BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil belajar matematika
siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini disebabkan guru hanya menggunakan metode ceramah yang menjemukan lalu pemberian tugas setelah ceramah selesai. Ketidakminatan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru dikarenakan kurang maksimalnya guru dalam memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang ada. Siswa merasa malas dan sama sekali tidak berminat pada mata pelajaran matematika. Siswa enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, siswa pun tidak bertanya ketika guru menanyakan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa, setelah diadakan evaluasi belajar pada akhir pembelajaran hasilnya masih jauh dari harapan dan tujuan pembelajaran. Siswa dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai KKM pada Kompetensi Dasar pelajaran matematika adalah 61. Sehingga siswa yang belum mendapatkan nilai 61 dikategorikan belum tuntas belajarnya. Siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan yang belum tuntas hasil belajarnya sebanyak 14 siswa dari 28 siswa. Selengkapnya dapat dibaca Tebel 4.1 distribusi frekuensi hasil belajar pra siklus di bawah ini:
Kriteria Nilai 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 - 50 <41 Jumlah Tuntas Belum Tuntas
Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Pra Siklus Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Jumlah siswa Ketuntasan 0 0% 2 7% 2 7% 10 36% 0 0% 8 29% 6 21% 28 100% 14 50% 14 50%
27
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
28
Siswa yang nilainya di atas KKM berjumlah 14 siswa sedangkan siswa yang nilainya belum mencapai KKM berjumlah 14 siswa. Dengan rincian 2 siswa memperoleh nilai di interval 81-90., 2 siswa memperoleh nilai di interval 71-80., 10 siswa memperoleh nilai di interval 61-70., 8 siswa memperoleh nilai di interval 41-50 dan 6 siswa di interval <41. Hasil belajar matematika pra siklus siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan dapat bila dibuat
Jumlah Siswa
gambar 4.1 di bawah ini: 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 <41
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Kriteria Nilai
Gambar. 4.1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Siswa yang tuntas pada pra siklus hanya 50% sedangkan siswa yang belum tuntas sama dengan yang tuntas yaitu 50%. Rendahnya hasil belajar matematika ini dijadikan dasar untuk diadakan penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan tiga pertemuan. 4.1.1. Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan Siklus 1 Hasil evaluasi yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Tindakan awal, 1) menyusun rencana pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis pada kompetensi dasar “melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka; 2) menyiapkan alat dan media pembelajaran kartu berkuis; 3) menyiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa untuk mengamati kegiatan situasi
29
dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung; 4) menyiapkan soal evaluasi; 5) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan.
4.1.1.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan selama tiga kali pertemuan. Pada pertemuan satu dan dua dilaksanakan pemberian tindakan sedangkan untuk pertemuan ketiga dilaksanakan perbaikan dan pengayaan. Pertemuan pertama siklus 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013 dilakukan dengan langkah-langkah: 1) kegiatan awal: menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas, memberikan motivasi kepada siswa, melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai. 2) kegiatan inti: membagi siswa menjadi beberapa kelompok, mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa, meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya, membantu siswa yang mengalami kesulitan, meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang ditunjuk, meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. Bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0, meminta siswa melaporkan hasil penilaian. Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. guru dengan siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran. 3) kegiatan akhir: memberikan soal-soal uji kompetensi, memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut. Pada pertemuan kedua siklus 1 yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2013 dilaksanakan dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis sama pada pertemuan pertama. 1) kegiatan awal: menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas, memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengoreksi tugas rumah, melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai. 2) kegiatan inti: membagi siswa menjadi beberapa kelompok, mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa, meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya, membantu siswa yang mengalami kesulitan, meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang
