu kilau Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu, ewen te tau tumbu jadi batang hai lah mang ? (Dari tumbuhan obat seperti
2. Iyoh tege rata-rata tau tumbu gantung. (iya ada, rata-rata bisa tumbuh tinggi)
39
Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ? 3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila kuweh a je tau ngguna akan tatamba ? (Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?
3. Uras tau ih aken, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan kare bua a. (Semuanya bisa, ada yang pada bagian akarnya, batanya, daunya, bahkan pada bagian buahnya)
4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ? (apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?
4. Jatun ti kare sarat jitu- jituh en. (tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)
5. Kilen ampi cara mangguna a nah mang ? (bagaimana cara menggunakanya ?)
5. Tege ji iluntuh helu, ngarupeet campur danum kilau dawen kambang sepatu te, tege je uhus gita a kilau kayu seribu te. (Ada yang direbus, diremas bagian daun dicampur dengan air, ada juga yang mengoleskan getahnya seperti
40
pada tumbuhan kayu seribu)
5
Tehap Mantali
66 Tahun
6. Bara eweh amang mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ? (Dari siapakah anda mengetahui bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat ?
6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu (Dari leluhur jaman dulu/nenek moyang)
7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ? (Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?
7. Kakarean are bara kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau. (Kebanyakan dari pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)
8. Tege lah kayu mengayu ji bahali itah menyupa a ? (Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?
8. Tege kia kilau kayu seribu te kakarean melai himba uka. (Ada juga seperti kayu seribu itu paling banyak berada dihutan)
Dukun Kampung 1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan bue je tau bakhasiat atau Mantir Adat akan tatamba ? (Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)
1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare:pasak bumi, kanaruhung, dirang puti, sambung maut, sambelum raja, sawang angui,
41
spesimen 1, kakambat, papulut. (tumbuhan yang bisa berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti: pasak bumi, kanaruhung, dirang puti, sambung maut, sambelum raja, sawang angui, spesimen 1, kakambat, dengan papulut/tambura.) 2. Bara kare kayu mengayu kilau pasak bumi, kanaruhung, dirang puti, sambung maut, sambelum raja, sawang angui, spesimen 1, kakambat, papulut,ewen te tau tumbu jadi batang hai lah bue ? (Dari tumbuhan obat seperti Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung maut, dan Sawangkak, apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ?
2. Iyoh tege rata-rata tau tumbu gantung, kecuali Sambelum raja dengan kare bumbu dapur te I je dia (iya ada, rata-rata bisa tumbuh tinggi, kecuali sambelum raja)
3. Bara kakaren macam mangayu je jadi nyewut, kuweh a je tau ngguna tatamba ? (Dari banyaknya tumbuhan
3. Uras tau ih esu, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan kare bua a. (Semuanya bisa cu, ada yang pada bagian akarnya,
kayu hila akan yang
42
disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?
batanya, daunya, bahkan pada bagian buahnya)
4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ? (apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?
4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en. (tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)
5. Kilen ampi cara mangguna a nah bue ? (bagaimana cara menggunakanya ?)
5. Tege je iluntuh helu,mamais a, , tege je mahitung dawen a ganjil-ganjil akan uluh pajarang manak kilau kanaruhung te. (Ada yang direbus, dipais, ada yang dihitung daunya ganjilganjil untuk KB tradisional)
6. Bara eweh bue mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ? (Dari siapakah anda mengetahui bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat ?
6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu (Dari leluhur jaman dulu/nenek moyang)
43
7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ? (Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?
7. Kakarean are bara kare tukep huma, kabun, tege je melai himba kilau pasak bumi dengan kanaruhung te. (Kebanyakan dari pekarangan rumah dan kebun, ada yang dari hutan seperti pasak bumi dan kanaruhung itu)
8. Tege lah kayu mengayu je bahali itah menyupa a ? (Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?
8. Tege kia kilau kayu pasak bumi dengan kanaruhung te kakarean melai himba uka. (Ada juga seperti pasak bumi dan kanaruhung itu paling banyak berada dihutan)
44
Tabel 4.3: Cara Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Suku Dayak Ngaju
N o
1
Nama Informan
Jenis Kelamin
Nila
Perempuan
Umur
70 tahun
Tumbuhan Nama Ilmiah Obat Tumbuhan Bahasa Obat Dayak/ Indonesia 1. Kayu 1. Excoecaria Raja/kay cochinchiene u Raja nsi Lour.
2. Nasi-nasi -
Manfaat Tumbuhan
Bagian yang digunakan
Dosis
1. Untuk mengobati muntah darah.
1. Akar dan 1. akar 2 daun potongan cukup, dan 1 genggam
2. Untuk mengobati keputihan pada wanita,
2. Akar
Cara Pemanfaatan
1. Akar dicuci sampai bersih lalu dipotong, direbus, air rebusan tadi lalu diminum.Daun, diambil pada bagian pucuk lalu direbus bersamaan dengan akar, setelah direbus air rebusan diminum.
2. 1 genggam 2. Akar dicuci sampai bersih lalu direbus sampai mendidih dan airnya
45
disentri.
2
Sanang
Perempuan
61 tahun
diminum.
3. Sambung 3.Codiaeum Maut/Pur variegatum L ing anting
3. Untuk mengobati patah tulang atau memperbai ki tulang yang retak.
3.daun
3.2 genggam
3. Daun dipetik lalu dibersihkan dan dicuci, daun ditumbuk sampai halus,dipais,dan ditempelkan pada bagian yang sakit.
4. Sawangk ak /Pacing
4. Mengobati batuk dan asma
4.Batang
4.2-3 batang
4. Batang disadap lalu air sadapan diminum
1.Daun
1.6 lembar
1.Digosok/diperas lalu diminum.
2.Daun
2.5 lembar
2. Daun dipetik secukupnya,dicuci, lalu ditumbuk dicampur dengan sedikit kunyit, diperas,airnya lalu
4.Costus spicatus SMITH
1. Kalama 1. Sonchus mbung/g arvensis L alibung 2. Sambelu m/cocor bebek
2.Calanchoe pinnata L
2. Mengobati sakit tipus
2.Mengobati asma, menyembuhka n luka dalam, mengatasi demam, panas dalam.
46
diminum. 3. Mengku du/meng kudu
4. Kumis Kucing/k umis kucing
5. Sirih
3.Morinda citrifolia L
3. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, obat kanker dan dapat melancarkan peredaran darah.
4.Orthosiphon 4. Mengobati stamineus sakit kencing, BETH sakit pada ginjal
5.piper betle L
3.Buah dan daun
3.buah 1 dan daun 3-4 helai
3.Buah dicuci sampai bersih,lalu buah diperas,airnya lalu diminum, pada daunya ambil beberapa helai daun oles minyak pada permukaan daun lalu di tedahkan pada api sampai daun menjadi hangat lalu diurut pada bagian yang sakit.
4.Akar
4.1 genggam
4.Akar dicuci sampai bersih lalu direbus sampoai mendidih,dingink an lalu diminum.
5. Menghilangka 5.Daun
5.5-10
5. Untuk
47
n bau badan, sipilis, pendarahan pada gusi, biduran, bau mulut, keputihan.
3
Manyan M. Ruben
Perempuan
61 tahun
1. Mantela/ 1. Carica kastela papaya
2. Nangka
2.Annona
lembar
1. Mengobati 1.ranting dan 1.ranting 1dan sakit akar akar 1 telinga/rongga genggam telinga, sakit kencing
2. Mengobati 2.daun
2.10-20
menghilangkan bau badan dan gatal-gatal ,daun sirih digosok pada daerah yang baud an yang sakit. Untuk keputihan dan bau mulut daun direbus,air rebusan disiram pada kemaluan untuk mengobati bau mulut air rebusan tadi dikumur-kumur. 1.Ranting dicuci dan dihangatkan diatas nyala api lalu ditiup pada lubang telinga yang sakit. Akar dicuci sampai bersih lalu di rebus sampai mendidih dan diminum 6. Daun dicuci lalu
48
4
Masmuda
Laki-laki
41 tahun
Balanda/ sirsak
muricata L
3. Uru Balanda/ rumput teki
3.Cyperus rotundus L
4. Jambu biji/jamb u biji
4.Psidium guajava L
5. Sawangk ak basuring
5.Costus speciosa SMITH
1. Sawang Daha/an dong
1. Cordyline fruticosa Linn
ambeyen/s akit kencing
lembar
direbus sampai mendidih dan airnya diminum
3.daun
3.1 genggam
7. Daun dicuci sampai bersih lalu ditumbuk dan dicampur dengan sedikit kunyit,lalu diperas,airnya diminum
4.daun
4.1 genggam
4.Daun dicuci sampai bersih lalu ditumbuk dan diperas,airnya diminum
5.3-4 batang
5. Batang disadap lalu air sadapan diminum
1.3-4 potong dan daun 4-5 lembar
1. Akar dicuci sampai bersih lalu direbus sampai mendidih dan diminum, daun digosok lalu
3. Mengobati luka dalam
4. Mengobati diare, sariawan.
5.batang 5. Mengobati batuk dan asma 1. Untuk 1.akar dan kekebalan daun tubuh
49
2. Kayu Seribu
3. Kemban g Sepatu
2. Mengobati berbagai penyakit dalam
3.Hibiscus rosa sinensis Linn.
