BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Obyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Al Falah Salatiga, terletak di Jalan Bima No 2, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SMK Pancasila, terletak di Jalan Fatmawati No 11, Blotongan Sidorejo, Salatiga. Dan SMK-SPP Dharma Lestari, terletak di Jalan Dipomanggolo Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
4.2
Manajemen Sekolah Kepala sekolah sebagai penanggung-jawab, di-
bantu oleh empat wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, hubungan masyarakat dan koordinator tata usaha. Kep. sek DUDI Kurikulum
Humas
Sarpras
m Perpus
Kaprokali
Kaprokali
Kesiswaan BK
G u r u
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK (Sumber : Telaah Dukmentasi)
29
Pengawasan dilakukan pada jam-jam pelajaran berlangsung untuk melihat apakah tujuan pendidikan sudah tercapai secara tepat atau belum. Pengasuh pondok pesantren di SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari sebagai pengawas, mengharapkan bagaimana sekolah berjalan dengan baik, peserta didik dapat belajar dengan tertib, tidak ada yang membolos untuk tidur di kamar pondok. Seperti yang disampaikan oleh kepala SMK Pancasila maupun SMK-SPP Dharma Lestari : Sebagai figur kyai membuat para siswa menjadi segan pada sesuatu yang mendukung terciptanya proses kondusif SMK di lingkungan pondok pesantren. Banyak pesan-pesan yang diberikannya kepada para siswa, sebab mereka juga sebagai santrinya, yang disampaikan saat mengaji.
Peran kyai yang peduli terhadap pendidikan umum sangat terbantu dalam membentuk karakter. Hal tersebut peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh lembaga SMK, tetapi juga mendapatkan hasil pengalaman belajar dan pembentukan karakter yang baik, dan kompetitif di era globalisasi. Para alumni banyak diterima di dunia usaha dan industri sebagaimana pesan dari sesepuh Pondok Pesantren Al Falah bahwa : Dalam menyambut era globalisasi SMK harus mempersiapkan generasi muda yang mempunyai ketrampilan, kecerdasan yang memadai dan ketaqwaan, agar menjadi anak yang bermutu, tanggap, tangguh dan tegas, dalam menghadapi situasi apapun di massa yang akan datang
Penanaman sikap bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki keterampilan yang berasaskan 30
pribadi yang mandiri, bisa menghargai orang lain dan bertanggungjawab atas apa yang telah mereka lakukan, memerlukan perencanaan pendidikan SMK di lingkungan pondok pesantren dengan matang. 4.2.1 Penyusunan Rencana Kerja Rencana kerja yang disusun menjadi pedoman prioritas pelaksanaan kegiatan pendidikan SMK. Rencana Kerja Sekolah (RKS) dikelompokkan menjadi empat bidang yang dikoordinatori oleh para wakil kepala sekolah. Implementasinya mengacu pada Permendiknas No.19 Tahun 2007, sebagai penanggung jawab pelaksanaannya adalah kepala sekolah. Tabel 4.1 disajikan dalam manajemen SMK Tabel 4.1 Kegiatan Perencanaan Manajemen SMK SMK
Al Falah
Panca sila
Kegiatan Organisasi
1. Melaksanakan analisis √ kesenjangan sekolah 2. Menentukan Visi, misi dan tujuan √ 3. Penyusunan RKS √ 4. Menetapkan tujuan yangn dicapai √ 5. Melakukan pengawasan √ Sumber : wawancara dan telaah dokumen √ : dilaksanakan : Tidak dilaksanakan
Implementasi
manajemen
sekolah
SPP Dharmo Lestari
√
-
√ √ √ √
√ √ √ √
dilakukan
dengan menganalisis kondisi sekolah dalam waktu lima tahun mendatang. Analisis kesenjangan antara situasi pendidikan saat ini dan yang diharapkan, menjadi tujuan implementasi manajemen sekolah. Berdasarkan
31
hasil analisis dapat dirumuskan visi, misi dan tujuan sekolah dengan membuat Rencana Kerja Sekolah. Visi pendidikan di SMK Al Falah menyiapkan tamatan yang berkompeten dan berakhlak mulia. Visinya bertekad
memberikan layanan jasa pendidikan
dan latihan yang terfokus pada kebutuhan pelanggan (stakeholder). Untuk mencapai visi tersebut disusun misi
dengan menyiapkan
tamatan yang
menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, agamis, mandiri, cerdas dan jujur, berjiwa wirausaha, kompeten di bidang keahliannya dan menyelenggarakan sekolah yang berkarakter. Visi SMK Pancasila merupakan cita-cita pendiri pondok pesantren yaitu menanamkan akhidah Ahli Sunnah Wal Jama’ah dan menjadikan santri yang ahli pikir, ahli dzikir dan ahli ikhtiar. Untuk mencapai visi tersebut disusun misi SMK sebagai upaya : 1) Meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan jaman, 2) Menggali dan mengembangkan
potensi
anak
khususnya
dalam
bidang wirausaha, 3) Melatih siswa menjadi dirinya sendiri, dan 4) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai ahli sunnah wal jama’ah. Visi SMK-SPP Dharma Lestari adalah terwujudnya alumni SMK yang profesional, kreatif, inovatif, kompetitif, mandiri dan amanah dengan filosofi ”Optimalkan Hati, Akal dan Panca Indera”. Untuk mewujudkannya diperlukan misi sebagai berikut: 1) Mengembangkan dan memberdayakan siswa dalam proses pendidikan dengan sistem pembelajaran berbasis ganda, agar siswa mempunyai pengetahuan dan 32
keterampilan yang dinamis, 2) Mempersiapkan masa depan siswa sebagai pekerja profesional dengan etos kerja yang baik mampu berkompetisi dalam memasuki dunia kerja, 3) Mempersiapkan masa depan siswa yang kreatif, mampu memberdayakan sumber daya alam. 4) Menumbuh-kembangkan jiwa wirausaha. Dalam (RKS)
merumuskan
dengan
Rencana
memperhatikan
Kerja
Sekolah
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan pengamalan nilai luhur agama sebagai budaya pendidikan di lingkungan pondok pesantren, dan disesuaikan dengan kebijakan nasional. Seperti yang disampaikan oleh Kepala SMK Pancasila. Rumusan tujuan sekolah di SMK Pancasila sudah ditentukan oleh pengasuh pondok, yakni menyiapkan peserta didik yang mempunyai bekal hidup di masyarakat, ilmu pengetahuan dan ilmu agama.
