BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh antara Motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pada PT. Avnet Data Mation Solutions, untuk memperoleh gambaran dalam penelitian ini, penulis telah memberikan kuesioner kepada 35 responden yang menjadi objek penelitian, dengan hasil sebagai berikut : tabel 4.1 Responden berdasarkan jenis kelamin jenis kelamin jumlah responden (orang) Laki – laki 10 Perempuan 25 Jumlah 35 sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
persentase 29% 71% 100%
Dari table 4.1 menggambarkan bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 10 orang (29%) bergender Laki-laki dan 25 orang (71%) bergender perempuan.
50
Tabel 4.2 Responden berdasarkan usia Usia Responden Jumlah Responden (orang) 20 s.d 30 tahun 30 30 s.d 45 tahun 5 Total 35 sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Persentase 86% 14% 100%
Table 4.2 diatas menggambarkan usia responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, dari table didapat responden yang berumur 20 s.d 30 tahun sebanyak 30 orang (86%), responden yang berumur 30 s.d 45 tahun sebanyak 5 orang (14%). Tabel 4.3 Responden berdasarkan lamanya bekerja Lama Bekerja Jumlah Responden (orang) 1 s.d 5 tahun 20 6 s.d 10 tahun 10 > 10 tahun 5 Total 35 sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Persentase 57% 29% 14% 100%
Table 4.3 diatas menggambarkan lama bekerja pada responden, lama bekerja 1 s.d 5 tahun berjumlah 20 orang (57%), 6 s.d 10 tahun sejumlah 10 orang (29%), diatas 10 tahun sejumlah 5 orang (14%).
51
4.1.1 Variabel Motivasi (X1) Tabel 4.4
Tanggapan responden terhadap motivasi kerja (X1)
Kategori Jumlah Responden (orang) Sangat Tidak Setuju 0 Tidak Setuju 0 Ragu – ragu 2 Setuju 27 Sangat Setuju 6 Total 35 sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Persentase 0% 0% 6% 77% 18% 100%
Data yang disajikan pada Tabel 4.4 merupakan rekapitulasi dari kuesioner yang dibagikan kepada responden mengenai motivasi kerja, dari data yang disajikan bahwa responden yang menyatakan setuju yaitu 2 orang (6%) menyatakan ragu-ragu, 27 orang (77%), dan yang menyatakan sangan setuju yaitu 6 orang (18%). Dari hasil tersebut, maka dapat kesimpulan bahwa responden menyatakan setuju dengan Motivasi Kerja mempengaruhi kinerja. 4.1.2 Variabel Lingkungan Kerja (X2) Tabel 4.5
Tanggapan responden terhadap lingkungan kerja (X2)
Kategori Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu – ragu Setuju Sangat Setuju Total
Jumlah Responden (orang) 0 0 2 20 13 35
Persentase 0% 0% 7% 56% 37% 100% 52
sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Table 4.5 diatas menyajikan data rekapitulasi hasil kuesioner terhadap lingkungan kerja, dari data tabel tersebut responden menyatakan ragu-ragu sejumlah 2 orang (7%), setuju sejumlah 20 orang (56%), dan sangat setuju 13 orang (37%). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa responden setuju ada hubungannya lingkungan kerja dengan kinerja. 4.1.3 Variabel Kinerja (Y) Tabel 4.6
Tanggapan responden terhadap kinerja (Y)
Kategori Jumlah Responden (orang) Sangat Tidak Setuju 0 Tidak Setuju 0 Ragu - ragu 1 Setuju 21 Sangat Setuju 13 Total 35 sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Persentase 0% 0% 2% 61% 37% 100%
Table 4.5 diatas menyajikan data rekapitulasi hasil kuesioner terhadap kinerja, dari data tabel tersebut responden menyatakan 1 orang (2%) ragu-ragu, setuju 21 orang (61%) dan sangat setuju 13 orang (37%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa motivasi dipengaruhi oleh motivasi dan lingkungan kerja.
53
4.2
Hasil Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan atau tidak antar variable yang diuji. Yang dimaksud signifikan yaitu nyata atau berarti dengan maksud bahwa hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk uji validitas terdapat hipotesis yaitu, 1. Ho : tidak ada hubungan dari setiap item pertanyaan 2. Ha : ada hubungan dari setiap item pertanyaan Kriteria pengujian 1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima 2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima Hasil uji validitas untuk kuesioner Motivasi (X1) dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 11 butir pertanyaan, setelah diuji internal dengan metode korelasi Pearson, diperoleh koefisien korelasi yang memuaskan, antara tiap butir pertanyaan dengan skor total, jika dibandingkan dengan r tabel sebesar 0.334, dan nilai kecenderungan P = 0.000 atau P < 0.05, dengan demikian 11 butir pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji validitas untuk kuesioner Lingkungan Kerja (X2) dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 11 butir pertanyaan, setelah diuji internal dengan metode korelasi Pearson, diperoleh 1 butir pertanyaan yang memiliki koefisien korelasi yang kurang dari r tabel sebesar 0.334 yaitu butir pertanyaan 2 dengan
54
koefisien korelasi dibawah r tabel yaitu 0,198 dan signifikan lebih dari 0,05 yaitu 0,255, sedangkan 10 butir pertanyaan lainnya diperoleh koefisien korelasi yang memuaskan, antara tiap butir pertanyaan dengan skor total, jika dibandingkan dengan r tabel sebesar 0.334, dan nilai kecenderungan P = 0.000 atau P < 0.05, dengan demikian 10 butir pertanyaan dinyatakan valid sedangkan 1 butir pertanyaan dinyatakan tidak valid dan tidak diikut sertakan dalam pengujian selanjutnya. Hasil uji validitas untuk kuesioner Kinerja (Y) dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 11 butir pertanyaan, setelah diuji internal dengan metode korelasi Pearson, diperoleh koefisien korelasi yang memuaskan, antara tiap butir pertanyaan dengan skor total, jika dibandingkan dengan r tabel sebesar 0.334, dan nilai kecenderungan P = 0.000 atau P < 0.05, dengan demikian 11 butir pertanyaan dinyatakan valid.