2.daun dan akar
3. Mengobati 3. daun sakit kepala,dem am
2daun 5-10 lembar dan akar 1 genggam
3.3 genggam
diperas dan diminum 2. Daun dan akar dicuci sampai bersih lalu direbus sampai mendidih lalu air diminum.
3. Daun dicucui sampai bersih, lalu daun dicampuri dengan air sambil diremas sampai berlendir lalu diusap pada bagian kepala yang sakit.
54
Tabel diatas merupakan data hasil wawancara dengan informan yang mewakili
sebagian
masyarakat
di
Kecamatan
Katingan
Hulu
yang
memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Tumbuhan obat yang ditemukan berdasarkan wawancara ada 31 jenis tumbuhan obat, tumbuhan yang dimaksud meliputi : kayu raja, nasi-nasi, sambung maut, sirih, kalamambung, sambelum, mengkudu, kumis kucing, kakambat, mantela, songkai, nangka balanda, uru balanda, suluh jambu, sawang daha, kayu seribu, pasak bumi, kanaruhung, dirang puti, sambung maut, sambelum raja, mantela, henda, lai, langkuas, sikur, dan sarai. Dari berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan tumbuh-tumbuhan tersebut memiliki khasiat masing-masing yakni dapat mengobati penyakit seperti : muntah darah, keputihan yang diderita pada wanita, sakit pinggang, tipes, luka dalam, untuk kekebalan tubuh, untuk mengobati memar, untuk menurunkan panas, patah tulang, batu maren, diare, dan untuk KB/panjarang dan lainya dapat dilihat pada penjelasn berikutnya. C. Jenis
Tumbuhan
Obat
yang
Dimanfaatkan
Oleh
Suku
Dayak
Ngaju/Katingan Di Wilayah Kecamatan Katingan Hulu Sungai Sanamang Kabupaten Katingan. Berdasarkan wawancara tumbuhan yang diperoleh diidentifikasi dengan menggunakan buku-buku yang relevan, dan membandingkan berbagai artikel yang diperoleh dari internet. Adapun tumbuhan yang dideskripsi sebagai berikut:
55
1) Kayu Raja Morfologi kayu raja dapat dilihat pada gambar berikut: Nama lokal : Kayu Raja Nama
Indonesia:
Sambang
Darah Nama ilmiah : Excoecaria cochinchinensi Lour Deskripsi tumbuhan : Tumbuhan perdu ini memiliki ketinggian
mencapai 1½ m.
getah berwarna putih. Berdaun tunggal dengan bentuk lonjong dan berujung runcing. Helaian (gambar 1: Kayu Raja)
daun bagian atas berwarna hijau
dan helaian daun bagian bawah berwarna merah gelap. Bunga berbentuk tandan berwarna kuning yang muncul dari ujung cabang. Buah berupa keeping dan bundar. Tumbuhan ini banyak tumbuh didaerah dataran rendah. Kandungan dan khasiat tumbuhan: Tumbuhan kayu raja ini mengandung tannin, asam bahemat, triterpenoid eksokarol, silesterol. Getah tumbuhan mengandung resin dan senyawa yang beracun. Berkhasiat untuk mengobati desentri dan mengurangi peredaran pada saat haid serta bagi masyarakat suku Dayak Katingan tumbuhan ini berkhasiat untuk mengobati muntah darah.
56
2) Nasi-nasi Morfologi nasi-nasi dapat dilihat berikut: Nama Lokal : Nasi-Nasi Nama Lain :Nama Ilmiah:Khasiat Tumbuhan : Khasiat tumbuhan Nasi-nasi ini berguna
untuk
mengobati
keputihan
pada
wanita
Berdasarkan
data
penelitian
tumbuhan nasi-nasi ini adalah (gambar 2: Nasi-nasi)
tumbuhan berkayu, dapat tumbuh
besar menjadi pohon, warna batang coklat, dan bercabang, akar tunggang, daun berbulu kecil-kecil pada bagian bawah, warna daun pada permukaan berwarna hijau kusam sedangkan pada bagian bawah hijau kecoklatan, hal ini karena dikombinasi dengan adanya bulu-bulu halus pada daun bagian bawah berwarna coklat, bunga berwarna putih dan buahnya bulat ada yang mirip seperti nasi membentuk sebuah bonggol, tumbuhan ini sebetulnya tumbuhan liar dihutan, akan tetapi salah satu warga di Kelurahan Tumbang Senamang berhasil menanam tumbuhan nasi-nasi pada sekitar pekarangan rumah, tujuanya agar tumbuhan nasi-nasi ini bila digunakan tidak sulit dicari.
57
3) Sambung Maut Morofologi sambung maut dapat dilihat sebagai berikut: Nama Lokal: Sambung Maut Nama Indonesia : Puring Anting Raja Nama
ilmiah
:
Codiaeum
variegatum L Deskripsi tumbuhan: Sambung
maut
termasuk
tumbuhan perdu dengan batang bulat, berkayu, serta bercabang, warna coklat kehijauan. Jenis daun tunggal, lonjong, ujungnya (Gambar 3: Sambung Maut)
meruncing. Pertulanganya ber-
warna kuning kehijauan. Bunganya majemuk bentuk tandan pada ketiak daun, buahnya bulat, warna kuning kehijauan, akar tunggang warna kuning muda. Menurut pengetahuan Tatu Hiang (leluhur) tumbuhan ini adalah kayu sambung maut. Merupakan tumbuhan berbatang dan berdaun untuk jenisnya, tumbuhan sambung maut memiliki dua jenis, yakni sambung maut hatue (laki-laki) dan sambung maut bawi (perempuan). Tumbuhan ini memiliki ciri khas dua helai daun yang terpisah yakni pada bagian tengah di antara kedua daun disambung dengan tulang daunnya saja.
58
Kandungan dan Khasiat Tumbuhan: Sambung maut memiliki kandungan kimia seperti saponin dan tannin. Khasiat dari tumbuhan ini untuk obat sipilis, sakit perut, dan sukar berkeringat, khasiat tumbuhan ini untuk mempercepat perbaikan proses penyambungan tulang yang rusak atau patah akibat kecelakaan. 2 4) Sawangkak Bahijau Morfologi sawangkak bahijau dapat dilihat berikut: Nama lokal : Sawangkak Bahijau Nama lain : Pacing hijau Nama ilmiah : Costus spicatus SMITH Deskripsi tumbuhan : Sawangkak ini termasuk pada suku temu-temuan. Termasuk tumbuhan terna yang ketinggianya mencapai 4 m. mempunyai bunga bongkol tegak berwarna merah, yang sering juga dengan buah, buah tersebut (Gambar 4: Sawangkak Bahijau)
berbentuk merah bulat memanjang. Batang. sawangkak permukaanya
2
Sumber: wawancara dengan informan pada tanggal 09 Oktober 2015.