Visi, misi dan tujuan SMK berfungsi sebagai pedoman yang dijabarkan dalam rencana kerja tahunan, penyusunannya mengacu Permendiknas No 19 Tahun 2007 meliputi pengelolaan bidang : 1) Kesiswaan, 2) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3) Pendidik, tenaga kependidikan dan pengembangannya, 4) Sarana prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6) Budaya dan lingkungan sekolah. 1) Rencana Kerja Bidang Kesiswaan Recana kerja kesiswaan SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari meliputi : 1) Pembinaan OSIS, kegiatan keagamaan dengan tujuan mendidik dan memperkuat keimanan, 2) Penerimaan peserta didik baru
dan masa orientasi bertujuannya 33
memperoleh siswa baru yang berkualitas. 3) Pembinaan Majelis Sekolah, kegiatannya adalah pemilihan perwakilan
kelas
dan
reorganisasi
pengurus
OSIS,
4)
Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan paskibra dengan tujuan mendidik disiplin, kepemimpinan dan keterampilan, olah raga, kesenian musik rebana, mading, 5) Pembinaan ketertiban dan kedisiplinan dengan mengadakan operasi ketertiban siswa, upacara setiap hari Senin dan hari besar nasional, dapat dilihat di tabel 4.2. Tabel 4.2 Rencana Kerja Bidang Kesiswaan Kegiatan
SMK
Al Falah
Pancasila
SPP Dharma Lestari
1.
PPDB dan MOS
√
√
√
2.
Pembinaan majelis sekolah
√
√
√
3.
Ekstrakurikuler a. Pramuka b. Paskibra c. Mading d. Rebana
√ √ √ √
√ √ √
√ √
4. 5.
√
Pembinaan kedisiplinan - (upacara hari Senin) √ - Sholat dhuha, dhuhur √ √ √ Layanan BK √ √ √ Sumber : data RKS SMK Al Falah, Pancasila dan Dharmo Lestari
Teknik yang ditempuh SMK lebih mempertegas penerapan tata tertib, bekerja sama dengan semua guru untuk memberikan pengarahan tentang pentingnya sholat berjamaah dan membaca ayat suci Al Qur’an sebelum proses pembelajaran dimulai. Bekerja sama dengan pembina/pelatih pramuka dari perguruan tinggi yang terdekat dan pelatih paskibra dari anggota Kodim Salatiga. 34
Rencana kerja kesiswaan didukung oleh rencana kerja bidang bimbingan konseling. Kegiatannya antara lain meliputi : 1) Layanan klasikal tujuannya memberikan layanan kepada seluruh siswa di dalam kelas dan layanan individu untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dan mengetahui kepribadian,
karakter
siswa
dengan
memberikan
program konseli, 2) Bersama dengan wali kelas melakukan kunjungan ke rumah untuk mengetahui masalah apa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal bersama orang tua/walinya, 3) Pemanggilan orang tua/wali agar untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapi putra/putrinya di sekolah. Pelaksanaan rencana kerja kesiswaan dibantu oleh bagian kerohanian. Kegiatannya meliputi membaca beberapa ayat suci Al Qur’an sebelum pelajaran dimulai, serta mewajibkan peserta didik menjalankan sholat Dhuha dan Dhuhur berjamaah sebelum istirahat. 2) Rencana Kerja Bidang Kurikulum Rencana kerja bagian kurikulum SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari dimulai dari awal tahun pelajaran meliputi : 1) Perencanaan pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Hasilnya adalah pembagian tugas mengajar dari kepala sekolah, jadwal pembelajaran, administrasi pembelajaran, dan dokumen KTSP serta silabus maupun KKM , 2) Pelaksanaan pembelajaran bagi tingkat I dan II dengan tujuan Proses Belajar Mengajar (PBM) terlaksana sesuai dengan kalender pendidikan yang telah dibuat, untuk 35
kelas III alokasi waktu kegiatan PBM ditambahkan materi ujian nasional ; 3) Evaluasi proses pembelajaran meliputi ujian tengah semester, akhir semester, uji coba ujian nasional, sampai kenaikan tingkat maupun kelulusan. Tabel 4.3 Rencana Kerja Bagian Kurikulum,Tendik dan Humas SMK Kegiatan 1. Pengembangan kurikulum
SMK Al Falah
SMK-SPP Dharma Lestari
√
√
√
√ √
√ √ √ -
√ √ √ -
2. Pelaksanaaan PBM I, II, III Penambahan jam III 3. UTS, UAS, Uji coba UN, US,UN 4. Perpustakaan
√ √
5. Sarpras
√
6. Tendik - Pembinaan - Peningkatan kompetensi - Pemerataan penggunaan ICT bagi guru dan karyawan
SMK Pancasila
√
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
7. Humas √ √ - Pemasaran tamatan √ √ - Pemberian materi bagi tamatan, berkaitan dengan calon tenaga kerjar Sumber : RKS SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMKSPP Dharma Lestari
√ √
Pelaksanaannya antara lain dengan menyusun program pembelajaran, kurikulum, jadwal, memantau pelaksanaan pembelajaran, dan menganalisis hasil pembelajaran. Rencana kerja bagian kurikulum didukung oleh rencana kerja bagian perpustakaan dengan sasaran meningkatkan persentase pengunjung ke perpusta36
kaan. Teknik yang ditempuh dengan memperbanyak koleksi buku dana dari Bantuan Operasional Siswa Sekolah/madrasah (BOS-SM), berdasarkan angket permintaan buku dari para siswa dan guru. 3) Rencana
Kerja
Bidang
Sarana
Prasarana
dan
Tenaga Pendidik/Kependidikan Rencana kerja SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari pada bidang sarana prasaran dan tenaga pendidik/kependidikan meliputi : 1) Memberikan pengarahan kepada sumber daya manusia agar berfungsi sebagaimana mestinya, 2) Menetapkan kompetensi personil sesuai dengan tugasnya dan meningkatkan kompetensi masing-masing, 3) Mengadakan, pemeliharaan dan menginventaris barang milik sekolah. 4) Rencana Kerja Bidang Hubunngan Masyarakat Rencana kerja SMK Al Falah, SMK Pancasila, dan SMK-SPP Dharma Lestari dalam bidang hubungan masyarakat, menjalin komunikasi bersama masyarakat meliputi sosialisasi dengan melibatkan para alumni yang sukses di dunia kerja kepada adik kelasnya, keterkaitan dengan pelaksanaan praktik kerja industri. Berkaitan dengan dunia industri telah dibentuk Bursa Kerja Khusus (BKK) bertujuan: 1) Meningkatan nilai jual para tamatan, dengan cara memberikan materi tentang wawasan dunia kerja, budaya kerja dan kewirausahaan, 2) Memasarkan calon tenaga kerja dengan mencarikan peluang/informasi tentang lowongan 37
kerja sebanyak-banyaknya, dan menyalurkan tamatan ke DUDI, 3) Meningkatkan kerja sama dengan instansi terkait kelancaran proses penyaluran tamatan, 4) Membentuk unit produksi di lingkungan SMK. 5) Rencana Kerja Program Keahlian Rencana Kerja Program Keahlian SMK Al Falah, SMK Pancasila, dan SMK-SPP Dharma Lestari adalah meneruskan kegiatan yang dilaksanakan oleh para wakil kepala sekolah, yaitu : 1) Melengkapi dokumen kurikulum khususnya materi produktif meliputi penyusunan silabus, dan modul, tujuannya adalah membantu keberhasilan penyusunan silabus dan modul materi produktif. 2) Membimbing siswa tingkat tiga dalam tugas akhir, 3) Melaksanakan uji kompetensi bersama dunia industri,
4) Bersama bagian humas mengirim-
kan dan mengatur siswa dalam program praktik kerja industri, 5) Bersama waka sarpras membuat program pengembangan lingkungan dan fasilitas sekolah, dalam bentuk pengadaan peralatan praktik, alat kebersihan dan maintenance repair. 4.2.2 Implementasi Rencana Kerja Dalam melaksanakan proses pendidikan setiap pihak dalam organisasi memiliki tugas yang diatur dalam rencana kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Kepala sekolah SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari dalam mensinkronkan program-program kegiatannya mengadakan rapat koordinasi (Gambar 4.1 ditunjukkan 38
dengan garis putus-putus) agar pada kegiatan berjalan dengan baik, tidak banyak menyimpang dari tujuan yang direncanakan. Kegiatannya menjadi tanggung jawab dan
kewenangan
lembaga SMK mengacu Per-
mendiknas No.19 Tahun 2007. 1) Bidang Kesiswaan Sekolah Menengah Kejuruan Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) mengacu kepada penetapan dari Disdikpora Kota Salatiga. Petunjuk teknisnya memberikan izin operasional dalam melaksanakan PPDB dan menetapkan batas waktu, maksimal dalam penarikan dana dari orang tua serta jumlah rombongan belajarnya. Dalam perjalanannya penerapan petunjuk teknis masih menemukan kekurangan peserta didik baru yakni masih di bawah standar setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena kebanyakan peserta didik harus mondok di pesantren. Apalagi jumlah peserta didik perempuan belum sebanyak jumlah peserta didik laki-laki, karena mereka diharuskan berkerudung. Sebelum memasuki proses pembelajaran sebagai peserta
didik baru melalui tahapan masa orientasi.