30
ditunjuk, meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. Bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0, meminta siswa melaporkan hasil penilaian Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. guru dengan siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran. 3) kegiatan akhir:
memberikan soal-soal uji kompetensi, , menginformasikan kegiatan
pembelajaran berikutnya sebagai tindak lanjut. Pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari yang sama pada pertemuan kedua tetapi pada jam pelajaran yang berbeda. Kegiatan awal guru mengatur tempat duduk siswa. Menyampaikan pada siswa hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Membagi siswa menjadi dua kelompok sesuai dengan nilai evaluasi. Kegiatan initi guru membagikan lembar soal perbaikan pada siswa kelompok siswa yang remidi. Membagikan lembar soal pengayaan pada siswa kelompok siswa yang tidak remidi. Meminta siswa menyelesaikan soal yang ditelah diterima. Kegiatan akhir guru memberikan informasi terhadap pembelajaran yang akan datang. 4.1.1.3. Hasil Tindakan Siklus 1 4.1.1.3.1 Hasil Belajar Siswa Hasil evaluasi siklus 1 yang dilaksanakan pada pertemuan kedua yang tersaji pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Kriteria Nilai 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 - 50 <41 Jumlah Tuntas Belum Tuntas
Tabel 4.2 Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Jumlah siswa Ketuntasan 3 11% 1 4% 10 36% 6 21% 1 4% 7 25% 0 0% 28 100% 20 71% 8 29%
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
31
Nilai siswa pada siklus 1 yang menperoleh nilai di interval 91-100 berjumlah 3 siswa, 1 siswa di interval 81-90., 10 siswa di interval 71-80., 6 siswa di interval 61-70. Sedangkan 1 siswa di interval 51-60 dan 7 siswa di interval 41-50. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus 1 bertambah 6 siswa menjadi 20 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas menjadi 8 siswa. Hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan jika dibuat
Jumlah Siswa
diagram batang tampak pada gambar 4.2 di bawah ini: 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 <41
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Kriteria Nilai
Gambar 4.2. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014 Jumlah siswa dengan nilai diatas KKM pada siklus 1 sudah meningkat jika dibandingkan dengan nilai siswa pada pra siklus. Siswa yang tuntas mencapai 71% sedangkan siswa yang
tidak tuntas hanya 29%. Walaupun mengalami peningkatan namun hasil tersebut belum sesuai dengan indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu 80% siswa tuntas hasil belajarnya. Sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.1.2.1.2 Hasil Observasi Siklus 1 Pada proses kegiatan belajar mengajar berlangsung pada siklus 1 dinilai oleh observer. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru dalam penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran. Tapi penilaian difokuskan pada kinerja guru selama mengajar.
32
Tabel. 4.3 Hasil Penilaian Kinerja Guru dalam Penerapan Metode Kerja Kelompok dengan Memanfaatkan Media Kartu Berkuis pada Siklus 1 Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai Kriteria Pertemuan 1 32 53 Kurang Pertemuan 2 45 75 Baik Tabel 4.3 menunjukkan penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis yang dilaksanakan belum maksimal. Pada pertemuan 1 memperoleh nilai 53 dengan kategori kurang dan pertemuan kedua mendapat nilai 75 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dikemukakan, secara umum dari sisi guru kinerjanya sudah baik dibandingkan ketika masih menerapkan pembelajaran secara konvensional. Permasalahan yang ada dalam pembelajaran dapat terpecahkan. Siswa terlihat aktif mengikuti pelajaran. Pelaksanaan tindakan secara umum sudah sesuai rencana yang dibuat. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Selain itu, media kartu berkuis yang digunakan menarik perhatian siswa. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan. Karena masih ada beberapa item kegiatan yang belum dilaksanakan dengan baik. Selain kegiatan pembelajaran guru, observer juga mengamati kegiatan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan media kartu berkuis. Hasilnya sebagai berikut: Tabel. 4.4 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan selama mengikuti Pembelajaran pada Siklus 1 Pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2
Skor yang diperoleh 32 41
Nilai 57 73
Kriteria Kurang Cukup
Pertemuan pertama mendapat skor 32 dengan nilai 57 dikategorikan kurang. Sedangkan pertemuan kedua mendapat skor 41 dengan nilai 73 dikategorikan cukup. Pada tindakan siklus ke satu, pada awal pembelajaran, pelaksanaan masih kurang lancar. Siswa masih ragu-ragu di dalam menjawab pertanyaan kelompok lain. Keraguan-raguan timbul karena takut salah menjawab pertanyaan dan belum terbiasanya siswa pada media kartu berkuis. Siswa juga terkesan malu-malu saat menyampaikan pertanyaan pada