59
licin, dan lunak namun kuat. Batangnya berwarna hijau keunguan, beruas-ruas serta tertutup oleh pelepah daun. Daun tunggal, lancet memanjang, ujungnya meruncing dan pangkal daun tumbul. Tepi daun rata mengkilat, dan permukaan bawah berbulu halus, panjang daun sekitar 11-28 cm, lebar daun 8-11 cm, tangaki daun pendek, berwarna keunguan, dan duduk melingkar pada batang, pertulangan atas beralur dan berwarna hijau. Bunga sawangkak berwarna merah majemuk, berbentuk bulir, terdapat daun pelindung yang berbentuk bulat telur, dengan ujung runcing. Mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang +1 cm, dan diameter +5 mm, panjang benang sari kurang lebih 6 cm, ujung runcing, dan berwarna hijau. Putik berwarna putih tersembunyi diatas kepala sari. Biji pacing berukuran kecil, diameter hanya kurang lebih 2 mm, biji ini berwarna hitam dank eras. Akar merupakan akar serabut, berwarna putih atau kuning kotor. Kandungan dan khasiat tumbuhan Kandungan sawangkak bahijau ini seperti serat, pati, minyak atsiri, dan juga saponin. Khasiat sawangkak bisa menyembuhkan sakit demam, mengurangi kejang dan obat alami untuk keramas. Berdasarkan wawacara pada informan sawangkak ini dapat mengobati batuk dan asma 5) Kalamambung Morfologi kalamambung dapat dilihat sebagai berikut:
60
Nama lokal :Kalamambung Nama lain : Galibung Nama Ilmiah : Sonchus arvensis L Deskripsi tumbuhan: Kalamambung merupakan tumbuhan liar, tumbuh ditempat, terbuka
yang
terkena
sinar
matahari atau sedikit terlindungi seperti
ditebing-tebing,
tepi
saluran air, pinggir jalan, dikebun atau.Batangnya
bulat
dan
berongga. Daun tunggal yang kuat, (gambar 5: Kalamambung)
bentuknya lonjong atau lanset,
dengan panjang sekitar 6-48 cm, lebar 3-12 cm, berbagi menyirip tidak teratur, daun bagian atas kecil-kecil, dengan pangkal berbentuk jantung memeluk batang, duduknya berjauhan berselingan. Tumbuhan mirip herba-mirip perdu, tegak, berbatang satu banyak, sangat aromatis, tinggi sekitar 1-4 m. batang makin keatas berbulu panjang dan cukup rapat. Daun tersebar, bertangkai panjang atau pendek, bulat telur terbalik hingga lanset, dengan pangkal runcing, berangsur menyempit sepanjang tangkai dan ujung meruncing, bergerigi, bergigi, beringgit berlekuk dan ada yang bertepi rata, yang rendah pada pangkalnya dengan beberapa taju kecil, 10-40 kali 2,5 cm, berambut, bongkol duduk dan bertangkai, terkumpul sebagai
61
karangan. Bunga bentuk malai yang agak berdaun, berkelamin macam-macam, sumbu dan tangkainya berambut rapat. Bunga mekar berbentuk lonceng. Dasar bunga bersama dari bongkol yang tidak terlalu tua, sering berambut. Bunga tepi banyak, berkelamin betina, bentuk benang dengan ujung yang sering berambut, berlekuk pendek, tangkai putik bercabang 2. Bunga cakram sedikit memanjang dan sekit lebar, berkelamin dua, tabung kepala sari berwarna kuning. Buhan keras, silindris, berusuk 8-10, panjangnya sekitar 1mm, berambut satu lingkaran rambut sikat pada buah, mula-mula putih, kemudian soklat atau kemerahan dan panjangnya sekitar 0,5 cm.3 Kandungan dan khasiat tumbuhan : Kalamambung mengandung ᾳ- lactuceerol, ᵝ- lacturecol, manitol, inositol, silica, kalium, dan flavonoid. Kalamambung memiliki rasa yang pahit dan dingin. Dapat menghilangkan rasa panas dan racun, dan mengobati penyakit tipus. Bagian yang digunakan pada daun. 6) Sambelum Morfologi sambelum dapat dilihat sebagai berikut:
3
Sukini, Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Yang Digunakan Masyarakat Di Kelurahan Muara Laung 1 Kabupaten Murung Raya,2013, hl, 101-102
62
Nama lokal
: Sambelum
Nama lain
: Cocor Bebek
Nama ilmiah
:Calanchoe
pinnata L Deskripsi tumbuhan: Sambelum berasal dari daerah tropika kering, seperti India dan sekitarnya.
Dikenal
sebagai
tumbuhan berdaun ajaib karena (Gambar 6: Sambelum)
tunasnya muncul dari lekukan tepi
tumbuh tunas dan selanjutnya menjadi tumbuhan baru, menjelang tua daun menjadi bergelombang dengan lekukan pinggir yang kasar sekitar 3-5 bagian. Bunga berwarna hijau cerah yang tersusun pada tandan. Cocor bebek menyukai tempat yang banyak sinar matahari dan dapat hidup ditempat berbatu. Kandungan dan khasiat tumbuhan: Sambelum mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid,
flavonoid,
quercetin-3-diarabinoside,
dan
kaemprefol-3-
glicoside.Cocor bebek berkhasiat untuk mengatasi asma, menyembuh luka, menyembuhkan perut mulas, mengatasi demam, menyembuhkan bisul, mengatasi radang telinga, dan mengatasi radang amandel. 7) Mengkudu Morfologi mengkudu dapat dilihat sebagai berikut:
63
Nama lokal : Mengkudu Nama Indonesia K Mengkudu Nama ilmiah : Morinda citrifolia L Deskripsi tumbuhan : Mengukudu merupakan perdu atau pohon kecil yang tumbuh agak membengkok, tinggi 3-8 m, banyak bercabang dengan ranting persegi (gambar 7: Mengkudu)
empat. Letak daun berhadapan
secara bersilang, bertangkai, bentuknya bulat telur lebar sampai berbentuk elips, panjang 10-40 cm, lebar 5-17 cm, tebal, mengkilap, tepi rata ujung runcing, bagian pangkal menyempit, tulang daunya menyirip, warna hijau tua. Bunga keluar dari ketiak daun, 5-8 bunga berkumpul dalam karangan berbentuk bonggol. Mahkota berbentuk tabung, bentuk bunga seperti terompet, berwarna putih, baunya harum. Buah bertangkai, bentuknya bulat lonjong, berupa buah buni majemuk yang berkumpul menjadi satu, sebagai buah yang besar, panjang 5-10 cm, permukaan tidak rata berbenjol-benjol, warna hijau, buah masak berdaging dan berair, warnanya kuning pucat atau kuning kotor, berbau busuk, berisi banyak biji, yang berwarna cokelat kehitaman. Kandungan dan khasiat tumbuhan: Mengkudu mengandung alkaloid, polisakarida, skopoletin, vitamin C, serat makanan, senyawa glikosida (flavonol glikosida).Tumbuhan mengkudu memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sebagai anti kanker,
64
anti bakteri, sebagai anti oksidan, menurunkan kolesterol, mengatur kadar gula darah. 8) Kumis Kucing Morfologi kumis kucing dapat dilihat pada gambar berikut: Nama lokal
: Kumis Kucing
Nama Indonesia: Kumis Kucing Nama ilmiah
: Orthosiphon stamineus Benth.
Deskripsi tumbuhan : Tumbuhan
ini
tumbuh
liar
sepanjang anak sungai dan selokan di tempat tempat teduh dan tidak (Gambar 8:Kumis Kucing)
begitu kering, kadang ditanam
dipekarangan sebagai tanaman obat. Lokasi dapat ditemukan sampai ketinggian 700 m dpl. Kumis kucing merupakan terna tahunan, berakar tunggang, tumbuh tegak, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur warnanya coklat kehijauan, berambut pendek atau gundul, bagian pangkal berakar, dibagian buku-bukunya. Daun tunggal, bundar telor sampai lonjong, lanset atau belah ketupat, berambut halus tepi bergerigi kasar, kedua permukaan berbintik kelenjar, bunga tersusun dalam tandan yang keluar diujung ranting dan percabangan, warna ungu pucat atau putih, benang sari lebih panjang, dari tabung bunga. Buah kotak berbentuk bulat telor, warnanya hijau, setelah tua berunah menjadi
65
cokelat gelap. Bijinya kecil, saat masih muda berwarna hijau setelah tua menjadi hitam. Kandungan dan khasiat tumbuhan : Kumis kucing mengandung orthosipon glikosida, zat samak, minyak asiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium dan myoinositol. Khasiat dari kumis kucing ini untuk sakit ginjal dan sakit kandungan kencing. 9) Sirih Morfologi sirih dapat dilihat pada gambar berikut: Nama lokal
: Sirih
Nama Indonesia : Sirih Nama ilmiah
: Piper betleL
Deskripsi tumbuhan : Sirih merupakan tumbuhan yang merambat pada kayu atau tembok. Dari setiap ruas muncul akar penghisap batang (Gambar 9: Sirih)
yang pohon
merekat atau
pada
tembok.
Berdasarkan dari ukuran, warna
dan bentuk daunya, ada banyak jenis, diantaranya sirih hijau, kuning, merah, dan sieih mini. Sirih merah memiliki daun berwarna keunguan dan permukaanya memiliki bercak keperakan. Sirih merah tidak dijadikan obat, hanya sebagai tanaman hias. Sirih hijau memiliki bentuk daun seperti hati
66
berukuran besar dan permukaanya mengkilap. Aroma daun sirih hijau sangat tajam. Itulah sebabnya sirih ini jarang dipakai untuk sangat tajam. Itulah sebabnya sirih ini jarang dipakai nginang (mengunyah pinang). Sirih kuning warna daunya kuning cerah dan berubah menjadi agak kehijauan setelah tua, daun sirih kuning ini banyak dipakai untuk nginang. 4 Sirih mini memiliki bentuk dan ukuran daun yang mini. Ukuran daunya mungil, yaitu hanya 1/5 ukuran daun sirih biasa. Batangnya berwarna merah jambu kecokelatan. Warna daun hijau kekuningan dengan permukaan licin. Sirih mini tidak merambat, melainkan menjalar diatas tanah dan gampang ditaruh diatas batang kayu yang sudah lapuk dan mudah diperbanyak. Sirih yang ditemukan pada lokasi penelitian ini yakni berupa sirih mini. Khasiat tumbuhan : Sirih berkhasiat untuk mengurangi produksi ASI yang berlebihan sakit jantung, sipilis, pendarahan gusi, sakit gigi berlubang, batuk, sakit mata, berdasarkan wawancara pada informan sirih berkhasiat untuk mengobati keputihan, menghilangkan bau badan, mengobati gatal-gatal, dan bau mulut. Kandungan kimiawi : Sirih mengandung minyak asiri, kadinen, kavikol, sineol, augenol, kariofolen, karvakrol, terpinen, dan kuiterpen.