4.3
Uji Reliabilitas Dalam uji realibilitas ini menggunakan batas nilai alpha 0,6. Menurut Sekaran (1992), nilai alpha < 0,6 adalah kurang baik, nilai alpha 0,7 adalah dapat diterima, sedangkan nilai alpha 0,8 adalah baik.
55
4.3.1 Uji Reliabilitas Motivasi (X1) sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Dari uji reliabilitas kuesioner Motivasi (X1) memperoleh nilai alpha = 0.756,
yang
menunjukan
kuesioner
variable
Motivasi
tersebut
dapat
diinterpretasikan handal atau realiabel untuk digunakan dalam analisis. 4.3.2 Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja (X2)
sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Dari uji realibilitas kuesioner Lingkungan Kerja (X2) memperoleh nilai alpha = 0.764, yang menunjukan kuesioner variable Lingkungan kerja tersebut dapat diinterpretasikan handal atau realiabel untuk digunakan dalam analisis.
56
4.3.3 Uji Reliabilitas Kinerja (Y)
sumber : Data primer yang telah diolah, 2013 Dari uji realibilitas kuesioner Kinerja (Y) memperoleh nilai alpha = 0.774, yang menunjukan kuesioner variable Keputusan Pembelian tersebut dapat diinterpretasikan handal atau realiabel untuk digunakan dalam analisis. 4.4
Uji Regresi dan Pengujian Hipotesis Model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja
(X2) terhadap Kinerja (Y) adalah Analisa Regresi Linier
Berganda. Dalam model Analisa Regresi Linier Berganda yang dipergunakan sebagai variabel gantung (Y) adalah Kinerja, dan sebagai variabel bebas (X) adalah Motivasi (X1), Lingkungan Kerja (X2). Pada proses pengolahan data, perhitungan menggunakan komputer dalam program SPSS versi 20. Untuk mengetahui pengaruh variabel Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja digunakan model Analisis Regresi Linear Berganda. Hipotesis Ho : Motivasi dan Lingkungan Kerja tidak berpengaruh kepada Kinerja. Ha : Motivasi dan Lingkungan Kerja berpengaruh kepada Kinerja. 57
Skema analisis 1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil Analisi Regresi Linear Berganda disajikan dalam tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil perhitungan Regresi Linier Berganda Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kinerja. Variabel Bebas Motivasi (X1) Lingkungan Kerja (X2) Konstanta Regresi ( R ) Koef. Determinasi (R²) F Ratio N sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Koefisien Regresi 0,327 0,840 -3,511 0,966 0,933 222,487 35
T hitung 1,489 4,238
Signifikan 0,146 0,000
0,000
Dari hasil analisis Regresi Linier Berganda yang ditampilkan pada tabel 4.7 dapat dilihat tingkat signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yaitu variabel Motivasi memiliki signifikansi sebesar 0,146 dan variabel Lingkungan Kerja memiliki signifikansi sebesar 0,000, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Motivasi tidak berpengaruh kepada kinerja karena memiliki signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,146 sedangkan Lingkungan Kerja berpengaruh kepada Kinerja karena memiliki signifikansi < 0,05 yaitu 0,000.