33
kelompok lain. Selain itu, siswa masih belum memahami aturan penggunaan kartu berkuis. 4.1.1.4. Hasil Refleksi Siklus 1 Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran. Refleksi diadakan dengan melibatkan teman sejawat. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus berikutnya hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut ini: a. Pertemuan pertama, situasi pengelompokan siswa perlu diperbaiki. Siswa yang pandai masih mendominasi jawaban berkuis. Siswa yang kurang pandai masih terkesan malu dan ragu menjawab pertanyaan kelompok lain, sehingga pertanyaan dijawab oleh siswa lain yang lebih pandai. Guru perlu memilih ketua kelompok untuk membantu guru mengatur siswa dalam satu kelompok menjawab pertanyaan berkuis dari kelompok lain. Sehingga seluruh siswa aktif dan mendapatkan perlakuan yang adil. b. Pada pertemuan kedua pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dilaksanakan dengan baik. Selain itu, media kartu berkuis yang digunakan menarik perhatian siswa. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dikemukakan, secara umum dari sisi guru kinerjanya sudah baik dibandingkan pada pertemuan pertama. Permasalahan yang ada dalam pembelajaran dapat terpecahkan. Siswa terlihat aktif mengikuti pelajaran. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan yang sudah ditetapkan. c. Berdasar hasil evaluasi yang dilaksanakan guru setelah satu Kompetensi Dasar selesai. Hasil belajar menunjukkan peningkatan. Ada beberapa kemungkinan cepatnya peningkatan itu, salah satunya kemungkinan siswa benar-benar berminat pada pelajaran yang diberikan guru, sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan pada siklus 1 dengan ketuntasan klasikal 71% meningkat dibandingkan pada hasil belajar pra siklus.
34
4.1.2. Siklus 2 4.1.2.1. Perencanaan Tindakan Siklus 2. Hasil refleksi pada siklus 1 dengan teman sejawat/observer menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi. Dalam kegiatan perencanaan menyusun: 1) menyusun rencana pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dengan kompetensi dasar melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka; 2) menyiapkan alat dan media pembelajaran kartu berkuis; 3) menyiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung; 4) menyiapkan soal evaluasi; 5) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan. 4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan selama tiga pertemuan, pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2013. Pada kegiatan awal pertemuan pertama guru: 1) menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas; 2) memberikan motivasi kepada siswa; 3) melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan; 4) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai. Pada kegiatan inti guru: 1) membagi siswa menjadi beberapa kelompok; 2) mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa; 3) meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya; 4) membantu siswa yang mengalami kesulitan; 5) meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang ditunjuk; 6) meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0; 7) meminta siswa melaporkan hasil penilaian. Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. guru dengan siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran. 3) kegiatan akhir: memberikan soal-soal uji kompetensi, memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut. Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013, langkahlangkah kegiatan pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis sama pada pertemuan pertama. 1) kegiatan awal: menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas, memberikan motivasi kepada siswa dengan cara
35
mengoreksi tugas rumah, melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai. 2) kegiatan inti: membagi siswa menjadi beberapa kelompok, mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa, meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya, membantu siswa yang mengalami kesulitan, meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang ditunjuk, meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. Bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0, meminta siswa melaporkan hasil penilaian. Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. guru dengan siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran. 3) kegiatan akhir: memberikan soal-soal uji kompetensi, menginformasikan kegiatan pembelajaran berikutnya sebagai tindak lanjut. Pada pertemuan ketiga siklus 2 dilaksanakan pada hari yang sama pada pertemuan kedua tetapi pada jam pelajaran yang berbeda. Kegiatan awal guru mengatur tempat duduk siswa. Menyampaikan pada siswa hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Membagi siswa menjadi dua kelompok sesuai dengan nilai evaluasi. Kegiatan initi guru membagikan lembar soal perbaikan pada siswa kelompok siswa yang remidi. Membagikan lembar soal pengayaan pada siswa kelompok siswa yang tidak remidi. Meminta siswa menyelesaikan soal yang ditelah diterima. Kegiatan akhir guru memberikan informasi terhadap pembelajaran yang akan datang. 4.1.2.3. Hasil Tindakan Siklus 2. 4.1.2.3.1 Hasil Belajar Siswa Hasil evaluasi siklus 2 yang dilaksanakan pada pertemuan kedua yang tersaji pada Tabel 4.5 di bawah ini:
36
Kriteria Nilai 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 - 50 <41 Jumlah Tuntas Belum Tuntas
Tabel 4.5 Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Jumlah siswa Ketuntasan 8 29% 7 25% 5 17% 7 25% 1 4% 0 0% 0 0% 28 100% 27 96% 1 4%
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Nilai siswa pada siklus 2 meningkat dibandingkan pada siklus 1, siswa yang nilainya di interval 91-100 berjumlah 8 siswa, 7 siswa di interval 81-90., 5 siswa di interval 71-80 dan 7 siswa memperoleh nilai di interval 61-70. Hasil belajar pada siklus 2 nilai siswa yang di bawah KKM hanya ada 1 siswa di interval 51-60. Hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan siklus 2 jika dibuat diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini: 8 7 JUmlah Siswa
6 5 4 3 2 1 0 <41
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Kriteria Nilai
Gambar 4.3. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014
37
Jumlah siswa yang tuntas pada siklus 2 bertambah 7 siswa menjadi 27 siswa atau 96% siswa dalam kelas tuntas hasil belajarnya. Hasil evaluasi siklus 2 sudah melampaui indikator dalam penelitian ini yaitu 80% siswa tuntas dalam kelas. Melihat hasil tersebut maka pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014. 4.1.2.3.2 Hasil Observasi Siklus 2 Kegiatan observasi pada siklus 2 yang dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru dalam penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran. Tapi penilaian difokuskan pada kinerja guru selama mengajar. Hasil pengamatan kinerja guru dalam pembelajaran tersaji pada tabel 4.6 di bawah ini: Tabel. 4.6 Hasil Penilaian Kinerja Guru dalam dalam Penerapan Metode Kerja Kelompok dengan Memanfaatkan Media Kartu Berkuis pada Siklus 2 Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai Kriteria Pertemuan 1 50 83 Baik sekali Pertemuan 2 56 93 Baik sekali Pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis yang dilaksanakan pada siklus 2 berhasil. Pada pertemuan 1 memperoleh nilai 83 dengan kategori baik sekali dan pertemuan kedua mendapat nilai 93 dengan kategori baik sekali. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran kali ini lebih mantap. Mengawali pembelajaran dengan langkah yang baik. Apersepsi yang diungkapkan juga bervariasi lebih luas untuk membangkitkan motivasi siswa menjawab pertanyaan. Sementara siswa-siswa juga semakin dapat mengikuti pola mengajar guru. Guru memberi kebebasan dalam mengungkapkan sesuatu yang mereka ketahui. Situasi pengelompokan belajar sudah baik. Dalam kelompok, anggotanya heterogen, ada yang pandai ada yang kurang pandai. Tiap-tiap kelompok sudah ada ketuanya. Ketuanya dipilih dari siswa yang pandai. Ketua sudah membagi tugas dengan adil. Setiap anggota kelompok sudah berperan serta dalam
38
mengerjakan tugas. Anggota kelompok yang kurang pandai mendapat bimbingan dari ketua kelompok atau teman lainnya. Selain kegiatan pembelajaran guru, observer juga mengamati kegiatan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu . Hasilnya sebagai berikut: Tabel. 4.7 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan selama mengikuti Pembelajaran pada Siklus 2 Pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2
Skor yang diperoleh 47 53
Nilai 84 95
Kriteria Baik Baik sekali
Pertemuan pertama mendapat skor 47 dengan nilai 84 dikategorikan baik. Sedangkan pertemuan kenua mendapat skor 53 dengan nilai 95 dikategorikan baik sekali. Dapat dilihat dari antusiasme siswa menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Kreatifitas siswa berkembang, Keberanian bertanya siswa meningkat. Siswa sudah berani bertanya pada guru atau temannya, baik teman dalam satu kelompok maupun teman lain kelompok. Kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama dapat diatasi. Proses pembelajaran sudah berjalan dengan lancar. 4.1.2.4. Hasil Refleksi Siklus 2. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi, peneliti melakukan analisis dan evaluasi sebagai berikut: a. Minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika mengalami peningkatan . Hasil pengamatan menunjukkan bahwa antusiasme siswa menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Kreatifitas siswa berkembang, Keberanian bertanya siswa meningkat. Siswa sudah berani bertanya pada guru atau temannya, baik teman dalam satu kelompok maupun teman lain kelompok. b. Hasil belajar menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ada beberapa kemungkinan cepatnya peningkatan itu, karena siswa sudah menguasai aturan penggunaan media kartu berkuis, atau telah
kompaknya kelompok menjawab pertanyaan.