4
Bambang Mursinto,dkk,Tanaman Hias Berkhasiat Obat,.2002,hl,59-60.
67
10) Mantela Morfologi mantela dapat dilihat sebagai berikut: Nama lokal
: Mantela
Nama Indonesia : Pepaya Nama ilmiah
:Carica papaya L
Deskripsi tumbuhan : Tumbuhan papaya merupakan semak yang berbentuk pohon, bergetah, tumbuh tegak tinggi 2,5-10 m, batangnya bulat berongga, tangkai bagian
atas
kadang
dapat
bercabang.pada kulit batang terdapat tanda bekas bangkai daun yang telah (Gambar 10: Mantela)
lepas. Daun berkumpul diujung -
batang dan ujung percabangan, tangkainya bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm. Helaian daun bulat telur dengan diameter 25-75 cm, berbagi menjari, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda, tulang daun menonjol, dipermukaan bawah. Cuping-cuping daun berlekuk sampai berbagi tidak beraturan, tulang cuping daun menyirip. Bunga jantan berkumpul dalam tanda, mahkota berbentuk terompet, warnanya putih kekuningan. Buahnya buah buni
68
yang biasa bermacam-macam bentuk, warna, maupun rasa daging buahnya. Bijinya banyak dan berwarna hitam.5 Dari beberapa penelitian diketahui bahwa batang dan daun pada papaya mengandung banyak getah putih seperti susu, yang berpeluang dikembangkan sebagai anti kanker. Manfaat getah papaya untuk kesehatan dibuktikan secara ilmiah, yang mengatakan daun papaya memiliki sifat antitumor atau kanker. Selain itu pada daun papaya, ternyata juga mengandung berbagai macam zat yang berguna bagi tubuh6 Kandungan dan khasiat tumbuhan : Mantela mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, kalsium, fosfor, besi, kalium, vitamin A, vitamin C, tiamin, niasina, riboflavin, sukrosa, glukosa, fruktosa, dan energi. Khasiat mantela untuk mencegah gangguan jantung, melangsingkan badan, mempercantik kulit, menyembuh luka, memperlancar ASI. Berdasarkan wawancara dari informan mantela berkhasiat untuk menyembuhkan sakit telinga yakni yang digunakan pada bagian ranting, dan mengobati sakit kencing yakni pada bagian akar. 11) Nangka Balanda Morfologi nangka balanda dapat dilihat pada gambar berikut:
5
Hembing Wijayakusuma,dkk,Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi, 1994,hl,74-75. 6 Yohana dan Yovita, Buah Sayuran+Tanaman Obat, Jakarta, Setia Kawan Prima, 2012, hl, 65
69
Nama lokal: Nangka Balanda Nama Indonesia: Sirsak Nama ilmiah: Annona muricata L Deskripsi tumbuhan : Perwakan pohon, akar tunggang, batang
sejati,
berwarna
coklat,
tumbuh tegak, bentuk batang bulat, Pola
percabangan
monopodial,
permukaan batang kasar. Daun (Gambar 11: Nangka Balanda) tidak lengkap, tipe daun tunggal, bentuk daun bulat telur sungsang, ujung daun bertaring, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, permukaan daun licin dan mengkilat, daun agak kaku, daun muda berwarna hijau kekuningan sedangkan daun tua berwarna hijau tua. Pertulangan daun menyirip, bunga berwarna kuning kehijauan, memiliki 3 daun kelopak, berbentuk segitiga, dengan panjang sekitar 4 mm. memiliki 6 daun mahkota dalam 2 baris, 3 daun mahkota pada bagian luar, dan 3 daun mahkota pada bagian dalam berbentuk bulat telur, berwarna kuning muda. Benar sari banyak, tangkai sari berambut banyak. Bakal buah banyak, buah merupakan buah semu, berbentuk bulat telur melebar, berwarna hijau tua, dan tertutup oleh duri-duri lunak yang panjangnya sampai 6 mm, daging buahnya lunak atau lembek berserat, dan dagingnya
70
berwarna putih. Berbiji banya, berbentuk bulat telur sunsang, berwarna coklat kehitaman tapi mengkilat.7 Buah sirsak terdiri dari 67,5% daging buah, dan 4% inti buah. Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9%-93,6% dari kandungan gula total. Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak sehingga sangat baik untuk kesehatan.8 Kandungan dan Khasiat Tumbuhan : Kandungan dari nangka balanda ini secara keseluruhan terdapat serat, karbohidrat, kalium,vitamin C, air, fosvor, kalium dan lemak. Berdasarkan data dari wawancara nangka balanda ini bermanfaat sebagai penurun tekanan darah.
12) Uru Blanda Morfologi uru blanda dapat dilihat sebagai berikut:
7
Ariati, Studi Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Dayak Bakumpai di Keluarah Muara Tuhup Kabupaten Murung Raya, 2015, hl 45-46 8 Yohana dan Yovita, Buah Sayuran+Tanaman Obat, Jakarta, Setia Kawan Prima, 2012, hl, 44
71
Nama lokal : Uru Balanda Nama lain : Rumput Teki Nama ilmiah : Cyperus rotundus L Deskripsi tumbuhan : Perawakan berupa herba serupa rumput, menahun, ukuran 0,1 m0,75m, batang berupa batang semu, merupakan kumpulan pelepah daun, batang
asli
berupa
rimpang
(rhizome),percabangan membentukgeragih (stolon), ujung (Gambar 12: Uru Blanda)
stolon menjadi rumput baru. Daun tunggal,
berpelepah, bentuk garis, seperti daun rumput, berbentuk lanset, tepi rata tajam, warna hijau tua bagian atas, warna daun bagian bawah berwarna hijau muda,
ujung meruncing, lebar2-6 mm, helaian bawah coklat kemerahan.
Bunga susunan bulir majemuk rata tunggal, berakar serabut. Kandungan dan Khasiat Tumbuhan : Mengandung minyak atsiri, flavonoid, alkaloid dan triterpen. Khasiat dari uru balanda ini berdasarkan hasil wawancara pada informan adalah untuk mengobati luka dalam terutama pada saat dating haid bagi wanita.
72
13) Jambu Biji Morfologi jambu biji dapat dilihat pada gambar berikut: Nama lokal : Jambu Nama Indonesia: Jambu Nama ilmiah: Psidium guajava L Deskripsi tumbuhan : Tumbuhan jambu biji merupakan semak atau pohon dengan tinggi 3 m-10
m
dengan
kulit
batang
permukaanya halus berwarna coklat (Gambar 13:Jambu Biji)
dan mudah mengelupas. Daun
jambu biji letaknya berhadapan serta bertulang menyirip, berbintik, dan berbentuk bundar telur agak menjorok atau agak bundar sampai meruncing, dengan panjang helaian daun 6 cm-14 cm, lebar 3 cm-6 cm, panjang tungkai 3 mm-7mm. Daun yang muda berambut dan daun yang tua permukaan atasnya licin. Bunga tumbuhan ini berlangsung hamper sepanjang tahun. Jumlah bunga terdiri dari 1-3 bunga dengan panjang gagang 2 cm-4 cm. Panjang kelopak 7 mm-10 mm, tajuk berbentuk bundar telur sungsang dengan panjang 1,5 cm-2
73
cm. Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat telur, jika masak berwarna kuning dan panjangnya 5 cm-8,5 cm serta berdaging menyelimuti biji-bijinya.9 Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting, batang pohonya keras, permukaan kulit luar jambu biji berwarna cokelat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunya bercorak bulat telur dengan ukuran agak besar. Bunganya kecil berwarna putih, muncul dari balik ketiak daun. Tumbuh subur didaerah dataran rendah sampai ketinggian 1200 meter diatas permukaan tanah. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berubah.10
Kandungan dan Khasiat Tumbuhan: Daun pada tumbuhan ini mengandung senyawa tannin, minyak atsiri, minyak lemak, dammar, zat samak, titerpenoid, asam malat, dan asam apfel. Khasiat jambu untuk mengobati diare, antiseptic, sariawan, dan demam berdarah. 14) Sawangkak Basuring Morfologi sawangkak basuring dapat dilihat sebagai berikut:
9
Hendri Wasito, Obat Tradisional Kekayaan Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011,
h. 62-64.