58
Nilai R pada tabel 4.7 menunjukan nilai korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua variabel atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1, jika mendekati 1 maka hubungan semakin erat, tetapi jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Dari hasil regresi linear berganda yang ditampilkan tabel 4.7 memiliki nilai R sebesar 0,966, yang berarti memiliki hubungan yang erat antara Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja, karena nilai tersebut mendekati 1. Nilai R² pada tabel 4.7 menunjukan koefisien determinasi, yang berarti seberapa besar pengaruh independen variabel terhadap dependen variabel (dalam satuan persentase). Dari hasil regresi linear berganda yang ditampilkan tabel 4.7 memiliki nilai R² sebesar 0,933 atau 93,3%, yang berarti pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja sebesar 93,3%, sedangkan sisanya sebesar 6,7% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukan kedalam model ini. Nilai Rasio F pada tabel 4.7 menunjukan pengaruh beberapa variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi linear berganda yang ditampilkan tabel 4.7 nilai rasio F sebesar 222,487 dengan signifikansi sebesar 0,000, yang berarti Motivasi dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja. Dari tabel 4.7 didapat persamaan regresi linear berganda dengan 2 variabel independen sebagai berikut:
59
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = -3,511 + 0,0,327 X1 + 0,840 X2
Keterangan : Y
: nilai prediksi variabel independen ( Kinerja )
a
: Konstanta, yaitu nilai Y jika X1, X2 = 0
b1,b2 : Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan variabel X1, X2. dengan persamaan tersebut dapat dikatakan: 1. Nilai konstanta (a) adalah -3,511, artinya jika Motivasi dan Lingkungan Kerja masing-masing nilainya 0, maka tingkat Kinerja akan bernilai 3,511. 2. Nilai koefisien regresi variabel Motivasi (b1), bernilai positif 0,327, artinya bahwa setiap peningkatan nilai Motivasi sebesar 1 satuan, maka tingkat Kinerja akan meningkat sebesar 0,327 satuan. 3. Nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja (b2), bernlai positif 0,840, artinya bahwa setiap peningkatan nilai lingkungan kerja sebesar 1 satuan, maka tingkat Kinerja akan meningkat sebesar 0,840 satuan.
60
4.4.1 Uji T Perbandingan t hitung dan t tabel disajikan dengan Tabel 4.8 sebagai berikut, Tabel 4.8 Tabel Pembanding t hitung dengan t tabel Variabel t hitung t tabel Motivasi (X1) 1,489 2,030 Lingkungan Kerja (X2) 4,238 2,030 sumber : Data primer yang telah diolah, 2013 Skema analisis 1. Jika t hitung < t tabel : Ha ditolak dan Ho diterima (signifikan > 0,05) 2. Jika t hitung > t tabel : Ha diterima dan Ho ditolak (signifikan < 0,05) Hipotesis untuk variable Motivasi (X1) Ho : Motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja. Ha : Motivasi secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja. Dengan melihat tabel, uji t untuk variable Motivasi dapat dikatakan bahwa Motivasi secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja tetapi tidak signifikan. Hipotesis untuk Lingkungan Kerja (X2) Ho : Lingkungan Kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja. Ha : Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja. Dengan melihat tabel, uji t untuk variable Lingkungan Kerja dapat dikatakan bahwa Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja. 61
4.4.2 Uji F Hipotesis Ho : Motivasi dan Lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja namun tidak signifikan. Ha : Motivasi dan Lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja. Skema analisis 1. Jika f hitung < f tabel : Ha ditolak dan Ho diterima (signifikan > 0,05) 2. Jika f hitung > f tabel : Ha diterima dan Ho ditolak (signifikan < 0,05) Dari output SPSS f hitung diperoleh nilai 222,487 dengan signifikansi 0,000, dan f tabel 3,267. Dengan demikian, f hitung (222,487) > f tabel (3,267) maka Ho ditolak, jadi dapat dikatakan bahwa Motivasi dan Lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja.
62
4.4.3
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna pada antar variabel independen. skema analisis 1. jika nilai r² > R² maka terjadi multikolinearitas 2. jika nilai r² < R² maka tidak terjadi multikolinearitas Dalam
uji
multikolinearitas
jalan
yang
ditempuh
adalah
dengan
meregresikan setiap variabel independen dengan variabel independen lainnya dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien korelasi (r²) dari setiap variabel independen tersebut, selanjutnya nilai r² tersebut dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi (R²). Perbandingan koefisien korelasi dengan koefisien determinasi, lihat Tabel 4.9 Tabel 4.9 Tabel ringkasan hasil Uji Multikolinearitas Variabel Dependen Kinerja
Variabel Independen Motivasi Lingkungan kerja Nilai R² 0,933 sumber : Data primer yang telah diolah, 2013
Nilai r square (r²) 0,927 0,927
Dalam tabel tersebut dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R²) yaitu 0,933, selanjutnya koefisien korelasi (r²) atas variabel Motivasi dengan
63
Lingkungan Kerja yaitu 0,927dan koefisien korelasi (r²) atas variabel Lingkungan Kerja dengan Motivasi yaitu 0,927. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi karena nilai koefisien korelasi (r²) lebih kecil jika dibandingkan dengan koefisien determinasi (R²). 4.4.4
Uji Auto Korelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Skema analisis 1. Jika DU < DW < 4-DU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi. 2. Jika DW < DL atau DW > 4 maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi 3. DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak ada kepastian. Nilai DU dan DL pada tabel statistic Durbin Watson, dengan n = 35 dan k = 2 didapat nilai DU = 1,584 dan DL = 1,343. Sedangkan nilai 4-DU = 2,416 dan 4DL = 2,657. Hasil uji Durbin Watson
64
Dari hasil regresi Durbin Watson diatas didapat nilai DW yaitu 1,002, dengan demikian skema analisis yang digunakan yaitu DW < DL dengan nilai 1,002 < 1,343, dengan demikian model regresi yang digunakan telah mengalami autokorelasi.
65