Kemungkinan lain bahwa siswa benar-benar berminat pada pelajaran yang diberikan guru, sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
39
c. Kelancaran pembelajaran matematika dengan penerapan metode kerja kelompok yang memanfaatkan media kartu berkuis dapat mengatasi rendahnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut berkat pemanfaatan media kartu berkuis yang digunakan guru. Pemanfaatan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.
4.2. Hasil Analisis Data Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan dan kegiatan pembelajaran guru dengan pemanfaatan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok baik dari siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut: 4.2.1 Analisis Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Siklus 1 Setelah diamati dan dicatat oleh guru ataupun observer mengenai ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan pada siklus 1 diperoleh data seperti tampak pada Tabel 4.8 dibawah ini: Tabel. 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014 No 1 2
Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Jumlah
Frekuensi 20 8 28
Persentasi 71% 29% 100%
Siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan setelah mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Siswa yang tuntas pada siklus 1 berjumlah 20 siswa atau 71% meningkat jika dibandingkan dengan hasil belajar matematika pada pra siklus. Siswa
40
yang tidak tuntas pada siklus 1 berjumlah 8 siswa atau 29%. Ketuntasan hasil belajar matematika Siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan dapat dibuat gambar di bawah ini:
29% Tuntas 71%
Belum Tuntas
Gambar 4.4. Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014 Walaupun sudah mengalami peningkatan namun hasil tersebut belum sesuai dengan indikator dalam penelitian ini. Penelitian ini dikatakan berhasil bila ketuntasan klasikal siswa mencapai 80%. Data yang diperoleh ketuntasan klasikal pada siklus 1 baru mencapai 71%. 4.2.2 Analisis Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Siklus 2 Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan pada siklus 2 diperoleh data seperti tampak pada Tabel 4.9 dibawah ini: Tabel. 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014 No 1 2
Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Jumlah
Frekuensi 27 1 28
Persentasi 96% 4% 100%
Siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok yang memanfaatkan media kartu berkuis pada siklus
41
2 memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi. Siswa yang tuntas pada siklus 1 berjumlah 27 siswa atau 96%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya berjumlah 1 siswa atau 4%. Ketuntasan hasil belajar matematika Siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan siklus 2 dapat dibuat gambar di bawah ini: 4%
Tuntas Belum Tuntas 96%
Gambar 4.5. Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014 Data yang diperoleh tentang ketuntasan klasikal pada siklus 2 mencapai 96%. Hasil tersebut sudah melampaui indikator dalam penelitian ini, sehingga pemberian tindakan pada siklus 2 bisa dikatakan berhasil. 4.2.3. Analisis Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan antar Siklus Ketuntasan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan pada pelajaran matematika mengalami peningkatan yang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini: Tabel. 4.10 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014 No
Hasil Belajar Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Tidak Tuntas Frekuensi Persentasi 14 50% 8 29% 1 4%
Tuntas Frekuensi Persentasi 14 50% 20 71% 27 96%
42
Sebelum diadakan tindakan jumlah siswa yang tuntas hanya 50% siswa, setelah dilakukan tindakan dengan pembelajaran menerapkan metode kerja kelompok yang memanfaatkan media kartu berkuis pada siklus 1 ketuntasan belajar matematika siswa meningkat menjadi 71%. Sedangkan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 96%. Kenaikan ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan juga dapat dilihat pada Gambar. 4.6 di bawah ini:
Tidak tuntas
Tuntas
27 20 14
14 8 1
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Gambar. 4.6. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2013/2014 Perolehan nilai individu siswa pada pelajaran matematika mengalami peningkatan yang baik. Dari jumlah siswa yang nilanya di bawah KKM pada pra siklus berjumlah 14 siswa, berkurang pada siklus 1 menjadi 8 siswa dan berkurang lagi pada siklus 2 yaitu 1 siswa yang nilainya di bawah KKM. Ketuntasan klasikal hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan juga mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus 14 siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis ketuntasan hasil belajar matematika meningkat pada siklus 1 menjadi 20 siswa sedangkan siklus 2 meningkat lagi menjadi 27 siswa.