10
Ibid, hl, 49
74
Nama lokal : Sawangkak Basuring Nama lain: Pacing putih jenis 1 Nama latin : Costus speciosaSMITH Deskripsi tumbuhan: Terna bertahunan, dengan batang semu, beruas-ruas, dengan rimpang yang akang menjadi umbi. Daun tersusun secara spiral, helaian daun melanset, (Gambar 14: Sawangkak Basuring)
sunsang
melancip.
Perbungaan terminal, mahkota
menabung, warna putih kemerahan, bibir bunga melengkung, berbentuk terompet, putih. Buah merah cerah, merekah mengikuti jumlah rongga, biji hitam dengan aril berdaging yang berwarna putih. Habitatnya dihutan-hutan dab bisa juga diareal terbuka.
Kandungan dan khasiat tumbuhan: Kandungan sawangkak ini seperti serat, pati, minyak atsiri, dan juga saponin. Khasiat sawangkak bisa menyembuhkan sakit demam, mengurangi kejang dan obat alami untuk keramas. Berdasarkan wawacara pada informan sawangkak ini dapat mengobati batuk dan asma. 15) Sawang Bahandang Morfologi sawang bahandang dapat dilihat sebagai berikut:
75
Nama lokal : Sawang Daha/Bahandang Nama Indonesia: Andong Nama ilmiah : Cordyline fruticosa Linn Deskripsi tumbuhan: Perawakan perdu dengan tinggi sekitar 2-4 cm, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin, (Gambar 15: Sawang Bahandang)
daun tunggal dengan berwarna ada
merah, akan tetapi jenis sawang ini juga yang berwarna hijau tua, letak daun tersebar pada batang, terutama pada pucuk daun terkumpul, dan tersusun spiral. Untuk jenis sawang bahandang atau disebut juga andong merah ini daunya juga berwarna merah menyala. Helaian daun memanjang dengan ujung runcing, tepi daun rata, pola pertulangan menyirip, tangkai daun berbentuk talang, permukaan daun licin. Dan biji hitam mengkilap.11 Kandungan dan khasiat tumbuhan: Tumbuhan sawang daha mengandung aroma manis ambar dan aroma sejuk. Khasiat dari tumbuhan ini adalah dapat mengobati memar dan bengkak, menyejukkan darah, menghentikan pendarahan12, menurut hasil wawancara dengan informan sawang daha ini akarnya dapat dijadikan sebagai obat
11
Sukini, Inventarisasi Tumbuhan Obat Yang Digunakan Masyarakat Di Kelurahan Muara Laung Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya, 2013,hl,47. 12 Suparni dan Ari Wulandari, Herbal Nusantara 1001 Ramuan Tradisional Asli Indonesia, 2012, hl. 18.
76
kekebalan tubuh dan bisa dijadikan sebagai penangkal roh-roh jahat yang dapat mengganggu bayi yang baru dilahirkan atau dalam bahasa Dayaknya (Rabun) 16) Kayu Seribu Morfologi kayu seribu dapat dilihat sebagai berikut: Nama Lokal : Kayu Seribu Nama Lain :Nama Ilmiah :Khasiat Tumbuhan : berdasarkan data hasil wawancara terhadap informan tumbuhan kayu seribu ini dapat mengobati penyakit rastung (penyakit pada hidung yang (Gambar 16: Kayu Seribu)
berbau busuk/sakit), dan juga ber-
khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, sesuai dengan namanya
kayu
seribu tumbuhan ini memiliki khasiat yang istimewa bisa mengobati berbagai penyakit dalam. Tumbuhan ini adalah tumbuhan perdu, berakar tunggang, warna batang hijau tua, batang bergetang putih, bentuk batang bulat. Daun berwarna hijau tua, bentuk daun bulat telur, daun berdaging dan bergetah, warna getah putih, pada saat penelitian bunga dan buah tidak ditemukan. 17) Kembang Sepatu Morfologi kembang sepatu dapat dilihat sebagai berikut:
77
Nama lokal
: Kembang sepatu
Nama Indonesia :Kembang Sepatu Nama ilmiah
: Hibiscus rosa SinensisLinn.
Deskripsi tumbuhan : Tumbuhan ini merupakan tanaman hias yang berbentuk semak dengan tinggi mencapai 3m ini banyak menghasilkan bunga, daunya hijau mengkilap berbentuk hati dengan (Gambar 17: Kembang Sepatu)
tepi bergerigi , bunganya kecil
dengan petal seperti kuncup, tetapi ada juga yang petalnya terbuka mirip terompet berukuran besar. Warna bunga bervariasi mulai dari putih, merah, kuning, magenta dan lain-lain.13
Kandungan dan Khasiat Tumbuhan : Bunga tumbuhan ini mengandung hibiscetin, batang dan daunya mengandung kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Kembang sepatu berkhasiat untuk batuk, sariawan, gondok, berdasarkan informasi dari wawancara kembang sepatu ini dapat berkhasiat untuk mengobati sakit kepala, dan demam. 18) Pasak Bumi Morfologi pasak bumi dapat dilihat sebagai berikut:
13
Ibid, hl,30
78
Nama lokal: Pasak Bumi Nama Indonesia : Pasak Bumi Nama ilmiah : Eurycoma longifolia Jack Deskripsi tumbuhan : Perawakan pohon, akar tunggang, batang sejati, tumbuh tegak, bentuk batang
bulat,
tidak
bercabang,
permukaan batang kasar. Daun tidak Lengkap, (Gambar 18: Pasak Bumi)
tipe
daun
majemuk
menyirip ganjil, bentuk daun lanset,
ujung daun runcing, pangkal daun meruncing sampai pada ujung daun, tepi daun rata, permukaan licin, daun muda dan daun tua berwarna hijau. Pola pertulangan daun menyirip, bunga dan buah tidak ditemukan pada saat penelitian.14 Kandungan dan khasiat tumbuhan : Pasak bumi ini mengandung ethanolic, canthin, brusin, alkaloid, dan eurycomanone. Khasiat tumbuhan ini sangat banyak untuk mengobati berbagai penyakit, menurut hasil wawancara dengan informan tumbuhan ini berkhasiat bagus untuk kekebalan tubuh. 19) Kanaruhung Morfologi kanaruhung dapat dilihat sebagai berikut:
14
, ibid hl.39-40.
79
Nama Lokal : Kanaruhung Nama Lain : Nama Ilmiah : Khasiat Tumbuhan: Khasiat tumbuhan ini diyakini oleh masyarakat Dayak Ngaju/Katingan sebagai panjarang (dalam bahasa Dayak). Atau bisa disebut KB Berdasarkan data hasil penelitian, (Gambar 19: Kanaruhung)
tumbuhan kanaruhung ini adalah
tumbuhan perdu, warna batang hijau tua, berakar tunggang, daun tidak lengkap yang hanya terdiri dari tangkai daun dan helaian daun saja, bentuk daun jorong, permukaan daun kasat, ujung daun meruncing, dan pangkal daun runcing, pada tiap-tiap ruas batang terdapat dua helai daun yang saling berhadapan kemudian pada ruas berikutnya kedua daun bersilang Warna daun muda hijau kecoklatan sedangkan daun tua berwarna hijau tua.15 20) Dirang Puti Morfologi dirang puti dapat dilihat sebagai berikut:
15
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan,Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hl, 27--34
80
Nama lokal : Dirang Puti Nama ilmiah
:
Clerodendrum frograns Willd. Deskripsi tumbuhan: Perawakan
perdu,
akar
tunggang,
batang sejati, tumbuh tegak, bentuk batang tua bulat, akan tetapi bentuk batang muda persegi (segi empat), polapercabangan (Gambar 20:Dirang Puti)
simpodial.
Daun
tidaklengkap (hanya terdiri dari tangkai
dan daun), daun tunggal, bentuk daun love, ujung daun runcing, pangkal daun berlekuk tepi daun berombak, permukaan daun berambut, daun muda berwarna hijau kekuningan, sedangkan daun tua berwarna hijau tua, pertulangan daun menyirip. Pola bunga muncul dari ujung batang, bunga majemuk, kelopak berlekatan/menempel, warna kelopak bagian bawah hijau kekuningan sedangkan warna kelopak pada bagian atas warna putih kekuningan. Mahkota berlekatan warna putih. Memiliki satu putik berwana putih, benang sari 4 helai, tangkai sari warna putih, dan warna kepala sari kuning kecoklatan. Kandungan dan khasiat tumbuhan: Berdasarkan hasil wawancara dari informan dirang puti ini memiliki khasiat untuk mengobati keputihan pada wanita khususnya pada bagian akar tumbuhan.