Kegiatannya meliputi pengenalan lingkungan belajar dan masyarakat baru bersama kakak kelas. Beberapa materi ditetapkan oleh Disdikpora, misalnya wawasan kebangsaan dari KODIM, materi kesehatan dari Dinas Kementerian Kesehatan (DKK) Kota Salatiga. Materi lainnya disampaikan oleh SMK penyelenggara. 39
Tabel 4.4 : Rangkaian Kegiatan PPDB SMK
Al Falah
Pancasila
SPP Dharma Lestrai
√ √ √
√ √ √
√ √ √
Kegiatan 1. PPDB 2. Masa orientasi 3. Diterima sebagai peserta didik baru Sumber : Laporan Kegiatan Kesiswaan
Tahapan berikutnya manajemen sekolah menengah kejuruan berkewajiban
memberikan pelayanan
pendidikan dan bimbingan konseling kepada para peserta didik. BK berperanan memberi bimbingan tata cara belajar yang baik, memberikan saran-saran dalam pemilihan karir bagi masa depannya. Melakukan kunjungan ke rumah untuk mengetahui keadaan lingkungan rumah orangtua/wali. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMK Pancasila : Bimbingan konseling di SMK tidak hanya diberikan kepada siswa yang nakal dan malas saja tetapi memberikan pembinaan bagi siswa yang mengalami kesusahan dalam belajar, dan siap menjadi teman bagi mereka yang akan menyampaikan keluhan yang mereka rasakan dan membantu dalam menyelesaikan masalah.
SMK juga memberikan pengarahan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sejumlah lulusan sudah diterima di UNNES, STAIN, STIKES, Universitas Terbuka (UT). Selain itu juga dan pembinaan dalam menjelang akhirussanah maupun kegiatan para alumni yang berhubungan dengan amamaternya . Untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik disediakan kegiatan ekstrakurikuler seperti yang tercantum pada tabel 4.5 kegiatan ekstrakurikuler. 40
Tabel 4.5 : Kegiatan Ekstrakurikuler No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan
SMK
Rebana Pramuka Pencak silat Paskibra Vokal group Mading+karya tulis
Al Falah,Pancasila, SPP Dharma Lestari Al Falah,Pancasila, SPP Dharma Lestari Pancasila, SPP Dharmo Lestari Al Falah Al Falah Al Falah
Sumber : Laporan Kegiatan SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari
Perolehan berbagai prestasi akademik maupun non akademik ditingkat kota dapat dipakai sebagai alat promosi manajemen sekolah menengah kejuruan pondok pesantren. Misalnya dalam kejuaraan lomba baris berbaris dan tata upacara, karya tulis dan pramuka. Bidang kesiswaan mengadakan kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK) bekerja sama dengan Forum Komunikasi Bursa Kerjas Khusus (FK-BKK) Kota Salatiga. Dalam hal ini membantu para alumni mendapat penjelasan tentang peluang-peluang lapangan pekerjaan yang akan didapat di Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Banyak alumni diterima di PT PAMA Persada, Astra Daihatsu Motor, Ungaran Sari Garmen, PT BUMA (Kelapa Sawit), PT Dunlop, Panasonic dan lain lain. 2) Bidang Kurikulum Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). dijabarkan dalam bentuk silabus, materi pokok pembelajaran, proses pembelajaran, rencana pembelajaran dan sistem penilaian. Pada struktur kurikulum diberi tambahan muatan lokal sebagai pengembangan pendidikan karakter dengan penambahan materi agama dari 2 jam menjadi 6 jam dan alokasi waktu pengamalan agama. 41
Lain halnya dengan
SMK Pancasila dan SMK-
SPP Dharma Lestari, karena para peserta didiknya semua mondok di pesantren maka tidak ada penambahan jam pelajaran agama selain yang ditetapkan oleh KTSP. Tetapi alokasi waktu belajar agama lebih banyak dilaksanakan bersama para ustat dan pengasuh pondok pesantren pada sore dan malam harinya. a) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Wakil kepala sekolah bagian kurikulum bertanggung jawab atas implementasi KTSP, setiap guru bertanggung jawab menyusun silabus dan pengembangan tiap mata pelajaran yang diampunya. Dalam menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran masih bekerja sama dengan SMK lainnya melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). b) Kalender Pendidikan Kalender pendidikan disusun dengan memperhatikan keputusan Kepala Disdikpora Kota Salatiga sebagai rujukan. Seperti yang disampaikan oleh Kepala SMK Pancasila: Penyusunan kalender pendidikan berdasarkan SK dari Disdikpora Kota Salatiga agar para siswa dapat belajar di sekolah dan kalender pondok pesantren implementasinya pada sore hari dan malam hari.
Penetapan kalender pendidikan dilakukan oleh masing-masing SMK dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah. Hal tersebut menjadi pedoman dalam 42
mengimplementasikan
manajemen
SMK
di
lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga. Waktu kegiatan pembelajaran dimulai dari pagi hari sampai selesai. c) Proses Pembelajaran SMK Al Falah menyelenggarakan pendidikan, mulai pukul 07.00 sampai dengan 13.50 satu jam pelajaran selama 45 menit dan istirahat dua kali selama 25 menit.