43
4.2.4. Kinerja Guru dalam Pembelajaran dengan Metode Kerja Kelompok yang Memanfaatkan Media Kartu Berkuis Setelah dianalisis hasil penilaian kinerja guru dalam melakukan tindakan dengan penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam pembelajaran matematika yang dilakukan baik siklus 1 dan siklus 2 tampak pada Tabel 4.11 di bawah ini: Tabel. 4.11 Perbandingan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran dengan Menerapkan Metode Kerja Kelompok yang Memanfaatkan Media Kartu Berkuis Siklus 1 Dan Siklus 2 Aktivitas Mengajar Siklus 1 Pertemuan ke 1 Siklus 1 pertemuan ke 2 Siklus 2 pertemuan ke 1 Siklus 2 pertemuan ke 2
Perolehan Skor 32 45 50 56
Nilai 53 75 83 93
Kategori nilai Kurang Baik Baik Baik sekali
Hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar dengan metode kerja kelompok yang memanfaatkan media kartu berkuis dalam pembelajaran matematika pada siklus 1 pertemuan pertama memperoleh nilai yaitu 53 dengan kategori kurang dan pertemuan kedua memperoleh nilai 75 dengan kategori baik. Sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan pada pertemuan pertama menjadi 83 dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua 93 dengan kategori baik sekali. Dapat disimpulkan dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok dari setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai kegiatan guru mengajar. Peningkatan kenerja guru jika disajikan dalam diagram batang tampak pada Gambar 4.7 di bawah ini:
44
Hasil Penilaian Kinerja Guru
83
93
75 53
Siklus 1 Pertemuan ke 1
Siklus 1 pertemuan ke 2
Siklus 2 pertemuan ke 1
Siklus 2 pertemuan ke 2
Gambar. 4.7. Peningkatan Kegiatan Guru dalam Penerapan Metode Kerja Kelompok dengan Memanfaatkan Media Kartu Berkuis Siklus 1 Dan Siklus 2 Gambar 4.7 menunjukkan selalu ada peningkatan dalam melaksanakan tindakan. Karena guru selalu selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dialami.
4.3. Pembahasan 4.3.1 Kinerja Guru dalam Penerapan Metode Kerja Kelompok dengan Memanfaatkan Media Kartu Berkuis Kondisi awal guru dalam pembelajaran matematika hanya menggunakan metode ceramah yang menjemukan lalu pemberian tugas setelah ceramah selesai. Guru kurang maksimal dalam memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang ada. Sehingga menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah. Dengan adanya masalah tersebut guru mencari jalan keluar yaitu penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam pembelajaran. Dari hasil refleksi pada siklus 1 diperoleh hasil temuan sebagai berikut: Kinerja guru dalam penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis pada siklus 1 Pada pertemuan 1 memperoleh nilai 53 dengan kategori kurang dan pertemuan kedua mendapat nilai 75 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dikemukakan, secara umum dari sisi guru kinerjanya sudah baik dibandingkan ketika masih menerapkan pembelajaran secara konvensional. Permasalahan yang ada dalam pembelajaran dapat terpecahkan. Siswa terlihat aktif
45
mengikuti pelajaran. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan. Karena masih ada beberapa item kegiatan yang belum dilaksanakan dengan baik. Situasi pengelompokan siswa perlu diperbaiki. Siswa yang pandai masih mendominasi jawaban berkuis. Siswa yang kurang pandai masih terkesan malu dan ragu menjawab pertanyaan kelompok lain, sehingga pertanyaan dijawab oleh siswa lain yang lebih pandai. Guru perlu memilih ketua kelompok untuk membantu guru mengatur siswa dalam satu kelompok menjawab pertanyaan berkuis dari kelompok lain. Sehingga seluruh siswa aktif dan mendapatkan perlakuan yang adil. Pada siklus 2 penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam pembelajaran guru harus melibatkan seluruh siswa. Hal ini dimaksud agar siswa dalam menerima materi pelajaran yang dibahas mudah dipahami oleh siswa. Pembelajaran dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok yang dilaksanakan pada siklus 2 berhasil. Pada pertemuan 1 memperoleh nilai 83 dengan kategori baik sekali dan pertemuan kedua mendapat nilai 93 dengan kategori baik sekali. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran kali ini lebih mantap. Mengawali pembelajaran dengan langkah yang baik. Apersepsi yang diungkapkan juga bervariasi lebih luas untuk membangkitkan motivasi siswa menjawab pertanyaan. Sementara siswa-siswa juga semakin dapat mengikuti pola mengajar guru. Guru memberi kebebasan dalam mengungkapkan sesuatu yang mereka ketahui. Situasi pengelompokan belajar sudah baik. Dalam kelompok, anggotanya heterogen, ada yang pandai ada yang kurang pandai. Tiap-tiap kelompok sudah ada ketuanya. Ketuanya dipilih dari siswa yang pandai. Ketua sudah membagi tugas dengan adil. Setiap anggota kelompok sudah berperan serta dalam mengerjakan tugas. Anggota kelompok yang kurang pandai mendapat bimbingan dari ketua kelompok atau teman lainnya. Hasil belajar menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ada beberapa kemungkinan cepatnya peningkatan itu, karena siswa sudah menguasai aturan penggunaan media kartu berkuis, atau telah kompaknya kelompok menjawab pertanyaan. Kemungkinan lain bahwa siswa benar-benar berminat pada pelajaran yang diberikan guru, sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
46
4.3.2. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum dilaksanakan tindakan sangatlah kurang memuaskan. Sehingga guru merasa prihatin terhadap rendahnya hasil belajar matematika tersebut dan memberikan tindakan dengan melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok. Pemberian tindakan yang dilakukan mendapat hasil yang lebih baik yang dapat dilihat dari meningkatnya ketuntasan belajar matematika siswa dari pra siklus, siklus 1 sampai siklus 2. Ketuntasan belajar siswa sebelum dilakukan tindakan berjumlah 14 siswa atau 50%, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sama dengan jumlah sama yaitu 14 siswa atau 50%. Setelah pembelajaran dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok dilaksanakan pada siklus 1, hasil belajar siswa meningkat dibandingkan sebelum diadakan tindakan. Hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan pada siklus 1 yaitu siswa yang tuntas bertambah 6 siswa sehingga jumlah siswa yang tuntas pada siklus 1 adalah 20 siswa dengan prosentasi 71% sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas berkurang jumlahnya menjadi 8 siswa atau 29%. Kemudian dengan arahan, kritik dan saran dari obeserver dengan memperbaiki pembelajaran dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok yang dilakukan memperoleh hasil yang memuaskan. Pada siklus 2 ketuntasan belajar matematika siswa mengalami peningkatan yaitu jumlah siswa yang nilainya diatas KKM bertambah lagi 7 siswa menjadi 27 siswa yang tuntas hasil belajarnya dengan ketuntasan klasikal 96%. Secara otomatis jumlah siswa yang belum tuntas nilainya semakin berkurang jumlahnya yaitu 1 siswa. Siswa yang belum tuntas tersebut kurang dalam kemampuan akademiknya pada pelajaran matematika maupun pelajaran lainnya dibandingkan siswa lainnya, sehingga perlu diberikan jam tambahan agar siswa tersebut tidak selalu ketinggalan dalam menerima pelajaran. Peningkatan hasil belajar tersebut berkat pemanfaatan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok yang dilakukan guru. Pemanfaatan media kartu berkuis dalam penerapan metode kerja kelompok pada pembelajaran matematika mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.