81
21) Sambung Maut Bawi Morfologi sambung maut bawi dapat dilihat sebagai berikut: Nama lokal : Sambung Maut Bawi Nama lain : Puring Anting Raja Jenis 1 Nama ilmiah : Codiaeum variegatum L Deskripsi tumbuhan : Sambung maut termasuk tumbuhan perdu dengan batang bulat, berkayu, serta
bercabang,warna
sambung
maut bawi ini berbeda dengan jenis (Gambat 21: Sambung Maut Bawi)
satunya. Jenis daun tunggal lonjong, ujungnya meruncing.warna daun sambung maut jenis ini pada bagian pertulangan tengah Nampak berwarna merah muda, helaian daunya berwarna merah tua dan bercampur kehijauan.
Pertulanganya berwarna kuning
kehijauan. Bunganya majemuk bentuk tandan pada ketiak daun, buahnya bulat, warna kuning kehijauan, akar tunggang warna kuning muda. Menurut pengetahuan Tatu Hiang (leluhur) tumbuhan ini adalah kayu sambung maut. Merupakan tumbuhan berbatang dan berdaun untuk jenisnya, tumbuhan sambung maut memiliki dua jenis, yakni sambung maut hatue (laki-laki) dan sambung maut bawi (perempuan). Tumbuhan ini memiliki ciri khas dua helai daun yang terpisah yakni pada bagian tengah di antara kedua daun disambung dengan tulang daunnya saja.
82
Kandungan dan Khasiat Tumbuhan: Sambung maut memiliki kandungan kimia seperti saponin dan tannin. Khasiat dari tumbuhan ini untuk obat sipilis, sakit perut, dan sukar berkeringat, khasiat tumbuhan ini untuk mempercepat perbaikan proses penyambungan tulang yang rusak atau patah akibat kecelakaan. 22) Sambelu Raja Morfologi sambelum raja dapat dilihat sebagai berikut: Nama lokal : Sambelum Raja Nama lain : Cocor Bebek jenis 1 Nama ilmiah : : Calanchoe pinnataPers. Deskripsi tumbuhan : Daun
Sambelum
ini
memilliki
batang yang lunak dan beruas, daunya tebal berdaging dan tebal, dan mengandung banyak air, warna daun hijau tua, bunga majemuk. Cocor bebek jenis ini ditemukan (Gambar 22: Sambelum Raja)
disekitar pekarangan rumah dan nampak bunga berwarna merah.
Kandungan dan khasiat tumbuhan:
83
Sambelum mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid,
flavonoid,
quercetin-3-diarabinoside,
dan
kaemprefol-3-
glicoside.Cocor bebek berkhasiat untuk mengatasi asma, menyembuh luka, menyembuhkan perut mulas, mengatasi demam, menyembuhkan bisul, mengatasi radang telinga, dan mengatasi radang amandel. 23) Sawang Angui Morfologi sawang angui dapat dilihat sebagai berikut: Nama lokal : Sawang Angui jenis 1 Nama lain : Andong jenis 1 Nama ilmiah : Cordyline fruticosa Linn. Deskripsi tumbuhan : Sawang Angui bisa disebut juga andong jenis 1 ini memiliki ciri yang sama dengan andong berdaun merah, pada
saat
penelitian
lokasi
ditemukan andong jenis ini terdapat (Gambar 23: Sawang Angui)
dipekarangan rumah. Perawakan
perdu dengan tinggi sekitar 2-4 cm, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin, daun tunggal dengan berwarna merah, akan tetapi jenis sawang ini ada juga yang berwarna hijau tua, letak daun tersebar pada batang, terutama pada pucuk daun terkumpul, dan tersusun spiral. Untuk jenis sawang bahandang atau disebut juga andong merah ini daunya juga berwarna merah
84
menyala. Helaian daun memanjang dengan ujung runcing, tepi daun rata, pola pertulangan menyirip, tangkai daun berbentuk talang, permukaan daun licin. Dan biji hitam mengkilap.16
Kandungan dan khasiat tumbuhan: Tumbuhan sawang daha mengandung aroma manis ambar dan aroma sejuk. Khasiat dari tumbuhan ini adalah dapat mengobati memar dan bengkak, menyejukkan darah, menghentikan pendarahan17, menurut hasil wawancara dengan informan sawang daha ini akarnya dapat dijadikan sebagai obat kekebalan tubuh. 24) Spesimen 1 Morfologinya dapat dilihat sebagai berikut:
16
Sukini, Inventarisasi Tumbuhan Obat Yang Digunakan Masyarakat Di Kelurahan Muara Laung Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya, 2013,hl,47. 17 Suparni dan Ari Wulandari, Herbal Nusantara 1001 Ramuan Tradisional Asli Indonesia, 2012, hl. 18.
85
Nama lokal : Nama lain : Puring jenis 1 Nama ilmiah : Codiaeum variegatumL. Deskripsi tumbuhsn : Habitus semak atau pohon kecil dengan berdaun
tinggi mencapai 4 m, tunggal,
tersusun
berseling, mengkilap, tangkai daun 1-4 cm, panjang, bentuk daun bervariasi, warna ada yang hijau, kuning campur berbintik. (Gambar 24: Spesimen 1)
Puring jenis 1 ini termasuk salah
satu spesies family Euphorbiaceae yang memiliki pertumbuhan bersemak dan banyak ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini tumbuh dan tersebar dari daerah beriklim panas hingga daerah subtropika. Bentuk puring bervariasi ada yang berbentuk pita yang panjangnya 5 cm-30 cm, elips, lonjong, bulat, hingga seperti ujung tombak. Permukaan daun ada yang rata, bergelombang dan ada yang berpilin. Warna daun juga bervariasi, ada yang berwarna hijau, coklat, merah, biru, dan kuning. Coraknya ada yang berbintik, bergaris, dan belangbelang. Daun dan tangkainya memiliki getah berwarna bening hingga putih. Bunga telanjang dengan benang sari yang banyak dan tersusun berangkai
86
dalam satu tangkai bunga. Batang berkayu dan bergetah, tinggi mencapai 3 m dan memiliki percabangan yang banyak. Kandungan dan khasiat tumbuhan : Kandungan tumbuhan puring jenis ini terdapat saponin dan tannin, berdasarkan wawancara pada informan puring ini berkhasiat untuk kekebalan tumbuh dan untuk penangkal dari gangguan kalong wewe atau dalam bahasa Dayak Katingan (Hantuwen). 25) Kakambat Morfologi kakambat dapat dilihat sebagai berikut: Nama Lokal : Kakambat Nama Lain : Gandarusa Nama ilmiah : Justicia gendarussa Burm F. Deskripsi Tumbuhan : Kakambat tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, pola percabangan dimulai dari dekat pangkal batang, cabang-cabang yang masih muda (Gambar 25: Kakambat)
berwarnaungu gelap dan bila sudah
tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Kakambat memliki daun dengan letak yang berhadapan, berupa daun tunggal yang bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1-3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5-7,5 mm, warna daun atau ujung tangkai.
87
Tumbuhan kakambat mempunyai bunga kecil, berwarna putih, panjang 1,5-2 cm, tersusun dalam rangkaian berupa malai atau bulir atau bulir yang menguncup, berambut menyebar, dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Biji kakambat ini berbentuk bulat panjang sampai menjorong, panjang sekitar 1,3 cm. kakambat ini tumbuh liar dihutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman pagar atau tanaman obat. Kandungan dan Khasiat Tumbuhan : Kandungan kakambat ini adalah alkaloid glikosid, steroid, dan saponin. Berdasarkan data hasil wawancara dengan informan tumbuhan kakambat ini berkhasiat untuk mengobati luka dalam terutama pada wanita setelah melahirkan.s 26) Papulut/Tambura Morfologi tambura dapat dilihat sebagai berikut: Nama lokal Nama lain
: Papulut/Tambura : Bandotan
Nama ilmiah : Ageratum conyzoides L Deskripsi tumbuhan : Perawakan
terna,
akar
serabut
berwarna putih. Batang sejati, tumbuh (Gambar 26:Tambura)
tegak, bentuk bulat, pola percabangan
88
simpodial, permukaan batang berambut kecil-kecil, berdaun tunggal, bunga muncul dari ujung batang, bunga majemuk, bentuk bongkol, berwarna ungu bercampur putih, buah berbentuk bulat panjang persegi lima, berwarna hitam dan biji berukuran kecil. Kandungan dan khasiat tumbuhan: Tambura mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak atsiri kumarin, friedelin, stigmasterol, tannin sulfur, dan potassium klorida. Tambura dapat menghilangkan pembengkakan, menghentikan pendarahan, melancar haid, memudahkan buang air kecil, melancarkan pencernaan.