Istirahat
pertama
didahului
sholat
dhuha
bersama-sama dan istirahat kedua sholat dhuhur berjamaah. Secara
operasional waka
kurikulum ber-
tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan tersebut. SMK Pancasila penyelenggarakan pendidikan mulai pukul 07.00 diawali dengan sholat dhuha bersama kemudian kegiatan pembelajaran sampai dengan pukul 13.50 satu jam pelajaran 45 menit dan istirahat dua kali selama 15 menit. Sedangkan di SMK-SPP Dharma Lestari diawali dengan apel pagi dan pembinaan sebelum memasuki kelas. Kewenangan dalam pembelajaran pada guru mata pelajaran dengan memperhatikan pedoman dalam standar proses. Sehingga setiap guru mata pelajaran mempunyai kewenangan dan tanggung jawab terhadap perkembangan potensi peserta didik. Proses pembelajaran di pesantren menjadi tanggung jawab para guru agama dengan pengarahan/komando dari pengasuh pondok pesantren. Hasil belajar peserta didik baik di SMK maupun pendidikan di pesantren setiap periode tertentu membuat laporan sesuai dengan kalender pendidikannya masing-masing. Hal tersebut di SMK 43
Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari dan pendidikan pondok pesantren setiap akhir semester diadakan pertemuan orang tua santri sedang di Al Falah pendidikan pesantren dan SMK-nya dilakukan setiap tiga bulan sekali dan setiap akhir semester. d) Penilaian Hasil Belajar. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan
rencana
yang
telah
dibuat.
Ulangan
dilakukan berkelanjutan untuk memantau kemajuan dan perbaikan proses pembelajaran. 1) Ulangan harian secara periodik telah dilakukan dengan mengukur pencapaian kompetensi setiap satu Kompetensi Dasar atau lebih. 2) Ulangan tengah semester dilakukan setelah beberapa bulan kegiatan pembelajaran dari seluruh. 3) Ulangan akhir semester dilakukan pada akhir semester dari
semua KD pada semester tersebut
(ganjil). 4) Ulangan kenaikan kelas dari seluruh KD pada semester genap. 5) Ujian sekolah sebagai syarat kelulusan setelah mengikuti pembelajaran di SMK. 6) Ujian Nasional (UN) bahasa indonesia, bahasa inggris dan matematika. e) Peraturan Akademik Peraturan akademik yang diterapkan di SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari bertujuan untuk menjaga kelancaran program yang ditetapkan. Misalnya peraturan kewajiban hadir dalam satu tahun pelajaran, ulangan harian, ujian tengah semesteran (UTS) dan ujian akhir semester (UAS), remidial, kenaikan kelas. Dalam operasionalnya dilakukan 44
oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang disesuaikan dengan kualifikasi pendidikan dan kebutuhan. Kemampuan dari ketiga SMK tesebut persentase kenaikan kelas 100%, angka putus sekolah relatif kecil dan kelulusan tahun terakhir 98 % SMK Al Falah dan SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari 100%. 3) Bidang Sarana dan Prasarana dan Pendidik / Tenaga Kependidikan Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah, secara periodik oleh kepala sekolah pada saat rapat, pertemuan dewan guru juga kepada pengurus osis. Secara khusus dilaksanakan oleh para pemakai teknis penggunaan sarana sekolah. Pengelolaannya meliputi pengadaan,
pemeliharaan,
dan
perbaikan
sampai
pengembangan yang disesuaikan dengan pembiayaan kebutuhan masing-masing SMK. Ketertiban dalam perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana diperlukan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, kegiatannya lihat tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Kegiatan Sapras Kegiatan 1. Perbaikan lab bahasa 2. Pemanfaatan perpustakaan - Penambahaan jaringan internet - Penambahan buku rujukan 3. Penambahan alat-alat olahraga 4. Penciptaan lingkungan yang kondusif Sumber : laporan kegiatan sarpras
Keterlaksanaan SMK Al Panca SPP Falah sila Dharma Lestari
√ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
45
Sumber dana yang diperoleh dalam kegiatan sarpras adalah sumbangan rutin orang tua, bantuan hibah dari pemerintah propinsi dan bantuan dari direktorat. Dengan bantuan BOS-SM pemeliharaan peralatan lebih terawat, karena penggunaan BOS-SM diantaranya
adalah untuk perawatan dan perbaikan, se-
dangkan alokasi dari orang tua siswa masih relatif lebih sedikit. Pemberdayaan sumber daya manusia yang ada di sekolah merupakan dukungan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan di SMK. Dalam penelitian diketahui lembaga SMK menempatkan personil dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketepatan
pe-
nempatan sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam struktur organisasi. Hasil observasi dan laporan bidang ketenagaan di SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari rata-rata pengalaman kerja tenaga pendidik dan kependidikan masih tergolong baru. Beberapa tahun kemudian ada yang mengajukan pindah kerja ke tempat yang lain atau di terima menjadi PNS. Pengalaman di lapangan bahwa dalam pengelolaan adminis-trasi pembelajaran kelas, manajemen kelas maupun manajemen sekolah masih dalam penyesuaian. Sampai akhir tahun 2013 rata-rata guru dan karyawan sudah menguasi teknologi dan informasi dalam hal ini proses pembelajaran sebagian besar sudah mengunakan teknologi tersebut.
46
4) Bidang Keuangan dan Pembiayaan Di dalam penelitian ini, pembiayaan pendidikan terdiri dari biaya investasi, operasional dan biaya personal. Biaya investasi meliputi biaya sarana pra-sarana bagi SMK Al Falah dan SMK Pancasila banyak mendapatkan bantuan pemerintah baik dari Direktorat, Biro keuangan maupun hibah dari propinsi, Sedangkan di SMK-SPP Dharma Lestari gedung lebih banyak dibangun oleh yayasan. Bantuan yang diperoleh dari Direktorat berupa sarana praktik meliputi komputer, dan alat praktik otomotif tata busana sesuai dengan kompetensi keahlian yang dimiliki oleh SMK masingmasing. Biaya operasional dan personal diperoleh dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Pengelolaan keuangan diatur dan dapat dipertanggung-jawabkan kepada orang tua atau kepada pihak terkait. Bantuan beasiswa dari donatur atau yayasan yang peduli dengan pendidikan di lingkungan pesantren dibuatkan pelaporan pertanggungan jawab yakni bukti penerimaan bantuan, seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.7 Sumber Dana Pembiayaan. Tabel 4.7 Sumber Dana Pembiayaan
Jenis Biaya 1. 2. 3. 4. 5.
Beasiswa Peralatan praktik Gedung Operasional Insentif Gaji
Sumber dana BKM, Donatur. Direktorat PSMK, Donatur Direktorat PSMK, Donatur Pemerintah, BOS-SM, Donatur, Orang tua wali Pemerintah, Donatur, Orang tua wali
Sumber laporan Realitas RAKS
Kepala Sekolah bersama staf menentukan rencana kerja anggaran sekolah dan disahkan oleh ketua 47
yayasan namun penyusunannya tetap memperhatikan saran dari pembina yayasan. Seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah SMK-SPP Dharma Lestari : Penentuan biaya pendidikan disusun oleh kepala sekolah dan kepercayaan pendiri pondok dengan memperhatikan masukan dari guru, selanjutnya diserahkan di konsultasikan kepada Bapak Pono, karena biaya pendidikan disini murni dari pengusaha Bapak Pono, tetapi tidak menutup bantuan dari pemerintah berupa bantuan BOS-SM, BSM maupun hibah.