89
D. Pembahasan 1. Masyarakat Suku Dayak Ngaju/Katingan Adat istiadat Dayak Ngaju/Katingan sangat memperhatikan terpeliharanya kelestarian alam. Hal itu sangat mewarnai bagaimana mereka memperlakukan lingkungan alam sekitarya. Falsafah hidup masyarakat Dayak mempunyai pandangan bahwa manusia sebagai mikro-kosmos merupakan bagian dari makrokosmos, sehingga dalam hidupnya menyatu dengan alam.oleh karena itu manusia dilarang merusak alam, karena perbuatan demikian sebenarnya manusia merusak diri dan kehidupan itu sendiri.18 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S: Thaha ayat 53-54:
ِ َّ ك لَ ُكم فِيها سبال وأَنْ ز َل ِمن ِ ِ اجا َ األر ْ الَّذي َج َع َل لَ ُك ُم ً اء فَأَ ْخ َر ْجنَا بِه أَ ْزَو ً الس َماء َم َ َ َ ُ ُ َ ْ َ َض َم ْه ًدا َو َسل ٍ ِمن نَب ات َشتَّى َ ْ
Artinya:” Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah
menjadikan bagimu dibumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuhan yang bermacam-macam. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.” Ayat diatas menjelaskan tentang isyarat bahwa keberadaan manusia dipentas bumi dalam rangka kehidupan adalah bagian dari hidayah Allah. Jalan-jalan yang ditempuh manusia dibumi guna meraih tujuan, Dia juga menurunkan dari langit air, maka Kami tumbuhkan denganya berjenis-jenis tumbuh-tumbuhan yang
18
LSM Pusat Budaya Betang Kalimantan Tengah, Adat Istiadat Dayak Ngaju, 2003, hl 58-59
90
bermacam-macam kepada manusia dan binatang guna memanfaatkan buahbuahan dan tumbuh-tumbuhan itu untuk kelanjutan hidup.19 Sebagaimana diketahui manusia adalah makhluk yang dicipatakan Allah lebih sempurna dari makhluk lain dimuka bumi, dan sebagai khalifah di bumi yang salah satu tugasnya merawat ciptaan Allah yang lain seperti tumbuhtumbuhan, hewan, dan lain-lain. Oleh sebab itu, manusia dengan alam semesta terutama dengan tumbuh-tumbuhan sangat erat hubungannya bagi kehidupan. Maka dari itu manusia dilarang merusak alam karena alam baik tumbuhan adalah bagian dari diri manusia itu sendiri.
2. Tumbuhan Berkhasiat Obat Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia bahkan didalam tumbuhan memiliki khasiat yang unik yakni dapat dijadikan sebagai obat herbal. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak Ngaju/Katingan masih banyak yang mempraktekan pengobatan secara tradisional dari bahan tumbuh-tumbuhan. Didalam al-Qur’an bahan alam yang berkhasiat sebagai obat sudah tertuang, seperti halnya tumbuhan Zaitun, Kurma, Anggur, dan Tin. Dalam firman Allah SWT Q.S an-Nahl:67:
ِ ِ ِ ِ ات الن ِ وِمن ثَمر ِ َّخ ك آليَةً لَِق ْوٍم َ ِسنًا إِ َّن فِي ذَل َ يل َواأل ْعنَاب تَتَّخ ُذو َن م ْنهُ َس َك ًرا َوِرْزقًا َح ََ ْ َ يَ ْع ِقلُو َن
19
Akhmad Supriadi dan Jumrodah, Tafsir Ayat-Ayat Biologi, 2013, hl 226-227
91
Artinya :” dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orangorang yang memikirkan.”20 Dari ayat diatas sudah jelas Allah SWT telah menyiapkan keistimewaan pada setiap ciptaanNya dibumi terutama pada tumbuh-tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan hanya di Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Senamang Kabupaten Katingan, tumbuhan yang dapat berkhasiat sebagai obat oleh Suku Dayak Ngaju/Katingan telah diketahui sekitar 26 jenis tumbuhan. Dari 26 jenis tumbuhan yang berhasil didokumentasi hampir semua tumbuhan yang ditemukan. Akan tetapi ada beberapa jenis tumbuhan yang belum diketahui nama ilmiahnya disebabkan tidak diketahui nama lain dari tumbuhan tersebut walaupun sudah diketahui nama lokalnya. Sehingga peneliti
hanya
membuat nama lokal dan khasiat dari tumbuhan tersebut bagi tumbuhan yang tidak diketahui nama ilmiahnya. Masyarakat Dayak Ngaju/Katingan, memang sudah lama menggunakan tumbuhan sebagai obat karena masyarakat disana sangat dekat dengan alam atau hutan sekitar pemukiman, hal ini memudahkan mereka mendapatkan tumbuhan obat. Tumbuhan yang digunakan sebagai obat kerap kali di ambil dari hutan lalu ditanam disekitar pekarangan rumah sehingga menjadi tanaman obat keluarga, seperti yang peneliti jumpai pada saat melakukan observasi dan wawancara ada
20
Ibid, hl 234
92
beberapa informan yang memiliki tanaman obat keluarga atau yang sering dinamakan toga.
3. Habitat Tumbuhan Obat Disetiap tempat kita dapat menemui berbagai jenis tumbuhan. Entah itu ditaman, ladang, pedesaan, perkotaan, kebun, hutan atau dimanapun. Sebagian tumbuh-tumbuhan
dapat hidup dimanapun tempatnya, dan juga tumbuhan
memiliki spesies serta jenis-jenis yang beragam seperti halnya hasil dari penelitian ini ada beberapa tumbuhan yang sejenis, seperti tumbuhan puring, sambung maut, sambelum bahasa indonesianya cocor bebek. Berdasarkan lokasi diperolehnya tumbuhan obat, masyarakat Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Senamang memperolehnya dari tiga lokasi, yaitu di sekitar rumah atau pekarangan rumah, kebun, dan hutan. Tumbuhan yang ditanam di kebun adalah berupa tanaman konsumsi. Selain tanaman budidaya, di kebun juga terdapat banyak jenis tumbuhan liar yang bermanfaat sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan obat yang diambil dari hutan umumnya juga berupa tumbuhan kayu (pohon dan perdu). Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, sebagian besar tanaman obat di Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Senamang, merupakan tumbuhan liar dan sebagian kecil merupakan tanaman budidaya. Sebagian tumbuhan sengaja ditanam oleh masyarakat. Tumbuhan obat umumnya ditanam penduduk di sekitar rumah dan kebun. Tumbuhan obat liar banyak ditemukan di kebun, pinggir jalan dan di hutan.
93
4. Cara Pemanfaatan Dari berbagai tumbuhan obat yang ditemukan masyarakat Suku dayak Ngaju/Katingan dalam cara menggunakan/meramu tumbuhan ini juga dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni turun temurun dari nenek moyang mereka, bagian organ tumbuhan yang dijadikan sebagai obat adalah hampir semua organ tumbuhan baik itu dari akar, batang, daun, bunga dan buah pada tumbuhan, dalam proses meramu ini mereka tidak menggunakan alat yang modern seperti saat ini akan tetapi hanya menggunakan alat yang sederhana. Cara meramu dan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang paling banyak digunakan yakni dengan cara direbus langsung, ada juga yang disiram dengan air panas/hangat, dan cara mengkonsumsinya langsung diminum, walaupun ada beberapa jenis tumbuhan yang cara meramunya dengan cara mencampurkan air dengan daun lalu diremas lalu diusapkan ke bagian kepala. Kemudian dalam proses pengambilan tumbuhan dari habitatnya tidak ada kesulitan, yang dimaksudkan kesulitan disini adalah tidak adanya cara atau syarat yang khusus dalam proses pengambilan tumbuhan. Masyarakat Suku Dayak Ngaju/Katingan adalah suku yang termasuk selalu menjaga tradisi yang diterapkan dari nenek moyang mereka yang terdahulu, pengetahuan beberapa informan ini mengenai tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah turun temurun dari sanak keluarga dan nenek moyang mereka. Tumbuhan yang diketahui kebanyakan berasal dari hutan yang diambil lalu ditanam disekitar pekarangan rumah. Dari semua tumbuhan yang ditemukan ada sebagian tumbuhan
94
yang sulit didapatkan seperti tumbuhan Kanaruhung dan Kayu seribu dan tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang sulit dicari nama ilmiahnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kecamatan Katingan
Hulu
Kelurahan
Tumbang
Senamang
Kabupaten
Katingan,
mengklasifikasikan penyakit menjadi 2 jenis, yaitu penyakit biasa dan penyakit karena magis. Penyakit biasa adalah penyakit yang umum diderita oleh penduduk seperti demam, batuk, sakit badan dan sakit kepala yang timbul akibat perubahan cuaca atau kuman penyakit. Penyakit karena magisdiyakini oleh penduduk timbul akibat guna-guna yang dilakukan oleh orang lain, seperti halnya ada gangguan dari roh-roh halus atau bisa dikenal gangguan oleh kalong wewe, atau dikenal dalam bahasa Dayak (Hantuwen). Terdapat tiga bentuk pengobatan yang digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit yaitu pengobatan dengan tumbuhan, obat warung, dan menggunakan jasa (dukun). Untuk mengobati penyakit biasa, sebagian penduduk masih menggunakan tumbuhan obat walaupun sebagian sudah beralih pada penggunaan obat warung. Namun demikian masyarakat masih mengetahui berbagai macam tumbuhan untuk pengobatan. Selain itu, jika dilihat dari jenis penyakit yang diobati dengan memanfaatkan tanaman obat oleh masyarakat Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Senamang, maka dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu jenis pengobatan luar dan jenis pengobatan dalam. Jenis-jenis penyakit dengan menggunakan pengobatan luar adalah seperti sakit kulit, luka,Pengobatan dalam adalah jenis pengobatan dengan meminum olahan daritumbuh-tumbuhan obat.