Pengelolaan keuangan menjadi kewenangan kepala sekolah. Laporan pertanggungjawaban ditujukan kepada orang tua/wali peserta didik, yayasan dan pemerintah terutama setiap mendapatkan bantuan. 6) Bidang Budaya dan Lingkungan SMK. Budaya dan lingkungan pendidikan yang kondusif sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Ketertiban
merupakan
hal
yang
mendasar
untuk
menciptakannya. Sekolah menetapkan pedoman tata tertib bagi semua warga sekolah. Peringatan dan sanksi dalam berperilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai positif hidup bermasyarakat di lingkungan sekolah. Sanksi diberikan bagi yang melanggar tata tertib, seperti yang diungkapkan oleh peserta didik : Saya bangga dapat berkomunikasi dengan guru dengan baik dan dididik dengan berbasiskan agama sesuai dengan kepercayaan saya yaitu agama Islam. Semua teman di sini jika seandainya melanggar diberi sanksi yang sesuai dengan derajad kesalahan. Di sini saya lebih mandiri ketika saya terlambat saya disuruh menyapu lantai, membersihkan kaca bahkan disuruh membersihkan kamar mandi.
48
SMK menciptakan suasana lingkungan pendidikan yang kondusif untuk belajar, karena SMK menetapkan tata tertib bagi semua warga sekolah termasuk dalam tata kelola penggunaan sarana sekolah. Ketiga SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMKSPP Dharma Lestari terletak berdampingan dengan pondok pesantren. Di dalam pondok pesantren disamping terdapat sarana peribadatan dan pendidikan terdapat kyai sebagai pengasuh pondok sekaligus sebagai pendidik yang cukup di segani. Hal tersebut dapat mendukung timbulnya situasi yang kondusif dalam mengimplementasikan manajemen sekolah. Di SMK Al Falah setiap pagi apabila pengasuh pondok tidak berhalangan ikut menjaga di pintu gerbang masuk SMK dan mengingatkan, menegur dan mengingatkan para siswa yang tidak tertib mentaati peraturan sekolah. Peran pengasuh pondok turut mengawasai kegiatan pembelajaran dengan menanyakan keaktifan kehadiran dalam melaksanakan tugas di SMK. Hasilnya disampaikan kepada kepala sekolah untuk dijadikan rujukan dalam kegiatan pembinaan proses pendidikan di SMK.
Tujuan dari para pengasuh adalah untuk
menjaga kondisi pembelajaran yang kondusif. Hal demikian dapat menimbulkan kepercayaan bagi pendidik maupun para peserta didik dapat meraih prestasi akademik maupun non akademiknya yang lebih baik. Pada tahun pelajaran 2012/2013 ada siswa mendapat nilai 10 untuk
matematika ujian nasional,
tahun pelajaran 2012/2011 mendapatkan nilai terbaik matematika dan tahun 2011/2010 nilai bahasa Inggris 49
di Kota Salatiga. Prestasi SMK di pondok pesantren mampu bersaing dengan SMK lainnya. Prestasi non akademik yang diraih oleh SMK di lingkungan
pondok
pesantren
cukup
memuaskan,
walaupun SMK tersebut masih tergolong SMK yang relatif kecil dan baru, di antara dari 19 SMK dan 8 SMA negeri swasta di Kota Salatiga. Lihat lampiran 10. Pada tabel 4.8 disajikan prestasi SMK di pondok pesantren Tabel 4.8 Prestasi SMK di Pondok Pesantren NO
LOM-BA
TINGKAT
1
PBB 8 KM
2
Pramu ka
3
PBB
4
PBB Dan TUBS Olimpi ade Kimia Tekni k Otomo tif
SMA,Madan SMK sekota salatiga SMK,MA, SMK Kota Salatiga & Kab Semarang SMK,MA, SMK Kota Salatiga & Kab Semarang SMA, MA, SMK Kota Salatiga SMK sekota Salatiga
5 6
LKS Tingkat Kota salatiga
PENYELENGGARA
JUA RA
Disdikpora Kota Salatiga STAIN Salatiga
I
TAHUN
SMK
III
2013 dan 2012 2013
SPP Dharma Lestari Al Falah
STAIN Salatiga
II
2013
Al Falah
Disdikpora Kota Salatiga Disdikpora Kota Salatiga Disdikpora Kota Salatiga
III
2012
Al Falah
I
2012
Al Falah
I
2010
Al Falah
Sumber : Laporan Kegiatan SMK
Keberhasilan manajemen SMK dapat lihat dari peningkatan kualitas pembelajaran, nilai rata-rata hasil ujian nasional, kualitas kedisiplinan, budi pekerti, prestasi non akademik, dan dapat berkompetisi dalam meraih prestasi baik akademik maupun non akademik.
50
4.3
Pengawasan
Impelementasi
Rencana
Kerja
Sekolah Kegiatan pengawasan dilakukan dengan membuat rencana pemantauan, supervisi kelas dan memberikan masukan
untuk tindak lanjut dari hasil
pengawasan implementasi manajemen sekolah. Tabel 4.9 menyajikan hasil wawancara, dengan penanggungjawab atau implementasi pendidikan yaitu kepala sekolah dibantu oleh waka kurikulum khususnya dalam proses pembelajaran. Tabel 4.9 Kegiatan Pengawasan Manajemen SMK
1. 2. 3. 4. 5.
Kegiatan Menyusun rencana pengawasan evaluasi Pemantauan ( supervisi). Analisis data/pemecahan masalah Tindak lanjut perbaikan Pembinaan
Ket dan
Kepala sekolah bertanggung jawab
Sumber : hasil wawancara
Dalam penelitian ini rencana kerja telah
diso-
sialisasikan kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan. Kegiatannya meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjutnya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan mutu sekolah dan mengantisipasi apabila terjadi penyimpangan. Pemantauan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung apakah guru sudah mengajar sesuai jadwal atau belum. Pengasuh pondok pesantren turut mengawasi bahkan sampai ke kelas dan ikut menegur para siswa 51
yang melanggar tata tertib. Selanjutnya pihak sekolah menindaklanjutinya membuat rencana kerja dengan tujuan memperkecil penyimpangan atau kesalahan dalam implementasi rencana kerja manajemen sekolah selanjutnya. Seperti yang disampaikan oleh kepala SMK Pancasila: Pengawasan dalam implementasi rencana kerja manajemen sekolah dilakukan dengan berkeliling dan secara periodik melihat jurnal pembelajaran. Pemantauan selalu dicatat dalam buku agenda bila ada masalah segera menyelesaikannya dan apabila ringan permasalahannya segera dicari cara mengatasinya.