95
Penyakit dengan pengobatan dalam ini antara lain seperti penyakit batuk, demam, masalah pencernaan, dan penyakit yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksiwanita. Tumbuhan yang ditemukan dari berbagai jenis ini memiliki zat kimiawi yang bermanfaat bagi kesehatan, zat kimiawi yang terdapat pada tumbuhtumbuhan ini di ketahui dari berbagai buku dan literature yang sesuai dengan jenis tumbuhan tersebut. 5. Pemahaman Manfaat Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Suku Dayak Ngaju Dilihat Secara Pemahaman Etniknya. Masyarakat suku Dayak Ngaju memiliki keetnikan tersendiri dalam memanfaatkan
tumbuhan
sebagai
bahan
pengobatan
secara
tradisional,
berdasarkan data hasil penelitian ada beberapa tumbuhan yang menurut peneliti ada kekhasan tersendiri dalam pemanfaatanya, seperti tumbuhan kanaruhung, kembang sepatu, spesimen 1 (dapat dilihat pada gambar dan tabel), dan sambung maut bawi hatuwe. Beberapa tumbuhan ini memang di daerah lain mungkin ada, akan tetapi dikalangan suku Dayak Ngaju ini peneliti temukan hal yang berbeda dalam hal pemanfaatanya. Tumbuhan kanaruhung menurut khasiatnya untuk panjarang(KB), tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang ditemukan diareal hutan yang tumbuh liar, kanaruhung dapat tumbuh menjadi pohon besar, memiliki daun yang berseling, pemanfaatan tumbuhan kanaruhung ini menurut suku Dayak Ngaju adalah sebagai panjarang/KB, penggunaanya terletak pada daun dan batangnya, jika seseorang ingin memiliki keturunan dengan jarak yang diinginkan maka daun dapat diambil secara ganjil dari 1,3,5, dst. Maksudnya cara pengambilan daun
96
yang ganjil tersebut jika seseorang ingin memiliki jarak keturunan 1 tahun maka di ambil pada setiap buku kanaruhung diambil 1. Dalam penggunaan tumbuhan kanaruhung ini harus seorang ibu yang baru melahirkan, pertama ambil daun kanaruhung 3 lembar jika ingin memiliki jarak keturunan 3 tahun lalu di simpan pada bagian bawah tempat tidur, lalu bagian batang dikikis pada bagian buku yang telah diambil daunya tadi kemudian ditaruh kedalam gelas berisi air dan diminum, penggunaanya dilakukan selama 40 hari setelah melahirkan. Hal ini menurut informan yang telah diwawancarai penggunaan tumbuhan kanaruhung ini telah diketahui oleh tatu hiang/nenek moyang terdahulu, dan telah berhasil dilakukan. Kambang sepatu merupakan tumbuhan yang biasa ditemukan diberbagai daerah bahkan tumbuhan ini umum. Akan tetapi dalam tradisi suku Dayak Ngaju tumbuhan kambang sepatu ini berkhasiat untuk menurunkan panas pada penderita sakit kepala, berdasarkan hasil wawancara pada informan kambang sepatu cukup dicampurkan dengan air lalu diremas sampai air menjadi berlendir, bagian daun yang diambil adalah terletak pada bagian pucuknya, lalu diusapkan pada kepala. Hal ini, sebagai peneliti kekhasan dari penggunaan tumbuhan kambang sepatu sangat jarang ditemukan didaerah lain. Bahkan tumbuhan ini penggunaanya tidak hanya sebagai hiasan depan rumah akan tetapi dapat dijadikan sebagai pengobatan yang menurut peneliti unik. Pada saat melakukan penelitian bersama dengan informan tumbuhan satu ini hanya ditunjuk bahwa tumbuhan ini berkhasiat sebagai pengusir roh halus yang dapat mengganggu bayi dan seorang ibu yang baru melahirkan, tumbuhan
97
ini
peneliti menuliskan
nama spesimen 1 yang dalam bahasa Indonesianya
disebut tumbuhan puring. Tumbuhan ini menurut suku Dayak Ngaju memiliki kekhasan tersendiri yakni dapat melindungi dari gangguan roh halus, cara penggunaanya daun puring ini dibuat parapen dalam bahasa Dayak, yakni dibakar sehingga asap yang ditimbulkan tetap berada pada areal rumah, hal ini dapat melindungi ibu dan bayi pada saat sore hari. Daerah masyarakat Dayak Ngaju sangat rentan hal-hal mistik oleh sebab itu para nenek moyang terdahulu melakukan ritual demikian hingga dipercaya sampai sekarang oleh masyarakat suku Dayak Ngaju. Selain itu ada tumbuhan yang sama jenisnya yakni tumbuhan sambung maut bawi dan sambung maut hatuwe, kedua tumbuhan ini memiliki persamaan baik dari perawakan dan bentuk daun, perbedaan dari kedua tumbuhan ini terletak pada warna daunya. Berdasarkan data hasil pengamatan kenapa tumbuhan ini memiliki keunikan pada daunya yakni daun yang bersambung oleh tulang daun pada bagian tengahnya. Oleh sebab itu, masyarakat Dayak Ngaju meyakini bahwa kedua tumbuhan ini dapat mengobati seseorang yang mengalami patah tulang. Dalam hal ini peneliti juga mengamati proses bagaimana cara pengolahanya pada seseorang yang mengalami patah tulang maupun sendi yang lepas. Penggunaanya pertama, petik daun kedua tumbuhan tersebut secukupnya lalu ditumbuk sampai sekiranya halus, kemudian hasil tumbukan tumbuhan sambung maut bawi hatuwe dimuat dalam pelepah daun pisang yang sudah dibersihkan kemudian dipais sampai panas lalu daun pisang dibuka beberapa detik kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit serta diikat menggunakan
kain, penggunaan tumbuhan
98
sambung maut ini dibantu juga dengan bahan-bahan alam lainya, seperti kunyit dan sambelum dijadikan satu dan pengobatan harus konsisten, hingga pada akhirnya penyembuhan luka berangsur pulih. Kebiasaan suku Dayak Ngaju telah tercipta dari tradisi leluhur mereka hingga sampai sekarang. Alam adalah sumber pengayaan baik sandang pangan bagi masyarakat suku Dayak Ngaju, oleh sebab itu alam dan manusia tidak dapat terpisahkan.
6.
Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat dalam Dunia Pendidikan Pendidikan diperoleh tidak hanya melalui sekolah formal saja, akan tetapi
sebuah pendidikan diperoleh dari berbagai informasi dari berbagai literature. Dalam hal ini, manfaat dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat mengenai tumbuhan yang bisa berkhasiat sebagai obat. Hasil dari penelitian ini adalah salah satu bentuk manfaat pendidikan juga bagi masyarakat biasa. Sedangkan pemanfaatan tumbuhan yang dapat berkhasiat obat juga penting bagi dunia pendidikan, terutama dalam memperkaya ketersediaan sumber belajar biologi di SMP dan SMA kelas X khususnya tentang mata pelajaran keanekaragaman hayati pada bagian sub bab keanekaragaman jenis flora. Dalam hal ini, sebagai guru dapat memperkenalkan kepada peserta didik tumbuhtumbuhan yang berada dialam dan sekitar lingkungan bahwa tumbuhan memiliki peran penting bagi meningkatkan kehidupan. Dalam penelitian ini tumbuhan yang ditemukan mempunyai khasiat sebagai obat hanya sebagian, akan tetapi
99
berdasarkan penelitian ini dapat diberikan sebagai acuan bagi pembelajaran tentang tumbuhan. Tidak hanya mengenai tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat saja, tetapi bagian tumbuhan yang dibahas dalam penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mendukung materi dari sub bab tentang morfologi tumbuhan.
100