Melalui evaluasi dapat diperoleh umpan balik bagi SMK atau pihak terkait terutama yayasan dan diknas terkait upaya mencapai tujuan pendidikan. SMK lingkungan pondok pesantren berupaya lebih berprestasi baik akademik maupun non akademik yang mempunyai dasar keimanan yang kuat. Dari ketiga SMK sudah mendapatkan pengakuan secara
eksternal, yaitu
memperoleh
sertifikat ISO
9001:2008 tahun 2010, dan sudah terakreditasi dari BAN-SM Propinsi yakniSMK Al Falah Salatiga. tara keuntungan hasil akreditasi manajemen
Diandi SMK
dapat mengetahui mutu kualifikasi kinerja manajemen sekolah. Selanjutnya dapat meningkatkan kinerjanya dengan
menindaklanjuti
saran
dari
asesor
(tim
akreditasi). Demikian juga saran hasil audit ekternal dari ISO 9001:2008. Sementara SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari belum terakreditasi. Pada tabel 4.10 disajikan bahwa hasil penelitian implementasi manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga. Hal 52
tersebut ditunjukkan bahwa pada aspek perencanaan telah
disusun
rencana
kerja,
selanjutnya
meng-
implementasikan rencana kerja yang telah disusun pada masing-masing bidang. Diantara bidang kerja kesiswaan, kuri-kulum, tenaga pendidik, dan hubungan masyarakat. Pengawasan manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga dilakukan dengan cara pemantauan, supervisi diteruskan dengan evaluasi sebagai umpan balik penyusunan rencana ker-ja tahun berikutnya. Tabel 4.10 Implementasi Rencana Kerja Manajemen SMK di Pondok Pesantren
1. 2. 3.
4. 5.
Perencanaan Rencana Kerja Kesiswaan Rencana Kerja Kurikulum Rencana Kerja Tenaga Pendidikan dan Kependidikan Recana Kerja Humas Rencana Kerja Program Keahlian
1. 2.
3. 4. 5. 6.
Implementasi Kesiswaan Kurikulum - KTSP - Kalender Pendidikan - Proses Pembelajaran - Penilaian hasil belajar - Peraturan Akademik Tenaga Pendidik Saraan Prasarana Keuangan dan Pembiayaan Budaya dan Lingkungan Sekolah
Pengawasan 1. Pemantauan 2. Supervisi 3. Evaluasi
4.4 Pembahasan 4.4.1 Penyusunan Rencana Kerja SMK Al Falah visi misinya telah disosialisasikan dengan baik sedangkan di SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharmo Lestari belum
maksimal. Sosialisasi secara 53
berkala diperlukan agar semua komponen sekolah dapat diarahkan kepada visi, misi dan tujuan yang ditetapkan. Dengan kondisi demikian manajemen SMK telah memiliki keyakinan, potensi, tantangan dan orientasi yang jelas dalam mewujudkan kepuasan stakeholder. Dalam opersionalnya lembaga SMK lebih fokus, termotivasi dalam menentukan prioritas pengembangan baik dalam rencana kerja jangka pendek maupun jangka panjang. Motivasi yang kuat dapat membangun kepercayaan diri pihak sekolah, sehingga memudah pengelolaan sumber daya peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan serta pengoptimalan penggunaan sarana sebagai penunjang pendidikan dalam meraih tujuan yang di tetapkan. Dalam penelitian ini penyusunan tujuan SMK belum semuanya ditunjukkan dalam indikator-indikator ketercapaian tujuan pendidikan. Indikator yang memuat tujuan apa yang akan dicapai, kapan pelaksanaannya dan tujuan yang diperoleh baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perumusan tujuan yang dilakukan melalui tahap analisis kesenjangan situasi saat ini dan yang diharapkan satu tahun ke depan. Kemudian melakukan identifikasi potensi-potensi yang mendukung proses pencapaian tujuan pendidikan. Pencapaian proses tersebut diperlukan komitmen sumber daya manusia, dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan lembaga pendidikan SMK. Pembinaan pendidikan di lingkungan pondok pesantren sarat dengan nilai-nilai luhur pengamalan agama. Termasuk pesan pengasuh pondok yang menjadi rujukan dalam 54
melaksanakan rencana kegiatan penguatan spiritual dengan membaca beberapa ayat kitab suci Al Qur’an sebelum memulai pelajaran, sholat dhuha dilanjutkan dengan berdoa bersama dan sholat berjamaah yang dilaksanakan sebelum istirahat. Dalam teknik pencapaian tujuannya, SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari belum melakukan analisis SWOT. Dengan analisis SWOT dapat diketahui alternatif penyelesaian masalah, yaitu dengan mengubah ketidaksiapan menjadi siap dalam menuju pencapaian tujuan. Selanjutnya kepala sekolah bersama guru dan karyawan menyusun dan merealisasikan rencana program sekolah untuk mencapai tujuan. Rencana program yang menjelaskan aspek-aspek apa saja yang ingin dicapai, kegiatan yang harus
dilakukan,
siapa
yang
melaksanakan
dan
waktunya kapan serta berapa biaya yang diperlukannya. Dengan analasis SWOT maka penyusunan rencana kerja sekolah akan lebih terarah kepada teknik yang lebih tepat, efisien dan efektif dengan mempertimbangkan waktu yang tersedia, kemampuan pendanaan lembaga pendidikan SMK, sumber daya manusia serta keadaan sarana yang tersedia. Rumusan teknik harus sesuai dengan tuntutan rencana kerja dan merupakan kelanjutan dari rumusan program-program
sebelumnya,
yang
lebih
terukur.
Secara operasional dapat diperjelas dalam program tahun pertama, kedua sampai terwujud visi misi lembaga SMK. 55
Penyusunan rencana pembiayaan dalam rencana kerja setiap tahun, besarnya dana dan sumbernya harus dicantumkan, baik
dari masyarakat maupun
pemerintah. Dalam penyusunan rencana anggaran kerja SMK di lingkungan pondok pesantren ditemukan bahwa sumber dana operasional proses pendidikan adalah bantuan pemerintah serta sumbangan rutin dari para orang tua peserta didik. Dengan bantuan tersebut pihak sekolah mempunyai kemandirian, kepercayaan dan potensi dalam mengembangkan manajemen sekolah. Secara umum dalam penelitian ini diungkapkan berbagai tujuan yang hendak dicapai oleh manajemen SMK di lingkungan pondok pesantren antara lain : 1) Tamatan yang mempunyai spiritual kuat, 2) Peserta didik lulus ujian nasional, dapat diterima di dunia usaha industri, berwirausaha, dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta mempunyai kemandirian dalam kehidupan di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diharapkan lembaga SMK memperhatikan langkah-langkah: 1) Menyusun visi, misi, dan tujuan, 2) Mengidentifikasi fungsifungsi unit-unit organisasi lembaga SMK, 3) Menentukan teknik dalam pencapaian visi, misi, tujuan yang ditetapkan, 4) Menyusun program kerja sekolah jangka pendek dan jangka panjang yang disertai penyusunan anggaran biaya yang diperlukan. Program kerja yang tersusun disosialisasikan kembali kepada semua warga SMK. Dengan demikian diharapkan mereka saling berkoordinasi agar im56
plementasinya
berjalan
efektif
dan
efisien,
untuk
kerja
semua
mencapai tujuannya. 4.4.2 Implementasi Rencana Kerja Untuk
melaksanakan
rencana
komponen yang ada secara pro aktif dapat melaksanakan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini dapat ditemukan bahwa keteladanan figur pengasuh pondok pesantren dapat memotivasi kinerja sumber daya manusia dengan mengajak para guru dan karyawan untuk merefleksikan diri sebagai suritauladan bagi peserta didik. Kepala sekolah bersama guru dan staf karyawan agar dapat memaksimalkan sumber daya pendidikan dalam mengimplementasikan rencana kerja.
Tumbuhnya kesadaran
para pendidik dan kepala sekolah sehingga tata tertib dapat dilaksanakan tanpa ada paksaan. selanjutnya mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif dan pengembangan pendidikan dengan pengamalan nilainilai agama. Sejalan dengan Tilaar (2011:177) bahwa seorang pendidik merupakan sosok personifikasi dari moral dengan keyakinan agama, dapat membawa perubahan peserta didik dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Harapannya selama belajar di SMK peserta didik mempunyai merasa nyaman, bersemangat belajar, rajin berangkat sekolah. Giat belajar dalam menimba ilmu pengetahuan dan mengamalkan nilai luhur agama. Ahli di bidangnya sehingga mampu bersaing di
57
dunia kerja/dunia industri dan dapat hidup mandiri dalam masyarakat. Pelaksanaan pendidikan mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan. Penelitian ini secara mengkhusus pada standar pengelolaan yang meliputi Bidang : 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah. 1) Bidang Kesiswaan Dalam penelitian ini terungkap bahwa rencana kerja pelayanan pendidikan telah disusun dengan baik namun masih terdapat input peserta didik yang tidak memenuhi syarat minimal yang dibutuhkan dalam dunia industri. Hal tersebut dikarenakan calon peserta didik yang mendaftar belum memenuhi kuota yang ditetapkan sehingga tidak melalui seleksi penerimaan peserta didik baru. Bentuk layanan kegiatan kesiswaan diantaranya pembinaan ketaatan dalam mematuhi tata tertib dengan melibatkan guru dan karyawan sebagai pembimbing dan profesi yang harus diteladani. Guru bimbingan konseling, wali kelas dan kepala sekolah lebih berperanan dalam mengawasi perkembangan peserta didik setiap hari. Apabila terjadi ketidakseriusan dalam belajar segera dapat diatasi. Pada masing-masing SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari, belum berfungsi 58
layanan khusus secara benar. Antara lain layanan pada perpustakaan, kesehatan sekolah, dan kantin sekolah belum optimal. Hal tersebut dapat dioptimalkan dapat menciptakan situasi yang lebih tentram, terjaga dengan kondisi lingkungan yang nyaman dalam menempuh pembelajaran karena masih berada dalam lingkungan pondok pesantren. Pengembangan, pembinaan, pembimbingan peserta
didik,
dalam
proses
pendidikan
diharapkan
membentuk manusia yang lebih dewasa mempunyai sikap sosial yang baik, cakap, terampil dan kreatif, serta mempunyai pengamalan nilai luhur agama yang kuat. 2) Bidang Kurikulum Dalam bidang kurikulum dapat diungkapkan bahwa rencana kerja diupayakan untuk meningkatkan intensitas pembelajaran. Secara umum dapat tercapai pengembangan penilaian hasil pembelajaran dan secara khusus agar rata-rata nilai ujian nasional semakin meningkat, pemantapan uji kompetensi dengan upaya lebih banyak latihan praktik materi produktif. Sebagai lembaga pendidikan SMK di lingkungan pondok pesantren, implementasi recana kerja manajemen SMK tidak hanya dituntut sebagai transfer ilmu pengetahuan dan kompetensi keahlian tetapi juga transfer nilai-nilai luhur agama. Diharapkan dapat membangun dan membentuk peserta didik dalam pengembangan potensinya sehingga tidak hanya berakal cerdas tetapi juga bermoral baik. Berdasarkan hal tersebut maka dalam struktur kurikulum ditambahkan 59
muatan keagamaan dan penambahan alokasi waktu untuk pengamalan nilai luhur agama. Dengan harapan setelah memiliki ilmu pengetahuan dan kompetensi yang dimilki dapat diimplementasikan dengan benar dan
berpikir
dengan
cara-cara
yang
terorganisir
mengarah pada kesuksesan merupakan aset yang bermanfaat
bagi
peserta
didik,
orang
tua
dan
masyarakat. 3) Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan Di SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK-SPP Dharma Lestari para kepala sekolah berpengalaman bermukim dan belajar di lingkungan pondok pesantren sehingga tidak kesulitan berperan sebagai panutan dalam
mengamalkan
syariat.
Selain
itu
dengan
kemampuannya dapat menumbuhkan motivasi dalam proses pendidikan. Sebagai pendidik dalam membimbing diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik agar lebih dewasa, berkompetensi, bermoral, berakhlaq yang baik, dan mempunyai jiwa demokratis. Para
guru
pengalaman,
dan
maka
karyawan
kepala
relatif
sekolah
baru
lebih
ber-
banyak
membantu dalam menyesuaikan diri pada tugas-tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik dan sebagai suritauladan bagi peserta didik. Memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensinya melalui musyawarah guru mata pelajaran antar SMK dan memberikan kesempatan belajar lebih lanjut.
60
4) Bidang Hubungan Masyarakat Keberhasilan pendidikan di SMK dapat dilihat dari beberapa indikator. Antara lain lebih banyak alumni diterima di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terjalin hubungan antara para alumni yang belum mendapatkan pekerjaan dengan lembaga SMK. Bersama orang tua peserta didik sekolah memberi dorongan moril akan pentingnya mendapatkan pekerjaan tanpa memperhatikan jauh dekat tempat tinggalnya. Berkaitan hal tersebut
lembaga
SMK
memaksimalkan
pelayanan
pendidikan. Selain itu juga mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih lanjut. Sebagai calon-calon yang akan diterima di DUDI maka lembaga SMK membentuk wadah Bursa Kerja Khusus (BKK). Tujuannya adalah menjelaskan berbagai peluang pekerjaan dengan bekerja sama dengan Forum Komunikasi BKK SMK Kota Salatiga. Lembaga SMK menjalin hubungan dengan orang tua dan masyarakat dengan baik, sebab dari mereka SMK tidak hanya mendapatkan peserta didik tetapi juga pemikiran, material atau finansial yang cukup besar. Manajemen SMK harus mengkomunikasikan rencana kerja, hasil belajar kepada pemerintah dengan menaati berbagai kebijakan yang sudah ditetapkannya. Kepada DUDI sehubungan dengan rencana Praktik Kerja Industri SMK harus menanyakan kompetensi apa saja yang dibutuhkan. Bekerja sama dengan peng61
guna tamatan SMK menjalin komunikasi berkaitan dengan persyaratan minimal yang dibutuhkan oleh DUDI. Selanjutnya dalam menentukan rencana kerja pada tahun berikutnya hal tersebut dijadikan rujukan dalam mengembangkan tujuan pendidikan SMK di lingkungan pondok pesantren dan mengambil pelajaran efektivitas pelaksanaan program tahun sebelumnya. Dukungan dari masyarakat dalam keterlibatan, kepedulian dan kepemilikan keberhasilan pendidikan secara intensif perlu ditingkatkan 5) Bidang Budaya dan Lingkungan SMK Dalam penelitian ini diketahui bahwa pengamalan ibadah sholat dhuha dan dhuhur
belum ter-
laksana dengan tepat. Oleh karenanya diperlukan pendampingan dan pengawasan oleh para guru dan karyawan. Waktu yang disediakan bersama istirahat selama dua puluh lima menit tidak efektif jika tidak diatur dengan baik. Melihat kondisi ketersediaan air wudlu yang tidak tetap maka diharapkan pihak sekolah dan yayasan menyediakan air khusus untuk wudlu. Diketahui pula bahwa proses pembelajaran di SMK pondok pesantren tidak jauh berbeda dengan SMK lainnya, manajemen SMK yang dijalankan tetap mengacu pada delapan standar sistem pendidikan nasional. Ciri khusus pondok pesantren tetap ada, dalam mewujudkan pendidikan dengan pengamalan-pengamalan nilai luhur agama. Hal ini dapat menumbuhkan lingkungan yang aman, tertib, dan mempunyai keyakinan 62
yang tinggi bagi pendidik maupun peserta didik dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasinya. 4.4.3 Pengawasan Implementasi Rencana Kerja Lembaga SMK Al Falah, SMK Pancasila dan SMK Dharmo Lestari belum melakukan pengawasan secara teratur. Pengawasan dilakukan agar diketahui apakah rencana kerja khususnya rencana pembelajaran sudah berjalan sebagaimana mestinya, hambatan apa yang ada dan cara mengatasinya. Sejalan apa dengan disampaikan Rohiat (2008:115) pengawasan lebih berpusat kepada pengontrolan selama program berjalan dan bersifat klinis. Selama pengawasan dilakukan pemantauan implementasi rencana kerja dan apabila terdapat hambatan segera diatasi. Dalam hal ini kepala sekolah memberikan saran untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pengawasan juga dilakukan oleh sesepuh pondok, akan tetapi tidak seharusnya masuk ke dalam ranah kelas dan menghukum siswa yang melanggar peraturan sekolah. Sebaiknya menempatkan beliau sebagai pembina yayasan dan memantau implementasi manajemen SMK. Pengawasan
dapat
dilaksanakan
oleh
kepala
sekolah, sedangkan pemantauan dilakukan oleh guru, peserta didik, orang tua/wali, dan pengurus yayasan. Hal tersebut bertujuan mengetahui kemajuan sekolah sehubungan
dengan
tujuan-tujuan
yang
telah
ditetapkan sesuai dengan kinerja yang telah dilakukan. Oleh karena itu bagi kepala sekolah secara khusus
63
membuat jadwal pengawasan selama proses pembelajaran di dalam kelas. Diharapkan pada setiap akhir program, lembaga SMK mengadakan pengawasan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pengawasan jangka pendek dapat
dilakukan
setiap
akhir
semester
untuk
mengetahui keberhasilan program secara bertahap. Apabila dalam satu semester terdapat hal-hal yang kurang mendukung pelaksanaan program sekolah, maka dengan segera dapat diperbaiki pada semester berikutnya dalam rangka peningkatan mutu. Sedang evaluasi jangka menengah dapat dilakukan pada akhir tahun
untuk
mengetahui
pencapaian
program
peningkatan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan jangka panjang dilaksanakan oleh pihak eksternal setiap lima tahun oleh badan akreditasi propinsi. Sedangkan hasil evaluasi digunakan sebagai reward bagi sistem manajemen SMK, dan untuk meningkatkan iklim bersaing antar lembaga sekolah. Jika mendapat
nilai
kepercayaan
baik
maka
masyarakat
dapat
maupun
meningkatkan
pemerintah
dan
dapat memperbaiki sistem manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren lebih bermutu. Penelitian ini ditemukan bahwa
belum diper-
siapkan secara rinci informasi hasil pengawasan rencana kerja manajemen sekolah. Informasi yang memuat tujuan yang dicapai selama proses pendidikan dibandingkan
dengan
tujuan
yang
telah
ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut maka lembaga SMK di lingkungan pondok pesantren dalam mengimplementa64
sikan manajemen sekolah apakah sudah menjawab yang diharapkan stakeholder. Berkaitan hal tersebut harus lebih efektif, terukur dan memiliki kriteria yang jelas. Implementasi rencana kerja manajemen
SMK
dibuatkan indikator keberhasilan. Dalam manajemen ISO 9001:2008 dikenal dengan istilah instruksi kerja, misalnya rata-rata nilai ujian nasional mengalami kenaikan, menurunnya angka
putus sekolah dan perlu
dipertimbangkan peningkatan kualitas tata sekolah yang baik, contohnya budi pekerti, prestasi olah raga, kesenian, olimpiade dan karya ilmiah remaja. Kualitas proses pembelajaran dan kepemimpinan sekolah, kualitas guru dan fasilitas yang ada. Kualitas budaya berpartisipsi semua warga sekolah dalam mem-wujudkan proses belajar yang efektif, dengan lingkungan yang aman dan tertib. Sekolah memiliki, kemandirian, kemauan untuk berubah dan komunikasi antar semua warga serta memiliki keterbukaan dalam manajemen sekolahnya. Sebaiknya dibuatkan tabel yang berisi tujuan-tujuan penting pada setiap penyusunan rencana kerja sekolah. Hal tersebut dapat ditunjukan perspektif tolak ukur
operasionalnya
dalam
mengimplementasikan
manajemen sekolah. Selanjutnya dapat memfokuskan pencapaian tujuan pendidikan dengan mempergunakan teknik atau strategi yang tepat. Strategi dalam pencapaian pendidikan yang tanggap terhadap tantangan persaingan dan kerja sama diera globalisasi yang tidak meninggalkan nilai luhur pengamalan agama yang dianutnya. 65
Dibawah ini di sajikan tabel 4.11 perbandingan hasil temuan yang dilaksanakan dalam mengimplemntasikan manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesanten. Tabel 4.11 Perbandingan Implementasi Manajemen SMK No
1 2 3 4 5 6
Aspek
Sosialaisasi visi, misi, tujuan Analisis SWOT Layanan khusus Pengawasan manajemen SMK Akreditasi Mendapatkan serifikat ISO 9001:2008
SMK Al Falah Salatiga Sudah Belum Belum maksimal Belum terlaksana secara rutin Sudah Sudah
SMK Pancasila Salatiga Belum maksimal Belum Belum maksimal Belum terlaksana secara rutin Belum Belum
SMK-SPP Dharma Lestari Salatiga Belum maksimal Belum Belum maksimal Belum terlaksana secara rutin Belum Belum
Sumber : Hasil Penelitian
Serangkaian aspek yang belum dilaksanakan hendaknya dilakukan dalam upaya pemenuhan pencapaian
standar
pengelolaan
pendidikan
yang
ditetapkan pemerintah. Membangun komitmen bersama dalam mencapai visi, misi dengan menekankan prioritas dan tujuan yang sama agar tidak ada persepsi yang berbeda. Dalam hal ini diperlukan langkah-langkah strategis manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren pada prinsip-prinsip umum manajemen sekolah. 66